p-Index From 2020 - 2025
6.184
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Efisiensi Teknis Perkebunan Kelapa Sawit Mandiri di Indonesia Firna Varina; Sri Hartoyo; Nunung Kusnadi; Amzul Rifin
Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan 2021: Vol. 14, No. 1, Februari 2021 (pp.1-241)
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEKT.2021.v14.i01.p04

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi teknis dan menganalisis sumber inefisiensi produksi kelapa sawit pekebun mandiri dengan mengggunakan pendekatan stokastik frontier. Hasil studi menunjukkan bahwa semua vaiabel input berpengaruh positif terhadap produksi kelapa sawit dengan skala usaha decreasing returns to scale. Pekebun menpunyai nilai rata-rata efisiensi teknis 0.6541, namun lebih dari 53 % yang mempunyai efisiensi lebih dari 0,70. Faktor-faktor seperti umur pekebun, pendidikan, penyuluhan, keanggotaan kelompok tani, kepemilikan lahan dan pembiayaan berpengaruh positif terhadap efisiensi teknis. Diharapkan dengan perbaikan faktor-faktor seperti penggunaan input, peningkatan pendidikan, penyuluhan budidaya kelapa sawit yang benar dan kemudahan akses perkreditan akan dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi teknis produksi kelapa sawit pekebun mandiri. Pekebun yang mempunyai tanaman kelapa sawit dengan umur lebih dari 30 tahun, dimana tanaman kelapa sawit mempunyai produktivitas dan TE terendah, harus mulai memikirkan peremajaan perkebunannya.
Perancangan Sistem Informasi Agribisnis Kedelai Berbasis Web di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Web-based Information System Design of Soybean Agribusiness in Grobogan, Central Jawa) Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq; Wahyu Budi Priatna; Nunung Kusnadi
IPTEK-KOM : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Vol 20, No 2 (2018): JURNAL IPTEK-KOM (JURNAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI)
Publisher : BPSDMP KOMNFO Yogyakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1036.283 KB) | DOI: 10.33164/iptekkom.20.2.2018.121-136

Abstract

Kabupaten Grobogan merupakan salah satu sentra penghasil kedelai terbesar dan memiliki produktivitas tertinggi di Jawa Tengah. Pendekatan dan pengembangan kegiatan sistem agribisnis kedelai diperlukan dalam upaya mempertahankan sekaligus meningkatkan produktivitas di Kabupaten Grobogan. Sistem informasi menjadi salah satu bagian dalam sub sistem jasa layanan penunjang yang dapat mendorong kegiatan sub sistem lainnya sekaligus mengatasi masalah akan kurangnya informasi pemasaran kedelai lokal. Oleh karena itu, diperlukan adanya sistem informasi agribisnis kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem informasi agribisnis kedelai di Kabupaten Grobogan berbasis web yang diberi nama SIMAKGro. Perancangan sistem menggunakan pendekatan sistem prototyping yang dibatasi hanya pada dua tahap yaitu analisis sistem dan perancangan sistem informasi. Hasil penelitian berupa model rancangan sistem informasi agribisnis kedelai (SIMAKGro) berbasis web di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dalam bentuk prototipe. 
Analisis Resiko Produksi, Pilihan Resiko, dan Efisiensti Teknis Usahatani Tembakau (Pendekatan FUngsi Produksi Frontier dengan Struktur Error Heterokedastis) Elys Fauziyah; Sri Hartoyo; Nunung Kusnadi; Sri Utami Kuntjoro
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 10, No. 1 Februari 2010
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7832.087 KB)

Abstract

-
Dampak Pengembangan Biofuels terhadap Volatilitas Harga Beberapa Komoditas Pangan di Pasar Dunia Fathimah Sholihah; Nunung Kusnadi
Jurnal Agro Ekonomi Vol 37, No 2 (2019): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v37n2.2019.157-170

Abstract

EnglishAgricultural product based biofuels are the connecting points of the linkages between the global agricultural commodity,  energy, and  financial markets. Since the global energy markets and financial markets are volatile in nature, rapid expansion of biofuels industry results in increasing volatility of agricultural commodity prices, particularly food prices. The aims of this research is to review price volatility of some food commodities (wheat, corn and soybean) in in the world markets and to analyze the impact of global biofuels development on the price volatility. The price volatility is analyzed using the ARIMA and ARCH GARCH methods. The results show that prices of food commodities have been more volatile since the United States of America imposed the Renewable Fuel Standard Mandate-2 policy in 2007. The Corn and soybean price volatilities are higher than rice and wheat. The stronger are their linkages with biofuels development, the higher are their price volatilities. Increasing food price volatility and level should be considered as challenges and opportunities for accelerating food production growth through technological innovation and land expansion toward the achievement food self-sufficiency such that the national food security system is resilient against global market disturbances.IndonesianBiofuels berbahan baku hasil pertanian menjadi komoditas penghubung antara pasar komoditas pertanian dengan pasar energi, dan selanjutnya dengan pasar finansial dunia. Oleh karena pasar energi dan pasar finansial dunia rentan gejolak maka pengembangan biofuel secara besar-besaran berdampak pada peningkatan volatilitas harga komoditas pertanian, utamanya komoditas pangan pokok. Penelitian bertujuan untuk meninjau volatilitas harga jagung, gandum, beras dan kedelai di pasar dunia  serta untuk menganalisis dampak pengembangan biofuels terhadap volatilitas harga tersebut. Analisis volatilitas harga dilakukan dengan metode ARIMA dan ARCH GARCH. Penelitian menunjukkan bahwa harga komoditas pangan lebih volatil setelah Amerika Serikat menerapkan kebijakan Renewable Fuels Standard Mandate-2 tahun 2007. Volatilitas harga jagung dan kedelai lebih tinggi daripada beras dan gandum. Semakin besar keterkaitan komoditas dengan pengembangan biofuels maka semakin besar pula volatilitas harga komoditas tersebut. Peningkatan volatilitas dan level harga tersebut dapat dipandang sebagai tantangan dan peluang untuk memacu peningkatan produksi pangan melalui pengembangan teknologi dan ekstensifikasi lahan pertanian guna meningkatkan kemandirian pangan  sehingga sistem ketahanan pangan nasional lebih tahan menghadapi gejolak pasar global.
Struktur dan Integrasi Pasar Kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah Mega Amelia Putri; Anna Fariyanti; Nunung Kusnadi
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 1 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n1.2013.p47-54

Abstract

Kopi Arabika Gayo merupakan komoditas utama di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Sebagian besar (86%) produksi kopi diekspor ke pasar dunia. Selama tahun 2006-2012, pergerakan harga kopi di tingkat eksportir mengalami kenaikan sebesar 17,18%, namun di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 1,73%. Penelitian ini bertujuan menganalisis struktur dan integrasi pasar kopi Arabika Gayo. Data yang digunakan merupakan data time series harga bulanan kopi selama tahun 2008-2012. Analisis struktur pasar ditentukan melalui rasio konsentrasi empat perusahaan terbesar (CR4) dan hambatan masuk pasar melalui nilai skala efisiensi minimum (Minimum Efficiency Scale/MES). Analisis integrasi pasar menggunakan model yang telah dikembangkan oleh Ravallion (1986). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rasio empat perusahaan terbesar (CR4) di tingkat eksportir sebesar 71,12% dan terdapat hambatan masuk pasar yang ditunjukkan dengan nilai MES sebesar 28,53%. Karakteristik struktur pasar menunjukkan bahwa pasar terkonsentrasi dengan tingkat persaingan yang kecil. Struktur pasar yang terbentuk mengarah pada struktur pasar oligopsonistik dan terdapat lembaga pemasaran yang dominan dalam proses penentuan harga yaitu eksportir. Selain itu, analisis integrasi pasar menunjukkan bahwa pasar kopi di tingkat petani tidak terintegrasi dengan eksportir baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses penentuan harga petani cenderung sebagai penerima harga.Kata Kunci: Kopi Arabika Gayo, struktur pasar, integrasi pasar, harga, oligopsonistikArabica Gayo Coffee is the main commodity of Central Aceh and Bener Meriah regencies. Almost 86 percents of coffee bean produced from those areas is exported to the world market. Though the coffee price increased 17.18 percent at the exporter level during 2006 to 2012, but at the farm level the price of coffee decreased 1.73 percent. The purpose of this study was to analyze the structure and integration market of Arabica Gayo coffee. The data used was monthly time series of prices during 2008 to 2012. The analysis of market structure is determined by the concentration ratio of four large firms (CR4) and barriers to market entry through the Minimum Efficiency Scale (MES) value. The analysis of market integration used models that have been developed by Ravallion (1986). Research results showed that the market concentration ratio (CR4) at the exporter level was 71.12 percents and there were barriers to enter the Arabica Gayo coffee market with MES of 28.53 percents. These structural characteristics indicated that market structure is concentrated with a small level of competition. The market structure is oligopsonistic and there is a single marketing institution which determine the Arabica Gayo coffee price. This single institution is exporter. In addition, analysis of market integration showed that the coffee market at the farm level was not integrated with the exporter level in the long and short term. These analysis showed that the farmers are price taker.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penerapan E-Budgeting dalam Mewujudkan Good Governance di Pemerintah Aceh Almuttaqin Almuttaqin; Nunung Kusnadi; Widyastutik Widyastutik
Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian, Badan Keahlian DPR RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22212/jekp.v12i2.2106

Abstract

Regional autonomy requires a bureaucratic reform in financial management by implementing good governance principles to improve government performance and accelerate regional development goals. During the 4.0 digitalization industrial era, information systems can be designed to support media, such as e-budgeting used by the Aceh Local Government. E-budgeting plays a role in the punctuality of the Ratification of the Aceh Regional Budget in 2020. However, the Bureaucratic Reform Index Realization did not increase, and even the Transparency Index decreased last year. This study aims to determine some factors that influence e-budgeting implementation. The study population was 47 Aceh Local Government Agencies (SKPA) as analysis units. The data collection technique used online questionnaires and interviews with 67 respondents via a google form. Descriptive analysis toward the implementation of e-budgeting in SKPA indicates good performance. Aceh Government e-budgeting implementation achieves the highest value on effectiveness principle and the lowest on transparency principle. The technique of multiple linear regression analysis was used at the 0.05 significance level. Results of the simultaneous test show a significance value of 0.042; thus, it can conclude that at least one independent variable affects the dependent variable. The partial test results also show a significance value of 0.049 with a constant value of 3.418, and the coefficient of determination is 0.437. This study proves that direct supervisor support and the number of operators positively and significantly affect implementing e-budgeting. Meanwhile, other variables, including formal education, experience, training, and income-work balancing, also have a positive impact but are insignificant.Keywords: e-budgeting, planning, Aceh Local Government, information system, multiple linear regression analysisAbstrakOtonomi daerah menuntut reformasi birokrasi dalam pengelolaan keuangan dengan menerapkan prinsip tata kelola yang baik untuk meningkatkan kinerja pemerintah dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan daerah. Pada era digitalisasi industri 4,0 saat ini, perkembangan sistem informasi dapat dirancang sebagai media pendukung, seperti e-budgeting yang digunakan oleh Pemerintah Aceh. Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh, yang hampir satu dekade sebelumnya selalu terlambat, akhirnya dapat dilakukan tepat waktu pada tahun 2020, di mana e-budgeting berperan penting terhadap pencapaian tersebut. Namun demikian, Indeks Reformasi Birokrasi yang direalisasikan tidak meningkat dari tahun lalu, sementara Indeks Keterbukaan Informasi Publik bahkan mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor-faktor yang memengaruhi penerapan e-budgeting. Populasi penelitian ini merupakan 47 Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) sebagai unit analisis. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner online dan wawancara kepada 67 responden melalui google form. Analisis deskripsi terhadap penerapan e-budgeting pada SKPA mengindikasikan kinerja yang bagus. Penerapan e-budgeting dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Aceh mencapai nilai tertinggi pada prinsip efektif dan terendah pada prinsip transparan. Teknik analisis regresi linier berganda digunakan pada tingkat signifikansi 0,05 (α = 5 persen). Hasil uji serempak menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,042 sehingga disimpulkan bahwa setidaknya ada satu variabel bebas memengaruhi variabel terikat. Hasil uji parsial menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,049 dengan nilai konstanta sebesar 3,418 dan koefisien determinasi sebesar 0,437. Hasil penelitian membuktikan bahwa dukungan atasan langsung dan jumlah operator e-budgeting memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap penerapan e-budgeting, sedangkan pendidikan formal, pengalaman, pelatihan, dan keseimbangan penghasilan dengan beban kerja juga berpengaruh positif namun tidak signifikan.Kata kunci: e-budgeting, perencanaan, Pemerintah Aceh, sistem informasi, analisis regresi linier berganda
ANALISIS POLA KONSUMSI DAN MODEL PERMINTAAN IKAN MENURUT KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA DI INDONESIA Freshty Yulia Arthatiani; Nunung Kusnadi; Harianto Harianto
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 13, No 1 (2018): JUNI 2018
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1292.667 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v13i1.6967

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pola konsumsi ikan di Indonesia dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan ikan menurut karakteristik rumah tangga di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik pada bulan Maret 2016. Pola konsumsi ikan dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan model permintaan ikan dianalisis dengan menggunakan pendekatan model Linnear Approximation Almost Ideal Demand System (LA/AIDS). Hasil riset menunjukkan bahwa pola konsumsi rumah tangga di Indonesia dikelompokkan menjadi konsumsi ikan air laut segar sebesar 22.10 kg/kapita/tahun, ikan air tawar/payau segar sebesar 16.75 kg/kapita/tahun, udang segar sebesar 9.58 kg/kapita/tahun dan ikan olahan sebesar 4.22 kg/kapita/tahun. Dugaan model permintaan memberikan hasil cukup baik dengan 82.15% dari semua peubah berpengaruh signifikan terhadap fungsi permintaan kelompok ikan dan koefisien determinasi sebesar 27.06%. Nilai elastisitas pendapatan mengindikasikan bahwa seluruh kelompok ikan merupakan barang normal dan ikan olahan cenderung inelastis, sedangkan dari nilai elastisitas harga menunjukkan tanda negatif yang sesuai dengan teori ekonomi. Nilai elastisitas silang antar kelompok ikan menunjukkan hubungan yang bervariasi antar kelompok. Implikasi kebijakan yang dapat disarankan untuk meningkatkan konsumsi ikan segar adalah dengan peningkatan ketersediaan ikan melalui kebijakan peningkatan produksi dan peningkatan efektifitas distribusi ikan. Kebijakan promosi dan edukasi masih diperlukan untuk meningkatkan konsumsi ikan olahan karena sifatnya yang inelastis  terhadap perubahan harga dan pendapatan.Title: Analysis of Fish Consumption Patterns and Fish Demand Model Based on Household’s Characteristics in IndonesiaABSTRACTThis study aims to describe the pattern of fish consumption in Indonesia and to identify factors affecting household’s fish demand in Indonesia as well as estimating the elasticities of income and price. The data analyzed were mainly obtained from the SUSENAS Database-a nation social economy survey  conduct by the Indonesian Bureau of Statistic (BPS- during march 2016. Fish consumption patterns were analyzed using descriptive statistical analysis, while fish demand models were analyzed by Linnear Approximation Almost Ideal Demand System (LA/AIDS). Research shows that household consumption patterns in Indonesia are grouped into consumption of marine fish at 22.10 kg / capita / year, freshwater/brackish fish at 16.75 kg / capita / year, fresh shrimp at 9.58 kg / capita / year and processed fish amounted to 4.22 kg / capita / year. The estimation of the demand model gives quite good results with82,15% of all variables have a significant effect on the demand function of fish groups and the coefficient of determination is 27.06%. The value of income elasticity showed that all fish groups are normal goods and were negatively related to prices. The cross elasticities showed variation relationship between fish groups. With such result, in order for the government to be able to push the fish consumption level furtherwould require an increasing fish availbility through policies to increase production and effectiveness of fish distribution for fresh fish. Meanwhile education and promotion policies are necessary to increase consumption of processed fish because of their inelastic demand for changes in prices and income.
Analisis Efisiensi Usahatani Padi di Beberapa Sentra Produksi Padi di Indonesia Nunung Kusnadi; Netti Tinaprilla; Sri Hery Susilowati; Adreng Purwoto
Jurnal Agro Ekonomi Vol 29, No 1 (2011): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (974.62 KB) | DOI: 10.21082/jae.v29n1.2011.25-48

Abstract

EnglishProduction efficiency improvement to increase national rice production becomes an important alternative at present since the farm areal extension alternatives seems to be more difficult to conduct. Land availability for rice farming is limited and land conversion from agriculture to non agriculture purposes is increasing because of many reasons. This paper aims to analyze the level of technical production efficiency in rice-producing provinces and to analyze factors influencing its technical efficiency. The results indicated that rice farming in five provinces is efficient with an average of technical efficiency of 91.86 percent. Factors influencing production efficiency are farmers’ ages and education levels, dummy variables of season, farmers group, land owner status, rice farming location, and number of parcel of land ownership. IndonesianUpaya peningkatan produksi beras nasional melalui efisiensi produksi  saat ini menjadi alternatif yang penting, mengingat alternatif melalui jalur ekstensifikasi  melalui perluasan areal tampaknya semakin sulit  ditempuh. Penyediaan lahan pertanian produktif semakin terbatas dan konversi lahan dari pertanian ke nonpertanian sulit dibendung karena berbagai alasan.  Tujuan kajian ini untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis produksi padi di beberapa provinsi sentra produksi padi nasional dan  mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi produksi padi tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani padi di lima provinsi sentra di Indonesia telah efisien dengan rata-rata efisiensi 91,86 persen. Peningkatan efisiensi akan memberikan  hasil lebih baik jika diarahkan ke luar Jawa. Lahan menjadi faktor paling responsif dalam upaya peningkatan produksi. Faktor  yang berpengaruh nyata terhadap inefisiensi yaitu umur petani, pendidikan petani, dummy musim, dummy kelompok tani, dummy status kepemilikan lahan, kepemilikan persil, dan dummy lokasi Jawa dan luar Jawa.
Business Vulnerability and Credit Access for Agriculture-Based Micro and Small Women Entrepreneurs Dewi Ratna Sjari Martokoesoemo; Bonar M. Sinaga; Nunung Kusnadi; Yusman Syaukat
Economics and Finance in Indonesia Volume 66, Number 2, December 2020
Publisher : Institute for Economic and Social Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.359 KB) | DOI: 10.47291/efi.v66i2.666

Abstract

Micro and Small Industries (MSIs) constitute the largest share of Indonesia’s manufacturing sector and play an important role in providing employment opportunities and value-added creation. However, their business sustainability and scaling up are often hindered by various factors, one of which is access to credit. The subsidized loan scheme provided by the government, namely People’s Business Credit (KUR), appears to be insufficiently attractive to entrepreneurs, especially to Micro and Small Women Entrepreneurs (MSWEs). Employing a logit regression method and utilizing the BPS-Statistics Indonesia’s 2015 MSI survey data, this study aims to investigate factors affecting MSWEs’ decision to apply for bank loans and factors contributing to the approval of their credit applications by banks. The results show that MSWEs have low participation in credit borrowing, partially due to business vulnerability and self-rationing attitude, while credit application rejection is caused mainly by banks’ conservative approach to MSWEs. Practical implications of the findings are discussed.
Optimalisasi Produksi untuk Meningkatkan Profitabilitas Usahatani Bawang Merah di Kabupaten Garut, Jawa Barat Didik Suryadi; Yusman Syaukat; Nunung Kusnadi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usahatani bawang merah merupakan sumber pendapatan bagi petani dan buruh tani. Petani rasional akan berusaha memaksimum pendapatan yang dapat diperoleh dari usahataninya. Kemampuan untuk mengelola faktor produksi merupakan faktor penting dalam upaya peningkatan pendapatan usahatani. Efisiensi dalam mengkombinasikan input sedemikian rupa akan memengaruhi produksi yang dihasilkan dan menentukan total biaya yang dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani bawang merah dan menganalisis potensi peningkatan pendapatan dan profitabilitas usahatani bawang merah melalui optimalisasi produksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi pada usahatani bawang merah di Kabupaten Garut belum efisien sehingga pendapatan maksimum belum dapat dicapai. Optimalisasi penggunaan faktor produksi mampu menghemat biaya dan meningkatkan profitabilitas usahatani bawang merah hingga 40,11% di musim kemarau dan 24,68% di musim penghujan. Petani bawang merah dapat menggunakan hasil tersebut sebagai dalam menggunakan faktor produksi agar tercapai produksi optimal dan meningkatkan profitabilitas usahatani bawang merah.
Co-Authors ., Harianto A. Faroby Falatehan A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdullah Usman Aditya Arief Rachmadhan Adreng Purwoto Almuttaqin Almuttaqin Amzul Rifin Andriyono Kilat Adhi Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq Ariska Rosadi Al Rasyid Shodiq Bagio Bella Septiana BONAR M. SINAGA Bonar M. Sinaga Bonar M. Sinaga Bonar M. Sinaga Bonar Marulitua Sinaga Boyke T. H. Situmorang Burhanuddin Burhanuddin Cramon-Taubadel, Stephan von Demitria Dewi Devi Agustia Dewi Nur Asih Didik Suryadi Dira Asri Pramita Dwi Rachmina Eka Denny M Eka Monika Manihuruk Elys Fauziyah Elys Fauziyah Endriatmo Soetarto Etriya Etriya Fariyanti, Anna Fathimah Sholihah Femi Hadidjah Elly Feryanto Feryanto Firna Varina Firza Maudi Firza Maudi Fitriyani Mir`ah Aliyatillah Fitriyani Mir`ah Aliyatillah Freshty Yulia Arthatiani Hafid Raharjo Halil (1 Harianto Harianto . Harianto Harianto Harianto Harianto Harianto Harianto Harmini, Harmini Hartoyo Hartoyo Herawati Herawati Herawati Herawati Hermanto Siregar Hertomo, Eko Yulianto Widhi Hilalullaily, Rivani I Ketut Kariyasa Indah Maharani Innike Abdillah Fahmi Jaka Sumarno Juniar Atmakusuma Khoiru Rizqy Rambe Khoiru Rizqy Rambe Lailandra, Andjani Layyinatul Kholiqoh Lepi Ali Firmansyah, Lepi Ali Lia Fauziah Syam Liston Siringo Ringo Lukman M. Baga M Firdaus Ma'mun Sarma Mahfudlotul 'Ula Mangara Tambunan Manihuruk, Eka Monika Martokoesoemo, Dewi Ratna Sjari Medita Ivanni Mega Amelia Putri, Mega Amelia Muhammad fauzan Muhammad Surya Fadhlurrohman Mulyani, Een Nasution, Siti Sarah Almuizzah Netti Tinaprilla Norfahmi, Femmi Nunung Nuryartono Nurlela Machmudin Nurohmah, Nuri Nabila Nurul Iski Parulian Hutagaol Purwoto, Adreng Putri, Tursina Andita Rachmadhan, Aditya Arief Raharjo, Hafid Ratna Winandi Ratna Winandi Rayhana Jafar Reny Hidayati Rianzani, Citra Rita Nurmalina Rusidi Ansyari Harahap Sari Rachmawati Shabrina Shafa Qatrunada Sholihah, Fathimah Silaban, Soeripto Simanjuntak, Josua Desmonda Sinaga, Bonar M. Siti Jahroh Sjafri Mangkuprawira Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Hartoyo Sri Hery Susilowati Sri Utami Kuntjoro Sri Utami Kuntjoro Suharno Suharno Suharno Suharno Suprehatin Suprehatin Surahman, Taufiq Surahman, Taufiq Susanti Susanti Susilowati, Sri Hery Tb. Sjafri Mangkuprawira Tita Nursiah Ulya Zainura Vinira Hesta Fharaz Wahyu Budi Priatna Wajar Mey Handani WH Limbong Widyastutik Winandi, Ratna Wiyanto - Wiyanto Wiyanto Yanti N. Muflikh Yanto Togi Ferdinand Marpaung Yohana Julina Sinaga Yuhendra Yusman Syaukat Yusman Syaukat Yusman Syaukat Yusman Syaukat Zednita Azriani Zednita Azriani