Claim Missing Document
Check
Articles

Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal Usaha dan Energi Aras Hanif Afiat; Supriyono Koes Handayanto; Hari Wisodo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 1: JANUARI 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i1.13123

Abstract

Abstract: This study aims to determine the problem solving abilities of high school students in solving physics problem topic working and energy. A total of 64 respondents solved physics problem about work and energy which consisted of four questions. The students' answers were evaluated using a rubric consisting of five indicators, namely useful description (UD), physics approach (PA), specific application of physics (SPA), mathematical procedures (MP), and logical progression (LP). The data analysis technique used qualitative descriptive. The results of the analysis show that the score of students' problem solving abilities is in a sufficient category, with the dominant score on indicators UD, PA and SPA. Students get poor score criteria on MP and LP indicators. In this case, students experience some difficulties, among others, students' mistakes in applying physics concepts in mathematical equations, students' mistakes in using equations that are not relevant to the problems presented and students' mistakes in using calculations that do not focus on the problem presented.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa SMA dalam memecahkan persoalan usaha dan energi. Sejumlah 64 responden mengerjakan soal usaha dan energi yang terdiri atas empat soal uraian. Hasil jawaban siswa dikoreksi dengan menggunakan rubrik yang terdiri atas lima indikator, yaitu usefull description (UD), physics approach (PA), spesific application of physics (SPA), mathematical procedures (MP), dan logical progression (LP). Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa skor kemampuan pemecahan masalah siswa berada dalam kategori cukup, dengan dominan skor pada indikator UD, PA dan SPA. Siswa mengalami kriteria kurang baik pada indikator MP dan LP. Dalam hal ini, siswa mengalami beberapa kesulitan, antara lain, kesalahan dalam mengaplikasikan konsep dalam persamaan matematis, menggunakan persamaan yang tidak relevan dengan permasalahan yang dipaparkan menggunakan perhitungan yang tidak fokus pada problem yang disajikan.
Kapabilitas Siswa SMA Kelas XI dalam Menilai Kemampuan Self-Directed Learning Intan Febry Sulasiwi; Supriyono Koes Handayanto; Wartono Wartono
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 10: OKTOBER 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.417 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i10.11733

Abstract

Abstract: The purpose of this descriptive study is to know the consistency of students' assessment of Self-Directed Learning skills. This research is carried out in reference to the research steps of Loeb et al. Both SRSSDL instruments used in the study have reliability Cronbach Alpha 0.933 and 0.942. The results showed that students' assessment of their Self-Directed Learning skills tended to decrease. Students rated their Self-Directed Learning skills as low when learning thermodynamics compared to learning fluid. The percentage of student consistency in assessing their own Self-Directed Learning skills is below 50%. This percentage is in the range of 20.93% to 48.84%. This shows that students' ability in assessing their Self-Directed Learning skills is still low.Abstrak: Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk mengetahui konsistensi penilaian siswa terhadap keterampilan Self-Directed Learning. Penelitian ini dilaksanakan mengacu pada langkah-langkah penelitian Loeb dkk. Kedua instrumen SRSSDL yang digunakan dalam penelitian memiliki reliabilitas Cronbach Alpha 0.933. dan 0.942. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian siswa terhadap keterampilan Self-Directed Learning mereka cenderung mengalami penurunan. Siswa menilai keterampilan Self-Directed Learning mereka lebih rendah ketika belajar termodinamika dibandingkan ketika belajar fluida. Persentase konsistensi siswa dalam menilai keterampilan Self-Directed Learning berada di bawah 50%. Persentase ini berada pada rentang 20.93% hingga 48.84%. Hal ini menunjukkan bahwa kapabilitas siswa dalam menilai keterampilan Self-Directed Learning masih rendah.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUASAAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION F.B. Bayon Sukma; Supriyono Koes Handayanto; Sentot Kusairi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 2, No 6: Juni 2017
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.181 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v2i6.9413

Abstract

The purpose of this research is to develop the appropriate treatment instrument and measurement instrument of concept mastery. This research use approach of research and development of ADDIE model. Data obtained from expert validator and student of SMAN 1 Blitar. The validation results of both expert validator obtained 17 items valid and test results obtained 15 items valid question. The reliability of the con-cept mastery measurement instrument has a very high category with coefficient value α = 0.682. The difficulty level of the item consists of 2 item in easy category questions, 8 item in medium category, and 7 item in difficult category questions. Different problem of item consists of 1 item of bad category, 4 item of good category, and 12 item of excellent category.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan instrumen perlakuan dan  pengukuran penguasaan konsep yang layak. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan model ADDIE. Data diperoleh dari validator ahli dan siswa SMAN 1 Blitar. Hasil validasi kedua validator ahli didapatkan 17 butir soal dinyatakan valid dan hasil uji coba diperoleh 15 butir soal valid. Reliabilitas instrumen pengukuran penguasaan konsep memiliki kategori sangat tinggi dengan nilai koefisien α = 0,682. Tingkat kesukaran butir soal terdiri atas dua soal kategori mudah, delapan soal kategori sedang, dan tujuh soal kategori sukar. Daya beda butir soal terdiri atas satu soal kategori jelek, empat soal kategori baik, dan dua belas soal kategori baik sekali.
Eksplorasi Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa melalui Blended Learning Fisika Muh. Iqbal Saman; Supriyono Koes Handayanto; Sunaryono Sunaryono
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 1: JANUARI 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.256 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v4i1.11863

Abstract

Abstract: Literacy of information and communication technology is a mandatory skill that must be possessed by individuals in the knowledge era of 21st century. ICT literacy depictions are not only limited to being able to operate ICT devices but also include how an individual is able to organize information and communicated through ICT devices. This study aims to investigate the ICT literacy of students when confronted with learning dynamics taught by using physics blended learning. The research method used is quantitative method with descriptive analysis. The results indicate that the ICT literacy of students tends to be identical to each other and increases in each learning.Abstrak: Literasi teknologi informasi dan komunikasi merupakan keterampilan wajib yang harus dimiliki oleh individu pada era pengetahuan abad 21. Penggambaran literasi teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya sebatas mampu mengoperasikan perangkat saja, namun juga tercakup pada bagaimana suatu individu mampu mengorganisir informasi yang diterima dan dikomunikasikan melalui perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki literasi teknologi informasi dan komunikasi siswa saat dihadapkan dengan materi dinamika partikel yang diajarkan dengan menggunakan blended learning fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa literasi teknologi informasi dan komunikasi siswa cenderung identik satu sama lain serta meningkat pada tiap pertemuan pembelajaran.
Analisis Kebutuhan terhadap Media Pembelajaran dan Pemberian Scaffolding dalam Pembelajaran Daring Yuni Hafidha Arosyidah; Sa’dun Akbar; Supriyono Koes Handayanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 11: NOVEMBER 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i11.15151

Abstract

Abstract: Learning during the Covid-19 pandemic is done remotely so that it demands the use of digital technology. The study aims to analyze (1) the need for the use of online learning media, (2) the tendency of scaffolding students in completing tasks. The research conducted is descriptive quantitative with data obtained from surveys and literature studies of various literature. The results of the study showed that in online learning 79.5% of students are more interested in learning using computers. Student tendency in the form of video media by 40.2% and educational games by 31.6%. A total of 74.4% are motivated to learn to use educational games and as many as 93.2% need scaffolding as necessary to understand concepts in online learning.Abstrak: Pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dilakukan secara jarak jauh sehingga menuntut pemanfaatan teknologi digital. Penelitian ini ditujukan untuk menganalisis (1) kebutuhan dalam menggunakan media pembelajaran daring dan (2) kecenderungan scaffolding siswa dalam menyelesaikan tugas. Penelitian ini termasuk deskriptif kuantitatif dengan data yang diperoleh dari survei dan studi kepustakaan berbagai literatur. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam pembelajaran daring sebesar 79,5% siswa lebih tertarik pada pembelajaran menggunakan komputer. Kecenderungan siswa pada bentuk media video sebesar 40,2% dan game edukasi sebesar 31,6%. Sebanyak 74,4% termotivasi belajar menggunakan game edukasi serta sebanyak 93,2% memerlukan scaffolding seperlunya untuk memahami konsep dalam pembelajaran daring.
Pengaruh Scaffolding Konseptual dalam Problem Based Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah A. A. Sg Noviana Aryani Pucangan; Supriyono Koes Handayanto; Hari Wisodo
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 10: OKTOBER 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.566 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i10.11661

Abstract

Abstract: This study aims to find out the effect of conceptual scaffolding on Problem Based Learning toward problem solving skills. This research uses nonequivalent control group design with 32 students experimental class and 30 students control class. The test used consisted of a pretest of 13 multiple choice questions with a reliability value of 0.827 and a posttest of 10 essay questions with a reliability value of 0.615. The research hypothesis was tested using ANCOVA and indicate that conceptual scaffolding on PBL given effect to problem solving skills of 67,1% and experimental class average higher than control class. This indicate that there’s effect of conceptual scaffolding on PBL toward problem solving skills. So it’s recommended that conceptual scaffolding on PBL be applied to other physics concepts.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh scaffolding konseptual dalam Problem Based Learning terhadap kemampuan pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan nonequivalent control group design dengan sampel sebanyak 32 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol. Tes yang digunakan terdiri dari pretest berupa 13 soal pilihan ganda dengan nilai reliabilitas sebesar 0,827 dan posttest berupa 10 soal esai dengan nilai reliabilitas sebesar 0,615. Hipotesis penelitian diuji menggunakan ANCOVA dan menunjukkan bahwa scaffolding konseptual dalam Problem Based Learning memengaruhi kemampuan pemecahan masalah sebesar 67,1% dan nilai rerata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Ini menunjukkan adanya pengaruh scaffolding konseptual dalam problem based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah. Jadi, disarankan agar scaffolding konseptual dalam problem based learning diterapkan pada konsep fisika lainnya.
Eksplorasi Kemampuan Scientific Reasoning Materi Hukum Newton Siswa SMA Annisa Ulfa Yana; Supriyono Koes Handayanto; Titik Wuryanti
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 4: APRIL 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i4.14694

Abstract

Abstract: Newton's law which is the focus of physics material next requires high scientific reasoning skill. This article is a survey research conducted on 207 students with descriptive quantitative methods. This study aims to explore patterns and levels of scientific reasoning of students in Newton's law. The instrument used is the development of MLCTSR (Modified Lawson Classroom Test Scientific Reasoning) in the form of 15 items (reability 0.828) that were adjusted to Newton's law. The results of research shows that the TM category dominated almost all pattern of SR. The highest SR mastery is on the PBR pattern while the lowest is on the HDR pattern. Overall, 33% of students are at a concrete operational level, 53% at the transition level, and only 14% of students at the formal operational level. From these results it can be concluded that the pattern and level of SR of students in newton’s law were still relatively low.Abstrak: Materi hukum newton yang menjadi fokus dalam materi fisika selanjutnya membutuhkan kemampuan scientific reasoning yang tinggi. Artikel ini merupakan penelitian survei yang dilakukan pada 207 siswa dengan metode kuantitatif deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pola dan level scientific reasoning siswa pada materi hukum Newton. Instrumen yang digunakan adalah pengembangan MLCTSR (Modified Lawson Classroom Test Scientific Reasoning) berupa 15 soal (reabilitas 0,828) yang disesuaikan dengan materi hukum newton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori TM mendominasi hampir semua pola SR siswa. Penguasaan SR tertinggi berada pada pola PBR sedangkan yang terendah berada pada pola HDR. Secara keseluruhan, 33% siswa berada pada level operasional konkret, 53% pada level transisi, dan hanya 14% siswa pada level operasional formal. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa pola dan level kemampuan SR siswa pada materi hukum newton masih tergolong rendah.
Pengaruh Inkuiri Terbimbing terhadap Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Optik Siswa Kelas VIII Muhammad Taufiq Alhudaya; Arif Hidayat; Supriyono Koeshandayanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 11: NOVEMBER 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.514 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i11.11747

Abstract

Abstract: This research was aimed to know whether there is a difference in science process skill and concept comprehension on optical materials of students who learn with guided inquiry learning with discovery learning. The research design used was quasi-experimental type pretest-posttest control group design. Hypothesis test in research using Anacova (Analysis of Covariance). The results showed that (1) there is a difference in science process skill of experimental class and control class where the science process skill of experiment class student is higher than control class student; (2) there is a difference of understanding of optical material concept of experimental class and control class where the students' understanding of optical concept of experimental class is higher than control class students.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keterampilan proses sains dan pemahaman konsep pada materi optik antara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran discovery learning. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental tipe pretest posttest control group design. Uji hipotesis dalam penelitian menggunakan Anakova (Analisis of Covariance). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan keterampilan proses sains siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana keterampilan proses sains siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan siswa kelas kontrol dan (2) terdapat perbedaan pemahaman konsep materi optik siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana pemahaman konsep optik siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan siswa kelas kontrol.
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Literasi Sains Siswa Kelas V SD Ranti Nur Fa’idah; Supriyono Koes H; Susriyati Mahanal
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 4, No 12: DESEMBER 2019
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v4i12.13096

Abstract

Abstract: Scientific literacy is a skill that is very important and must be possessed by students. A person with good scientific literacy will be able to survive in the XXI century. In the learning process students are weak in interpreting information so that students have difficulty or cannot make conclusions. Scientific literacy by using initial ability moderator variables in the high category and low category and their interactions in fifth grade students of SD Tanjung Rejo 2 Malang. The results of the pretest and posttest were tested differently with the help of SPSS. The results showed there were significant differences in the increase in scientific literacy.Abstrak: Literasi sains adalah keterampilan yang sangat penting dan harus dimiliki oleh siswa. Seseorang dengan literasi sains yang baik akan mampu bertahan di abad XXI. Pada proses pembelajaran, siswa dianggap lemah dalam mengintepretasikan informasi sehingga siswa kesulitan atau tidak dapat membuat kesimpulan. Variabel moderator kemampuan awal pada kategori tinggi dan kategori rendah serta interaksinya pada siswa kelas V SD Tanjung Rejo 2 Malang. Hasil pretes dan postes dilakukan uji beda dengan bantuan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan-perbedaan signifikan peningkatan literasi sains.
PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN PENGUASAAN KONSEP TES TESTLET PADA MATERI SUHU DAN KALOR Aloysius Rabata Nova T F T; Parno Parno; Supriyono Koes H
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol.1, No.6, Juni 2016
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.956 KB) | DOI: 10.17977/jp.v1i6.6474

Abstract

This study aims to: 1) develop the test testlet assessment instrument mastery of concepts on temperature and heat for class X SMA with valid category, 2) determine the characteristics of the test testlet assessment instrument items mastery of concepts on temperature and the heat of the class X. This research use research and development ADDIE models. Data obtained from experts validator and students of SMAN 3 Blitar. Validation result from three expert validators are items that developed included in the category average is quite valid and invalid. Reliability mastery of concepts items have a very high category with a value of 8.37. The difficullty index of item, consisted of 23 questions easy categories, 7 questions medium category and 2 questions difficult category. Discrimintation index of items consisted of 11 questions bad category, 7 questions enough category, 12 questions good category and 2 questions excellent category.Tujuan penelitian ini adalah (1) mengembangkan instrumen asesmen penguasaan konsep dalam bentuk tes testlet pada materi suhu dan kalor untuk siswa kelas X SMA dengan kategori valid dan (2) menentukan karakteristik butir soal instrumen asesmen penguasaan konsep berbentuk tes testlet  pada materi suhu dan kalor kelas X. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan model ADDIE. Data diperoleh dari validator ahli dan siswa SMAN 3 Blitar. Hasil validasi ketiga validator ahli didapatkan butir soal yang dikembangkan rata-rata termasuk pada kategori cukup valid dan valid. Reliabilitas soal penguasaan konsep memiliki kategori sangat tinggi dengan nilai 8,37. Taraf kesukaran butir soal terdiri dari 23 soal kategori mudah, 7 soal kategori sedang dan 2 soal kategori sulit. Daya pembeda butir soal terdiri dari 11 soal kategori jelek, 7 soal kategori cukup, 12 soal kategori baik dan 2 soal kategori baik sekali.
Co-Authors A. A. Sg Noviana Aryani Pucangan Abdur Rofik Maulana Achmad Noerkhaerin Putra Afandi, 'Alia Nur Husna Agus Widayoko Ahmad Nasich Luthfi Ahmad Suryadi, Ahmad Ahmad Taufiq Akhmad Fauzul Albab Akrom, Akrom Al Wachidy, Muchammad Chabibur Rochman Alif Darmawan Aloysius Rabata Nova T F T Amaliyah Tazkiyah Andi Marwanti Panre Annisa Ulfa Yana Aras Hanif Afiat Ardian Setya A Ardian Setya A, Ardian Setya Arif Hidayat Arif Hidayat Arrika Wifqotu Lailin Nafisah Atika Isnaining Dyah Aynin Masfufah Aynin Mashfufah Ayu Vidya Rakhmawati Azizah, Fithrotul C. P. Wijaya, C. P. Chokchai Yuenyong Daswarman Daswarman Dewi Priyantini Dian Septa Puspitasari Dimas Abdi Haidar Dinicen Viclara Dionisius Bukifan Ellen Puspitaningtyas Elok Faiqatul Himmah Emilia Fandira Nasera Putri Endang Purwaningsih Enik Setiyawati Eny Latifah, Eny Erawan Kurniadi F.B. Bayon Sukma Fauzi, Toni Dwi Feny Puspitaningsih Fernando, Trio Junira Fery Hadi Sutrisno Friska Ayu Lia Yulanda Hari Wisodo, Hari Heri Suwignyo Hernita A Herwin Syaiful Wahyudi Hidaayatullaah, Hasan Nuurul Husen Jauwad I Wayan Dasna Ibrohim Ike Lusi Meilina Indriyawanti Indriyawanti Intan Febry Sulasiwi Intan Febry Sulasiwi Isbandrianingtyas, Nafi Iswahyuni Wati Izzati Izzati Kameo, Welhemina Khoirul Haniin Kholil, Abdullah Kuswanto Kuswanto Laksmisari, Rusna Lia Yuliati Luh Sukariasih Luluk Nur Hamidah, Luluk Nur Luswandari, Wulan Fatikhah M. Luthfi Oktarianto M. Saiful Anam Mapandi, Rohanie D Markus Diantoro Mei Kurniadi Mochamad Iqbal Muttaqin Mudinillah, Adam Muh. Iqbal Saman Muhammad Effendi Muhammad Taufiq Alhudaya Muhana Gipayana Muhardjito Muhardjito Muji Sobirin Nabila, Dima Syafa’a Nadi Suprapto Nafi Isbandrianingtyas Nafingah, Hanim Nandang Mufti Ninik Munfarikha, Ninik Nugroho Adi Pramono, Nugroho Adi Nur Laili Nurwidya Hasanah Ovita Ardanari Parno Pradana, Shan Duta Sukma Prani, Anisak Intan Eka Purbo Suwasono Pusnawati, Yeni R. Amelia, R. Rahmad Prastiyan Rahman, Fatchur Rahmawati Rahmawati Rani Nur Arifah Agus Fajrina Ranti Nur Fa’idah Riski Fitri Damayanti Rizal, Fauzul Rizky Tyas Aria Kurniasari Ruciana Galunggung Sa'dun Akbar Sahal Fawaiz Sentot Kusairi Septa Hardhita, Rizki Shirly Rizki Kusumaningrum Siswono, Hendrik Siti Zulaikah SRI RAHAYU Sulasiwi, Intan Febry Sulur Sumarjono Sumarjono Sunaryono Sunaryono Sunaryono, Sunaryono Supriana, Edi Supriyana, Edi Susanti Rahayu Susilo, Wahyu Hadi Susriyati Mahanal Sutopo Sutopo Sutrisno, Fery Hadi Tantri Mayasari Taufik Hidayat Thorieq Moh. Yusuf Titik Wuryanti Triwahyuni, Yeni Wahyu Dwi Wulansari Wartono Wartono Wartono Wartono Wasis, W Wati, Iswahyuni Widjianto Widjianto Yana, Annisa Ulfa Yasa, Arnelia Dwi Yuni Hafidha Arosyidah