Claim Missing Document
Check
Articles

Penerapan Pembelajarn Inquiry dengan Scaffolding Prosedural terhadap Kompetensi Literasi Saintifik Siswa Kelas X SMA pada Materi Impuls dan Momentum Izzati Izzati; Supriyono Koes Handayanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 3: MARET 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i3.14622

Abstract

Abstract: Scientific literacy is ability to distinguish facts, concepts, principles from various information, recognize and analyze scientific investigations, evaluate, and make interpretations of the results of evaluations to be able to make conclusions. This study was to determine the effect of scientific literacy competencies of students who study with guided inquiry learning with procedural scaffolding on student cognitive learning outcomes. This research is a quasi-experimental study using a non-equivalent control group design. Data collection was carried out by pretest and postest. Pretest is used as student's initial ability data and posttest data is used as data for different tests using ANCOVA. The results showed that the classroom with the guided inquiry inquiry assisted scaffolding learning model had an influence on the results of the scientific literacy competency test with the significance of the ANCOVA test of 0.003<0.050. The percentage of influence of the application of guided inquiry with procedural scaffolding was 16.1% in scientific literacy competencies. This shows that the scientific literacy competence of the experimental class is better than the control class.Abstrak: Literasi saintifik merupakan kemampuan seorang dalam membedakan antara fakta, konsep, prinsip dari berbagai informasi, mengenal dan mengaanalisis penyelidikan saintifik, mengevaluasinya, dan membuat interpretasi dari hasil evaluasi yang merujuk pada kesimpulan baik secara individu ataupun kelompok. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh pembelajaran inquiry dengan scaffolding procedural terhadap kompetensi literasi saintifik siswa. Penelitian ini mrupakan penelitian quasi eksperiment dengan menggunakan rancangan penelitian nonequivalent control group design. Pengumpulan data dilaksanakan sebelum dan sesudah penelitian pada penelitian dan kontrol. Tes sebelum penelitian digunakan sebagai data kemampuan awal siswa dan data setelah pembelajaran digunakan sebagai data untuk uji beda menggunakan ANCOVA. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi literasi saintifik siswa yang belajar dengan model inkuiri dengan scaffolding procedural lebih tinggi dari siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional dengan nilai signifikansi 0.003<0.050. Persentase besar pengaruh penerapan inkuiri terbimbing dengan scaffolding procedural sebesar pada kompetensi literasi saintifik sebesar 16,1%. Hal ini menunjukka bahwa kemampuan kompetensi literasi saintifik kelas eksprimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Pengaruh PBL dengan Scaffolding Prosedural terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Ditinjau dari Kemampuan Tinggi dan Rendah Siswa Feny Puspitaningsih; Wartono Wartono; Supriyono Koes Handayanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 7: JULI 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.327 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i7.11333

Abstract

Abstract: This study aims to find out the effect of PBL with procedural scaffolding toward high-order thinking skills in terms of students' high and low ability. This research used non equivalent control group design with 34 students of experimental class and 35 students of control class. The hypothesis test of this study used Two-Way ANOVA and showed that the effect of PBL with procedural scaffolding was 42.5%, while the effect of students' initial ability was 37.9%. The mean posttest grade of the experimental class is higher than the control class, indicating that PBL with procedural scaffolding affects students' high-order thinking skill.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh PBL dengan scaffolding prosedural terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi ditinjau dari kemampuan tinggi dan rendah siswa. Penelitian ini menggunakan desain non equivalent control group dengan 34 siswa kelas eksperimen dan 35 siswa kelas kontrol. Uji hipotesis penelitian ini menggunakan Two-Way ANOVA dan menunjukkan bahwa pengaruh PBL dengan scaffolding prosedural sebesar 42,5%, sedangkan pengaruh kemampuan awal siswa sebesar 37,9%. Skor rerata posttest siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, menunjukkan bahwa PBL dengan scaffolding prosedural memengaruhi kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. 
Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle 5E terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Iswahyuni Wati; Supriyono Koeshandayanto; Ibrohim Ibrohim
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 8: AGUSTUS 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i8.14949

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to determine the effect of the 5E learning cycle model on critical thinking skills and mastery of concepts. Learning activities are carried out online using Microsoft 365. This study was conducted on science content with the subjects were the fifth-grade students. The research design used a one-group pretest–posttest design. After the analysis prerequisite test was met, the data were analyzed using paired sample t-test. The results of the study showed that there was effect of the 5E learning cycle model on students' critical thinking skills and mastery of concepts.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran learning cycle 5E terhadap keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring menggunakan Microsoft 365. Penelitian ini dilakukan pada muatan IPA dengan subjek penelitian siswa kelas V. Rancangan penelitian menggunakan one-group pretest–posttest design. Setelah uji prasyarat analisis terpenuhi, data dianalisis menggunakan paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh model pembelajaran learning cycle 5E terhadap keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa.
Analisis Problem Solving Berdasarkan Kemampuan Awal Peserta Didik Riski Fitri Damayanti; Arif Hidayat; Supriyono Koes Handayanto
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 6, No 1: JANUARI 2021
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v6i1.14385

Abstract

Abstract: This study aims to explore students’ problem solving. This study is a quantitative with descriptive analysis. The research sample consisted of 92 students  from Surabaya's Ta'miriyah High School. The research instrument consisted of six item description items that had passed the expert validation process with a reliability coefficient of 0.805.The results of descriptive analysis show that the problem solving ability of students with high initial ability is higher than the problem solving ability of students with low initial ability and  the highest problem solving aspects of initial high and low ability students is useful description and the lowest problem solving aspect  is a logical progression.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan problem solving peserta didik. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif. Sampel penelitian terdiri dari 92 peserta didik yang berasal dari SMA Ta’miriyah Surabaya. Instrumen penelitian berupa soal uraian sebanyak enam butir yang telah melewati  proses validasi ahli dengan koefisien reabilitas sebesar 0,805. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kemampuan problem solving peserta didik berkemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah peserta didik berkemampuan awal rendah dan aspek paling tinggi kemampuan problem solving peserta didik berkemampuan tinggi dan rendah adalah useful description dan aspek terendah kemampuan problem solving adalah logical progression.
Pengaruh Learning Cycle 5E terhadap Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Kelas VIII Rahmawati Rahmawati; Supriyono Koes Handayanto; I Wayan Dasna
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 3, No 3: MARET 2018
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.914 KB) | DOI: 10.17977/jptpp.v3i3.10624

Abstract

 This study is aimed at identifying whether there is any difference of science process skills between the students taught using Learning Cycle 5E and those who are taught using conventional strategy controlled with preoccupied knowledge. This study used quasi experimental method with post-test only control group design involving eight grade students selected using simple random sampling. The experimental class was taught using Learning Cycle 5E and control class was taught using conventional learning. The instruments used to measure the students’ science process skills were written test in the form of essay writing, practical test, and observation sheet of instructional activity. The result shows that the science process skills of the students taught using Learning Cycle 5E was significantly different from those who were taught using conventional way with average value of process skill 28.7 and 23.0 for those who were taught using conventional strategy.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keterampilan proses sains peserta didik yang dibelajarkan dengan Learning Cycle 5E dengan peserta didik yang dibelajarkan dengan konvensional yang dikontrol pengetahuan awal. Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experiment dengan post-test only control group design yang melibatkan peserta didik kelas VIII yang dipilih secara simple random sampling. Kelas eksperimen menggunakan pembelajaran Learning Cycle 5E dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur keterampilan proses sains berupa tes tertulis berbentuk uraian dan tes praktik serta lembar observasi selama kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains peserta didik yang dibelajarkan menggunakan Learning Cycle 5E berbeda secara signifikan daripada keterampilan proses sains peserta didik yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata keterampilan proses sains sebesar 28,7 dan peserta didik yang dibelajarkan dengan konvensional memiliki nilai rata-rata keterampilan proses sains sebesar 23,0. 
Eksplorasi Keterampilan Penalaran Ilmiah Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa SMA Sahal Fawaiz; Supriyono Koes Handayanto; Herwin Syaiful Wahyudi
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 5, No 7: JULI 2020
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v5i7.13721

Abstract

Abstract: Scientific reasoning skills are very important for students to be obtained as their future provisions considering they are firmly related to problem solving and critical thinking skills. The purpose of this study was to identify high school students’ SRA based on gender in Situbondo Regency. This research method is quantitative descriptive utilizing a sample of 195 high school students selected utilizing purposive sampling. The instrument consisted of 26 open-ended multiple-choice questions with a reliability coefficient α = 0.797. The results of this research indicate that the distinctions in SRA between male and female students are inexistent. However, female students have a slightly higher average SRS value and outperform the SRS level achievement of male students, spesifically on correlational reasoning, probabilistic reasoning, and hyphotetico-deductive reasoning. In addition, most of students (84,10%) remain on the concrete operational level and this indicates that the students’ SRSs is still low. Combinatorial reasoning considered as the lowest achievement indicators whilst correlation reasoning indicators quite the opposite. Based on the findings, the implication based on theory and practices have been discussed.Abstrak: Keterampilan penalaran ilmiah sangat penting dimiliki siswa sebagai bekal masa depan mereka, karena berkaitan erat dengan pemecahan masalah dan ketereampilan berpikir kritis. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi Keterampilan Penalaran Ilmiah siswa SMA berdasarkan jenis kelamin di Kabupaten Situbondo. Metode penelitian ini adalah deksriptif kuantitatif, dengan sampel sebanyak 195 siswa SMA dipilih dengan purposive sampling. Instrumen terdiri atas 26 butir soal pilihan ganda berlasan terbuka dengan koefisien reliabilitas α = 0,797. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan KPI antara siswa laki-laki dan perempuan. Namun demikian, siswa perempuan memiliki nilai rata-rata KPI sedikit lebih tinggi dan mengungguli pencapaian level Keterampilan Penalaran Ilmiah siswa laki-laki, khususnya pada penalaran korelasi, probabilistik, dan hypothetico-deductive reasoning. Selain itu, sebagian besar siswa (84,10%) berada pada tingkat operasional konkret dan hal ini mengindikasikan KPI siswa masih rendah. Penalaran kombinatorial sebagai indikator capaian terendah, sementara indikator penalaran korelasi sebaliknya. Berdasarkan temuan, implikasi berdasarkan teori dan praktik telah didiskusikan.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN DARING BERBASIS MOODLE UNTUK GURU FISIKA SMA DI KABUPATEN MALANG SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Purbo Suwasono; Sahal Fawaiz; Supriyono Koes-H; Sulur Sulur; Nugroho Adi Pramono
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6060

Abstract

ABSTRAKDampak dari pendemi covid-19 memaksa setiap sekolah mewajibkan guru dan siswanya melakukan pembelajaran secara daring dari rumah. Hal tersebut membuat guru dan siswa dalam waktu yang singkat harus mempersiapkan seluruh vasilitas pendukung pembelajaran. Sedangkan di Kabupaten Malang, para guru fisika masih belum begitu akrab dengan pembelajaran daring, maka pendampingan dan pelatihan pembelajaran daring dengan memanfaatkan moodle sangat dibutuhkan. Kegiatan diawali dengan studi literatur dan lapangan, perencanaan, pemberian materi, demosntrasi dan praktek dan diakhiri dengan kegiatan evaluasi. Untuk mengetahui keberhasilan program, kami menyebarkan kueisioner (n = 13 item) kepada seluruh peserta tentang persepsi terhadap pembelajaran menggunakan moodle dan memantau perkembangan pemahaman guru melalui moodle yang telah dikembangkan. Guru fisika didampingi dan dilatih untuk membuat pembelajaran daring melalui moodle dan variasi model moodle yang sudah pernah diperoleh. Peserta pelatihan dan pendampingan yang diselenggarakan secara daring berjumlah 40 guru fisika di wilayah Kabupaten Malang yang meliputi 34 orang guru fisika SMA dan 6 orang guru fisika MA. Walaupun kehadiran guru tidak bersamaan masuk room meet, tetapi setiap guru selalu masuk setiap hari. Namun, yang aktif mengerjakan pembuatan moodle hanya 25 orang guru yaitu 24 orang guru SMA dan 1 orang guru MA. Peserta yang membuat moodle tersebut bervariasi ada yang hanya membuat Assignment untuk materi dinamika, sampai  ada yang lengkap membuat assignment, quiz, dan file untuk materi mekanika, dinamika, usaha dan energi, serta impuls dan momentum. Berdasarkan respon peserta pada angket terkait pelatihan dan pendampingan penyusunan moodle didapatkan 75,19% peserta merespon baik pembelajaran dengan moodle. Kata kunci: pelatihan-pendampingan; moodle; pandemi covid-19;  guru fisika.. ABSTRACTThe impact of covid-19 outbreaks forced every school to require teachers and students to do online learning from home. This makes teachers and students in a short time must prepare all the learning support facilities. While in Malang Regency, physics teachers are still not so good with online learning, so online learning assistance and training by utilizing moodle is needed. The programme have began with literature and field research, planning, materials provision, demonstrations, and practices, and concludes with evaluation. To assess the program's performance, we provided a questionnaire (n = 13 questions) to all participants regarding their perceptions of learning with Moodle and simplifying the teacher's knowledge through the produced Moodle. Physics teachers are accompanied and trained to make online learning through moodle and variations of moodle models that have been obtained. The trainees and mentoring held online amounted to 40 physics teachers in malang regency which included 34 high school physics teachers and 6 MA physics teachers. Although the presence of teachers does not coincide with entering the room meet, but every teacher always enters every day. However, who actively do the creation of moodle only 25 teachers, namely 24 high school teachers and 1 MA teacher. Participants who make the moodle vary there are only making Assignments for dynamic materials, until there are complete assignments, quis, and files for mechanical materials, dynamics, work and energy, as well as impulses and momentum. Based on the participants' responses to the questionnaire related to training and mentoring in the preparation of moodle, it was found that 75.19% of participants responded well to learning with moodle. Keywords: training- mentoring; moodle, pandemic covid-19; physics teacher. 
Peningkatan Penguasan Konsep Siswa Melalui Pembelajaran STEM-PjBL dan TPACK Pada Materi Fluida Statis Rahmad Prastiyan; Endang Purwaningsih; Supriyono Koes Handayanto
Jurnal Riset Pendidikan Fisika Vol 6, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um058v6i2p94-100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa di salah satu SMA di Kabupaten Tulungagung. Penelitian ini berupa deskriptif kuantitatif pada kelas kontrol dan eksperimen dengan jumlah sampel 21 siswa. Penggunaan instrumen berupa soal essay sejumlah 9 soal pada materi fluida statis. Siswa pada kelas eksperimen memiliki median 31,00 sedangkan kelas kontrol memiliki median 4,50. Pembelajaran STEM-PjBL dengan TPACK memberikan siswa pengalaman konstektual dajn auttentik untuk memperkuat konsep siswa. Pembelajaran ini memiliki pengaruh terhadap penguasaan konsep siswa.
Pengembangan Modul Fisika Berbasis Guided Inquiry pada Materi Suhu dan Kalor Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Kelas X Wahyu Dwi Wulansari; Supriyono Koes Handayanto; Sumarjono Sumarjono
Jurnal Riset Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2020): Mei
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um058v5i1p65-68

Abstract

Untuk meningkatkan kemampuan siswa di bidang sains diperlukan penggunaan modul berbasis guided inquiry. Berdasarkan analisis modul di lapangan, modul yang ada belum sesuai. Hasil wawancara guru fisika SMA diperoleh bahwa penggunaan modul sangat dibutuhkan. Sebanyak 88,9% siswa merasa lebih memahami fisika melalui praktikum dan 76,7% siswa memilih bahan ajar yang berisi rangkuman materi, praktikum, dan latihan soal beserta pembahasan. Model penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah model Borg dan Gall sampai tahap ketujuh. Berdasarkan hasil uji kelayakan isi dan penyajian oleh ahli serta uji coba terbatas oleh 34 siswa SMA kelas X diperoleh hasil bahwa modul yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa SMA/MA kelas X pada materi suhu dan kalor.
Studi Kuantitatif Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Melalui Penerapan Scaffolding Gabungan dalam Pembelajaran IPA Berbasis STEM Indriyawanti Indriyawanti; Supriyono Koes Handayanto; Eny Latifah
Jurnal Riset Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2020): November
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um058v5i2p99-105

Abstract

Pemecahan masalah merupakan salah satu keterampilan berpikir dasar yang harus dimiliki masyarakat untuk dapat bertahan di abad ke-21 dengan baik. Pemecahan masalah dapat ditingkatkan dengan suatu pendekatan yang mengedepankan proses penyelidikan, salah satunya adalah problem based learning (PBL) dengan berbantu scaffolding gabungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaaan kemampuan pemecahan masalah antara kelompok siswa yang belajar PBL berbasis STEM dan PBL berbasis STEM dengan berbantu scaffolding gabungan. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan rancangan penelitian non-equivalent control group design. Pengumpulan data dilakukan dengan tes yang dilakukan sebelum dan sesudah penelitian pada masing-masing kelas. Data hasil tes dianalisis dengan uji beda (ANCOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah yang signifikan antara siswa yang belajar melalui PBL berbasis STEM (kelas kontrol) dan PBL berbasis STEM dengan scaffolding gabungan (kelas eksperimen).
Co-Authors A. A. Sg Noviana Aryani Pucangan Abdur Rofik Maulana Achmad Noerkhaerin Putra Afandi, 'Alia Nur Husna Agus Widayoko Ahmad Nasich Luthfi Ahmad Suryadi, Ahmad Ahmad Taufiq Akhmad Fauzul Albab Akrom, Akrom Al Wachidy, Muchammad Chabibur Rochman Alif Darmawan Aloysius Rabata Nova T F T Amaliyah Tazkiyah Andi Marwanti Panre Annisa Ulfa Yana Aras Hanif Afiat Ardian Setya A Ardian Setya A, Ardian Setya Arif Hidayat Arif Hidayat Arrika Wifqotu Lailin Nafisah Atika Isnaining Dyah Aynin Masfufah Aynin Mashfufah Ayu Vidya Rakhmawati Azizah, Fithrotul C. P. Wijaya, C. P. Chokchai Yuenyong Daswarman Daswarman Dewi Priyantini Dian Septa Puspitasari Dimas Abdi Haidar Dinicen Viclara Dionisius Bukifan Ellen Puspitaningtyas Elok Faiqatul Himmah Emilia Fandira Nasera Putri Endang Purwaningsih Enik Setiyawati Eny Latifah, Eny Erawan Kurniadi F.B. Bayon Sukma Fauzi, Toni Dwi Feny Puspitaningsih Fernando, Trio Junira Fery Hadi Sutrisno Friska Ayu Lia Yulanda Hari Wisodo, Hari Heri Suwignyo Hernita A Herwin Syaiful Wahyudi Hidaayatullaah, Hasan Nuurul Husen Jauwad I Wayan Dasna Ibrohim Ike Lusi Meilina Indriyawanti Indriyawanti Intan Febry Sulasiwi Intan Febry Sulasiwi Isbandrianingtyas, Nafi Iswahyuni Wati Izzati Izzati Kameo, Welhemina Khoirul Haniin Kholil, Abdullah Kuswanto Kuswanto Laksmisari, Rusna Lia Yuliati Luh Sukariasih Luluk Nur Hamidah, Luluk Nur Luswandari, Wulan Fatikhah M. Luthfi Oktarianto M. Saiful Anam Mapandi, Rohanie D Markus Diantoro Mei Kurniadi Mochamad Iqbal Muttaqin Mudinillah, Adam Muh. Iqbal Saman Muhammad Effendi Muhammad Taufiq Alhudaya Muhana Gipayana Muhardjito Muhardjito Muji Sobirin Nabila, Dima Syafa’a Nadi Suprapto Nafi Isbandrianingtyas Nafingah, Hanim Nandang Mufti Ninik Munfarikha, Ninik Nugroho Adi Pramono, Nugroho Adi Nur Laili Nurwidya Hasanah Ovita Ardanari Parno Pradana, Shan Duta Sukma Prani, Anisak Intan Eka Purbo Suwasono Pusnawati, Yeni R. Amelia, R. Rahmad Prastiyan Rahman, Fatchur Rahmawati Rahmawati Rani Nur Arifah Agus Fajrina Ranti Nur Fa’idah Riski Fitri Damayanti Rizal, Fauzul Rizky Tyas Aria Kurniasari Ruciana Galunggung Sa'dun Akbar Sahal Fawaiz Sentot Kusairi Septa Hardhita, Rizki Shirly Rizki Kusumaningrum Siswono, Hendrik Siti Zulaikah SRI RAHAYU Sulasiwi, Intan Febry Sulur Sumarjono Sumarjono Sunaryono Sunaryono Sunaryono, Sunaryono Supriana, Edi Supriyana, Edi Susanti Rahayu Susilo, Wahyu Hadi Susriyati Mahanal Sutopo Sutopo Sutrisno, Fery Hadi Tantri Mayasari Taufik Hidayat Thorieq Moh. Yusuf Titik Wuryanti Triwahyuni, Yeni Wahyu Dwi Wulansari Wartono Wartono Wartono Wartono Wasis, W Wati, Iswahyuni Widjianto Widjianto Yana, Annisa Ulfa Yasa, Arnelia Dwi Yuni Hafidha Arosyidah