Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PENERAPAN PMK 6 TAHUN 2024 TERHADAP PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL PELAYANAN KESEHATAN LANSIA Mukarromah, Umniyyatul; Nina, Nina; Purnamasari, Ratih
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46687

Abstract

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 6 Tahun 2024 menjadi landasan dalam pengelolaan keuangan untuk mendukung pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk layanan lansia di Indonesia capaian lansia. Studi awal penelitian ini di ambil di Puskesmas Ciwandan tingkat kemandirian B dan C dan melakukan wawancara maka di dapatkan penerapan PMK no 6 tahun 2024 tentang standar pelayanan Minimal yang masih kurang di sebabkan karenaKurangnya sosialisasi advokasi dan dukungan dari stakeholder, Tingkat partisipasi lansia rendah dikarenakan keterbatasan mobilitas dan dukungan keluarga, Kurangnya logistik dan akses, Pemahaman social budaya setempat, Kemampuan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) terkait geriatric masih kurang. Dari hal tersebut maka peneliti tertarik melakukan Penelitian dengan judul Analisis Penerapan PMK No 6 Tahun 2024 Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon Cilegon. Tujuan Penelitian mengetahui secara mendalam Analisis Penerapan PMK No 6 Tahun 2024 Terhadap Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal pelayanan kesehatan Lanjut usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Ciwandan Kota Cilegon. Penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan explorative melalui wawancara mendalam dengan panduan wawancara, dengan jumlah informan 5 orang. Hasil penelitian standarisasi jumlah dan kualitas barang dan jasa di temukan keterbatasan lansia KIT, ketidaktahuan petugas tentang observasi Activity Daily Living(ADL), ketidakpatuhan pengisian buku Kesehatan lanjut usia oleh kader. minimnya kepatuhan petugas dalam pengisian aplikasi ASIK. Pada Proses. Standar jumlah kualitas personil/sumber daya manusia Kesehatan tidak semua personil kebutuhan terpenuhi, dan Standar pelayanan minimal terdapat kendala masih rendahnya kepatuhan lansia untuk skrining, menurunnya minat lansia ke posyandu, kendala rujukan dan penyuluhan yang masih terbatas.
ANALISIS SEMIOTIKA NILAI-NILAI AGAMA FERDINAN DE SAUSURE DALAM FILM QODRAT 2 Bujaya, Muhammad; Syihabuddi, Syihabuddi; Kustina, Rika; Arianto, Arianto; Talitha, Stella; Alfia, Barkatun Nisa; Nina, Nina; Trisnawati, Trisnawati
Jurnal Metamorfosa Vol 13 No 2 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/metamorfosa.v13i2.3192

Abstract

Nilai religius sangat kental di era modern sekarang ini, salah satunya dengan penyebaran agama melalui dakwah, tidak bisa dilepaskan kemajuan digital sangat mempengaruhi peran penyeberannya, film menjadi objek yang sangat menarik untuk memvisualisasikannya, seperti film Qodrat 2 yang mempunyai pesan dan tujuan yang sejalan dengan penelitian. Nilai tauhid yang terdapat dalam setiap aktivitas sejalan dengan metode yang digunakan penulis dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif. Metode kualitatif menjawab pertanyaan mengenai apa, mengapa, dan bagaimana dari sautu fenomena. Film Qodrat 2 mengilustrasikan sosok ustadz yang mempunyai kemampuan meruqiyah dengan pemahaman agama yang baik. Ditemukan 8 adegan dari tiga klasifikasi berdasarkan hakikat tauhid yang menjadi acuan dalam pembahasan yang merujuk pada rumusan masalah yang diangkat oleh penulis. Teknik yang digunakan penulis dalam menganalisis menggunakan teknik analisis isi, dengan mencatat lambang atau pesan sistematis dan mengiterpretasikannya berdasarkan rujukan kepada Ferdinan De Sausssure yang melihat penanda dan petanda yang terdapat pada film Qodrat 2 yang membentuk makna untuk mengajak penikmatnya ketika menonton film Qodrat 2 ini, dapat memahami pentingnya iman dan doa dalam kehidupan, mempertegas kenyakinan bahwa agama adalah pelindung dari kejahatan, dan memberikan apresiasi simbol-simbol keislaman yang memperkuat narasi horror religi yang ada pada film Qodrat 2.AbstractReligious values are very thick in today's modern era, one of which is the spread of religion through da'wah, it cannot be released that digital advances greatly affect the role of its transmission, films become very interesting objects to visualize it, such as the film Qodrat 2 which has messages and goals that are in line with research. The value of tawhid contained in each activity is in line with the method used by the author using qualitative methods and descriptive approaches. Qualitative methods answer questions about what, why, and how of a phenomenon. The movie Qodrat 2 illustrates the figure of an ustadz who has the ability to meruqiyah with a good understanding of religion. There were 8 scenes from three classifications based on the essence of tawhid which became a reference in the discussion that referred to the formulation of the problems raised by the author. The technique used by the author in analyzing using content analysis techniques, by recording symbols or messages systematically and interpreting them based on references to Ferdinan De Sausssure who sees the signifiers and signs contained in the Qodrat 2 film which form a meaning to invite viewers when watching this Qodrat 2 film, can understand the importance of faith and prayer in life, reinforce the belief that religion is a protector from evil, and appreciate Islamic symbols that strengthen the religious horror narrative in the Qodrat 2 film.
PENGUATAN MOTIVASI MENULIS CERPEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM PENINGKATAN LITERASI SASTRA Haryanto, Yusuf; Nurjam’an, Muhammad Ichsan; Nina, Nina; Apriani, Salamah; Bujaya, Muhammad
Jurnal Metamorfosa Vol 13 No 2 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/metamorfosa.v13i2.3355

Abstract

A B S T R A C T This study aims to determine the effect of the Problem-Based Learning (PBL) model on fantasy story writing skills, as measured by the writing motivation of seventh-grade students at SMP Negeri 2 Cibungbulang, Bogor. This study employed a quantitative research method with an experimental approach. To determine the effect of the Problem-Based Learning (PBL) model, the sample was divided into two classes: high- and low-motivation. Data collection began with a questionnaire to determine motivation levels, followed by instructional sessions. The results of the lecture and PBL tests were then compared to determine the influence of interest and the model used. A two-way ANOVA calculation revealed that the average score for class A1B1 was 82.95, for class A1B2 71.3, for class A2B1 73.6, and for class A2B2 49.4. In addition, Fcount > Ftable with: (1) Factor A (Motivation): Fcount = 29.3709 > Ftable = 3.96676; (2) Factor B: Fcount = 38.6541 Ftable = 3.96676; (3) Factor C (Interaction between Motivation and Model): Fcount 4.73701 > Ftable = 3.96676. Thus, the results of the comparison of Fcount > Ftable show that there is an influence of the Problem Based Learning (PBL) model on the skills of writing fantasy story texts in terms of the writing motivation of class VII students of SMP Negeri 2 Cibungbulang Bogor.
Pelatihan Komunikasi Digital dalam Meningkatkan Eksistensi Kebudayaan Sunda di Komunitas Bilik Jasinga Kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor Nina, Nina; Karsiwan, Wawan; Nuryani, Rina
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i2.17812

Abstract

Background: Komunitas Bilik Jasinga merupakan salah satu komunitas yang masih eksis menjaga kebudayaan Sunda di era digital. Tetapi dibutuhkan pelatihan lanjutan untuk menjaga kelestarian budaya Sunda melalui peningkatan kemampuan komunikasi digital bagi komunitas Bilik Jasinga.  Hal ini dilakukan untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan Sunda di kalangan remaja dan meningkatkan kesejahteraan anggota dengan meningkatkan penjualan produk merchendise di e-commerce dan meningkatkan eksistensi melalui lagu Bogor Anyar. Metode: Sasaran mitra adalah Komunitas Bilik Jasinga, jumlah peserta yang mengikuti pelatihan berjumlah sebelas orang. Metode yang digunakan pendampingan denggan tahapan; sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan komunikasi digital. Hasil: melalui pelatihan komunikasi digital yang dilakukan oleh tim UMBARA, komunitas Bilik Jasinga memiliki peningkatan kemampuan dalam kreatifitas desain baju, penggunaan fotografi yang baik, dan mampu mempromosikan produk di e-commerce. Kesimpulan: Pelatihan ini telah menghasilkan regenerasi anggota dan memotivasi anggota komunitas Bilik Jasinga untuk memasarkan produk unggulannya melalui platform e-commerce dan meningkatkan frekuensi manggung secara offline. Selain itu menjaga eksistensi dengan mempublikasikan kesenian Kariding dan lagu Bogor Anyar.
ANALISIS AFIKSASI PADA MEDIA BERITA ONLINE @CNBCIndonesia EDISI DESEMBER 2024 Nina, Nina; Arianto, Arianto; Sastromiharjo, Andoyo; Nissa, Barkatun; Bujaya, Muhammad; Talitha, Stella; Trisnawati, Trisnawati; Kustina, Rika
Jurnal Metamorfosa Vol 13 No 2 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/metamorfosa.v13i2.3156

Abstract

Kesalahan yang sering muncul dalam kajian morfologi adalah kesalahan afiksasi. Kesalahan ini dalam sebuah berita dapat menyebabkan multitafsir oleh pembaca. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan kesalahan afiksasi pada teks berita online dan memperbaikinya sesuai kaidah bahasa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tahapan penelitian dimulai dengan pemilihan sumber data yakni teks berita online @CNBCIndonesia edisi Desember 2024. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak catat, teknik simak untuk memperoleh data dan catat untuk menganalisis kata atau kalimat. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa kesalahan afiksasi dalam media massa online @CNBCIndonesia edisi Desember 2024 yakni: (1) kesalahan morfonemik terkait dengann aspek morfologi dan fonologi. Hal ini terjadi kesalahan penggunaan fonem sebagai akibat pertemuan antara afiks dengan bentuk dasar. Faktor penyebab kesalahan ini adalah tidak menggunakan afiksasi yang tepat sesuai kaidah Bahasa Indonesia, tetapi hal ini dapat dibenarkan karena jurnalis menggunakan bahasa jurnalistik yang berpedoman menggunakan bahasa yang singkat, jelas dan mudah dipahami. (2) Kesalahan penggunaan afiksasi terkait semantik atau pemaknaan saat menentukan fungsi kata berafiks dalam kalimat sehingga penyajian informasi berita dapat sepnuhnya dijadikan rujukan informasi dalam berita, sehingga proses afiksasi kata dalam kalimat berita tidak menimbulkan multi tafsir. AbstractA common mistake in morphological studies is affixation errors. These errors in news can lead to multiple interpretations by readers. The objective of this research is to explain affixation errors in online news texts and to correct them according to language rules. This study employs a qualitative descriptive method. The research process begins with the selection of data sources, namely online news texts from @CNBCIndonesia in the December 2024 edition. The data collection technique uses the note-taking method, with the listening technique to acquire data and note-taking for analyzing words or sentences. Based on the data analysis, it can be concluded that affixation errors in online mass media @CNBCIndonesia in the December 2024 edition are: (1) morphonemic errors related to morphological and phonological aspects. This occurs due to errors in the use of phonemes as a result of the meeting between affixes and the root form. The factors causing this error are the improper use of affixation according to the rules of the Indonesian language, but this can be justified because journalists use journalistic language that adheres to using language that is brief, clear, and easy to understand. (2) The errors in the use of affixation are related to semantics or meaning when determining the function of affixed words in sentences, so that the presentation of news information can be entirely referenced in the news, thus the process of affixation of words in news sentences does not result in multiple interpretations.
Evaluasi Kinerja Robot Line Follower Dengan Algoritma LSRB Pada Lintasan Maze Bercabang Nina, Nina; Firgiawan, Wawan; Sulfayanti, Sulfayanti
Techno.Com Vol. 24 No. 3 (2025): Agustus 2025
Publisher : LPPM Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/tc.v24i3.12849

Abstract

Navigasi otonom merupakan komponen mendasar dalam pengembangan sistem robot bergerak, terutama saat beroperasi di lingkungan bercabang seperti labirin (maze). Pada sistem berbasis mikrokontroler yang memiliki keterbatasan kapasitas pemrosesan dan memori, dibutuhkan algoritma navigasi yang ringan, efisien, serta tidak bergantung pada penyimpanan data jalur. Salah satu solusi yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah algoritma Left–Straight–Right–Back (LSRB), strategi navigasi berbasis aturan prioritas arah secara stateless. Pendekatan ini memprioritaskan arah kiri terlebih dahulu, diikuti oleh lurus, kanan, dan terakhir mundur saat robot menghadapi percabangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas algoritma LSRB dalam mengarahkan robot line follower menuju titik tujuan pada lintasan bercabang dengan struktur yang kompleks. Pengujian dilakukan dengan tiga titik awal berbeda, yang masing-masing mewakili tingkat kompleksitas jalur yang bervariasi. Evaluasi kinerja difokuskan pada dua parameter utama, yaitu waktu tempuh dan kestabilan navigasi robot selama pencarian jalur. Hasil menunjukkan bahwa algoritma LSRB mampu mengarahkan robot secara konsisten hingga mencapai titik akhir yang ditentukan. Namun demikian, waktu tempuh yang dihasilkan bervariasi tergantung pada posisi awal dan struktur jalur. Titik awal A menunjukkan performa terbaik dengan rata-rata 5,29 detik, sementara titik B mencatat waktu tertinggi sebesar 25,51 detik. Temuan ini menunjukkan bahwa LSRB efektif untuk navigasi sederhana dan memiliki potensi untuk ditingkatkan melalui integrasi dengan algoritma pemetaan atau teknik pembelajaran mesin agar lebih adaptif dan optimal. Kata kunci - Navigasi Otonom, Robot Line Follower, Algoritma LSRB, Labirin, Waktu Tempuh
EKSPLORASI PRAGMATISME DALAM ARTIKEL ILMIAH POPULER MAHASISWA Kustina, Rika; Syihabuddin, Syihabuddin; Talitha, Stella; Nissa, Barkatun; Bujaya, Muhammad; Arianto, Arianto; Trisnawati, Trisnawati; Nina, Nina
Jurnal Metamorfosa Vol 13 No 2 (2025)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/metamorfosa.v13i2.3236

Abstract

This study aims to explore language practices in popular scientific articles written by students using a pragmatic hermeneutic approach based on the ideas of Charles S. Peirce, William James, and John Dewey. This study focuses on how language in these writings not only functions as a means of conveying information but also as a social action that shapes consciousness, conveys values, and influences readers. The method used is descriptive qualitative with philosophical discourse analysis techniques applied to five student articles published in popular online media. The results of the study indicate that the language in these articles is reflective, persuasive, and transformative. Students position themselves as social subjects addressing historical, moral, cultural, and economic issues through language that shapes action. Popular scientific articles prove to be a medium for the practice of pragmatic language philosophy, where meaning is formed within a social context and directed toward real change.
PENERAPAN LEAN HOSPITAL MANAGEMENT UNTUK OPTIMALISASI WAKTU TUNGGU OBAT DI APOTEK RSUD MAS AMSYAR KASONGAN Paulina, Agnes Nissa; Nina, Nina
KNOWLEDGE: Jurnal Inovasi Hasil Penelitian dan Pengembangan Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/knowledge.v5i3.7026

Abstract

Long waiting times for medicines in hospital pharmacies remain a major challenge in Indonesia. At Mas Amsyar Kasongan General Hospital, the average waiting time was 38 minutes for ready-to-dispense medicines and 73 minutes for compounded medicines, exceeding the National Quality Indicator standard (?30 minutes for non-compounded and ?60 minutes for compounded). This issue lowered outpatient satisfaction to 65% (target: 80%) and generated around 25 monthly complaints. This study aimed to evaluate the effectiveness of Lean Hospital Management in reducing dispensing time at the hospital pharmacy. The research applied an action research design with a mixed-methods approach over 3–4 months, involving 14 pharmacy staff and 30 patients. Quantitative data were analyzed using descriptive statistics and comparative tests, while qualitative data were examined through thematic analysis. The intervention produced significant improvements: average waiting time decreased from 15–20 minutes to 3–5 minutes, compliance with national standards increased from 60% to 96%, and patient satisfaction rose, with 56.7% reporting satisfaction and 26.7% moderate satisfaction. Waste identification revealed five major categories—overproduction, waiting, overprocessing, defects, and transportation—with dominant causes including limited human resources, slow computer systems, and excessive patient volume. In conclusion, Lean Hospital Management proved effective in optimizing medicine waiting times, with success strongly supported by managerial commitment, staff engagement, and improved technological infrastructure. ABSTRAKWaktu tunggu obat di instalasi farmasi masih menjadi persoalan utama di banyak rumah sakit di Indonesia. Di RSUD Mas Amsyar Kasongan, rata-rata waktu tunggu obat jadi 38 menit dan racikan 73 menit, melampaui standar Indikator Mutu Nasional (?30 menit untuk non-racikan dan ?60 menit untuk racikan). Kondisi ini berdampak pada rendahnya kepuasan pasien rawat jalan (65% dari target 80%) serta munculnya 25 komplain per bulan. Penelitian ini bertujuan mengkaji efektivitas penerapan Lean Hospital Management dalam mempercepat pelayanan obat di apotek rumah sakit. Desain penelitian menggunakan action research dengan pendekatan campuran (kuantitatif dan kualitatif) selama 3–4 bulan, melibatkan 14 staf apotek dan 30 pasien. Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif dan uji komparatif, sedangkan data kualitatif menggunakan analisis tematik. Hasil intervensi menunjukkan perbaikan signifikan: rata-rata waktu tunggu menurun dari 15–20 menit menjadi 3–5 menit, kepatuhan terhadap standar mutu meningkat dari 60% menjadi 96%, serta tingkat kepuasan pasien naik dengan 56,7% menyatakan puas dan 26,7% cukup puas. Identifikasi pemborosan mencakup lima kategori utama, yaitu overproduction, waiting, overprocessing, defects, dan transportation, dengan faktor dominan berupa keterbatasan SDM, lambatnya sistem komputer, dan tingginya beban pasien. Kesimpulannya, Lean Hospital Management efektif menekan waktu tunggu obat dan keberhasilannya sangat bergantung pada dukungan manajerial, keterlibatan tenaga farmasi, serta perbaikan infrastruktur teknologi.
THE INFLUENCE OF SOCIODEMOGRAPHIC FACTORS, ENVIRONMENTAL CONDITIONS, AND NUTRITIONAL STATUS ON THE INCIDENCE OF TUBERCULOSIS IN KARAWANG REGENCY Kusumah, Eva Nurhasanah; Nina, Nina
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 9 No. 3 (2025): SEPTEMBER
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v9i3.2959

Abstract

Introduction: Pulmonary tuberculosis remains a major global health problem, especially in developing countries. Indonesia ranks second worldwide in TB incidence and, together with India, the Philippines, and South Africa, accounts for 44% of global cases. Rising case numbers are partly due to underreporting or undiagnosed patients, creating barriers to accurately determining TB incidence in Indonesia. Methods: This analytical observational study used a cross-sectional design at two community health centers (Puskesmas) in Karawang Regency, selected through random sampling: Cibuaya and Karawang Kulon. Data were obtained using a structured questionnaire and analyzed with chi-square and multiple logistic regression. Results: Logistic regression showed significant associations between gender (p < 0.001), ventilation (p < 0.001), and body mass index (BMI) (p < 0.001) with TB incidence in Karawang. BMI was the most dominant factor. Conclusion: Three variables were significantly associated with TB incidence: gender, ventilation, and BMI. Five others were not significant: age, income, family size, house size, and education. Nutrition education, supplementation programs, and access to nutritious food should be integrated into TB control efforts, along with improvements to housing conditions, particularly ventilation and size.
Hygiene dan Sanitasi Pengelolaan Makanan di Instalasi Gizi RS X Depok Nandya, Lita; Nina, Nina
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 12 (2022): Nomor Khusus Hari AIDS Sedunia
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik12aids04

Abstract

Hygiene and sanitation in food management is included in the implementation of food health, namely monitoring, controlling and increasing the level of food hygiene and sanitation. This study aims to evaluate food management hygiene and sanitation at the Nutrition Installation of X Depok Hospital in accordance with the standards of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 7 of 2019. This research uses a qualitative approach involving the head of nutrition, processors, waiters and supporting information from health workers environment. Data collection techniques were obtained through observation, interviews and document review. The results showed that food management hygiene and sanitation were in accordance with the standards set by the government, but it was found that for food handlers, there were 2 inappropriate indicators, namely health checks which were carried out once a year and discipline in using masks; for good manufacturing practice, there is 1 indicator that is not suitable, namely the transportation of food that has not used a trolley with temperature control; and for food control, there is 1 indicator that is not appropriate, namely internal control, where health checks for handlers have not been carried out twice a year.Keywords: sanitary hygiene; nutrition installation; foodABSTRAK Hygiene dan sanitasi pengelolaan makanan termasuk dalam penyelenggaraan kesehatan makanan yaitu pengawasan, pengendalian serta peningkatan taraf hygiene dan sanitasi makanan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan evaluasi tentang hygiene dan sanitasi pengelolaan makanan di Instalasi Gizi RS X Depok sesuai dengan standar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang melibatkan kepala gizi, pengolah, pramusaji dan informasi pendukung petugas kesehatan lingkungan. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hygiene dan sanitasi pengelolaan makanan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah, namun  ditemukan bahwa untuk penjamah makanan, terdapat 2 indikator tidak sesuai yaitu cek kesehatan yang dilaksanakan sekali dalam setahun dan kedisiplinan penggunaan masker; untuk good manufacturing practice, ada 1 indikator yang tidak sesuai yaitu pengangkutan makanan yang belum menggunakan troli dengan pengatur suhu; dan untuk pengawasan makanan, ada 1 indikator yang tidak sesuai yaitu pengawasan internal, dimana cek kesehatan penjamah belum dilaksanakan dua kali dalam setahun.Kata kunci: hygiene sanitasi; instalasi gizi; makanan
Co-Authors Adiyaksa, Rahma Adzidzah, Herlingga Zahra Nurul Affan Ahmad Afifah, Faidah Agusman Sahari Alfia, Barkatun Nisa Alpiah, Siti Andoyo Sastromiharjo Apriani, Salamah Aranda, Rizky Arianto Arianto Asri, Intan Puspita Astrid Novita, Astrid Blandin Laleda, Miranti Bujaya, Muhammad Criony, James Darmadja, Sobar Darmayanti, Etta Dewi, Risma Dianti, Anggi Risma Faradilla, Intan Tita Fathan, Fadhillah Firgiawan, Wawan Fitri Yanti Fitriadi, Rahmat Gian Purnama, Muhammad Handayani, Sri Haryanto, Yusuf Hera Ramadhani, Alicia Intan Sari Jenal Abidin, Jenal Karsiwan, Wawan Kholisoh, Siti Kustina, Rika Kusumah, Eva Nurhasanah Kusumastuti, Istiana Laleda, Miranti Blandin Marhaeningsih, Marhaeningsih Maryani, Riza Maspupah, Tari Mukarromah, Umniyyatul Mulyani, Detty Siti Naila R., Zahira Hananda Nandya, Lita Nissa, Barkatun Nurjam’an, Muhammad Ichsan Nurlaeli, Leli Nuryani, Rina Octavianie, Gina Pakhpahan, Judika Pakpahan, Judika Paulina, Agnes Nissa Pradana, Hermawan Andi Pramudita, Widya Rachma Pratama, Rangga Adliano Pujiati, Purwani Purnama, Muhammad Gian Putri, Sinta Amalia PUTU LUSITA NATI INDRIANI Rachma Pramudita, Widya Ramadhani, Alicia Hera Ratih Purnamasari, Ratih Resnawati Salamah, Nurul Pitriani Sari, Agustina Septriani, Meti Siagian, Trinita Debora Sihaloho, Sumihar Sitanggang, Beta Yusnita Elparida Solihat, Melisa Sri Dewi Nirmala Stella Talitha Sulfayanti, Sulfayanti Sulistiani Sulistiani, Sulistiani Sunengsih, Kanah Syatria Adymas Pranajaya Syihabuddi, Syihabuddi Syihabuddin Syihabuddin Trisnawati Trisnawati Trisnawati Trisnawati Widyoningsih, Sri Yaser, Mohammad Yunita, Melva