Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : JITRO (Jurnal Ilmiah dan Teknologi Peternakan Tropis)

RESPON PERTUMBUHAN RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum var. Hawaii) YANG DIBERI PUPUK BOKASHI KOTORAN AYAM BROILER DENGAN DOSIS YANG BERBEDA Asis Surajat; Natsir Sandiah; La Malesi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 3 (2016): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.904 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i3.2568

Abstract

This study aims to determine the best dose of fertilizer Bokashi broiler chicken manure on the growth of elephant grass. This study uses 64 trees planted elephant grass in a polybag, divided into 16 plots and the design of treatment used is Complete Random Design (RAL). This study consisted of 4 treatment that P0 (0 ton / ha Fertilizer Bokashi manure Broiler), P1 (10 ton / ha Fertilizer Bokashi manure Broiler), P2 (15 ton / ha Fertilizer Bokashi manure Broiler) and P3 (20 ton / ha Broiler Chicken manure Fertilizer Bokashi), and four replications. The research variables include plant height, number of tillers, stem diameter, number of leaves, number of segments, and root length. Analysis of data using analysis of variance followed by Duncan's multiple test. The results are: The average of plant height (cm / week / treatment) is (P0) 99.11, (P1) 132.45, (P2) 133.61, (P3) 129.95. The average number of saplings (tree / week / treatment) is (P0) 0.99, (P1) 1.46, (P2) 1.93, (P3) 2.3. Mean stem diameter (cm / Week / treatment) is (P0) 0.97, (P1) 1.44, (P2) 1.47 (P3) 1.37. The average number of leaves (Overlay / treatment) is (P0) 10.85, (P1) 19.89, (P2) 21.77, (P3) 22.56. The average number of segment (Segment / treatment) is (P0) 2.88, (P1) of 4.93, (P2) 4.38, (P3) 3.88. The average root length (cm / treatment) is (P0) 72.22 (P1) 98, (P2) 104.75 (P3) 98.75. Bokashi fertilizer application broiler chicken manure can increase the growth of elephant grass (Pennisetum purpureum var. Hawaii)with the best dose of 15 ton / ha. Keywords: Fertilizer Bokashi broiler chicken manure, gras
Karakteristik Fenotip dan Genotip Gen GH (Growth Hormon) pada Ayam Tolaki Muhammad Amrullah Pagala; Achmad Selamet Aku; Rusli Badaruddin; Hamdan Has
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 5, No 3 (2018): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.558 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v5i3.4705

Abstract

This study aims to improve the genetic quality of local chickens through genetic approaches and phenotypic characterization for selection purposes. The cGH gene (Chicken Growth Hormone) is one of the genes responsible for local chicken growth traits. Tolaki chicken is a local chicken from Southeast Sulawesi. This study uses the phenotyping method of production and genotyping traits with PCR technique. A total of 50 parents of tolaki chicken were kept 4 weeks. The results showed average body weight of tolaki chicken ranged from 1,395 kg - 1,910 kg, average body weight gain was 58,78 (g / head / week), feed consumption was 81,37 (g / head / day) and ration conversion 9,68.  Body weight gain in males was slightly higher (60.30 g / head / mg) compared to females (58.42 g / head / mg). In this study, the presence of the tolaki chicken cGH gene was identified through DNA extraction and amplification through a PCR machine with a length of DNA section of 399 bp.
Penggunaan Tepung Limbah Udang sebagai Bahan Pakan Sumber Protein terhadap Performa Produksi Puyuh Fase Layer (Coturnix-coturnix japonica) Hamdan Has; Astriana Napirah; Widhi Kurniawan; Natsir Sandiah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 5, No 3 (2018): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.134 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v5i3.4733

Abstract

ABSTRAKLimbah udang merupakan limbah pengolahan udang yang memiliki potensi sebagai pakan sumber protein bagi ternak puyuh. Penelitian ini bertujuan mengkaji penggunaan tepung limbah udang (TLU) sebagai sumber protein pakan pada puyuh fase layer. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap empat perlakuan lima ulangan perlakuan yang digunakan terdiri dari empat level penggunaan tepung limbah udang dalam ransum yaitu P0 (kontrol), P1 (5% TLU), P2 (7,5% TLU) dan P3 (10% TLU), tiap unit perlakuan disi dengan 5 ekor puyuh. Puyuh yang diguanakan adalah puyuh fase layer umur 20 minggu, sebanyak 100 ekor yang didistribusikan kedalam 20 unit percobaan. Bahan pakan yang digunakan adalah jagung, dedak padi, konsentrat petelur dan tepung limbah udang. Data yang diperoleh dianalisis ragam dan data yang berbeda nyata (P<0,05) diuji lanjut menggunakan uji duncan. Variabel yang diamati adalah performa produksi: konsumsi pakan, produksi telur, bobot telur dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan TLU dalam ransum (P1,P2 dan P3) menunjukkan pengaruh nyata (P<0,05) dibanding kontrol pada minggu ke-tiga penelitian terhadap bobot telur dan konversi ransum, penggunaan TLU (P1,P2,P3) selama lima minggu meningkatkan konsumsi ransum (P<0,05) dibanding kontrol tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap produksi telur, bobot telur dan konversi ransum. Kesimpulan penelitian ini bahwa penggunaan TLU dalam ransum dapat digunakan hingga level 7,5% sedangkan level 10% menunjukkan adanya penurunan rata-rata performa produksi.Kata kunci: tepung limbah udang, puyuh fase layer, performa produksiABSTRACTShrimp waste was shrimp processing waste which has the potential as protein source for quail feed. This study was aimed to examine the use of shrimp waste flour (SWF) asprotein source for laying quail feed. This study used  completely randomized design that consist of four treatments and five replications.The treatmentswere using levels of shrimp waste flour in feed and consist of P0 (control), P1 (5% SWF), P2 (7.5% SWF) and P3 (10% SWF ). Each treatment unit was filled with 5 quails. One hundred of 20 weeks laying quails were used in this study. Self mixing feed that contained corn, rice bran, laying concentrate and shrimp waste flour were used in this study. The data obtained were analyzed using analyze of variance and continued using Duncan multiple range test. The variables observed were production performance that consist of feed consumption, egg production, egg weight and feed conversionratio. The results showed that the use of SWF in feed (P1, P2 and P3) showed a significant effect (P <0.05) compared to controls in the third week of research on egg weight and feed conversion ratio.The use of SWF (P1, P2, P3) for five weeks increased feed consumption (P <0.05) compared to controls but not significantly different (P>0.05) for egg production, egg weight and feed conversion. The conclusion of this study was the use of SWF in feed can be used until 7.5% on laying quail feed while the level of 10% indicates a decrease in average production performance.Keywords: shrimp waste flour, laying quail, production performance
IDENTIFIKASI BAKTERI Azospirillum DAN Azotobacter PADA RHIZOSFER ASAL KOMBA-KOMBA (Chromolaena odorata) Erfin Erfin; Natsir Sandiah; La Malesi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 2 (2016): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.365 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i2.1684

Abstract

Tingginya kandungan N pada komba-komba (Chromolaena odorata) yang dapat tumbuh pada tanah yang miskin hara menguatkan dugaan adanya bakteri nonsimbiotik pemfiksasi N yang berasosiasi dengan akarnya. Tujuan dilaksanakan penelitian ini antara lain untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Azospirillum dan Azotobecter pada rhizosfer asal komba-komba (Chromolaena odorata). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi Fakultas Matematika dan IPA Institut Pertanian Bogor. Sampel tanah diambil dari rhizosfer tanaman komba-komba pada daerah yang berbeda di Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, masing-masing 1 sampel. Isolat yang berasal pada rhizosfer asal komba-komba (Chromolaena odorata) dari kelurahan Mokoau dan Lalolara, bakteri Azospirillum memiliki bentuk koloni lengkung atau setengah spiral dan vibrinoid dan termasuk bakteri gram negatif, bakteri Azotobacter memiliki koloni bakteri berbentuk oval, batang pendek, batang dan terdapat kista serta termasuk bakteri gram negatif. Kata Kunci; Komba-Komba (Chromolaena odorata), Azospirillum, Azotobacter 
Kualitas Nutrien Jerami Padi yang Difermentasi Menggunakan EM-4 dan Berbagai Level Dedak Padi Hardiana, Hardiana; Bain, Ali; Zulkarnain, Deki; Kurniawan, Widhi; Asminaya, Nur Santy; Audza, Fuji Astuti; Syamsuddin, Syamsuddin
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 1 (2022): JITRO, January
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.663 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v9i1.16507

Abstract

ABSTRAK Pemanfaatan jerami padi sebagai bahan pakan ternak belum optimal karena memliki beberapa faktor pembatas antara lain kandungan serat kasarnya yang tinggi khususnya  lignin. Fermentasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan nilai manfaat dari jerami padi. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi karakteristik nutrien jerami padi yang difermentasi menggunakan EM-4 dengan level dedak padi berbeda.  Penelitian di desain menggunakan  rancangan acak lengkap (RAL) sederhana untuk menguiji 4 jenis perlakuan dalam 4 ulangan.  Perlakuan yang digunakan adalah penambahan jerami padi sebagai starter dalam proses fermenetasi yaitu P1 (0% dedak padi), P2 (10% dedak padi), P3 (15% dedak padi), dan P4 (20% dedak padi). Parameter penelitian yang diukur  adalah karakteristik kandungan nutrien jerami padi fermentasi yang terdiri atas : kadar bahan kering, bahan organik, protein kasar, serat kasar dan lemak kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jerami padi yang difermentasi menggunakan EM-4 dengan penambahan starter berupa dedak padi level berbeda berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap karakteritik kandungan nutrien jerami (kadar bahan kering, bahan organik, protein kasar, serat kasar dan lemak kasar). Kadar bahan kering, bahan organik dan lemak kasar jerami padi yang difermentasi dengan EM-4 menggunakan starter dedak padi lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (tanpa menggunakan starter dedak padi).  Kandungan serat kasar dedak padi menurun seiring dengan peningkatan level dedak padi yang digunakan. Penggunaan dedak padi sebagai starter dalam proses fermentasi jerami padi menggunakan EM-4 mampu meningkatkan kualitas nutrien jerami padi sebagai pakan ternak.Kata Kunci: jerami padi, fermentasi, karakteristik nutrienNutrients Quality of Fermented Rice Straw Using EM-4 and Various Levels of Rice BranABSTRACT The high content of lignin could limiting the rice straw utilization as feed ingredient. Fermentation is one of the efforts that can optimize to increase the utilization of rice straw as feed. The aim of the study was to evaluate the nutritional characteristics of fermented rice straw using EM-4 and different levels of rice bran. The research was designed using completely randomized design (CRD) to test 4 treatments in 4 replications. The treatments used were the addition of rice bran as fermentation starter process (P1:0% rice bran, P2: 10% rice bran, P3: 15% rice bran, and P4: 20% rice bran). The research parameters measured were the characteristics of the nutrient content of fermented rice straw which consisted dry matter, organic matter, crude protein, crude fiber and crude fat content. The results showed that fermented rice straw using EM-4 with the addition of a starter in the form of rice bran at different levels had a very significant effect (p<0.01) on the characteristics of the nutrient content of the straw (dry matter content, organic matter, crude protein, crude fiber and fat). rough). The dry matter, organic matter and crude fat content of rice straw fermented with EM-4 using rice bran starter was higher compared to control. The crude fiber content of rice bran decreases in line the increase of the level of rice bran used. The use of rice bran as a starter in the rice straw fermentation process using EM-4 was able to improve the nutritional quality of rice straw as animal feed.Keywords: rice straw,fermentation,nutrient characteristic
Potensi Produksi Nutrien Jerami Padi dan Brangkasan Jagung Sebagai Pakan Alternatif Sapi Perah di Kabupaten Konawe Sandiah, Natsir; Asminaya, Nur Santy; Samsi, Kartini Heriyani
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 1 (2022): JITRO, January
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.774 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v9i1.8158

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan produksi nutrien jerami padi dan brangkasan jagung sebagai pakan alternatif sapi perah di Desa Ambopi, Kecamatan Tongauna Utara, Kabupaten Konawe. Sampel jerami padi dan brangkasan jagung dianalisis di Laboratorium Unit Analisis Pakan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan penentuan lokasi di lakukan secara sengaja. Di Desa Ambopi Kecamatan Tongauna Utara terdapat 2 jenis brangkasan tanaman pangan yang berpotensi untuk dijadikan pakan alternatif sapi perah yaitu jerami padi dan brangkasan jagung. Kualitas jerami padi dan barangkasan jagung meliputi BK (bahan kering), Abu, PK (protein kasar), LK (lemak kasar), SK (serat kasar), BETN (bahan ekstrak tanpa nitrogen) dan TDN (total digestible nutrient) cukup baik di Desa tersebut. Desa Ambopi Kecamatan Tongauna Utara mampu memproduksi jerami padi sebesar 187,658 ton/ha/tahun dan brangkasan jagung sebesar 0,701 ton/ha/tahun. Potensi BK, PK, TDN jerami padi yaitu 99,86%, 99,86 dan 99,84% sedangkan brangkasan jagung yaitu 0,14%., 0,14 dan 0,16.  Jumlah sapi perah yang dapat ditampung di Desa Ambopi berdasarkan produksi BK brangkasan tanaman pangan adalah sebanyak 60 ST per tahun. Saat in sapi perah yang dipelihara di Desa Ambopi adalah 7 ST. Hal ini berarti jumlah sapi perah yang masih dapat ditampung berdasarkan potensi produksi BK tersebut adalah 53 ST.Kata Kunci: desa ambopi, jerami padi, brangkasan jagung, pakan, sapi perahPotential Production of Straw Rice Nutrients and Corn Stover as Alternative Feeds for Dairy Cows in Konawe District ABSTRACTThis study aims to determine quality and production of rice straw nutrients and corn stover as alternative feed for dairy cows in Ambopi Village, Northern Tongauna District, Konawe Regency. Sampel of rice straw and corn stover analized at the laboratory of nutrition and animal feed, Faculty of Animal Science, Halu Oleo University. Location is determined by purposive sampling and data were processed by destriptive analysis method. The result showed that there were 2 types of agricultural waste which had the potential to be used as alternative feed for dairy cows in Ambopi Village, namely rice straw and corn stover. The quality of rice straw and corn stover is quite good based on the content of DM (Dry Matter) ash, CP (Crude Protein), EE (Extract Eter), CF (Crude Fiber), NFE and TDN. Ambopi Village, is able to produce 187.658 tons/ha/year rice straw and 0.7012848 tons/ha/year corn stover. The potential DM, CP, TDN of rice straw is 99,86; 99,89 and 99,84% while corn stover is 0,14; 014 and 0,16%. The number of dairy cows that can be accommodated is 60 head / year or 60 animal unit (AU). The current number of dairy cows in Ambopi Vilage is 7 AU. It can be concluded that the additional amount of dairy cows which can be accommodated in Ambopi Village is 53 AU.Keywords: ambopi village, rice straw, corn stover, feed, dairy cow
Kualitas Kimia Kerupuk Kulit Sapi pada Bagian Berbeda dengan Lama Perendaman Campuran Kapur dan Kulit Nanas Ibrahim, Anita Mustika; Harapin, Hafid; Bain, Ali
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 3 (2021): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.333 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i3.15650

Abstract

ABSTRAKSetiap ternak memiliki struktur dan bagian jenis kulit yang berbeda. Kerupuk kulit sering kali dijadikan sebagai pendamping lauk pauk sebab teksturnya yang sangat renyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perbedaan jenis bagian kulit dengan lama perendaman larutan kapur sirih dan ekstrak kulit nanas yang berbeda terhadap komposisi kimia kerupuk kulit. Materi yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap pola faktorial dengan perlakuan 3x3 dan 4 kali ulangan. Faktor A adalah jenis bagian kulit (Punggung, perut, dan leher) dan faktor B lama perendaman yang berbeda (12, 24, 36, dan 48 jam). Variable penelitian meliputi kadar air, kadar protein, kadar lemak dan kadar abu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS 25.0 dan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada interaksi antara jenis bagian kulit dengan lama perendaman yang berbeda terhadap kualitas kimia kerupuk kulit sapi. Penggunaan jenis bagian kulit sapi dengan lama perendaman pada larutan kapur sirih dan ekstrak kulit nanas yang berbeda secara mandiri dapat mempengaruhi kadar air, kadar abu, dan kadar protein.Kata kunci: kulit, sapi, kapur sirih, nanas, kadar kimia Chemical Qualities of Cowhide Crackers on Different Skin Parts and Soaking Duration in Calcium Hydroxide and Pineapple Skin ExtractsABSTRACTEach animal has a different structure and part of skin type. Skin crackers are often used as a side dish because of their very crunchy texture. However, getting the best quality requires a longer time in the soaking process. This study aims to evaluate the effect of different types of skin with different duration of soaking in a solution of whiting and pineapple peel extract on the chemical composition of skin crackers. The material used was a completely randomized design with a factorial pattern with 3x3 treatment and 4 replications. Factor A was the type of skin part (back, stomach and neck) and factor B is different soaking times (12, 24, 36, and 48 hours). Research variables include water content, protein content, fat content, and ash content. The data obtained were analyzed using SPSS 25.0 and the Least Significant Difference (BNT) test. The results showed that there was no interaction between different skin parts and soaking duration in calcium hydroxide and pineapple skin extracts on the chemical quality of cowhide crackers. The use of different types of cowhide skin with different soaking times in a solution of whiting and pineapple peel extract independently can affect the water content, ash content, and protein content.Keywords: leather, cow, whiting, pineapple, chemical content
Potensi Nutrien Umbi Gadung (Dioscorea hispida Dennst) yang Direndam dalam Ekstrak Kulit Langir (Albizia Saponaria Lour) Sarno, Sarno; Tasse, Andi Murlina; Bain, Ali
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 8, No 3 (2021): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.497 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v8i3.16504

Abstract

Umbi gadung (Discorea hispida Dennst) merupakan sumber pangan alternatif dan memiliki kandungan pati sebagai sumber karbohidrat. Tetapi, memiliki kandungan sianida dan dioskorin yang cukup tinggi. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi nutrien umbi gadung (Dioscorea hispida Dennst) dalam ekstrak kulit langir (Albizia saponaria Lour). Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umbi gadung (Dioscorea hispida Dennst) memiliki potensi nutrien yang baik pada level pemberian ekstrak kulit langir 15%, meningkat sampai 15,02%, menurunkan kadar lemak menjadi 0,30% dengan kandungan serat kasar, kadar air, bahan kering, bahan organik dan kadar abu yang dihasilkan masih dalam kategori yang optimal.  Kata Kunci: nutrients, wild yam, excretion langirNutrient Potential of Wild Yam (Dioscorea hispida Dennst) Soaked in Langir Bark Extract (Albizia Saponaria Lour)ABSTRACT Tubers (Discorea hispida Dennst) is an alternative food source and has starch content as a source of carbohydrates. However, it has a fairly high content of cyanide and dioscorin. The research aimed to find out the potential of tuber nutrients (Dioscorea hispida Dennst) soaked in langir skin extract (Albizia saponaria Lour). The research was conducted in the Laboratory of Nutrition Science and Feed Technology Faculty of Animal Husbandry, Halu Oleo University, using a complete randomized design 4 treatments with 4 repeats. The results showed that the tubers (Dioscorea hispida Dennst) have good nutrient potential at the level of giving skin extract langir 15%, increased to 15.02%, lowered fat levels to 0.30% with crude fiber content, water content, dry matter, organic matter and ash content produced still in the optimal compositionKeywords: nutrients, gadung tubers, excretion langir
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Achmad Selamet Aku Ade Rahmaniar Adrian Tawai Afa, Musadia Agung Gema Ramadhan Alfiansyah Alfiansyah Amaliah, Happy Rizqa Amiluddin Indi Amiluddin Indi Amiluddin Indi, Amiluddin Amiludin Indi Amiludin Indi Andi Khaeruni Andi Murlina Andi Murlina Tasse Anggeraini, Firdha Ardiansyah Ardiansyah asaf, Rahmawati Asis Surajat Asis Surajat Asis Surajat Asiz N. Asma Bio Kimestri Asriati Asriati Astriana Napirah Audza, Fuji Astuti Auza, Fuji Astuti Azulyatno Hadini, Hairil Ba’a, La Ode Bahtiar Bahtiar Bahtiar, . Bubut Kurniawan Budiman Budiman Budiman Budiman Bulawan, Juniaty Arruan Chairrusyuhur Arman Darmike, Komang Darmin Darmin Deki Zulkarnain DEWI APRI ASTUTI Dewi Mustiqa Umstitian Dian Agustina Dian Agustina Erfin Erfin Ernawati Ernawati Firman Nasiu Firman Nasiu Fitrah Adelina Fitri Fitri Fitrianingsih Fitrianingsih Fuji Astuti Auza Fuji Astuty Auza Hairil Adzulyatno Hadini Hajar Hajar Hakim, Muh. Haidir Hamdan Has Harapin Hafid H. Hardiana, Hardiana Harni Harni Hasbiadi Hasbiadi Hasmadiana Hasmadiana Hasrifa Helmina Helmina I Putu Nara Prasanjaya Ibrahim, Anita Mustika Ilahude, Meygi Caesarika Putri Indi, Amiludin Irwahyumin Gunawas Isra Djabbar Julianto, Muhammad Andri Riswa Khoirul Mualimin Komang G. Wiryawan Komang Redi Yoga Tama La Aba La Jia La Malesi La Mpia La Ode Arsad Sani La Ode Ba&#039;a La Ode Muh Munadi La Ode Muh. Safaat La Ode Muhamad Munadi La Ode Muhsafaat La Ode Nafiu La Ode Sahaba LA ODE SYUKUR, LA ODE LM Nazar Safie Mahafardi, La Ode Maya La Jamhidin Muh. Faisal Andis Muh. Rusdin Muhammad Amrullah Pagala Muhammad Naza Munadi Munadi Munadi, La Ode Muh. Murlina Tasse, Andi Musdalifa Musdalifa Musram Abadi Musria Musria Nina Ayu Lestari Nur Arafah Nur Asmiati Nur Santy Asminaya Nuraini Nuraini Nuraini Nuraini Nurfauzia Nurfauzia Nurhayu - Nurhayu Nurhayu Nurhayu Nurhayu Prihantini, Campina Illa Purnaning Dhian Isnaeni Purnaning Dhian Isnaeni Purnaning Dhian Isnaeni Putra, Agus Kurniawan Putri, Anindyaningrum Zainal Putu Nara Kusuma Prasanjaya Reni, Wa Rilus Kinseng Rina Astarika, Rina Rusdin, Muh. Rusli Badaruddin Ryan Rinaldi SAHTA GINTING Samsi, Kartini Heriyani Sandi Trio Ramadhan Sarno Sarno Sen Muliana sri - wahyuni Suardin Suardin Suharti, Sri Surahmanto Syamsuddin Syamsuddin Syamsuddin Syamsuddin Syamsuddin Syamsuddin TAKDIR SAILI Tasse, A. M. Trisnah Ayuni Ridwan Wa Laili Salid Wa Laili Salido Wa Ode Nurmala Yunita Wa Ode Rosmiati Widhi Kurniawan Widya Komalasari Yamin Yaddi Yuni Lestari Yuni Lestari Yunita Ramdhani Tahir