Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Asupan Lemak dan Aktivitas Fisik dengan Risiko Sindrom Metabolik pada Remaja SMA Batik 1 Surakarta Sukmawati, Maya; Sarbini, Dwi
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v8i2.1519

Abstract

Sindrom metabolik merupakan kumpulan dari beberapa komponen yang ditandai dengan 5 kriteria (lingkar perut, kadar trigliserida tinggi, glukosa darah meningkat, tekanan darah tinggi, dan kadar HDL rendah) yang dapat menyebabakan seseorang memiliki risiko mengalami penyakit tidak menular. Hasil studi pendahuluan menunjukkan sebanyak 72% remaja memiliki lingkar perut berlebih. Kejadian sindrom metabolik mengalami peningkatan terutama pada usia remaja dan peningkatan tersebut dapat dikarenakan oleh beberapa faktor seperti konsumsi tinggi lemak dan aktivitas fisik tidak baik. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan lemak dan aktivitas fisik dengan risiko kejadian sindrom metabolik remaja di SMA Batik 1 Surakarta Tahun 2024. Metode penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 65 remaja yang dipilih secara proportional random sampling. Kriteria inklusi penelitian ini yaitu remaja sehat secara jasmani, dapat berkomunikasi dengan baik, saat pengambilan data tidak dalam kondisi puasa, tidak melakukan diet tertentu dan tidak mengkonsumsi suplemen peluntur lemak. Instrumen penelitian menggunakan SQ-FFQ untuk mengetahui jumlah asupan lemak yang dikonsumsi selama 1 bulan terakhir. Kuesioner GPAQ untuk mengukur aktivitas fisik responden selama 1 minggu terakhir. Analisis statistik dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara asupan lemak dengan risiko sindrom metabolik (p value = 0.001) dan aktivitas fisik dengan risiko sindrom metabolik (p value = 0.017). Remaja yang mengkonsumsi lemak berlebih dan aktivitas fisik tidak baik sebagian besar berisiko mengalami sindrom metabolik.
Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Frekuensi Makan dengan Status Gizi pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Cahyani, Teti Dwi; Puspitasari, Dyah Intan; Sarbini, Dwi
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 8 No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v8i2.1677

Abstract

Permasalahan gizi yang mahasiswa alami sekarang berkaitan pada kecenderungan mahasiswa untuk mengabaikan asupan gizi seimbang, dengan alasan seperti jadwal kuliah yang padat atau kebiasaan tidak sarapan. Asupan zat gizi makro dan frekuensi makan mempunyai pengaruh signifikan pada status gizi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi dari asupan zat gizi makro dan frekuensi makan dengan status gizi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Studi ini termasuk pada studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 102 mahasiswa sebagai subjek. Data asupan zat gizi makro dan frekuensi makan dihimpun lewat metode food recall 7x24 jam secara tidak berurutan, sementara status gizi diukur lewat perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) sesuai berat badan dan tinggi badan. Analisis data dilakukan memakai rank spearman. Hasil analisis univariat memperlihatkan sebagian besar mahasiswa mempunyai asupan protein kurang (76,5%), asupan lemak kurang (74,5%), asupan karbohidrat kurang (69,6%), frekuensi makan tidak memadai (77,5%), serta status gizi kurang (24,5%) dan status gizi lebih (8,8%). Hasil analisis bivariat memperlihatkan adanya hubungan signifikan antara asupan protein (p = 0,038), asupan lemak (p = 0,036), asupan karbohidrat (p = 0,046), dan frekuensi makan (p = 0,015) dengan status gizi. Kesimpulannya, ada korelasi dari asupan gizi dan frekuensi makan dengan status gizi mahasiswa, dengan rekomendasi agar mahasiswa lebih memperhatikan asupan zat gizi yang sesuai kebutuhan dan menjaga keseimbangan gizi.
HUBUNGAN ASUPAN SAYUR, BUAH DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN OVERWEIGHT PADA REMAJA DI SMKN 1 SEPUTIH SURABAYA LAMPUNG TENGAH Firmansyah, Firmansyah; Alifa, Elfrida Akmalia; Puspitasari, Dyah Intan; Sarbini, Dwi
Jurnal Dunia Gizi Vol 6, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v6i2.5353

Abstract

Pendahuluan: ; Prevalensi overweight yang dialami remaja di Lampung Tengah sebesar 9,63%. Faktor yang menyebabkan terjadinya overweight adalah kurangnya konsumsi sayur dan buah dan aktivitas fisik. Sayur dan buah merupakan salah satu sumber makanan yang tinggi serat, vitamin, mineral, meningkatkan rasa kenyang, dan rendah kalori sehingga dapat mempengaruhi overweight. Tujuan; mengetahui hubungan asupan sayur dan buah, dan aktivitas fisik dengan overweight pada remaja di SMKN 1 Seputih Surabaya Lampung Tengah. Metode; Penelitian merupakan penelitian observasional dengan menggunakan desain cross-sectional studi. Jumlah subjek penelitian sebanyak 73 remaja dipilih dengan metode proportional random sampling. Data asupan sayur dan buah dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan form Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire. Data aktivitas fisik diperoleh melalui recall aktivitas fisik 7x24 jam dengan menggunakan instrumen PAL (Physical Activity Level) dan data overweight didapatkan dari pengukuran tinggi badan dan berat badan secara langsung. Analisis statistik untuk uji korelasi menggunakan Rank Spearman dengan nilai p≥0,05. Hasil; Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan sayur dan buah dengan overweight dengan nilai p= 0,190 (0,05). Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan overweight dengan nilai p= 0,009 (0,05). Kesimpulan; Tidak ada hubungan asupan sayur dan buah dengan overweight dan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan overweight. Perlu dilakukan edukasi dan kampanye di lingkungan sekolah tentang pentingnya konsumsi sayur dan buah, dan aktivitas fisik.
HUBUNGAN KONSUMSI FAST FOOD DAN DURASI SCREEN TIME DENGAN RISIKO SINDROM METABOLIK PADA REMAJA SMA BATIK 1 SURAKARTA Lestari, Septiana Indah; Sarbini, Dwi
Syifa'Medika Vol 15, No 2 (2025): Syifa Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v15i2.9477

Abstract

Sindrom metabolik didefinisikan sebagai kombinasi dari beberapa gangguan metabolik. Kondisi sindrom metabolik mencakup obesitas abdominal, hiperglikemia, hipertrigliseridemia, hipertensi, serta kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) rendah. Penyebab terjadinya sindrom metabolik pada remaja dapat berupa pola makan yang buruk seperti fast food dan gaya hidup sedentari termasuk screen time yang berlebih. Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh hasil bahwa 78,5% remaja putri dan 66,6% remaja putra mengalami obesitas sentral. Tujuan dari kajian ini untuk menganalisis keterkaitan antara konsumsi fast food dan durasi screen time dengan risiko sindrom metabolik pada remaja di SMA Batik 1 Surakarta. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu observasional dengan desain cross sectional. Sampel ditentukan dengan teknik proportional random sampling dengan total 65 siswa. Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa SQ-FFQ untuk mengetahui tingkat konsumsi fast food dan formulir durasi screen time. Analisis data penelitian menggunakan SPSS dengan uji chi-square. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan adanya korelasi antara konsumsi fast food (p-value = 0,007) dan durasi screen time (p-value = 0,036) dengan risiko sindrom metabolik pada remaja di SMA Batik 1 Surakarta. Konsumsi fast food dan durasi screen time berlebih dapat meningkatkan risiko dari sindrom metabolik.
Pengaruh Suplementasi Saccharomyces boulardii terhadap Kejadian Diare pada Balita Pratiwi, Winda Wahyu; Sarbini, Dwi
Andalas Journal of Health Vol. 11 No. 2 (2022): Online July 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v11i2.2015

Abstract

Diarrhea is a disease that occurs due to viral or bacterial infection in the digestive tract system. Signs of diarrhea are the stool becomes liquid and the frequency of bowel movements is more than three times a day and is accompanied by blood and mucus or only mucus. Saccharomyces boulardii is a probiotic yeast with proven medicinal benefits, especially in the gastrointestinal tract and antibiotic booster. Objectives: To describe the effect of Saccharomyces boulardii supplementation on the incidence of diarrhea in toddlers. Methods: Literature review method with 11 articles (2011-2021) and the keywords used are "Saccharomyces boulardii, diarrhea, toddler". Journal search with Google scholar, Scopus and Pubmed. Reputable journals SINTA S1 with 1, Scopus Q1 with 3 articles, Q2 with 2 articles, Q4 with 5 articles. Results: The results of the literature review showed that as many as ten articles (90.9%) stated that Saccharomyces boulardii supplementation had a significant effect on reducing the duration of diarrhea in children under five. In addition to the effect on the duration of diarrhea in toddlers, there are also 5 articles (45.4%) stating that there is an effect on reducing the frequency of diarrhea in toddlers on the second day after supplementation with Saccharomyces boulardii. Conclusion: There is an effect of Saccharomyces boulardii supplementation on reducing the duration and frequency of diarrhea in toddlers.Keywords: diarrhea, toddler, Saccharomyces boulardii
HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN DAN SEDENTARY LIFESTYLE DENGAN RISIKO SINDROM METABOLIK PADA REMAJA SMA BATIK 1 SURAKARTA Ayu Masruro, Andita; Sarbini, Dwi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.42735

Abstract

Sindrom Metabolik terjadi ketika seseorang memiliki setidaknya tiga dari enam kondisi, yaitu obesitas sentral, mikroalbuminuria, dislipidemia, hipertensi, kadar glukosa darah tinggi (diabetes), dan indeks massa tubuh yang tidak normal. Pola makan pada remaja dapat memengaruhi terjadinya peningkatan faktor kejadian sindrom metabolik. Perubahan gaya hidup dari gaya hidup tradisional menjadi sedentari (kurang gerak) turut berkontribusi terhadap pola makan yang meningkatkan risiko obesitas pada remaja. Remaja yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi pada hiperlipidemia, hipertensi, resistensi insulin dan diabetes tipe 2 serta sindrom metabolik. Peneliti tertarik melihat hubungan asupan protein dan sedentary lifestyle dengan risiko sindrom metabolik pada remaja di SMA Batik 1 Surakata. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan sampel sebanyak 65 remaja yang dipilih melalui metode proporsional random sampling. Faktor yang diteliti meliputi konsumsi protein, gaya hidup sedentari, dan sindrom metabolik. Konsumsi protein dalam satu bulan terakhir dihitung menggunakan instrumen SQ-FFQ, sementara gaya hidup sedentari diukur dengan kuesioner ASAQ yang mencakup aktivitas selama seminggu terakhir. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara asupan protein dengan risiko sindrom metabolic (p value yaitu 0,005) dan sedentary lifestyle dengan risiko sindrom metabolic (p value yaitu 0,011). Remaja yang mengkonsumsi protein secara berlebih dan melakukan sedentary lifestyle yang tidak baik sebagian besar berisiko mengalami sindrom metabolik.
PENINGKATAN NILAI JUAL PRODUK DAN DAYA SAING WISATA KULINER MELALUI PENGUATAN HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN Dwi Sarbini; , Pramudya Kurnia; Fitriana Mustikaningrum; Nur Achmad; Atwal Arifin; Muhammad Sholahuddin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.28561

Abstract

Pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada tenaga masak di PCM Wonosari, memaksa banyak dari mereka untuk kembali ke desa dan memulai usaha kuliner sendiri. Melalui program pengabdian masyarakat, pelatihan diberikan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing usaha kuliner lokal. Fokus pelatihan meliputi edukasi gizi, penerapan prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi, serta pengembangan keterampilan kewirausahaan dan pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran. Hasil program menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan dan pengetahuan para pelaku usaha kuliner, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas produk dan layanan. Dengan pendampingan berkelanjutan dan pemberian alat hygiene, usaha kuliner di PCM Wonosari diharapkan mampu bersaing di pasar yang lebih luas, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan memajukan ekonomi lokal. Program ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam mengembangkan potensi ekonomi desa.
PENAMBAHAN TEPUNG BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA L.) TERHADAP KADAR SERAT PANGAN DAN TEKSTUR COOKIES TEPUNG MOCAF (MODIFIED CASSAVA FLOUR) Hilmi, Fatia; Purwani, Eni; Sarbini, Dwi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45141

Abstract

Tingginya impor gandum di Indonesia mendorong penggunaan bahan baku lokal seperti mocaf (Modified Cassava Flour) yang bebas gluten dan kaya serat. Bunga telang (Clitoria ternatea L.) juga tinggi serat pangan dan dapat memengaruhi tekstur pangan, sehingga berpotensi sebagai bahan baku fungsional dalam pembuatan cookies. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan tepung bunga telang terhadap kadar serat pangan dan tekstur (kekerasan, kekompakan, kerapuhan) cookies berbahan dasar mocaf. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan: penambahan tepung bunga telang 0%, 2%, 4%, 6%, dan 8%. Masing-masing dengan dua kali ulangan perlakuan dan analisis. Kadar serat pangan diuji dengan metode multienzim, sedangkan analisis tekstur menggunakan Texture Profile Analysis (TPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung bunga telang secara signifikan meningkatkan kadar serat pangan (p = 0,000) dengan nilai tertinggi sebesar 6,911% pada penambahan 8% dan terendah sebesar 3,451% pada kontrol. Kekerasan cookies menurun secara signifikan (p = 0,002) dengan nilai terendah sebesar 133,618 N pada penambahan 4% dan tertinggi sebesar 153,343 N pada kontrol. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kohesivitas (p = 0,536), namun kerapuhan menurun secara signifikan (p = 0,000) dari 28,538 N pada kontrol menjadi 8,217 N pada penambahan 8%. Tepung bunga telang berpengaruh positif terhadap peningkatan kadar serat pangan dan penurunan kekerasan serta kerapuhan cookies berbasis mocaf.
HUBUNGAN ASUPAN SERAT DAN MAGNESIUM DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA NAYU BARAT NUSUKAN SURAKARTA Maulanisa, Hasna Fitri; Sarbini, Dwi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46344

Abstract

Lansia merupakan seseorang yang telah menginjak usia 60 tahun atau lebih. Lansia pada umumnya mengalami perubahan biologis dalam dirinya sehingga lebih mudah terkena masalah kesehatan salah satunya yaitu diabetes melitus. Diabetes melitus dapat terjadi karena adanya gangguan metabolisme organ pankreas sehingga dapat menyebabkan hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa dalam darah. Faktor risiko terjadinya hiperglikemia salah satunya adalah kebiasaan makan yang buruk. Kurangnya asupan zat gizi seperti serat dan magnesium pada lansia dapat menyebabkan terjadinya perubahan kadar glukosa dalam darah. Peneliti tertarik melihat hubungan asupan serat dan magnesium pada lansia di Posyandu Lansia Desa Nayu Barat Nusukan Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan sampel sebanyak 60 lansia yang dipilih melalui metode proporsional random sampling. Faktor yang diteliti meliputi asupan serat, asupan magnesium, dan kadar glukosa darah sewaktu. Asupan serat dan magnesium dalam waktu satu bulan terakhir dihitung menggunakan instrumen SQ-FFQ. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Rank-Spearman. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan serat dengan kadar glukosa darah sewaktu (p=0,635) dan terdapat hubungan antara asupan magnesium dengan kadar glukosa darah sewaktu (p=0,044). Lansia dengan asupan serat yang kurang belum tentu memiliki kadar glukosa darah yang tinggi, tetapi lansia dengan asupan magnesium yang normal akan memiliki kadar glukosa darah yang normal.
Efek Suplementasi Probiotik terhadap Indeks Massa Tubuh pada Dewasa Overweight Sarbini, Dwi; Safitri, Arini Dewi; Pratiwi, Winda Wahyu
JURNAL RISET GIZI Vol 13, No 1 (2025): Mei 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jrg.v13i1.12653

Abstract

Perubahan kebiasaan makan serta ketersediaan berbagai macam makanan tinggi energi membuat obesitas dan overweight  menjadi salah satu masalah serius. Prevalensi obesitas di Indonesia pada usia 18 tahun ke atas tergolong tinggi (23,4%) berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (2023). IMT membantu memantau status gizi pada dewasa gizi lebih dengan mudah. Gizi lebih ditandai dengan nilai IMT ≥25,0 kg/m2 untuk overweight dan ≥30,0 kg/m2 untuk obesitas. Orang dengan obesitas atau overweight memiliki rasio bakteri Firmicutes lebih banyak. Firmicutes meningkatkan penyimpanan energi di jaringan adiposa. Probiotik dapat memanipulasi mikrobiota usus untuk memulihkan ketidakseimbangan rasio bakteri Firmicutes sehingga dapat mengatasi gizi lebih. Untuk mengetahui efek suplementasi probiotik terhadap IMT dewasa gizi lebih. Menggunakan metode Literature Review terhadap 7 artikel desain penelitian Randomized Controlled Trial (RCT) 10 tahun terakhir (2014-2024) dipilih dari Pubmed dan Google Scholar reputasi internasional (Q1-Q4) dan nasional (S1-S3). Kata kunci digunakan probiotics, obesity, BMI, body mass index,  probiotik, obesitas, IMT. Sebanyak 5 artikel (71.42%) menyatakan ada penurunan IMT yang signifikan pada dewasa gizi lebih setelah suplementasi probiotik. Suplementasi probiotik dapat memberikan efek penurunan IMT signifikan pada penderita gizi lebih diimbangi dengan dosis 107 hingga 109  dan durasi pemberian 9-12 minggu atau jenis probiotik lebih dari satu.
Co-Authors A Anifatussaa'dah Adila, Istianah Nur Alifa, Elfrida Akmalia Andi Suhendi Anindya Rahmaningtyas Ardalia Rinanda Oktaviani Arman, Salsa Avia Atwal Arifin Aulia, Afifah Zakiyatul Ayu Masruro, Andita Azizatullatifah, Safira Burhanudin Ichsan Cahyani, Teti Dwi Cintia, Fadhilla Fatwa Darmayanti, Putri Dinda Agustin Sandra Djalal Fuadi Djanggan Sargowo Djanggan Sargowo Djanggan Sargowo Emy Huriyati Endah Kusuma Rastini Eni Purwani Erna Herawati Fahriza Mei Trihatmoko Farida Nur Isnaeni Faridita khoirun Nisa' Febrian, Novi Gita Noer Fidhia Nur Rifaini Firmansyah Firmansyah Fitriana Mustikaningrum Haliza Arzeti Nurseptiria Hamim Sadewa Hanif, Adhwa Aulia Haryoto Haryoto Haya Nabilah Utama Hidayah Karuniawati Hilmi, Fatia Ida Maesaroh Ida Rohmawati, Ida Intan Nur Hidayati, Intan Nur Izzatul Fajriyah Khusnul Khotimah Kisnawaty, Sudrajah Warajati Koesoemo Ratih Laila Dzafira Lestari, Septiana Indah Lina Ayu Kusumastuti Listiana Masyita Dewi M Saifur Rohman M. Sholahuddin Mae Sri Hartati Wahyuningsih Mardiyati, Nur Lathifah Mariska Sri Harlianti Marsilia Rosa Sinensis HI Martianny, Dewi Nabila Maulanisa, Hasna Fitri Mazaya, Saqya ‘Ainil Mochammad Imron Awalludin Mohammad Saifur Rohman Muhammad Saifur Rohman Muhammad Sholahuddin Muhtadi Muhtadi Muwakhidah Muwakhidah N Nurdiana Novi Gita Noer Febrian Nur Achmad Nur Lathifah Mardiyati Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Permatasari, Qisthoni Pramudya Kurnia Pratiwi, Winda Wahyu Puryaningtias, Rini Dwi Puspitasari, Dyah Intan Putranto, Lintang Putri, Annisa Mulyarani Raafika Studiviani Rahardian Surya Basusena Ratnasari Diah Utami Rini Dwi Puryaningtias Rizki Ainun Fitriani Rusdin Rauf Rustiono, Dedy Safitri, Arini Dewi Sayyidah Nurul Muslihah Selfahyasa Raharjo Septiyana, Nur Azizah Dewi Suharjo Suharjo Sukmawati, Maya Tafara Fikrama Depriasa Tanti Azizah Sujono Tia Mella Citra Tista Ayu Fortuna Titi A W Umi Kurniawati Vitania Marsya Widodo Widodo Winda Wahyu Pratiwi Winda Wahyu Pratiwi Wuryaningsih Dwi Lestari, Wuryaningsih Dwi Yusuf Sulistyo Nugroho