Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Dewi Menari sebagai Desa Wisata Tanon Lereng Gunung Telomoyo di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang Fuadi, Djalal; Suharjo, Suharjo; Ratih, Koesoemo; Utami, Ratnasari Diah; Sarbini, Dwi
Buletin KKN Pendidikan Vol. 2, No. 1, Juli 2020
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bkkndik.v2i1.11268

Abstract

Dusun Tanon lereng gunung Telomoyo Kecamatan Getasan, kabupaten Semarang memiliki potensi Desa wisata (Dewi) menari yang dicanangkan  sejak tahun 2012. Dewi yang menjadi salah satu destinasi wisata yang khas dan unik, dengan sajian paket hiburan menari oleh masyarakat dusun Tanon, disamping pagelaran seni, dolanan tradisional, wisata pembelajaran (outbond), wisata psikoterapi dll belum dikelola secara maksimal dan profesional. Seiring dengan perkembangan usaha paket wisata di desa menari Tanon, persoalan penataan lingkungan, pengembangan potensi untuk produksi industri kreatif, dan pengelolaan peternakan yang bersih perlu menjadi perhatian. Kegiatan Ipteks bagi Desa Mitra (IbDM) ini, difokuskan pada dua kegiatan. Pertama, bidang lingkungan dan kedua, kegiatan berbasis pada aspek ekonomi dalam mengangkat potensi tanaman lokal, yaitu pegagan dan sayur-sayuran. Pendampingan penataan lingkungan asri, pengelolaan peternakan bersih dan pengembangan usaha hasil pertanian berbasis potensi lokal, dapat menambah daya tarik dan kenyamanan pengunjung untuk menikmati suasana pedesaan, meningkatkan jumlah pengunjung, meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pembelian produk-produk olahan kreatif dari masyarakat, yang muaranya adalah peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat di desa wisata, serta terwujudnya pengelolaan dan pengembangan desa wisata yang lebih menarik dan kreatif, pengelolaan peternakan yang bersih, dikembangkan pertanian produktif serta diversifikasi aneka produk olahan berbasis potensi lokal.
Analisis Kadar Serat Pangan dan Lemak pada Cookies dengan Substitusi Tepung Biji Nangka Cintia, Fadhilla Fatwa; Kisnawaty, Sudrajah Warajati; Sarbini, Dwi
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Tepung biji nangka mengandung serat pangan yang tinggi yaitu 9,87% dibandingkan dengan tepung terigu sebanyak 2,4%, serat pangan bermanfaat untuk memperlambat pengosongan lambung, dan meningkatkan gerakan peristaltik lambung sehingga dapat menimbulkan rasa kenyang lebih lama. Sedangkan lemak pada tepung biji nangka lebih rendah yaitu 1,34% dibanding tepung terigu sebanyak 1,67% sehingga bermanfaat untuk digunakan sebagai camilan diet. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung biji nangka terhadap kadar serat pangan dan lemak pada cookies biji nangka. Metode Penelitian: Eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 2x pengulangan empat perlakuan substitusi tepung biji nangka  0%, 10%, 20%, 30% . Sampel diperiksa kadar serat menggunakan metode OAOC dan kadar lemak menggunakan metode soxhlet. Data yang telah terkumpul di uji statistik menggunakan One Way Anova dan dilanjutkan dengan uji Post  Hoc  Tukey. Hasil: Kadar serat pangan paling tinggi pada cookies substitusi tepung biji nangka 30% sebesar 8,8% dan kadar serat pangan yang paling rendah adalah 0% sebesar 5,88%. sedangkan kadar lemak paling tinggi pada cookies substitusi tepung biji nangka yaitu 30% sebesar 21,68% dan kandungan kadar lemak cookies substitusi tepung biji nangka yang paling rendah adalah 0% sebesar 8,11%. Kesimpulan: Tidak ada pengaruh yang signifikan substitusi tepung biji nangka terhadap kadar serat pangan dan lemak.
LITERATURE REVIEW: Pengaruh Diet Ketogenik terhadap Penurunan Kadar HbA1c Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Overweight Sarbini, Dwi; Rohmawati, Ida; Pratiwi, Winda Wahyu
Health Information : Jurnal Penelitian Content Digitized
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 memiliki ciri yang umum yaitutingginya kadar glukosa darah dalam jangka waktu yang lama. Pemeriksaan kadar HbA1c dapat mengetahui rata-rata kadar glukosa darah individu dalam 3 bulan terakhir, karenanya penderita DM tipe 2 disarankan untuk menjagapola makan terutama dari sumber karbohidrat. Diet ketogenik merupakan diet dengan komposisi asupankarbohidrat yang sangat rendah (<50 g atau ~5%), protein yang cukup, dan tinggi lemak sesuai kebutuhan kalori. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penelitian daripengaruh diet ketogenik terhadap penurunan kadar HbA1c pada penderita DM tipe 2 dengan berat badan lebih.Penelitian ini merupakan kajian literatur denganmembahas 9 artikel uji eksperimental dari 3 database (PMC, Pubmed, dan ScienceDirect) yang terindeks Q1 atau Q2, dan terbit dari tahun 2012 hingga 2022. Kata kunci berdasarkan metode PICO yaitu diabetes melitustipe 2, diet ketogenik, dan HbA1c. Delapan dari 9 artikel(88,8%) yang dikaji menunjukkan adanya perubahan yang signifikan pada diet ketogenik terhadap penurunan kadarHbA1c dibanding dengan diet lain dan perawatan DM tipe2 standar. Dapat disimpulkan bahwa diet ketogenikmemiliki efek yang signifikan terhadap penurunan kadarHbA1c pada penderita DM tipe 2.
EDUKASI GIZI, SANITASI DAN HIGIENIS GUNA PENINGKATAN DAYA SAING USAHA KULINER DI DESA SEKARAN Sarbini, Dwi; Nugroho, Yusuf Sulistyo; Lestari, Wuryaningsih Dwi; Sholahuddin, Muhammad; Permatasari, Qisthoni
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.22805

Abstract

Pandemi Covid-19 telah memberikan tantangan serius bagi pengembangan potensi wisata kuliner di Desa Sekaran, Kabupaten Klaten. Banyak chef berbakat yang terpaksa dirumahkan, sehingga menimbulkan potensi yang belum teroptimalkan. Selain itu, kurangnya pemahaman tentang gizi, higienis dan sanitasi, serta keterampilan dalam pengelolaan bisnis menjadi hambatan dalam mengembangkan wisata kuliner. Tujuan utama kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah meningkatkan kesejahteraan warga desa melalui pengembangan usaha makanan lokal dan tradisional yang berdaya saing. Solusi yang diusulkan mencakup sosialisasi edukasi gizi, pelatihan higienis dan sanitasi, pembuatan mapping potensi kuliner, pendampingan penggunaan aplikasi keuangan, dan pelatihan dasar-dasar kewirausahaan. Manfaatnya termasuk peningkatan kesehatan masyarakat, kualitas produk makanan yang lebih baik, peningkatan pendapatan di desa, efisiensi dalam pengelolaan keuangan usaha, dan peningkatan keterampilan pengelola bisnis.  Metode pelaksanaan yang digunakan adalah pendekatan pelatihan dan pendampingan. Evaluasi menunjukkan bahwa metode ini efektif dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha dan masyarakat desa. Dampaknya meliputi peningkatan ekonomi, kesehatan, dan daya tarik wisata kuliner desa.   Kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Sekaran merupakan contoh bagaimana kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat dapat mengoptimalkan potensi lokal dan menciptakan dampak positif. Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah untuk memperdalam studi tentang dampak jangka panjang dari kegiatan pengabdian ini serta melibatkan pemantauan yang lebih intensif terhadap perkembangan wisata kuliner di Desa Sekaran.
Literature Review: The Relationship between Tea Consumption Habits and the Incidence of Anemia in Pregnant Women Azizatullatifah, Safira; Sarbini, Dwi
Jurnal Kesehatan Vol 17, No 2 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jk.v17i2.3264

Abstract

Introduction: There was an increase in the prevalence of anemia among pregnant women by 11.8% from 2013 to 2018 in Indonesia. The habit of drinking tea is one of the factors associated with anemia in pregnant women due to the presence of tannins in tea that can inhibit the absorption of iron in the body. This literature study aims to examine the relationship between tea drinking habits and the incidence of anemia in pregnant women. Method: Articles were searched through Google Scholar with the keywords "tea drinking habits, anemia, pregnancy", and "relationship, tea consumption, anemia, pregnant women", as well as "relationship, tea consumption habits, anemia, pregnant women". The inclusion criteria used were articles from 2013 to 2023, full text in Indonesian, cross-sectional research methods, research subjects namely anemic or non-anemic pregnant women and indexed by SINTA S1-S4. Based on these inclusion criteria, a total of 10 articles were reviewed.  Results: Analysis of respondent characteristics showed that 50% of the articles had a respondent age of 20-35 years, 40% of the articles had a gestational age of trisemester II, and 40% of the articles had parity ≥2 children. 50% of the articles showed that pregnant women rarely/never consumed tea and 40% of the articles showed that pregnant women experienced anemia. As many as 7 articles (70%) stated that there was a relationship between tea consumption habits and the incidence of anemia in pregnant women, while 3 articles (30%) stated that there was no relationship between tea consumption habits and the incidence of anemia in pregnant women. Conclusion: There is a relationship between tea consumption habits and the incidence of anemia in pregnant women. Pendahuluan: Terjadi peningkatan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 11,8% dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2018 di Indonesia. Kebiasaan minum teh menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan anemia pada ibu hamil dikarenakan kandungan tanin pada teh yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Studi pustaka ini bertujuan untuk mengkaji hubungan kebiasaan minum teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Metode: Artikel ditelusuri melalui Google Scholar dengan kata kunci “kebiasaan minum teh, anemia, kehamilan”, dan “hubungan, konsumsi teh, anemia, ibu hamil”, serta “hubungan, kebiasaan konsumsi teh, anemia, ibu hamil”. Kriteria inklusi yang digunakan adalah artikel tahun 2013 sampai dengan tahun 2023, teks lengkap berbahasa Indonesia, metode penelitian cross-sectional, subjek penelitian yaitu ibu hamil anemia atau tidak anemia, dan terindeks SINTA S1-S4. Berdasarkan kriteria inklusi tersebut, sebanyak 10 artikel ditelaah. Hasil: Analisis karakteristik responden menunjukkan bahwa 50% artikel memiliki usia responden 20-35 tahun, 40% memiliki usia kehamilan trimester II, dan 40% memiliki paritas ≥2 anak. Sebanyak 50% artikel menunjukkan ibu hamil jarang/tidak pernah mengonsumsi teh, dan 40% menunjukkan ibu hamil mengalami anemia. Sebanyak 7 artikel (70%) menyatakan adanya hubungan antara kebiasaan konsumsi teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Sebagai perbandingan, sebanyak 3 artikel (30%) menyatakan tidak ada hubungan antara kebiasaan konsumsi teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Kesimpulan: Ada hubungan antara kebiasaan konsumsi teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Hubungan Asupan Lemak dan Aktivitas Fisik dengan Risiko Sindrom Metabolik pada Remaja SMA Batik 1 Surakarta Sukmawati, Maya; Sarbini, Dwi
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v8i2.1519

Abstract

Sindrom metabolik merupakan kumpulan dari beberapa komponen yang ditandai dengan 5 kriteria (lingkar perut, kadar trigliserida tinggi, glukosa darah meningkat, tekanan darah tinggi, dan kadar HDL rendah) yang dapat menyebabakan seseorang memiliki risiko mengalami penyakit tidak menular. Hasil studi pendahuluan menunjukkan sebanyak 72% remaja memiliki lingkar perut berlebih. Kejadian sindrom metabolik mengalami peningkatan terutama pada usia remaja dan peningkatan tersebut dapat dikarenakan oleh beberapa faktor seperti konsumsi tinggi lemak dan aktivitas fisik tidak baik. Tujuan; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan lemak dan aktivitas fisik dengan risiko kejadian sindrom metabolik remaja di SMA Batik 1 Surakarta Tahun 2024. Metode penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 65 remaja yang dipilih secara proportional random sampling. Kriteria inklusi penelitian ini yaitu remaja sehat secara jasmani, dapat berkomunikasi dengan baik, saat pengambilan data tidak dalam kondisi puasa, tidak melakukan diet tertentu dan tidak mengkonsumsi suplemen peluntur lemak. Instrumen penelitian menggunakan SQ-FFQ untuk mengetahui jumlah asupan lemak yang dikonsumsi selama 1 bulan terakhir. Kuesioner GPAQ untuk mengukur aktivitas fisik responden selama 1 minggu terakhir. Analisis statistik dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara asupan lemak dengan risiko sindrom metabolik (p value = 0.001) dan aktivitas fisik dengan risiko sindrom metabolik (p value = 0.017). Remaja yang mengkonsumsi lemak berlebih dan aktivitas fisik tidak baik sebagian besar berisiko mengalami sindrom metabolik.
Hubungan Asupan Zat Gizi Makro dan Frekuensi Makan dengan Status Gizi pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Cahyani, Teti Dwi; Puspitasari, Dyah Intan; Sarbini, Dwi
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2024): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v8i2.1677

Abstract

Permasalahan gizi yang mahasiswa alami sekarang berkaitan pada kecenderungan mahasiswa untuk mengabaikan asupan gizi seimbang, dengan alasan seperti jadwal kuliah yang padat atau kebiasaan tidak sarapan. Asupan zat gizi makro dan frekuensi makan mempunyai pengaruh signifikan pada status gizi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji korelasi dari asupan zat gizi makro dan frekuensi makan dengan status gizi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Studi ini termasuk pada studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 102 mahasiswa sebagai subjek. Data asupan zat gizi makro dan frekuensi makan dihimpun lewat metode food recall 7x24 jam secara tidak berurutan, sementara status gizi diukur lewat perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) sesuai berat badan dan tinggi badan. Analisis data dilakukan memakai rank spearman. Hasil analisis univariat memperlihatkan sebagian besar mahasiswa mempunyai asupan protein kurang (76,5%), asupan lemak kurang (74,5%), asupan karbohidrat kurang (69,6%), frekuensi makan tidak memadai (77,5%), serta status gizi kurang (24,5%) dan status gizi lebih (8,8%). Hasil analisis bivariat memperlihatkan adanya hubungan signifikan antara asupan protein (p = 0,038), asupan lemak (p = 0,036), asupan karbohidrat (p = 0,046), dan frekuensi makan (p = 0,015) dengan status gizi. Kesimpulannya, ada korelasi dari asupan gizi dan frekuensi makan dengan status gizi mahasiswa, dengan rekomendasi agar mahasiswa lebih memperhatikan asupan zat gizi yang sesuai kebutuhan dan menjaga keseimbangan gizi.
HUBUNGAN ASUPAN SAYUR, BUAH DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN OVERWEIGHT PADA REMAJA DI SMKN 1 SEPUTIH SURABAYA LAMPUNG TENGAH Firmansyah, Firmansyah; Alifa, Elfrida Akmalia; Puspitasari, Dyah Intan; Sarbini, Dwi
Jurnal Dunia Gizi Vol 6, No 2 (2023): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v6i2.5353

Abstract

Pendahuluan: ; Prevalensi overweight yang dialami remaja di Lampung Tengah sebesar 9,63%. Faktor yang menyebabkan terjadinya overweight adalah kurangnya konsumsi sayur dan buah dan aktivitas fisik. Sayur dan buah merupakan salah satu sumber makanan yang tinggi serat, vitamin, mineral, meningkatkan rasa kenyang, dan rendah kalori sehingga dapat mempengaruhi overweight. Tujuan; mengetahui hubungan asupan sayur dan buah, dan aktivitas fisik dengan overweight pada remaja di SMKN 1 Seputih Surabaya Lampung Tengah. Metode; Penelitian merupakan penelitian observasional dengan menggunakan desain cross-sectional studi. Jumlah subjek penelitian sebanyak 73 remaja dipilih dengan metode proportional random sampling. Data asupan sayur dan buah dikumpulkan dengan metode wawancara menggunakan form Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire. Data aktivitas fisik diperoleh melalui recall aktivitas fisik 7x24 jam dengan menggunakan instrumen PAL (Physical Activity Level) dan data overweight didapatkan dari pengukuran tinggi badan dan berat badan secara langsung. Analisis statistik untuk uji korelasi menggunakan Rank Spearman dengan nilai p≥0,05. Hasil; Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara asupan sayur dan buah dengan overweight dengan nilai p= 0,190 (0,05). Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan overweight dengan nilai p= 0,009 (0,05). Kesimpulan; Tidak ada hubungan asupan sayur dan buah dengan overweight dan terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan overweight. Perlu dilakukan edukasi dan kampanye di lingkungan sekolah tentang pentingnya konsumsi sayur dan buah, dan aktivitas fisik.
Hubungan Konsumsi Fast Food dan Durasi Screen Time dengan Risiko Sindrom Metabolik pada Remaja SMA Batik 1 Surakarta Lestari, Septiana Indah; Sarbini, Dwi
Syifa'Medika Vol 15, No 2 (2025): Syifa Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v15i2.9477

Abstract

Sindrom metabolik didefinisikan sebagai kombinasi dari beberapa gangguan metabolik. Kondisi sindrom metabolik mencakup obesitas abdominal, hiperglikemia, hipertrigliseridemia, hipertensi, serta kadar kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) rendah. Penyebab terjadinya sindrom metabolik pada remaja dapat berupa pola makan yang buruk seperti fast food dan gaya hidup sedentari termasuk screen time yang berlebih. Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh hasil bahwa 78,5% remaja putri dan 66,6% remaja putra mengalami obesitas sentral. Tujuan dari kajian ini untuk menganalisis keterkaitan antara konsumsi fast food dan durasi screen time dengan risiko sindrom metabolik pada remaja di SMA Batik 1 Surakarta. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan yaitu observasional dengan desain cross sectional. Sampel ditentukan dengan teknik proportional random sampling dengan total 65 siswa. Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa SQ-FFQ untuk mengetahui tingkat konsumsi fast food dan formulir durasi screen time. Analisis data penelitian menggunakan SPSS dengan uji chi-square. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan adanya korelasi antara konsumsi fast food (p-value = 0,007) dan durasi screen time (p-value = 0,036) dengan risiko sindrom metabolik pada remaja di SMA Batik 1 Surakarta. Konsumsi fast food dan durasi screen time berlebih dapat meningkatkan risiko dari sindrom metabolik.
Pengaruh Suplementasi Saccharomyces boulardii terhadap Kejadian Diare pada Balita Pratiwi, Winda Wahyu; Sarbini, Dwi
Jurnal Kesehatan Andalas Vol. 11 No. 2 (2022): Online July 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v11i2.2015

Abstract

Diarrhea is a disease that occurs due to viral or bacterial infection in the digestive tract system. Signs of diarrhea are the stool becomes liquid and the frequency of bowel movements is more than three times a day and is accompanied by blood and mucus or only mucus. Saccharomyces boulardii is a probiotic yeast with proven medicinal benefits, especially in the gastrointestinal tract and antibiotic booster. Objectives: To describe the effect of Saccharomyces boulardii supplementation on the incidence of diarrhea in toddlers. Methods: Literature review method with 11 articles (2011-2021) and the keywords used are "Saccharomyces boulardii, diarrhea, toddler". Journal search with Google scholar, Scopus and Pubmed. Reputable journals SINTA S1 with 1, Scopus Q1 with 3 articles, Q2 with 2 articles, Q4 with 5 articles. Results: The results of the literature review showed that as many as ten articles (90.9%) stated that Saccharomyces boulardii supplementation had a significant effect on reducing the duration of diarrhea in children under five. In addition to the effect on the duration of diarrhea in toddlers, there are also 5 articles (45.4%) stating that there is an effect on reducing the frequency of diarrhea in toddlers on the second day after supplementation with Saccharomyces boulardii. Conclusion: There is an effect of Saccharomyces boulardii supplementation on reducing the duration and frequency of diarrhea in toddlers.Keywords: diarrhea, toddler, Saccharomyces boulardii
Co-Authors A Anifatussaa'dah Adila, Istianah Nur Alifa, Elfrida Akmalia Andi Suhendi Anifatussaa'dah, A Anindya Rahmaningtyas Ardalia Rinanda Oktaviani Arman, Salsa Avia Atwal Arifin, Atwal Aulia, Afifah Zakiyatul Ayu Masruro, Andita Azizatullatifah, Safira Basusena, Rahardian Surya Burhanudin Ichsan Cahyani, Teti Dwi Cintia, Fadhilla Fatwa Citra, Tia Mella Darmayanti, Putri Devira Novi Aprillia Dinda Agustin Sandra Djalal Fuadi Djanggan Sargowo Djanggan Sargowo Djanggan Sargowo Dzafira, Laila Emy Huriyati Endah Kusuma Rastini Eni Purwani Erna Herawati Erna Herawati, Erna Fahriza Mei Trihatmoko Farida Nur Isnaeni Faridita khoirun Nisa' Febrian, Novi Gita Noer Fidhia Nur Rifaini Firmansyah Firmansyah Fitriana Mustikaningrum Fitriani, Rizki Ainun Fortuna, Tista Ayu Haliza Arzeti Nurseptiria Hanif, Adhwa Aulia Haryoto Haryoto Haryoto, H Haya Nabilah Utama HI, Marsilia Rosa Sinensis Hidayah Karuniawati Hilmi, Fatia Ichsan, Burhanudin Ida Maesaroh Ida Maesaroh, Ida Ida Rohmawati, Ida Intan Nur Hidayati, Intan Nur Izzatul Fajriyah Khusnul Khotimah khusnul khotimah Koesoemo Ratih Kusumastuti, Lina Ayu Laila Dzafira Lestari, Septiana Indah Lina Ayu Kusumastuti Listiana Masyita Dewi M Saifur Rohman M. Sholahuddin Mae Sri Hartati Wahyuningsih Mardiyati, Nur Lathifah Mariska Sri Harlianti Marsilia Rosa Sinensis HI Marsya, Vitania Martianny, Dewi Nabila Maulanisa, Hasna Fitri Mazaya, Saqya ‘Ainil Mochammad Imron Awalludin Mohammad Saifur Rohman Muhammad Saifur Rohman Muhtadi Muhtadi Muhtadi, M Muslihah, Sayyidah Nurul Muwakhidah Muwakhidah Nisa', Faridita khoirun Novi Gita Noer Febrian Nur Achmad Nur Lathifah Mardiyati Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana Nurdiana, N Nurseptiria, Haliza Arzeti Oktaviani, Ardalia Rinanda Permatasari, Qisthoni Pramudya Kurnia Pratiwi, Winda Wahyu Puryaningtias, Rini Dwi Puspitasari, Dyah Intan Putranto, Lintang Putri, Annisa Mulyarani Raafika Studiviani Rahardian Surya Basusena Ratnasari Diah Utami Rifaini, Fidhia Nur Rini Dwi Puryaningtias Rizki Ainun Fitriani Rusdin Rauf Rustiono, Dedy Sadewa, Hamim Safitri, Arini Dewi Sayyidah Nurul Muslihah Selfahyasa Raharjo Septiyana, Nur Azizah Dewi Studiviani, Raafika Sudrajah Warajati Kisnawaty Suharjo Suharjo Sukmawati, Maya Tafara Fikrama Depriasa Tanti Azizah Sujono Tia Mella Citra Tista Ayu Fortuna Titi A W Trihatmoko, Fahriza Mei Umi Kurniawati Utama, Haya Nabilah Vitania Marsya Widodo Widodo Winda Wahyu Pratiwi Winda Wahyu Pratiwi Wuryaningsih Dwi Lestari, Wuryaningsih Dwi Yusuf Sulistyo Nugroho