Kenaikan tingkat produksi pakcoy tidak jarang terjadi di Bali, juga dalam skala yang lebih besar yaitu Indonesia. Tahun 2018 dan 2020 produksi pakcoy mengalami peningkatan. Penurunan produksi pakcoy terjadi karena berbagai faktor antara lain: kesuburan tanah, faktor alam seperti hujan, kemarau panjang yang menyebabkan kerusakan fisik tanaman pakcoy, hingga penyakit akar gada yang menyebabkan penurunan kualitas sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pupuk kemasan terbaik yang dapat mengurangi penyakit akar gada serta meningkatkan pertumbuhan tanaman pakcoy. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah enam jenis pupuk kemasan diantaranya: Pomi, PSBN, Di-Grow, Myco-Grow, Multitonik, dan NPK. Serta benih pakcoy dan beberapa alat pendukung penelitian, seperti pelastik mulsa, polybag, peralatan pertanian, alat pengukur, dan oven. Data dianalisis secara statistika dengan sidik ragam untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati. Apabila berpengaruh nyata maka diajukan dengan uji jarak berganda Duncan taraf 5%. Secara keseluruhan didapatkan kesimpulan bahwa pupuk perlakuan 4 (Myco-Grow) memiliki efek paling signifikan terhadap tinggi tanaman dan lebar daun, pupuk perlakuan 5 (Multitonik) paling baik dari segi presentase serangan, dan pupuk perlakuan 2 (PSBN) paling baik dari segi berat kering.