Claim Missing Document
Check
Articles

PENAMBAHAN TEPUNG DAUN SISIK NAGA (Drymoglosum pilloselloides) TERHADAP KECERNAAN IN VITRO KONSENTRAT BERBAHAN PAKAN FERMENTASI Erwin Yulianto; Andi Murlina Tasse; Rahman Rahman
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 2 (2015): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.016 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i2.3814

Abstract

This study aims to know the effect of addition of Drymoglosum pilloseloides flour on in vitro digestibility of consentrates made from fermentation feed. The treatments consist of concentrates ware added Drymoglosum pilloseloides flour 0% (R0), 0,05% (R1), 0,1% (R2), and 0,15% (R3). Experimental design was used completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. This study was conducted during four weeks in Animal Science Department, of Animal Science Faculty, of Haluoleo University. The average of water content of each treatment was 15,50% ± 2,56% (R0), 16,17% ± 0,32% (R1), 17,80% ± 1,57% (R2) and 16,83% ± 1,58% (R3), ash content was 25,90% ± 0,72% (R0), 21,40% ± 0,52% (R1), 20,07% ± 0,25% (R2) and 18,50% ± 0,53% (R3), dry matter digestibility was 81,33% ± 1,00% (R0), 81,73% ± 0,49% (R1), 82,27% ± 0,91% (R2) and 81,40% ± 0,10% (R3), organic matter digestibility was 81,70% ± 1,31% (R0), 83,90% ± 1,59% (R1), 83,17% ± 0,90% (R2) and 82,50% ± 0,46% (R3). The result of analysis of variance not showed that addition of Drymoglosum pilloseloides flour 0%, 0,05%, 0,10% and 0,15% significant effect (P>0,05) on water content, dry matter digestibility and organic matter digestibility. While concentrates with addition of Drymoglosum pilloseloides flour 0%, 0,05%, 0,10% and 0,15% significant effect (P<0,05) on ash content. Dry matter and organic matter digestibility were higher than normal range that usually be given to animal. Therefore concentrates with addition of Drymoglosum pilloseloides flour no decreased dry matter and dry organic digestibilities.Key Words: Drymoglosum pilloseloides, fermented feed, dry matter digestibilityThis study aims to know the effect of addition of Drymoglosum pilloseloides flour on in vitro digestibility of consentrates made from fermentation feed. The treatments consist of concentrates ware added Drymoglosum pilloseloides flour 0% (R0), 0,05% (R1), 0,1% (R2), and 0,15% (R3). Experimental design was used completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. This study was conducted during four weeks in Animal Science Department, of Animal Science Faculty, of Haluoleo University. The average of water content of each treatment was 15,50% ± 2,56% (R0), 16,17% ± 0,32% (R1), 17,80% ± 1,57% (R2) and 16,83% ± 1,58% (R3), ash content was 25,90% ± 0,72% (R0), 21,40% ± 0,52% (R1), 20,07% ± 0,25% (R2) and 18,50% ± 0,53% (R3), dry matter digestibility was 81,33% ± 1,00% (R0), 81,73% ± 0,49% (R1), 82,27% ± 0,91% (R2) and 81,40% ± 0,10% (R3), organic matter digestibility was 81,70% ± 1,31% (R0), 83,90% ± 1,59% (R1), 83,17% ± 0,90% (R2) and 82,50% ± 0,46% (R3). The result of analysis of variance not showed that addition of Drymoglosum pilloseloides flour 0%, 0,05%, 0,10% and 0,15% significant effect (P>0,05) on water content, dry matter digestibility and organic matter digestibility. While concentrates with addition of Drymoglosum pilloseloides flour 0%, 0,05%, 0,10% and 0,15% significant effect (P<0,05) on ash content. Dry matter and organic matter digestibility were higher than normal range that usually be given to animal. Therefore concentrates with addition of Drymoglosum pilloseloides flour no decreased dry matter and dry organic digestibilities.Key Words: Drymoglosum pilloseloides, fermented feed, dry matter digestibility
SUPLEMENTASI ASAM LEMAK TERPROTEKSI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS AYAM KAMPUNG Salomina Sambolinggi; Andi Murlina Tasse; Rahim Aka
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 2 (2015): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.396 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i2.3795

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan produksi ayam kampung umur 10 minggu yang diberi ransum dengan suplementasi asam lemak terproteksi asam lemak terproteksi. Penelitian ini menggunakan 48 ekor ayam kampung yang dibagi ke dalam 12 plot kandang. Penelitian ini terdiri atas 3 perlakuan (P0= ransum komersial 100 %, P1= ransum komersial + campuran garam karboksilat kering 3%, P2= ransum komersial + hidrolisat minyak sayur 3%), dan 4 ulangan. Rataan konsumsi ransum 53,52 ± 3,96 (P0), 38,86 ± 5,12 (PI) dan 50,72 ± 6,41 (P2), pertambahan bobot badan 17,41 ± 4,80 (P0), 18,89 ± 2,77 (PI), dan 16,22 ± 1,29 (P2), konversi ransum 6,11 ± 1,46 (P0), 3,92 ± 1,06 (PI), dan 5,71 ± 1,09 (P2). Analisis data menggunakan sidik ragam dilanjutkan dengan uji Kontras Ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi asam lemak terproteksi dalam ransum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam kampung umur 10 minggu. Kesimpulan bahwa (1) pemberian ransum dengan suplementasi asam lemak terproteksi 3% CGKK (Campuran garam karboksilat kering) pada ayam kampung selama 3 minggu cenderung meningkatkan konsumsi bahan kering dan pertambahan bobot badan tetapi menurunkan konversi ransum dan (2) pemeberian ransum dengan suplementasi asam lemak terproteksi 3% HMS (Hidrolisat minyak sayur) pada ayam kampung selama 3 minggu cenderung meningkatkan konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan dan konversi ransum.Kata kunci: Suplementasi, Asam Lemak Terproteksi dan Performans Ayam Kampung
HEMATOLOGI AYAM KAMPUNG SUPER YANG DIBERI MINYAK KELAPA SAWIT TERPROTEKSI DALAM RANSUM Nuraenih Nuraenih; Muhammad Amrullah Pagala; Andi Murlina Tasse
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 3, No 1 (2016): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.192 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v3i1.1066

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian adalah untuk mempelajari hematologi ayam kampung super yang diberi minyak kelapa sawit terproteksi dalam ransum. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 64 ekor ayam kampong super yang tidak dibedakan jenis kelaminnya yang dipelihara sampai umur 5 minggu. Penelitian terdiri dari 4 perlakuan dan 4 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 4 ekor ayam. Minyak kelapa sawit terproteksi digunakan pada level 0% (P0), 3%(P1), 6% (P2), dan 9% (P3). Parameter yang diamati adalah jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan jumlah leukosit. Penelitian menggunakan percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) apabila terdapat perbedaan perlakuan maka dilanjutkan Uji Berganda Duncan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa minyak kelapa sawit terproteksi tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan jumlah leukosit. Disarankan agar melakukan kajian lebih lanjut mengenai minyak kelapa sawit terproteksi. Kata kunci: Hematologi, Ayam kampung super, Minyak kelapa sawit terproteksi  
Evaluasi Kecernaan In Vitro Bahan Kering dan Bahan Organik Kulit Singkong Fermentasi Sebagai Bahan Pakan Ternak Firman Nasiu; Wa Laili Salido; Andi Murlina Tasse; Syamsuddin Syamsuddin; Hairil A. Hadini; Amiluddin Indi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 7, No 2 (2020): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.629 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v7i2.11482

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik kulit singkong yang difermentasi menggunakan jamur Aspergillus niger dan EM-4 sehingga dapat memberikan informasi tambahan mengenai kualitas kulit siongkong yang difermentasi maupun tanpa fermentasi.  Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan dan 4 ulangan.  Perlakuan yang diberikan terhadap kulit singkong adalah P1 (tanpa fermentasi), P2 (fermentasi dengan Aspergillus niger), P3 (fermentasi dengan EM-4), P4 (fermentasi dengan kombinasi A. niger dan EM-4).  Evaluasi kecernaan in vitro ini dilakukan dengan menggunakan metode Tilley and Terry.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan jamur A. niger dan EM-4 dalam proses fermentasi kulit singkong dapat meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan kering kulit singkong secara signifikan dimana hasil terbaik diperoleh pada penambahan kombinas A. niger dan EM-4.Kata kunci: Aspergillus niger, bahan kering, bahan organik, EM-4, kecernaan in vitroABSTRACTThe aim of this study was to evaluate the in vitro digestibility of dry matter and organic matter of fermented cassava peel using Aspergillus niger and EM-4 inoculant to provide additional information about the quality of fermented and unfermented cassava peel. The study design used was a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 4 replications. The treatments were P1 (without fermentation), P2 (fermented with Aspergillus niger), P3 (fermented with EM-4), P4 (fermented with a combination of A. niger and EM-4). This in vitro digestibility evaluation was conducted by using the Tilley and Terry method. The results showed that the addition of A. niger fungi and EM-4 in the fermentation process of cassava peel could significantly improve the digestibility of dry matter and dry matter of cassava peel where the best results were obtained on the addition of A. niger and EM-4 combinations.Keywords: Aspergillus niger, dry matter, EM-4, in vitro digestibility, organic matter
MUTU DAGING SAPI BALI YANG DIMARINASI DALAM JUS BUAH PINANG (Areca catechu L.) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA Sitti Isyqzamiyah; Rahim Aka; Andi Murlina Tasse
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 4, No 2 (2017): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.57 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v4i2.3227

Abstract

Penelitian bertujuan Untuk mengetahui mutu daging sapi yang dimarinasi dalam jus buah pinang (Areca catechu L.) dengan konsentrasi yang berbeda. Variable yang diamati adalah warna, aroma, tekstur, susut masak dan mutu kimia. Penelitian telah dilaksanakan di UPT. Laboratorium Terpadu Universitas Halu Oleo Kendari pada bulan Januari 2016. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  dengan 5 perlakuan yaitu daging yang dimarinasi dalam jus buah pinang 55 % (P1), daging yang dimarinasi dalam jus buah pinang 60 % (P2), daging yang dimarinasi dalam jus buah pinang 65 % (P3), dan daging yang dimarinasi dalam jus buah pinang 70 % (P4). dan 3 ulangan. Variable meliputi uji organoleptik (warna, aroma dan tekstur), uji kualitas fisik (susut masak), dan uji kualitas kimia (kadar air dan kadar protein). Hasil penelitian diperoleh 1. Uji organoleptik pada daging sapi yang dimarinasi dalam jus buah pinang dengan konsentrasi yang berbeda menunjukkan warna yang berbeda sangat nyata (P<0,01) yaitu menghasilkan warna daging merah (2,08–2,35), aroma menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) yaitu menghasilkan aroma khas daging dan sedikit aroma pinang (1,85–1,98) serta tekstur menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) yaitu tekstur daging yang sedang (2,05–2,35). 2. Susut masak daging sapi yang dimarinasi dalam jus buah pinang dengan konsentrasi yang berbeda menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05). 3. Kadar Air dan kadar protain daging sapi yang di marinasi dalam jus buah pinang dengan konsentrasi yang berbeda menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05). Kata kunci : Jus buah pinang, Daging sapi bali, Organoleptik, Mutu Fisik, Mutu Kimia 
EFEK PEMBERIAN MINYAK KELAPA SAWIT TERPROTEKSI DALAM RANSUM TERHADAP KADAR GLUKOSA DALAM DARAH AYAM KAMPUNG SUPER Vidya Batara; Andi Murlina Tasse; Astriana Napirah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 4, No 1 (2017): JITRO, Januari
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.831 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v4i1.2723

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa dalam darah ayam kampung super yang diberi ransum tersuplementasi minyak kelapa sawit terproteksi. Sebanyak 64 ekor ayam kampung super dibagi dalam 16 petak kandang berdasarkan rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang dicobakan P0= (60% jagung + RK-24AA+), P1= (P0+ 3% minyak kelapa sawit terproteksi), P2 = (P0+ 6% minyak kelapa sawit), P3= (P0+ 9% minyak kelapa sawit terproteksi).  Ternak percobaan dikelompokkan berdasarkan bobot badan awal yaitu K1= 100 -110 g, K2 = 111-120 g, K3= 121 - 130 g, dan K4= 131 - 140 g. Data yang diperoleh dianalisis mengunakan analisis ragam. Jika perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji wilayah berganda duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian minyak kelapa sawit terproteksi dalam ransum tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar glukosa dalam darah ayam kampung super umur 5 minggu.  Rataan kadar glukosa darah yaitu 317,3±24,6 mg/dl untuk P0, 302,0±28.5 mg/dl untuk P1, 309,0±33,1 mg/dl untuk P2, dan 292,8±25,6 mg/dl untuk P3. Dapat disimpulkan bahwa penambahan minyak kelapa sawit terproteksi dengan taraf 3,6, dan 9% dalam ransum tidak memberikan pengaruh nyata terhadap kadar glukosa dalam darah ayam kampung super pada fase pertumbuhan tetapi mampu menghasilkan kadar glukosa dalam kisaran normal.  Kata kunci : Minyak Kelapa Sawit Terproteksi, Kadar Glukosa, Ayam    Kampung   Super.
KERCERNAAN IN VITRO BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK SERTA PROTEIN RANSUM BERBASIS PAKAN FERMENTASI Aang Baitul Mizan; Andi Murlina Tasse; Deki Zulkarnain
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 2, No 2 (2015): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.212 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v2i2.3816

Abstract

This study has conducted four weeks in Laboratory of Animal Nutrition Department of Animal Science, Faculty of Animal Science, Haluoleo University, Kendari. The treatments R0 = rations based feed’s non fermented, R1 = rations based 40% rice bran fermented (RBF), R2 = rations based 45% RBF, R3 = rations based 50% RBF, R4 = rations based 55% RBF, R5 = rations based 60% RBF. The experimental design used a randomized block design (RBD) with 5 treatments and 4 groups. The results showed that dry matter digestibility (DMD) of R1, R2, R5 higher than R0 (94,17%, 90,98%, 91,04% vs 88.60%). In contrast, DMD of R3 and R4 lower than R0 (80,90% and 80,89% vs 88,60%). Organic matter digestibility (OMD) of R0 lower than R1, R2, R3, R4 and R5 ( 62,58% vs 90,32%, 90,55%, 90,78%, 91,15% and 90,41%). In contrast, OMD of R4 higher than R1, R2, R3, R5 and R0 (91,41% vs 90,32%, 90,55%, 90,78%, 90,41% and 62,58%). Ammonia (NH3) concentrations of R1, R2, R3, R4 and R5 higher than R0 (8,20 mM, 5,40 mM, 8,67 mM, 7,22 mM and 7,42 mM vs 3,20 mM). The conclusion of this study was FBR based 40%, 45%, 50%, 55% and 60% RBF feasible to ruminant’s feed.Keywords : Feed’s Fermented, Digestibility, Dry Matter, Organic Matter, Ammonia.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mengevaluasi kelayakan penggunaan ransum berbasis pakan fermentasi untuk ternak ruminansia berdasarkan kecernaan bahan kering dan bahan orgaik serta protein secara In Vitro. Penelitian ini dilaksanakan selama empat minggu di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Haluoleo, Kendari. Perlakuan yang dicobakan adalah R0= ransum berbasis pakan non fermentasi (kontrol), R1= ransum berbasis dedak padi fermentasi 40%, R2= ransum berbasis dedak padi fermentasi 45%, R3= ransum berbasis dedak padi fermentasi 50%, R4= ransum berbasis dedak padi fermentasi 55%, R5= ransum berbasis dedak padi fermentasi 60%. Rancangan percobaan yang digunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 4 kelompok. Hasil analisis ragam menunjukkan kecernaan bahan kering ransum berbasi dedak padi fermentasi 40%, 45%, dan 60% lebih tinggi dibanding dengan ransum berbasis pakan non fermentasi (94,17%; 90,98% dan 91,04% dibanding dengan 88,60%). Sebaliknya, ransum berbasis dedak padi fermentasi 50% dan 55% lebih rendah dibanding dengan ransum berbasis pakan non fermentasi (80,90% dan 80,89% dibanding dengan 88,60%). Kecernaan bahan organik ransum berbasis pakan non fermentasi lebih rendah dibanding dengan ransum berbasis dedak padi fermentasi 40%, 45%, 50%, 55% dan 60% (62,58 % dibanding dengan 90,32 %, 90,55 %, 90,78 %, 91,15 % dan 90,41 % ). Sebaliknya kecernaan bahan organik ransum berbasis dedak padi fermentasi 55% lebih tinggi dibanding dengan ransum berbasis dedak padi fermentasi 40%, 45%, 50%, 60% dan kontrol (91,41% dibanding dengan 90,32%, 90,55%, 90,78%, 90,41% dan 62,58%). Konsentrasi amonia ransum berbasis dedak padi fermentasi 40%, 45%, 50%, 55% dan 60% lebih tinggi dibanding dengan ransum berbasis pakan non fermentasi (8,20 mM, 5,40 mM, 8,67 mM, 7,22 mM dan 7,42 mM dibanding dengan 3,20 mM). Kesimpulan bahwa ransum berbasis dedak padi fermentasi 40% hingga 60% layak digunakan untuk pakan ternak ruminansia.Kata kunci: Pakan Fermentasi, Kecernaan Bahan Kering, Kecernaan Bahan Organik, Amonia.
Konsentrasi Asam Lemak Tidak Teresterifikasi (Nonesterified Fatty Acid, NEFA), Albumin, Kalsium dan Fosfor Dalam Plasma Sebagai Indikator Status Nutrisi Sapi Perah Laktasi Andi Murlina Tasse; Fuji Astuty Auza
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 1, No 1 (2014): JITRO, September
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.333 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v1i1.363

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status gizi sapi perah laktasi didasarkan pada konsentrasi NEFA (nonesterified Asam Lemak), albumin, kalsium, dan fosfor dalam plasma. Tiga puluh dua sapi perah kepala di periode menyusui kedua digunakan untuk up mengambil plasma darah. Uji t dan regresi sama digunakan untuk berbagai penentu dari konsentrasi. Hasil pengamatan yang berarti dan berbagai konsentrasi NEFA 0.17 mEq.L-1 dan 0,11-0,22 mEq.L-1, albumin 2.69 g% dan 2,51-2,87 g%. Kemudian, mean dan berbagai konsentrasi kalsium plasma 9.39 mg% dan 8,90-9,88 mg%, 8.60 dan 8,10-9,10 mg% dari konsentrasi fosfor plasma. Regresi sama berat plasma NEFA (Y) tubuh (X1), produksi susu (X2) adalah Y = 0,163 X1 + 0,215 X2 (R2 = 11,2%, P> 0,05). Regresi sama plasma albumin (Y), berat badan (X1), produksi susu (X2) adalah Y = 0,197 X1 + 0,006 X2 (R2 = 12,3%, P> 0,05). Regresi sama plasma kalsium (Y), berat badan (X1), produksi susu (X2) adalah Y = -0,099 X1 + 0,389 X2 (R2 = 11,9%, P> 0,05), plasma fosfor (Y), berat badan (X1 ), produksi susu (X2) adalah Y = 0.72 X1 + 0,394 X2 (R2 = 19,2%, P> 0,05). Oleh karena itu, cadangan energi (konsentrasi NEFA), kalsium dan fosfor dalam plasma yang paling persyaratan untuk peningkatan produksi susu. Kata kunci: NEFA, status gizi, laktasi, sapi perah, produksi susu
Asam lemak trans (trans-C18:1) dalam susu kambing Andi Murlina Tasse; Rahim Aka
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 24, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Trans fatty acid such as trans-octadecenoic acid (trans C18:1) in goat milk could be detected using silver-ion thin layer chromatography. Measurement of trans fatty acid content of goat milk derived from 8 Peranakan Etawah (PE) goats. The goats were divided into 2 groups in which group 1 was fed by elephant grass while group 2 was fed by native grass. The study showed that the proportion of trans fatty acid toward total fatty acid in group 1 and group 2 were 1.04% and 2.04% respectively. It was concluded that native grass could increase the proportion of trans fatty acid. Vaccenic acid trans-11 (C18:1) was the main content of trans fatty acid isomer in goat milk.   Key words : Trans fatty acid, Goat milk, PE
Pengembangan Ternak Ayam Kampung Melalui Penerapan Teknologi Inseminasi Buatan dan Pemanfaatan Pakan Lokal di Kota Kendari: Development of Village Chicken Through Application of Artificial Insemination Technology and Utilization of Local Feed in Kendari City Nur Santy Asminaya; Andi Murlina Tasse; Natsir Sandiah; Nuraini Nuraini; Rusli Badaruddin; Amiludin Indi; Astriana Napirah; Hairil Azulyatno Hadini; Wa Laili Salido
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2021): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v2i3.238

Abstract

ABSTRACT The supply DOC of super free-range chicken in Southeast Sulawesi until now still comes from outside. This causes the DOC price to be quite high due to the high cost of transportation in the distribution process. In addition, the pandemic period also made the situation more difficult to obtain DOC from outside which had an impact on the lack of supply of super free-range chicken. Therefore, it is necessary to independently procure a source of DOC for free-range chicken. This community service aims to provide a source of information and training in the use of AI technology and the use of feed based on local feed ingredients to the community through the FPT-UHO Village Development Program. This service is carried out in a group of native chicken farmers in Mokoau Village, Kambu sub-district, Kendari City by involving various components such as community leaders, youth and government officials. This activity is carried out by means of online and offline presentations and training. The results obtained in this service are in the form of DOC (according to standards), free-range chickens that have a high body weight, free-range chicken feed based on local feed resources, scientific articles and theses. Based on the results of this activity, it can be concluded that the FPT-UHO village development program is able to improve the ability of farmers to utilize AI technology and feed processing technology based on local feed ingredients. Keywords: DOC; feed; Livestock; Super free-range chicken; Technology ABSTRAK Pasokan DOC ayam kampung super di Sulawesi Tenggara hingga saat ini masih berasal dari luar. Hal ini mengakibatkan harga DOC cukup tinggi karena mahalnya biaya transportasi dalam proses ditribusinya. Selain itu masa pandemi juga menjadikan situasi lebih sulit untuk memperoleh DOC dari luar yang berdampak pada kurangnya pasokan daging ayam kampung super. Oleh karena itu, perlu adanya pengadaan sumber DOC ayam kampung secara mandiri. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sumber informasi dan pelatihan dalam pemanfaatan teknologi IB dan pemanfaatan pakan berbasis bahan pakan lokal kepada masyarakat melalui Program Bina Desa FPT-UHO. Pengabdian ini dilakukan di kelompok peternak ayam kampung di Kelurahan Mokoau, kecamatan Kambu, Kota Kendari dengan melibatkan berbagai komponen seperti tokoh masyarakat, pemuda dan aparat pemerintah. Kegiatan ini dilakukan dengan cara persentasi dan pelatihan secara daring dan luring. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian ini berupa DOC (sesuai dengan standar), ayam kampung yang memiliki bobot badan yang tinggi, pakan ayam kampung berbasis sumber daya pakan lokal, artikel ilmiah dan skripsi. Berdasarkan hasil kegian ini, dapat disimpulkan bahwa program bina desa FPT-UHO mampu meningkatkan kemampuan peternak untuk memanfaatkan teknologi IB dan teknologi pengolahan pakan berbasis bahan pakan lokal. Kata kunci: Ayam kampung super; DOC; Pakan; Teknologi; Ternak
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Aang Baitul Mizan Abdul Sakti Achmad Selamet Aku Achmad, Diska Bintayani Afyudi, Bobby Aldri Frinaldi Amiluddin Indi Amiludin Indi Ananda, Siti Hadrayanti Arjuna, Deni Asma Bio Kimestri Asmawati Asmawati Asnia wati Asri Puspita Wardhani Astriana Napirah Auza, Fuji Astuti Damhuri Damhuri Dedem Sutopo Dedu, La Ode Arfan Deki Zulkarnain Diah Reni Asih Dian Agustina Elvanuddin Elvanuddin Fadli Ma’mun Pancar Fanny Yulia Irawan Firman Nasiu Firman Nasiu Fitrianingsih Fitrianingsih Fitrinaingsih, Fitrinaingsih Fuji Astuty Auza Hairil Adzulyatno Hadini Hamdan Has Hamdan Has Harapin Hafid H. Hery Supratman Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ildayani Indi, Amiludin Irma Irma Isnaeni, Purnaning Dhian Israwati Israwati Kimestry, Asma Bio Kuswati Kuswati La Malesi La Ode Arsad Sani La Ode Jabuddin La Ode Muhamad Munadi La Ode Nafiu La Ode Sahaba La Sensu Lili Darlian, Lili M. Aslan, La Ode Mardianto Mardianto Mardin Mardin Marni Marni Marnitasari, Marnitasari Mashudi Mashudi Melki Marsaban Muh. Rusdin Muhamad Azwar Syah Muhammad Amrullah Pagala Muhammad Idrus Muhammad Iksan Musram Abadi Natsir Sandiah Nur Asni Nur Santy Asminaya Nuraenih Nuraenih Nuraini Nuraini Nuraini Nuraini Pancar, Fadli Ma'mun Pancar, Fadli Ma’mun Purnaning Dhian Isnaeni Purnaning Dhian Isnaeni Putu Nara Kusuma Prasanjaya Rachmita Dewi S. Toba Rahmad Fani Ramadhan Rusli Badaruddin Salomina Sambolinggi Salomina sambolinggi, Salomina Samsuddin Samsuddin Sari Sari Sarno Sarno Siti Kholifah Sitti Isyqzamiyah Surahmanto Surya Cipta Ramadhan Kete Syamsuddin Syamsuddin TAKDIR SAILI Toba, Rachmita Dewi S. Vidya Batara Wa Laili Salido Widhi Kurniawan Wijaya, Andarias Julias Yamin Yaddi