Claim Missing Document
Check
Articles

Metode Analisa Warfarin MOCHAMAD RIZKY FAUZY; Yasmiwar Susilawati
Farmaka Vol 18, No 1 (2020): Farmaka (Januari)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4251.224 KB) | DOI: 10.24198/jf.v18i1.22586

Abstract

Warfarin merupakan obat antikoagulan atau biasa dikenal dengan obat pengencer darah dengan indeks terapi yang sempit. Pembentukan gumpalan darah di dalam sirkulasi, dapat terjadi di kedua arteri dan pembuluh darah. Penyebabnya bisa beragam, termasuk induksi agregasi platelet, peningkatan daya rekat trombosit, atau peningkatan aktivasi faktor pembekuan seperti protrombin. Trombosis dapat terjadi sehingga dapat menghentikan aliran darah menuju organ penting dan mengakibatkan kerusakan sel secara permanen atau kematian. Terdapat beberapa metode analisa warfarin yang dapat digunakan, salahsatunya ialah menggunakan HPLC. HPLC (High Performance Liquid Chromatoghrapy) merupakan salah satu metode analisa yang dapat digunakan untuk menganalisa kadar warfarin karena memiliki  beberapa keuntungan seperti efektifitas waktu analisa, kemudahan, dan keakuratan.
AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL DAUN ILER (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br.) PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR DENGAN METODE INDUKSI ALOKSAN Yasmiwar Susilawati; Ahmad Muhtadi; Moelyono Moektiwardoyo; Putri Churnia Arifin
Farmaka Vol 14, No 2 (2016): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.987 KB) | DOI: 10.24198/jf.v14i2.9296

Abstract

Based on WHO data, in 2014  total of diabetic patient in Indonesia reach 9 million. In addition to synthetic drugs, traditional medicine widely used by diabetic patients. Research of several species from Plectranthus genus showed that Plectranthus amboinicus and P. esculentus have antidiabetic activity in rat. Therefore, it is necessary to do antidiabetic activity research and its effective dose of plants iler (Plectranthus scutellarioides (L.) R.Br) which derived from the same genus and has been used empirically as oral antidiabetic. Antidiabetic activity test conducted using white male Wistar rats which given diabetogen alloxan. Rat who had developed diabetes later given different dose of iler leaves ethanol extract and glibenclamide 0,5 mg/kgBB as a positive control. Blood glucose level was measured using amperometric method utilizing enzymatic reaction of glucose dehydrogenase which measured by glucometer. As a result, a dose of 200 mg / kg dose had the highest antidiabetic activity, followed by a dose of 300 mg / kg, the percentage decrease in relative blood glucose are 21,52% and 3,64% respectively, but a dose of 100 mg / kg didn’t have antidiabetic activity. Antidiabetic activity of 200 mg/kg dose of extract didn’t have any significant difference with glibenclamide, which has percentage decrease in relative blood glucose 21,35%.
REVIEW ARTIKEL: MANFAAT EMPIRIS DAN AKTIVITAS FARMAKOLOGI JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe), KUNYIT (Curcuma domestica Val.) DAN KENCUR (Kaempferia galanga L.) PRILLY MUTIARA SANDY; YASMIWAR SUSILAWATI
Farmaka Vol 19, No 2 (2021): Farmaka (Juli)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v19i2.27973

Abstract

Tanaman dari familia Zingiberaceae adalah yang paling sering digunakan dalam pengobatan tradisional di Indonesia. Meskipun obat modern berkembang pesat di Indonesia, obat tradisional masih sangat sering dipakai di desa maupun di kota. Bagian tanaman pada anggota familia Zingiberaceae yang sering digunakan adalah rhizomanya yang khas berbau aromatik dan mengandung minyak menguap. Artikel ini akan membahas manfaat dan aktivitas farmakologis dari tiga anggota familia Zingiberaceae yaitu jahe merah (Zingiber officinale Roscoe), kunyit (Curcuma domestica Val.) dan kencur (Kaempferia galanga L.). Dari ketiganya, terdapat kesamaan manfaat namun dengan mekanisme dan komponen zat aktif yang berbeda. Khasiat dari ketiga tanaman itu adalah antiinflamasi, antioksidan, hepatoprotektif, antikarsinogenik, antidiabetes, antimikroba, proteksi kardiovaskular dan membantu pemulihan neurodegeneratif. Dan umumnya, campuran ketiga tanaman ini adalah ramuan Empon-Empon untuk meningkatkan imunitas tubuh. Berdasar dari hasil penelitian yang didapat, terlihat bahwa penggunaan empiris ramuan Empon-Empon ini memiliki kesesuaian dengan aktivitas farmakologinya dan mempunyai potensi untuk terus dikembangkan menjadi herbal medisin, baik obat herbal terstandar (OHT) maupun fitofarmakaKata kunci: Zingiberaceae, jahe merah, kunyit, kencur
Review Artikel : Potensi Tumbuhan Sebagai Imunostimulan Nita Listiani; Yasmiwar Susilawati
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.171 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.22045

Abstract

POTENSI TANAMAN GANDARIA (Bouea macrophylla Griff) SEBAGAI OBAT HERBAL YANG BERAKTIVITAS ANTIOKSIDAN DINI HANIFA; Yasmiwar Susilawati
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.893 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.13559

Abstract

Indonesia is a country that has many medicinal plants that can be used as herbal medicine. Gandaria plant (Bouea macrophylla Griff) is one of the plants that began to be developed as  herbal medicine. Gandaria plant contains saponin and phenolic compounds. Testing of antioxidant activity on gandaria fruit juice showed IC50 value of 36.3 mg / ml, while in extract of gandaria seed showed IC50 value of 2.25 mg / ml. This review contains the chemical content of gandaria plants and their activity as antioxidants that have been studied. With this review, it is expected that people will start to cultivate this gandaria plant so that it can improve the economy and give an opportunity to the researchers to export the efficacy of this plant, especially its therapeutic potential. In addition it is expected this plant can be utilized by the herbal medicine industry into herbal medicine preparation. Keywords: Bouea macrophylla Griff, chemical content, antioxidant, herbal medicine
Potensi Tumbuhan Sebagai Anti Aging DIANA ALIFAH; YASMIWAR SUSILAWATI
Farmaka Vol 16, No 2 (2018): Suplemen Agustus
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.431 KB) | DOI: 10.24198/jf.v16i2.17658

Abstract

Produk kosmetik sebagai anti aging (anti penuaan) banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia karena dapat berpengaruh terhadap perubahan tekstur kulit, menjadi lebih kencang dan halus, serta menyamarkan kerutan. Tetapi, bahan kimia yang digunakan dapat menimbulkan efek samping seperti gatal-gatal dan kemerahan. Oleh karena itu, tumbuhan dapat digunakan sebagai alternatif anti aging karena dapat meminimalkan efek samping yang ditimbulkan. Studi literature dilakukan untuk menentukan tumbuhan yang berpotensi sebagai anti aging  karena memiliki aktivitas antioksidan. Hasil yang didapatkan diantaranya tumbuhan yang memiliki aktivitas antioksidan seperti Bunga Lavender (Lavandula angustifolia), Kulit Buah Langsat (Lansium domesticum Corr), Buah Pepaya (Carica papaya), Spesies Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum, Padina minor, dan Turbinaria conoides), Daun Kelor (Moringa oleifera), Rimpang Laja Gowah (Alpinia maleccensis), Ginseng (Panax ginseng Meyer), Bunga Rosella (Hibiscus sabdarifa L.), Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.), Daun Kopi Arabika (Coffea Arabica), Bawang Putih (Allium sativum), dan  Biji Labu Kuning (Cucurbita moschata). Berdasarkan hasil pengujian dan ketersediaannya di Indonesia, tumbuhan rimpang laja goah dapat dianjurkan untuk dikembangkan menjadi kosmetik anti aging
Antiproliferation Assay of Essential Oil of Curcuma Rhizoma (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Against P388 Leukemia Cell Ida Musfiroh; Angga Geganaputra; Ajeng Diantini; Yasmiwar Susilawati; Muchtaridi Muchtaridi
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v7i3.27210

Abstract

Leukemia or blood cancer is a disease which marked by abnormal increasing of blood producer`s cells. Chemotherapies which used as anticancer have a many adverse effect and toxicity. The volatile oil of turmeric rhizome (Curcuma xanthorriza) contains sesquiterpene which has an pharmacological activity. The aimed of this research to assay the antiproliferation activity of volatile oil from curcuma rhizome to leukemia P388 cells using MTT (3-[4,5-dimethylthiazole-2-yl]-2,5-diphenyl tetrazolium bromide) method. The methods were contain of identification of volatile oil (produced from distillation water-steam) using organoleptic test and TLC, and activity test was using seven various concentrations, which were 0.1; 0.3; 1; 3; 10; 30; 100 µg/mL. The result showed that the sample can inhibit leukemia P388 cells with the value of IC50 was 15.5 µg/mL. The volatile oil of Curcuma rhizome has an antiproliferative activity to leukemia P388 cell.Keywords: Curcuma rhizome, MTT assay, leukemia cell P388, volatile oil
Inhibition of Heme Polymerization Invitro Assay Of Extract of Sirih Leaf (Piper betle Linn.) and Sun Flower Leaves (Helianthus annuus L.) Ami Tjitraresmi; Moelyono Moektiwardoyo; Yasmiwar Susilawati
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v7i1.25319

Abstract

Malaria is a disease that occurs in tropical countries like Indonesia. The incidence of malaria in the world is still quite high and the occurrence of cases of Plasmodium resistance to antimalarial drugs and the widespread of resistance have prompted researchers to look for new antimalarial drugs, especially from natural materials. Betel leaf (Piper betle Linn.) And sunflower leaf (Helianthus annuus L.) have long been used by the people of Indonesia as an antimalarial drug. The purpose of this study was to determine antimalarial activity through inhibition of heme polymerization and determine secondary metabolite compounds by phytochemical screening from betel leaves and sunflower leaves. The heme polymerization inhibition activity assay was carried out by the in-vitro method using a microplate reader at 415 nm and 630 nm wavelengths. IC50 values of betel leaf extract and sunflower leaf were 178.67 μg/ml and 160.10 μg/ml, respectively. Phytochemical screening results from betel leaf showed the presence of flavonoids, polyphenols, tannins, quinones, saponins, and monoterpenoids-sesquiterpenoids, while sunflower leaves contain alkaloids, polyphenols, flavonoids, steroids and monoterpenoids-sesquiterpenoids.Keywords: Piper betle Linn., Helianthus annuus L., Malaria, Heme Polymerization
REVIEW JURNAL : SISTEM PENGHANTARAN OBAT FITOSOM UNTUK SENYAWA INHIBITOR TYROSINASE Hesti Purwaningsih; Yasmiwar Susilawati; Anis Yohana Chaerunisa
Jurnal Kesehatan Vol. 8 No. 1 (2020): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.088 KB) | DOI: 10.55912/jks.v8i1.5

Abstract

Inhibitor tyrosinase adalah senyawa-senyawa yang dapat mengganggu aktivitas enzim tyrosinase dan menghambat sintesis melanin. Berdasarkan hal tersebut senyawa ini memiliki potensi besar dalam industri farmasi kosmetik sebagai agen pencerah kulit. Namun pada umumnya senyawa bahan alam memiliki keterbatasan fisikokimia , kelarutan dan penetrasinya juga cenderung kurang baik. Sistem penghantaran obat fitosom dapat menjadi pilihan utama yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki sifat fisikokimia dan efektivitas suatu senyawa obat. Review ini bertujuan untuk membahas tentang formulasi fitosom sebagai sistem penghantaran senyawa-senyawa inhibitor tyrosinase dari jurnal-jurnal yang diperoleh dari data base Scopus, Pubmed dan Google Scholar. Kami menilai tujuan utama dari formulasi fitosom dilakukan untuk meningkatkan kelarutan senyawa aktif, penetrasi, dan meningkatkan stabilitas. Hasil yang diperoleh dari bahasan review jurnal penelitian ini membuktikan bahwa formulasi fitosom dapat meningkatkan karakteristik fisikokimia dan efektivitas dari senyawa -senyawa obat, khususnya yang berasal dari bahan alam. Sehingga sistem penghantaran obat fitosom menjadi suatu teknik modifikasi yang menjanjikan untuk senyawa-senyawa bahan alam karena mampu memperbaiki sifat fisikokimia serta meningkatkan efektivitas senyawa sebagai kandidat sediaan obat yang baru.
Aktivitas Antidiabetes dari fraksi Sauauria bracteosa pada Tikus dengan Metode Induksi Aloksan Murtihapsari Murtihapsari; Boima Situmeang; Achmad Rante Suparman; Apriani Sulu Parubak; Radite Yogaswara; Yasmiwar Susilawati; Tati Herlina
Jambura Journal of Chemistry Vol 4, No 1 (2022): February
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jambchem.v4i1.11659

Abstract

Penderita diabetes mellitus disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin yang diperkirakan mengalami peningkatan dari 8,4 menjadi 21,3 juta jiwa pada 2000 hingga 2030 mendatang. Seiring dengan semakin meningkatnya penderita penyakit diabetes mellitus, maka perlu dilakukan pencarian berbagai alternatif obat herbal dari tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai pengobatan diabetes mellitus seperti Sauauria bracteosa yang banyak tumbuh liar di daerah tropis. Tujuan dari penelitian ini menguji aktivitas antidiabetes dari fraksi S. bracteosa diujikan lebih lanjut ke hewan percobaan (tikus). Metode pengujian aktivitas antidiabetes dilakukan dengan metode induksi aloksan terhadap fraksi tumbuhan S. bracteosa dengan dosis 250 mg/kg BB tikus. Induksi aloksan dosis 175 mg/kg BB tikus pada hari ke 0-6. Hasil pengujian aktivitas antidiabetes fraksi n-heksana memiliki aktivitas antidiabetes yang lebih tinggi 43,05% dibandingkan dengan fraksi etil asetat sebesar 33,22% dan fraksi air sebesar 8,88%. Persentase penurunan kadar glukosa kelompok fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat pada dosis 100 mg/kgBB menunjukkan penurunan yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol positif sebesar 20,93% yang diberikan glibenklamid dosis 0,5 mg/kg BB. Hal ini menunjukkan bahwa tumbuhan S. bracteosa berpotensi kuat sebagai penurun gula darah terutama fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat.
Co-Authors Achmad Rante Suparman, Achmad Rante Adrian Suparman Ahmad Muhtadi Ahmad Muhtadi AJENG DIANTINI Ajeng Diantini, Ajeng Ami Tjitraresmi Ami Tjitraresmi Ami Tjitraresmi, Ami Angga Geganaputra Anis Yohana Chaerunisa Anis Yohana Chaerunisaa Anjabtsawa, Daffa Annisa Maulida Azzahra Apriani Sulu Parubak Ardiansyah, Fahriza Aristokrat, Aria Aryanti, Ninda Boima Ramses Situmeang Ch., Anis Yohana Dewi, Humaira Praswatika DIANA ALIFAH DINI HANIFA DOLIH GOZALI Eli Halimah Eli Halimah, Eli Ellin Febrina Ferry Ferdiansyah Sofian, Ferry Ferdiansyah Ferry Ferdiansyah Sofyan Fuji Fadhilla Sandy Gofarana Wilar HENIVIA NOVANTI Hesti Purwaningsih Hidayati, Tita Kosima Holis Abdul Holik, Holis Abdul Ida Musfiroh Ida Musfiroh, Ida Imam Adi Wicaksono Indah Suasani Wahyuni Irma Erika Herawati Irma Melyani Puspitasari Ivan Surya Pradipta Jutti Levita Kokom, Asep Megantara, Sandra Melinda Januarti MOCHAMAD RIZKY FAUZY Moelyono Moektiwardoyo Moelyono Moektiwardoyo Moelyono Moektiwardoyo Moelyono, M W Moelyono, M W Muchtaridi Muchtaridi MUFIDAH MAWADDAH Muhaimin Muhaimin Muhammad Ryan Radix Rahardhian Murtihapsari . Mutakin Mutakin Neli, Neli Nita Listiani Norisca Aliza Putriana Okta Nama Putra Oktarina, Dewi Ria PRILLY MUTIARA SANDY Putri Churnia Arifin Putri, Chintiana Nindya Raden Maya Febriyanti Radite Yogaswara Rahayu, Fima Perdani Ramonah, Dewi Renny Amelia Ririn Suharsanti, Ririn Rochjana, Anna Uswatun Hasanah Rostinawati, Titin Rr. Kirana Andranilla Shafirany, Mareetha Zahra Silmi Auliya Zakariya Silvia Sari Prastiwi Simorangkir, T.P.H. Simorangkir, T.P.H. Sri Adi Sumiwi Sriwidodo Sriwidodo Sriwidodo Sriwidodo Sriwidodo, Sriwidodo Susilawati, Elis Syumillah Saepudin Tati Herlina TIANA MILANDA Tira Soleha Rahmatullah Titi W Nikodemus Utami, Nadya Firdianna Utami, Nadya Firdianna Yoppi Iskandar Zelika Mega Ramadhania Zelika Mega Ramadhania