Claim Missing Document
Check
Articles

Review: Indonesian Herbal Ingredients as Immune Booster Yasmiwar Susilawati; Norisca Aliza Putriana; Silmi Auliya Zakariya
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Tropical Biopharmaca Research Center, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jji.v7i1.253

Abstract

The COVID-19 pandemic caused by SARS-CoV-2 virus lead to massive death counts in parts of the world, including in Indonesia. Indonesian people often use herbal medicine as a way to increase their immune system, to prevent infection, and to accelerate the healing process of COVID-19. They are used to compose herbs with several medicinal plants as ingredients.  This review was aimed to provide information about immune booster herbs in Indonesia along with how to make it, its composition, its chemical contents, and how to use it in order to obtain scientific basis in understanding the efficacy and the herbal formulation. The method was carried out by browsing the literature from 2011-2021 through Google Scholar database from September 2021 to October 2021. The keywords used were "immune booster",  “immune boosting herbs”, “jamu”, “herbal ingredient”, “formulation” using the Boolean Operators 'AND' 'OR' and ‘NOT’. The literature that met the inclusion criteria were 30 journals. From the literature review, it was known that there are 22 species of medicinal plants that are used for 37 immune booster jamus with Zingiberaceae as the majority of the family (31%). The top ten plants commonly found in the ingredients are turmeric, ginger, lemongrass, temulawak, cinnamon, red ginger, lime, lesser galangal, meniran, and centella asiatica. Based on the plant’s chemical constituents, it was found that the secondary metabolites components which could potentially boost immunity are essential oils, flavonoids, saponins, tannins, and phenols. Meanwhile, the active compounds for immune booster were curcumin, gingerol, xanthorrhizol, citral, p-methoxycinnamate, and philanthine.
PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE HYBRID TENTANG COVID-19 DAN PENYAKIT HIPERTENSI PADA KADER PKK DESA CIKIDANG KECAMATAN LEMBANG Jutti Levita; Sri Adi Sumiwi; Mutakin Mutakin; Tiana Milanda; Irma Melyani Puspitasari; Sriwidodo Sriwidodo; Ellin Febrina; Yasmiwar Susilawati; Indah Suasani Wahyuni; Irma Erika Herawati; Renny Amelia; Gofarana Wilar
Dharmakarya : Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat Vol 11, No 2 (2022): Juni. 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v11i2.34927

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) di Desa Cikidang sudah dilaksanakan selama tiga tahun berturut-turut. Masyarakat berpartisipasi sangat baik dan menginginkan kegiatan dapat dilakukan secara kontinu serta melibatkan masyarakat yang lebih luas. Desa Cikidang belum memiliki sarana kesehatan dan lokasi Puskesmas terdekat adalah di Desa Cikole, berjarak 3,5 km. Berdasarkan data dari Puskesmas Cikole periode tahun 2019, tercatat bahwa penyakit hipertensi memiliki angka kejadian tertinggi yaitu 135 kejadian. Kegiatan PPM ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kader PKK tentang penyakit hipertensi dan juga tentang COVID-19. Kegiatan dilakukan dengan menerapkan metode hybrid luring dan daring (gabungan sinkronus dan asinkronus menggunakan media leaflet dan video). Dari sejumlah enam puluh undangan yang disebarkan, kegiatan PPM dihadiri oleh tiga puluh lima peserta. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan secara hybrid berhasil meningkatkan pengetahuan kader PKK tentang COVID-19 dan Penyakit Hipertensi sebesar 13,56%. 
SENYAWA BIOAKTIF KROMEN PADA GENUS PEPEROMIA Syumillah Saepudin; Yasmiwar Susilawati
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v7i2.229

Abstract

Senyawa kromen memiliki aktivitas farmakologi yang beragam. Senyawa kromen ditemukan diberbagai genus tanaman. Peperomia merupakan genus terbesar kedua dalam keluarga Piperaceae. Berbagai aktivitas farmakologis Peperomia telah diketahui seperti antidiabetes, antibakteri, antijamur, dan analgesik. Peperomia mengandung metabolit sekunder salah satunya adalah senyawa kromen. Hasil penelusuran pustaka diketahui beberapa spesies Peperomia yang memiliki senyawa kromen antara lain Peperomia pellucida, Peperomia dindygulensis Miq, Peperomia sui, Peperomia villipetiola, Peperomia serpens dan Peperomia oreophila Hensch. Beberapa isolat kromen pada spesies Peperomia telah diuji aktivitas farmakologi antara lain antijamur, antidiabetes dan antiangiogenik.
FORMULASI GEL LUKA BAKAR DARI FRAKSI BATANG POHON PISANG AMBON (Musa x paradisiaca Linn) DAN EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe barbadensis Mill) Melinda Januarti; Sriwidodo; Yasmiwar Susilawati
JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT DAN SOSIAL Vol. 2 No. 2 (2024): Mei
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jikas.v2i2.712

Abstract

Luka bakar merupakan suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam. Dalam penanganan luka bakar dapat digunakan bahan sintetis dan alam. Tumbuhan yang secara tradisional telah digunakan untuk penanganan luka bakar adalah lidah buaya (Aloe barbadensis Mill.) dan pisang Ambon (Musa x paradisiaca Linn.). Penelitian ini bertujuan membuat formulasi sediaan luka bakar dari ekstrak lidah buaya dan fraksi dari batang pohon pisang Ambon. Metode penelitian eksperimental meliputi ekstraksi dan fraksinasi batang pisang Ambon, pengujian efektivitas kelompok, formulasi sediaan luka bakar, pengujian efektifitas sediaan yang mengandung kombinasi fraksi batang pisang Ambon dan ekstrak lidah buaya, evaluasi sediaan gel dan pengujian keamanan gel. Hasil penelitian menujukkan sediaan gel yang dibuat memenuhi persyaratan, sediaan F3 memperlihatkan efektivitas sebesar 64.6% sedangkan kontrol negatif sebesar 44.28% dan sediaan yang dibuat tidak mengiritasi kulit. Kata kunci: Luka bakar, Pisang Ambon, Gel, Lidah Buaya
Kajian Interaksi Obat pada Resep Polifarmasi Dokter Spesialis Dalam Periode April 2024 di Salah Satu Apotek di Kota Bandung Annisa Maulida Azzahra; Yasmiwar Susilawati
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 2 No. 3 (2024): Juli : Jurnal Imu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jig.v2i3.3123

Abstract

Drug interaction is a change in the effect of a drug due to the presence of other drugs taken simultaneously, which will cause a decrease in the therapeutic effect of the drug and toxicity in the body can increase. Changes in drug effects due to drug interactions vary greatly between individuals because they are influenced by various factors such as dose, drug levels in the blood, route of drug administration, drug metabolism, duration of therapy and patient characteristics. The potential for drug interactions can occur, one of which is in patients who take a large number of drugs simultaneously or Polypharmacy. Therefore, this study is related to the problem of drug interactions that occur due to Polypharmacy Prescriptions from internal medicine specialists at One of the Pharmacies in Bandung City which really needs to be considered, especially by a pharmacist. The results can be concluded that there are 22 drug interactions originating from 69 prescriptions with details of 10 minor interactions, 11 moderate interactions, and 1 major interaction. This shows that of the 69 prescriptions that have been studied, only 31.88% have interactions with minor, moderate, and major categories.
Identifikasi Interaksi Obat Pada Resep Tentang Gangguan Pernapasan di Bulan Februari 2023 di Apotek Kota Bandung Rahayu, Fima Perdani; Susilawati, Yasmiwar
Farmaka Vol 21, No 3 (2023): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v21i3.47060

Abstract

Interaksi obat adalah suatu efek obat yang disebabkan oleh dua obat atau lebih yang berinteraksi dan dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap pengobatan. Interaksi obat sangat penting untuk memaksimalkan hasil pengobatan atau terapi dan meminimalisir terjadinya efek samping yang mengakibatkan efek toksik pada tubuh. Sistem pernapasan merupakan suatu penyakit yang dapat terjadi dimana saja tanpa memandang usia sehingga kasus sistem pernafasan merupakan 4 dari 10 penyakit yang menyebabkan kematian di Indonesia. Identifikasi interaksi obat pada suatu apotek yang dilakukan dengan memilih 2 resep gangguan pernapasan secara acak setiap harinya pada bulan Februari 2023 setelah itu tentukan tingkat keparahannya melalui website www.drugs.com dan www.medscape.com drug interaction checker. Hasil yang didapatkan yaitu terdapat 24 resep dari 60 resep yang berpotensi Drug-related problem (DRP)  dengan persentase interaksi sebanyak 40%. Hasil interaksi obat dengan kelompok minor sebanyak 41,67%; moderate sebanyak 54,16% dan major sebanyak 4,16%. Kata Kunci : Interaksi Obat, Sistem Pernapasan, Resep
Identifikasi Potensi Interaksi Antar Obat Pada Resep Pasien Gangguan Pencernaan di Apotek X Periode Februari 2023 Neli, Neli; Susilawati, Yasmiwar
Farmaka Vol 21, No 3 (2023): Farmaka (November)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/farmaka.v21i3.46806

Abstract

Penyakit gangguan pencernaan merupakan salah satu penyakit yang umum dialami oleh masyarakat terutama di Indonesia penyakit gastritis mencapai 40,8% sedangkan diare di negara berkembang dapat menyebabkan 1,5 juta kematian. Dengan demikian, pasien gangguan pencernaan semakin meningkat yang menimbulkan akan banyaknya obat yang diresepkan dan potensi interaksi obat akan meningkat. Interaksi obat dapat menyebabkan berkurangnya efek klinis dari salah satu obat atau dapat menurunkan efek toksik pada salah satu obat, sehingga interaksi obat dapat mempengaruhi keefektivitasan obat dalam penyembuhan pasien. Oleh karena itu dilakukan identifikasi potensi interaksi obat untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan memilih resep pada pasien gangguan pencernaan secara acak lalu menentukan interaksi obat yang terjadi melalu website drugs.com dan Medscape. Hasil yang didapat dari 60 resep yang diambil secara acak didapat 29 interaksi antar obat diantaranya yaitu interaksi moderate 62,06% dan minor 37,93%.Kata kunci: Gangguan Pencernaan, Apotek, Interaksi Obat 
Edukasi Hidup Sehat Tanpa Diabetes Dengan Pemanfaatan Tanaman Obat Bagi Masyarakat Desa Mekarjaya Banjaran Musfiroh, Ida; Megantara, Sandra; Holik, Holis Abdul; Susilawati, Yasmiwar; Wilar, Gofarana
Journal of Community Development Vol. 3 No. 3 (2023): April
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v3i3.113

Abstract

Diabetes mellitus in Indonesia now ranks 5th with the highest number of diabetes mellitus sufferers in the world. At present, the prevalence has increased from 6.2% compared to 2019. Diabetics need to get effective and safe drugs in order to avoid various complications. In addition to using pharmacological therapy, it is also necessary to carry out non-pharmacological therapy. One type of medicinal plant that is known to be effective in reducing sugar is ginger and cinnamon, but there has not been much reported on its processing other than in the form of a decoction or marinade. The purpose of carrying out this PPM activity is to increase the knowledge and understanding of the people of Mekarjaya Banjaran Village regarding the use of medicinal plants as anti-diabetics, and provide knowledge about making ginger-cinnamon instant powder drinks. The activity method is carried out in 3 stages, namely the planning, implementation, evaluation and follow-up stages. The results of this PPM activity show that the community has a better understanding of efforts to be healthy in preventing diabetes through the use of ginger-cinnamon medicinal plants, and how to process them through instant powders. The evaluation is carried out based on the results of the initial test and the final test as a method for measuring the achievements of this PPM activity.
Potensi Tumbuhan Genus Phyllanthus sebagai Imunomodulator dan Antiinflamasi Oktarina, Dewi Ria; Susilawati, Yasmiwar; Halimah, Eli
Indonesian Journal of Biological Pharmacy Vol 1, No 2 (2021): IJBP (Desember)
Publisher : Department of Biological Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7768.792 KB) | DOI: 10.24198/ijbp.v1i2.37027

Abstract

Sistem kekebalan adalah sistem pertahanan tubuh, yang bertujuan untuk mengenali dan merespons dari berbagai macam patogen atau cedera untuk melindungi tubuh. Sistem imun dapat mengalami ketidakseimbangan yang berdampak pada inflamasi yang tidak terkontrol dan menyebabkan berbagai penyakit. Dalam mengatasinya diperlukan imunomodulator dan antiinflamasi. Tumbuhan yang memiliki efek imunomodulator dan antiinflamasi yaitu tumbuhan meniran (genus Phyllanthus). Diketahui tumbuhan yang masih satu genus dengan meniran yang memiliki kemiripan kandungan kimia. Kesamaan kandungan kimia dari masing-masing tumbuhan genus Phyllanthus berkemungkinan memiliki efek dan potensi aktivitas yang sama. Tujuan dari artikel review ini adalah untuk menelusuri potensi aktivitas imunomodulator dan antiinflamasi tumbuhan genus Phyllanthus. Pencarian sumber dilakukan secara elektronik melalui situs PubMed. Berdasarkan hasil penelusuran didapatkan 43 artikel yang memenuhi kriteria penulisan. Senyawa tumbuhan genus Phyllanthus seperti: filtetralin, filantin, etil 8-hidroksi-8-metil-tridekanoat, 1,7,8-trihidroksi-2-naftaldehida, corilagin, geranin, tanin, kuersetin, rutin, dan asam galat berpotensi sebagai imunomodulator dengan cara mengatur respon imun humoral dan respon imun seluler. Senyawa tumbuhan genus Phyllanthus seperti: asam galat, filantin, hipofilantin, fisetin, katekin, corilagin, geranin, urolitin A, dan englerin A, telah terbukti berpotensi sebagai  antiinflamasi dengan cara mengatur regulasi sitokin, enzim, dan protein inflamasi, serta menargetkan jalur persinyalan inflamasi.
Review of Surfactant Use in Curcumin Drug Delivery System Rostinawati, Titin; Sriwidodo, Sriwidodo; Susilawati, Yasmiwar; Ch., Anis Yohana
Jurnal Kartika Kimia Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Kartika Kimia
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Sciences and Informatics, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkk.v5i1.96

Abstract

Curcuminoids are the active components of the dried rhizome of Curcuma longa Linn. Curcuminoids consist of the three most basic constituents: curcumin, demethoxycurcumin, and bisdemethoxycurcumin. Traditionally, turmeric is widely used to treat flatulence, liver, menstrual disorders, hematuria, bleeding, and colic. With more research, turmeric's benefits are increasing, ranging from anti-inflammatory, cancer, autoimmune, neurological, cardiovascular disease, and diabetes. However, this is limited by the Physicochemical properties of curcumin which is not soluble in water; its metabolism is fast, and it is unstable in physiological pH and alkaline, causing low bioavailability and resulting in less optimal therapeutic effect. Currently, several drug delivery systems have been developed to improve the bioavailability of curcumin, such as adjuvants, liposomes, nanoparticles, curcumin-phospholipid complexes, curcumin structural analogs, micronization, and nanonization, Self Micro Emulsifying Drug Delivery Systems (SMEDDS), cyclodextrin inclusions, solid dispersions, nanoemulsions, nano balls, nanobeads, and nanofibers. Many of these preparations use the help of surfactants. Surfactants are used as emulsifiers, wetting agents, and solvents. In principle, surfactants help reduce surface tension and interfacial tension in gases, liquids, and solids, allowing these substances to diffuse and spread. Factors that must be considered when selecting a surfactant are the critical micelle concentration and the HLB value. Selection of the right surfactant will help increase bioavailability.
Co-Authors Achmad Rante Suparman, Achmad Rante Adrian Suparman Ahmad Muhtadi Ahmad Muhtadi AJENG DIANTINI Ajeng Diantini, Ajeng Ami Tjitraresmi Ami Tjitraresmi Ami Tjitraresmi, Ami Angga Geganaputra Anis Yohana Chaerunisa Anis Yohana Chaerunisaa Anjabtsawa, Daffa Annisa Maulida Azzahra Apriani Sulu Parubak Ardiansyah, Fahriza Aristokrat, Aria Aryanti, Ninda Boima Ramses Situmeang Ch., Anis Yohana Dewi, Humaira Praswatika DIANA ALIFAH DINI HANIFA DOLIH GOZALI Eli Halimah Eli Halimah, Eli Ellin Febrina Ferry Ferdiansyah Sofian, Ferry Ferdiansyah Ferry Ferdiansyah Sofyan Fuji Fadhilla Sandy Gofarana Wilar HENIVIA NOVANTI Hesti Purwaningsih Hidayati, Tita Kosima Holis Abdul Holik, Holis Abdul Ida Musfiroh Ida Musfiroh, Ida Imam Adi Wicaksono Indah Suasani Wahyuni Irma Erika Herawati Irma Melyani Puspitasari Ivan Surya Pradipta Jutti Levita Kokom, Asep Megantara, Sandra Melinda Januarti MOCHAMAD RIZKY FAUZY Moelyono Moektiwardoyo Moelyono Moektiwardoyo Moelyono Moektiwardoyo Moelyono, M W Moelyono, M W Muchtaridi Muchtaridi MUFIDAH MAWADDAH Muhaimin Muhaimin Muhammad Ryan Radix Rahardhian Murtihapsari . Mutakin Mutakin Neli, Neli Nita Listiani Norisca Aliza Putriana Okta Nama Putra Oktarina, Dewi Ria PRILLY MUTIARA SANDY Putri Churnia Arifin Putri, Chintiana Nindya Raden Maya Febriyanti Radite Yogaswara Rahayu, Fima Perdani Ramonah, Dewi Renny Amelia Ririn Suharsanti, Ririn Rochjana, Anna Uswatun Hasanah Rostinawati, Titin Rr. Kirana Andranilla Shafirany, Mareetha Zahra Silmi Auliya Zakariya Silvia Sari Prastiwi Simorangkir, T.P.H. Simorangkir, T.P.H. Sri Adi Sumiwi Sriwidodo Sriwidodo Sriwidodo Sriwidodo Sriwidodo, Sriwidodo Susilawati, Elis Syumillah Saepudin Tati Herlina TIANA MILANDA Tira Soleha Rahmatullah Titi W Nikodemus Utami, Nadya Firdianna Utami, Nadya Firdianna Yoppi Iskandar Zelika Mega Ramadhania Zelika Mega Ramadhania