Claim Missing Document
Check
Articles

Penguatan Kapasitas Masyarakat Desa Jajar, Kabupaten Magetan, Jawa Timur dalam Menghadapi Krisis Kesehatan Akibat Bencana melalui Pendekatan Participatory Action Research Sunarto, Sunarto; Suparji, Suparji; Nugroho, Heru Santoso Wahito; Rahayu, Teta Puji; Usnawati, Nana; Pertiwi, Nabila Putri; Prasetyo, Aries
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 5 No 5 (2025): JAMSI - September 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.2052

Abstract

Desa Jajar di Kabupaten Magetan memiliki potensi bencana banjir yang tinggi, namun kapasitas masyarakat dalam merespons krisis kesehatan akibat bencana masih terbatas. Kondisi ini meningkatkan kerentanan, terutama bagi kelompok rentan di tingkat komunitas. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan krisis kesehatan berbasis komunitas. Sebanyak 40 peserta dari berbagai unsur masyarakat dan lembaga desa, termasuk PKK, forum desa tangguh bencana (Destana), karang taruna, perlindungan pasyarakat (Linmas), tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan perangkat desa mengikuti pelatihan selama enam hari (40 JPL). Materi meliputi analisis risiko krisis kesehatan, penyusunan peta risiko, struktur komando tanggap darurat, serta topik terkait kesehatan dasar, gizi, kesehatan reproduksi, pengendalian penyakit, dan penyehatan lingkungan di pengungsian. Pelatihan menghasilkan peningkatan signifikan dalam pemahaman dan keterampilan peserta, khususnya dalam penyusunan lima peta: peta ancaman, kerentanan, kapasitas, risiko krisis kesehatan, dan peta respon. Pemahaman peserta terhadap materi dasar penanggulangan krisis kesehatan juga meningkat. Dari delapan unsur peserta, empat unsur (Forum Destana, TNI/Polri, tenaga kesehatan, dan kader kesehatan) mencapai nilai post-test melebihi standar, sedangkan kelompok Linmas dan PKK masih di bawah standar. Partisipasi yang tinggi menunjukkan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pembelajaran. Ketangguhan Desa Jajar dalam menghadapi krisis kesehatan akibat bencana meningkat, dengan kategori akhir “Tangguh Utama”. Pendekatan PAR terbukti efektif dalam membangun kolaborasi dan memperkuat sistem kesiapsiagaan berbasis komunitas
Publikasi Letter to Editor untuk Menghidupkan Dialog Akademik (Editorial) Suparji, Suparji
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 15, No 4 (2025): Oktober-Desember 2025
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik15401

Abstract

The "Letter to Editor" section in the 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan journal provides a reflective and critical space for academics, practitioners, and general readers to participate in scientific discourse. This article reviews the definitions, principles, and relevant content of Letter to Editor writing, highlighting its strategic benefits for academic and institutional capacity building. With an inclusive and evidence-based editorial approach, 2-TRIK encourages responsive, corrective, and constructive contributions to published articles and current issues in the health sector. This closing article emphasizes the importance of Letter to Editor as a medium for democratizing knowledge and strengthening academic culture.Keywords: letter to editor; scientific publication; academic communication; health editorialABSTRAK Rubrik "Letter to Editor" dalam jurnal 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan membuka ruang reflektif dan kritis bagi akademisi, praktisi, dan pembaca umum untuk berpartisipasi dalam diskursus ilmiah. Artikel ini mengulas definisi, prinsip, dan konten yang relevan dalam penulisan Letter to Editor, serta menyoroti manfaat strategisnya bagi pengembangan kapasitas akademik dan institusional. Dengan pendekatan editorial yang inklusif dan berbasis bukti, 2-TRIK mendorong kontribusi yang bersifat responsif, korektif, dan konstruktif terhadap artikel-artikel yang telah diterbitkan maupun isu-isu aktual dalam bidang kesehatan. Penutup artikel ini menegaskan pentingnya Letter to Editor sebagai medium demokratisasi pengetahuan dan penguatan budaya akademik.Kata kunci: letter to editor; publikasi ilmiah; komunikasi akademik; editorial kesehatan
Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu Terlalu Dini Sebagai Faktor Risiko Terjadinya Kekurangan Gizi pada Balita Febriana, Citra Nurwidya; Handayani, Tinuk Esti; Suparji, Suparji; Suharto, Agung
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik14305

Abstract

Most of the causes of under-five deaths are related to malnutrition due to improper feeding practices during infancy, for example giving complementary foods to breast milk that are too early or too late. This study aims to analyze the relationship between the provision of complementary foods for breast milk and the nutritional status of toddlers aged 6-36 months. This study applied a cross-sectional design, involving 88 toddlers aged 6-36 months, who were selected by simple random sampling technique. Data was collected by filling out questionnaires, weighing and measuring height. To analyze the relationship between the two variables, the Kendall's Tau correlation test was used. The results showed that the majority of children under five who were given complementary food to breast milk at the age of <6 months experienced nutritional problems. Meanwhile, the majority of toddlers who were given complementary food for breast milk ≥ 6 months had normal nutritional status. The Kendall's Tau test results showed p-value of 0.000. It could be concluded that there is a relationship between the age at first giving complementary foods for breast milk and the nutritional status of toddlers.Keywords: complementary food for breast milk; toddler; nutritional status ABSTRAK Sebagian besar penyebab kematian balita berkaitan dengan kekurangan gizi akibat praktik pemberian makan yang tidak benar pada masa bayi, misalnya pemberian makanan pendamping air susu ibu yang terlalu dini atau terlambat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pemberian makanan pendamping air susu ibu dengan status gizi balita umur 6-36 bulan. Penelitian ini menerapkan rancangan cross-sectional, yang melibatkan 88 balita berumur 6-36 bulan, yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. Untuk menganalisis adanya hubungan antara kedua variabel digunakan uji korelasi Kendall’s Tau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas balita yang diberi makanan pendamping air susu ibu pada umur <6 bulan mengalami masalah gizi. Sedangkan mayoritas balita yang diberi makanan pendamping air susu ibu ≥6 bulan memiliki status gizi normal. Hasil uji Kendall’s Tau menunjukkan nilai p = 0,000. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur pertama pemberian makanan pendamping air susu ibu dengan status gizi balita. Kata kunci: makanan pendamping air susu ibu; balita; status gizi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Panekan, Magetan Rahmawati, Debby; Handayani, Tinuk Esti; Suparji, Suparji; Suharto, Agung
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 3 (2024): Juli-September 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik14301

Abstract

Stunting is one of the nutritional problems that has not been resolved and the incidence rate is still quite high in Magetan Regency, especially in the Panekan Community Health Center working area, namely 49.1%. Toddlers with stunting have an impact on growth and development that is not optimal physically and psychomotorically. This research aimed to analyze the factors that cause stunting. This research was an analytical survey study with a cross-sectional design. The population was 251 toddlers in 17 villages in Panekan District. The sample size was 163 toddlers taken using proportional random sampling and simple random sampling techniques. Independent variables were gender, exclusive breastfeeding, history of LBW and parity; while the dependent variable was the incidence of stunting. Data collection was carried out using children's cohort book documentation and recapitulation data from the Panekan Community Health Center. The collected data was analyzed using a logistic regression test. The research results showed that the majority of toddlers with stunting were male, born LBW, not given exclusive breast milk, and born to mothers with grandemultiparous parity. The results of statistical analysis showed that factors that were significantly related to the incidence of stunting were gender (p = 0.033, OR = 1.84), history of low birth weight  (p = 0.000, OR = 28.3), exclusive breastfeeding (p = 0.000, OR = 58.8) and parity (p = 0.002, OR = 6.49). It was concluded that the factors that contributed to the occurrence of stunting at the Panekan Community Health Center included gender, low birth weight, exclusive breastfeeding, and parity. The dominant factor causing stunting is breastfeeding.Keywords: exclusive breastfeeding; low birth weight; gender; parity; stuntingABSTRAK Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang belum terselesaikan dan masih cukup tinggi angka kejadiannya di Kabupaten Magetan, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Panekan yaitu sebesar 49,1%. Balita dengan stunting berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan yang tidak optimal secara fisik dan psikomotorik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya stunting. Penelitian ini merupakan studi survey analitik dengan desain cross-sectional. Populasi adalah 251 balita pada 17 desa di Kecamatan Panekan. Ukuran sampel 163 balita yang diambil dengan teknik proportional random sampling dan simple random sampling. Variabel independent adalah jenis kelamin, pemberian ASI eksklusif, riwayat BBLR dan paritas; sedangkan variabel dependent adalah kejadian stunting. Pengumpulan data dilakukan menggunakan dokumentasi buku kohort anak dan data rekapitulasi data Puskesmas Panekan. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar balita dengan stunting berjenis kelamin laki-laki, lahir dengan bayi berat lahir rendah, tidak diberikan ASI eksklusif, dan lahir dari ibu dengan paritas grandemultipara. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian stunting adalah jenis kelamin (p = 0,033, OR = 1,84), riwayat BBLR (p = 0,000, OR = 28,3), pemberian ASI eksklusif (p = 0,000, OR = 58,8) dan paritas (p = 0,002, OR = 6,49). Disimpulkan bahwa faktor yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya stunting di Puskesmas Panekan meliputi jenis kelamin, bayi berat lahir rendah, pemberian ASI eksklusif, dan paritas. Faktor dominan penyebab stunting adalah pemberian ASI.Kata kunci: ASI eksklusif; bayi berat lahir rendah; jenis kelamin; paritas; stunting
Faktor Pendorong dan Faktor Penguat yang Mempengaruhi Keputusan Akseptor Keluarga Berencana Menggunakan Alat Kontrasepsi Melalui Pendekatan Teori Lawrence Green Rahayu, Diah Viptara Dwi; Suparji, Suparji; Handayani, Tinuk Esti; Sumaningsih, Rahayu
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 14, No 2 (2024): April-Juni 2024
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/2trik14202

Abstract

The trend of using hormonal contraception has increased. The contraceptive prevalence rate of hormones in several provinces and districts in Indonesia has met the target. The purpose of this study was to describe the driving factors and reinforcing factors which form the basis for the decision to choose hormonal contraception. The variable assumption approach is based on Lawrence Green's theory of behavior change. The research location is Jomblang Village, Takeran, Magetan Regency. This research is a descriptive study, involving all members of the population, namely 256 acceptors of hormonal contraception. The research variables are the level of knowledge, mother's characteristics and husband's support. Data was collected by filling out questionnaires, then analyzed descriptively in the form of frequency and percentage. The results showed that the highest age was 20-35 years (93.3%), the highest parity was multipara (97.9%) and the highest education level was middle school (97.2%). The highest level of knowledge is in the sufficient category (96.7%), while the most support from husbands and family is in the sufficient category (91.6%). It was concluded that the driving factors (knowledge) and reinforcement (husband and family support) in choosing hormonal contraception were at a sufficient level.Keywords: hormonal contraceptives; driving factor; reinforcing factor; knowledge; husband and family support ABSTRAK Trend penggunaan alat kontrasepsi hormonal mengalami peningkatan. Angka contraseptive prevalence rate hormonal di beberapa provinsi dan kabupaten di Indonesia memenuhi target. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor pendorong dan faktor penguat yang menjadi dasar keputusan memilih alat kontrasepsi hormonal. Pendekatan asumsi variabel adalah berdasarkan teori perubahan perilaku dari Lawrence Green. Lokasi penelitian adalah Desa Jomblang, Takeran, Kabupaten Magetan. Penelitian ini merupakan studi deskriptif, yang melibatkan seluruh anggota populasi yakni 256 akseptor kontrasepsi hormonal. Variabel penelitian adalah tingkat pengetahuan, karakteristik ibu dan dukungan suami. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis secara deskriptif berupa frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur terbanyak adalah 20-35 tahun (93,3%), paritas terbanyak adalah multipara (97,9%) dan tingkat pendidikan terbanyak adalah jenjang menengah (97,2%). Tingkat pengetahuan terbanyak adalah dalam kategori cukup (96,7%), sedangkan dukungan suami dan keluarga yang terbanyak adalah dalam kategori cukup (91,6%). Disimpulkan bahwa faktor pendorong (pengetahuan) dan penguat (dukungan suami dan keluarga) dalam pemilihan kontrasepsi hormonal berada pada level cukup.Kata kunci: kontrasepti hormonal; faktor pendorong; faktor penguat; pengetahuan; dukungan suami dan keluarga
KEPASTIAN HUKUM TERHADAP EKSISTENSI DAN IMPLEMENTASI JUSTICE COLABORATOR DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA Susanti, Evy; Suparji, Suparji; Rifai, Anis
Jurnal Bedah Hukum Vol. 9 No. 2 (2025): Jurnal Bedah Hukum
Publisher : Fakultas Hukum, Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Justice collaborators (JC) and whistleblowers are parties or legal subjects involved in the occurrence of a corruption crime. The existence of the JC is intended to help uncover the facts of corruption crimes. In reality, the JC has no legal certainty in determining the most responsible party and there is no clarity about the considerations in granting the JC. The purpose of this study is to find out the existence of justice collaborators in corruption crimes. This type of research is normative juridical with analytical descriptive nature. The conclusion in this study is that the existence of JC can shed light on a corruption crime in Indonesia, because their role can reveal the perpetrators or masters of mind or the perpetrators who have the most major contribution to the crime. In order to provide legal certainty, there needs to be comprehensive regulatory clarity on JC.
The Influence of Practical Drawing Courses on Student Work Competence in SKKNI Building Drawing: Case Study at Surabaya State University Soeparno, Soeparno; Suparji, Suparji; Wiyono, Agus; Hidayati, Lutfiyah; Baskoro, Farid
East Asian Journal of Multidisciplinary Research Vol. 3 No. 8 (2024): August 2024
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/eajmr.v3i8.10581

Abstract

This research examines the influence of emphasizing practical drawing learning methods and work competencies in the SKKNI for building drawings. The majority of respondents work in the vocational school sector with a percentage of 53%. Furthermore, as many as 41% of respondents work in the PT sector. Meanwhile, only 6% of respondents work in the high school sector. The results of the analysis show that the majority of respondents consider these two methods to have a significant impact. The emphasis on "Fieldwork" was considered very large by 40 respondents and had a large influence by another 35 respondents, while "Participation in Research Projects" was considered very large by 25 respondents and had a large influence by 40 respondents. These findings emphasize the importance of practical learning methods and research projects in preparing graduates for various career paths, and demonstrate the variety of career choices made by graduates after completing their studies.
Co-Authors Abdul Latif Abdul Rosid Achmad Imam Agung Acob, Joel Rey U. Agus Sarwo Prayogi Agus Wiyono Ainil Ma’sura Aisyah Endah Palupi Akbar Pandu Pratamalistya Akhmad Ikraam Anas Lutfi Anis Rifai Apriliawati, Anita Aria Yuditia Arie Wardhono Arief, Risca Aries Machmud Aries Prasetyo Aslam, Lera Kurniatul Astin Nur Hanifah Astuti Setiyani, Astuti AVANDRI, AHMAD Caskiman Caskiman Chotijah, Putri Indriyani Renti Çobanoğlu, Ömer Debby Rahmawati Dessy Kurnia Doni Septo Edy Sanyoto Ekohariadi Enisah, Enisah Farid Baskoro Febriana, Citra Nurwidya Febrianto, Ika Fiolentin, Enggar Firmansyah, Amir Fokky Fuad Guntoro, Renita Handayani, Tinuk Esti Hariyanto, Rohadi Hendrawati, Dian Herlina, Tutiek Heru Santoso Wahito Nugroho Hidayati, Syariefah Hidayatulloh, Muhammad Kris Yuan Hilmawan, Fajrin Ilham Ilham Indriyanto Seno Adji Istiqomah Istiqomah Jatmiko Jatmiko Khairunnisa, Adriana Khambali, Khambali Kristyani, Devi Kulsum, Maria U. Kusnan Kusnan Kusumaningtias, Rifky Ayu Lugina, Gira Lutfiyah Hidayati Machmud, Aris Maryani, Ai Melianawati, Lina Muhammad Abdul Roni Muhammad Husein Haekal Nana Usnawati Nanang Joko Sulistyono Pertiwi, Nabila Putri Pramanik, Yulia R. Rachmawati, Evi Rafqi Mizi Rahayu, Diah Viptara Dwi Rahayu, Teta Puji Ratna Suhartini Ridha Fauzy Rina Harimurti Roro Wanda Ayu D.A. Rusdianti, Alfi Sadino Sadino Santosa, Budi Joko Sillehu, Sahrir Soeparno Soeparno SUGENG HARIANTO Suhartini , Ratna Suharto, Agung Sulikah Sulikah Sumaningsih, Rahayu Sumasto, Hery Sunarto Sunarto Suprapto Suprapto Surtinah, Nani Susanti, Evy Suwarno Imam Samsul Toscania, Annafis N. Tri Rijanto Velix Setiawan Sirait WARDANI, TUESDAY TRI Widhawati, Setya Widiantoro, Oni Wiyanto, Theodorus Yusuf Hidayat Yusuf Hidayat Yusup Hidayat Yusup Hidayat