Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Seni Tari

Perkembangan Kesenian Jaran Jenggo Aswo Kaloko Joyo Generasi Ke-6 Sampai Generasi Ke-7 Desa Solokuro Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Wulandari, Ayu; Jazuli, Muhammad
Jurnal Seni Tari Vol 7 No 1 (2018): Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.996 KB) | DOI: 10.15294/jst.v7i1.22896

Abstract

Kesenian Jaran Jenggo merupakan kesenian arak-arakan pengantin khitanan dengan menggunakan kuda atau jaran yang diiringi musik jedor. Kesenian Jaran Jenggo mulai mengembangkan diri dari generasi ke-6 hingga kini memasuki generasi ke-7 akibat perubahan sosial yang terjadi karena tuntutan aspek pola pikir modern, pendidikan, dan ekonomi. Menjadikan Kesenian Jaran Jenggo Aswo Kaloko Joyo membuat inovasi bentuk kesenian agar tidak monoton. Perubahan inilah yang memotivasi Kesenian Jaran Jenggo Aswo Kaloko Joyo mengembangkan bentuknya. Tujuan penelitian untuk mengetahui perkembangan bentuk Kesenian Jaran Jenggo Aswo Kaloko Joyo dari generasi ke-6 sampai generasi ke-7. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan Sosiologi Seni untuk mengkaji pengaruh perkembangan masyarakat kepada seniman dalam menciptakan bentuk Kesenian Jaran Jenggo agar  terlihat lebih menarik. Perubahan sosial, membuat Kesenian Jaran Jenggo akhirnya mulai bangkit dengan inovasi bentuk seperti gerak, iringan, kostum dan rias, bahkan penambahan tahapan yaitu berupa tahap pamitan yang diawali pada Generasi ke-6 hingga menjadi bentuk baru dan dilanjutkan serta dikembangkan kembali hingga saat ini memasuki Generasi ke-7. Kesenian Jaran Jenggo Aswo Kaloko Joyo telah menemukan tingkat pemikiran yang cukup matang dalam menghadapi tantangan perubahan, dengan adanya perkembangan membuat Kesenian Jaran Jenggo tetap harus selalu meningkatkan mutu dan kualitas bentuk kesenian yang mereka miliki
Makna Simbolik Pertunjukan Tari Topeng Klana Cirebon Gaya Palimanan Martino, Tio; Jazuli, Muhammad
Jurnal Seni Tari Vol 8 No 2 (2019): Kajian Tekstual dan Kontekstual Tari Nusantara
Publisher : Department of Drama, Dance, and Music Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.061 KB) | DOI: 10.15294/jst.v8i2.30688

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna simbolik pertunjukan Tari Topeng Klana Cirebon. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan semiotika. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang diabsahkan dengan triangulasi, kemudian dianalisis menggunakan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukan makna Tari Topeng Klana terdapat pada elemen penari, gerak representatif, gendhing gonjing, busana, properti (ules, kedok, gantungan), sesaji dan lakon. Pemaknaan berasal dari masyarakat atau penonton dan seniman setempat. Penonton menginterpretasi Tari Topeng Klana Cirebon sebagai konotasi angkara murka dan wujud amarah. Seniman memaknai Tari Topeng Klana menjadi tiga interpretasi, yaitu 1) Manusia yang berada pada puncak kematangan fisik, psikis, dan pola pikir. 2) Semangat mencapai tujuan hidup dengan memegang teguh pedoman agar jauh dari ketersesatan. 3) Manusia dalam mencapai dan menetapkan suatu tujuan manusia selalu bertindak dengan penuh pertimbangan. Interpretasi masyarakat yang bertentangan dengan seniman setidaknya dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu 1) ketidaktahuan masyarakat, 2) penghayatan yang kurang mendalam, 3) feferensi masyarakat dalam menginterpretasi berdasarkan pengetahuan yang populer di lingkungannya, serta 4) faktor seniman.
Tari Dayak Grasak: Pembelajaran Seni Berbasis Masyarakat Pada Grup Bangun Budaya Di Dusun Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Wardani, Deantika Puspita; Jazuli, Muhammad; Kusumastuti, Eny
Jurnal Seni Tari Vol 10 No 2 (2021): Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v10i2.47747

Abstract

Tari Dayak Grasak adalah salah satu bentuk seni pertunjukan tari tradisi kerakyatan yang ada diGrup Bangun Budaya, Dusun Sumber. Ciri-ciri tari tradisi kerakyatan melekat pada bentuk tariDayak Grasak meliputi elemen dasar tari dan elemen pendukung tari. Tari Dayak Grasak menjadimateri pembelajaran pada Grup Bangun Budaya dengan menggunakan model pembelajaranberbasis masyarakat. Tujuan penelitian ini, mendiskripsikan bentuk tari Dayak Grasak di grupBangun Budaya, dan proses pembelajaran tari Dayak Grasak pada Grup Bangun Budaya. Penelitianini menggunakan pendekatan pendidikan berbasis masyarakat dengan metode kualitatif. Teknikpengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik keabsahan datamenggunakan metode triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Teknik analisis data melalui reduksidata, penyajian data dan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk tari Dayak Grasakmemiliki pengulangan gerak atau repetisi, rampak, bentuk gerak yang sederhana, dilakukan secaraberulang-ulang, dan tidak semua ragam geraknya memiliki patokan penamaan (istilah).Pembelajaran tari Dayak Grasak yang dilaksanakan pada grup Bangun Budaya berakar dari inisiatifmasyarakat, dikelola oleh masyarakat, dan untuk kepentingan masyarakat di lingkungannya.Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan konvensional, dimana peserta didik melihat,mendengar, menirukan atau praktik. Saran, diperlukan kurikulum untuk pedoman pelaksanaanpembelajaran berbasis masyarakat di Grup Bangun Budaya.
The Characters’ Values of Barongan Turonggo Laras Arts in Kendal Regency Desnatia Munzilatul Qur'aniyah; Muhammad Jazuli; Wahyu Lestari
Jurnal Seni Tari Vol 12 No 1 (2023): Vol 12 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jst.v12i1.62032

Abstract

Barongan art is folk art that has been adhered to people's lives. Its presence is used as entertainment. Barongan art not only functions as entertainment but contains character values in the elements of the performance. The purpose of this research is to describe the form and character values of barongan turonggo laras art performance. The method used in the research is a qualitative method with phenomenological, ethical, and emic approaches. The data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The data validity technique used is the triangulation technique. The data were analyzed using the stages of data reduction, presentation, and conclusion. The results show that the barongan turonggo laras art developed in Galih Village, Gemuh District, Kendal Regency has eight characters’ values, namely: 1) Religious, 2) Honesty, 3) Tolerance, 4) Hard work, 5) Creativity, 6) Love for the country, 7) Responsibility, and 8) Cooperation. The cultivation of character values in barongan turonggo laras art can be analyzed through performance elements consisting of movement, dancers, dance music, makeup, fashion, time, place, stage, sound, lighting, properties, and audience. For example, it provides an understanding to members and the community about the values contained in the elements of the barongan turonggo laras art performance, such as the values contained in movements have a religious value shown in sembahan movements and the floor pattern elements contain the value of tolerance that occurs between fellow dancers.
Co-Authors - Fajar, - - Wasino, - AA Sudharmawan, AA Adi Prasetyo, Alfian Eko Widodo Adi, Brian Trinanda Kusuma Agung Ari Wibowo Agus Cahyono Agus Cahyono Agustiina, Inna Alfa Kristanto Amanatillah, Dwi Nisa' Amir Sarifudin Arbi, Bahtiar Arina Restian AUTAR ABDILLAH Autar Abdillah Autar Abdillah Ayu Wulandari Bisri, Muhammad Hasan Desnatia Munzilatul Qur'aniyah Didik Samanhudi Djuli Djati Prambudi Djuli Djatiprambudi Dwi Tiya Juwita Eko Raharjo Eko Sugiarto Eny Kusumastuti Farkhatunnisa, Alif Firdaus, Zana Saevanti Fitriah, Laila Gunawan Gunawan Handayani, Setyati Dyah Handoyo Hanshi, Bao Hartono & Wahyu Lestari Hartono Hartono Hartono Hartono Harum Sunya Iswara Hukmi Hukmi I Wayan Adnyana I Wayan Adnyana INDAR SABRI Indrasmara, Atmanurvita Prameswari Joko Wiyoso Khamdani, Muhammad Laila Fitriah Latifah, Ani Nur Auliyatun Lesa Paranti Malarsih Malarsih Martino, Tio Misye Pattipeilohy Moh. Hasan Bisri Muh Ibnan Syarif Muh. Ibnan Syarif, Muh. Ibnan Nadia Sigi Prameswari Nafik Salafiyah Natonis, Rolfi Junyanto Is Nur Lintang Dhien Hayati, Nur Lintang Pande Putu Yogi Arista Pratama Pradipta, Nareswara Bima Pratama, Pande Putu Yogi Arista Prima, Empiri Tahya Puput Meinis Narselina Purwaningsari, Dewi Putri Yanuarita Sutikno Radhiah, Aisyatur Restu Lanjari Richard Junior Kapoyos Riyan Hidayatullah, Riyan Rossa, Crecenda Della Rusdarti - S. Suharto Salma, Alya Happy Sari, Yofita Sestri Indah Pebrianti Setyo Yanuarti Slamet MD Sofia Rachmawati Stefanny Mersiany Pandaleke Suharji Suharji Suharto Suharto Sularso Sularso, Sularso Sunarto Sunarto Sutarjo, Johan Syahrul Syah Sinaga Syakir - syakir syakir Tina Mati, Reneldis Tjetjep Rohendi Rohidi Totok Sumaryanto Totok Sumaryanto F Totok Sumaryanto Florentinus, Totok Sumaryanto Totok Sumaryanto, Totok Udi Utomo Udi Utomo Wadiyo Wadiyo Wadyio, Wadyio Wandah Wibawanto Wardani, Deantika Puspita Wida Rahayuningtyas widjajantie, kusrina Widodo Widodo Widodo Widodo Widyaswara, Silvana Nada Wijaya, Shella Henry Wike, Wike Yuni Suprapto, Yuni Zahra, Fatima Tuz