Konsep keselamatan (al-najāh) merupakan tema sentral dalam studi keislaman, khususnya teologi dan studi hadis. Al-Qur'an menjanjikan surga bagi orang beriman dan beramal saleh, menekankan inklusivitas dan keadilan. Namun, hadis tentang perpecahan umat Islam menjadi 73 golongan menimbulkan problematisasi, karena secara eksplisit menyatakan hanya satu golongan yang selamat, memicu eksklusivisme dan sektarianisme. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas sanad dan matan hadis tersebut, serta implikasinya terhadap realitas keberagamaan kontemporer. Melalui pendekatan kualitatif berbasis library research, dilakukan kritik sanad menggunakan metode para ulama yang ditulis oleh Syuhudi Ismail dalam bukunya dan kritik matan menggunakan metode Salah al-Dīn al-Idlibī. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sanad hadis dinilai Hasan li ghairihi, namun matannya mengandung kontradiksi dengan Al-Qur'an dan hadis sahih lainnya. Pemahaman tekstual hadis ini berpotensi memicu sektarianisme. Oleh karena itu, penelitian ini menekankan pentingnya pemahaman kontekstual, mengutamakan persatuan, toleransi, dan moderasi beragama, serta menjadikan aqidah yang berlandaskan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai kunci menjaga harmoni sosial umat Islam.