Bullying di lingkungan sekolah merupakan penyimpangan moral yang memiliki dampak negatif pada perkembangan peserta didik. Penelitian ini bertujuan menganalisis strategi sekolah dalam mencegah bullying di SMP Negeri 20 Palembang. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, penelitian ini melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, wali kelas, tim pencegahan bullying, serta peserta didik sebagai korban dan pelaku, serta peserta didik yang menjadi saksi dan berada dalam kebijakan sekolah sebagai member check. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan member check dari saksi bullying serta peserta didik yang terlibat dalam kebijakan sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekolah telah menerapkan kebijakan anti-bullying melalui regulasi tertulis, sistem pelaporan yang mudah diakses, serta sosialisasi dan penyuluhan dan interaksi yang baik antara guru dengan peserta didik. Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) turut membentuk karakter peserta didik agar lebih menghargai dan menghormati satu sama lain. Dari lima indikator yang dianalisis, kebijakan sekolah yang komprehensif dan sistem pelaporan yang jelas menjadi strategi paling efektif, didukung oleh interaksi positif antara guru dan peserta didik. Meskipun upaya pencegahan bullying telah berjalan dengan baik, peningkatan kesadaran terhadap bullying verbal masih diperlukan.