Claim Missing Document
Check
Articles

Penyuluhan Pemeriksaan Diabetes Melitus Di Gang Mawar Kemiling,Bandar lampung Lita Puspita; M. Deni Indrawan; Murni Oktania; Eka Trismiyana; Eka Yudha Chrisanto; Rilyani Rilyani; Rahma Ellya
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.3335

Abstract

Jumlah penderita DM di dunia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. World Health Organization / WHO, memperkirakan sebanyak 422 juta orang dewasa hidup dengan DM. International Diabetic Foundation (IDF), menyatakan bahwa terdapat 382 juta orang di dunia yang hidup dengan DM, dari 382 juta orang tersebut, diperkirakan 175 juta diantaranya belum terdiagnosis, sehingga dimungkinkan berkembang progresif menjadi komplikasi tanpa disadari dan tanpa pencegahan. Pada tahun 2035 jumlah tersebut diperkirakan akan naik menjadi 592 juta orang. Adapun tujuan kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap kadar gula darah terhadap diabetes militus di masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan. Hasil yang didapatkan menunjukan sebagian besar warga (80%) belum memahami dan mengerti tentang pemeriksaan diabetes mellitus. Kata Kunci : diabetes mellitus, kesehatan, penyuluhan  ABSTRACT The number of DM sufferers in the world from year to year has increased. World Health Organization / WHO, estimates as many as 422 million adults living with DM. The International Diabetic Foundation (IDF), states that there are 382 million people in the world living with DM, of these 382 million people, it is estimated that 175 million of them have not been diagnosed, so it is possible to progressively develop into complications without knowing it and without prevention. By 2035 this number is expected to increase to 592 million people.The purpose of this activity is to increase knowledge of blood sugar levels against diabetes mellitus in the community. This activity is carried out by extension methods. The results obtained showed that most of the residents (80%) did not understand and understand about diabetes mellitus testing. Keywords: diabetes mellitus, health, counseling
Pemberian Jus Timun Untuk Menurunkan Rasa Nyaman Nyeri Pada Pasien Hipertensi Di Belitang Oku Timur Sumatra Selatan Triyoso Triyoso; Mayka Kaduana; Eka Yudha Chrisanto
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.2826

Abstract

ABSTRAK Dari 10 besar penyakit terbanyak di Provinsi Lampung, pada tahun 2013 hipertensi menduduki urutan ketujuh dengan jumlah 17,29% dan meningkat menjadi urutan kelima pada tahun 2014 dengan jumlah 30,01% dan pada tahun 2015 hipertensi meningkat lagi menjadi urutan ketiga dengan jumlah 33,05%. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa diet yang menitik beratkan pada makanan rendah lemak, tinggi sayur dan buah-buahan mampu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi contohnya mentimun. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pemberian jus timun dapat untuk menurunkan nyeri dan tekanan darah pada klien hipertensi. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi pembuatan jus timun. Terdapat penurunan nyeri dan tekanan darah pada klien hipertensi setelah pemberian jus timun selama 7 hari di Belitang Oku Timur, Sumatra Selatan. Dengan demikian, pemberian jus timun pada klien hipertensi sangat efektif dalam menurunkan nyeri dan tekanan darah. Kata Kunci: Jus Timun, Nyeri, Hipertensi  ABSTRACT The 10 biggest diseases in Lampung Province, in 2013 hypertension was seventh (17.29%) and increased to fifth in 2014 (30.01%) and in 2015 hypertension increased again to third (33, 05%). Based on research it is known that a diet that focuses on low-fat foods, high in vegetables and fruits can reduce blood pressure in patients with hypertension such as cucumbers. The purpose after counseling and demonstration, is expected to give cucumber juice to reduce pain and blood pressure to hypertension's client. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and demonstrations of making cucumber juice. There was a decrease to blood pressure and pain in hypertensive clients after giving cucumber juice for 7 days at Belitang East Oku, South Sumatra. Thus, giving cucumber juice to hypertension's client is very effective in reducing pain and blood pressure. Keywords: Cucumber juice, Pain, Hypertension
Pemberian Pijat Refleksi Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe Ii Dengan Masalah Keperawatan Ketidak Stabilan Kadar Gula Darah Di Tiyuh Dayaasri Tumijajar Tulang Bawang Barat Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy; Widia Afira; Prima Dian Furqoni; Rahma Elliya; Eka Yudha Crisanto; Linawati Novikasari; Triyoso Triyoso
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 1 Februari 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i1.2793

Abstract

ABSTRAK Menurut International Diabetes Federation (IDF) (2015), saat ini Indonesia merupakan negara dengan urutan ke-7 jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia yaitu sebanyak 10,0 juta jiwa, dan pada tahun 2020 diperkirakan penderita diabetes di Indonesia akan naik ke nomor enam terbanyak di dunia dengan jumlah penderita 16,2 juta jiwa, dan dilaporkan bahwa kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, sudah hampir 10 % penduduknya menderita diabetes. Diabetes merupakan penyakit kronis yang serius dan terjadi baik saat pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur glukosa darah) maupun jika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. pengobatan bisa dilakukan secara non farmakologi, diantaranya dengan menggunakan terapi pijat refleksi. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pemberian pijat refleksi dapat untuk menurunkan glukosa darah. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi terapi pijat refleksi. Terdapat penurunan gula darah pada klien diabetes melitus setelah pemberian terapi pijat refleksi selama 3 hari di Tiyuh Dayaasri Tumijajar Tulang bawang barat. Dari evaluasi hari terakhir pemeriksaan kadar glukosa darah terjadi penurunan yaitu antara sebelum diberikan terapi dan sesudah diberikan terapi, diperoleh data pada nilai glukosa darah sebelum diberikan asuhan keperawatan yaitu hari pertama GDS: 215 mg/dl, setelah diberikan intervensi pijat refleksi selama kurun waktu 3 hari dan di beri waktu istirahat selama 4 hari tetapi tetap dalam pengontrolan pola makan, untuk memberikan efek rileks kemudian di cek gula darah kembali di hari ke 7 (tujuh),  dari hasil pemeriksaan didapatkan yaitu GDS: 189 mg/dl. Saran agar dapat menerapkan terapi pijat refleksi kepada penderita diabetes melitus dan sebagai pengobatan alternatif untuk menjaga kestabilan glukosa darah, untuk mengurangi efek samping penggunaan obat jangka panjang. Dengan demikian, pemberian pijat refleksi pada klien diabetes melitus sangat efektif dalam menurunkan gula darah.Kata kunci : Diabetes Melitus, Gula Darah, Terapi Pijat Refleksi   ABSTRACT According to the International Diabetes Federation (IDF) (2015), Indonesia is currently the 7th largest number of diabetics in the world with 10.0 million people, and 2020 estimated that diabetics at Indonesia will rise to number 6th in the world with 16.2 million sufferers, and it is reported that big cities like Jakarta, Surabaya, already almost 10% the population suffer of diabetes. Diabetes is a serious chronic disease and occurs both when the pancreas does not produce enough insulin (a hormone that regulates blood glucose) or if the body cannot use insulin produced effectively. treatment can be non-pharmacologically, including by reflexology therapy. The purpose after counseling and demonstration, is expected to provide reflexology to reduce blood glucose. The activities carried out in the form of counseling used leaflets and demonstration of reflexology therapy. There is a decrease in blood sugar in diabetes mellitus clients after giving reflexology therapy for 3 days at Tiyuh Dayaasri Tumijajar West Tulang Bawang. From evaluation of the last day,examination of blood glucose levels there was a decrease between before being given therapy and after being given therapy, obtained data on blood glucose values before being given nursing care that is the first day of GDS: 215 mg / dl, after being given a reflexology intervention for a period of 3 days and given a rest period of 4 days but still in control of eating patterns, to provide a relaxing effect then checked for blood sugar again on day 7 (seven), from the examination results obtained namely GDS: 189 mg / dl. Suggestions for adjust reflexology therapy to people with diabetes mellitus and alternative treatment to maintain blood glucose stability, to reduce the side effects of long-term drug use. Thus, giving reflexology to diabetes mellitus's client is very effective of lowering blood sugar. Keywords: Diabetes Mellitus, Blood Sugar, Reflexology Therapy
PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN PASIEN TENTANG OSTEOARTHRITIS DI PUSKESMAS KEMILING, BANDAR LAMPUNG Dessy Hermawan; Andoko Andoko; Dewi Kusumaningsih; Eka Yudha Chrisanto
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 1 April 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i1.1205

Abstract

ABSTRAKOsteoartritis merupakan golongan rematik sebagai penyebab kecacatan yang menduduki urutan pertama dan akan meningkat dengan meningkatnya usia, penyakit ini jarang ditemui pada usia di bawah 40 tahun. Faktor umur dan jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan frekuensi. Osteoarthritis lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria. Prevelensi dipuskesmas Kemiling sekitar 70 % penderita Osteoarthritis datang dengan keluhan nyeri, rata-rata usia diatas 40 tahun, wanita 20% dan pria 8,3%. 60,8% terjadi Osteoarthritis pada sendi penumpu berat badan. Pendidikan kesehatan (penkes) ini bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan pada masyarakat khususnya pada grup senam prolanis puskesmas Kemiling, Bandar Lampung sehingga mereka dapat mencegah terjadinya penyakit Osteoarthritis. Metode yang digunakan yaitu penkes dan wawancara kelompok pada 39 orang peserta grup senam Prolanis. Sebelum melakukan penkes para peserta hanya mengetahui Pengertian Osteoarthritis namun garis besarnya saja, peserta belum memahami tentang penyebab, komplikasi, pencegahan  serta pengobatan dari Osteoarthritis, sedangkan setelah dilakukan penkes  sebagian besar peserta penkes dapat mengetahui Pengertian, penyebab, komplikasi, pencegahan, dan pengobatan Osteoarthritis. Hal ini menunjukkan bahwa penkes efektif untuk menambah pengetahuan peserta. Untuk Puskesmas Kemiling, Bandar Lampung agar dapat melanjutkan penkes secara rutin kepada masyarakat sehingga dapat menambah wawasan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kata kunci : Ostearthritis, pendidikan kesehatan, dan pengetahuan  ABSTRACTOsteoarthritis is a rheumatic group as a cause of disability which ranks first and will increase with increasing age,this disease is rarely found in people under the age of 40. Age and sex factors indicate differences in frequency. Osteoarthritis is more common in women than men. The prevalence of at the  health center around 70% of people with osteoarthritis come with complaints of pain, the average age above 40 years ,women 20%, and 8,3% occur in osteoarthritis of the weight-bearing joint. This health education aims to broaden the community and improve the health status of the community,especially in the surrounding  prolanis at the health center gymnastics group, Lampung city so that they can prevent the occurrence of osteoarthritis. The method used was health education and interviews with 39 prolanist group participants. Before conducting health counseling the participants only knew the meaning of osteoarthritis  but the outline was that participants did not understand the causes, complications,prevention and treatment of osteoarthritis , while after health education most healt education could find out the understanding ,causes,complications,prevention and treatment osteoarthritis. This shows that health education is effective to increase participants’ knowledge. Advice for mobile health centers, Lampung airports so that they can continue healyh education reutnely to the public so that they can add insight and improve public health. Keywords : Ostearthritis, health education , and knowledge
Motivasi eksternal dan internal perawat dengan penerapan pasien safety Esti Handayani; Eka Yudha Chrisanto; M. Arifki Zainaro
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 4 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i4.3895

Abstract

Background: Based on data at the inpatient, it was reported that the Near Miss (NM) of the Tegineneng inpatient health center was 10.5%, the Near Miss (NM) 6.15%, and in Kedondong reported an indicator of complete initial clinical assessment of 50%, Wash Your Hands With Soap compliance of 80%, and the use of PPE of 80%. Inpatient Hanura reported the incidence of nosocomial infections in 2018 was 7, and in 2018 was 7.30%, and in 2019 it increased to 7.60%.Purpose: To know the relationship between external and internal motivation of nurses with the application of patient safety in inpatient health centers.Method: Quantitative research design, descriptive correlative research design using cross sectional study, population and sample in this study were 40 respondents, data analysis used univariate and bivariate using chi square test.Results: The distribution of respondents knowledge about the external motivation of nurses with good application of patient safety was 20 respondents 55.0%, 18 respondents 45.0 % poorly, then the internal motivation of nurses with the application of good patient safety was 32 respondents 80.0%, less good as many as 8 respondents 20.0% the results of statistical tests using the chi square test obtained p-value = 0.289 (> 0.05), p-value = 0.049 ( > 0.05).Conclusion: p-value = 0.385 (> 0.05), which means that there is no relationship between the external motivation of nurses and the application of patient safety. The results of statistical test using the chi square test obtained P-value = 0.049 (> 0.05), which means that there is a relationship between the internal motivation of nurses and the application of patient safety.Keyword: Motivation; Internal; External; Patient; Safety.Pendahuluan: Berdasarkan data di UPT Puskesmas Rawat Inap dilaporkan angka kejadian tidak diharapkan (KTD) Puskesmas Rawat Inap Tegineneng sebesar 10.5 %, Kejadian Nyaris Cidera (KNC) 6.15%. Puskesmas Rawat Inap Kedondong dilaporkan Indikator Pengkajian Awal Klinis yang terisi lengkap sebesar 50%, Kepatuhan Cuci Tangan Dengan Sabun  80%, dan penggunaan APD 80%. Puskesmas Rawat Inap Hanura dilaporkan Kejadian Infeksi Nosokomial tahun 2018 sebesar 7.30%  dan di tahun 2019 meningkat menjadi 7.60%.Tujuan: Diketahui hubungan motivasi eksternal dan internal perawat dengan penerapan pasien safety di puskesmas rawat inap.Metode: Penelitian kuantitatif, rancangan penelitian deskriptif korelatif dengan menggunakan rancangan cross sectional study, populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perawat sebanyak 40 responden, analisa data menggunakan univariat dan bivariat menggunakan uji chi square.Hasil: Distribusi pengetahuan responden tentang motivasi eksternal perawat dengan penerapan pasien safety baik sebanyak 20 responden (55.0%), buruk sebanyak 18 responden (45.0%), kemudian motivasi internal perawat dengan penerapan pasien safety baik sebanyak 32 responden (80.0%), buruk sebanyak 8 responden (20.0%). Hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapat nilai p-value=0.289 (>0,05), p-value =0.049 (>0.05).Simpulan : p-value =0.289 (>0.05) yang artinya tidak terdapat hubungan motivasi eksternal perawat dengan penerapan pasien safety. Hasil uji statistik menggunakan uji chi square didapat nilai p-value=0,049 (>0.05) yang artinya ada hubungan motivasi internal perawat dengan penerapan pasien safety. 
Efektivitas Guided Imagery and Music (Gim) terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan Hipertensi Eka Yudha Christanto; M. Arifki Zainaro; Ade Gunawati Sandi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 9 (2022): Volume 5 No 9 September 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i9.7196

Abstract

ABSTRAK Hipertensi merupakan tekanan darah di atas atau sama 140 mmHg bagian systole dan di atas atau sama 90 mmHg bagian diastole. Beberapa terapi yang dapat dilakukan dalam hipertensi yaitu penanganan non farmakologis seperti, pijat kaki atau refleksi, hipnoterapi, teknik relaksasi napas dalam, relaksasi otot progresif (Progressive Muscle Relaxation) dan imajinasi terbimbing sambil menikmati music (Guided Imagery and Music). Adapun salah satu keistimewaan dari Guided Imagery and Music ini yaitu membuat tubuh lebih rileks, menurunkan ketegangan otot, membuat tubuh beristirahat lebih berkualitas, tekanan darah sistolik dan diastolic dapat menurun. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini, untuk mendapatkan kompetensi dan pengalaman dalam memberian asuhan keperawatan komprehensif yaitu dengan pemberian terapi Guided Imagery and Music (GIM) terhadap penurunan tekanan darah. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah membimbing klien agar rileks dan beristirahat sambil melakukan imajinasi terbimbing disertai dengan mendengarkan musik. Terdapat penurunan tekanan darah setelah dilakukan terapi Guided Imagery and Music (GIM) pada penderita hipertensi lansia. Dengan demikian, terapi Guided Imagery and Music (GIM) efektif dalam menurunkan tekanan darah. Kata Kunci: Guided Imagery and Music (GIM), Tekanan Darah, Hipertensi  ABSTRACT Hypertension is blood pressure above or equal to 140 mmHg in systole and above or equal to 90 mmHg in diastole. Some therapies that can be done in hypertension are non-pharmacological treatments such as foot massage or reflexology, hypnotherapy, deep breathing relaxation techniques, progressive muscle relaxation (Progressive Muscle Relaxation) and guided imagination while enjoying music (Guided Imagery and Music). As for one of the features of Guided Imagery and Music, it makes the body more relaxed, reduces muscle tension, makes the body rest better, systolic and diastolic blood pressure can decrease. The purpose of this community service is to gain competence and experience in providing comprehensive nursing care, namely by providing Guided Imagery and Music (GIM) therapy to reduce blood pressure. The activities carried out are guiding clients to relax and rest while doing guided imagination accompanied by listening to music. There is a decrease in blood pressure after Guided Imagery and Music (GIM) therapy in elderly hypertensive patients. Thus, Guided Imagery and Music (GIM) therapy is effective in lowering blood pressure. Keywords: Guided Imagery and Music (GIM), Blood Pressure, Hypertension 
Asuhan Keperawatan Anemia Ibu Hamil dengan Pemberian Tablet Zat Besi (Fe) di Puskesmas Satelit Bandar Lampung Eka Yudha Chrisanto; Rudi Winarno; Putri Salsabila Azzahra
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i10.7576

Abstract

ABSTRAK Kadar Hb ialah ukuran pigmen respiratorik dalam butiran-butiran darah merah, jumlah Hb dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut 100 persen. WHO telah menetapkan batas kadar Hb  normal ibu hamil batas nilai Hb 11,0 gr, wanita dewasa batas nilai Hb 12,0 gr (Arisman 2010). Maka dapat dikatakan bahwa Hb ibu hamil yang rendah atau kurang dari 11 gr masuk dalam kategori anemia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kadar hemoglobin dengan pemberian tablet zat besi (Fe) kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Satelit Bandar Lampung. Dalam penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan quasi eksperimen dengan one group pretest-posttest design. Pada pengambilan sampel peneliti menggunakan teknik sampling purposive. Populasi dalam penelitian ibu hamil dengan anemia sebanyak 3 responden, dilaksanakan pada bulan November 2021 selama 3 minggu di Puskesmas Satelit Bandar Lampung. Hasil penelitian didaptkan terjadi peningkatan kadar hemoglobin dengan pemberian tablet zat besi (Fe) yang dikonsumsi selama 3 minggu berturut-turut dengan skor kenaikan antara 0,9-2,0 gr/dl. Pentingnya pemberian tablet zat besi (Fe) dan pemeriksaan hemoglobin agar dapat mencegah dan tidak terjadi kejadian anemia pada ibu hamil. Kata Kunci: Anemia, Ibu hamil, Tablet Zat Besi  ABSTRACT Hb levels are a measure of the respiratory pigment in the grains of red blood, the amount of Hb in normal blood is approximately 15 grams every 100 ml of blood and this amount is usually called 100 percent. WHO has set a limit on normal Hb levels for pregnant women to limit Hb values of 11.0 gr, adult women limit Hb values to 12.0 gr (Arisman 2010). Then it can be said that the Hb of pregnant women who are low or less than 11 gr fall into the category of anemia. The purpose of this study was to determine the increase in hemoglobin levels by giving iron tablets (Fe) the incidence of anemia in pregnant women at the Bandar Lampung Satellite Health Center. In this study using analytical methods with a quasi-experimental approach with one group pretest-posttest design. In sampling, researchers used purposive sampling techniques. The population in the study of pregnant women with anemia was 3 respondents, carried out in November 2021 for 3 weeks at the Bandar Lampung Satellite Health Center. The results of the study showed an increase in hemoglobin levels by giving iron tablets (Fe) consumed for 3 consecutive weeks with an increase score between 0.9-2.0 gr / dl. The importance of giving iron tablets (Fe) and hemoglobin examination in order to prevent and not occur anemia in pregnant women. Keywords: Anemia, Pregnant Women, Iron Tablets
Efektivitas Teknik Bobath terhadap Masalah Keseimbangan pada Pasien Lansia Pasca Stroke Non Hemoragik di Lempasing Pesawaran Cindy Desmonika; Rika Yulendasari; Eka Yudha Chrisanto
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 2 (2023): Volume 6 No 2 Februari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i2.8125

Abstract

ABSTRACT Stroke each year, about 12 out of 100,000 people in the United States have a stroke, so the disease is listed as the number three death after heart disease and cancer. Conducting studies, diagnoses, interventions, implementation and evaluation of comprehensive nursing care using the bobath technique against balance problems in non-hemorrhagic post-stroke patients in Lempasing Pesawaran in 2022. Student oral case analysis (SOCA) design uses case study design in the form of application by approaching according to descriptive methods, this method is to collect data first, analyze data and then draw data conclusions. The units that are the case are further analyzed and given a therapeutic action. Based on the results of the widespread evalusion carried out, there is a disturbance of balance in the sebbakan due to nerve disconnection in the brain and even though it has been done laiha bobath diving for 1 week the balance disorder cannot be immediately overcome because storke must be treated properly and correctly. The result that there are insignificant changes, this is due to the fact that the problem of stroke cannot or cannot be completely cured if from the patient himself does not pay attention to the pattern of food, rest and activity at regular intervals. Keywords: Non Hemorrhagic Stroke, Bobath Therapy, Balance, Comprehensive Nursing Care  ABSTRAK Stroke setiap tahunnya, sekitar 12 dari 100.000 orang di Amerika serikat mengalami stroke, sehingga penyakit ini tercatat sebagai pebunuh nomor tiga setelah penyakit jantung dan kanker. Melakukan pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi  asuhan keperawatan komprehensif dengan menggunakan teknik bobath terhadap masalah keseimbangan pada pasien pasca stroke non hemoragik di Lempasing Pesawaran Tahun 2022. Desain student oral case analysis (SOCA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk  penerapan dengan cara pendekatan sesuai metode deskriptif, metode ini bersifat mengumpulkan data terlebih dahulu, menganalisis data lalu menarik kesimpulan data. Unit yang menjadi kasus tersebut secara lebih jauh dianalisis dan diberikan suatu tindakan terapi. Berdasarkan hasil evaluas yang dilakukan adanya maslah gangguan keseimbangan di sebbakan karena terputusnya syaraf pada otak dan meskipun sudah dilakukan laiha bobath selam 1 minggu gangguan keseimbangan tidak bisa langsung diatasi karena storke harus di obati dengan baik dan benar. Hasil bahwa adanya perubahan yang tidak signifikan, ini disebabkan karena masalah stroke tidak bisa atau belum bisa di sembuhkan secara total jika dari pasiennya sendiri tidak memperhatikan pola makanan, istirahat dan aktivitas secara berkala. Kata Kunci: Stroke Non Hemoragik, Terapi Bobath, Keseimbangan, Asuhan Keperawatan Komprehensif
Penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi pada lansia Teguh Pribadi; Eka Yudha Chrisanto; Antonij Edimarta Sitanggang
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 1 (2021): Promosi Kesehatan dalam penanganan penyakit Rematik, Gastritis, Hipertensi dan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2796.742 KB) | DOI: 10.56922/phc.v1i1.56

Abstract

Hypertension mostly occurs at age 35-44 years (6.3%), age 45-54 years (11.9%), and age 55-64 years (17.2%). The elderly are at high risk for degenerative diseases, such as coronary heart disease, hypertension, diabetes mellitus, gout (rheumatism), and cancer. The hypertension is a one disease that many elderly suffer. The cause of the incidence of hypertension is an unhealthy lifestyle that causes hypertension such as smoking, drinking alcohol and fatty foods. The aim of counseling is to increase public knowledge, especially those over 60 years of age, about the risk of hypertension, the importance of hypertension treatment, and prevention of hypertension. Participants who attended were 4 elderly involve of men and women. The gathering place following by Covid-19 protocol. The media using such as flipcharts and leaflets. The results of this activity can improve of their knowledge regarding hypertension, especially  who are more than 60 years old. Suggestions for the future need a more health promotion regularly on the schedule by public health centre management and nursing staff Keywords: Hypertension; Elderly; Health counseling; Health promotion. Hipertensi paling banyak terjadi pada usia 35-44 tahun (6,3%), usia 45-54 tahun (11,9%), dan usia 55-64 tahun (17,2%). Lansia berisiko tinggi terkena penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes melitus, asam urat (rematik), dan kanker. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita lansia. Penyebab timbulnya hipertensi adalah gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan hipertensi seperti merokok, minum alkohol dan makanan berlemak. Tujuan penyuluhan adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya yang berusia di atas 60 tahun tentang risiko hipertensi, pentingnya pengobatan hipertensi, dan pencegahan hipertensi. Peserta yang hadir adalah 4 lansia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Tempat berkumpulnya mengikuti protokol Covid-19. Media yang digunakan berupa flipchart dan leaflet. Hasil dari kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan mereka tentang hipertensi khususnya yang telah berusia lebih dari 60 tahun. Saran untuk kedepannya perlu adanya promosi kesehatan yang lebih rutin yang di jadwalkan oleh manajemen puskesmas dan tenaga perawat.
Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan efektifitas foot massage dan progressive muscle relaxation terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi M. Arifki Zainaro; Eka Yudha Chrisanto; Aria Winara Perkasa
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 3 (2021): Terapi Komplementer Dalam Keperawatan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.414 KB) | DOI: 10.56922/phc.v1i3.86

Abstract

Pendahuluan : Transisi epidemiologi global telah mengakibatkan perubahan pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif. Penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskuler, kanker, diabetes, hipertensi dan penyakit paru kronis telah menggantikan penyakit infeksi sebagai penyebab terbanyak kematian di seluruh dunia. Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hamper sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa berat di tengkuk, pusing (vertigo), jantung berdebar-debar, mudah lelah, penglihatan kabur, telinga berdenging (tinnitus), dan mimisan. Prevalensi hipertensi di provinsi Lampung berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah yaitu 24,7%. Sedangkan prevalensi hipertensi provinsi Lampung berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan adalah 7,4%, ditambah kasus yang minum obat hipertensi prevalensi hipertensi berdasarkan wawancara sedikit bertambah menjadi 7,6%. Dari 10 besar penyakit terbanyak di provinsi Lampung, pada tahun 2016 hipertensi menduduki urutan ketujuh dengan jumlah 5.29%dan meningkat menjadi urutan kelima pada tahun 2017 dengan jumlah 7.05% dan pada tahun 2018 hipertensi meningkat lagi menjadi urutan ketiga dengan jumlah 11,01% Tujuan : Diketahui Efektivitas Foot Massage Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kotabumi Kabupaten Lampung Utara Tahun 2021. Metode : metode asuhan keperawatan ini adalah mendeskripsikan dalam bentuk review kasus yang mengananalisis suatu masalah asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami hipertensi. Lokasi penelitian dilakukan di Kotabumi Lampung Utara. Hasil: hasil review kasus terhadap klien ditemukan keluhan utama nyeri kepala. Pada penegakkan diagnosis yaitu Resiko Penurunan Curah Jantung berhubungan dengan adanya vasokonstriksi. Evaluasi kasus diagnosa tersebut yaitu masalah teratasi sebagian. Simpulan: Berdasarkan evaluasi masalah dapat teratasi sebagian. Sebaiknya terapi foot massage (pijat kaki) dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) dilakukan secara teratur 2x sehari selama 5 hari, agar tekanan darah yang tinggi dapat turun secara stabil dan dapat menurunkan resiko penurunan curah jantung pada klien dengan hipertensi
Co-Authors Ade Gunawati Sandi Adhani, Neisa Aditia Arief Firmanto Afsani , Mahda Agung Aji Perdana Agustama Agustama Amelia, Weni Andoko Andoko Andoko Andoko Anisa Nismawati Anjani, Ni Wayan Oktavia Antonij Edimarta Sitanggang Aria Winara Perkasa Aryanti Wardiyah, Aryanti Atika Sari HS1, Senja Ayu, Shinta Arini Azahra, Putri Salsabila Bahjatun Nadrati Bina Riani Chelda Ernita Cindy Desmonika Cindy Desmonika Desi Risnarita Dewi Anggraini, Mega Dewi Kusumaningsih Dewi Kusumaningsih Dina Dwi Nuryani Djamaludin, Djuniar Djamaludin, Djunizar Djamaludin, Djunizar Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaludin Edimarta Sitanggang, Antonij Eka Trismiyana Elliya, Rahma Erlianti, Febi Erna Listyaningsih Ernita, Chelda Erpiyana, Refsi Esti Handayani Eva Listiyo Putri Fajrianti, Endah Febi Erlianti Fitria, Yanti Fradini Wandira Furqoni, Prima Dian Helma Wati Hermawan, Dessy Hidayat, Asep Rahmad Imron Saputra Irma Fitriyan Isnainy, Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Keswara, Umi Romayati Kurniasih, Dennti Ladin, Juliawan Lina, Mia Nurar Linawati Novikasari Lisa Yuliana Sari Lita Puspita Lolita Sary Ludiana, Ludiana M. Arifki Zainaro M. Deni Indrawan Made Novita Sari Mahda Afsani Mardani Mardani Mardani Mardani Mayka Kaduana Mega Dewi Anggraini Megah Rachmawati Mubarok, Faqih Al Muhani, Nova Murni Oktania Nadira, Khoirul Nirwanto Nirwanto Nirwanto Nirwanto, Nirwanto nopriani, nopriani Novikasari, Linawati Novikasari, Linawati Nur Afni Nuri Lutfiatil Fitri Oktarina, Devi Palupi, Antika Perkasa, Aria Winara Prayogo, Idfy Dwi Prima Dian Furqoni Putri Salsabila Azahra Putri Salsabila Azzahra Putri, Eva Listiyo Putri, Mia Rahma Ellya Rahmatika, Ida Rahmawati, Reka Putri Reka Putri Rahmawati Rilyani Rilyani Riska Wandini, Riska Risnarita, Desi Rita Purnama Rizki Zulkandri Rizky Andrian, Rizky Rudi Winarno Safitri, Laila Sandayanti, Vera Sapti Ayubbana Saputra, Hepi Leo Sari, Yunidha Puspita Selvianti, Utari Aditia Setiawati Setiawati Sintia, Monica Bela Dwi Sumarni Sumarni Susi Anisia Laila Susilawati, Susilawati Taufiq Hidayat Teguh Pribadi Teguh Pribadi Trioko, Agus Triyono Triyono Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Triyoso Umsani Umsani Umsani, Umsani Utama, Putri Yolanda Utari Aditia Selvianti Vera Yulyani Wahid Tri Wahyudi Weni Amelia Wenny Nopianti Widia Afira Yani, Rizka Gustri Yoko Saputra Yola Anjani Yopita Sari Yulendasari, Rika Yulyani, Vera Zulhaida, Zulhaida