Claim Missing Document
Check
Articles

Global Religious Diversity Values in the Study of International Relations Courses and Their Contributions in Character Education Shofia Nurun Alanur S; Hasdin; Jamaludin
Journal of Islamic Education Research Vol. 3 No. 1 (2022): Journal of Islamic Education Research
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, Islamic State University of Kiai Haji Achmad Siddiq Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/jier.v3i1.221

Abstract

One of the educational missions that continue to be echoed is character education. Although the development of science and technology is advanced and evolving, to face the metaverse era, characters must continue to be directed, shaped and guided, especially among students as a younger generation. One of the values that must be strengthened is the value of religious and global diversity, from the profile of Pancasila students. Global diversity means being open-minded in interacting with other cultures, maintaining self-identity, and believing that such attitudes are part of the fear of God Almighty. This research aims to examine and describe these values in international relations courses. Data is collected through interview methods and literature studies of the subject matter. Data analysis uses reduction techniques, conclusions and data presentation. The results showed that in international relations courses, the value of global diversity is highly integrated. Discussion of international relations, international cooperation, international treaties, the international community and issues in international relations. The value of global character-diversity is needed in international associations. Strengthening religious values in the self so as not to be easily affected from the international negative environment. Understanding other cultures that are equipped with faith, solidarity and love for their own culture, giving birth to a generation that is able to interact with the world, take positive knowledge and lessons, and implement the progress of the country. This condition contributes to the efforts of character education and the formation of global citizens who uphold the value of faith in god.
WORKSHOP PENYUSUNAN RENCANA AKSI PADA PELATIHAN MANDIRI DI PLATFORM MERDEKA MENGAJAR DAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Shofia Nurun Alanur; Jamaludin Jamaludin; Windy Makmur; Nasran Nasran
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i6.27118

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian berupa workshop pelatihan mandiri pada platform Merdeka Mengajar memiliki banyak manfaat penting, khususnya dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di dunia pendidikan. Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa, proyek berbasis kehidupan nyata, dan pengembangan profil pelajar Pancasila. Melalui workshop, guru dapat memahami cara menggunakan platform untuk menyusun rencana pembelajaran, modul ajar, dan asesmen yang relevan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hardskill guru yaitu mampu menyusun rencana aksi yang kreatif, cakap melalui pelatihan mandiri di platform merdeka mengajar, dan menyusun model pembelajaran berdiferensiasi. Metode kegiatan yang digunakan adalah workshop dengan langlah ceramah, praktek dan penyetoran tugas. Mitra kegiatan ini adalah guru-guru di SMKN 1 Dolo Barat sebanyak 21 orang. Sistem evaluasi menggunakan angket/kuosioner melalui google form. Berdasarkan hasil evaluasi, peningkatkan skill guru-guru SMKN 1 Dolo Barat sebanyak 90%.Abstract: Community service activities in the form of independent training workshops on the Merdeka Mengajar platform have many important benefits, especially in supporting the implementation of the Merdeka Curriculum in the world of education. The Merdeka Curriculum emphasizes student-centered learning, real-life-based projects, and the development of Pancasila student profiles. Through workshops, teachers can understand how to use the platform to create learning plans, teaching modules, and relevant assessments. This activity aims to improve teachers' hard skills, namely being able to create creative action plans, being proficient through independent training on the Merdeka Mengajar platform, and developing differentiated learning models. The activity method used is a workshop with lectures, practices, and assignment submissions. The partners in this activity are 21 teachers at SMKN 1 Dolo Barat. The evaluation system uses a questionnaire via Google Form. Based on the evaluation results, the improvement in the skills of SMKN 1 Dolo Barat teachers was 90%.
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF Shofia Nurun Alanur; Jamaludin; Sunarto Amus; Hasdin; Nasran
Jurnal Pendidikan Sang Surya Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Pendidikan Sang Surya
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Bulukumba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56959/jpss.v10i2.278

Abstract

The digitalization of education, especially in Pancasila and citizenship education, is a challenge to maintain the existence of Pancasila values ​​in life. Advances in digital technology can be utilized to contribute to the transfer of knowledge, strengthening national character and the profile of Pancasila students, as long as it is used wisely. One of them is through the use of interactive learning media. This study aims to describe how to strengthen the profile of Pancasila students in citizenship education through learning media using the Mentimeter application. This study is a descriptive qualitative study with a data collection method using a questionnaire via Google Form. The informants of this study were 69 Pancasila and citizenship education students. The results of the study showed that there were four values ​​of the Pancasila student profile that emerged during learning, namely moral values ​​towards humans, critical reasoning values, global diversity values ​​and mutual cooperation values. Moral values ​​towards humans are reflected in the attitude of students who respect and respect the opinions of others and accept their group. Global diversity values ​​are reflected in the attitude of students who do not discriminate between religion, ethnicity and region of origin in working together. Digitalization can encourage the development of national character.
Implementasi Kurikulum Merdeka di SMA Model Madani Palu Kelas X Sukmawati, Sukmawati; Jamaluddin, Jamaluddin; Alanur, Shofia Nurun; Jufri, Jufri; Adellia, Triva; Nadilla, Nadilla; Fausia, Fausia; Zanniaty, Iva; Iswandi, Iswandi; Juliawati, Ni Kadek Dewi; Yani, Ni Nyoman Feny Gita; Ananda, I Made Govardana; Santjuu, Amanda; Herdalia, Ni Nyoman Ayu
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 4, No 1 (2025): June 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v4i1.6171

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Kurikulum Merdeka di SMAN Model Terpadu Madani Palu serta mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaannya. Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan pendidikan terbaru yang menekankan pada pembelajaran berbasis projek, diferensiasi, dan pengembangan profil pelajar Pancasila. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, yang mendalam dengan kepala sekolah, guru, dan siswa, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMAN Model Terpadu Madani Palu telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, hingga evaluasi. Guru-guru di sekolah ini telah mengikuti pelatihan dan aktif mengembangkan perangkat ajar berbasis projek yang relevan dengan kebutuhan siswa. Siswa menunjukkan antusiasme dalam mengikuti pembelajaran yang lebih interaktif dan kontekstual. Namun, terdapat beberapa kendala seperti keterbatasan sarana prasarana, adaptasi guru terhadap perubahan paradigma pembelajaran, serta kebutuhan pendampingan berkelanjutan. Faktor pendukung utama meliputi dukungan penuh dari pihak sekolah, kolaborasi antar guru, serta keterlibatan orang tua dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka di SMAN Model Terpadu Madani Palu berjalan cukup efektif meskipun masih menghadapi beberapa tantangan. Diperlukan upaya peningkatan kapasitas guru, penyediaan fasilitas yang memadai, serta penguatan sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat agar tujuan Kurikulum Merdeka dapat tercapai secara optimal.
Implementasi Profil Pelajar Pancasila Dalam Pemberlakuan Kurikulum Merdeka di SMA Negeri Olahraga Tadulako Palu Rahman, Putri Wahida; Sukmawati, Sukmawati; Amus, Sunarto; Nasran, Nasran; Alannur, Shofia Nurun; Jamaludin, Jamaludin
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) implementasi profil pelajar Pancasila di SMA Negeri Olahraga Tadulako; (2) kendala dalam pelaksanaannya; dan (3) upaya pengintegrasian nilai-nilai profil tersebut. Subjek penelitian mencakup 11 orang, termasuk guru penggerak, guru berbagai mata pelajaran daru rumpun keilmuan, penanggung jawab keolahragaan, dan siswa dari kelas X hingga XII. Menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis dilakukan dalam tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Implementasi nilai profil pelajar Pancasila mencakup elemen seperti beriman, bertakwa dan berakakhlak mulia, kebhinekaan, gotong royong, kemandirian, bernalar kritis, dan kreatif, yang sebagian besar terlaksana dengan baik namun perlu penguatan lebih lanjut dalam kehidupan sehari-hari siswa. (2) Kendala utama meliputi rendahnya motivasi siswa (internal) serta pengaruh lingkungan keluarga dan pertemanan (eksternal). (3) Program Sekolah Penggerak menggunakan berbagai strategi seperti budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler untuk membentuk karakter siswa sesuai nilai Pancasila dan mendukung keberhasilan akademik dan olahraga.
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Melalui Model Pembelajaran Decision Making pada Pelajaran PPKn di Kelas VII B SMP Negeri 20 Palu Nazar, Ibnu; Sukmawati, Sukmawati; Jamaludin, Jamaludin; Nasran, Nasran; Alannur S, Shofia Nurun; Amus, Sunarto
AURELIA: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4, No 2 (2025): July 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/aurelia.v4i2.5180

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas VII B SMP Negeri 20 Palu pada mata pelajaran PPKn melalui model pembelajaran decision making. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metote Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dilakukan guru dalam kelas untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga keterampilan berpikir kritis siswa menjadi lebih meningkat. Dengan penerapan model pembelajaran decision making menunjukkan adanya perubahan positif dalam perilaku siswa. Dari hasil analisis yang telah dilakukan di ketahui bahwa dengan model pembelajaran decision making dapat meningkatkan keterampilan berpikr dan hasil belajar siswa mata pelajaran PPKn di SMP Negeri 20 Palu, hal ini dapat dilihat dari presentase dari siklus I ke siklus II yakni keterampilan berpikir kritis siswa di peroleh dari pertemuan ke I mendapat presentase 58%, pertemuan ke II mendapat presentase 75%. Pada siklus II pertemuan ke I mendapat presentase 87%, dan pada pertemuan ke II mendapat presentase 95%, pada siklus II. hasil observasi juga menunjukan peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu sebanyak 37%, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model decision making dapat meningkatkan keterampilan berpir kritis pada pembelajaran PPKn siswa kelas VII B SMP Negeri 20 Palu.
Implementasi Modul Ajar Pendidikan Pancasila Berbasis Kurikulum Merdeka Kelas XII di SMA SMANOR Palu : Penelitian Sukmawati Sukmawati; Shofia Nurun Alannur; Jamaludin; Yuliana Puspita Dewi; Frangki Julianto Mamahit; Fitriani; Putri Cahaya; Siti Zahra Rifal; Moh. Rafik; Salmamadi; Nur Faizah; Rifana; Bunga Putri Sagita; Ilham
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1255

Abstract

Pembelajaran Pendidikan Pancasila di SMANOR Palu menghadapi berbagai tantangan dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang bersifat kontekstual, fleksibel, dan sesuai dengan kebutuhan siswa yang memiliki peran ganda sebagai pelajar sekaligus atlet. Pengembangan modul ajar yang berlandaskan Kurikulum Merdeka harus mampu menghadirkan nilai-nilai Pancasila tidak sekadar sebagai konsep teori, melainkan juga dapat diinternalisasi dan diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, asrama, maupun di lingkungan olahraga. Modul ini disusun dengan pendekatan partisipatif dan diferensiatif yang mengintegrasikan nilai-nilai seperti disiplin, sportivitas, tanggung jawab, dan kolaborasi ke dalam pengalaman nyata siswa. Peran guru sangat vital dalam merancang metode pembelajaran yang adaptif terhadap jadwal latihan dan pola belajar siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif, bermakna, dan sesuai dengan prinsip pembelajaran merdeka. Selain itu, sangat penting memastikan bahwa metode dan bahan ajar yang digunakan mampu menggabungkan nilai-nilai Pancasila secara reflektif dan partisipatif sehingga dapat membentuk karakter kebangsaan dan memperkuat identitas siswa sebagai generasi Pancasila yang berintegritas dan bertanggung jawab. Penggunaan bahan ajar yang relevan, kontekstual, dan reflektif menjadi faktor kunci dalam membangun karakter kebangsaan dan memperkokoh jati diri siswa sebagai generasi muda yang berjiwa Pancasila, sejalan dengan visi SMANOR Palu.
Implementasi Nilai Nilai Profil Pelajar Pancasila (P3) dalam Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Di SMA Labschool Kelas X: Penelitian Sukmawati Sukmawati; Jamaludin; Shofia Nurun Alanur; Nabila Atmalia; Nur zakirah; Santi Aulia; Fatnelam; Hamida Balqis; Moh Fikri; Dinda; Sri Wandari; Yohanis Wau
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1257

Abstract

SMA Labschool Untad Palu merupakan lembaga pendidikan menengah yang berkomitmen terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dan penguatan karakter siswa.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus untuk menggali secara mendalam bagaimana motivasi belajar, lingkungan belajar, dan peran guru memengaruhi prestasi akademik siswa. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi terhadap siswa kelas X hingga XII pada periode 2022–2024. Beriman Kepada Tuhan Yang Maha Esa Dan Berakhlak Mulia, di SMA Labschool nilai ini di implementasikan melalui kegiatan sederhana namun bermaknah setiap awal pembelajaran, guru membibing siswa untuk berdoa bersama sebelum melakukan pembelajaran. Berkebinekan Global, Sekolah aktif mendorong pemahaman dan penghargan terhadap perbedaan budaya, suku, agama, dan latar belakang sosial. Bergotong Royong, nilai gotong royong melakukan kerja bakti secara bersama di lingkungan sekolah. Mandiri, siswa di ajak untuk mengembangkan daya juang dan sikap tidak bergantung kepada orang lain. Bernalar Kritis, guru mendorong siswa untuk berpikir logis, menyaring informasi, dan tidak mudah terpengaruh oleh opini yang tidak berdasar. Kreatif, karya yang di hasilkan beragam melalui dari poster, puisi, derama pendek, hingga video kreatif.
Kurikulum Merdeka dalam Pendidikan Modern Pada Pendidikan Pancasila SMPN 15 Palu: Penelitian Sukmawati Sukmawati; Shofia Nurun Alannur; Jamaludin; Anwir mk. Sulu; Kadek Desi Martini; Afriana; Putri Nur fahirah armiati; Aprilandani; Elmawati; lilis; Mohassagif; Yosafat; Rizal
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1258

Abstract

Kurikulum menduduki posisi sentral dalam semua kegiatan pendidikan, dan untuk mencapai tujuan pendidikan, kurikulum perlu meningkatkan kualitasnya dengan memperhatikan kebutuhan dan tahap perkembangan peserta didik di SMP NEGERI 15 Palu, kususnya pada siswa kelas VIII serta mengakomodasi kebutuhan pengembangan nasional. Penelitian ini dilakukan untuk memberi gambaran kurikulum merdeka sebagai wujud merdeka belajar yang ada di sekolah SMPN 15 PALU. Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan sebagai metode untuk mengumpulkan data. Kurikulum merdeka merupakan pendekatan pendidikan yang sangat penting dalam konteks pendidikan modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan Pancasila diintegrasikan melalui metode pembelajaran berbasis proyek, diskusi, dan simulasi kasus. Aktivitas ini meningkatkan keterlibatan siswa, meskipun terdapat hambatan seperti kurangnya pelatihan guru dan modul ajar yang tidak sepenuhnya aplikatif. Kepala sekolah mendukung melalui kebijakan berbasis nilai Pancasila, namun keterlibatan orang tua perlu ditingkatkan. Kesimpulan menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka membuka peluang untuk pendidikan Pancasila yang lebih aplikatif, namun tantangan seperti kompetensi guru dan keterbatasan sumber daya perlu diatasi. Disarankan adanya pelatihan intensif, pengembangan modul kontekstual, serta penguatan kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua. Penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan Pancasila yang relevan dan berkelanjutan dengan perencanaan dan dukungan yang tepat, agar menjadi alat yang efektif dalam membentuk generasi yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Pemanfaatan Media Canva Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Di SMK Negeri 8 Palu: Penelitian Sukmawati Sukmawati; Jamaludin; Shofia Nurun Alanur; Nurlia s. lompong; Gita purnamasari; Arianti; Sumarni; Nirma; Adheleydhe Tandayu; Dellawati Appulembang; Adril; Moh.Rusli
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1353

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media Canva dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X di SMK Negeri 8 Palu. Motivasi belajar merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Dengan menggunakan media Canva, diharapkan siswa dapat lebih tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan 85% pada siswa setelah menggunakan media tersebut. Penelitian ini mengindikasikan bahwa pemanfaatan media Canva dapat menjadi salah satu strategi efektif untuk meningkatkan semangat dan minat belajar siswa di lingkungan sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media Canva secara signifikan meningkatkan minat dan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi lebih antusias dan termotivasi dan interaktif. Dengan demikian, media Canva dapat menjadi alternatif efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di lingkungan sekolah kejuruan.
Co-Authors Abdy Evansyah Ade Ayu Adellia, Triva Adheleydhe Tandayu Aditya Aditya Adril Afriana Agil Agil Agios Tangkuman Agustin, Dewi Ahmad Arif Ahmad Gafar Alfan, Alfan Alifa, Nur Alnawati Alnawati Amir, Hapsa Ananda, I Made Govardana Andi Rahmatullah Anggi, Anggi Anggriani Lagonda Anggun Anggun, Anggun Anjelina Yofita Goo Anwir mk. Sulu Aprianto . Aprilandani Aprizal Aprizal Ardi Ardi Arianti Ariyanti, Alya Asep Mahpudz Asyer Emarvino Kaitu Baharuddin Baharuddin Basran Basran Budiman, Noslin Margareta Bunga Putri Sagita Chairil, Muhammad Dahlia Dahlia Dahlia Syuaib Dellawati Appulembang Dewa Ayu Made Suryani Dewi, Kadek Shinta Dinda Dwi Septiwiharti Dwi Septiwiharti Elma Tiana Elmawati Era Era Fahrul, Moh Fatima Az-Zahra Fatnelam Fausia, Fausia Febriani Febriani Febyanti, Ni Made Feni Feni Fina Fatikhatus Solikhah Fitriani Fitriani Fitriani Frangki Julianto Mamahit Gerhana Gerhana Gita purnamasari Grasia Eirene Dimba Yelvita Dimba Hamida Balqis Hasdin Hasdin Hasdin Hanis Hasdin Hasdin Hasdin Hasdin Hasdin Hasdin Hasdin Hasdin Herdalia, Ni Nyoman Ayu Husaena Almahdali Idjasa, Anggun Pratiwi ILHAM Imran Imran Imran Imran Intan Triana Ishak Ishak Isra Isra Isti Qumaira Iswandi Iswandi Ivon Ivon Jamaluddin Jamaluddin JAMALUDIN Jamaludin . Jamaludin Jamaludin Jannah, Siti Zahrotul Japar, Desianti Jesicca Jesicca Jihan Fatihah Jufri Jufri Juisda Elisabet Juliawati, Ni Kadek Dewi Kadek Desi Martini Kaharuddin Nawing Karmila M, Adelia Kartini Kartini Kassa, Adriana Kawadi, Julistri A Kiki Rinawati L, Nurmala Lasaka, Risnawati A Lilis Lilis Setiawati Lisa Selviana Lisdayani Lisdayani Lukman Nadjamuddin M. Shanda Saputra Magati, Hefinto Makmur, Windy Marjan, Elin Sintiya Marwah Marwah Marzella Dalla Mawar Mawar, Mawar Minarni Mita Mita Moh Fikri Moh. Rafik Moh.Rusli Mohassagif Muharrama, Muharrama Mujahidah, Fina Nabila Atmalia Nadila Yulianingsi Nadilla, Nadilla Nasran Nasran Nasran Nasran Nasran, Nasran Nazar, Ibnu Nelfi Nelfi Nia Nia Nirma Nirmaya Sasnita Sari Nur Ainun Nur Amalia Nur Azizah Nur Faizah Nur zakirah Nuraftitah Nuraftitah Nuralia Hamdan Nurhadija Nurhadija Nurhaliza, Nurhaliza Nurlia s. lompong Nurul Asrina Nurwahida Nurwahida, Nurwahida Olha Finaselya Tabunggi Parigul Parigul Pratiwi, Mei Putri Apriani Putri Cahaya Putri Nur fahirah armiati Putri Sabina R Tomeys, Irnayanti Rahmadan, Sri Rahmadani H. Dunggio Rahman, Putri Wahida Rahmat Hidayat Rani, Kadek Gita Rata, Fildayanti Renaldi Renaldi Rifana Rini Wulandari Riska Maharani Riska Tambidjonga Riski, Moh Rizal Roy Kulyawan Salmamadi Salsabila, Zelika Sampali, Abigail Virginia Yohana Santi Aulia Santika Santika Santjuu, Amanda Saputri, Hazad Sartina Sartina Sarwina Ayu Lestari Saskia, Saskia Seneng, Heri Irawan D Septianingsi, Andi Alda SINTA, PRETI Siti Fatima Siti Rukmana Siti Zahra Rifal Sri Wandari Sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati Sukmawati, Sukmawati Sumardi, Azzahrah Nabilah SUMARNI Sumawati Sukmawati Sunarto Amus Syuaib, Dahlia Tanti Tanti Taufiq Eka Riandhana Tongenge, Miranda Triputra, Moh Fauzan Umul Astifa Widya Astuti Windy Makmur Windy Makmur Yani, Ni Nyoman Feny Gita Yohanis Wau Yosafat Yuliana Puspita Dewi Yulitayani, Sri Zanniaty, Iva