Claim Missing Document
Check
Articles

Faktor Yang Berhubungan dengan Keikutsertaan Ibu untuk Tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) di Puskesmas Pintu Padang Kabupaten Tapanuli Selatan: Factors Related to Mother's Participation for Visual Acetic Acid Test (Viva Test) at Pintu Padang Health Center, Tapanuli Selatan Regency Titiek Fatmawaty; Haslinah Ahmad; Owildan Wisudawan B
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 11: NOVEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i11.4305

Abstract

Latar Belakang: Kanker serviks adalah jenis kanker yang terjadi di leher rahim, organ reproduksi perempuan yang merupakan pintu masuk ke arah vagina. Kanker ini umumnya disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Di Vietnam, kanker serviks merupakan penyebab kematian perempuan terbanyak, sementara di Indonesia dan Filipina, kanker serviks menempati urutan kedua sebagai penyebab kematian pada wanita. Di Thailand dan Malaysia, kanker serviks merupakan penyebab kematian perempuan ketiga terbanyak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan keikutsertaan ibu dalam tes IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) di Puskesmas Pintu Padang, Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi potong lintang (cross-sectional study). Populasi penelitian terdiri dari seluruh ibu yang berkunjung ke Puskesmas Pintu Padang Kabupaten Tapanuli Selatan, yang memenuhi syarat untuk menjalani tes IVA sebanyak 384 ibu. Sampel penelitian sebanyak 195 ibu dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil: Temuan penelitian menunjukkan bahwa pendidikan, pengetahuan (p=0,000), sikap (p=0,000), dukungan suami (p=0,002), dukungan petugas pelayanan kesehatan (p=0,011), dan faktor budaya (p=0,003) berhubungan dengan keikutsertaan ibu dalam tes IVA. Namun, akses menuju layanan kesehatan (p=0,923) tidak menunjukkan adanya hubungan dengan keikutsertaan ibu dalam tes IVA. Variabel yang paling berpengaruh adalah pengetahuan, dengan nilai p-value sebesar 0,000 dan nilai Koefisien sebesar 14.771. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dukungan suami, dukungan petugas kesehatan, dan faktor budaya berhubungan dengan partisipasi ibu dalam tes IVA di Puskesmas Pintu Padang, Tapanuli Selatan. Akses ke layanan kesehatan tidak berhubungan secara signifikan. Meningkatkan penyuluhan melalui media menarik dan dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan partisipasi. Perlunya program kesehatan yang mencakup budaya lokal untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya tes IVA guna pencegahan dan deteksi dini kanker serviks.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pencegahan Keputihan (Fluor Albus) pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Padang Kabupaten Tapanuli Selatan: Factors Influencing the Prevention of Leucorrhoea (Fluor Albus) in Adolescents in the Work Area of Pintu Padang Health Center Tapanuli Selatan Regency Mas Sri Wahyuni Harahap; Owildan Wisudawan B; Haslinah Ahmad
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 11: NOVEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i11.4306

Abstract

Latar belakang: Keputihan (fluor albus) sering dialami oleh wanita jika keputihan tersebut bersifat fisiologis, tetapi akan menjadi berisiko jika yang dialami adalah patologis ditandai dengan cairan berwarna kekuningan sampai kehijauan, jumlahnya berlebihan, kental, berbau tak sedap, terasa gatal atau panas dan menimbulkan luka sehingga perlu dilakukan pencegahan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencegahan keputihan (fluor albus) pada remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Padang Kabupaten Tapanuli Selatan Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian sebanyak sebanyak 100 remaja putri. Penarikan sampel dengan teknik total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan analisis multivariat. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencegahan keputihan (fluor albus) yaitu pengetahuan (p=<0,001), keterpaparan informasi (p=0,002), dukungan keluarga (ibu) (p=0,002). Variabel pengetahuan merupakan variabel yang paling besar berpengaruh dengan nilai Exp(B)/OR = 7,926 (95%, CI= 2,706- 23,218. Kesimpulan: Kesimpulan remaja putri yang berpengetahuan baik, terpapar informasi tentang keputihan dan pencegahannya, mendapatkan dukungan dari keluarga (ibu) akan mampu melakukan pencegahan keputihan (fluor albus) sebesar 94,16%.
Pengaruh Konseling Gizi terhadap Pola Makan Remaja dalam Pencegahan Stunting di SMA Negeri 1 Tana Toraja Tahun 2023: The Influence of Nutritional Counseling on Teenagers' Eating Patterns in Stunting Prevention at Tana Toraja 1 Public High School in 2023 Adelfia Soleman; Anto J. Hadi; Alprida Harahap; Haslinah Ahmad
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 2: FEBRUARY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i2.4942

Abstract

Latar Belakang: Pencegahan stunting sebenarnya dapat dimulai lebih awal yaitu mempersiapkan para remaja putri untuk menjadi perempuan dewasa yang sehat, sehingga siap untuk hamil dan memiliki keturunan salah satu caranya dengan menjaga pola makan yang baik. Sehubungan dengan hal itu, dirasa sangat penting pula untuk melakukan upaya pencegahan stunting di kalangan remaja dengan memberi konseling tentang perbaikan pola makan yang baik. Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh konseling gizi terhadap pola makan remaja dalam pencegahan stunting di SMA Negeri 1 Tana Toraja. Metode: Desain penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh konseling gizi terhadap pola makan remaja dalam pencegahan stunting. Sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 44 responden yang dibagi menjadi 2 yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui perbedaan ragam makanan, frekuensi makanan, angka kecukupan gizi, pola makan sebelum dan sesudah konseling dilakukan uji statistik McNemar karena data berskala nominal sedangkan untuk melihat efektivitas konseling terhadap ragam makanan, frekuensi makan, angka kecukupan gizi, pola makan dilakukan uji mann-whitney pada data selisih pre-post antar kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling tidak berpengaruh pada ragam makanan (p value = 0,534), frekuensi makanan (p value = 0,867), angka kecukupan gizi (p value = 0,392) dan pola makan (p value = 0,304) baik pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum dan sesudah konseling. Kesimpulan: Kesimpulan konseling tidak berpengaruh signifikan terhadap ragam makanan, frekuensi makanan, angka kecukupan gizi dan pola makan pada remaja dalam pencegahan stunting di SMA Negeri 1 Tana Toraja.
Efektifitas Pendidikan Kesehatan Menggunakan Pendekatan Health Belief Model (HBM) terhadap Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di MTSN 3 Padangsidimpuan: The Effectiveness of Health Education Using the Health Belief Model (HBM) Approach toward Knowledge Level of Adolescent Reproductive Health at MTsN 3 Padangsidimpuan Nur Hamima Harahap; Anto J. Hadi; Haslinah Ahmad
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 2: FEBRUARY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i2.4944

Abstract

Latar belakang: Remaja seringkali menghadapi berbagai masalah kesehatan reproduksi sebagai dampak dari perilaku berisiko. Salah satu pendekatan strategis dalam meningkatkan pemahaman remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah melalui pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan aspek penting dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kesehatan reproduksi remaja. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai efektifitas pendidikan kesehatan dengan menggunakan pendekatan health belief model (HBM) terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di MTs N 3 Padangsidimpuan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasi-experimental dengan two group pre-test post-test design. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII sampai dengan kelas IX MTsN 3 Padangsidimpuan sebanyak 248 siswa dan sampel sebanyak 152 responden yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol serta cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada Januari 2023 dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik serta penyajian data dalam bentuk tabel. Hasil: Penelitian ini diperoleh bahwa ada peningkatan pengetahuan setelah edukasi intervensi pendidikan kesehatan dengan menggunakan pendekatan healt belief model (HBM) terhadap kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Efektifitas pendidikan kesehatan dengan menggunakan pendekatan health belief model (HBM) terhadap kerentanan yang dirasakan (p=0.000), keseriusan yang dirasakan (p=0.000), manfaat yang dirasakan (p= 0.000), penghalang yang dirasakan (p= 0.000), dan efikasi diri (p= 0.000) terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Kesimpulan: Penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja melalui pendidikan kesehatan dengan menggunakan pendekatan health belief model (HBM).
Efektivitas Kebijakan Kesehatan dalam Meningkatkan Pengelolaan Limbah Medis di Puskesmas Labuhan Rasoki Kota Padangsidimpuan: The Effectiveness of Health Policies in Improving Medical Waste Management Rizky Syahriani Putri; Owildan Wisudawan; Haslinah Ahmad; Masnilam Hasibuan; Anto J. Hadi; Nayodi Permayasa
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 4: APRIL 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v7i4.5203

Abstract

Latar belakang: Pengelolaan limbah medis yang tidak tepat dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan masyarakat, petugas kesehatan, serta lingkungan sekitar. Kota Padangsidimpuan, seperti kota-kota di Indonesia, menghadapi tantangan dalam pengelolaan limbah medis yang aman dan ramah lingkungan di fasilitas kesehatan, termasuk di Puskesmas Labuhan Rasoki. Meskipun telah ada kebijakan dan regulasi yang mengatur pengelolaan limbah medis, namun implementasinya seringkali masih belum optimal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas kebijakan kesehatan dalam meningkatkan pengelolaan limbah medis di Puskesmas Labuhan Rasoki Kota Padangsidimpuan. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan penelitian terdiri dari 3 orang yaitu Kepala Puskesmas Labuhan Rasoki, Petugas Kesehatan Lingkungan, dan Pembimbing Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan. Penelitian dilakukan di Puskesmas Labuhan Rasoki Kota Padangsidimpuan dan dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Februari tahun 2024. Pemilihan informan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi dan wawancara mendalam (indepth interview), serta analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil: Penelitian didapati kebijakan kesehatan yang diambil dalam penanganan limbah medis di Puskesmas Labuhan Rasoki sudah memenuhi syarat mengkuti Permen LHK No: P.56/Men LHK Sekjen/2015 tentang tata cara dan persyaratan teknis pengolahan limbah B3 dari Fasyankes dan PMK No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas. Fasilitas pengelolaan limbah medis sudah memadai serta penanganan vektor juga sudah mengikuti peraturan keputusan Kepala Bapeda No. I Tahun 1995 tentang tata cara persyaratan teknis penyimpanan dan pengumpulan limbah bahan berbahaya dan berancun. Kerja sama juga sudah dijalin dengan pihak ke 3 yaitu PT. Rona Uli Jaya Utama terkait pengankutan limbah medis. Tetapi belum adanya dilakukan pelatihan tentang pengolahan limbah medis sebagai penunjang kinerja petugas limbah medis baik dari pihak puskesmas maupun pihak ke 3 atau dinas kesehatan. Kesimpulan: Pengelolaan limbah medis di Puskesmas Labuhan Rasoki sudah berjalan dengan baik dimana kebijakannya mengikuti permen LHK nomor P.56/menlhk-setjen/2015 sebagai dasar pengolahan limbah medis serta fasilitas yang tersedia sudah memadai dan telah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga namun untuk kompetensi staf belum pernah dilakukan pelatihan terkait pengelolaan limbah medis.
Contribution of the Role of Health Cadres in the Prevention of Stunting in Toddlers Haslinah Ahmad; Fahrizal Alwi; Anto J Hadi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 3: September 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v8i3.2483

Abstract

Stunting in toddlers is still a serious public health problem in Indonesia. Stunting can cause various adverse effects on children's health, such as growth and development problems, impaired cognitive function, and increases risk of disease in adulthood. This study was to analyze the role of health cadres in preventing stunting in toddlers. The study was cross-sectional with a sample of 200 cadres selected by exhaustive sampling. Data were collected by questionnaire and analyzed using the Chi-square test and logistic regression. The results showed that there was a significant relationship between employment status (p=0.001), attitude (p=0.001), perception (p=0.001), marital status (p=0.047), the competence of health cadres and the role of cadres in stunting prevention (p=0.001). The variable that contributes the most to the role of cadres in stunting prevention is the competence of cadres with Exp. (B)=4.914. The study shows that the role of health cadres in preventing stunting is important for improving the nutritional status of toddlers. Therefore, it is necessary to make efforts to improve the competence of health cadres, provide a positive perception of work, and improve the attitude of health cadres towards stunting prevention through training and skills provision for health cadres.
Mask-Wearing Behavior towards COVID-19 Prevention Erni Yetti Riman; Zadrak Tombeg; Anto J Hadi; Haslinah Ahmad; Fahrizal Alwi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 2: June 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.388 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8i2.1788

Abstract

COVID-19 is an infectious disease caused by a coronavirus that occurs in the digitalization era and has become a global pandemic that can attack various age groups and hinder various types of activities. This study was to analyze the relationship between the behavior of wearing masks and the prevention of COVID-19. This study was a quantitative correlation with a cross-sectional design approach. 58 were applied and selected using accidental sampling. Data were collected using a questionnaire and analyzed using the chi-square and logistic regression. The results showed that knowledge (p=0.003), attitude (p=0.and 001), duration of eating at food stalls (p=0.021), personal protective equipment (p=0.041), health checks (p=0.041), behavior using masks (p=0.003) associated with the prevention of COVID-19, and of the four variables the most related is knowledge with a value of Exp (B)=11.466, p=0.033. The conclusion was obtained that the behavior of using masks is related to the prevention of COVID-19. It is hoped that the use of masks by health workers and the public in a disciplined manner during activities in public facilities or crowded places must be followed by other actions such as maintaining distance in crowded places and diligently washing hands with antiseptic soap to reduce the rate of spread and prevent transmission of the deadly virus. Abstrak: COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang terjadi di era digitalisasi dan telah menjadi pandemi global yang dapat menyerang berbagai kelompok umur dan menghambat berbagai jenis aktivitas. Penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara perilaku memakai masker dengan pencegahan COVID-19. Penelitian ini bersifat kuantitatif korelasional dengan pendekatan desain cross sectional. 58 diterapkan dan dipilih menggunakan sampling aksidental. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan (p=0.003), sikap (p=0.dan 001), lama makan di warung makan (p=0.021), alat pelindung diri (p=0.041), pemeriksaan kesehatan (p=0.041), perilaku menggunakan masker (p=0,003) berhubungan dengan pencegahan COVID-19, dan dari keempat variabel yang paling berhubungan adalah pengetahuan dengan nilai Exp (B) = 11,466, p = 0,033. Didapatkan kesimpulan bahwa perilaku penggunaan masker berhubungan dengan pencegahan COVID-19. Diharapkan penggunaan masker oleh tenaga kesehatan dan masyarakat secara disiplin saat beraktivitas di fasilitas umum atau tempat keramaian harus diikuti dengan tindakan lain seperti menjaga jarak di tempat keramaian dan rajin mencuci tangan dengan sabun antiseptik sehingga dapat mengurangi laju penyebaran dan mencegah penularan virus mematikan tersebut.
Demographic factors and open defecation practices: A cross-sectional study in Gunungtua Jae Village, Padang Lawas Utara Lubis, Rini Khofifah; Wisudawan B, Owildan; Ahmad, Haslinah
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 6 No. 1 (2024): June
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v6i1.5281

Abstract

Open defecation (OD) remains a significant public health concern, particularly in rural areas of developing countries. This study aimed to investigate the association between demographic factors and OD practices in Gunungtua Jae Village, Padang Lawas Utara, Indonesia. A cross-sectional study was conducted involving 82 households. Data were collected using structured questionnaires and analyzed using Chi-square test and logistic regression. The findings revealed a significant association between several demographic factors and OD practices. These factors included household head knowledge (p = 0.000), occupation (p = 0.002), attitude (p = 0.000), education level (p = 0.000), and income level (p = 0.000). The study highlights the importance of considering demographic factors when addressing OD practices in public health interventions. Comprehensive efforts are needed to enhance community knowledge, particularly among household heads, regarding the significance of adequate sanitation and the detrimental impacts of OD practices. Collaboration between community health centers (puskesmas) and various stakeholders is essential for the sustainable implementation of the Total Sanitation Based on Community Approach (STBM) program. This program can effectively raise awareness and promote positive behavioral changes towards environmental hygiene and personal health, with a primary focus on encouraging proper sanitation practices and preventing environmental pollution.
Structural Model for Preparing Safe and Hygienic Complementary Food in Indonesia Widasari, Lucy; J. Hadi, Anto; Ahmad, Haslinah; Setyalaksana, Wirawan; Damayanti, Lusy; Sutrisni, Elly
Journal of Public Health and Pharmacy Vol. 4 No. 2: JULY 2024
Publisher : Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Jurnal Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jphp.v4i2.5556

Abstract

Introduction: Early childhood nutrition is a fundamental determinant of optimal growth and development. The study aimed to evaluate how mothers provide complementary feeding (CF) to infants and young children aged 6–23 months. It explored factors influencing the adoption of safe and hygienic CF practices recommended by the WHO and Infant and Child Feeding Guidelines. Methods: A non-experimental quantitative approach surveyed 1125 mothers across 28 districts/cities. Reliability was assessed using composite reliability (?_c), ensuring reliability threshold (?0.7) was met. Although most constructs comprised single items, they were deemed reliable. Results: Findings indicated that being the first child didn't significantly impact maternal understanding of CF (?=0.034, p=0.215) or adherence to safe CF practices (?=-0.001, p=0.307). Maternal employment status also showed no significant influence on CF knowledge (?=0.022, p=0.492) or safe CF practices (?=-0.01, p=0.568). However, maternal education significantly affected CF knowledge (?=0.060, p<.001) and safe CF practices (?=-0.030, p=0.004). Conclusion: In essence, higher maternal education levels correlated with better understanding of CF, thereby indirectly promoting safe and hygienic CF preparation.
Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Melakukan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Pijorkoling Kota Padangsidimpuan Harahap, Yanna Wari; Suryati, Suryati; Ahmad, Haslinah; Nurlaila, Nurlaila; Gusdita, Rahmi
Jurnal Pendidikan Sains dan Komputer Vol. 4 No. 01 (2024): Artikel Riset Periode Februari 2024
Publisher : Information Technology and Science (ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jpsk.v4i01.3654

Abstract

Pemeriksaan antenatalcare (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Cakupan K4 Padangsidimpuan tahun 2018 sebesar67%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan, umur dan paritas dengan kesadaran melakukan K4 di Puskesmas Pijorkoling kota Padangsidimpuan tahun 2019. Desain penelitian adalah crosssectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil Trimester III dengan usia kehamilan 36 minggu atau lebih sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu total population sehingga jumlah sampel adalah 40 orang. Data diperoleh dari Puskesmas Pijorkoling Padangsidimpuan dan melalui hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner. Metode analisa data dianalisis secara univariat, bivariat dengan menggunakan uji Chisquare dengan nilai ? sebesar 95%. Hasil penelitian didapatkan bahwa da hubungan antara pengetahuan (0,038), umur (0,037), status paritas (0,028) dengan kesadaran melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Pijorkoling Tahun 2019. Diharapkan kepada Puskesmas Pijorkoling melakukan inovasi baru seperti kelompok belajar ibu hamil, senam ibu hamil agar ibu hamil ramai berkunjung dan menginformasikan ke lintas sektor agar dapat memberikan perubahan perilaku masyarakat khususnya ibu hamil.
Co-Authors A.A, Abdullah AA, Abdullah Abdul Madjid Abdul Majid Abdullah AA Achmad Indra Awaluddin Ade Lisna Harahap Adelfia Soleman Adi Antoni Adi Antoni Ahmad Safii Hasibuan Ahmad Safii Hasibuan Alprida Harahap Alprida Harahap Alprida Harahap Aminuyati Anto J Hadi Anto J Hadi Anto J. Hadi Anto J. Hadi Anto J.Hadi Antoni, Adi Arisyah Siregar, Yuli Aritonang, Syharuddin Aulia Putri Ayus - Diningsih batubara, nurhalimah Damayanti, Lusy Diana Siregar, Elli Eli Kusuma Daulay Erni Yetti Riman Erni Yetti Riman Eva Rahayu Fahrizal Alwi Fatma Mutia Feprina, Yuni Gusdita, Rahmi Hadi, Anto J. harahap, yana wari Harahap, Yanna Wari Hasibuan, Ahmad Safii Hasni Yaturramadhan Hasni Yaturramadhan Ida Hannum Idris Lubis Indra Martua Nasution Ismayanti Harahap J. Hadi, Anto Karlina Sari Lin Khariyetni Lase Lindawati Lubis, Arisa Harfa Said Lubis, Rini Khofifah Lucy Widasari Lucy Widasari Marlina Harahap, Enta Mas Sri Wahyuni Harahap Masnawati Masnilam Hasibuan Masroini Ritonga Masroini Ritonga Megawati Megawati Mhd. Idris Lubis Muhammad Amin Ritonga Muhammad Djohan Mutia, Fatma Nafratilova Ritonga, Nevo Najamuddin Napitupulu, Mastiur Napitupulu, Natar Fitri Nasution, Nur Arfah Nayodi Permayasa Nazaruddin Nasution Nefonavratilova Ritonga Nur Aliyah Rangkuti nur arfah nasution Nur Hamdani Nur Nur Hamima Harahap Nurarfah Nasution Nurhalimah Batubara Owilda Wisudawan Owildan Wisudawan Owildan Wisudawan Owildan Wisudawan B Permayasa, Nayodi Rabiul Marzuki Siregar Rahimudin Mufti Lubis Rangkuti, Juni Andriani Regina Junisna Waldani Ridwan Amiruddin Rizky Syahriani Putri Rosmini Siahaan Rusdiyah Sudirman Made Ali Rusdyah Rusdyah Setialaksana, Wirawan - Siregar , Yuli Arisyah St.Nurmiati Aminuddin Suryati Suryati Sutrisni, Elly Titiek Fatmawaty Wisudawan B, Owildan Yanna Wari Harahap Yuli Arisyah Siregar Yuli Arisyah Siregar Zadrak Tombeg Zuraidah Nasution