Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS DAN PENGELOLAAN SISA MATERIAL KONSTRUKSI DAN FAKTOR PENYEBAB PADA 3 PROYEK KELURAHAN DITINJAU BAGIAN PONDASI MENGUNAKAN ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA Derry Handoko Purba; Widi Hartono; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37339

Abstract

Material merupakan komponen yang penting dalam menentukan besarnya biaya suatu proyek, lebih dari separuh biaya proyek diserap oleh material yang digunakan. Pada tahap pelaksanaan konstruksi, penggunaan material di lapangan sering menimbulkan sisa material yang beragam yang belum dikelola dengan baik yang memungkinkan mengganggu gerakan / sirkulasi pekerjaan dalam proyek, keselamatan kerja dalam proyek ,dan menjadi beban dalam biaya untuk sampah, sehingga usaha untuk meminimalkan sisa material penting untuk diterapkan. Sisa material (waste) merupakan salah satu masalah serius pada pelaksanaan proyek konstruksi. Usaha meminimalkan sisa material konstruksi akan membantu meningkatkan keuntungan kontraktor dan mengurangi dampak lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan yang teliti dan tepat dalam menentukan jumlah kebutuhan material yang akan digunakan dalam proyek serta dilakukan evaluasi terhadap penggunaan material tersebut. Untuk menghitung sisa material dilakukan Penghitungan kuantitas sisa material yaitu Sisa material = Pembelian material - Stok material - Kebutuhan material, kemudian menghitung biaya sisa material dengan mengkalikan jumlah sisa dengan harga satuan material, perhitungan persentase biaya sisa yaitu biaya sisa material dibagi total biaya sisa material dikali 100%. Untuk mencari akar penyebab digunakan Root Cause Analysis yaitu metode untuk mendapatkan penyebab terjadinya waste material. Hasil rekapitulasi persentase biaya waste material kelurahan Gilingan : Tanah 87,39%, Pasir 0,39%, Batu kali 0,055%, Beton 1,97%, Besi d 16 7,05%, Besi ø 10 3,11 %, Semen 0,39 % dengan jumlah biaya waste material Rp. 6.464.762. Kelurahan Jagalan : Tanah 60,2%, Pasir 1,745%, Batu kali 0%, Beton 3,7%, Besi d16 19,06 %, Besi ø10 12,12%, Semen 3,165 % dengan jumlah biaya waste material Rp.2.527.140. Kelurahan Kauman : Tanah 55,2%, Pasir 3,65%, Batu kali 0%, Beton 2,86%, Besi d16 14,95%, Besi ø10 11,98%, Semen 11,34% dengan jumlah biaya waste material Rp. 3.151.142.Akar penyebab waste material dibagi menjadi 4 penyebab utama yaitu desain, pengadaan material, penanganan material, dan pelaksanaan pada pekerjaan.Dampak dari waste material itu sendiri ialah terjadinya tambahan pekerjaan dilapangan,mengganggu transportasi,rusaknya tanaman,dan terganggunya aktifitas pekerja di lokasi.
ANALISIS VALUE ENGINEERING PADA PONDASI JEMBATAN (STUDI KASUS: PROYEK JEMBATAN KALI CENGGER TOL SEMARANG-SOLO RUAS SALATIGA-BOYOLALI SESI AMPEL-BOYOLALI) Himawan Nur Aredha Putra; Sugiyarto Sugiyarto; Ary Setyawan
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 4 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.511 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i4.36536

Abstract

Rekayasa Nilai atau yang biasa dikenal dengan istilah Value Engineering (VE) adalah suatu cara pendekatan kreatif dan terencana dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengefisiensikan biaya-biaya yang tidak perlu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komponen yang dapat diefisiensikan dengan metode VE, mengetahui alternatif terbaik yang dapat mengganti desain awal, dan mendapatkan perbandingan biaya konstruksi. Analisis VE dilaksanakan pada Proyek Pembangunan Jembatan Kali Cengger Tol Semarang Solo ruas Salatiga Boyolali sesi Ampel-Boyolali.Pada studi VE, ada 5 tahap yang harus dilakukan yang biasa dikenal dengan value engineering job plan yaitu tahap informasi, tahap kreatif atau tahap spekulasi, tahap analisis, tahap pengembangan, dan tahap penyajian dan tindak lanjut.Dalam penelitian ini komponen pekerjaan yang dipilih untuk dilakukan studi VE adalah pekerjaan struktur pondasi jembatan. Desain awal struktur pondasi awal yaitu pondasi bored pile d=150 cm dan penulis merekomendasikan dua alternatif untuk menggantikan desain awal tersebut. Alternatif pertama dengan pondasi bored pile d=100 cm dengan kedalaman 8 m dan alternatif ke-dua menggunakan pondasi tiang pancang d=100 cm dengan kedalaman 10 m. Biaya pekerjaan struktur pondasi dengan desain awal adalah Rp. 70.741.519.932,00 dan setelah dilakukan analisis VE diperoleh biaya alternatif 1 Rp. 70.472.541.358,00 dengan penghematan sebesar Rp. 268.978.574,00 dan biaya pekerjaan alternatif 2 Rp. 69.406.435.961,00 dengan penghematan sebesar Rp. 1.335.083.971,00.
ANALISIS PERBANDINGAN PENGGUNAAN PERANCAH BAJA KONVENSIONAL DAN PERANCAH BAJA MODIFIKASI Arum Destyarini; Widi Hartono; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.249 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37076

Abstract

Perancah baja merupakan komponen yang sangat penting dalam pekerjaan bekisting untuk menunjang pekerjaan selanjutnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan perancah baja serta untuk menganalisis perbandingan penggunaan perancah baja. Analisis perbandingan yang dilakukan yaitu analisis kualitatif meliputi kriteria produktivitas dan durasi pekerjaan, biaya, metode pelaksanaan, keselamatan kerja, mobilisasi, akses, lokasi dan tempat penyimpanan, ketahanan material terhadap cuaca serta mutu dan kualitas dan analisis kualitatif meliputi sub kriteria produktivitas tenaga kerja, durasi pekerjaan, total biaya sewa dan biaya investasi material. Hasil dari analisis tersebut diolah dengan bantuan software expert choice. Hasil analisis, penggunaan perancah baja yang terpilih dari hasil combined pada software expert choice yaitu perancah baja modifikasi dengan bobot 0,641 sedangkan perancah baja konvensional memperoleh bobot 0,359 dengan nilai inconsistency 0,02.
SKALA PRIORITAS PEMELIHARAAN GEDUNG-GEDUNG KANTOR KECAMATAN DI KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Widi Hartono; Yopi Saparudin; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.715 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36852

Abstract

Kantor Kecamatan Kabupaten Sukoharjo adalah bangunan pemerintah yang digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik. Pemeliharaan bangunan diperlukan untuk menjaga kondisi fisik bangunan kantor kecamatan dari kerusakan, sehingga terwujudnya kenyamanan pelayanan dan aktivitas pemerintahan yang kondusif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui urutan prioritas dan kondisi bangunan kecamatan, yang berguna sebagai acuan dalam kegiatan pemeliharaan. Data primer pada penelitian ini diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lokasi penelitian, dan menyebarkan form kuisioner kepada responden yang terkait. Data sekunder diperoleh dari data penelitian terdahulu, peraturan yang berlaku, dan pedoman bangunan gedung. Penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (Ahp), untuk menentukan bobot komponen yang diperoleh dari hasil penilaian kepentingan komponen bangunan, oleh masing-masing responden. Penentuan kondisi bangunan dan prioritas pemeliharaan, dengan menghitung nilai Indeks Kondisi Bangunan (IKB) yang merupakan penggabungan dua atau lebih nilai kondisi komponen dikalikan bobot masing-masing komponen. Hasil urutan prioritas diperoleh skala Indeks Kondisi Bangunan (IKB) yang menunjukkan dalam kriteria kondisi baik sekali, dengan rentang nilai antara 85,2496 sampai dengan 94,6833 dan rata-rata IKB yaitu 92,037. Uraian kondisi pada kriteria tersebut adalah, beberapa kerusakan mungkin terlihat akan tetapi tidak mempengaruhi fungsi bangunan. Perawatan rutin dan pengantian beberapa elemen diperlukan agar tetap dalam kondisi yang baik.
ANALISIS INVESTASI BANGUNAN GEDUNG ( Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap RSUP Dr. Kariadi Semarang ) Hafiedz Akbar; Sugiyarto Sugiyarto; Budi Laksito
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.66 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37395

Abstract

Jumlah penduduk Kota Semarang menurut Profil Kependudukan Kota Semarang oleh BPS sampai dengan akhir Desember tahun 2012 sebesar : 1.628.590 jiwa, terdiri dari 798.467 jiwa penduduk laki-laki dan 830.123 jiwa penduduk perempuan. Dengan jumlah sebesar itu Kota Semarang masih termasuk dalam 5 besar Kabupaten/Kota yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di Jawa Tengah. Dengan data tersebut diatas maka Potensi permasalahan yang muncul akibat pertumbuhan penduduk juga akan semakin besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan bangunan gedung pada pembangunan gedung baru rumah sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Studi Kelayakan Aspek Keuangan yaitu dengan metode Net Present Value ( NPV ) Internal Rate of Return ( IRR ), Revenue Cost Ratio ( RCR ), Return On Investmen (ROI), Return On Equity (ROE ). Dari penilaian kelayakan investasi yang dilakukan didapatkan hasil yaitu NPV positif sesuai yang diharapkan, yaitu sebesar Rp. 119.061.977.112,00. RCR diperoleh sebesar 1,162 > 1, IRR yang diperoleh adalah sebesar 16,000242 % lebih besar dari suku bunga komersil 12%, BEP diperoleh dalam jangka waktu 11 tahun 9 bulan 9 hari, lebih cepat dari masa pengembalian modal pinjaman yaitu 15 tahun, BEP Okupansi diperoleh 53,96 %, ROI sebelum pajak diperoleh 1,213 > 1, ROI setelah pajak diperoleh 1,033 > 1, dan ROE diperoleh 1,385 > 1. Dengan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa penanaman modal untuk proyek gedung baru IRNA RSUP.Dr.Kariadi Semarang layak untuk di investasikan.
PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENERAPKAN METODE EARNED VALUE ANALYSIS (EVA) MENGGUNAKAN SOFTWARE MICROSOFT PROJECT 2007 (STUDI KASUS DI PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL BROTHERS 2 SOLO BARU, SUKOHARJO) Endar Pancaningrum; Widi Hartono; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.006 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v6i1.36588

Abstract

Untuk mencapai keberhasilan pada sebuah proyek, diperlukan adanya manajemen yang baik yaitu dengan adanya fungsi pengendalian yang dapat mempengaruhi hasil akhir suatu proyek serta dapat meminimalisasi penyimpangan yang terjadi selama proyek berlangsung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil EVA dengan menggunakan Microsoft Project 2007, mengetahui skenario percepatan yang mengalami keterlambatan, dan mengetahui besarnya perkiraan biaya akhir proyek dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Analisis data menggunakan metode analitis dan deskriptif. EVA adalah metode pengendalian biaya dan waktu proyek yang mampu menunjukkan indeks kinerja biaya dan jadwal pada setiap pelaporan, sehingga proyek dapat dilihat kemajuan per pelaporan. Analisis data menunjukkan bahwa perhitungan konsep nilai hasil untuk bulan Februari-Maret menunjukkan SPI < 1 yang artinya penyelenggaraan proyek terlambat, sementara untuk bulan April nilai SPI =1 yang artinya penyelenggaraan proyek tepat waktu. Nilai CPI > 1 untuk bulan Februari-Maret artinya pengeluaran proyek lebih kecil dari anggaran dan CPI = 1 untuk bulan April artinya sesuai rencana anggaran biaya. Hasil ETC 3 bulan berturut turut (Februari-April) yaitu Rp. 1.085.123.685, Rp. 357.971.843, Rp. -54.262.692. Hasil EAC 3 bulan berturut turut (Februari-April) yaitu Rp. 21.946.845.982, Rp. 21.980.555.782, Rp. 21.981.362.911. Hasil sisa anggaran berturut-turut selama 3 bulan menunjukkan angka positif berarti anggaran proyek lebih kecil dari rencana anggaran biayanya.
ANALISIS PERBANDINGAN RESIKO KONTRAK LUMPSUM DAN UNIT PRICE DENGAN METODE AHP Widi Hartono; Andreawan Setyo Nugroho; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.022 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.37012

Abstract

Kontrak merupakan ikatan antara pemilik proyek selaku pengguna jasa dengan pelaksana/kontraktor selaku penyedia jasa konstruksi. Kontrak menjabarkan bentuk kerjasama, baik dalam hal teknik, komersial, maupun dari segi hukum dengan poin poin yang telah disepakati oleh kedua pihak pemilik dengan konraktor. Sehingga kedua belah pihak harus mencermati pasal-pasal yang ada dalam kontrak guna menghindari risiko yang timbulkan dari kontrak yang telah disepakati. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan faktor yang paling berpengaruh maupun kurang berpengaruh selanjutnya memilih kontrak yang memiliki risiko terkecil oleh Kontraktor. Penelitian ini dilaksanakan di Ex-Karesidenan Surakarta, dengan responden merupakan Kontraktor yang berada diwilayah Surakarta saat penelitian ini dilaksanakan. Data yang diperlukan berupa penilaian kriteria hierarki dengan perbandingan skala Saaty. Data dikumpulkan dengan wawancara dan kuisioner. Penggunaan metode AHP (Analythical Hierarchy Process) dengan Microsoft Excel dipilih karena dapat memberikan hasil penilaian secara subjektif dan objektif. Sub-Kriteria Aspek Biaya Ruang Lingkup(0,1394) merupakan Faktor yang paling berpengaruh sedangkan Pemilihan peralatan (0,0618) merupakan faktor yang kurang berpengaruh. Sub-Kriteria Aspek Waktu Sanksi proyek (0,1656) merupakan faktor yang paling berpengaruh sedangkan Kecepatan waktu (0,1295) merupakan faktor yang kurang berpengaruh Sub-Kriteria Aspek Mutu, Quality Control (0,1256) merupakan faktor yang paling berpengaruh sedangkan Kebijakan Proyek terhadap mutu proyek (0,0972) merupakan faktor yang kurang berpengaruh. Dari hasil analisis data yang dilakukan menyatakan bahwa dari pihak Kontraktor Kontrak Lumpsum memiliki Risiko terhadap Biaya, Waktu dan Mutu sebesar 58,02% sedangkan Kontrak Unit Price 41,98%
ANALISIS VALUE ENGINEERING UNTUK EFISIENSI BIAYA (STUDI KASUS: PROYEK APARTEMEN YUKATA SUITES ALAM SUTERA TANGERANG) Gabriel Kusumo Hendrianto; Sugiyarto Sugiyarto; Ary Setyawan
Matriks Teknik Sipil Vol 6, No 4 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v6i4.36538

Abstract

Value engineering (VE) adalah aplikasi metodologi nilai (value methodology) pada sebuah proyek atau layanan yang telah direncanakan atau dikonsepkan untuk mencapai peningkatan nilai (value).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pekerjaan yang dapat diefisiensikan dengan metode VE dan seberapa besar pengaruh VE terhadap biaya proyek konstruksi. Analisis VE dilakukan pada proyek pembangunan Apartemen Yukata Suites Alam Sutera Tangerang.Tahapan studi VE dikenal dengan istilah value engineering job plan yang dibagi menjadi lima tahap, yaitu tahap informasi, kreatif, analisis, pengembangan dan rekomendasi. Tahap pertama yaitu tahap informasi yaitu mengumpulkan sebanyak mungkin data mengenai proyek yang akan dianalisis. Tahap kedua adalah kreatif adalah tahapan yang berisi alternatif-alternatif yang disarankan. Tahap ketiga analisis yaitu tahap yang berisi perhitungan biaya dan analisis fungsi komponen pekerjaan tersebut. Tahap keempat yaitu tahap pengembangan yaitu tahap dimana alternative disajikan secara final dan kemungkinanannya untuk di implementasikan. Tahapan terkahir yaitu presentasi adalah tahap untuk meyakinkan kepada para pengambil keputusan tentang apa yang sudah dikembangkan oleh tim studi VE.Pengaruh dari analisis VE yang telah dilakukan yaitu mendapatkan cost saving pada pekerjaan struktur sebesar Rp. 2.084.020.787,53. Biaya proyek yang telah direncanakan sebelumnya sebesar Rp. 280.500.000.000,00 dan biaya proyek setelah dilakukan analisis VE sebesar Rp. 278.207.577.133,72. Alternatif terbaik yang disarankan adalah penggunaan tangga pracetak dan pengurangan dimensi pada struktur kolom.
PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXCEL (Studi Kasus Pembangunan Pabrik PT GHS Grompol Surakarta) Fajar Fajar; Setiono Setiono; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.871 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37094

Abstract

Pada pelaksanaan sebuah proyek konstruksi dibatasi biaya, mutu dan waktu. Keberhasilan suatu proyek menuntut adanya pelaksanaan manajemen secara baik. Pengendalian yang baik dapat mengurangi resiko terjadinya keterlambatan dan pembengkakan biaya proyek. Di dalam pelaksanaan di lapangan, khususnya pada Proyek Pembangunan Pabrik GHS Grompol Surakarta ini banyak menemui berbagai macam kendala yang harus dicari cara penyelesaian terbaik segala pertimbangan. Selisih dana antara rencana dan pelaksanaan pada proyek tersebut akan dipantau dan dikendalikan. Untuk meningkatkan efektifitas dalam pengawasan dan pengendalian proyek maka digunakan metode konsep nilai hasil. Konsep nilai hasil merupakan suatu metode yang mampu menghitung besarnya biaya yang menurut anggaran sesuai dengan pekerjaan yang telah di selesaikan atau di laksanakan, Selain berfungsi untuk pengendalian proyek, metode Konsep Nilai Hasil juga dapat di kembangkan untuk membuat perkiraan sementara untuk mengetahui apakah dana sisa proyek masih mencukupi atau tidak, berapa besar perkiraan biaya untuk menyelesaikan proyek maupun berapa besar proyeksi keterlambatan pada akhir proyek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif kuantitatif dengan durasi pekerjaan selama 4 bulan. Data yang diperlukan adalah Rencana Anggaran Biaya, Kurva S, Laporan Mingguan. Untuk mengolah data tersebut digunakan metode konsep nilai hasil dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel yang lebih familiar dikalangan masyarakat. Dengan menginputkan data yang terkait untuk analisis, maka program ini akan melakukan kalkulasi secara otomatis sesuai dengan rumus - rumus kalkulasi yang telah dibuat oleh program ini. Sehingga perhitungan konsep nilai hasil akan lebih cepat dan akurat. Langkah pengendalian yang di ambil untuk memperkecil keterlambatan waktu penyelesaian proyek adalah dengan memperkecil durasi pada item pekerjaan yang berada lintasan kritis (Pekerjaan Balok B3 20/40 lt 2,Pekerjaan Balok B2 20/45 lt2, Pekerjaan Balok B1 25/50, Pekerjaan Kolom K2 20/45 lt 2, Pekerjaan Kolom K4 20/30 lt 2).
KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 5 CM Bagus Zaki Baridwan; Agus Setiya Budi; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.27 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.36998

Abstract

Baja merupakan material tidak dapat diperbaruhi, sehingga meningkatkan harga jual dan menimbulkan kelangkaan. Alternatif lain pengganti baja sebagai tulangan balok dapat menggunakan bambu, yang mana merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat lentur pada balok beton tulangan bambu petung takikan tidak sejajar tipe u dengan lebar takikan 10 mm dan 20 mm pada tiap jarak 50 mm. Pengujian kuat lentur mengacu pada SNI 03 - 4431 - 2011. Nilai analisis kuat lentur hasil pengujian laboratorium adalah 8,7283 N/mm2 untuk takikan 10 mm dan 11,2032 N/mm2 untuk takikan 20 mm.
Co-Authors AB Kusuma AB Kusuma Wardani Abdul Rohman Hadi Addi Mardi Harnanto Adi Yusuf M Adi Yusuf Mutaqin Adi Yusuf Muttaqien Adil Budi Sanjaya Afrinur Winursito Ardi Agus Setiya Budi Agustin Khoirun Nisa’ Ahmad Muali Akhmad Rifai Aminuyati Ampuan Situmeang Andika Putra Pratama Andreawan Setyo Nugroho Andriani Miraza Anthony Salim Anugerah Fajar Pradana Ardyan Reza Himawan Ari Maryani Ariet Setiawan Arif Fitria Ariza Eka Novianto Arum Destyarini Ary Setyawan Bagus Zaki Baridwan Baskoro Adi Prayitno Bimas E Saputra Budi Laksito Budiono, Taat Chicilia Puspita Chumdari Chumdari Cornelia Dumarya Manik Derry Handoko Purba Desilia Purnama Dewi Desilia Purnama Dewi Dimitrij Dimas Adhika Dwi Rahmawati Faizah Dwi Wahyuni Edi Junaedi Edo Maharu Edwi Mahajoeno Eka Juningsih Eka Miliana Apnandi Eko Yudo Elisa Herawati Elza Syarief Endar Pancaningrum Erik Pradana Putra Erlina Fatma Ratri Eva Kumala Wikan Prasodjo Fajar Fajar Fajar Ridwansyah Fajar Sri Handayani Fajar Srihandayani Farihatul Faizah Laela Febrianus Rio Sasuwang Fika Giri Aspia Ningrum Fitria Nur Laili Gabriel Kusumo Hendrianto Gea Ros Alifa Gigih Widiyanto Hafiedz Akbar Hanafi Akhmad Uswah Hapsari Octa Safira Harjoyo Harjoyo Hasdiansah, Hasdiansah Henni Marlinah Henry Setiawan Heppy Oktaria Heru Sasongko Hestu Prasetya Himawan Nur Aredha Putra Ida Ayu Putu Sri Widnyani Ikhya Naufal Irla Gabriela Arya Jangkung Handoyo Mulyo Jesicha Muryantono Putri Pradana Karjo Karjo Katrian Nola Tania Kevinnoka Adi Prasanda Kiss Yanuar Riva’I Riatayasyah Krisenciana Firija Nuri Wulandari Kristanto Wibowo Lilik Kurniawan Lutfiana Nurhidayah Luther Gustavo Liwoso M. Eko Ferriristanto Maharani Kurnia Putri Mahasir Mahasir Mahmud Gunggung Saputro Masyhur Masyhur Monica Tanskanovia Magna Muhamad Hafiz Muhammad Rizan Adam Nani Nuraeni Sarah Nani Nuraini Sarah Nina Sulistyowati Nita Etikawati Novi Sri Purwaningsih Novita Putri Utami Nur Ahyani Nur Indiana K Nurmiyati Nurmiyati NURUL ISTIQOMAH Okyta Putri Cahya Ardika Primanda Arief Kurniawan Pristiansyah, Pristiansyah Purwadi, Joko Putri Ayu Hardiyanti Raden Ajeng Imareta Sulistiofanny Ratna Setyaningsih Ratna Suminar Ratna Suminar Rheo Ramadhan Rina Melati Riri Oktarini Rizki Mega Andriani Rizki Permata Yusniawati Rokhmat Syaeful Akbar Rosiana Aprilia Sajidan Sajidan Sapto Imambachri Sarah Iasya Setiono Setiono Shandra Shapeka Shelly Intania Haryanto Sitcha Atat Nurmufti Siti Qomariyah Siti Zubaidah Siti Zubaidah Sodikun Sodikun Solly Aryza Somawardi Somawardi Sri Amini Sri Cipto Purnomo subanar subanar Suciati Suciati Suciati Sudarisman Sugeng Waluyo Sugiyarto Sugiyarto Sugiyo Sugiyo Sukho Baskoro Sumardino Sumardino Sunarmasto Sunarmasto Suparmi Suparmi Syafruddin Syafruddin Timotheus Ardya Pradipta Vina Putri Cahyarini Vita Utari Wahid Sulaiman Waluyo Waluyo Widi Hartono Yeni Farid Yoka Raditya Ranu Prana Yopi Saparudin Yuliyanto Yunita Purwandari Zaki Zainal Arifin Zamzam Nurhuda Zulfitriyanto, Zulfitriyanto