Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search
Journal : Jurnal Buana Farma

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN GEDI (Abelmoschus manihot L.) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT Neni Sri Gunarti; Sri Carnia; Lia Fikayuniar
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i1.41

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot L.) terhadap bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus) dengan menggunakan pelarut yang berbeda tingkat kepolarannya. Metode difusi sumuran digunakan untuk melihat daya hambat dari masing – masing ekstrak yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kepolaran tiga pelarut yaitu n-heksan, etil asetat, dan etanol 96% memberikan aktivitas penghambatan yang berbeda pada bakteri Propionibacterium acne, dan Staphylococcus aureus. Dimana ekstrak etanol 96% dan ekstrak etil asetat menunjukkan daya hambat yang besar dibandingkan ekstrak n-heksan terhadap bakteri Propionibacterium acne dengan zona hambat sebesar 34,52±1,48 mm, 30,38±0,93 mm, dan 21,70±2,20 mm. Sedangkan untuk bakteri Staphylococcus aureus ekstrak etanol 96% 30,58±1,96 mm, ekstrak etil asetat 31,06±1,18 mm, dan ekstrak n-heksan 23,81±6,14 mm. Daya hambat dari masing – masing pelarut termasuk kedalam kategori sangat kuat.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN PREDNISON PADA JAMU REMATIK DAN PEGAL LINU DI KARAWANG BARAT Lia Fikayuniar
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i1.44

Abstract

Dengan konsep kembali alam, sehingga obat tradisonal menjadi pilihan alternatif pengbotan pendamping untuk pengobatan konvensional, karean selain khasiat nya yang baik tetapi memiliki efek samping yang relatif rendah, dan berdasarkan dari penggunaan turun temurun. Dengan hal tersebut ada beberapa pada fakta nya produsen menggunakan kesematan itu untuk melakukan produksi dengan mengambil keuntungan dengan cara memberi produknya dengan campuran bahan kimia obat tanpa aturan, sehingga hal tersebut membahayakan konsumen seperti yang tertera dalam peraturan kemenkes bahwa syarat obat tradisional dilarang sama sekali mengandung bahan kimia obat (BKO). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan Bahan Kimia Obat (BKO) prednison pada jamu rematik dan pegal linu. Sampel jamu yang digunakan yaitu sebanyak sepuluh sampel jamu yang berbeda dengan metode spektrofotometri UV-Vis sebagai metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan adanya lima sampel jamu (yang positif mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) (A, B, C, D, E, F, J) yang dianalisis dengan Spektrofotometri UV-Vis yang mengandung rata-rata kadar prendison yang paling tinggi adalah sampel Jamu J pada konsentrasi 30 ppm dengan nilai 0,07833%.
UJI EVALUASI TABLET IBUPROFEN DENGAN MENGGUNAKAN PENGIKAT DARI AMILUM UMBI GARUT (Marantha arundinaceae L.) Dewi Yulyadah; Nia Yuniarsih; Lia Fikayuniar
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.162

Abstract

Amilum umbi garut digunakan sebagai alternatif bahan pengikat pada pembuatan sediaan tablet, dikarenakan umbi garut mengandung gizi yang tinggi, protein sebesar 1,0-2,2%, lemak 0,1%, amilosa 19,4-21,7%, karbohidrat 25-30%, kandungan pati dari umbi garut terdapat sekitar ± 20% dan serat larut 5,03%. Amilum umbi garut mengandung senyawa utama yaitu amilosa 20%, dan amilopektin 80%. Amilosa memiliki sifat yang mudah menyerap air serta daya kembangnya sangat baik untuk digunakan sebagai penghancur dan pengikat tablet. Amilopektin bersifat lebih lengket serta cenderung membentuk gel apabila dicampurkan dengan air, sehingga amilum dari umbi garut dapat digunakan sebagai bahan pengikat untuk tablet. Tujuan penelitian untuk mengetahui amilum umbi garut dapat dijadikan sebagai bahan pengikat pada formula tablet ibuprofen dan untuk mengetahui amilum dari umbi garut memenuhi syarat pengujian sifat fisik granul dan sifat fisik tablet sebagai bahan pengikat dari tablet ibuprofen. Metode yang digunakan eksperimental dengan statistik inferensial analisis komparasi. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa formulasi 20% dengan menggunakan pengikat dari amilum umbi garut paling baik digunakan sebagai pengikat pada pembuatan tablet ibuprofen, karena semakin banyak kadar amilum umbi garut pada formulasi maka tablet yang dihasilkan semakin baik dan memenuhi syarat uji sifat fisika kimia tablet.
PENGARUH WAKTU DEASETILASI TERHADAP HASIL PREPARASI DAN KARAKTERISASI KITOSAN DARI LIMBAH TULANG SOTONG (Sepiella inermis) Iin Lidia Putama Mursal; Lia Fikayuniar; Neni Sri Gunarti; Sudrajat Sugiharta; Rodiah Empon
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.206

Abstract

Tulang sotong (Sepiella inermis) berpotensi sebagai sumber kitosan. Kitosan merupakan polimer alami yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis kitosan dari limbah tulang sotong serta mempelajari pengaruh variasi waktu deasetilasi terhadap nilai rendemen, kadar air, kadar abu dan derajat deasetilasi. Untuk mensintesis kitosan dilakukan sintesis kitin terlebih dahulu dengan dua proses yaitu : demineralisasi dan deproteinisasi. Selanjutnya untuk sintesis kitosan ada pada proses deasetilasi menggunakan NaOH 60 % dengan perbandingan antara sampel dan pelarut yaitu 1:10 (b/v) dan variasi waktu deasetilasi yaitu 4 jam, 6 jam dan 8 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rendemen, kadar air, kadar abu dan derajat deasetilasi telah memenuhi persyaratan standar mutu kitosan dan nilai yang diperoleh menurun dikarenakan bertambahnya waktu deasetilasi namun untuk kadar air, tidak dipengaruhi oleh waktu deasetilasi, dan juga tulang sotong ini berpotensi untuk dijadikan bahan untuk membuat kitosan, hal ini didasarkan pada hasil FTIR karena memiliki gugus -OH, gugus -NH, serta tidak munculnya gugus C=O dari gugus amida yang merupakan karakteristik dari terbentuknya kitosan.
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SERUM ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum x africanum Lour.) Lia Fikayuniar; Anggun Hari Kusumawati; Mega Putri Silpia; Herlina Monafita; Laela Tusyaadah
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 4 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i4.265

Abstract

Kemangi (Ocimum x africanum L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa antibakteri mampu menghambat penyumbatan bahan keratin pada lapisan pilosebaseus yang dipicu oleh bakteri jerawat yaitu Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak etanol daun kemangi menjadi sediaan serum antijerawat dan uji evaluasi fisik yang meliputi uji organoleptik, pH, viskositas, daya sebar, homogenitas serta uji aktivitas antibakteri pada sediaan serum antijerawat dengan variasi konsentrasi F1 (1,25%), F2 (2,5%) dan F3 (5%). Uji aktivitas antibakteri sediaan serum antijerawat dilakukan menggunakan metode difusi agar dengan cara sumuran. Hasil penelitian pada sediaan serum antijerawat ekstrak etanol daun kemangi memiliki nilai F1= 10,2 mm F2= 14,4 mm dan F3= 17,4 mm. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sediaan serum antijerawat yang memenuhi persyaratan sifat fisik dan yang memiliki efektivitas antibakteri yang terbaik adalah F3 (5%) memiliki warna hijau bau khas kemangi dan tekstur liquid dengan nilai pH= 5,04, viskositas= 1996, daya sebar= 5,3 dan homogen dengan zona hambat sebesar 17,4 mm yang menunjukan bahwa sediaan serum antijerawat ekstrak etanol daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri termasuk kedalam zona hambat kuat.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN TELANG (Clitoria ternatea L.) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa Lia Fikayuniar; Ermi Abriyani; Sabila Nur Safitri; Didi Jayadi Mulya
Jurnal Buana Farma Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v2i1.327

Abstract

Telang leaf (Clitoria ternatea L.) is one of the plants that is often used as a traditional medicine by the people of Indonesia to cure infections which is used by attaching it to the sore, wound or swollen part. The purpose of this study was to determine the antibacterial bioactivity of n-hexane, ethyl acetate, and methanol extracts of telang leaf against Pseudomonas aeruginosa bacteria and to determine the content of secondary metabolites in the extracts of n-hexane, ethyl acetate, and methanol qualitatively by phytochemical screening and thin layer chromatography. The method used in this study is the antibacterial method of pitting with a concentration of 40%, 60%, 80%, 100%, phytochemical screening, and thin layer chromatography with specific spot appearance. The best potential antibacterial bioactivity between n-hexane, ethyl acetate, and methanol extract of telang leaf (Clitoria Ternatea L.) against Pseudomonas aeruginosa is the methanol extract of telang leaf (60%) which has an inhibition zone of 18.57 mm, strong category and based on supporting data. qualitatively by phytochemical screening containing secondary metabolites, namely flavonoids, saponins, tannins, quinones, polyphenols and triterpenoids/steroids as well as TLC results with the appearance of specific Liebermen burchard (LB) spots that are positive blue-black in color, suspected as an antibacterial of the triterpenoid/steroid secondary metabolite group.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI ANTIOKSIDAN TERHADAP EKSTRAK BUNGA Limnocharis flava L DENGAN METODE DPPH Ermi Abriyani; Lia Fikayuniar; Mia Anisa Silvi; Arie Wichandar
Jurnal Buana Farma Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v2i2.392

Abstract

Genjer (Limnocharis flava L.) is of plants that bloom throughout the year. The part that can be used of Limnocharis flava L. is leaves, but more people used stems and flowers of Limnocharis flava L. for consumption. The present study has aim to determine the phytochemical screening and antioxidants activity assay of Limnocharis flava L. bloom extracts. Method of the research are extraction by maceration, screening phytochemical, DPPH method which is by measuring the capture of synthetic radicals in polar organic solvents at room temperature. The results of phytochemical screening of Limnocharis flava L. bloom are flavonoid, saponin, tannin, polyphenols, quinone. Antioxidant activity assay of Limnocharis flava L. bloom from three extracts have resulted IC50 value from methanol extract 61.4224 ppm, ethyl acetate extract 160.4368 ppm and n-hexane 433,2932 ppm. Methanol extract has a stronger antioxidant compared to ethyl acetate and n-hexane extracts by DPPH method.
UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK DAUN (Ipomoea carnea Jacq) TERHADAP Candida albicans Lia Fikayuniar; Ermi Abriyani; Rizmayanti Intan Ferdiansah; Sumiyati Sumiyati; Santa Regina Sianipar; Selvia Aziza
Jurnal Buana Farma Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v2i2.393

Abstract

Infectious diseases can be transmitted from one person to another or from animals to humans of the causes of infection diseases is fungi. Fungi are microorganisms in the form of cells or branched threads. These microorganisms have a rigid cell wall and composed of polysaccharides or chitin, have nuclei and spores, are not chlorophyllous and do not multiply sexually and asexually. Based on this, research was carried using of the welling method on antifungal bioactivity as well as a thin layer chromatography test of spotting to determine the content of secondary metabolites contained in the leaves of kale fence. This study aims to determine the bioactivity of secondary metabolites in n-hexane extract, ethyl acetate, and methanol of kangkong pagar leaves (Ipomoea carnea Jacq) against Candida albicans fungi. This study made four different concentrations namely 60%, 80%, 100%, 120%, for positive control using ketoconazole and negative control using CMC 1%. Data analysis is using the One Way ANOVA test. From this study, the results were that kale fence leaf extract contains secondary metabolites, namely flavonoids, tannins, steroids. Then the results of the antifungal activity test of fencing kale leaves have activities that can inhibit fungi at a concentration of 120% with an inhibitory zone diameter of 11,254 mm so that they can be classified as strong antifungal bioactivity, in the results of the One Way ANOVA analysis of the three samples (N Hexana, Methanol and ethyl Acetate), it is known that the Sig value is 0.000 < 0.05 so it can be said that the rata_rata is "Significantly Different".
UJI TOKSISITAS MENGGUNAKAN METODE BSLT DAN SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK (Melastoma malabathricum L.) Lia Fikayuniar; Ermi Abriyani; Fioren Irwandira; Sinta Bela; Sartika Dewi
Jurnal Buana Farma Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v2i2.394

Abstract

Melastoma malabathricum L. plant or commonly known as senduduk is often used as a source of food and medicine. The stem of senduduk is one part of the senduduk plant that has not been widely utilized in existence compared to its flowers, fruits and leaves. Senduduk plant has activity as antidiarrhea, fractures, digestive tract disorders, melancholy, seizures, epilepsy, abdominal pain, thrush, anti-inflammatory, antipyretic, wound, and antioxidant, in addition to the myriad benefits of M. malabathricum L. also contains toxic compounds. Therefore, this study aims to determine the toxic activity of n-hexane extract, ethyl acetate, senduduk stem methanol (M. malabathricum L.) against A. salina L. shrimp larvae to avoid toxic risks in humans. The method used in the study was the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) using 10 shrimp larvae A. salina L. in each replication carried out three times afterwards followed by probit analysis to see the percentage of shrimp larva death. The study also found results that n-Hexane extract contains flavonoids, quinones and saponins, while ethyl acetate and methanol extracts contain only flavonoids and quinone. Senduduk stem extract (M. malabathricum L.) has a toxic effect with a value of LC50 < 1000 ppm or in the n-Hexane extract of 1.66 ppm, while in ethyl acetate extract of 56.23 ppm and methanol extract of 128.82 ppm.
FORMULASI DAN EVALUASI KARAKTERISTIK SERUM ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL UMBI BIT MERAH (Beta vulgaris L.) Lia Fikayuniar; Laela Tusyaadah; Anggun Hari Kusumawati; Nurul Hotimah
Jurnal Buana Farma Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v2i3.544

Abstract

Red Beetroot Tubers have the benefit of providing a natural colour in the manufacture of food products. In the red beetroot fruit, there is the pigment betacyanin which is a derivative of betalain. Betasianin is a red or violet pigment which is a group of polar flavonoids because it binds to nitrogen pigment sugars and is a substitute for anthocyanins. The purpose of this study was to determine which red beet tuber ethanol extract face serum formula (Beta vulgaris L.) was the best, based on the results of the physical evaluation (organoleptic, pH, dispersion, viscosity, homogeneity), proving the presence of antioxidant content based on qualitative testing using KLT and specific spotting (DPPH 0.4%) in each formulation. The result of this study is that the content of secondary metabolites of red beetroot tuber extract (Beta vulgaris L.) positively contains flavonoid compounds, alkaloids, quinones, saponins, and flavonoids, based on the results of the physical evaluation (organoleptic liquid textured and brownish-yellow in colour, pH (5.00), dispersion power (5.5), viscosity (1997), homogeneity test with homogeneous results and based on qualitative antioxidant activity tests using Thin Layer Chromatography and spotting appearance specific (DPPH 0.4%) is F2 because it has a more pronounced yellow spot colour against the background of a purple colour plate, this means that the red beet tuber face serum preparation contains a class of antioxidant compounds. So it can be concluded that the best formula is formula 2 because it has good dosage characteristics and is suspected to contain antioxidant compounds based on qualitative analysis
Co-Authors Abimanyu, Aditiya Rizky Putra Abriyani, Ermi Adinda Khairun Nissa Adinda putri Sabrina Aditiya Putra Abimanyu Agnes Dewi Maria Agrestia, Tasya Agustin, Alisya Nabila Ainun Mar’atus Putri Warsito Aisyah Salsabila Ramadhina Ali Alfarizzy Aliffia Dwi Rahma Alya Lutfiah Amalia Amalia Anggun Hari Kusumawati Anggun Hari Kusumawati Anita Anita Anita Fajriyani Anjela Dian Putri Rahayu Aprilia Kuswanti Arie Wichandar Arrizqi, Farres Ilhamza Arum Hasanah Astriani Nurjanah Asyri Khoerunnisa Atoriq, Muhamad Al Audiny, Cindy Aulia, M Azriel Ayesha, Adinda Ayu Jasmine Azzahra Ayu Wahyuni Ayu Wandira Azalia, Riza Khaila Azizah, Sella Siti Nur Azzahra Amelia Bela Cindika Sagala Candra, Ayu Chaerunnisa Chaerunnisa, Chaerunnisa Cindiansya Cindiansya Dedeh Komalasari Della Valentina Dewi Yulyadah Dewi Yunita Dhavid Twua Mangunsung Dida Fahdona Azzahra Didi Jayadi Mulya Dinar Salma Putri Utami Dinda Aisyah Dinda Revalina Putri Dinda Revalina Putri Dissa Ayu Putri Andini Dyah Anggun Dyanita Irene Susilo Putri Eka Nurfarida Musfiroh Eko Sri Wahyuningsih Eko Sri Wahyuningsih Elista Indah Susanti Eni Nuraeni Erisa Mindawati Erliana Sari Ika Wahyuni Erna Sri Rahmawati Evi Riszka Nurhapit Evi Tania Fadia Ainun Sathi’ah Fajar Adi Prasetya Fajriyatulhuda, Sarah Farhamzah Farida Nur Aeni Farres Ilhamza Arrizqi Fifit Safitri Fioren Irwandira Firlie Bastia Putty Zahra Fitri Amalia Fitri Nurfadhilla Gina Desfina Wijaya Gunarti, Neni Sri Hamjah, Renita Haniatin, Khoirul Hanifah Ismayfatin Hanita, Icha Helsen Helsen Herawati, Shintya Happy Herlina Monafita Hidayat, Dhivira Azfari Pratama Ibrahim, Asshasyfa Iin Kurniawati Iin Lidia Putama Mursal Iin Lidia Putama Mursal Ilham Bintang Pratama Ilham, Ramdani Nur Intan Nurcahyani Irawan, Lora Irma Rahmawati Janwar Janwar Jihan Rosmayati Julia Ratnawati Julianti, Dine Kalina Megia Khairani, Risda Aulia Khairiyah, Syifa Khesya Shafira Khesya Shafira Maurizkya Laela Tusyaadah Laela Tusyaadah Lia Eka Budiyanti Lora Irawan Lulu Melinda Lutfiah, Alya Maharani Angeline, Tiara Mangunsong, Dhavid Twua Marsella Mideliani Jured Maya Arfania Mega Ayu Anisa Mega Putri Silpia Mellya Apriliani Mentari Mia Anisa Silvi Mindawati, Erisa Mita Lianastuti Monica Yashna Kusuma Adi Saputra Muhamad Al Atoriq Musfiroh, Eka Nurfarida Neni Nurlelah Nia Yuniarsih Nia Yuniarsih, Nia Nisa Dwi Yuliani Nissa, Adinda Khoirun Nopita Aliani Novi Lavly Fairish Novi Lavly Fairish Novita Andriyani Nugraha, Septian NURHALIMAH Nurhalimah Nurhalimah Nurhamidah, Wida Nurjanah, Astriani Nurlelah, Neni Nurlidia Hidayat Nurshazidah, Shania Nurul Aeni Safitri Nurul Hotimah Oviligiar Sugiharto Pijriah, Sulis Salsa Prasetya, Fajar Adi Pratiwi Pratiwi Pratiwi Pratiwi Putri Agustina Putri Agustina Putri Rahayu, Anjela Dian Putri Ramadhani, Putri Putri, Nurhaliza Rahayu, Mega Septiani Rahma, Aliffia Dwi Rahmawati, Siti Irma Ramadhina, Aisyah Salsabila Ramdani Nur Ilham Refriyanti Irma Renita Hamjah Reza Rizky Yuniar Richa Putri Immelia Risti Septanti Riswanti Frida Anandari Rizky Marsada Ukur Ujung Rizmayanti Intan Ferdiansah Rodiah Empon Sabila Nur Safitri Salma Aziz Samsi Ayu Wulandari Santa Regina Sianipar Saputra, Ferdyan Pranata Sarah Fajriyatulhuda Sartika Dewi Sathi’ah, Fadia Ainun Seftiani Su’aida Mahfud Selvia Aziza Selviani Eka Suci Septian Aditiya Nugraha Septiani, Putri Shania Nurshazidah Shintya Happy Herawati Shofia Difa Aulia Sigit Roma Rezki Silvia Ismayanti Sinta Bela Siti Aminah Siti Lulu Lutfiah siti mudrikah Siti Nurcahyati Siti Solihat solihat, siti Sri Anbar Naurah Sri Ayu Winarti Sri Carnia Sri Wahyuningsih, Eko Sudrajat Sugiharta Sugiharta, Sudrajat Sulastri Amallia Sumiyati Sumiyati Susanto, Nabila Tsabitah Syarifah, Nadia Siti Syerli Putri Afriliany Syifa Fauziah Syifa Kamilah Syifa Khairiyah Syifa Salsabila Nur Fauziah Tanti Amelia Tiara Maharani Angeline Tiurida Pandiangan Utami, Dinar Salma Putri Wahyu Nur Februrohman Wahyuni, Ayu Salsabila Wianda Azzahra Audia Wianda Azzahra Audia Wida Nurhamidah Widya Fatmala Widya Fatmala Wijaya, Gina Desfina Wipena Fariza Yasinta Vivia Muthaqimah Yenny Febriani Yun Yuliani Dewi Yuliani, Nisa Dwi Yulianti Khasanah Zaenudin, Rian Ahmad Zafira Fatiha Nurulhadi Zulfa, Adiva Nafila Zulfa, Amanda Auliya