Penelitian ini membahas tentang perencanaan sistem jaringan distribusi primer dan sekunder di perumahan Greenstone City Kota Malang. Pada jaringan primer digunakan saluran udara tegangan menengah (SUTM) dan pada jaringan sekunder digunakan saluran kabel tegangan rendah (SKTR). Kemudian dilakukan simulasi aliran daya dengan software ETAP 12.6 untuk mengetahui besar jatuh tegangan dan rugi daya pada jaringan. Besar kebutuhan daya terpasang yaitu 637 kVA dan menggunakan tiga buah trafo dengan kapasitas 250 kVA. Pada jaringan SUTM digunakan tiang sepanjang 12 meter dengan GSW, kabel AAAC dengan luas penampang 16 mm2 atau AAAC-S dengan luas penampang 35 mm2, isolator dengan tipe pin post dan long rod, lightning arrester dengan rating UA = 24 kV kelas = 5 kA, dan fuse cut out dengan rating 10 T untuk arus minimal dan 12,5 K,T untuk arus maksimal. Pada jaringan SKTR digunakan penghantar NYY sebesar 1x185 mm2 dan NYFGbY dengan luas penampang 4x95 mm2 dan 4x50 mm2, no fuse breaker dengan rating KHA sebesar 500 A, NH-Fuse sebesar 16 A dan 10 A, penghantar pembumian sebesar 50 mm2, dan elektroda pembumian dengan tahanan insumo sebesar 36,02 Ω atau pipa galvanis sebesar 30,8 Ω. Hasil jatuh tegangan sudah memenuhi standar PT. PLN (Persero) yaitu tidak melebihi dari -10% pada setiap panel dan total hasil rugi daya saat beban dasar pada jaringan trafo 1 sebesar 1008 watt , jaringan trafo 2 sebesar 1008 watt, dan jaringan trafo 3 sebesar 625 watt dan pada saat beban puncak total rugi daya pada jaringan trafo 1 sebesar 6002 watt, jaringan trafo 2 sebesar 7009 watt, dan jaringan trafo 3 sebesar 3752 watt. Kata Kunci: SUTM, SKTR, jatuh tegangan, rugi daya ABSTRACT This study discusses the planning of primary and secondary distribution network systems in Greenstone City Malang City housing. In the primary network medium voltage air lines (SUTM) are used and in the secondary network low voltage cable lines (SKTR) are used. Then the power flow simulation is performed with ETAP 12.6 software to determine the voltage drop and power loss in the network. The installed power requirement is 637 kVA and uses three transformers with a capacity of 250 kVA. In the SUTM network, 12 meters of poles are used with GSW, AAAC cables with 16 mm2 cross-sectional area or AAAC-S with 35 mm2 cross-sectional areas, insulators with post and long rod pin types, lightning arresters with UA rating = 24 kV class = 5 kA, and fuse cut outs with a rating of 10 T for minimal current and 12.5 K, T for maximum current. The SKTR network uses NYY conductors of 1x185 mm2 and NYFGbY with cross-sectional areas of 4x95 mm2 and 4x50 mm2, no fuse breakers with a KHA rating of 500 A, NH-Fuse of 16 A and 10 A, an earth conductor of 50 mm2, and earthing electrodes with insumo resistance of 36.02 Ω or galvanized pipe of 30.8 Ω. The result of voltage drop meets the standards of PT. PLN (Persero), ie not exceeding -10% on each panel and the total result of power loss when the base load on transformer 1 network is 1008 watts, transformer 2 network is 1008 watts, and transformer 3 network is 625 watts and when peak load total loss power in transformer network 1 is 6002 watts, transformer network 2 is 7009 watts,and transformer 3 network is 3752 watts. Keywords: SUTM, SKTR, voltage drop, power loss.