Claim Missing Document
Check
Articles

EVALUASI RELE ARUS LEBIH PADA TRANSFORMATOR DAYA III 30MVA 70/20 kV DI GARDU INDUK BUKIT SIGUNTANG PALEMBANG Jasri Kariadi Ginting; Hadi Suyono; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 3, No 6 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam operasi sistem tenaga listrik sering terjadi gangguan yang dapat mengakibatkan terganggunya penyaluran energi listrik ke konsumen. Semakin sering terjadinya gangguan, maka akan semakin kurang tingkat keandalan suatu penyulang dan semakin besar PLN mengalami kerugian. Laporan akhir ini dimaksudkan untuk menganalisa gangguan yang sering terjadi pada Gardu Induk Bukit Siguntang. Gangguan yang sering terjadi adalah gangguan hubung singkat yang terjadi di penyulang Banteng. Langkah yang akan di lakukan pada penelitian ini adalah menghitung arus gangguan hubung singkat, melihat karakteristik, menghitung waktu penyetelan rele pengaman dan akan membandingkan nilai yang terpasang dilapangan dengan hasil perhitungan. Berdasarkan perhitungan arus gangguan hubung singkat paling besar yakni sebesar 5665,57 A, sedangkan yang paling kecil sebesar 245,6 A. Lalu waktu penyetelan pada sisi incoming transformator adalah 0,18 sedangkan di sisi penyulang adalah 0,11, sedangkan untuk setelan arus primer di sisi incoming transformator adalah 910 ampere dan 388 ampere untuk sisi penyulang. Sehingga dari hasil perhitungan maka penyulang Banteng di Gardu Induk Bukit Siguntang perlu di lakukan penyetelan ulang.Kata Kunci: Proteksi, rele arus lebih, tegangan menengah.
STUDI PENGARUH KELEMBAPAN DAN SUHU TERHADAP TINGKAT ARUS BOCOR PADA ISOLATOR PIRING DENGAN LAPISAN HIDROFOBIK Adi Candra Panca Lesmana; Moch Dhofir; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 5 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jurnal ini memaparkan hasil penelitian tentang pengujian arus bocor pada isolator piring berbahan keramik dan kaca terhadap perubahan tingkat kelembapan dan temperatur. Serta pengaruh lapisan hidrofobik terhadap nilai arus bocor pada isolator piring. Variabel yang diamati yaitu nilai arus bocor pada isolator keramik sebelum dan sesudah dilapisi lapisan hidrofobik serta nilai arus bocor pada isolator kaca sebelum dan sesudah dilapisi lapisan hidrofobik. Perubahan nilai kelembapan yang diamati mulai tingkat 60% hingga 95% dengan nilai arus bocor isolator keramik dan kaca berturut-turut sebesar 379.47µA - 431.67µA dan 534.53µA - 794.67µA. Kemudian perubahan nilai temperatur yang diamati pada pengujian ini mulai 30°C hingga 60°C dengan nilai arus bocor isolator keramik dan kaca berturut-turut sebesar 391.80µA - 454.33µA dan 672µA -755µA. Semakin besar perubahan nilai kelembapan, maka nilai arus bocornya semakin besar. Sedangkan semakin besar nilai perubahan temperatur juga menyebabkan semakin besarnya nilai arus bocor pada isolator piring. Lapisan hidrofobik memberikan sifat menolak air pada permukaan  dan membuat sudut kontak antara permukaan yang dilapisi dan air semakin besar. Pengaruh lapisan hidrofobik pada permukaan isolator adalah menurunnya nilai arus bocor pada isolator yang sudah dilapisi lapisan hidrofobik. Kata kunci : arus bocor, kelembapan, temperatur, isolator piring, lapisan hidrofobik
PENGARUH MEDAN LISTRIK AC NON HOMOGEN PADA TETESAN AIR DALAM MINYAK ZAITUN Rezki Awalia Novianti Harun; Mochammad Dhofir; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 7, No 4 (2019)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Trafo merupakan bagian penting dalam sistem ketenagalistrikan. Didalam trafo terdapat isolasi cair yaitu minyak trafo. Seiring berjalannya waktu sumber energi minyak bumi akan habis, sehingga diperlukan alternatif lain sebagai pengganti minyak trafo. Minyak zaitun merupakan salah satu minyak nabati yang dapat digunakan sebagai alternatif. Pada penelitian akan melihat pengaruh yang terjadi pada tetesan air didalam minyak zaitun jika diberi medan listrik AC non homogen serta akan menguji sifat listrik dari minyak zaitun. Agar minyak zaitun dapat dikatakan sebagai minyak alternatif pengganti minyak trafo maka akan dilakukan pengujian sifat listrik dari minyak zaitun yaitu seperti tegangan tembus, permitivitas dan resistivitas. Untuk mendapatkan medan listrik non homogen maka digunakan dua elektroda yang berbeda bentuk. Pada pengujian pengaruh medan listrik AC non homogen pada tetesan air dalam minyak zaitun akan didapatkan hasil berupa waktu tempuh, kecepatan jatuh, perubahan bentuk dan gaya yang bekerja. Metode penelitian yang digunakan adalah pengujian pada objek uji. Objek uji berupa minyak zaitun dan tetesan air, pengujian akan dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi Teknik Elektro Universitas Brawijaya. Pengujian menggunakan rangkaian pembangkitan tegangan tinggi AC dan DC untuk mendapatkan nilai tegangan tembus, arus bocor, arus konduksi dari minyak zaitun serta untuk mengamati pengaruh medan listrik pada tetesan air dengan besar tegangan yaitu 0 kV hingga 31 kV. Hasil pengujian didapatkan dalam penelitian ini adalah tegangan tembus minyak zaitun baru hingga 20,2 kV, nilai arus bocor, arus konduksi digunakan untuk mencari nilai resistivitas 0,298  dan permitivitas yaitu 2,877. Serta saat tegangan yang diberikan semakin besar maka waktu tempuh yang dibutuhkan tetesan air untuk sampai kedasar akan semakin lama  dan kecepatan jatuhnya akan semakin lambat. Serta semakin besar tegangan yang diberikan maka perubahan bentuk tetesan air akan konstan dan kemudian akan pecah. Kata kunci-Minyak zaitun, tegangan tembus, perubahan bentuk, medan listrik AC Abstract A transfromer is a substantial component of a power system which consists of transformer oil as liquid isolation. A substitute for mineral oil as transformer oil is needed since the low availability and low biodegradability of mineral oil . Olive oil is one of the natural oils that promising as an alternative to mineral oil. This research observes the behavior of the water droplets in olive oil regarding non-homogenous AC electric field and examines the electrical characteristic of olive oil. Several tests concerning breakdown voltage, permittivity, and resistivity of olive oil attempted to testify olive oil as a transformer oil substitute.  Non-homogenous electric field attained by two different shapes of the electrode. Non-homogenous AC electric field of a water droplet in olive oil test results the data of dropping time, dropping velocity, shape changes, and involved force. The research method implemented in this research is a test-object examination. The test objects are olive oil and water droplet. This research took place in the High-Voltage Laboratory of Electrical Department of Brawijaya University. The tests attempt to obtain the value of breakdown voltage, leakage current,  and conduction current of olive oil by high voltage AC and DC generating circuit, as well as observe the effects of electric field on water droplet under 0kV to 31 kV conditions. The result shows that the breakdown voltage of olive oil is up to 20.2kV. The value of resistivity and permittivity of olive oil are 0.298 and 2.877, respectively. This research concludes that the higher voltage caused the longest time of water droplet to aim at the bottom and the increase of voltage leads to shape-changing of the water droplet which would shatter gradually regarding the voltage increase. Keywords: Olive oil, breakdown voltage, shape changes, AC electric field
STUDI EVALUASI SETING RELE PROTEKSI HUBUNG SINGKAT TRANSFORMATOR 21 kV/512,5 kV TERHADAP GANGGUAN HUBUNG SINGKAT 3 FASA DI PT. YTL Luthfan Bagus Saputra; Hery Purnomo; Teguh Utomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.164 KB)

Abstract

Gangguan yang paling berbahaya adalah gangguan hubung singkat 3 fasa [1]. Rele pengaman terhadap gangguan hubung singkat yaitu rele proteksi hubung singkat. Rele proteksi dikatakan baik jika rele tersebut bisa mengamankan peralatan listrik terhadap gangguan tersebut, sehingga diperlukan seting rele yang tepat. Pada penelitian ini dihitung seberapa besar arus hubung singkat 3 fasa simetris awal (Ī”K) yang gangguannya terjadi di sisi tegangan tinggi pada transformator. Dari hasil perhitungan dan analisis seting rele menunjukkan bahwa, rele tersebut tidak bekerja karena syarat rele untuk bekerja tidak terpenuhi. Sehingga transformator tersebut akan menerima arus hubung singkat 3 fasa simetris awal (Ī”K) sebesar 2,23 kA selama 3 detik. Padahal batas kemampuan transformator untuk menahan lamanya waktu gangguan hubung singkat maksimal selama 2 detik [1]. Maka arus tersebut berpotensi merusak transformator. Jadi seting dari rele tersebut yaitu kurang tepat. Sehingga seting yang tepat untuk rele tersebut yaitu dengan mengubah seting waktu dari 3 detik menjadi 2 detik, hal ini juga sesuai dengan batas kemampuan transformator untuk menahan lamanya waktu gangguan. Jadi dengan mengubah seting, diharapkan dapat mengurangi potensi kerusakan transformator 3 fasa 21 kV/512,5 kV pada pembangkit unit 5 dan 6 di PT. YTL semakin kecil.Kata kunci— hubung singkat, transformator, rele proteksi hubung singkat, arus hubung singkat
RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN PUTARAN MOTOR DC SHUNT SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR SINKRON MENGGUNAKAN DC-DC CONVERTER Satrio Hary Susilo; n/a Soeprapto; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 8 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Putaran motor dc mudah dikendalikan dengan menggunkan elektronika daya. Motor dc yang mudah dikendalikan adalah motor dc shunt yakni dengan metode mengendalikan tegangan terminalnya. Pada karakteristik motor dc shunt putarannya cenderung konstan walaupun torsi beban diubah-ubah. Hasil yang diinginkan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah alat sinkronisasi generator dengan jala-jala PLN secara otomatis dengan mengacu pada penggerak generator sinkron yakni motor dc shunt. Adapun peralatan elektronika daya yang digunakan dalam penelitian ini adalah DC-DC Converter (Buck Converter). Kata kunci : Motor arus searah shunt, buck converter, sensor putaran.
ANALISIS PERILAKU KONTAMINAN AIR DALAM MINYAK TRANSFORMATOR SHELL DIALA B PADA MEDAN LISTRIK HOMOGEN DAN NON HOMOGEN Hesti Vini Widiastuti; Moch. Dhofir; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidakmurnian pada minyak transformator diakibatkan oleh adanya partikel lain didalam minyak transformator seperti partikel padat, partikel cair dan partikel gas. Kontaminan didalam minyak yang sering timbul adalah partikel air. Partikel air sendiri akan ada dalam  minyak kondisi baru atau sedang beroperasi. Pada penelitian ini diuji pengaruh kontaminan air terhadap tegangan tembus dengan menggunakan cawan standar VDE 370 jarak sela 2.5 mm dan arus bocor dengan menggunakan susunan elektroda piring-piring dan susunan elektroda jarum-piring dengan  menggunakan pembangkit tegangan tinggi AC. Sedangkan untuk pengujian arus konduksi dengan menggunakan elektroda cincin pengaman jarak sela 5mm dengan menggunakan pembangkit tegangan tinggi DC. Distribusi medan listrik homogen dan medan listrik non-homogen di simulasikan dengan menggunakan simulasi FEMM 4.2. Pada kontaminan air sebesar 0.03%, 0.06%, 0.1% dan 0.13% tegangan tembus pada minyak menurun yaitu dari 23,98 kV menjadi 11.82 kV, 8.85 kV, 5.38kV dan 2.79 kV. Setelah minyak terkontaminasi air, minyak akan dipanaskan yang bertujuan untuk mengurangi kadar air di dalam minyak. Tegangan tembus pada minyak setelah dipanaskan menjadi naik yaitu 22.19 kV, 17.76 kV, 14.15 kV, 11.37 kV. Semakin besar kontaminan air di dalam minyak transformator maka arus bocor pada minyak transformator akan semakin besar. Arus bocor pada minyak transformator murni dan kontaminan air 0.1% pada susunan elektroda piring-piring dengan jarak sela 15 mm pada tegangan 30 kV arus bocor minyak transformator berturut-turut sebesar 50,9 μA dan 68,17 μA. Sedangkan pada jarak sela 20 mm arus bocor murni dan kontaminan air 0.1% pada susunan  elektroda jarum-piring dengan jarak sela 15 mm berturut-turut sebesar 27.33 μA dan 56.43μA. Kata kunci: Isolator cair,  tegangan tembus, arus bocor, pergerakan partikel, FEMM.
ANALISIS PENGARUH KELEMBABAN UDARA, SUHU, DAN POLUTAN GARAM TERHADAP ARUS BOCOR ISOLATOR PIN BERBAHAN PORSELEN Sukma Rangga N.; Moch. Dhofir; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 4, No 6 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk menyalurkan energi dari pusat pembangkit kepada konsumen dibutuhkan saluran atau transmisi tegangan tinggi dan peralatan tegangan tinggi yang mendukung pengadaan sistem tersebut. Isolator adalah material isolasi yang memisahkan konduktor bertegangan dari konduktor atau obyek lainnya. Dalam aplikasinya, isolator yang terletak pada pasangan luar banyak sekali terpengaruh oleh keadaan lingkungan disekitarnya. Karakteristik lingkungan di Indonesia yang memiliki kelembaban, suhu, dan curah hujan, disertai kehadiran polutan yang bervariasi tentunya merupakan penyebab yang sangat penting dalam mempengaruhi unjuk kerja isolator pasangan luar. Kondisi udara yang lembab akan menyebabkan timbulnya lapisan air pada permukaan isolator, dan dengan adanya polutan, akan timbul arus bocor dan flashover yang dapat menyebabkan kegagalan isolasi. Dari data hasil pengujian menunjukkan semakin tinggi tingkat kelembaban udara, suhu, dan polutan garam, semakin tinggi pula arus bocor yang mengalir pada permukaan isolator. Pada tingkat kelembaban udara rendah memiliki nilai arus bocor yang lebih kecil dibanding kelembaban tinggi. Karena pada saat kelembaban tinggi terdapat pembasahan pada permukaan isolator sehingga isolator menjadi semakin konduktif. Kelembaban udara dan suhu memberikan perubahan yang signifikan terhadap nilai resistansi permukaan isolator. Semakin meningkat kelembaban udara dan suhu, maka semakin rendah nilai resistansi permukaan isolator. Berdasarkan data hasil pengujian menunjukkan rata-rata nilai resistansi isolator pengujian kelembaban sebesar 197.99 MΩ pada kondisi bersih, dan 157.65 MΩ pada kondisi berpolutan garam. Sedangkan pada pengujian suhu sebesar 343.44 MΩ untuk kondisi bersih dan 202.07 MΩ pada kondisi berpolutan garam. Hal ini menunjukkan bahwa kelembaban udara dan polutan garam memberikan kontribusi terbesar terhadap penurunan nilai resistansi permukaan isolator. Kata kunci: arus bocor, isolator, kelembaban udara, suhu, polutan garam
ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR LINGKUNGAN DAN PEMBEBANAN TERHADAP MASA GUNA TRANSFORMATOR DAYA Afwega Bagas Kena Pranata; Unggul Wibawa; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 5 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transformator daya merupakan peralatan vital dengan inverstasi terbesar pada suatu Gardu Induk. Perawatan yang rutin terhadap transformator daya diperlukan guna memaksimalkan masa guna sesuai yang distandartkan, yaitu berkisar 30 tahun lamanya. Namun tidak jarang tranformator daya mengalami penurunan masa guna disebabkan oleh dua faktor utamanya, yaitu temperature lingkungan dan pola pembebanan. Pada umumnya kedua faktor ini bila melampaui standart yang ditetapkan akan menimbulkan kenaikan temperatur hotspot dimana temperature hotspot  merupakan penentu perhitungan masa guna suatu transformator daya. Berdasarkan hasil penelitian di Gardu Induk Kebonagung, Malang, didapatkan bahwa karakteristik hotspot dapat dipengaruhi oleh temperatur lingkungan dan pola pembebanan. Namun yang paling dominan adalah pengaruh perubahan beban. Hasil akhir dalam penelitian ini diketahui bahwa temperature lingkungan di Kota Malang masih dalam batas wajar dalam pengoperasian transformator, dibuktikan dengan nilai temperatur akhir hotspot berkisar antara 47,305 oC – 78,982 oC untuk pendinginan ONAN, sedangkan nilai temperatur hotspot untuk pendinginan ONAF antara 45,010 oC – 77,514 oC dengan batas standart IEEE sebesar 110 oC. Sedangkan masa guna transformator hanya sebesar 0,000272% untuk ONAN dan 0,000217% untuk ONAF, dari standart yang ditentukan oleh IEEE untuk batas maksimal pengurangan masa guna transformator sebesar 0,01333%. Jadi dapat dikatakan transformator 5 yang diteliti telah beroperasi selama 23 tahun,  memiliki batas sisa umur wajar yaitu selama 7 tahun lagi. Kata Kunci: Transformator Daya, Hotspot, Temperatur Lingkungan, Masa Guna.   ABSTRACT The power transformer is the vital equipment with the largest invesment in a Substation. Regular maintenance of the power transformer is required to maximize the usability according to standardized, which is about 30 years old. But not infrequently the power transformer has decreased usability caused by two main factors, there is the environmental temperature and load changes. Generally, these two factors when exceeding the specified standard will cause a rise in hotspot temperature where the hotspot temperature is a determinant of the calculation of the useful life of a power transformer. Based on the results of research in Kebonagung main substation, Malang, it was found that the hotspot characteristics can be influenced by ambient temperature and load changes. But the most dominant is the effect of load changes. The final result in this study is known that the environmental temperature in Malang is still within reasonable limits in the operation of the transformer, as evidenced by the final hotspot temperature value ranging from 47.305oC - 78.982oC for ONAN cooling, while the hotspot temperature value for ONAF cooling is between 45,010oC - 77,514oC With IEEE standard limit of 110oC. While the transformer lifetime is only 0.000274% for ONAN and 0.000219% for ONAF, from the standard determined by the IEEE for the maximum limit of transformer life time of 0.01333%. So it can be said that transformer 5 in studied has been operating for 23 years, has a reasonable life restriction limit for 7 more years. Keywords: Power Transformer, Hotspot, Ambient Temperature, Lifetime
EVALUASI RELE ARUS LEBIH DAN ANALISIS BUSUR API UNTUK MENDAPATKAN REKOMENDASI PAKAIAN PELINDUNG UNTUK PEKERJA PADA WILAYAH HVS-4 DI PT.TERMINAL TELUK LAMONG David Heryana; Hery Purnomo; Mahfudz Shidiq
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 6 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu sistem proteksi tenaga listrik yang baik harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Salah satu gangguan yang dapat menyebabkan ancaman terhadap keselamatan jiwa para pekerja ialah akibat busur api (Arc Flash). Busur api merupakan fenomena percikan api yang timbul akibat adanya arus gangguan hubung singkat. Besar energi busur api yang dihasilkan tergantung dari waktu kerja sistem pengaman akibat gangguan arus hubung singkat. Semakin cepat rele pengaman bekerja, maka semakin kecil pula busur api yang dihasilkan dan begitu pula sebaliknya. Analisis busur api dilakukan untuk memberikan peringatan kepada para pekerja maupun orang disekitarnya akan dampak yang ditimbulkan serta perlengkapan keselamatan yang harus dikenakan sebagai langkah pencegahan agar terhindar dari jatuhnya korban jiwa. Dari hasil penelitian ini, didapatkan bahwa penyetelan waktu tunda antar rele arus lebih instantaneous kurang dari 0,2 detik yaitu 0,02 detik. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam melokalisir gangguan dikarenakan waktu circuit breaker membuka yaitu 0,08 detik, sehingga sebelum CB pada rele tersebut terbuka, rele yang berada diatasnya akan bekerja juga. Dan terdapat beberapa rele arus lebih standard invers yang memiliki penyetelan arus pickup dibawah arus beban penuh. Hal ini dapat menyebabkan rele bekerja pada saat sistem dalam keadaan berbeban penuh. Selain itu, didapatkan juga bahwa incident energy Arc Flash yang timbul pada kondisi resetting lebih besar dibandingkan dengan kondisi saat eksisting, hal ini dikarenakan saat kondisi eksisting, waktu tunda antar rele sangat singkat dan besarnya incident energy tergantung pada waktu kerja rele. Kata kunci: waktu tunda, arus pickup, rele arus lebih, incident energy. A good electrical protection system must be able to work in accordance with the objectives and requirements and functions that are determined against the type of disturbance that occurs. One of the disturbances that can cause a threat to the lives of workers is due to arc flash. Arc flash is a phenomenon of sparks arising from the short circuit current. The amount of arc energy produced depends on the working time of the security system due to short circuit current interruption. The faster the security relay works, the smaller the arc flash and otherwise. Arc Flash analysis is done to give warning to the workers and the people around them of the impacts and the safety equipment that must be imposed as a precautionary measure to avoid the loss of life. From the results of this study, it was found that setting the delay time between instantaneous over current relay less than 0.2 seconds that is 0.02 seconds. This can cause an error in localizing the interruption due to the time the circuit breaker open is 0.08 seconds, so before the CB on the release is open, the relay above it will work as well. And there are some more standard inverse current releases that have pickup current tuning under full load current. This may cause the releases to work when the system is fully loaded. In addition, it is also found that incident energy Arc Flash arising in the resetting conditions is greater than the existing conditions, this is because when the existing condition, the delay between the relay is very short and the incident energy is dependent on the working time of the release. Keywords: time delay, pickup current, overcurrent relay, incident energy.
STUDI PERILAKU PENGOTOR SERBUK JERAMI DALAM MINYAK ZAITUN PADA MEDAN LISTRIK HOMOGEN DAN NON-HOMOGEN Keiko Azizah; Moch. Dhofir; Hery Purnomo
Jurnal Mahasiswa TEUB Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa TEUB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paper ini melaporkan hasil penelitian tentang perilaku pengotor serbuk jerami dalam minyak zaitun pada medan listrik homogen dan non-homogen. Tujuan dari paper ini mengamati perilaku pengotor pada medan homogen dan non homogen beserta pengaruh kekuatan dielektrik yang ditimbulkan. Pada penelitian ini menggunakan minyak zaitun sebagai minyak alternatif dari isolasi cair, dan kontaminan serbuk jerami. Metode yang digunakan pengujian arus konduksi yaitu menggunakan chamber dengan elektroda cincin pengaman dengan jarak sela 5 mm yang diberi tegangan DC. Dengan mengetahui arus konduksi, maka dapat diketahui nilai resistivitas dari minyak zaitun. Pengujian untuk mengetahui nilai permitivitas minyak zaitun juga dilakukan menggunakan chamber elektroda cincin pengaman menggunakan tegangan AC dengan jarak sela 5 mm. Penelitian ini juga untuk mengamati  pengaruh kontaminan serbuk jerami terhadap arus bocor minyak zaitun dengan elektroda yang digunakan piring-piring (homogen) dan jarum-piring (non homogen) serta tegangan tembus dengan elektroda standart yang diberi tegangan AC. Pengamatan pergerakan partikel jerami juga dilakukan menggunakan tegangan tinggi DC serta simulasi distribusi medan listrik menggunakan FEMM 4.2. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai resistivitas 1287 MΩm dan permitivitas minyak zaitun 4,37. Pengujian arus bocor bertambah besar seiring dengan penambahan kontaminan serbuk jerami. Pada elektroda piring-piring, arus bocor murni dan terkontaminasi sebanyak 1% dengan jarak sela 15 mm berturut-turut adalah 37,73 μA dan 41,8 μA pada tegangan 20 kV. Sedangkan pada elektroda jarum-piring dengan jarak sela yang sama, arus bocor murni dan kontaminan 1% sebesar 18,1μA dan 20,67 μA. Faktor efisiensi dari piring-piring sebesar 0,999, sedangkan jarum-piring 0,136. Kata kunci: Pengotor, serat selulosa, tegangan tembus, arus bocor, pergerakan partikel, FEMM.
Co-Authors Abdul Azis Adi Candra Panca Lesmana Aditya Chandra Darma Saputra Ady Bakri, Asri Afwega Bagas Kena Pranata Agatha, Cavytha Cornellya Agus Setiyono Ahmad Zaki Ramadhani Akbar Yusa Putra Alfan Rizal Ubaidillah Aliami, Sri Amirudin, Meisinta Elfirta Andre Prasetya Ardhenta, Lundhe Ariq Kusuma Wardana Arizqun Anwar Fatcha Ashydiq Chenny Saputra asnawi, anita Assery, Syeh Ayu Alfyya Fathinasari Aziszah, Romantika Alvioni Nur Bachtiar, Moch Ilham Badrus Zaman Bagus Ibnu Pratama Basthoumi Muslih Bobby Hertanto Brumadyadisty, Garry Cynthia E.V. Wuisang David Heryana Dendy K. Pramudito Devis Maulidy Zoechriba Dhofir, Mochammad Dimas Aditia Arifianto Djoko Soeprajitno, Edy Dodi Kusuma Hadi Soejoko Endang Triyani, Endang Enrica Ryan Geminarqi Esti Hardiyanti Exswanda, Denpa Dwi Yola Fahrizal Ghazian Putra Faisal, Riza Agus Faisol Hambali Fauji, Diah Ayu Septi Fauzi, Habibie Habibullah Fauzi, Zulfa Anang Firdausi, Mega Forijati Gerrenlie, Giofano Giofano Gerrenlie Hamaris, Farhan Hari Santoso Hendra Dwi Ramadhan Hery Aprianto Hesti Vini Widiastuti I Kadek Dwika Antara Idham Budi Satria Irfan Al Faruqi Irsalina Dini Hanjarani ISMAYANTIKA DYAH PUSPASARI, ISMAYANTIKA DYAH Ivandri S. U. Duka Januar Muttaqin Jasri Kariadi Ginting Johara, Rizky Anisa Judy O. Waani Keiko Azizah Khoiriyah, Miftakhul Kintani Dewayanti Kurniawan, Rony Kusuma Hadi Soejoko, Dodi Lalu Akbar Pandu Willian Lestari Ayuningsih Lilia Pasca Riani Lunde Ardhenta Luthfan Bagus Saputra M. Arfani M. Arie Hendro Tri Hartomo Mahardika, Andre Darma Putra Mahfudz Shidiq Maulana, Elang Maulidina, Rahma Mimin Pembayuningtyas Moch Dhofir Moch. Dhofir Mochammad Abdul Ghofur Mokhammad Wildan Dahlan Mudjijah, Slamet Muh. Ardiansyah A. P. Muhammad Afnan Habibi Muhammad Aldy Lisfianto Muhammad Anang Ramadhan Tumanggor Muhammad Ardito Muhammad Fikri Utomo Muhammad Nadir Muhammad Wildan D. Muhammad Wildan Hilmi Mustafa, Fahrina n/a Soemarwanto n/a Soeprapto n/a Suhendra D. n/a Suyono n/a Wijono Nandha Pamadya Putra Natalia, Putri Gresia Nuril Hasanah, Ratna Nurumar Setiyo Agung Nuryana, Arief Nuzul Aurora Arthagiga Ocsanti, Widya Roshita Panji Bintang Pamungkas Patmasari, Tia Poniran Yudho Leksono Puspita, Aprilia Dyah Putra, I Made Alit Antara Putra, Reza Hadi Editya Rachmawati, Dita Ramadhani Kurniawan Subroto Ramadhani, Ahmad Zaki Ratri, Citra Ananda Rezki Awalia Novianti Harun Riesna Apramilda Rini Nur Hasanah Rino Sardanto Riyanti, Apriani Rizal Firmansyah Rizal, Mochammad Rizki Ashadi Rizki Tofan Riadi Rizky Perdana Putra Rizqi Taufiqurrahman Robby Fierdaus Sabila Nur Fitria Samari Samari, Samari Santoso, Asfari Hariz Sari, Aurora Amrita Sasongko Sasongko, Sasongko Satrio Hary Susilo sebo, Bimatara Aditya Christoper Shadiq, Teuku Fajar Sidjabat, Sonya Sigit Ratnanto Soemarwanto, n/a Soeprajitno, Edy Djoko Sofiandini, Martha Subagyo Subekti, Elditya Sugiono, Sugiono Suhardi Suhardi Sukma Rangga N. Sumaryatiningsih, Siti Susatyo Adhi Pramono, Susatyo Adhi Susetyanti, Dian Ayu Susianto, Tri Endar Suyono, Hadi Teguh Utomo Tito Ardiansyah Putra Toni Erlanda Triyudha Yusticea Sulaksono Unggul Wibawa Violin, Vivid Wahyuningratna, Ratu Nadya Widyawulansari, Ulaa Wijono, n/a Wira Raja Sitinjak Wiyanti, Silvia Tatika Yudho Leksono, Poniran Yuniar Adi Setiawan Zuhdi Sasongko, Muhammad