Claim Missing Document
Check
Articles

Bahan Utama Tongkat dan Tali Tukang Sihir Fir’aun Berubah Menjadi Ular adalah Senyawa Merkuri Barorotul Ulfah Arofah; R. Arizal Firmansyah; Sofa Muthohar
Al-Kimia Vol 6 No 1 (2018): JUNE
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v6i1.4334

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kata ‘air raksa’ yang terdapat dalam Tafsir Al-Maraghi. Imam Musthofa Al-Maraghi memberikan penafsiran pada surat al-A’raf ayat 116 dan Thaha ayat 66 bahwa perubahan tongkat dan tali menjadi ular karena ada air raksa dan bahan kimia lainnya. Kedua ayat tersebut bercerita tentang kisah Musa dan para tukang sihir Fir’aun yang menjelaskan bahwa pada saat tukang sihir Fir’aun melemparkan tongkat dan tali, tiba-tiba terlihat merayap menyerupai ular pada surat Al-A’raf ayat 116 dan Thaha ayat 66. Mengingat Tafsir Al-Maraghi adalah kitab tafsir yang relevan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dalam penafsirannya seringkali memadukan dengan ilmu sains, termasuk kedua ayat tersebut. Penjelasan dari penafsiran tentang peristiwa tersebut masih sangat kurang, sehingga belum bisa dijadikan acuan. Oleh karena itu, peneliti tergugah untuk menganalisis kata ‘air raksa’ tersebut. Jika penelitian ini tidak dilakukan, maka masyarakat akan senantiasa taklid (mengikuti tanpa mengetahui dasar/kebenarannya) terhadap penafsiran al-Maraghi. Peneliti menggunakan metode pembahasan deskriptif kualitatif dan induktif dalam melakukan analisis. Artinya, selain mengumpulkan data-data primer dan sekunder, peneliti juga melakukan miniatur penelitian yang dapat menunjang data-data primer. kata ‘air raksa’ dalam penafsiran Al-Maraghi. Selain itu, juga agar kitab tafsir Al-Maraghi dapat menjadi acuan bagi semua kalangan. Setelah melakukan penelitian, ternyata penafsiran Al-Maraghi benar. Perubahan tongkat dan tali tukang sihir Fir’aun menjadi ular karena ada air raksa. Namun, air raksa tersebut dalam bentuk garam, yaitu garam merkuri (II) tiosianat (Hg(SCN)2).
Utilization of Natural Environment to Improve Early Childhood Creativity Sofa Muthohar; Aina Yulifaatun Mufida
JURNAL INDRIA (Jurnal Ilmiah Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Awal) Vol 5, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jin.v5i2.2725

Abstract

The natural environment is one of the media that can be used in increasing the creativity of early childhood. The natural environment provides several natural materials that are useful in learning as well as having creative value. This article aimed to find out how to take advantage of this natural environment as a medium in increasing the creativity of early childhood. With this natural environment, early childhood can get to know the natural environment around them. This article used Library Research method, because the data studied were in the form of manuscripts, books that are sourced from libraries. The result of this research is how to take advantage of the natural environment to increase children's creativity by utilizing the natural environment directly and indirectly. There are several driving and inhibiting factors in increasing the creativity of early childhood.
Pemikiran Pendidikan Progresif Ivan Illich dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam di Era Millenial Sofa Muthohar; Fatah Syukur; Mahfud Junaedi
EL-TARBAWI Vol. 13 No. 1 (2020): Jurnal El-Tarbawi
Publisher : Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/tarbawi.vol13.iss1.art1

Abstract

This study discusses Ivan Illich’s progressive ideas from the perspective of Islamic Education Philosophy in the millennial era. This study uses a qualitative library research approach and uses content analysis. The results of this study indicate that there are several principles of learning from Ivan Illich that are in line with Islamic Education Philosophy. Firstly, the meaning of learning as knowledge sharing activities is not a school commodity. Secondly, there is equality of learning rights and without discrimination. While the principles that are considered unsuitable include two things. Firstly, the goal of Islamic education is to make people of good morals (akhlaqul karimah), while the learning objective of Ivan Illich is to realize social equality. Secondly, according to Ivan Illich, the concept of a perfect human being is human with full of hope based on effort and negates mercy (epimetheus), whereas, in Islam, a perfect person is a person of noble character (ulul albab). As for the context of the millennial generation, Ivan Illich’s progressive education will be very useful in supporting an active, creative, dynamic, and confident attitude that will be balanced if it is complemented by the spiritual nature of religiously based education.
FENOMENA SPIRITUALITAS TERAPAN DAN TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA GLOBAL Sofa Muthohar
At-Taqaddum Volume 6, Nomor 2, November 2014
Publisher : Quality Assurance Institute (LPM) State Islamic University Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/at.v6i2.719

Abstract

Fenomena spiritualitas terapan seperti aliran pranana, energy spiritual nusantara, hypno, psichotronika, transfer energy dll sebagai fenomena pola spiritualitas yang mampu mengisi sebagian ruang kegelisahan  orang-orang modern. Berbeloknya manusia modern yang mulai lelah dengan hanya mengandalkan pola berfikir materialis positifis menuju spiritualitas sebagai keseimbangan fithri manusia ternyata tidak serta merta mereka membutuhkan agama yang di dalamnya berisi ke imanan terhadap Allah SWT, Tuhan semesta alam. Namun ternyata spiritualitas terdiri dari banyak ragamnya. Setidaknya ada tiga pola dasar spiritualitas yaitu spiritualitas yang berdasar psikologi/diri manusia, alam dan agama. Dua macam spiritualitas yang pertama hakikatnya sama dengan ilmu-ilmu sain yang mendasarkan pada keyakinan bahwa pusat energi adalah manusia dan alam (anthropo centre dan natural centre) yang juga akan sampai pada titik kehampaan dan keterbatasan manusia dan alam dan berbuah kegelisahan dan keputusasaan. Spiritualitas agama seharusnya bisa tampil ke permukaan, disampaikan dengan metode dan strategi pendidikan agama khususnya Islam yang mudah dipahami dan di aktualisasikan sesuai dengan globalisasi sehingga bisa menjadi solusi bagi kegersangan manusia modern akan hakikat hidup yang serba kompleks, cepat dan majemuk. Spiritualitas agama Islam dengan demikian bisa diharapkan menjadi fondasi baru peradaban mendatang.
The Sex Education Method in Agrarian Communities Desriani Desriani; Sofa Muthohar; Lilif Muallifatul Khorida Filasofa; Mursid Mursid
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 16, No 1 (2021): April
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.393 KB) | DOI: 10.21580/sa.v16i1.6087

Abstract

Sex education is an important thing that must be taught appropriately to children, but some people still think that sex education is taboo for children to know, and they let them alone to learn. The purpose of this study is to describe how an agrarian society provides sex education. This research is qualitative research with an ethnographic research type. The results show that 1) The community uses fiqh (rituals of worship) learning methods to cover genitalia and teach the culture of shame from an early age. 2) People still feel it taboo to mention genitals directly. So, they use other terms that are considered not to stimulate crime and are more polite, namely to refer to the penis as sunik, gentog and anu, while the vagina is replaced with the terms memek, iwak kebo and anu. 3) People still use the circumcision method for women even though, World Health Organization (WHO) has stated it is prohibited. This study recommends the government and community leaders continue to carry out sex education for children with the correct method according to health, religion, human rights, and laws.
Analisis Pergeseran Stigma Gender Guru Pendidikan Anak Usia Dini Nilal Muna Fatmawati; Mardiyan Hayati; Sofa Muthohar
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v7i2.4265

Abstract

Adanya stigma negatif yang muncul dimasyarakat terhadap guru pendidikan anak usia dini karena gaji yang rendah dan ketidakprofesionalan guru menimbulkan dampak buruk bagi mahasiswa PAUD, guru PAUD, dan masyarakat. Sehinga hal ini menyebabkan kurangnya kepercayaan diri dan minat mahasiswa dalam memilih program studi PAUD. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stigma negatif yang diberikan agar mampu menempatkan stigma secara proporsional untuk dasar bagi seseorang yang akan memilih program studi pendidikan anak usia dini. Penelitian ini menggunakan kualitatif didukung dengan pendekatan sosiologis. Obyek penelitian adalah masyarakat perkotaan, guru TK/RA, mahasiswa dan mahasiswi PIAUD FITK UIN Walisongo Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stigma negatif yang berhubungan dengan guru PAUD/PIAUD sudah bergeser menjadi pentingnya profesionalisme guru PAUD/PIAUD, gaji yang cukup dan cocok untuk laki-laki dan perempuan. Penelitian ini menghasilkan pembahasan baru dari analisa yang diperoleh, sehingga mampu menghantarkam keyakinan dan kepercayaan diri kepada mahasiswa ataupun calon guru untuk memilih program studi PAUD/PIAUD.Kata Kunci: stigma; guru pendidikan anak usia dini; paud; piaud; profesional
Learning Differentiation in ECE Based on Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling and Instinct (STIFIn) Intelligence Test Results Sofa Muthohar; Nilal Muna Fatmawati
Jurnal Pendidikan Usia Dini Vol 17 No 2 (2023): Jurnal Pendidikan Usia Dini Volume 17 Number 2 November 2023
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Anak Usia Dini

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPUD.172.10

Abstract

In managing learning, teachers need information to meet children's different learning styles and interests. Recognizing children's intelligence from an early age can be determined through the Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, and Instinct Intelligence Test (STIFIn). This is useful for knowing the child's learning style, characteristics, and interests so that it can be said to be suitable for carrying out differentiated learning based on the child's characteristics. This research aims to identify children's interests and talents to help provide an overview of the potential components of each child's character and solutions for handling problematic children. The method used is a descriptive qualitative case study type with an inductive deductive pattern. The research results show that teachers can use the STIFIn test results as a basis for creating a learning environment that suits children's needs based on the characteristics recognized in each child, through predetermined differentiation of strategies, media, and evaluation of learning in early childhood. implemented to support development. early childhood according to their needs and potential. Keywords: learning differentiation, early childhood, STIFIn intelligence test References: A. Langelier, C., & Diane Connell, J. (2005). Emotions And Learning: Where Brain Based ReseArch And Cognitive-Behavioral Counseling Strategies Meet The Road. Rivier College Online Academic, 1. A. Muir, R., Howard, S. J., & Kervin, L. (2024). Supporting early childhood educators to foster children’s self-regulation and executive functioning through professional learning. Early Childhood Research Quarterly, 67(2), 170–181. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.ecresq.2023.12.001 Abramczyk, A., & Jurkowski, S. (2020). Cooperative learning as an evidence-based teaching strategy: what teachers know, believe, and how they use it. Journal of Education for Teaching, 46(3), 296–308. https://doi.org/https://doi.org/10.1080/02607476.2020.1733402 Aisyah, N., & Sholehatun mahdia. (2023). Penerapan Metode STIFIN Dalam Memahami Gaya Belajar Siswa. Pedagogika, 4(1), 29–45. https://doi.org/10.37411/pedagogika.v14i1.2202 Alindra, A. L. (2018). Kajian Aksiologi Metode STIFIn dalam Pemetaan Mesin Kecerdasan Manusia. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 10(2), 64–73. https://doi.org/10.30599/jti.v10i2.206 Astuti, I., & Afendi, A. R. (2022). Implementation of Differentiated Learning Through Play Activities in Early Childhood. EduLine: Journal of Education and Learning Innovation, 2(3), 358–365. https://doi.org/10.35877/454ri.eduline1264 Bauera, J., Gartmeier, M., Wiesbeck, A. B., Moeller, G. E., Karsten, G., Fischer, M. R., & Prenzel, M. (2018). Differential learning gains in professional conversation training: A latent profile analysis of competence acquisition in teacher-parent and physician patient communication. Learning and Individual Differences, 61(1), 1–10. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.lindif.2017.11.002 Creswell, J. W. (2014). Research Design, Qualitative, Quantitative And Mixed Methods Approaches (Fourth Edi). SAGE Publication. Gray, R. (2020). Comparing the constraints led approach, differential learning and prescriptive instruction for training opposite-field hitting in baseball. Sychology of Sport & Exercis, 51, 10179. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.psychsport.2020.101797 Henz, D., & Schöllhorn, W. I. (2019). Differential Training Facilitates Early Consolidation in Motor Learning. Frontiers in Behavioral Neuroscience, 10, 199. https://doi.org/10.3389/fnbeh.2016.00199 Herwina, W. (2021). Optimalisasi Kebutuhan Murid Dan Hasil Belajar Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi. Perspektif Ilmu Pendidikan, 35(2), 175–182. https://doi.org/10.21009/pip.352.10 Lestariningrum, A. (2022). Konsep Pembelajaran Terdefirensiasi Dalam Kurikulum Merdeka Jenjang PAUD. Semdikjar 5, 5, 179–184. Marlina. (2020). Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi di Sekolah Inklusi. CV Afifa Utama. Mulyawati, Y., Zulela, M., & Edwita, E. (2022). Differentiation Learning to Improve Students Potential in Elementary School. Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan, 6(1), 68–78. https://doi.org/10.55215/pedagonal.v6i1.4485 Mumpuniarti, Mahabbati, A., & Handoyo, R. R. (2023). Diferensiasi Pembelajaran. UNY Press. Ngaisah, N. C., Munawarah, & Aulia, R. (2023). Perkembangan Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Kurikulum Merdeka Pada Pendidikan Anak Usia Dini. Bunayya : Jurnal Pendidikan Anak, 9(1), 1–25. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22373/bunayya.v9i1.16890 Pasmawati, H. (2019). Bimbingan Karir Farid Poniman dan Relevansinya dengan Konsep Islam: Telaah STIFIn Test. Jurnal Ilmiah Syi’ar, 19(2), 182. https://doi.org/10.29300/syr.v19i2.2476 Poniman, F. (2016). 9 Personaliti Genetik (Pikacinta (ed.)). Yayasan STIFIn. https://stifinfamily.com/blog/ Poniman, F., & Andi Mangussara, R. (2012). STIFIn Palugada (H. Wahyu Santoso (ed.)). STIFIn Institute. Santos, S., Coutinho, D., Gonçalves, B., Schöllhorn, W., Sampaio, J., & Leite, N. (2018). Differential Learning as a Key Training Approach to Improve Creative and Tactical Behavior in Soccer. Research Quarterly for Exercise and Sport, 89(1), 1–14. https://doi.org/10.1080/02701367.2017.1412063 Schöllhorn, W. I. (2016). Invited commentary: Differential learning is different from contextual interference learning. Human Movement Science, 47, 240–245. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.humov.2015.11.018 Setiawan, A., Zebua, R. S. Y., & Sunarti, S. (2021). Strategi Pendidikan Karakter Anak Usia Dini Menggunakan Perangkat Kepribadian Genetik STIFIn. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 1859–1872. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1860 Siti Kurniasih, E., & Priyanti, N. (2023). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Diferensiasi Terhadap Kemampuan Literasi Baca, Tulis dan Numerasi Pada Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Potensia, 8(2), 398–408. https://doi.org/https://doi.org/10.33369/jip.8.2.398-498 Sitorus, P., Simanullang, E. N., Manalu, A., Laia, I. S. A., Tumanggor, R. M., & Nainggolan, J. (2022). Effect of Differentiation Learning Strategies on Student Learning Results. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 8(6), 2654–2661. https://doi.org/10.29303/jppipa.v8i6.2114 Somadayo, S., & Kurniawan, H. (2023). The Role of Teacher Professionalism in Learning Differentiation of Independent Learning for Students. Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 15(1), 275–284. https://doi.org/10.37680/qalamuna.v15i1.2394
INCLUSIVE ISLAMIC EDUCATION; ANALYSIS COMMODIFICATION CASE STUDY OF CAHAYA ILMU PRIMARY SCHOOL, SEMARANG Muthohar, Sofa
EDUKASIA Vol 13, No 2 (2018): EDUKASIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/edukasia.v13i2.3355

Abstract

The purpose of this research is to explore commodification aspect of inclusive Islamic  education. The commodification approach is adapted. Data search used interviews, questionnaires, observation,  focus group discussion with a pattern of triangulation. The results show that Inclusif Islamic Education in Islamic  primary school Cahaya Ilmu  Semarang include six important commodification point. There are first: The model of admissions system of new student involves professional psychologist observation; second : The attitude of teachers in communication clearly flexible depend on student character; third : Creative Curriculum based on Islamic religious value; fourth : Shadow Teacher Assistance was provided by school management to inclusion services; fifth: media learning is designed based on principled learning on equality and convenience for all students; and the sixth: Parenting Programs held by school as a way of presenting the religious family harmony in School.   Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi aspek komodifikasi pendidikan Islam inklusif. Pendekatan peneltian menggunakan teori komodifikasi. Pencarian data menggunakan wawancara, kuesioner, observasi, diskusi kelompok fokus dengan pola triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan inklusif di sekolah dasar Islam Cahaya Ilmu Semarang meliputi enam hal komodifikasi penting. Pertama : Model sistem penerimaan siswa baru melibatkan pengamatan psikolog profesional; kedua: Sikap guru dalam komunikasi yang fleksibel bergantung pada karakter siswa; ketiga: Kurikulum Kreatif berdasarkan nilai agama Islam; keempat: Bantuan Guru shadow disediakan oleh manajemen sekolah untuk layanan inklusi; kelima: media pembelajaran dirancang berdasarkan pembelajaran berprinsip pada kesetaraan dan kenyamanan bagi semua siswa; dan yang keenam: Program parenting  yang diselenggarakan sekolah sebagai cara menghadirkan kehangatan keluarga agamis di sekolah. 
Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Masyarakat Di Era Revolusi Industri 4.0 Hastuti, Windi; Ainuri, Ahmad Fahri Yahya; Muthohar, Sofa
Journal of Early Childhood and Character Education Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : FITK UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1031.085 KB) | DOI: 10.21580/joecce.v1i2.9018

Abstract

Kemajuan teknologi dari masa ke masa secara akumulatif telah mendorong terjadinya revolusi industry. Hal ini menuntut dunia pendidikan untuk memperbaiki sistem mutu secara dinamis. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai muara awal era Revolusi Industri 4.0, harus mempersiapkan diri dengan strategi-strategi baru. Artikel ini bertujuan untuk menelaah lebih lanjut tentang PAUD di era Reformasi Industri 4.0. Metode penelitian menggunakan library research. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat strategi pengembangan PAUD berbasis masyarakat yaitu: Pertama, hal yang dilakukan adalah menyatukan pemahaman masyarakat tentang Anak Usia Dini. Kedua, masyarakat dan pemerintah menyiapkan tenaga pendidikan (guru) dan kependidikan yang ideal-profesional serta mengupayakan serta mendorong (dari segi moril dan materiil) tenaga pendidikan untuk meng-upgrade kompetensi—khususnya dalam mengahadapi era revolusi industri 4.0. Ketiga adalah masyarakat ikut serta dalam mendesain kurikulum yang akan diberikan kepada para siswa. Strategi keempat adalah supervisi dan evaluasi. 
Penggunaan Metode Mendongeng Kreatif dalam Meningkatkan Literasi Baca Tulis Anak Usia Dini Lintang Fi Baiti Agustin, Nur; Muthohar, Sofa; Hasanah, Silviatul
Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 4 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal (PPJ) PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/murhum.v4i2.414

Abstract

Literasi mencakup kemampuan individu dalam melakukan kegiatan membaca dan menulis. Pendidikan literasi membaca dan menulis pada usia dini dianggap sangat krusial, karena penguasaan keterampilan ini menjadi indikator vital bagi kemajuan generasi muda dan kesuksesan mereka di masa depan. Metode bercerita tidak hanya dapat meningkatkan minat membaca anak, tetapi juga dapat memperbaiki kemampuan bahasa lisan serta keterampilan membaca dan menulis secara holistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan metode mendongeng kreatif dalam meningkatkan literasi baca tulis anak usia dini. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif dengan teknik mencari data dengan menggunakan interview terhadap guru dan kepala sekolah, observasi terhadap kegiatan belajar mengajar di RA IT Nurul Islam, serta dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan triangulasi dengan mencari data, reduksi data dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi membaca dan menulis memiliki peran kunci dalam membantu anak pada tahap pendidikan selanjutnya. Dari 15 anak yang menjadi objek penelitian, hanya satu anak yang belum dapat membaca dan menulis. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berhasil dengan beberapa indikator keberhasilan, seperti antusiasme anak dalam mendengarkan cerita, tingginya daya imajinasi, konsentrasi yang baik, pengetahuan yang meningkat, dan kemampuan anak menulis nama sendiri dari huruf A hingga Z.