Claim Missing Document
Check
Articles

Pelatihan Persilangan Tanaman Anggrek Bagi Komunitas Pecinta Anggrek Dataran Tinggi Gayo Provinsi Aceh Handayani, Rd Selvy; Ismadi, Ismadi; Usnawiyah, Usnawiyah; Yusuf N, Muhammad; Wirda, Zurahmi; Inayatillah, Aufa
Jurnal Solusi Masyarakat Dikara Vol 4, No 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Yayasan Lembaga Riset dan Inovasi Dikara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13073788

Abstract

Tanaman hias merupakan salah satu peluang bisnis yang memiliki prospek yang sangat baik termasuk anggrek. Tanaman anggrek merupakan tanaman hias yang banyak ditanam di halaman rumah oleh masyarakat di Dataran Tinggi Gayo. Masyarakat memiliki pengetahuan yang minim dalam melakukan budidaya dan perbanyakan tanaman. Salah satu teknik perbanyakan yang dapat dilakukan pada tanaman anggrek adalah teknik persilangan. Teknik ini perlu dilakukan guna menghasilkan tanaman dalam jumlah yang lebih banyak dan juga dapat menghasilkan jenis tanaman baru yang memiliki sifat berbeda dengan induknya. Tanaman jenis baru ini biasanya memiliki harga yang lebih mahal. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Dataran Tinggi Gayo tentang teknik perbanyakan vegetatif dan persilangan tanaman anggrek. Kegiatan ini dilakukan di aula Dinas Pangan Kabupaten Aceh Tengah dari bulan September samapai November 2022. Kegiatan meliputi penyuluhan, pelatihan dan evaluasi hasil pascapelaksanaan kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan terjadi pengingkatan pemahaman dan ketrampilan masyarakat tentang teknik budidaya dan persilangan tanaman anggrek bagi peserta pelatihan. Komunitas pecinta anggrek Dataran Tinggi Gayo sudah mampu melakukan penyerbukan silang buatan pada bunga anggrek.
Perbandingan pertumbuhan dan hasil berbagai varietas bawang merah (Allium cepa) di lahan gambut Meulaboh Aceh Barat Nurwahdani, Syarifah; Handayani, Rd. Selvy; Ismadi, Ismadi; Nilahayati, Nilahayati; Nazirah, Laila; Inayatillah, Aufa
JURNAL AGRONIDA Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Agronida
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jag.v10i2.14592

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu tanaman sayuran yang banyak manfaatnya dan permintaannya juga tinggi. Produksi tanaman bawang merah di Kabupaten Aceh Barat masih rendah, terutama karena penanaman dilakukan di lahan gambut, dan varietas yang adaptif terhadap lahan tersebut belum tersedia. Tujuan penelitian untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil umbi dari beberapa varietas nasional bawang merah pada lahan gambut di Meulaboh, Aceh Barat. Penelitian dilaksanakan pada lahan percobaan milik Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Barat dan Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh, mulai Januari hingga April 2024.  Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor dengan tiga ulangan, yang terdiri atas tujuh varietas, yaitu Gayo, Birma, Cirebon, Singkil Gajah, Bima Brebes, Tajuk, dan Batu Ijo Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas bawang merah memiliki pertumbuhan dan hasil tanaman yang berbeda pada semua peubah yang diamati. Tinggi dan jumlah daun varietas Cirebon, Gayo, dan Birma (varietas dataran tinggi) lebih rendah dibandingkan dengan varietas dataran rendah lainnya. Varietas Batu Ijo memiliki diameter umbi terbesar, tetapi jumlahnya sedikit, sedangkan Bima Brebes memiliki diameter besar dengan jumlah umbi yang banyak. Varietas Tajuk dan Bima Brebes menunjukkan nilai bobot segar dan bobot kering umbi terbaik di antara varietas lainnya.
Analisis Sifat Fisis dan Higroskopis Komposit Paduan HDPE-CFF Regita; Setyawan, Reza; Burhan, Nanang; Ismadi, Ismadi
Jurnal Mesin Nusantara Vol 7 No 2 (2024): Jurnal Mesin Nusantara
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jmn.v7i2.22699

Abstract

Komposit dapat dibuat dari berbagai bahan paduan untuk dapat menghasilkan material yang memiliki karakterisistik unggul dengan mereduksi sifat-sifat yang kurang diperlukan. Dipilihnya CFF sebagai fiber dikarenakan jumlahnya yang kian meningkat seiring meningkatnya jumlah konsumsi ayam di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bulu ayam (CFF) terhadap karakteristik fisis dan higroskpis komposit paduan HDPE-CFF. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen menggunakan prinsip fraksi volume. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan massa jenis, jumlah kadar air, dan nilai daya serap air. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa massa jenis terbesar didapat dari komposit dengan kode sepesimen A yaitu 0,104 gr/cm3 . Komposit dengan kadar airterendah didapatkan dalam spesimen B dengan kandungan air 0,00%. Untuk komposit dengan kemampuan menyerapa air paling sedikit terdapat pada spesimen dengan kode A yang memiliki nilai daya serap air hanya 0,01%. Karakter fisis suatu komposit dan sifat higroskopis erat kaitannya dengan tingkat homogenitas bahan paduan, homogen atau tidaknya suatu bahan paduan komposit bergantung salah satunya pada gaya adhesif (tarik menarik) yang dimiliki suatu material.
Peningkatan Produksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Akibat Pemberian Bio-Urine Sapi Dengan Penggunaan Mulsa Huswaton, Huswaton; Jamidi, Jamidi; Nilahayati, Nilahayati; Hafifah, Hafifah; Ismadi, Ismadi
Agrium Vol 21, No 4 (2024)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v21i4.20266

Abstract

Cabai merah merupakan tanaman perdu berkayu yang mempunyai buah pedas yang berasal dari kandungan capsaicin pada cabai merah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah terhadap pemberian biourine menggunakan mulsa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial. Faktor penyediaan biourine dan faktor penggunaan mulsa. Faktor pengaplikasian biourine N0 = 0 ml/L, N1=30 ml/L, N2=50 ml/L, N3=70 ml/L, faktor penggunaan mulsa (M), M1= tanpa mulsa, M2= mulsa hitam perak M3=mulsa jerami padi. Terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Aplikasi biourine 70 ml/L dan mulsa meningkatkan pertumbuhan  tinggi tanaman, jumlah daun, klorofil daun, jumlah, panjang dan diameter buah.    jumlah cabang produktif yang dapat meningkatkan produksi tanaman cabai merah.
Aplikasi Eco Enzyme Dan Biochar Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L. var. aggregatum) Zuliati, Septiarini; Ismadi, Ismadi; Humaira, Mira; Ramadhani, Almuna; Nasution, Wahyu Isnanda; Handayani, Turi; Nazaruddin, M.; Br Sitepu, Cindy Cahyani
Agrium Vol 21, No 4 (2024)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v21i4.20676

Abstract

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran prioritas yang dikembangkan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Sebaliknya peningkatan produksi bawang merah tidak diikuti dengan peningkatan produktivitas. Produktivitas dapat ditingkatkan melalui penggunaan pupuk organik eco enzyme yang banyak mengandung unsur hara penting bagi kesuburan tanah dan biochar sekam padi sebagai bahan amelioran yang dapat memperbaiki karakteristik tanah. Penelitian ini menggunakan bawang merah varietas Sanren dengan susunan rancangan acak kelompok  menggunakan 2 faktor dengan  tiga ulangan. Faktor pertama yaitu pemberian eco enzyme yang terdiri dari 3 taraf yaitu E0: anpa pemberian eco enzyme, E1:pemberian 10 ml/l eco enzyme, dan E2 : pemberian 20 ml/l eco enzyme. Faktor kedua yaitu konsentrasi biochar dengan 3 dosis yaitu B0:tanpa pemberian biochar, B1:pemberian 15 ton/ha biochar, dan B2:pemberian 20 ton/ha biochar. Beberapa variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi per rumpun, jumlah umbi per rumpun, berat basah umbi, dan berat kering umbi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi eco enzyme berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun serta hasil berat kering umbi per rumpun. Aplikasi biochar berpengaruh pada hasil diameter umbi per rumpun, jumlah umbi, berat basah umbi, dan berat kering umbi. Aplikasi eco enzyme dan biochar sekam padi belum menunjukkan pengaruh interaksi yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah.
Perkecambahan Biji Jeruk Purut Manis (Citrus hystrix Dc) Akibat Sitokinin Dalam Bahan Alami Dan Sintetik Secara Kultur Jaringan H, Safrida; Handayani, Rd. Selvy; Nilahayati, Nilahayati; Ismadi, Ismadi; Nazirah, Laila; Hafifah, Hafifah; P, Asyifa
Agrium Vol 21, No 4 (2024)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v21i4.19990

Abstract

Jeruk Purut (Citrus hystrix Dc) merupakan salah satu tanaman buah khas Aceh yang terancam punah. Keunikan dari tanaman ini adalah rasanya yang manis, beraroma harum dan buahnya yang segar, sehingga dapat dikonsumsi seperti jeruk pada umumnya. Perbanyakan jeruk purut manis sulit dilakukan secara konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh alami (air kelapa) dan sintetik  benzyl amino purine  (BAP) pada perbanyakan jeruk purut manis secara in vitro. Metode penelitian menggunakan Rancangan acak lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi air kelapa (0%, 10%, 20%). Faktor kedua adalah konsentrasi BAP (0 mg/L, 1,25 mg/L, 2,5 mg/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara konsentrasi air kelapa dan BAP pada semua variabel yang diamati. Faktor tunggal perlakuan air kelapa berpengaruh terhadap pertumbuhan eksplan, pada variabel waktu muncul tunas, persentase tumbuh tunas, dan jumlah tunas. Perlakuan terbaik adalah perlakuan air kelapa 20%.  Faktor tunggal perlakuan BAP berpengaruh terhadap variabel waktu muncul tunas, jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah daun, dan waktu muncul akar. Perlakuan terbaik adalah  BAP 2,5 mg/L.
Dekomposisi Biomassa Di Kawasan Budidaya Kopi Dataran Tinggi Gayo Marindra, Zulfah Amaliya; Nasruddin, Nasruddin; Khusrizal, Khusrizal; Yusra, Yusra; Ismadi, Ismadi
Agrium Vol 21, No 4 (2024)
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/agrium.v21i4.19955

Abstract

Karbon dioksida (CO2) merupakan salah satu gas rumah kaca yang berperan dalam pemanasan global, sehingga diperlukan upaya untuk menguranginya di atmosfer melalui penyerapan oleh vegetasi. Jenis vegetasi juga mempengaruhi biomassa dalam suatu sistem tata guna lahan. Perbedaan posisi lereng dan kondisi lingkungan dapat menentukan laju dekomposisi serasah. Peningkatan aktivitas dekomposisi aerobik dapat menyebabkan peningkatan emisi karbondioksida ke atmosfer. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei di kawasan budidaya kopi dataran tinggi Gayo, Kabupaten Bener Meriah, dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh, serta Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, pada bulan September-November 2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa tertinggi ditemukan pada tanaman kopi berumur 11 tahun di bagian atas lereng, yaitu pada ketinggian 1.600-1.616 m dpl. Laju dekomposisi serasah tertinggi ditemukan pada tanaman kopi berumur 11 tahun di bagian atas lereng, ketinggian 1.300-1.351 mdpl. Kandungan nitrat (NO3) tertinggi ditemukan pada ketinggian 1.600-1.616 mdpl di puncak lereng. Nilai emisi karbondioksida (CO2) tertinggi terdapat pada ketinggian 1.600-1.616 mdpl di kaki lereng.
Analysis of Glyphosate Herbicide Residues in Coffee Plantations in Bener Meriah Regency Suheri, Dedi; Nasruddin, Nasruddin; Ismadi, Ismadi; Jamidi, Jamidi; Baidhawi, Baidhawi
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 5, No 2 (2025)
Publisher : Malikussaleh University, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v5i2.779

Abstract

Coffee is a leading plantation commodity as it serves as a source of income for farmers, provides raw materials for industries, creates job opportunities, and promotes regional development in Bener Meriah Regency. To achieve optimal production results, farmers must adequately manage and maintain their coffee plantations, one way being the reduction of chemical usage that may affect the coffee beans. The negative impact of excessive chemical use includes rejecting exports to several European countries due to residue levels exceeding the limits set by European Union regulations. Therefore, analyzing herbicide residues and studying the factors affecting their persistence is necessary. Sampling was conducted in five sub-districts: Gajah Putih, Bandar, Permata, Timang Gajah, and Bukit, by collecting soil and bean samples from five points in each sub-district for analysis using gas chromatography. The research showed glyphosate residue levels of 0.002 mg/kg in each soil and bean sample. These levels are considered low compared to the maximum residue limit (MRL) for coffee, which is 0.1 mg/kg. This indicates that glyphosate residue contamination in the sampled plots is considered safe for consumption. Observations and interviews with farmers concluded that the low residue levels in the soil samples were influenced by several factors, including climate (temperature, humidity, rainfall), soil characteristics, topography, herbicide characteristics, and weed types.
Formulation of Liquid Compound Fertilizer Enriched with Nutritional Elements for Shallot Plants on Inceptisol Reuleut Soil Fahira, Fahira; Akbar, Halim; Ismadi, Ismadi; Handayani, Selvy; Nazirah, Laila; Muliana, Muliana
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 5, No 2 (2025)
Publisher : Malikussaleh University, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v5i2.796

Abstract

Shallots (Allium ascalonicum L.) are one of the leading vegetable commodities in Indonesia that have many benefits, such as a flavouring for cooking spices, raw materials for the food industry, and traditional medicinal ingredients. Inceptisol is a soil with a low content of essential nutrients. However, it can still be pursued with the proper technological handling, one of which is the application of Liquid Compound Fertilizer (PMC). This study aims to determine the effectiveness of the liquid compound fertilizer (PMC) formula applied to Inceptisol soil on the growth and yield of shallot plants. This research was conducted at the Experimental Garden, Faculty of Agriculture, Malikussaleh University, from November to December 2023. This study used a single-factor Complete Randomized Design (RAL) with five replicates. PMC treatment consists of 5 levels, namely (K0) Control, (K1) PMC 25%, (K2) PMC 50%, (K3) PMC 75%, and (K4) PMC 100%. The results showed that applying PMC could increase the growth of shallots in the number of cloves and wet and dry crop weight with a PMC concentration of 50%. And PMC treatment of 75% can increase plant height. PMC treatment is 100% able to increase the number of leaves/plants. The application of PMC can affect the chemical properties of the soil, namely increasing the soil's pH value (H2O) by 0.84%, the soil organic by 1.5%, the total N by 2.73%, and the available P by 5.62%.
Quantitative and Qualitative Analysis of Weed Vegetation in Coffee Plantations in Bener Meriah Regency Farahdiba, Dewi; Baidhawi, Baidhawi; Nasruddin, Nasruddin; Nazirah, Laila; Ismadi, Ismadi
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 5, No 2 (2025)
Publisher : Malikussaleh University, Aceh, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52088/ijesty.v5i2.797

Abstract

Coffee plants are an essential commodity widely cultivated in Bener Meriah Regency, Aceh Province. This study aims to determine the composition of dominant weed types and weed structures in Arabica coffee plantations in Bener Meriah Regency through weed vegetation analysis. Weed vegetation analysis is carried out in two ways, namely quantitative and qualitative. The research was conducted from November 2023 to March 2024 in 5 sub-districts. Weed sampling was carried out on five location plots per sub-district by placing a square measuring 1 m x 1 m diagonally to analyze the number of weeds, the number of individuals, and abundance. The study's results found 2,408 individuals and 35 species of weeds, namely 28 species of broadleaf weeds, three species of puzzles, three species of grasses, and one species of ferns. Spilanthes paniculata Wall weed. Ex DC or jotang is the most dominant weed, with an absolute density value of 392 (SDR 11.82). The absolute frequency value is dominated by Oxalis debilis or calincing. Meanwhile, the highest absolute dry weight was weeded S. paniculata Wall. Ex DC and A. conyzoides with values of 923.3 and 836.2. The life cycle of weeds showed that eight species (22.85%) had annual life cycles, and 27 species (77.15%) had annual life cycles. Stratification is classified as class 3, with as many as 14 species. Sociability is classified as 4th degree as many as 13 species. All weeds are classified as vitality 1. Meanwhile, the periodicity is only nine weed species that do not have flowers, seeds, and fruits.
Co-Authors Agustina Akbar , Halim Ananda, Nurul Febry Andrianti, Vivi Annisa, Kholilah Arinanda, Arinanda Arundina, Ria Yolanda Aygun, M. Baidhawi Baidhawi Bambang Subiyanto, Bambang Bellangi, Athea Br Sitepu, Cindy Cahyani Budiman, Ismail Dabet, Abubakar Eva Yuliana, Cut Fadli Fadli Fahira, Fahira Faisal Faisal Farahdiba, Dewi Ferri Safriwardy Fitri, Dwi H, Safrida Hafifah, Hafifah Hafifah, Hafifah Halim Akbar, Halim Hanani, Fadli Handayani, Ira Handayani, Rd Selvy Handayani, Selvy Handayani, Turi Huswaton, Huswaton Inayatillah, Aufa Indri Yani, Nurul Irna Safitri Jailani, Saprin Jamidi, Jamidi Khaidir Khaidir Khaidir Khaidir, Khaidir Khalidi, M. Al Khatami, Muhammad Reza Khusrizal Khusrizal Kurnia Wiji Prasetiyo Kusumah, Sukma Surya Laila Nazirah Laksono Trisnantoro Lelawati, Nur Lestari, Eka Ayu Liwanza, Nasrun Lubis, Hafni Wahyuni M. Nazaruddin, M. Maisura Maisura Maisyura, Maisyura Malik, Ferdinan MARIA BINTANG Marindra, Zulfah Amaliya Marlina, Resti Maryamah Maryamah Molina, Rizka Mora, Yun Fita Muhammad Nur Muhammad Ridho Muhammad Rivai Muhammad Rusdi Muhammad Yusuf Muliana, Muliana Nanang Burhan Nanang Masruchin Nasruddin Nasruddin Nasruddin2, Nasruddin Nazimah Nazimah Nilahayati Nurdin, Muhammad Yusuf Nurwahdani, Syarifah P, Asyifa Paiman Paiman Permana, Indri Rafli, Muhammad Rafli, Muhammad Rahmayanti Rahmayanti Ramadhani, Almuna Ratnawaty, Ratnawaty Rd. Selvy Handayani Regita Rosnina Rosnina, Rosnina Safrizal Safrizal Safwandi Safwandi, Safwandi Salawa, Salsabil Sari , Dewi Anggraini Setyawan, Reza Siregar, Alwi Alfriansyah Siregar, Khairunisyah Sitorus, Alfrina Renti Solihuddin, Mahin Subyakto Subyakto Suheri, Dedi Suryanegara, Lisman Togatorop, Ester Rimma Suryani Usnawiyah, Usnawiyah Usnawiyah, Usnawiyah Wahyu Isnanda Nasution Wirda, Zurahmi Yuskarina, Yuskarina Yusra, Yusra Yusuf N, Muhammad Zainuddin, Rahmad Zaiyanti, Arina Zuliati, Septiarini Zurrahmi Wirda