Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

A case report Space Occupying Lesion Pamarta, Alma Abigail; Fitriyani, Fitriyani; Putri, Giska Tri
Medula Vol 15 No 2 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v15i2.906

Abstract

Space Occupied Lession (SOL) is a substantial physical lesion, such as neoplasm, bleeding, or granuloma located in the skull cavity. The most common causes of increased intracranial pressure in neurological cases are brain trauma, brain tumors, inflammation, and hydrocephalus. Mrs. SU, 46 years old, 17 November 2023 MRS with complaints of sudden unconsciousness since this morning, approximately 15 hours SMRS. Initially the patient complained of a severe headache accompanied by nausea and vomiting. The patient has a history of headaches for many years that have become worse for the past 3 days. To overcome headaches, patients often take paracetamol. Additional complaints: left eyelid closes and swells and cannot see at all. The patient had never previously experienced decreased consciousness. When he arrived, the patient's general condition appeared to be moderately ill with somnolence with a GCS of 9 (E2 V2 M5). Blood pressure 145/95 mmHg. After observation the next day, awareness of apathy with GCS 13 (E3 V4 M5). Blood pressure was 132/85 mmHg, on physical examination there was left ptosis and left eyelid edema. On visual acuity examination, the visual acuity was 3/60 and the left oculi was 1/. The pupil is round, anisocoric, with a central position. Nystagmus in the left oculi is positive. From the supporting examination, namely a CT scan, it was found that there was an amorphous isodense lesion with ill-defined boundaries in the left frontotemporal lobe measuring 6.5 cm x 5.4 cm with minimal perifocal edema, suspected of glioma, which deviated from the midline to the right as far as 0.5. cm. The patient's clinical diagnosis was increased intracranial pressure in the frontotemporal with the etiology of SOL caused by hydrocephalus. Management for this patient is medical treatment, namely: IV FD NaCl 0.9% 20 gtt/minute, Dexametson 1 ampoule/8 hours, Mannitol 250cc – 125cc – 75cc – 50 cc, Paracetamol 500 mg 3x1, Ceftriaxon 1 gr/12 hours, B12 2x1. VP-Shunt installation. For patients with a diagnosis of increased intracranial pressure caused by SOL and hydrocephalus, medical management and VP-Shunt installation will result in a good prognosis.
Optimalisasi Aplikasi Deteksi Tumbuh Kembang Berbasis Android Di Puskesmas Simpur Bandar Lampung Pada Masa Pandemi COVID-19 Karima, Nisa; Virginia, Nur Ayu; Putri, Giska Tri; Mustofa, Syazili
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 6 No. 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v6i1.2966

Abstract

Deteksi gangguan tumbuh kembang harus ditemukan secara dini sehingga dapat dilakukan penanganan sedinmungkin sebelum anak melewati masa kritisnya. Pemantauan dilakukan untuk semua anak dan harus dilakukasecara reguler dan terus menerus sesuai dengan jadwal. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilakader posyandu untuk mendeteksi kelainan pertumbuhan dan perkembangan dan status gizi di lingkungan kerPuskesmas. Pelatihan kader posyandu dalam melakukan penilaian tumbuh kembang dan status gizi berbasis aplikaberbasis Android PRIMAKU. Setelah mendapatkan materi tumbuh kembang, pengetahuan dan keterampilapenggunaan PRIMAKU ibu-ibu kader posyandu di kelurahan Simpur, kecamatan Tanjung Karang Pusat meningkaPeningkatan keterampilan dapat dilihat pada awal pelatihan 0%, dan setelah pelatihan 100%. Setelah pemberiapelatihan seluruh peserta dapat memasang dan menjalankan aplikasi PRIMAKU di smartphone masing-masinPengabdian ini diharapkan dapat membantu kader posyandu mempunyai keterampilan untuk menggunakan aplikadalam menilai tumbuh kembang dan status gizi anak; untuk Pengelola Program Posyandu dapat menemukan kasugangguan tumbuh kembang dan kekurangan atau kelebihan gizi pada anak; untuk Fakultas Kedokteran UniversitaLampung sebagai wujud implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat  Kata kunci : Kader Posyandu, Tumbuh Kembang
Pencegahan Stunting melalui Deteksi Tumbuh Kembang Berbasis Android bersama Kader Puskesmas Pulau Panggung Kabupaten Tanggamus Putri, Giska Tri; Karima, Nisa; Jausal, Anisa Nuraisa; Ratna, Maya Ganda; Purnomo, Rizki Agung
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i2.3034

Abstract

Prevalensi stunting di Provinsi Lampung masih berada diangka 27%, meskipun berada di bawah angka nasional (30,8%) namun angka ini masih belum aman karena masih belum mencapai angka stunting yang direkomendakikan oleh WHO sebesar 20% dan masih sangat jauh dari target penurunan angka stunting pada 2024 ditingkat nasional yaitu 14%. Beberapa upaya pencegahan stunting berupa perbaikan pola makan, pola asuh dan sanitasi. Intervensi stunting yang dicanangkan oleh pemerintah meliputi tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan, pemberian makanan tambahan pada ibu hamil, pemenuhan gizi, persalinan dengan dokter atau bidan yang ahli, IMD (Inisiasi Menyusui Dini), Asi Eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan, pemberian makanan pendamping ASI mulai anak usia 6 bulan sampai dengan usia 2 tahun, pemberian imunisasi dasar lengkap dan vitamin A, pantau pertumbuhan balita di posyandu terdekat, serta terapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Pengabdian ini bertujuan untuk mengoptimalkan pencegahan stunting dengan meningkatkanketerampilan kader posyandu dalam pemantauan tumbuh kembang dan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Pulau Pannggung Kabupaten Tanggamus. Metode yang digunakan berupa penyuluhan mengenai stunting, pertumbuhan dan perkembangan balita dan demonstrasi penggunaan aplikasi PRIMAKU oleh narasumber. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada tanggal 12 Agustus 2022 dengan harapan mampu membantu kader posyandu memiliki keterampilan untuk menggunakan aplikasi dalam menilai pertumbuhan, perkembangan, dan status gizi balita.Kata Kunci: Kader Posyandu, Tumbuh Kembang, Status Gizi, Stunting
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Siswa SD Negeri 1 Marga Agung Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan Apriliana, Ety; Suwandi, Jhons Fatriyadi; Angraini, Dian Isti; Karima, Nisa; Jausal, Anisa Nuraisa; Mutiara, Utari Gita; Putri, Giska Tri; Ratna, Maya Ganda
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 8 No. 1 (2023): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v8i1.3175

Abstract

Angka gangguan kesehatan anak usia sekolah dasar, khususnya Provinsi Lampung masih tinggi. Kesehatan peserta didik dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan perilaku hidup bersih. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada murid sekolah dasar, membentuk perilaku hidup bersih dan sehat, serta menyediakan sarana dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini dilakukan di SD Negeri 1 Marga Agung dengan peserta sebanyak 70 siswa kelas 4, 5, dan 6. Kegiatan ini dilakukan dengan carapenyuluhan mengenai perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Evaluasi dilakukan dengan pemberian pertanyaan secara langsung. Pada kegiatan edukasi mengenai PHBS, para siswa diberi pertanyaan-pertanyaan terdahulu secara langsung. Pada akhir penyuluhan pertanyaan kembali diajukan. Pada pertanyaan awal, siswa banyak memberikan jawaban yang salah dan di akhir penyuluhan siswa dapat memberikan jawaban yang benar. 1. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan kesehatan kepada murid sekolah dasar meningkatsetelah diberikan penyuluhan. Dan dengan melakukan praktik CTPS, akan terbentuk salah satu perilaku hidup bersih dan sehat. Kata kunci: cuci tangan, PHBS, siswa SD
PENINGKATAN KESADARAN GEJALA SINDROM METABOLIK PADA LANSIA DI PUSKESMAS KORPRI BANDAR LAMPUNG Putri, Giska Tri; Ratna, Maya Ganda; Karima, Nisa; Jausal, Anisa Nuraisa; Irawati, Nur Ayu Virginia; Adnan, Ayu Zahera
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 9 No. 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v9i1.3306

Abstract

Pengabdian ini bertujuan memberikan pengetahuan tentang sindrom metabolik pada masyarakat khususnya lansia agar dapat mengenali lebih dini gejala dan segera melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan. Pengabdian ini dilakukan dengan beberapa kegiatan meliputi penyuluhan tentang sindrom metabolic dan pemeriksaan kesehatan pada peserta pengabdian. Pemeriksaan kesehatan meliputi pengukuran tekanan darah dan glukosa darah sewaktu. Manfaat yang diharapkan pada pengabdian ini yaitu masyarakat mendapatkan pengetahuan mengenai sindrom metabolik dan mengetahui hasil pemeriksaan kesehatannya. Materi penyuluhan yang diberikan mencakup materi tentang sindrom metabolik. Sebelum pemberian materi peserta diberikan pretes, setelah pemberian materi dilanjutkan dengan diskusi dan pemberian postes. Hasil postes memiliki nilai yang lebih baik dimana 90% peserta mendapatkan nilai >80 dibandingkan nilai pretes dimana 50% peserta mendapatkan nilai dibawah 50. Kemudian dilanjutkan pemeriksaan kesehatan peserta berupa pemeriksaan tekanan darah dan gula darah sewaktu. Hasil pemeriksaan langsung diberitahukan oleh tim pengabdian dan langsung diberikan edukasi terkait hasil pemeriksaan tersebut. Kata kunci: Lansiia, penyuluhan, sindrom metabolik.
Peningkatan Kesadaran Tentang Anemia Pada Remaja Melalui Edukasi di Sekolah Alam Lampung Kabupaten Lampung Selatan Jausal, Anisa Nuraisa; Nareswari, Shinta; Irawati, Nur Ayu Virginia; Putri, Giska Tri; Ratna, Maya Ganda; Setiorini, Anggi; Karima, Nisa
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v9i2.3348

Abstract

Kejadian anemia sering dialami pada remaja, terutama perempuan. Penyebab utama anemia pada remaja meliputi kurangnya asupan zat besi, vitamin, dan protein, serta konsumsi makanan dan minuman yang menghambat penyerapan zat besi. Anemia pada remaja perempuan juga dapat dipengaruhi oleh faktor risiko menstruasi tiap bulannya yang menyebabkan kehilangan zat besi. Remaja yang mengalami anemia dapat mengalami kelelahan hingga penurunan konsentrasi yang bisa mengganggu proses belajar. Kejadian anemia pada remaja dapat dicegah dengan screening pemeriksaan hemoglobin dan pemberian tablet zat besi pada remaja. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di Sekolah Alam Lampung, Kabupaten Lampung Selatan dengan sasaran para siswi yang duduk di bangu SMP dan SMA. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan pencegahan anemia terutama pada remaja putri di Sekolah Alam Lampung, Kabupaten Lampung Selatan. Pengabdian dilakukan dengan memberikan penyuluhan mengenai anemia dan pemberian buku panduan tentang anemia pada remaja. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para remaja putri di Sekolah Alam Lampung tentang anemia pada remaja. Oleh karena itu, kedepannya diperlukan edukasi yang berkelanjutan dan menyeluruh untuk mencegah kejadian anemia pada remaja.
EDUKASI CEDERA PADA OLAHRAGA PADA PEGAWAI MINI SOCCER BANDAR LAMPUNG Irawati, Nur Ayu Virginia; Fadli, Muhammad Yogie; Irawati, Nur Bebi Ulfah; Jausal, Anisa Nuraisa; Setiorini, Anggi; Ratna, Maya Ganda; Putri, Giska Tri; Karima, Nisa
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 10 No. 1 (2025): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v10i1.3530

Abstract

Cedera olahraga merupakan risiko yang umum terjadi terutama pada olahraga dengan intensitas tinggi seperti sepak bola. Penanganan yang tidak tepat dapat menurunkan performa dan kualitas hidup pelaku olahraga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pegawai Mini Soccer Enterpro Bandar Lampung tentang pencegahan dan penanganan cedera olahraga melalui penyuluhan dan simulasi. Metode yang digunakan meliputi edukasi, diskusi partisipatif, serta pengukuran tingkat pengetahuan melalui pre-test dan post-test. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan sebesar 75% setelah penyuluhan, yang mencerminkan efektivitas pendekatan edukatif yang diterapkan. Simulasi penanganan cedera dan diskusi interaktif juga meningkatkan kepercayaan diri peserta dalam memberikan pertolongan pertama. Kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi yang terstruktur dan kontekstual dapat memperkuat kesiapsiagaan serta menciptakan lingkungan olahraga yang lebih aman dan profesional. Kegiatan serupa diharapkan dapat dilaksanakan secara berkala untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam menangani cedera olahraga.
Terapi Farmakologis Preeklampsia pada Ibu Hamil Muhammad Ikhlasul Akbar; Rodiani Rodiani; Giska Tri Putri
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklampsia merupakan penyulit kehamilan yang dapat terjadi pada antepartum, intrapartum, dan postpartum. Kriteria minimum terjadinya preeklampsia adalah bila tekanan darah (TD) sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu, dan terdapat proteinuria ≥ 300 mg/24 jam. Prevalensi preeklampsia dinegara maju adalah 1,3-6%, sedangkan negara berkembang adalah 1,8-18%. Di  Indonesia angka kejadian preeklampsia adalah sekitar 3,8-8,5% dengan angka kematian Ibu sebesar 24%. Sampai saat ini preeklampsia merupakan salah satu penyebab langsung angka kematian Ibu dan bayi. Penyebab terjadinya preeklampsia belum diketahui penyebabnya. Faktor resko terjadinya preeklampsia adalah obesitas, kehamilan ganda, usia Ibu lebih dari 35 tahun atau kurang dari 20 tahun, dan ras AfrikaAmerika.Ibu hamil <20 tahun mudah mengalami kenaikan tekanan darah danlebih cepat menimbulkan kejang, sedangkan umur lebih 35 tahun juga merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklampsia. Karena bertambahnya usia juga lebih rentan untuk terjadinya peningkatan insiden hipertensi kronik dan menghadapi risiko lebih besar untuk menderitahipertensi karena kehamilan. Patofisiologi terjadinya preeklampsia dikarenakan endotel mengeluarkan vasoaktif yang didominasi oleh vasokontriktor, seperti endotelin dan tromboksan A2. Selain itu, terjadi penurunan kadar renin, angiotensin 1, dan angiotensin 2 dibandingkan dengan kehamilan normal. Penatalaksanaan preeklampsia dilakukan secaranon farmakologis dan farmakologis. Terapi farmakologis yang digunakan untuk preeklampsia ialah golongan antikonvulsan sediaan cairan infus golongan magnesium sulfate dan golongan antihipertensi seperti labetalol, nifedipine, dan methyldopa. Kata kunci: Ibu hamil, preeklampsia, tatalaksana
Manajemen Anestesi Umum Pada Bedah Laparoskopi Assyfa Salsa Yulpani; Ari Wahyuni; Giska Tri Putri; Dyah Wulan Sumekar Rengganis Wardani
Jurnal Agromedicine Unila: Jurnal Kesehatan dan Agromedicine Vol. 11 No. 2 (2024): Jurnal Kesehatan dan Agromedicine
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jka.v11i2.pp75-82

Abstract

Laparoskopi adalah pembedahan minimal invasif dimana rongga peritoneum dapat divisualisasikan tanpa adanya sayatan yang besar pada abdomen. Laparoskopi telah memberikan hasil positif berupa insisi yang minimal, mengurangi risiko trauma, mengurangi biaya medis, menurunkan risiko perdarahan, menurunkan komplikasi pasca bedah, pemulihan dini, dan menurunkan mortalitas dan morbiditas. Dalam laparoskopi dikenal istilah pneumoperitoneum. Pneumoperitoneum dan perubahan posisi pada laparoskopi dapat menimbulkan perubahan fisiologi pada pasien, seperti perubahan kardiovaskular, respirasi, gastrointestinal, neurologi, dan splankhic. Oleh karena itu, diperlukan manajemen anestesi yang baik pada bedah laparoskopi. Pemahaman patofisiologi akibat pneumoperitoneum dalam laparoskopi sangat penting bagi anestesiologi untuk dapat memberikan respon cepat dan tepat terhadap perubahan yang terjadi dan mengevaluasi serta mempersiapkan pasien secara preoperatif terhadap kelainan-kelainan yang mungkin terjadi selama laparoskopi. Selain itu, lama operasi, risiko cedera organ-organ dalam, serta kesulitan mengevaluasi perdarahan yang terjadi, juga menjadikan anestesi pada laparoskopi menjadi prosedur yang berisiko tinggi. Laparoskopi paling baik dilakukan dengan anestesi umum karena perubahan fisiologi yang disebabkan oleh penumoperitoneum. Faktor yang membuat anestesi umum lebih baik daripada teknik anestesi lainnya untuk bedah laparoskopi adalah perubahan posisi pasien yang ekstrem, perubahan fisiologi akibat pneumoperitoneum, dan durasi operasi yang lama. Anestesi umum dalam bedah laparoskopi meliputi intubasi endotrakeal, relaksasi otot, dan ventilasi mekanis terkontrol. Kata kunci: Anestesi Umum, Laparoskopi, Pneumoperitoneum