Claim Missing Document
Check
Articles

PERANCANGAN KAPAL BULK CARRIER 6200 DWT UNTUK RUTE PELAYARAN JAKARTA - PALNGKARAYA Ponco Bagio Pamungkas; Samuel Samuel; Imam Pujo Mulyatno
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 2 (2014): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.599 KB)

Abstract

Indonesia merupakan suatu wilayah kepulauan yang menjembatani dua benua yaitu Australia di sebelah selatan dan Asia di sebelah utara. Hal ini menjadikan wilayah perairan Indonesia sebagai jalur pelayaran yang sangat strategis. Ditambah lagi dengan kekayaan mineral yang terkandung di Indonesia berupa hasil tambang seperti batu bara, emas, bijih besi dan masih banyak lagi, dimana material-material tersebut termasuk dalam jenis muatan curah. Tentu saja hal tersebut membutuhkan sarana pendistribusian yang mumpuni serta dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat secara umum. Namun faktanya jumlah armada laut di Indonesia yang melayani kebutuhan pengangkutan muatan curah masih sangat sedikit.Dari hal-hal tersebut di atas, dalam penelitian ini merancang kapal curah (bulk carrier) yang sesuai dengan kebutuhan sarana transportasi armada laut di Indonesia. Perancangan ini menitikberatkan kepada keunggulan kapal curah (bulk carrier) dari kapal-kapal yang sudah ada. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, analisa hambatan kapal, stabilitas kapal, dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal.Dalam penelitan ini, didapatkan ukuran utama kapal LOA = 114,31 m,  LWL = 107,60 m, Lpp = 104,60m T = 6,50 m, H = 8,40 m, B = 15,80 m. Dari perhitungan hidrostatik, didapatkan displacement = 8615 ton, Cb = 0,76. Pada perhitungan stabilitas, hasil menunjukkan kapal bulk carrier mempunyai stabilitas yang baik karena titik M berada diatas titik G pada semua kondisi. Kemudian pada gambar rencana umum, kapal bulk carrier memiliki ruang muat  yang dapat menampung muatan sekitar 6058,658 ton. Hambatan yang dialami kapal bulk carrier pada kecepatan 12,5 knots (efisiensi 65%) sebesar 169,21 kN dan membutuhkan daya mesin induk 2244,93 HP
PERBANDINGAN PERFORMA HULLFORM LAMBUNG MONOHULL DAN MONOMARAN PADA KAPAL RO-RO 5000GT Sahat Parulian Sagala; Ahmad Fauzan Zakki; Samuel Samuel
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 2 (2016): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.337 KB)

Abstract

Konsep desain monomaran disebut The Dutch ballast-free Monomaran concept yang merupakan tindak lanjut dari kontes desain yang didukung oleh Dutch Maritime Network. Konsep desain monomaran menawarkan beberapa keuntungan bagi kapal ro-ro, terutama fitur unsinkability untuk meningkatkan keselamatan ro-ro. Konsep monomaran menghasilkan sarat yang relatif besar pada displacement kapal kosong  daripada kapal monohull konvensional sehingga kapal memiliki stabilitas yang baik dalam kondisi muatan kosong tanpa harus mengisi atau memberi ballast pada kapal. Namun, konsep monomaran memiliki luas permukaan basah (wetted surface area) yang lebih besar yang menyebabkan hambatan gesek lebih besar. Analisa performa hullform monomaran dilakukan pada kapal ro-ro 5000GT milik ASDP dengan empat variasi model. Permodelan hullform monomaran dilakukan dengan re-design terhadap kapal ro-ro monohull yang telah ada yang terdiri atas 2 model lambung round bottom dan 2 model lambung chine bottom dimana masing - masing model lambung didesain dengan kenaikan 25% dan 37,5% terhadap sarat penuh (T) kapal monohull pembanding. Pada penelitian ini ditunjukkan bahwa hambatan ro-ro monomaran 25%T chine bottom memiliki hambatan 315,01 kN dengan kenaikan 5,85% lebih besar dari monohull; monomaran 37,5%T chine bottom memiliki hambatan sebesar 331,41 kN dengan kenaikan 11,37% lebih besar dari ro-ro monohull. Pada perhitungan intact stabilitas, hullform ro-ro monomaran memiliki area kurva stabilitas yang lebih besar daripada ro-ro monohull dan mengindikasikan bahwa hullform monomaran memiliki intact stabilitas yang lebih baik daripada hullform monohull dengan kondisi  ro-ro monomaran tanpa ballast. Performa olah gerak (seakeeping) ro-ro monohull dan monomaran memiliki respon yang cenderung sama pada sudut datang gelombang Head Sea maupun Beam Sea.
ANALISA TINGKAT KEBISINGAN KAMAR MESIN PADA KAPAL KMP. MURIA Rindianti Wibowo; Samuel Samuel; Untung Budiarto
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 4 (2014): Oktober
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.923 KB)

Abstract

Kebisingan adalah suara yang tidak diharapkan yang dapat mengganggu kesehatan, kenyamanan dan dapat menyebabkan ketulian. Kebisingan dengan intensitas tinggi tanpa sadar dapat menyebabkan dampak yang serius bagi ABK KMP. Muria serta ketidaknyamanan bagi penumpang. Sehingga, pengukuran tingkat kebisingan harus dilakukan untuk mengetahui tingkat kebisingan yang terjadi di kapal, terutama di kamar mesin dan ruang akomodasi, sehingga dapat direncanakan alternative system yang tepat apabila tingkat kebisingan yang terjadi melebihi batas yang ditetapkan oleh IMO, ABS dan LR. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan Environment meter tingkat kebisingan di kamar mesin melebihi batas yang ditetapkan oleh IMO dan ABS sebesar 102,9 dB. Setelah melakukan proses perhitungan Transmission Loss yang dihasilkan oleh sebuah Barrier, untuk frekuensi kritis barrier dengan material plywood dapat mengurangi suara sebesar 34,39 dB, Glasswool 31,22 dB, Rockwool 39,58 dB, Poliuretan 37,01 dB. Untuk frekuensi kritis sebuah barrier dengan kombinasi dua material penyusun yaitu kombinasi Rockwool dengan plywood menghasilkan transmission loss sebesar 38,36 dB, Rockwool dengan glasswool sebesar 39,10 dB, dan kombinasi Rockwool dengan Poliuretan dapat mengurangi tingkat kebisingan hingga 42,39 dB.   Proses simulasi terhadap perencanaan penggunaan modifikasi Muffler yang telah terpasang pada exhaust gas outlet dengan  menggunakan Actran Student Edition  dapat disimpulkan bahwa semakin besar dimensi muffler, transmission loss yang dihasilkan juga akan semakin besar.
PENGARUH KUAT ARUS LISTRIK DAN SUDUT KAMPUH V TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN TEKUK ALUMINIUM 5083 PENGELASAN GTAW Ahmad Naufal; Sarjito Jokosisworo; Samuel Samuel
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.55 KB)

Abstract

Teknologi pengelasan merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam teknologi manufaktur. Pada proses penyambungan dengan menggunakan pengelasan banyak tahapan yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang optimal, mulai dari tahapan desain sampai tahapan pengerjaan. Tahapan desain yang dimulai dari pemilihan jenis pengelasan, sampai pada pemilihan sudut kampuh yang digunakan. Sedangkan pada tahapan pengerjaan akan dipilih kuat arus yang sesuai sampai pada posisi pengerjaan. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa faktor arus listrik dan sudut kampuh las dalam proses pengelasan sangat berpengaruh dalam menentukan kualitas hasil pengelasan ditinjau dari kekuatannya. Pada arus 130 Amp dengan sudut kampuh 80º didapatkan keadaan yang optimal atau paling baik memberikan kekuatan tarik dan nilai regangan tertinggi diantara arus dan sudut kampuh lainnya, yaitu sebesar 150,4 N/mm2 dan regangan sebesar 0,70% begitu pula dengan kekuatan tekuk sebesar 591,38 N/mm². Selain pengujian, juga dilakukan analisa menggunakan software Ansys LS-Dyna dengan hasil kekuatan tarik spesimen 139000000 pa atau 139 N/mm2 untuk beban tarik maksimum 17893,33 N yang terjadi pada sambungan las. Pada beban tarik maksimum 18800 N hasil kekuatan tarik spesimen 153000000 pa atau 153 N/mm2. Untuk pengujian tekuk didapatkan hasil kekuatan tekuk spesimen 528000000 pa atau 528 N/mm2 untuk beban tekuk maksimum 3619 N yang terjadi pada sambungan las. Pada beban tekuk maksimum 4435,33 N hasil kekuatan tekuk spesimen 595000000 pa atau 595 N/mm2
Analisa Pengaruh Gas Pelindung Argon Grade A Dan Grade C Terhadap Kekuatan Impact Dan Tekuk Sambungan Butt Joint pada Aluminium 5083 Mahardika Adi Dewantara; Hartono Yudo; S Samuel
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 2 (2017): APRIL
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.342 KB)

Abstract

Pemilihan metode pengelasan yang efektif berguna untuk industri galangan. Khususnya galangan kapal aluminium. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dua metode pengelasan menggunakan gas pelindung yang berbeda yaitu gas pelindung Argon grade A (Ultra High Purity) dan gas pelindung Argon grade C (Industrial Purpose). Material Alumunium yang digunakan adalah Al 5083. Pada pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) menggunakan jenis sambungan pengelasan single V-butt joint dengan sudut 60°. Tegangan dan arus yang digunakan adalah 22V dan 220 A dengan elektroda ER 5356. Pengujian di lakukan uji impact dengan menggunakan standar ASTM E 8M -00b. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada metode pengelasan MIG (Metal Inert Gas) menghasilkan pengelasan yang lebih sempurna atau lebih baik dengan memberikan nilai Tegangan Tarik maksimal yaitu 99,35 N/mm2 dan nilai Regangan sebesar 1,9%. Sedangkan pada metode FSW (Friction Stir Welding) hanya memperoleh nilai Tegangan Tarik maksimal yaitu 29,62 N/mm2 dan nilai Regangan sebesar 0,5%. Selain meggunakan hasil Uji Lab juga dilakukan analisa menggunakan software Ansys LS-Dyna dengan hasil kekuatan Tarik tertinggi pada pengelasan MIG (Metal Inert Gas) sebesar 72,6  N/mm2  . dan pada pengelasan FSW (Friction Stir Welding) sebesar 25,9 N/mm2 .
ANALISA EKONOMIS PEMBANGUNAN KAPAL IKAN FIBERGLASS KATAMARAN UNTUK NELAYAN DI PERAIRAN PANTAI TELUK PENYU KABUPATEN CILACAP Jowis Novi B.K; Samuel Samuel; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 1, No 2 (2013): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber daya perikanan dapat dipandang sebagai suatu komponen dari ekosistem perikanan yang berperan sebagai faktor produksi dan diperlukan untuk menghasilkan suatu output yang bernilai ekonomi masa kini maupun masa mendatang. Kabupaten Cilacap memiliki potensi untuk produksi perikanan, dengan luas sebaran penangkapan 5.200 km2,  dan fasilitas sarana pendukung berupa, Pelabuhan perikanan Samudra Cilacap dengan kapasitas 250 kapal. Untuk mengembangkan potensi ini diperlukan armada penangkap ikan yang ekonomis dan bernilai profit bagi nelayan di sekitar Pantai Teluk Penyu Cilacap. Penelitian ini membahas tentang analisa ekonomis kapal ikan fiberglass katamaran di perairan pantai Teluk Penyu Cilacap dengan tujuan untuk mengetahui biaya investasi, biaya pengeluaran per trip, pendapatan nelayan per tahun, dan mengetahui payback periode investasi. Dalam melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yaitu, meghitung biaya pembangunan kapal kemudian menentukan fixed dan variable cost sehingga diketahui pendapatan kemudian dilakukan analisa profitabilitas dan payback periode. Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan didapatkan nilai investasi kapal sebesar Rp 128.384.575,- dan biaya pengeluaran kapal dalam 1 kali trip adalah Rp 1.765.379,-. Pendapatan nelayan per tahun sebesar Rp 45.375.875,-  dan Payback period terjadi selama 2.9 tahun
PERANCANGAN KAPAL CONTAINER 9000 DWT RUTE SURABAYA – BANJARMASIN Rizal Aripin; Samuel Samuel; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 2 (2014): April
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.446 KB)

Abstract

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka berkembanglah suatu sistem yang efektif dan efisien untuk pengangkutan barang melalui laut.Yaitu dengan sistem container. Adanya sistem container ini maka pengangkutan barang melalui laut lebih berdaya guna sehingga apa yang diharapkan konsumen dapat terwujud, yaitu hemat biaya dan waktu, keamanan terjamin serta daya muat lebih banyak. Oleh karena itu sistem container menjadi pilihan utama di setiap Negara untuk pengangkutan barang melalui laut.Petikemas (container) adalah suatu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada di dalamnya. Filosopi dibalik dibalik petikemas ini adalah adanya kemasan yang terstandar yang dapat dipindah-pindahkan ke berbagai moda transportasi laut dan darat dengan mudah seperti kapal laut, kereta api, truk atau angkutan umum lainnya sehingga transportasi ini efisien, cepat , aman dan memungkinkan dipindahkan dari pintu ke pintu atau (door to door). Sebagai Negara maritime yang mempunyai daerah perairan yang cukup luas, Indonesia tentunya memerlukan sarana transportasi kapal yang cukup menjankau pulau-pulau dan menghubungkan daratan satu kedaratan yang lainnya.Disinilah peran kapal sangat dibutuhkan, tidak hanya sebagai sarana transportasi namun juga untuk sistem pertahanan di wilayah perairan Indonesia.Latar belakang Indonesia sebagai Negara kepulauan sudah menjadi alasan yang kuat kenapa dunia perkapalan perlu dikembangkan di Indonesia.Belum lagi kekayaan alam (tambang dan energi) yang begitu melimpah tentunya membutuhkan sarana angkut yang memadaiDalam  melaksanakan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan perancangan yaitu perhitungan ukuran utama, membuat rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, dan stabilitas kapal Serta pemilihan peralatan kapal  dan motor induk berdasarkan hasil perhitungan daya motor sesuai dengan hambatan yang dialami kapal.Ukuran utama yang dihasilkan dari perhitungan adalah Loa: 128.4  Lpp: 120 m, Lwl: 122,72 m, B: 20 m, , T: 7 m, H: 9.5 m. Dari hasil hidrostatik, kapal container ini mempunyai displacement 12242 Ton, Cb 0,71, LCB 60.2 m. Pada tinjauan stabilitas, hasil menunjukkan kapal stabil, karena titik M diatas titik G.. Pada tinjauan gambar rencana umum, kapal container memiliki space yang cukup untuk mempermudah proses bongkar muat. Kapal Container ini menggunakan 1 buah mesin penggerak kapal dengan daya 5440 HP
ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS KAPAL KMP. SAPTA PESONA UNTUK JALUR PELAYARAN PANTAI BANDENGAN – PULAU PANJANG JEPARA YANG MENGALAMI PERUBAHAN FUNGSI Abram Hasintongan Pane; Samuel Samuel; Wilma Amiruddin
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 2, No 1 (2014): Januari
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.127 KB)

Abstract

  Kapal Motor Penumpang  merupakan kapal penumpang berbahan kayu yang memiliki rute pelayaran Pantai Bandengan – Pulau Panjang. Dikarenakan populasi ikan sudah menurun, kapal ikan dimanfaatkan untuk pariwisata. Faktor keamanan bentuk lambung yang kurang stream line menjadi rawan terjadi kebocoran. Dengan menggunakan program bantu software maxsurf, kapal ikan yang telah dimodofikasi menjadi kapal wisata dapat dibandingkan fingsi atau karakteristiknya.           Pada Penelitian ini dilakukan analisa hambatan, stabilitas, dan hidrostatik untuk mendapatkan karakteristik yang baik untuk kapal wisata.            Hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai hambatan untuk kapal pariwisata dengan kapal ikan pada keadaan sarat penuh dengan kecepatan maksimum 5,48 knots, sama besarnya.  Sedangkan dalam penganalisaan hidrostatik dengan menggunakan metode Vart Oortmeersen, kapal ikan dengan kapal wisata tidak berbeda dikarenakan bentuk lambung yang masih sama.  Untuk perbandingan stabilitas dengan menggunakan standart IMO, kapal wisata dan kapal ikan tergolong stabil, jumlah penumpang pada kapal wisata hanya dibatasi sebanyak 12 orang.  Perbandingan pendapatan para nahkoda kapal ikan maupun kapal wisata tiap bulannya rata – rata Rp 5.900.000,- : Rp 8.460.000.
Analisa Teknis Dan Ekonomis Penggunaan Bambu Laminasi Apus Dan Petung Sebagai Material Alternatif Pembuatan Komponen Kapal Kayu K Kamal; Parlindungan Manik; S Samuel
Jurnal Teknik Perkapalan Vol 5, No 2 (2017): APRIL
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.42 KB)

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir harga kayu jati sebagai material dasar pembangunan kapal kayu semakin mahal. Hal tersebut disebabkan karena ketersediaan kayu jati mengalami penurunan. Sehingga diperlukan material alternatif pengganti kayu. Bambu dapat dijadikan sebagai material alternatif karena mudah didapatkan, mudah dalam pengolahan, memiliki sifat mekanis yang baik, dan memiliki harga yang relatif murah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai kuat tarik dan kuat tekan maksimum bambu laminasi dari dua jenis bambu, apus dan petung dengan 2 variasi susunan bilah horizontal dan bata. Pengujian tarik menggunakan standar SNI 03 – 3399 – 1994 dan pengujian tekan menggunakan standar SNI 03 – 3958 – 1995. Setelah dilakukan pengujian, dapat disimpulkan bahwa kuat tarik dan kuat tekan laminasi bambu petung lebih baik dibanding laminasi bambu apus dengan rata – rata masing – masing 2412,72 kg/cm2 dan 639,15 kg/cm2. Dari hasil tersebut dapat digolongkan ke dalam Kelas Kuat II pada BKI Kapal Kayu. Bambu dapat dijadikan sebagai alternatif kayu dalam pembuatan kapal kayu dengan biaya produksi laminasi sebesar Rp6.439.793 per m3 untuk laminasi bambu petung, Rp5.187.706 per m3 untuk laminasi bambu apus
KAJIAN PENGUKURAN UNTUK PENGARSIPAN DESAIN KAPAL KAYU TRADISIONAL DI BATANG JAWA TENGAH Bandi Sasmito; Samuel Samuel; Dian Agus Widiarso
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 02 (2018): Volume 01 Issue 02 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.033 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.3702

Abstract

Kabupaten Batang merupakan salah satu kabupaten yang memiliki produksi kapal yang cukup tinggi. Kapal terbuat dari kayu dengan ukuran kurang dari 30 GT (Gross Tonnage). Pembangunan kapal kayu di kabupaten Batang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Pembangunan kapal belum memiliki basic desian sebagai acuan pembuatan kapal. Acuan dalam pelaksanaan pembangunan kapal berdasarkan pengalaman yang dimiliki secara turun-temurun. Metode yang digunakan meliputi pengukuran kapal dan pengenalan software sebagai alat bantu untuk menggambar. Hasil yang dicapai pada pelaksanaan Pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan tentang design kapal yang akan mendukung produktifitas kapal. Galangan kapal tradisional juga dapat mengikuti kemajuan teknologi modern dalam mendesain kapal.
Co-Authors A.F. Zakki Abram Hasintongan Pane Abubakar Fathuddiin ACHMAD FAUZI Afriandy, Ariel Agung Juliarto Agung, Chris Petra Ahmad Fauzan Zakki Ahmad Firdhaus Ahmad Naufal Ahmad, Syaiful Tambah Putra Akbar, Rafi Akhmad Rosihan Adam Andi Trimulyono Ari Wibawa Budi Santosa Ariani, Betty Ario Restu Sratudaku Asep Kurniawan Nugraha Aulia Widyandari Aulia Widyandari Aulia Windyandari Bandi Sasmito Banjarnahor, Andrea Nanda Alfa Rizky Berlian Arswendo Adietya Bernadi Ramazini Brian, Brian Cahyanti, Febriella Hawa Caroline Victorine Katemba Chandra Ahmad Venzias Dandy Kurniawan, Dandy David Adhi Prasetyo, David Adhi Davit Hermanto Dedi Budi Purwanto Dian Hafiz Eko Sasmito Hadi Enky Pratama Agustian Ervin Ervin Fadhila Affianti, Maritza Fahrunisa, Ake Sita Fathuddiin, Abubakar Febrina Mantiri, Anneke Frestiqauli, Santi Glend, Glend Good Rindo Hari Santoso Hartono Yudo Heri Triyanto Herli Antoni Hidayatullah, Yusuf Hizni, Alina Hulu, Guslin Hutabarat, Marcelino Gabriel I. K. Suastika I.K.A.P. Utama Imam Pujo Mulyatno Joevero Risqy Suvica Jowis Novi B K Jowis Novi B.K K Kamal Kaban, Siswanta Kayza , Salwa Kesaulya, Feby Astrid Kharisma, Nanda Kiryanto Kiryanto Kiryanto Kiryanto Komar Priatna, Deden Koostanto, Harya Kumuda Kurniawan Teguh Martono Kusuma, Arsya Leo Andri Yulius Caesar Livia Livia M. Iqbal Mahardika Adi Dewantara Mailani, Mey Mey Maimunah, Maimunah Makri Makri, Makri Margaretha Tuti Susanti Mawaddah Harahap, Mawaddah Mikhael Andreas Bangun Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Iqbal Muhammad Luqman Hakim, Muhammad Luqman Nurhalimah , Siti Nurul Aida, Siti PANUNTUN, MAHENDRO AJI Parlindungan Manik Pasaribu, Alfeus P. S. Ponco Bagio Pamungkas Pusaka, Semerdanta Pusparini, Nur Nawaningtyas Putri, Nabilla Ditya Rafael, Rafael Rahma, Fadillah Aulia Rahmat Prio Aprijal Ramudi Sembiring Rayvan, Rayvan Recha Hafida Ardiansyah Reyhan, Ammar Rindianti Wibowo Rizal Aripin Rizky Rahadian, Wildan Ryvando, Ryvando Sahat Parulian Sagala Saputra, Bima Sarjito Joko Sisworo Sarjito Jokosisworo Setiawan, Yohanes Ari Sholichin Sholichin, Sholichin Shosa, Andi Sinaga, Dedy Ridoly Sipangkar, Romulus Solihin Solihin Subagio, Hertanto W. Sulistiyono, Priyo Sultan Sultan Susilo Adjie Tumonglo, Esther Epin Ulil Amriardi Untung Budiarto Valentino Pasalbessy Vera Intanie Dewi Wasisto Haribowo, Wasisto Wicaksono, Ardhana Widiya Avianti Widyatmoko, Ari Wilma Amiruddin Wulandari, Ardila Yopi Tri Setiadi Yunior, Tri Rangga Zeinurrohman, Rangga Zelda, Zelda