Background: Occupational accident risk assessment is a step taken to prevent potential workplace accidents. This can be done by conducting an assessment based on the methods established in the Occupational Health and Safety Management System (OHSMS). Purpose: To analyze the occupational safety risks in blasting work in Quarry I of the Bulango Ulu Dam project Package I by Hutama–Basuki–Lestari, KSO, using the Event Tree Analysis (ETA) method. Method: This research is qualitative research. The informants in this study were 7 people, with 1 key informant, namely the Project Manager, and 6 key informants consisting of 1 Safety Officer, 2 Safety Patrols, and 3 Workers. Results: Based on the identification, four main risks were identified in blasting work: flying rock, misfire, dust, and premature blast. The highest risk, with a probability value of 0.99, was for flying rock and dust, and the lowest risk, with a probability of 0.5, was for premature blast. The analysis showed that adherence to mitigation procedures such as the use of PPE and safe distancing significantly influenced the final outcome of the risk scenario. Conclusion: The implemented mitigation scheme can significantly reduce the probability of a hazardous event if implemented correctly. Suggestion: Further research is needed into the use of the Event Tree Analysis (ETA) method in collaboration with other methods for more effective results. Keywords: Blasting; ETA; Risk; Work Safety. Pendahuluan: Risiko kecelakaan kerja merupakan langkah untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang dapat terjadi. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan penilaian berdasarkan metode-metode yang ada dalam Sistem Manajemen K3 (SMK3). Tujuan: Untuk menganalisis risiko keselamatan kerja pada pekerjaan blasting di Quarry I proyek Bendungan Bulango Ulu Paket I oleh Hutama–Basuki–Lestari, KSO, dengan menggunakan metode Event Tree Analysis (ETA). Metode: Jenis penelitian kualitatif. Informan dari penelitian ini berjumlah 7 orang dengan 1 orang informan kunci yaitu Project Manager dan 6 orang informan utama yang terdiri dari 1 orang Safety Officer, 2 orang Safety Patrol dan 3 Pekerja. Hasil: Berdasarkan identifikasi, ditemukan empat risiko utama dalam pekerjaan blasting, yaitu flying rock, misfire, debu, dan premature blast. Risiko tertinggi dengan nilai probabilitas 0,99 terdapat pada bahaya flying rock dan debu, risiko terendah dengan probabilitas 0,5 terdapat pada premature blast. Analisis menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap prosedur mitigasi seperti penggunaan APD dan jarak aman sangat mempengaruhi hasil akhir dari skenario risiko. Simpulan: Skema mitigasi yang diterapkan dapat menurunkan probabilitas kejadian berbahaya secara signifikan jika dijalankan dengan benar. Saran: Penelitian lanjutan perlu dilakukan dalam penggunaan metode Event Tree Analysis (ETA) dengan kolaborasi dari metode lainnya untuk hasil yang lebih efektif. Kata Kunci: Blasting; ETA; Keselamatan Kerja; Risiko.