Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Antara Risiko Kardiovaskuler dengan Fungsi Kognitif pada Lansia di Kartasura Sulistyani, Sulistyani; Romadhon, Yusuf Alam
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cardiovascular disease is still a major public health problem. The Indonesian population is an aging population, and the number of dementia cases is increasing. A good understanding of the correlation between the risk of cardiovascular disease and dementia will increase the accuracy in the long-term prevention of dementia in the community. This study was intended to examine the correlation between cardiovascular risk and early signs of dementia. 89 elderly integrated health center participants were voluntarily involved in this study. This research is a cross-sectional design. Respondents were measured for cardiovascular risk, using the Jakarta Cardiovascular Score (SKJ) and measuring cognitive function using the Mini-Mental State Examination (MMSE). Statistical analysis using correlation and mean difference. There is a negative correlation between the Jakarta Cardiovascular Score and the MMSE score (r=-0.311; p=0.003). In the analysis of mean differences, it was found that there was a significant difference between mild, moderate, and high cardiovascular risk in cognitive decline (MMSE score) respectively, the MMSE mean [27.29; SD=3.51], [25.55; SD=5.42], and [24.82; SD=4.51]; with p-value = 0.010. There is an inverse correlation between cardiovascular risk and cognitive function, statistically significant
Tari Sengidyan Marsan, Sebuah Sajian Karya Tari Adalah Karakter Bukan Gender: Tari Sengidyan Marsan Ramadhani, Deta Cahya; Sulistyani, Sulistyani; Sutapa, I Ketut
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 1 No 1 (2021): Terbitan Pertama Bulan Juni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.215 KB) | DOI: 10.59997/journalofdance.v1i1.799

Abstract

Tari Sengidyan Marsan merupakan karya tari yang bersumber dari sejarah tari Gandrung, serta terinspirasi terhadap pertunjukan tari Gandrung Banyuwangi dan tari kreasi baru Gandrung Marsan. Penata melihat terdapat kesamaan antara sumber garap tersebut dengan karakter diri penata, serta kemampuan dalam menarikan tari putri. Penggabungan ide cerita dan karakter serta kemampuan penata akan dituangkan dalam wujud tari. Tujuan penciptaan karya tari ini yakni ingin mewujudkan kesetaraan gender dan menepis anggapan penari putra yang menarikan tari putri dianggap kurang sopan, melecehkan kodrat dan sebagainya. Karena yang disajikan dalam sebuah karya tari adalah karakter bukan gender. Karya tari ini mengusung kemampuan sosok Marsan menjadi penari Gandrung yang menghibur sekaligus menyamar sebagai spionase untuk melawan Kompeni Belanda. Penciptaan tari Sengidyan Marsan menggunakan metode penciptaan Alma M. Hawkins yang diterjemahkan oleh Y Sumandiyo Hadi, yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: tahap penjajagan (exploration) tahap ini melakukan penentuan penari, penentuan tata busana dan rias, penentuan komposer,penentuan lighting dan crew serta tempat latihan; tahap penuangan (improvisation), yakni melakukan penuangan dan percobaan gerak; dan tahap pembentukan (forming) ialah melakukan tahap pembentukan serta penyempurnaan karya seperti menyamakan gerak dan menyamakan ekspresi. Karya tari Sengidyan Marsan adalah karya tari kelompok yang ditarikan oleh lima orang penari laki-laki dengan struktur tari dibagi menjadi tiga bagian. Karya tari Sengidyan Marsan berbentuk kreasi baru dengan tema kepahlawanan yang menggunakan gerak tari kerakyatan. Karya ini diiringi dengan gamelan Banyuwangi yang direkam, kemudian di kombinasikan dengan menggunakan Musical Instrument Digital Interface (MIDI) dan berdurasi waktu kurang lebih 12 menit.Kata Kunci: Sengidyan Marsan, Gandrung Banyuwangi, Gender, Kreasi Baru.
Tari Dapul Windasari, Pande Ketut Ayu; Sulistyani, Sulistyani; Suartini, Ni Wayan
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 2 No 1 (2022): Terbitan Pertama Bulan Juni tahun 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.838 KB) | DOI: 10.59997/journalofdance.v2i1.1599

Abstract

Karya Tari Dapul (Dangsil Punggel) merupakan sebuah karya tari yang ditarikan oleh enam orang penari putri dalam bentuk tari kreasi baru dengan tema persembahan yang diiringi oleh gamelan selonding. Tari Dapul menginterprestasikan tentang sarana upacara yang dipersembahkan sebelum digelarnya prosesi Siat Sampian yaitu Banten Dangsil Punggel. Garapan Tari Dapul berpijak pada tari rakyat yang dikembangkan dan dikreasikan sehingga menghasilkan gerak inovatif serta menciptakan gerak baru namun tidak terlepas dari pakem yang ada. Tari Dapul terinspirasi dari Tari Nyutri yang sederhana, mudah dipelajari, namun memiliki estetika yang membuat tarian tersebut menarik.  Melalui karya tari ini pencipta ingin memperkenalkan Banten Dangsil Punggel kepada masyarakat luas. Sehingga masyarakat mengetahui bahwa banten tersebut saling berkaitan dengan prosesi Siat Sampian, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tetap melestarikan tradisi yang sudah diwariskan khusnya tradisi Siat Sampian.   Kata kunci : Tari Kreasi, Banten Dangsil Punggel, Siat Sampian, Sampian Dangsil
SOLAH PURUS Gunawan, I Kadek Adi; Sudibya, I Gusti Ngurah; Sulistyani, Sulistyani
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 2 No 2 (2022): Terbitan Kedua Bulan November tahun 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.655 KB) | DOI: 10.59997/journalofdance.v2i2.1886

Abstract

Tari Solah Purus adalah karya tari kontemporer mengambil tema kesuburan yang sumber kreatifnya dari peristiwa budaya yaitu Sanghyang Enjo-Enjo.Sanghyang Enjo-Enjo merupakan wujud keyakinan masyarakat yang mempunyai makna kesuburan, menggunakan alat vital laki-laki sebagai simbol. Sanghyang Enjo-Enjo ini memiliki keunikan yaitu dari segi wujud dibuat dari ilalang (ambengan) Berbentuk sosok laki-laki (purusa), yang memegang simbol kesuburan laki-laki dan symbol kesuburan tersebut bisa digerakan dengan cara tarik-ulur serta dari segi penyajian yang ada lima yaitu didorong, ditarik, diangkat, dibanting, dan diputar. pencipta tertarik mengangkat prosesi, bentuk penyajian dan makna dari peristiwa budaya tersebut. Karya tari Solah Purus ini ditarikan oleh Sembilan penari putra dengan postur tubuh yang sama. Metode penciptaan yang digunakan dalam karya tari Solah PurusiniadalahmetodeMencipta LewattariolehY.sumandiyoHadi yangmencakup tahap penjajagan, tahap percobaan dan tahap pembentukan. Karya tari Solah Purus ini menggunakan tata rias wajah dan busana berupa baju dan celana menjadi satu dengan variasi kain rangrang khas Nusa Penida, gelang kana, gelang lengan, deker kaki, gelang kaki, jestring, kancut purus dan sabuk pinggang. Iringan yang digunakan dalam karya tari Solah Purus ini adalah beberapan instrumen gamelan Semar Pegulingan yaitu Riong, Kajar, Jegog, Jublag, Gong, Gentorang serta menggunakan vokal pada bagian opening dan Ending. Karya tari kontemporer Solah Purus dipentaskan di panggung proscenium Gedung Natya Mandala Institut Seni Indonesia Denpasar. Tujuan penciptaan karya ini yaitu untuk memberikan pesan moral bahwa janganlah menyia-nyiakan kesuburan karena kesuburan dibutuhkan setiap manusia dan mewujudkan karya tari baru berbasis kearifan lokal. Hal ini dilatari karena banyaknya kini generasi muda tidak mengenali kearifan lokal budaya mereka sendiri, padahal peristiwa budaya tersebut mengandung nilai-nilai budaya adiluhung yang patut untuk dilestarikan. Kata Kunci: Solah Purus, Kontemporer, Karya Tari, Sanghyang Enjo-Enjo, kesuburan
Estetika Tari Lango Dewi di Pura Beji Langon Yulianti, Ni Luh Putu Erika; Trisnawati, Ida Ayu; Sulistyani, Sulistyani
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 3 No 1 (2023): Terbitan Kesatu Bulan Juni tahun 2023
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/journalofdance.v3i1.2382

Abstract

ABSTRACT Lango Dewi dance, inspired by a group of nymphs who came to Beji Langon to take Toya Amertha. Beji Langon, also known as Pancoran Dedari, is located in Kapal Village, Mengwi, Badung. Beji Langon Temple is a temple that serves as the location of Ida Bhatara's purification which is located at the Kahyangan Temple in the Three Traditional Ship Villages, namely Pura Desa, Pura Puseh and Pura Dalem. The manifestation of Ida Sang Hyang Widhi who is worshiped at Beji Langon Temple is Dewi Gangga, as the Goddess of water who is in charge of purifying this universe. Goddess Gangga is worshiped at Beji Langon Temple because at this temple a statue of the goddess was found sitting in the middle of the main pool of Beji Langon Temple. Thus, this Beji temple functions as a place of purification and cleansing on a scale and no basis). Beji Langon Temple is one of the relics of an old site in Badung that has recorded traces of water civilization in the Badung area. On this occasion the researcher took the MBKM policy for the Research or Research program with the object of research being the Lango Dewi Dance. The purpose of this study was to analyze the aesthetics contained in the Lango Dewi Dance. The method used in this research is qualitative method. The research method includes observation, interviews, literature study, and documentation. The function and meaning can be seen, the primary and secondary functions of the Lango Dewi Dance and the meaning to society and the Lango Dewi Dance studio. Keywords: Lango Dewi, Beji Langon Temple, Form, Aesthetics, Meaning and Function.
Banyu Atirodra: Transformasi Air Dalam Wujud Tari Kekebyaran Gunawan, Kadek Putra Dharma; Sulistyani, Sulistyani; Gunarta, I Wayan Adi
Jurnal IGEL : Journal Of Dance Vol 4 No 1 (2024): Jurnal IGEL Vol 4 No 1 2024
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/jijod.v4i1.4203

Abstract

Banyu Atirodra Dance is a dance that takes creative sources from the Siat Yeh cultural event in Banjar Teba, Jimbaran, Badung Regency. Siat Yeh can be divided into two words, siat means war and yeh means water. So Siat Yeh is a war that uses water as its weapon. In the creation of the Banyu Atirodra Dance, the creator made the use of water in this tradition as the basic capital and the trigger for choreographic ideas. Banyu means water and Atirodra means terrible, so Banyu Atirodra is the awesomeness of water that is able to provide prosperity as well as bring harm to humans. In the process of its creation, the creators collaborated with the Bumi Bajra Sandhi Foundation in the Merdeka Belajar-Kampus Merdeka program by taking the form of independent study/project learning.The creation of Banyu Atirodra Dance uses the method of creating Angripta Sasolahan (creating dances) by I Kt. Suteja in the book Catur Asrama Pendakian Spiritual Masyarakat Bali Dalam Sebuah Karya Tari. This book describes the five stages of creation, including ngarencana (planning), nuasen (prayer procession), makalin (improvisation), nelesin (formation) and ngebah (premier performance). The Banyu Atirodra dance is a subtle male dance (kekebyaran) performed in groups with the dance structure consisting of four parts that last 11 minutes. The dance music uses Gamelan Gong Kebyar components such as gong, klenong, kajar, kecek, kendang and flutes. Using minimalist (natural) make-up with white nuances, consisting of white trousers, white belt (stagen), don girang and white kancut (lelancingan). The creator hopes that the values contained in this work can be implemented in social life, especially in the use of water which is very crucial for life
PENDAMPINGAN STRATEGI BISNIS: PENGEMBANGAN PRODUK HANDYCRAFT MAYGIFT Hidayat, Taufik; Yahya, Adibah; Heruwanto, Joni; Ningrum, Siti Maya; Afifah, Sifa Amalia; Sulistyani, Sulistyani
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Volume 6 No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i1.40939

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Bekasi, khususnya dalam pengembangan produk handycraft melalui strategi bisnis yang efektif. Melalui metode analisis situasi, pelatihan, dan pendampingan, kami mengidentifikasi permasalahan utama yang dihadapi mitra, seperti keterbatasan akses ke teknologi modern, kurangnya pengetahuan manajerial, dan tantangan dalam pemasaran digital. Pelatihan yang diberikan mencakup penggunaan teknologi dalam pemasaran, pengembangan produk, dan manajemen usaha. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam mengelola bisnis mereka, serta kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dalam pemasaran produk. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM di Kabupaten Bekasi.
QUALITY CONTROL PRODUK VCO SECARA MUDAH, MURAH DAN AKURAT Louise, Isana Supiah Yosephine; Laksono, Endang Widjajanti; Sulistyani, Sulistyani
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol. 8 No. 1 (2024): Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpmmp.v8i1.53485

Abstract

VCO (virgin coconut oil) merupakan salah satu komoditas yang memungkinkan diproduksi secara besar-besaran karena selain memiliki daya simpan relatif lama juga memiliki kelebihan-kelebihan lain, antara lain memiliki khasiat obat, dapat digunakan sebagai bahan pangan maupun obat, harga jual relatif tinggi, dan sangat memungkinkan dijadikan komoditas ekspor. Untuk itu quality control produk VCO sangat perlu mendapatkan perhatian khusus supaya penjualan dapat meningkat dan menjaga harga yang relatif konstan atau bahkan meningkat karena kualitas produk yang dapat dipercaya oleh konsumen. Pengujian kualitas secara laboratorium seringkali memiliki banyak kendala, selain harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dicoba memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku usaha/masysrakat terkait quality control produk VCO yang telah/akan diproduksi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan dilakukan selama tujuh bulan, baik secara luring maupun daring, dengan metode pelatihan dan pendampingan. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan PkM Pengembangan Wilayah dengan tema Quality Control Produk VCO secara Mudah, Murah dan Akurat dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pemahaman peserta terkait produk VCO dan  quality controlnya, secara umum kegiatan ini bermanfaat bagi peserta pengabdian, penyampaian materi dapat diterima dengan sangat baik (45,45%), metoda yang digunakan dalam kegiatan pengabdian dirasa sesuai oleh peserta pengabdian.
Peningkatan Kemampuan Interaksi Sosial Anak Melalui Metode Bermain Peran Sulistyani, Sulistyani; Herawati, Herawati; Sudarti, Sudarti
Journal of Early Childhood and Character Education Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : FITK UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/joecce.v3i2.17530

Abstract

Kemampuan interaksi sosial anak di kelompok A RA Fatih Al-Baariq Desa Jawa Tengah memiliki kecenderungan anak bermain sendiri, kurangnya anak dalam bergaul, tidak saling tegur sapa, masih jarang melakukan kontak mata saat bercakap - cakap, dan saat proses masih berpusat pada guru yang menyebabkan pembicaraan lebih banyak didominasi oleh guru. Tujuan penelitian adalah mengetahui kondisi objektif kemampuan interaksi sosial anak sebelum diterapkan metode bermain peran dan penerapan metode bermain peran dalam meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak. Metode penelitian menggunakan tindakan kelas yang kolaboratif dengan bermain peran profesi. Subjek dalam penelitian berjumlah 23 anak. Hasil penelitian i adalah kemampuan interaksi sosial anak mengalami peningkatan pada setiap indikator diantaranya anak mampu menyapa, anak mampu berkomunikasi secara verbal, anak mampu meminta bantuan, anak mampu menyimak, anak mampu bertanya dan anak mampu bercakap-cakap. Rekomendasi yang diberikan meningkatkan interaksi sosial anak sebagai metode yang menarik, dan memotivasi dan melibatkan anak secara langsung .
INOVASI UBI UNGU MENJADI DONUT SEBAGAI KREATIVITAS PRODUK LOKAL DI KELURAHAN MANGUNSARI, KECAMATAN GUNUNGPATI, KOTA SEMARANG Nurchayati, Nurchayati; Muchayatin, Muchayatin; Parju, Parju; Suyati, Sri; Setyobudi, Setyobudi; Sulistyani, Sulistyani; Aminah, Siti; Riyanto, Joko; Musprihadi, Ribut
MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment Vol. 2 No. 6 (2025): MAJU : Indonesian Journal of Community Empowerment, November 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/maju.v2i6.1899

Abstract

This community service program aims to empower the people of Mangunsari Village, Gunungpati District, Semarang City through purple sweet potato-based donut innovation. The main problem is the low added value of purple sweet potatoes, which are only sold raw, and limited knowledge of processed product diversification. The implementation method included training in donut making, packaging, branding, and marketing management for 25 participants. Results showed a significant increase in participant knowledge from 38% to 87%, with 92% of participants able to produce high-quality donuts. The optimal formulation using a 37.5% substitution of purple sweet potato puree resulted in an organoleptic acceptance level of 84-88%. Value-added analysis showed a 1,025% increase in economic value with a profit margin of 260%. The "Sate Donat Mini 17" business group was formed, with 48% of participants actively producing, generating additional income of IDR 1.8-3.5 million per month. The program has had a positive impact on community economic empowerment and increasing the added value of local commodities. Keywords: Community Empowerment, Purple Sweet Potato, Product Innovation, Added Value, Entrepreneurship
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Adedhea, Marchita Afifah, Sifa Amalia Agung Wicaksono Ahmad Fuad Masduqi Ahyansyah, Ahyansyah Aji, Mahendra Puji Permana Amalia, Riza Amandia Dewi Permana Shita Anika Candrasari Annisa Fillaeli Apay, Frengky Apriyanto, Arif Ariyanti, Rika Auraningrum, Zakia Azzah, Millenia Syafirah Yunita Bakhtiar Fahmi Fuadi Budianto, Pepi Damayanti, Elok Delapril Pratiwi, Ajeng Devi Usdiana Rosyidah Dewi, Endang Kusuma Diah Kurnia Mirawati Diah Permata Wijayanti Diani Nurhajati Diki Retno Yuliani, Diki Retno Dwi Siswani, Endang Endang Widjajanti Laksono FX Faghfirlie, Faghfirlie Fauziah, Nida Faradisa Felle, Zeth Roberth Fikri, Elfin Ainul Fortuna, Tista Ayu Franyoto, Yuvianto Dwi Gentidatu, Sofietje Gunawan, I Kadek Adi Gunawan, Kadek Putra Dharma Hambarsari, Yetty Hamidah, Tasya Hamidi, Baarid Lukman Hapsari, Wanodya Hartini Sulistyandari, Hartini Herawati Herawati Heruwanto, Joni I Ketut Sariada, I Ketut I Ketut Sutapa Ida Ayu Trisnawati, Ida Ayu Isana Supiah Yosephine Louise Ismanto, Deny Iwan Setiawan Joko Riyanto Khoiriyah Khoiriyah Korinus Suweni Krestianto, Indah Dwi Widyasari, Deny Puji Lestari, Nining Lia Kusmita Maharani, Suciana Manangsang, Frans Mandowen, Rospuana Mardhiyyah, Ana Marjuanah, Marjuanah Maulidiyah, Miftah Dwi Putri Mawaddah, Sukma Mebri, Elisabeth Milyarona, Fitri Pranita Muchayatin, Muchayatin Muchlisin, Sakti Mukadar, Lilis Afriyani Mulyani, Amelia Sri Mursid Raharjo Muspitha, Fitri Diah Musprihadi, Ribut Mustofa , Dwi Hanif Ni Wayan Suartini Nikita, Aulia Bea Ningrum, Siti Maya Nur Mahmudah Nurchayati Nurchayati Nurjazuli Nurjazuli Parju, Parju Pongtiku, Sri Rejeki L. Prabaningtyas, Hanindya Riani Prabowo, Alifia Istiqomah Pradani, Indra Pradanti, Paskalia Prastyo Abi Widyananto Prayogi, Muhammad Dharma Prehanawan, Refian Putra Priyombodo, Bony Purba, Elen Purwandani Winarso, Septerina Purwita Sari, Purwita Puspitasari, Metana putra pradnyana, I made bramastya Ramadhani, Deta Cahya Ratnasari, Yuhanida Rayidah, Tasya Renatasari, Distya Ayu Retno Sintowati - Rini, Hanggana Sekar Rino Sardanto Riskiana, Shafira Yuni Rivan Danuaji Rophi, Kristiyani Herda Rumaseb, Ester Safitri, Aisyah Nur Santika, Sang Nyoman Gede Adhi Saputri, Gafrila Fani Eka Sari, Nur Amalia Sarif, Nabil Nawal Setiawati, hinta Riana Setyo Nurwaini Setyobudi Setyobudi Sinta, Mutia Siti Aminah Siti Soekiswati Sri Ngayomi Yudha Wastuti, Sri Ngayomi Sri Puji Lestari Subardjo Subardjo, Subardjo Sudarti Sudarti Sudibya, I Gusti Ngurah Supri Ahmadi, Supri Suriyani Suriyani, Suriyani Suroto Suroto Susila Kristianingrum Sutirtha, I Wayan Swarsana, I Putu Swastika, I Ketut Syahidah, Shofia Rif'atusy Taufik Hidayat Tri Agustina, Tri Tri Widayati Utami , Anita Dwi Utari, Berlian Wahyuningtias, Merisa Wibowo, Mahadevi Cinantyan Wijayatri, Anita Arum Windasari, Pande Ketut Ayu Yahya, Adibah Yasinta, Oktaberika Putri Indah Yesi Franita Yulianti, Ni Luh Putu Erika Yusuf Alam Romadhon