Claim Missing Document
Check
Articles

Penyuluhan kesehatan tentang stunting dan pencegahan nya dengan mengaplikasikan program DASHAT (Dapur Sehat) Dina Dwi Nuryani; Nurul Aryastuti; Nurhalina Sari; Echa Rafika; Eka Yuliana; Endang Setiawati; Desy Fatmawaty
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 4 (2022): Promosi Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.45 KB) | DOI: 10.56922/phc.v2i4.239

Abstract

Background: Stunting is a chronic malnutrition problem caused by a lack of nutritional intake for a long time, resulting in growth disorders in children, namely the child's height is lower or shorter (short) than the normal standard of growth. From the results of the validation of data validation of families at risk of stunting in neighbourhood 5-16, Srengsem Village, Panjang District, Bandar Lampung, it is known that not many people know about stunting and how to prevent it. So that some of them think that their children/toddlers are shorter than their age due to genetic or hereditary factors so that they do not require further treatment. Purpose: Respondents can know, understand about stunting and its prevention by applying the Healthy Kitchen program Methods: The implementation of the method used in community service is carried out in 2 stages, namely, firstly, Public Health students explain stunting and its prevention by applying the Healthy Kitchen program using power points and secondly after being given counseling about stunting and its prevention by applying the Healthy Kitchen program, respondents were given questions and answers about stunting and its prevention by applying the Healthy Kitchen program and demonstrating the prepared Healthy Kitchen menu. Results: Respondents understand about stunting and its prevention by applying the Healthy Kitchen program. Conclusion: Respondents can understand stunting and its prevention by applying the Healthy Kitchen program and are expected to be able to apply it in their respective homes and in their daily food menu.   Pendahuluan: Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar normal pertumbuhannya. Dari hasil verifikasi validasi data KK yang beresiko stunting yang ada di Rt 5-16 Kelurahan Srengsem, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung diketahui bahwa belum banyak yang mengetahui stunting dan bagaimana pencegahan nya. Sehingga beberapa dari mereka beranggapan bahwa anak/ balitanya lebih pendek dari usianya adalah karena faktor genetik atau keturunan sehingga tidak memerlukan penanganan lebih lanjut. Tujuan: Responden dapat mengetahui, memahami tentang stunting dan pencegahan nya dengan mengaplikasikan program DASHAT (Dapur Sehat). Metode: Pelaksanaan metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pertama mahasiswa Kesehatan Masyarakat menjelaskan tentang stunting dan pencegahan nya dengan mengaplikasikan program DASHAT (Dapur Sehat) menggunakan power point dan kedua setelah diberikan penyuluhan tentang stunting dan pencegahan nya dengan mengaplikasikan program DASHAT (Dapur Sehat), responden diberikan tanya jawab tentang stunting dan pencegahan nya dengan mengaplikasikan program DASHAT (Dapur Sehat) dan mendemonstrasikan menu DASHAT yang telah disiapkan. Hasil: Responden memahami tentang stunting dan pencegahan nya dengan mengaplikasikan program DASHAT (Dapur Sehat). Simpulan: Responden dapat memahami tentang stunting dan pencegahan nya dengan mengaplikasikan program DASHAT (Dapur Sehat) dan diharapkan dapat mengaplikasikannya di rumah masing-masing dan pada menu makanan sehari-hari.
Association between 25(OH)D3 Levels and the Presence of COVID-19 Symptoms Dessy Hermawan; Nurul Aryastuti; Nova Muhani; Syafik Arisandi; Made Prativi
Molecular and Cellular Biomedical Sciences Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Cell and BioPharmaceutical Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21705/mcbs.v7i1.306

Abstract

Background: Recently, there have been studies reporting a relationship between vitamin D levels in the blood and the immune system. This study aimed to analyze the association between vitamin D levels and symptoms of coronavirus disease 2019 (COVID-19).Materials and methods: This study was an analytical survey study with a cross-sectional approach, with lecturers at Universitas Malahayati that have been infected with COVID-19 in 2022 as subjects. Total 47 subjects were included. Subjects were fasted overnight, then blood samples were taken from subjects in the next morning. The blood was centrifuged, then the serum was separated for examination by the direct competitive chemiluminescence immunoassay (CLIA) method using Architect 25-OH Vitamin D Reagent. Data was analyzed using logistic regression.Results: None of the subjects had normal blood levels of 25(OH)D3 and almost half (48.9%) of the subjects had symptoms when infected with COVID-19. There was a significant relationship between the level of 25(OH)D3 (p=0.001) and the status of the COVID-19 vaccine (p=0.013) with the presence of symptoms in COVID-19 patients.Conclusion: The lower the level of 25(OH)D3 in the blood and the more incomplete the COVID-19 vaccine, the greater the onset potential of COVID-19 symptoms. It is necessary to maintain vitamin D intake and increase the coverage of the COVID-19 vaccine, especially at booster doses.Keywords: vitamin D, COVID-19, vaccination, health protocol
PENYULUHAN CARA MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI SD NEGERI 1 HARAPAN JAYA SUKARAME KOTA BANDAR LAMPUNG PADA TAHUN 2022 Christin Angelina Febriani; Dhiny Easter Yanti; Nurul Aryastuti; Audrey Adelita; Chanita Sari Manulang; Ghina Gabrilla Yusuf; Hafiratul Fitri Usfa; Nurkhasanah Nurkhasanah; Zelda Nora Afriza
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2023): martabe : jurnal pengabdian kepada masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i2.508-514

Abstract

Melakukan upaya perawatan gigi dan mulut merupakan salah satu bentuk perawatan diri pada anak-anak yang harus dilakukan sejak dini. Anak-anak sangat menyukai makanan dan minuman manis seperti permen, cokelat, minuman manis. Makanan dan minuman tersebut memudahkan gigi menjadi rusak karena akan menempel di gigi sehingga dapat menimbulkan masalah pada gigi. Masalah kesehatan gigi dan mulut jika tidak dilakukan perawatan akan menimbulkan rasa sakit pada gigi yang berakibat anak malas melakukan aktivitas sehari-hari, anak malas hadir ke sekolah dan nafsu makan menurun sehingga mengakibatkan gangguan tumbuh kembang pada anak-anak. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatan pengetahuan dan merubah sikap siswa/siswi menjadi lebih baik mengenai cara menjaga kesehatan gigi serta dapat menerapkan informasi-informasi yang sudah diberikan di kehidupan sehari-hari. Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan desain Quasi Eksperimen kepada anak kelas V dan VI SD Negeri 1 Harapan Jaya Sukarame Bandar Lampung yang diberikan intervensi penyuluhan, dengan pendekatan One Group Pre Test dan Post Test. Kegiatan ini di lakukan SD Negeri 1 Harapan Jaya Sukarame Bandar Lampung. Hasil kegiatan yang di dapatkan adalah setelah mengisi Pre Test dan Post Test menunjukkan tingkat pengetahuan siswa/siswi mengalami peningkatan dari 60.00% menjadi 68.57%, tetapi untuk tingkat sikap menurun dari 42.41% menjadi 42.01 % dengan total populasi 56 siswa/siswi kelas V dan VI. Kesimpulan yang didapatkan dari penyuluhan ini yaitu hasil analisis t dependen berdampak pada peningkatan pengetahuan siswa/siswi tetapi tidak berdampak pada perubahan sikap siswa/siswi.
Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan RSUD Pringsewu Kabupaten Pringsewu 2022 Samino Samino; Ulin Noa; Nurul Aryastuti; Torry Duet Irianto
Jurnal Dunia Kesmas Vol 11, No 2 (2022): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v11i2.8311

Abstract

Indeks kepuasan masyarakat (IKM) secara umum di RSUD Pringsewu pada kurun 5 tahun tidak ada kenaikan dan cenderung menurun. Tahun 2016 (76,6), 2017 (76,8), 2018 (76,7), 2019 (76,1),  dan 2020 (75,7). Salah satu aspek penilaian kepuasan pasien terendah instalasi rawat jalan. Tujuan penelitian untuk mengetahui penyebab rendahnya kepuasan pasien di Instalasi Rawat.Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel 120 responden, pengambilan data Agustus 2022 melalui wawancara terstruktur. Analisis data dengan chi square dan regresi logistik ganda, pada taraf signifikansi atau kepercayaan 95%.Hasil uji chi square menujukkan bahwa variabel tangibles (p=0,021), reability (p=<0,001), responsiveness (p=<0,001), assurance (p=0,001), dan empathy (p=0,003), berhungan dengan kepuasan pasien rawat jalan. Hasil analisis multivariat dengan regresi logistik ganda menunjukkan variable reability merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien (p=<0,001 dan OR=11,857). Disimpulkan bahwa variabel tangibles, reability, responsiveness, assurance, dan empathy merupakan faktor yang paling berhungan dengan kepuasan. Diharapkan rumah sakit lebih meningkatkan pelayanan terutama pada reability petugas melalui pertemuan mingguan/bulanan untuk menyamakan visi misi RS.Kata Kunci : Kepuasan, service quality
Completeness and Accuracy of Immunization Status and Smoking Habits Associated with the Incidence of Acute Respiratory Infections in Toddlers in the Kaliasin Health Center Working Area Rohman Daka; Nurul Aryastuti; Dina Dwi Nuryani; Wayan Aryawati
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 5 (2023): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i5.3445

Abstract

ARI is the leading cause of infectious disease morbidity and mortality in the world. Nearly four million people die from ARI every year. According to WHO in 2016, the morbidity and mortality rate of ARI is quite high, especially in toddlers. ARI is the number one cause of infant mortality in Indonesia. South Lampung Regency ranks first in the number of ARI cases in children under five every year. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of ARI in toddlers. This study is a quantitative study with Cross Sectional design with a population of 2,578 toddlers and a sample of 126 toddlers. The sampling technique used was purposive sampling using univariate and bivariate analysis tests using Chi Square. Toddlers who experience ARI 39.7%, toddlers who have complete immunization status 62.7%, toddlers who have completeness and accuracy of immunization status 27.0% and who have smoking habits 57.9%. There is a relationship between completeness of immunization (p-value = 0.000) with OR 4.450 (CI 2.057-9.624), completeness and accuracy of immunization (p-value = 0.000) with OR 5.553 (CI 1.976-15.607) and smoking habits (p-value = 0.000) with OR 9.419 (CI 3.747-23.677) with the incidence of ARI in toddlers. It is expected that health workers can increase promotive and preventive efforts to the community in the form of counseling or socialization to provide knowledge related to ARI disease
Analisis pemanfaatan pelayanan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular dengan pendekatan teori Andersen dan Newman Serlia Marthasari; Nurul Aryastuti; Samino Samino
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 8 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i8.9891

Abstract

Background: Globally, the prevalence of hypertension in the world is (22 percent) of the total world population, in Indonesia, it is (34.11 percent), in Lampung Province is (15.10 percent), in Pringsewu Regency is (12.22 percent) and in the community health center technical implementing unit Gadingrejo (11.3 percent). A national action plan states that one of the strategies for controlling the non-communicable disease is through strengthening early detection and the active participation of the community through Integrated Healthcare Services for Non-Communicable DiseasesPurpose: To analyze of Integrated Healthcare Services for Non-Communicable Diseases using the Anderson and Newman theoretical approach.Method: The type of research used is using quantitative methods, and uses cross-sectional methods. The population of all target communities of Integrated Healthcare Services for Non-Communicable Diseases was productive age >15-59 years in the working area of community health center technical implementing unit Gadingrejo in 2022 amounted to 1,938 people with a sample of 268. Multivariate analysis used Structural Equation Modeling (SEM) analysis.Results: Finding a relationship between perceptions of integrated healthcare services for non-communicable diseases on family support (path coefficient -0.596 t statistic 2.898), perceptions of healthy behavior on perceptions of family support (path coefficient 0.582 t statistics 3.270), perceptions of integrated coaching post services on perceptions of health and illness (path coefficient 0.723 t statistic 6.174), perception of integrated coaching post service on integrated noncommunicable disease development post utilization (path coefficient 1.002 t statistic 11,654), perception of healthy behavior towards integrated non-communicable disease development post utilization (path coefficient -0.258 t statistic 3.226). There is no effect of the perception of healthy behavior on the perception of health and illness (path coefficient -0.028 t statistic 0.230), or the perception of family support on the perception of health and illness (path coefficient -0.045 t statistic 0.670). Based on the results of the study, it is hoped that health education will increase through visual, audio, and audiovisual media regarding the concept of health and illness, and healthy behavior in an effort to prevent hypertension and promote the benefits of integrated coaching posts to the community.Conclusion: The results of the test on the parameter coefficients between respondents’ perceptions have a significant effect on the Integrated Healthcare Services for Non-Communicable Diseases using the Anderson and Newman theoretical approach.Keywords: Utilization; Services; Integrated Healthcare Services for Non-Communicable DiseasesPendahuluan: Prevalensi hipertensi dunia secara global sebesar (22 persen) dari total penduduk dunia, di Indonesia sebesar (34,11 persen), di Propinsi Lampung sebesar (15,10 persen), di Kabupaten Pringsewu (12,22 persen) dan di UPT Puskesmas Gadingrejo (11,3 persen). Rencana Aksi Nasional P2PTM menyebutkan bahwa salah satu strategi penanggulangan PTM adalah melalui penguatan deteksi dini dan peran serta aktif masyarakat melalui posbindu PTM.Tujuan: Untuk menganalisis pemanfaatan layanan pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular dengan pendekatan teori Andersen dan Newman.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Populasi seluruh masyarakat sasaran posbindu PTM  usia produktif ≥ 15-59 tahun di wilayah kerja UPTD Puskesmas Gadingrejo tahun 2022 berjumlah 1.938 orang dengan sampel  sebanyak 268. Teknik analisis multivariat menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM).Hasil: Didapatkan hubungan persepsi pelayanan posbindu terhadap persepsi dukungan keluarga  (path coefficient -0,596 t statistik 2,898), persepsi perilaku sehat terhadap persepsi dukungan keluarga (path coefficient 0,582 t statistik 3,270), persepsi pelayanan posbindu terhadap persepsi sehat sakit (path coefficient 0,723 t statistik 6,174), persepsi pelayanan posbindu terhadap pemanfaatan posbindu PTM (path coefficient 1,002 t statistik 11,654), persepsi perilaku sehat terhadap pemanfaatan posbindu PTM (path coefficient -0,258 t statistik 3,226). Tidak ada pengaruh persepsi perilaku sehat terhadap persepsi sehat sakit (path coefficient -0,028 t statistik 0,230), persepsi dukungan keluarga terhadap persepsi sehat sakit (path coefficient -0,045 t statistik 0,670). Berdasarkan hasil penelitian di harapkan peningkatan edukasi kesehatan melalui media visual, audio, audiovisual mengenai konsep sehat dan sakit, perilaku sehat dalam upaya pencegahan hipertensi, mempromosikan manfaat posbindu pada masyarakat.Simpulan: Hasil uji terhadap koefisien parameter antara persepsi pemanfaatan layanan posbindu berpengaruh dengan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) dengan pendekatan teori Andersen dan Newman. 
Faktor Hygiene Sanitasi Gerai Pangan Penjamah Makanan Jajanan Anak Sekolah di Kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur Tahun 2022 Rochman Aribowo Abdullah; Nurhalina Sari; Nurul Aryastuti
Jurnal Dunia Kesmas Vol 12, No 1 (2023): Volume 12 Nomor 1
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v12i1.8243

Abstract

Makanan jajanan memiliki peran yang penting dalam menunjang aktivitas dan peningkatan mutu gizi para murid sehingga kebersihan dan jenis makanan jajanan yang dijual oleh para pedagang harus diperhatikan agar kualitas tetap terjaga. Pada tahun 2021 hasil dari pembinaan dan pengawasan Puskesmas Way Mili Kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur menunjukkan bahwa dari total 14 sekolah dasar di seluruh wilayah kerja Puskesmas Way Mili yaitu terdapat 32 gerai Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) dan semuanya belum memenuhi syarat kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya Faktor Hygiene Sanitasi Gerai PJAS di Kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur Tahun 2022.Rancangan penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Way Mili Kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur Tahun 2022 sejumlah 32 gerai pangan penjamah makanan JAS, dengan sampel 32 responden. Analisis data yang digunakan yaitu uji korelasi, uji  kruskal walis dan uji man-withney.Hasil penelitian menunjukkan Nilai tengah (median) dari hygiene penjamah makanan adalah 5, pengetahuan penjamah makanan adalah 7. Sebagian besar berpendidikan SMP (78,1%), status kepemilikan tidak menetap (56,2%), tidak ada pengawasan (84,4%). Ada pengaruh pengetahuan, status kepemilikan, pengawasan penjamah makanan terhadap Hygiene Gerai Pangan Penjamah makanan JAS,  Tidak ada pengaruh pendidikan penjamah makanan terhadap Hygiene Gerai Pangan Penjamah Makanan JAS Di Kecamatan Gunung Pelindung Kabupaten Lampung Timur Tahun 2022 (P value 0,086).  Saran diharapkan PKM Way Mili melakukan koordinasi dengan pihak Korwil Pendidikan agar setiap sekolah melakukan MOU dengan Penjamah makan gerai pangan JAS untuk dilakukan pendataan bagi penjamah makanan yang bersetatus kepemilikan menetap dan tidak menetap serta memberi penyuluhan kepada masyarakat khususnya penjamah Gerai Pangan JAS untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah dengan memberikan syarat kebersihan makanan. Selain itu melakukan inspeksi makanan dari pihak puskesmas dan pengawasan hygiene sanitasi penjamah makanan dan kualitas makanan yang memenuhi syarat kesehatan dari pihak UKS, dan membentuk kantin sehat disekolah.
Evaluasi program promosi kesehatan rumah sakit pada masa pandemi Dewi Astuti; Dina Dwi Nuryani; Nurul Aryastuti
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 1 No 1 (2021): Edisi Manajemen rumah saki
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v1i1.131

Abstract

Pendahuluan: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Collaborating Centre for Health Promotion in Health and Health Care, menekankan agar rumah sakit melakukan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dalam melaksanakan pelayanan kesehatan. Sejak masa pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia termasuk di Indonesia, semua pihak termasuk pemberi pelayanan kesehatan terutama Rumah Sakit mulai menerapkan adaptasi kebiasaan baru guna memutuskan rantai penularan. Hal ini tentunya juga akan berpengaruh terhadap pelaksanaan promosi kesehatan di Rumah sakit. Tujuan: Evaluasi Program PKRS Pada Masa Pandemi  RSUD dr H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2021. Metode:  Desain penelitian yang merupakan penelitian kualitatif. Subyek penelitian terdiri dari 1 orang informan kunci, dan 4 orang informan pendukung (2 orang Tim PKRS, 2 orang pasien/keluarga pasien). Pengumpulan data menggunakan Triangulasi dengan metode wawancara, observasi, dan dokumen. Analisa data dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu Deskripsi, Reduksi Data, Seleksi, Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan. Hasil : Didapatkan tersedianya standar penyelenggaraan PKRS standar 1 regulasi dan standar 2-6 terdapat pada program kerja tahunan PKRS RSUD dr H Abdul Moeloek. Untuk input penyelenggaraan program PKRS secara keseluruhan sudah sangat baik dimana direksi dan seluruh jajaran mempunyai komitmen yang baik yang tercermin dalam rencana operasional dan SK Dirut mengenai penetapan PKRS serta pembagian tugas unit koordinator dan sarana dna prasarana yang 85% sudah sesuai standar permenkes. Simpulan: Untuk proses penyelenggaraan program PKRS secara keseluruhan proses program PKRS sudah berjalan baik dan sesuai dengan standar yang berlaku dimana tersedianya lealfet , banner, TV slide yang masih dalam kondisi baik dan layak yang terdapat pada ruang tunggu dan lobi rumah sakit dan aplikasi digital EdikaWA. Untuk output pada hasil penelitian semua bagian rumah skait merupakan promosi kesehatan dengan jumlah yang dilakukan penkes melalui wa yang terkirim sebanyak 670 orang (22,7%), sedangkan yang tidak menerima pesan sebanyak 9.090 orang (77,3%) dan dikatakan belum sesuai target. Dengan saran diharapkan untuk tim PKRS membuat rencana kerja triwulanan untuk memudahkan evaluasi dalam jangka pendek dan berkolaborasi dengan pendaftaran dalam pencantuman nomor yang aktif dan menyediakan handsanitizer untuk diarea parkir rumah sakit.
Analisis Pemberian Makanan Tambahan (MP-ASI) pada Anak Tinggi Badan Pendek Lolita Sary; Fitri Eka Sari; Dessy Hermawan; Nurul Aryastuti; Henni Puji Lestari Rahayu
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 2 (2024): April 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i2.2285

Abstract

Pemberian makanan tambahan (MP-ASI) merupakan faktor yang berperan dalam kejadian stunting. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan pemberian makanan tambahan (MP-ASI) dengan kejadian tinggi badan pendek. Jenis penelitian kuantitatif pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Gading Rejo Kabupaten Pringsewu bulan Agustus-September 2023. Populasi adalah seluruh ibu yang mempunyai balita usia 6-24 bulan dengan jumlah 691 orang dan sampel sebanyak 146 orang dengan teknik simple random sampling. Uji statistik yang digunakan Chi-Square dan regresi logistik ganda. Hasil analisis didapatkan tinggi badan anak sebagian besar normal sebanyak 80,8%, pemberian MP-ASI yang tepat sebanyak 78,1%, pemberian MP-ASI yang adekuat sebanyak 74,7%, pemberian MP-ASI yang aman sebanyak 77,4%, responsive feeding yang baik sebanyak 74,0%. Terdapat hubungan antara ketepatan pemberian MP-ASI (p=0,000; OR=39,6), pemberian MP-ASI yang adekuat (p=0,000; OR=34,1), keamanan pemberian MP-ASI (p=0,000; OR=35,6), responsive feeding (p=0,000; OR=23,3), faktor yang paling berhubungan dengan tinggi badan pendek di Wilayah Kerja Puskesmas Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun 2023 adalah pemberian MP-ASI yang adekuat (OR=8,2).
Risk factors associated with blood vitamin D levels in COVID-19 patients Tyani Khoerunissa; Dessy Hermawan; Nurul Aryastuti; Nova Muhani; Syafik Arisandi
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 8, No 3 (2023): September
Publisher : Department of Nutrition at the Health Polytechnic of Aceh, Ministry of Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v8i3.995

Abstract

The two main factors associated with infectious diseases are the presence of antigens that enter the body and the immune system. It has been recently reported that vitamin D may be associated with the immune system. This study aimed to analyze the relationship between blood vitamin D levels and the occurrence of COVID-19 infection. This study used a cross-sectional approach for analytical survey research. The population in this study were all lecturers at Malahayati University. The total population participating in this study was 62 lecturers at Malahayati University. Direct competitive chemiluminescence immunoassays were used to measure vitamin D levels, while interviews collected other variables. Logistic regression analysis has been used to analyze the collected data. Results: There was a significant relationship between vitamin D levels and the incidence of COVID-19 infection (p= 0,020; OR= 4,9) & the habit of always wearing long clothes for more than 10 years is significantly related to blood vitamin D levels (p= 0,021; OR= 5,07). In conclusion, the lower the vitamin D level, the greater the risk of being infected with COVID-19, and the longer you wear long clothes, the higher the risk of having low blood vitamin D levels.
Co-Authors Aan Oktavia yuman Ade Sinta Purnama Adelita, Audrey Agung Aji Perdana AHMAD ANSORI Amangsa Mas Gede, Aranda Ana Astuti Arisandi, Syafik Aryawati, Wayan Audrey Adelita Bella Tania Putri Bustami, Anita Chanita Sari Manulang Christin Angelina Febriani Cipta Nengsih Daka, Rohman Deni Ardiansyah Dessy Hermawan Desy Fatmawaty Dewi Astuti Dewi Astuti Dias Dumaika Dina Dwi Nuryani Dina Dwi Nuryani Dina Dwi Nuryani Dina Dwi Nuryani Dina Dwi Nuryani Djamaludin, Djunizar Dwi Kartini, Dwi Dwiyana, M Rizal Easter Yanti, Dhiny Echa Rafika Eka Yuliana Eka Yuliana Endang Setiawati Endang Setiawati Farida Aryani Farra Hayka Salsabilla Fatmawaty , Desy Fitri Eka Sari Fitri Eka Sari Fitri Ekasari Ghina Gabrilla Yusuf Gunawan, Vera Hafiratul Fitri Usfa Hany Musliha Hartono, Bella Kurniane Henni Puji Lestari Rahayu Hermawan, Dessy Hidayanti, Sisca Ida Sulistiani Imam Ahmad Ketut Wijana Kurniane Hartono, Bella Lia Amelia Lolita Sary Lolita Sary Made Prativi Mala Kurniati Muhani, Nova Multazamiyah, Siti Aminah Murtianingsih, Erni Nabila, Nia Nadila, Tiya Nawawi, Achmad Neti Nurmala Sari Ni Luh Putu Wahyu Yuliastuti Ningtyas, Febrianti Harum Nova Muhani Nova Muhani Nova Muhani Novita Putri Nuke Indrawati Nurhalina Sari Nurkhasanah Nurkhasanah Nurkhasanah Nurkhasanah Oktavia, Mutiara Oktavio, Irda Angelica Pangaribuan, Betseba Natalia Prima Dian Furqoni Prima Dian Furqoni Rafika, Echa Reni, Christina Kusuma Renna Oktavia Rudi Rian Hidayat Riska Depari Rochman Aribowo Abdullah Rohman Daka Salsabilla, Nadya Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino Samino, Saminp Sari, Desi Mailan Sari, Fitri Eka Serlia Marthasari Setiawati Setiawati SETIAWATI, ENDANG Setiawati, Octa Reni Siti Helmyati Siti Nurjanah Slamet Widodo Sri Diastuti Sri Wulandari Suti, Shalsabila Suti, Shalsabilla Suwito Suwito Torry Duet Irianto Triyono Triyono Tyani Khoerunissa Ulin Noa Uswatun Hasanah Vera Yulyani Wahyu Yuliastuti, Ni Luh Putu Waser, Waser Wayan Aryawati Wayan Aryawati Yanti, Dhiny Easter Yolandha Adinda Pratiwi Yulistiharoh Yulyani, Vera Zelda Nora Afriza