Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : ANDHARUPA

Perancangan Board Game Edukasi Anti Bullying untuk Anak Sekolah Dasar Widyasari, Widyasari; Yani, Aditya Rahman; Wulandari, Nia; Imani, Eki Cahya
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 7 No. 02 (2021): August 2021
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v7i2.4243

Abstract

AbstrakKasus bullying di Indonesia merupakan masalah sosial yang serius untuk ditindaklanjuti, terutama di kalangan anak Sekolah Dasar (SD) karena dapat memberikan dampak yang sangat buruk pada moral anak juga dapat menyakiti orang lain. Di sisi lain, guru maupun orang tua beranggapan bahwa perilaku bullying merupakan sebuah proses dari perkembangan anak sehingga belum ada tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan bullying tersebut. Sebagai upaya untuk mengatasi kasus bullying dan menegakkan dasar hukum, larangan melakukan bullying pada anak perlu dilakukan sebagai edukasi anti bullying kepada anak SD melalui media yang dekat dengan anak yakni board game. Pesan edukasi anti bullying yang disampaikan melalui board game diharapkan dapat mempersuasi anak untuk berani bersikap positif “stop bullying” jika melihat kejadian bullying di lingkungan sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data primer melalui wawancara mendalam dan data sekunder melalui studi literatur. Konsep yang disusun merupakan hasil analisis fishbone dan analisis 5W+1H yakni berupa solusi kreatif board game, konsep kreatif pesan anti bullying, dan keyword “Fun Positive Learning” diterapkan pada desain komponen-komponen board game. Board game edukasi anti bullying dengan judul Berani Baik! dirancang dengan visual yang menarik dan alur permainan yang menyenangkan dalam bentuk pertanyaan sebagai studi kasus perilaku bullying di lingkungan sekolah dan pilihan jawaban sebagai pesan anti bullying kepada anak SD. Kata kunci: anak sekolah dasar, anti bullying, board game AbstractThe case of bullying in Indonesia is a serious social problem to be pursued, specifically among elementary school children due to badly impacting children's morals and can hurt others. On the other hand, teachers and parents thought that bullying behavior is a process of child development so that there has been no action to overcome the problem of bullying. As an effort to overcome bullying cases and enforce the essential law, the prohibition of bullying on children needs to be done as an anti-bullying education for elementary school children through board games. Anti-bullying educational messages conveyed through board games befit to persuade children to have a positive attitude to "stop bullying" when they see bullying in the school environment. This research uses a qualitative method with primary data collection through in-depth interviews and secondary data through literature study. The concept compiled is the result of fishbone and 5W+1H analysis in the form of creative board game solutions, creative concepts for anti-bullying messages, and the keyword "Fun Positive Learning" is applied to the design of the board game components. Anti-bullying educational board game with the title Dare to Be Good! designed with attractive visuals and fun gameplay in the form of questions as case studies of bullying in the school environment and answer choices as anti-bullying messages to elementary school children. Keywords: anti bullying, board game, elementary school children
Perancangan Animasi Edukasi Minum Susu ‘Milkaya’ dengan Tema Kebudayaan Reog Ponorogo Widyasari, Widyasari; Wulandari, Sri; Utomo, Samuel Rihi Hadi; Shabina, Sharah; Ramadhani, Brilliant Firdaus
ANDHARUPA: Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 9 No. 01 (2023): March 2023
Publisher : Dian Nuswantoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/andharupa.v9i01.7158

Abstract

AbstrakDampak stunting tidak hanya berpengaruh dalam jangka pendek untuk anak-anak, tetapi apabila tidak ditangani maka jangka panjangnya dapat mempengaruhi produktivitas ketika anak beranjak dewasa dan kesulitan bersaing dalam dunia kerja. Minum susu dapat menjadi solusi terkait permasalahan stunting, membantu pemerintah dalam menekan angka kasus stanting di Indonesia. Melihat akan hal ini dibutuhkan edukasi minum susu untuk anak-anak. Penelitian ini berusaha melakukan eksplorasi penggunaan animasi sebagai edukasi minum susu untuk anak-anak usia 7-12 tahun, sekaligus untuk melestarikan kebudayaan lokal Reog Ponorogo dan promosi produk susu lokal Milkaya. Metode penelitian kualitatif dengan tahapan perancangan dari pra-produksi, produksi hingga pasca produksi dapat menghasilkan video animasi edukasi minum susu Milkaya yang tidak hanya menarik untuk anak-anak, tetapi proses penyampaian pesan edukasinya pun dapat berlangsung dengan mudah. Tema perjuangan dari kebudayaan Reog Ponorogo, memberikan semangat perjuangan yang sama untuk menekan angka kasus stunting di Indonesia dengan minum susu Milkaya dan perjuangan untuk melestarikan kebudayaan lokal Indonesia di tengah gelombang besar globalisasi. Kata Kunci: animasi, edukasi, minum susu, Milkaya, Reog Ponorogo AbstractThe impact of stunting does not only affect children in the short term, but if it is not handled in the long term, it can affect productivity when children grow up and have difficulty competing in the world of work. Drinking milk can be a solution to the problem of stunting, helping the government reduce the number of stunting cases in Indonesia. Seeing this, education about drinking milk is needed for children. This study seeks to explore the use of animation as education to drink milk for children aged 7-12 years, as well as to preserve the local culture of Reog Ponorogo and promote local milk products, Milkaya. Qualitative research methods with design stages from pre-production and production to post-production can produce animated educational videos of drinking Milkaya milk which is interesting for children. The process of delivering educational messages can also take place quickly. The theme of struggle from the cultural of Reog Ponorogo provides the same spirit of struggle to reduce the number of stunting cases in Indonesia by drinking Milkaya milk and the struggle to preserve local Indonesian culture in the midle of globalization wive. Keywords: animation, education, drinking milk, Milkaya, Reog Ponorogo
Co-Authors Abdillah, Dedi Aditya Rahmad Yani Aditya Rahman Yani Agung, Raden Aji Pangersa Ahmad Dika Dwi Prasetyo Ahmad Gawdy Prananosa Alexis Bunjamin, Svedlanna Alfian Candra Ayuswantana Aliyyu, Mohammad Candra Al Angelia Angelia Apriawan, Nabeel Rashid Ariani, Alya Arifianto, Pungky Febri Arita Marini Azhar, Muhammad Hakim Bagastama, Reyhan Azel Bayu Setiawan Chidtian, Aileena Solicitor Costa Rica El Christy, Florencia Amalia Daniar, Aninditya Defin, Alvis Edrik Diana Aqidatun Nisa Diarrahman, Faisal Amri Efriyani, Mira Febe, Margareta Fitria, Yassinta Fitrina, Neneng Gafar, Awaludin Abdul Gilang Bagaskara, Gilang Haq, Angga Raditya Haq, Nathaniela Sabitah Hartono, Rudi Hasnaa, Afifatul Herawati Herawati Ibrahim, Nurdin Ibrahim, Zahra Salsabila Nimas Ayu Ikhwan, Subaiki Imani, Eki Cahya Iqbal, Muhammad Raihan Irfan Supriatna Iskawati, Inang Isnawati Isnawati Istianah Istianah Izah, Farah Nur Jony Oktavian Haryanto Kuncoro, Renata Aulia Kurniasari, Novia Laksmi, Regina Citra Leksananda, Faiz Akbar Lesmana, Gabriel Efrant Mahardika Suryanto, Kristian Maloka, Aulia Rahma Putri Masnuna, Masnuna Maulana, Rahmat Dany Faiq Megan Asri Humaira Muhammad Yaumi, Muhammad mukti, haydar Mulyadi, Didi Muqoddas, Ifsantin Muqoddas, Ifsantin Musthofa Kamal Nahdloddin, Muhammad Nataherwin, Nataherwin Novi Maryani Nugroho, Akmal Rifqy Nurzaelani, Mohammad Muhyidin Pangestu, Juan Carlos Penggalih, Enggar Phramesti, Ragita Cahya Pratama, Abyan Dhia Pungky Febi Arifianto Purnamawanti, Ucu Putri, Mira Dyah Raihan, Muhammad Raihan Iqbal Ramadhani, Brilliant Firdaus Rasmitadila, Rasmitadila Ratih Inayah, Ratih Rohmah, Abidatur Romadhona, Mahimma Rudi Hartono Ruhimat, Ruhimat Rusi Rusmiati Aliyyah Sabrina, Radya Aulia Safitri, Aqila Setiarso, Zhafira Fane Putri Setiawan, Teofilus Kharisma Bagus Shabina, Sharah Sprang, Marcell Julio Fredericus Van Sri Wulandari Suminar, Adinda Diayu Cahaya Supangat, Rialita Supriatna, Irfan Sutejo, Aris Tan, Bella Maurice Teguh Prasetyo Tjahjadi, Cynthia Tsabitah, Rifdatus Salmaa Ulfah, Sri Wahyuni Utomo, Samuel Rihi Hadi Vivi Vivi, Vivi Wahyu Karno, Anastasia Wiedhella, Zahra Agnestia Wijaya, Hafidz Arya Wulandari, Nia Wulandari, Sri Wuri Syaputri, Wuri Zainal Abidin Arief