Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Pemanfaatan Kaidah Tafsir dalam Menafsirkan Nasikh dan Mansukh pada Al-Quran Insi, Sajidan; Fatimah, Fatimah; Akbar, Ali; Ismail, Hidayatullah
Al-Muhith: Jurnal Ilmu Qur'an dan Hadits Al-Muhith Vol. 4, No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v4i1.5167

Abstract

Penelitian ini membahas pemanfaatan kaidah tafsir dalam menafsirkan konsep nasikh dan mansukh dalam Al-Qur’an, yang merupakan aspek fundamental dalam memahami dinamika syariat Islam. Latar belakang penelitian ini yaitu pentingnya pemahaman terhadap nasikh-mansukh guna menghindari kekeliruan dalam penetapan hukum serta menjaga konsistensi tafsir ayat-ayat Al-Qur’an. Metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif, menggunakan sumber primer seperti Al-Itqān fī ‘Ulūm al-Qur’ān karya al-Suyuthi, serta literatur sekunder lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kaidah tafsir yang tepat, seperti prinsip bahwa nasakh hanya bisa ditetapkan dengan dalil qat’i serta pengutamaan takhsis daripada nasakh, berperan penting dalam memahami ayat-ayat yang tampak kontradiktif. Penelitian ini menegaskan bahwa pemahaman yang keliru terhadap konsep nasikh-mansukh dapat menimbulkan kesalahan dalam penetapan hukum Islam. Oleh karena itu, penguasaan kaidah tafsir menjadi syarat mutlak bagi mufassir dan mujtahid. Penelitian ini juga menyoroti perbedaan pandangan ulama mengenai keberadaan nasakh, serta urgensi memahami konteks dan kronologi turunnya ayat dalam penafsiran yang sahih.
QUR’ANIC LITERACY THROUGH TADABBUR AL-QUR’AN COMIC Ismail, Hidayatullah; Fatah, Nasrul; Salman, Salman; Saleh, Muhammad Hafiz
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 24 No. 1 (2025): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/tjd.v24i1.607

Abstract

Qur'anic literacy is something that is important in an effort to function the Qur'an as a guide for a Muslim's life. Qur'anic literacy is closely related to one's interaction with the Qur'an, whether it is reading, understanding, practicing and preaching it. Data shows that the level of Qur'anic literacy in Indonesia is quite good, but the data is only limited to the level of reading ability. So this study aims to elaborate a segment of higher Qur'anic literacy, namely at the level of understanding and appreciation, especially in children through the media of Qur'anic tadabbur comics. This research is a literature study using a qualitative approach and content analysis. The results of this study reveal that the Qur'an tadabbur comic provides a different color to the Qur'an literacy efforts for children. Where the cultivation of moral values, faith, and thick with the approach of scientific knowledge to children based on the value of the Qur'an is packaged interestingly.
PERLINDUNGAN HAK-HAK KELUARGA DALAM AL-QUR'AN: PERSPEKTIF ADVOKASI ISLAM Nazri Arif, Nurhilal; Rahmani, Ilham; Ismail, Hidayatullah
Berajah Journal Vol. 5 No. 1 (2025): Berajah Journal
Publisher : CV. Lafadz Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/bj.v5i1.576

Abstract

The family is the most fundamental social institution in society, serving as a place for the education of values, love, and protection (Nasaruddin Umar, 1999). However, in reality, many of the rights of family members are ignored or even violated. The Qur’an, as the primary source of Islamic teachings, places great emphasis on the protection of rights within the family, including those of husbands, wives, children, and other relatives (M. Quraish Shihab, 2002). This study aims to examine the concept of protecting family rights in the Qur'an through an Islamic advocacy approach, namely how these scientific values can be implemented in the context of modern social-humanitarian issues. The method used is library research with qualitative analysis of relevant Qur'anic verses and the views of classical and contemporary exegetes (Harun Nasution, 1985). The results of the study show that the Qur'an emphasises the principles of justice, compassion (rahmah), and social responsibility as the main foundations of family protection (Sayyid Qutb, 2000). In addition, Islamic advocacy plays an important role in fighting for and protecting these rights, whether through educational, social, or legal approaches. This study recommends the integration of Qur’anic values into family social advocacy to create family resilience and justice in contemporary Islamic society.
Integrasi Hadis Dengan Sains: Membaca Tunjuk Ajar Rasulullah Dalam Menguap Dan Antisipasi Dislokasi Rahang Yasti, Suci Amalia; Hasbi, M. Ridwan; Putra, Masyhuri; Ismail, Hidayatullah
Al-Qudwah Vol 1, No 2 (2023): December
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/alqudwah.v1i2.24759

Abstract

Every command and prohibition conveyed by Prophet Muhammad (S.A.W.) fundamentally contains implicit meanings for the well-being of his community. Even seemingly trivial matters, such as yawning, have significance. In hadiths, it is mentioned that when someone yawns, they should observe certain etiquettes to prevent jaw dislocation. This article aims to understand the form of integration between Hadith and Science in relevant contexts, etiquettes of yawning as described in hadiths, and ways to prevent or address jaw dislocation. The research method used is content analysis, connecting the content of hadiths with health sciences. A modernist approach is employed, incorporating scientific studies, particularly in health sciences, to provide a broader and deeper understanding of the hadiths. The results of this research indicate that Prophet Muhammad (S.A.W.) provided examples of etiquette during yawning in the hadiths. Among these etiquettes are restraining the mouth as much as possible, covering the mouth, and avoiding making noise while yawning. The correlation between the hadiths and jaw dislocation is that these etiquettes serve to anticipate jaw-related illnesses. Failure to observe these etiquettes during yawning may lead to opening the mouth too wide, potentially causing jaw dislocation. Opening the mouth excessively can cause the jaw joints to shift from their original positions, hindering the proper functioning of the jaw joints. If not promptly addressed, jaw dislocation may require surgery or the replacement of the jaw with a new one or a prosthetic jaw. Abstrak: Setiap perintah dan larangan yang disampaikan oleh Rasulullah Saw pada hakikatnya mengandung makna yang tersirat yaitu untuk kebaikan bagi umatnya. Walaupun hal tersebut terkesan sesuatu yang sepele seperti menguap. Di dalam hadis disebutkan bahwa ketika seseorang menguap hendaknya menggunakan adab-adabnya agar terhindar dari penyakit dislokasi rahang yang diakibatkan oleh menguap. Tujuan artikel ini untuk mengetahui bentuk integrasi hadis dan sains yang berkaitan adab-adab ketika menguap yang dijelaskan dalam hadis dan cara mencegah atau mengatasi penyakit dislokasi rahang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode konten analisis yang menghubungkan kandungan hadis dengan ilmu kesehatan. Pendekatan modernis menggunakan kajian ilmiah seperti ilmu kesehatan agar dapat memahami hadis lebih luas dan memberikan pemahaman yang dalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam hadis Rasulullah Saw telah memberikan contoh adab ketika menguap. Di antara adabnya yaitu menahan mulut semampunya, menutup mulut dan jangan mengeluarkan suara. Korelasi antara hadis dengan penyakit dislokasi rahang ini adalah bahwa adab-adab menguap berguna untuk mengantisipasi penyakit rahang, karena jika tidak melakukan adab-adab menguap akan menyebabkan mulut terlalu lebar. Sehingga ketika membuka mulut terlalu lebar maka akan mengakibatkan penyakit yang bernama penyakit dislokasi rahang. Ketika membuka mulut terlalu lebar menyebabkan sendi-sendi yang terdapat di dalam tersebut bergeser dari tempat semulanya. Sehingga sendi rahang tidak dapat berfungsi dengan baik. Dimana penyakit dislokasi rahang ini jika tidak ditangani dengan cepat akan mengakibatkan operasi atau pertukaran rahang yang baru atau rahang tiruan.
Pendidikan Tauhid Dalam Keluarga Muslim: Telaah Al-Quran dan Tantangan Globalisasi Firmansyah, Firmansyah; Khalid, Andre; Ismail, Hidayatullah; Mahfuzat, Mahfuzat
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 4, No 1 (2025): June 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v4i1.6455

Abstract

Era globalisasi telah membawa tantangan besar bagi umat Islam, terutama dalam menjaga nilai keimanan dan identitas keagamaan generasi muda. Arus informasi yang terbuka dan budaya lintas batas sering kali menyebarkan nilai sekularisme, hedonisme, dan relativisme moral yang mengancam kemurnian akidah. Dalam konteks ini, keluarga sebagai institusi pertama dan utama dalam pendidikan agama memiliki peran sentral dalam menanamkan nilai-nilai tauhid. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep pendidikan tauhid dalam keluarga Muslim sebagaimana tercermin dalam Al-Qur’an, serta bagaimana pendekatan tersebut dapat menjadi benteng menghadapi tantangan globalisasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research). Data diperoleh dari sumber primer berupa Al-Qur’an dan tafsir, serta sumber sekunder seperti buku, jurnal, dan hasil penelitian sebelumnya. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis isi (content analysis) untuk memahami kandungan ayat-ayat yang berkaitan dengan pendidikan tauhid dalam keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an menekankan pentingnya pendidikan tauhid sejak dini (QS. Luqman:13), tanggung jawab spiritual orang tua (QS. At-Tahrim:6), dan kesinambungan akidah lintas generasi (QS. Al-Baqarah:132–133). Pendidikan tauhid mencakup empat aspek utama: ilahiyat, nubuwat, ruhaniyat, dan sam’iyyat, yang dapat diajarkan melalui metode kalimat tauhid, keteladanan, pembiasaan, nasihat, dan pengawasan. Strategi ini membentuk ketahanan spiritual anak dalam menghadapi derasnya pengaruh globalisasi dan menjaga akidah tetap lurus dan murni.
Prinsip Keharmonisan Keluarga Dalam Al Qur’an: Studi Kontekstual Terhadap Tantangan Modern Yuda, M Fikri; Winarko, Arbi; Ismail, Hidayatullah; Husti, Ilyas
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 4, No 1 (2025): June 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v4i1.6479

Abstract

Artikel ini membahas prinsip keharmonisan keluarga dalam perspektif Al-Qur’an, dengan pendekatan kontekstual terhadap tantangan modern. Keharmonisan keluarga ideal dijelaskan melalui konsep sakīnah, mawaddah, dan rahmah sebagaimana termaktub dalam Qs. Ar-Rūm ayat 21. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya ketakwaan dan nilai spiritual sebagai pondasi, serta bagaimana musyawarah (syūra) dan etika komunikasi Islami memperkuat hubungan keluarga di era digital yang penuh tantangan, seperti penyalahgunaan media sosial dan dominasi gawai. Metode yang digunakan berupa studi kepustakaan dengan analisis deskriptif kualitatif dari tafsir kontemporer, jurnal mutakhir, dan praktik keluarga Muslim modern. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa pendidikan karakter Qur’ani, penguatan nilai akhlak di rumah, strategi penanaman nilai Islami pada anak, serta dukungan sekolah dan masyarakat menjadi faktor penopang ketahanan keluarga. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah perlunya sinergi antara orang tua, lembaga pendidikan, dan komunitas dalam mewujudkan keluarga Qur’ani yang harmonis, tangguh, dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Mediasi dalam Al-Qur’an: Kajian Terhadap Ayat-Ayat Penyelesaian Sengketa Keluarga dan Dampaknya terhadap Pendidikan Anak Romi, Muhammad; Khasanah, Niswatul; Ismail, Hidayatullah
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah Vol. 10 No. 1 (2025): Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/althariqah.2025.vol10(1).22338

Abstract

This study aims to examine the concept of mediation in the Qur'an as a solution to family dispute resolution and its impact on children's education. The method used in this research is qualitative with a literature study approach, which analyzes the verses of the Qur'an, tafsir, and related literature regarding mediation and child education in the family context. The results of the discussion show that the Qur'an strongly recommends mediation as the main step in resolving family conflicts, both in household problems and divorce, with the main objective of creating harmony and repairing relationships. The Qur'an also emphasizes the importance of the sincere intentions of the disputing parties, as the success of mediation depends largely on their sincerity. In addition, in the context of family conflict, children's education is an important aspect that should not be ignored. Islam emphasizes that children's education is a mandate that must be maintained, even in conditions of conflict. In conclusion, mediation based on the teachings of the Qur'an not only serves to resolve conflicts, but also safeguards the integrity and future of children, so as to create a generation that is moral, intelligent, and mentally strong even though it comes from a family that has experienced division.
Mempercantik Diri Perspektif Al-Qur’an dan Sains (Analisis Tafsir Al-‘Ilmi) Adila, Yesa; Ismail, Hidayatullah; Zailani, Zailani
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep mempercantik diri perspektif al-Qur’an, mempercantik diri perspektif sains, dan keterkaitan hukum mempercantik diri menurut al-Qur’an dan sains dan tantangannya di era digital masa kini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yang dimaksud dengan penelitian kepustakaan menurut M. Nazir adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Hasil penelitian juga menemukan bahwa keterkaiatan antara al-Qur’an dan sains dalam hal mempercantik diri terletak pada prinsip keseimbangan dan keselarasan. Dan adapun tantangan utama dalam mempercantik diri di era digital adalah berupa tekanan untuk memenuhi standar kecantikan yang sering kali tidak realistis, yang dipengaruhi oleh media sosial dan teknologi, serta dampaknya terhadap kepercayaan diri dan kesehatan mental.
Living Qur’an; Implementasi Pengamalan Ayat-ayat Menyantuni Anak Yatim Masjid Paripurna Fatah, Nasrul; Laili, Syarifah; Ismail, Hidayatullah
Madania: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol 13, No 2 (2023): Madania
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jiik.v13i2.25059

Abstract

Living Qur'an is a study carried out with a sociological phenomenological approach to the practice of community life based on Qur'anic values. This study aims to photograph how the values of the Qur'an is brought to life in the community of the Al-Washliyah mosque in Pekanbaru. The focus of the study in this study is on the implementation of Orphan compensation in these locations. This study is a field study using qualitative data collected by observation, interview and documentation techniques. The results of this study indicate that the implementation of compensation to orphans in the Al-Washliyah mosque in Pekanbaru city is realized in the form of programmed compensation with attention to basic needs and sustainability. Compensation is given not only in the form of consumptive material but also in the form of spiritual guidance.