Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM Malli, Rusli
PILAR Vol. 5 No. 2 (2014): JURNAL PILAR, DESEMBER 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/kkhgcg03

Abstract

AbstrakManusia merupakan makhluk allah swt.yang sempurna sesuai dengan tugas fungsi dan tujuan penciptaannya sebagai khalifah filard dan terbaik bila di bandingkan dengan makhluklainnya. Kelebihan manusia bukan hanya sekedar berbeda susunan fisik, tapi juga lebih jauh adalah kelebihan aspek psikisnya dengan totalitas potensinya masing-masing yang sangat mendudukung bagi proses aktualitas diri pada posisinya sebagai makhluk mulia. Integritas kedua unsur tersebut abersifat aktif dan dinamis sesuai dengan perkembangan dan tuntunan zaman di mana manusia berada.dengan potensinya material dan spiritual tersebut, menjadikan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah swt.yang terbaik. Yang proposisinya pengetahuan dimiliki peserta didik, pendidikan harus mampu mengarahkan peserta didik pada pengembangan diri secara totaliras.islam dengan ajaran yang universal tidak menghendaki  adanya sistem pendidikan yang dikotomik parsial dalam menempatkan peserta didik baik teoritis maupun praktis peserta didik manawarkan sistem pensisikan yang integral dan mengempatkan sesuai dengan tuntutan yang di gariskan oleh allah swt.Kata kunci: ontologys, epistemologys, dan aksiologis. 
PENANGGUNGJAWAB PENDIDIKAN Malli, Rusli
PILAR Vol. 1 No. 2 (2010): JURNAL PILAR, DESEMBER 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/8k8j5w54

Abstract

Pendidikan adalah suatu proses di mana suatu bangsa atau negara membina dan mengembangkan kesadaran diri di antara individu-individu. Pendidikan adalah latihan fisik, mental dan moral bagi individu-individu, agar mereka menjadi manusia yang berbudaya. Adanya pengertian dan pandangan tentang pendidikan seperti itu, para pakar pendidikan memberikan pemaknaan yang mengarah kepada pembinaan dan pengembangan mental, spiritual, intelektual, begitu pula dalam pematangan jasmani. Dengan kata lain, pendidikan adalah usaha sebagai manusia untuk membina kepribadiannya sesuai nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaannya. Usaha dilakukan dengan memberikan pertolongan secara sengaja sehingga orang itu menjadi dewasa lahir dan batin.Kata kunci: Pendidikan; Pengembangan; Pembangunan
PERAN PENGURUS HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN PAI TERHADAP PEMBINAAN AHLAK ANAK BINAAN DI DESA TAENG KECAMATAN PALLANGGA KABUPATEN GOWA Nurqalbi, Nurqalbi; Malli, Rusli; M., Nurhidaya
PILAR Vol. 11 No. 1 (2020): JURNAL PILAR, JUNI 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/k3kzr454

Abstract

Peran pengurus himpunan mahasiswa jurusan dalam pembinaan akhlak anak dapat dilakukan dengan cara membimbing, mengarahkan dan memberi contoh yang baik dan mampu menjadi teladan pada anak. Pembinaan akhlak merupakan hal yang paling penting dan sangat mendesak untuk dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas hidup masa depannya. Pembinaan akhlak anak sangat penting karena mengingat secara psikologi usia anak 6-8 tahun adalah usia yang berada dalam goncangan dan mudah terpengaruh sebagai akibat dari keadaan dirinya yang masih belum memiliki bekal pengetahuan, mental dan pengalaman yang cukup. Akibat dari keadaan yang demikian, para anak rentan mudah terjerumus yang menghancurkan masa depannya. Sehingga peran pengurus himpunan mahasiswa jurusan pendidikan agama islam membantu dalam mengarahkan anak untuk masa depannya dalam kehidupan sehari-hari.Kata Kunci: Himpunan Mahasiswa; Organisasi Mahasiswa; Pembinaan Akhlak Anak.
STUDI KOMPARATIF SISTEM PEMERINTAHAN KERAJAAN GOWA DAN BONE DALAM PERSPEKTIF OTONOMI DAERAH Malli, Rusli; Yahya, Muhammad
AL-URWATUL WUTSQA: Kajian Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian untuk: (1) mengkaji sistem pemerintahan pada masa Kerajaan Gowa, (2) mengkaji sistem pemerintahan pada masa Kerajaan Bone, dan (3) membandingkan sistem pemerintahan antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone sekaligus membandingkan sistem pemerintahan otonomi daerah yang dianut Indonesia saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu: (1) survei lokasi dan wawancara, dan (2) studi pustaka yaitu mengumpulkan sejumlah referensi yang membahas sistem pemerintahan pada kedua kerajaan yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone baik dalam bentuk buku maupun dalam bentuk hasil penelitian skripsi, tesis, dan disertasi serta jurnal-jurnal sejarah. Selain itu membaca referensi yang membahas tentang sistem pemeritah daerah sebagai referensi pembanding. Berdasarkan hasil kajian dan analisis maka penelitian ini menyimpulkan sebagai berikut: (1) sistem pemerintahan Kerajaan Gowa pada awalnya menganut sistem desantralistik karena bate salapang mempunyai hak dan kewenangan mengatur daerahnya atau negerinya masing-masing, sedangkan paccallaya hanya berfungsi sebagai koordinatif. Namun setelah Kerajaan Gowa diperintah oleh Tomanurung sebagai Raja yang bergelar sombaya, maka sistem bate salapang dari penguasai negeri berubah menjadi pengabdi, dan cenderung bersifat sentralistik, (2) sedangkan sistem pemerintahan Kerajaan Bone menganut sistem sentralistik karena mangkau sebagai pucuk pimpinan pemerintahan tidak memberika kuasa kepada adat pitue sebagai pejabat pada tingkat gallarrang atau matoa-matoa pada setiap negeri dan kekuasaan dikendalikan langsung oleh mangkau sebagai raja, dan (3) hasil kajian menyimpulkan bahwa sistem pemerintahan Kerajaan Gowa pada awalnnya identik sistem pemerintahan desantralistik yang kita kenal dengan sistem otonomi daerah saat ini, sedangkan sistem pemerintahan Kerajaan Bone identik dengan sistem pemerintahan sentralistik yang diterapkan pada masa orde baru Kata Kunci: Komparatif; sistem pemerintahan sentaralistik; desentralistik
PROBLEMATIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PASCA COVID-19 DI SD INPRES JONGAYA 1 KOTA MAKASSAR Margiono, Margiono; Malli, Rusli; Wahdaniya, Wahdaniya
Jurnal Kinerja Vol 2 No 1 (2024): Kinerja : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LPPM Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/kinerja.v2i1.9486

Abstract

The problems faced by Islamic Religious Education Teachers in managing post-Covid-19 learning at SD Inpres Jongaya 1 are behavior and character, such as students' lack of discipline in attending lessons, lack of a culture of shame, namely shame if they break the rules. For example: embarrassed to come late, ashamed not to picket, ashamed not to do homework and so on. Supporting and inhibiting factors for Islamic religious education teachers in managing learning at SD Inpres Jongaya 1, namely: supporting factors are, such as the school providing a Wi-fe network, good teacher relations, and adequate school facilities and the inhibiting factor is that the teacher is not too able to know the characters of each student, the assessor that underlies the needs of students has not been conveyed in the learning process and lacks infrastructure. The teacher's efforts in overcoming problems in managing post-covid-19 learning at SD Inpres Jongaya 1, namely searching for and digging up information through training or by using search media to get updated information regarding how to manage learning and the development of the learning curriculum at SD Inpres Jongaya 1.
STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR PADA SISWA DI SMA NEGERI 10 GOWA Novianti, Irka; Malli, Rusli; Muthahharah, Sitti
Jurnal Kinerja Vol 2 No 2 (2024): Kinerja : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LPPM Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/kinerja.v2i2.10085

Abstract

In the education process, there are often cases, one of which is learning saturation.  The meaning of saturation is literally dense or very full, not only that, saturation can also mean boredom. If a learner in the educational process faces such a boredom incident, the matter may make the learner feel that he is wasting his time. Learning boredom is time spent studying, but there are no results. The purpose of this study was to determine and analyze the strategy of Islamic religious education teachers in overcoming learning saturation in students at SMA Negeri 10 Gowa. The research method applies a qualitative approach with the type of field research. This research uses primary sources derived from documentation and interviews with teachers and students of SMA Negeri 10 Gowa. The results showed that about the strategy of Islamic religious education teachers in overcoming learning boredom in students at SMA Negeri 10 Gowa through varied learning methods, doing ice breaking, building a conducive learning atmosphere, providing rewards, conducting learning outside the classroom and building family relationships between teachers and students
Manajemen Pembelajaran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Herman, Muhamad; Rama, Bahaking; Bakri, Muhammad Ali; Malli, Rusli
Hikmah Vol. 19 No. 2 (2022): Juli-Dember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Sumatera Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53802/hikmah.v19i2.370

Abstract

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) berperan penting dalam menghasilkan peserta didik yang berprestasi. Untuk mencapai tugas mulia ini, dibutuhkan guru PAI yang berkualitas, dengan manajemen pembelajaran yang baik sebagai kunci utama. Penelitian ini bertujuan memberikan kontribusi teoritis bagi para pendidik, khususnya kepala sekolah dan guru PAI di SMKN 1 Kalosi, Kabupaten Enrekang, untuk meningkatkan prestasi belajar melalui manajemen pembelajaran. Fokus penelitian mencakup pelaksanaan manajemen pembelajaran, hasil prestasi peserta didik setelah penerapan manajemen tersebut, serta faktor pendukung dan penghambatnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian termasuk kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru-guru PAI, dan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pembelajaran guru PAI meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Manajemen ini terbukti meningkatkan hasil belajar di ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Faktor pendukung internal adalah minat dan motivasi peserta didik yang tinggi, sementara faktor eksternal mencakup hubungan harmonis antara guru dan peserta didik, hubungan baik antara guru dan orang tua, serta sarana dan prasarana yang memadai.