Articles
Pengaruh metode total physical response (TPR) dalam peningkatan keterampilan penguasaan kosakata siswa pada kegiatan ekstrakurikuler english club
Naelufar Indy Khamroh;
Rosarina Giyartini;
Erwin Rahayu
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol. 7 No. 4 (2024)
Publisher : IKIP Siliwangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22460/collase.v7i4.19691
Perubahan dunia yang semakin pesat menuntut manusia untuk senantiasa mengembangkan keterampilan yang dimilikinya, termasuk keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa yang wajib dimiliki dewasa ini adalah keterampilan berbahasa Inggris. Penguasaan kosakata menjadi hal yang harus dikuasai ketika mempelajari suatu bahasa termasuk bahasa inggris. Bahasa Inggris sudah diperkenalkan sejak di sekolah dasar salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler. Namun, beberapa faktor dapat menghambat pembelajaran kosakata salah satunya yaitu pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan pengujian keefektifan suatu metode pembelajaran bahasa khususnya bagi peningkatan penguasaan kosakata siswa. Maka diujilah salah satu metode pembelajaran bahasa asing yaitu metode Total Physical Response (TPR) dalam meningkatkan penguasaan kosakata siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan hasil penguasaan kosata siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Diperoleh nilai d pada uji Cohen’s d Effect Size sebesar 0.57 yang berarti pengaruh yang diberikan metode TPR terhadap penguasaan kosakata siswa berada pada kategori sedang.
Pengembangan LKPD pada permainan congklak tentang materi operasi hitung perkalian dan pembagian di kelas II sekolah dasar
Nita Riani;
Karlimah Karlimah;
Rosarina Giyartini
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol. 7 No. 5 (2024)
Publisher : IKIP Siliwangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22460/collase.v7i5.20040
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis etnomatematika pada permainan congklak tentang materi operasi hitung perkalian dan pembagian bagi peserta didik II Sekolah Dasar yang valid, praktis dan efektif. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Batukeris dengan subjek penelitian peserta didik kelas II sejumlah 25 orang. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan berdasarkan model ADDIE dengan lima tahapan Anylize, Design, Development, Implementation, Evaluation). Teknik pengumpulan data peneletian ini meliputi wawancara, studi dokumen, lembar validasi ahli dan angket respon peserta didik. hasil uji validasi oleh ahli materi mendapatkan persentase 73% dengan kriteria layak, validasi ahli media mendapatkan persentase 91% dengan kriteria sangat layak. Hasil implementasi pada peserta didik mendapatkan hasil dengan persentase 96% dengan kriteria sangat baik. Dari data tersebut menunjukkan bahwa produk LKPD berbasis etnomatematika pada permainan congklak tentang materi operasi hitung perkalian dan pembagian di kelas II Sekolah Dasar yang dikembangkan sudah layak dan mendapatkan respon yang baik dan dapat digunakan pada pembelajaran matematika materi operasi hitung perkalian dan pembagian. Implikasi dari penelitian ini adalah ketersediaan bahan ajar dapat membantu peserta didik serta dapat digunakan sebagai penunjang aktivitas pembelajaran matematika di kelas II.
Analisis Analisis Pembelajaran "Tari Hayu Batur" untuk Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini: Peningkatan kecerdasan kinestetik Melalui Pembelajaran "Tari Hayu Batur"
Rosa Nur Anisa;
Sima Mulyadi;
Rosarina Giyartini
Tunas Siliwangi Vol 10 No 1 (2024): VOL 10 N0 1, APRIL 2024
Publisher : IKIP Siliwangi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.22460/ts.v10i1.4042
Kinesthetic intelligence is intelligence where a person is skilled at using their body parts. Kinesthetic intelligence problems tend to have difficulty maintaining balance. This research aims at the importance of developing kinesthetic intelligence from an early age. The research uses a qualitative approach with descriptive methods. The methods used to collect data in this research include observation and interviews. In qualitative data analysis, there are three main stages, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of observations and interviews in Class B3 of Artanita Al- Khoeriyah Kindergarten, Hayu Batur dance learning provides changes, namely children with various difficulties are able to move all or part of their body, especially in coordinating movements between the head, legs and hands in an agile and flexible manner. Thus, learning the Hayu Batur dance has the potential to be a means of optimally increasing the development of kinesthetic intelligence in children.
Pengembangan Instrumen Penilaian Kreativitas Siswa melalui Analisis Rasch Model di Sekolah Dasar
Aprilia, Mila;
Lidinillah, Dindin Abdul Muiz;
Giyartini, Rosarina
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1199
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya penerapan kreativitas dalam diri manusia di lingkungan sehari-harinya. Tujuan penelitian adalah untuk menunjukan deskripsi dari hasil analisis pengembangan instrumen penilaian kreativitas siswa Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif, serta partisipan penelitian merupakan siswa Kelas IV SDN 2 Sukapura, salah satu sekolah di kabupaten Tasikmalaya, dengan jumlah sebanyak 30 responden. Hasil penelitian menujukkan bahwa pengembangan instrumen kreativitas sebagian besar berada pada kategori baik dengan proporsi sebesar 70%. Melalui analisis ini, diketahui bahwa tingkat kemampuan siswa lebih besar dalam menyelesaikan item pada instrumen kreativitas siswa, dibuktikan oleh hasil penelitian yang menunjukan angka item pada separation dan reliability lebih besar dibandingkan angka person pada separation dan reliability. Selain itu pengembangan instrumen kreativitas ini dapat di terima oleh seluruh responden (tidak mengalami bias gender).
Pengembangan Bahan Ajar Matematika Pada Bilangan Bulat Berbasis Soal Bebras
Aji, Dwi Waskito;
Lidinillah, Dindin Abdul Muiz;
Giyartini, Rosarina
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 8, No 2 (2024): Attadib: Journal of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32507/attadib.v8i2.2272
Pengembangan bahan ajar Matematika pada bilangan bulat berbasis soal Bebras bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran yang berfokus pada konsep bilangan bulat dan mengintegrasikan dengan elemen-elemen mata pelajaran Informatika serta meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep bilangan bulat, mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan pemrograman. Penelitian ini, peneliti menggunakan metode EDR (Educational Design Research). Tujuan model penelitian EDR adalah untuk mengembangkan sebuah produk dalam dunia pendidikan seperti pengembangan kurikulum, pengembangan media pembelajaran, pengembangan bahan ajar. Hal tersebut tentunya memberikan jawaban atas permasalahan dalam dunia pendidikan. Dengan adanya pengembangan bahan ajar Matematika pada bilangan bulat berbasis soal Bebras di kelas V dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, tentunya dengan menyesuaikan kurikulum, menyesuaikan kebutuhan peserta didik dan sesuaikan dengan CP dan ATP. Penelitian pengembangan ini menghasilkan suatu produk bahan ajar yang diintegrasikan antara mata pelajaran Matematika dan Informatika yang dilaksanakan di SDN 1 Sindangkasih kelas V. Dengan pembelajaran seperti ini, peserta didik akan lebih siap untuk menghadapi soal-soal Bebras dan mengembangkan pemikiran komputasional.
Pengembangan Instrumen Penilaian Kreativitas Siswa melalui Analisis Rasch Model di Sekolah Dasar
Aprilia, Mila;
Lidinillah, Dindin Abdul Muiz;
Giyartini, Rosarina
Jurnal Basicedu Vol. 5 No. 4 (2021)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1199
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya penerapan kreativitas dalam diri manusia di lingkungan sehari-harinya. Tujuan penelitian adalah untuk menunjukan deskripsi dari hasil analisis pengembangan instrumen penilaian kreativitas siswa Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif, serta partisipan penelitian merupakan siswa Kelas IV SDN 2 Sukapura, salah satu sekolah di kabupaten Tasikmalaya, dengan jumlah sebanyak 30 responden. Hasil penelitian menujukkan bahwa pengembangan instrumen kreativitas sebagian besar berada pada kategori baik dengan proporsi sebesar 70%. Melalui analisis ini, diketahui bahwa tingkat kemampuan siswa lebih besar dalam menyelesaikan item pada instrumen kreativitas siswa, dibuktikan oleh hasil penelitian yang menunjukan angka item pada separation dan reliability lebih besar dibandingkan angka person pada separation dan reliability. Selain itu pengembangan instrumen kreativitas ini dapat di terima oleh seluruh responden (tidak mengalami bias gender).
Makna Simbolik Kaulinan Barudak Oray-Orayan
Rosarina Giyartini
PANGGUNG Vol 24 No 4 (2014): Dinamika Seni Tari, Rupa dan Desain
Publisher : LP2M ISBI Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26742/panggung.v24i4.133
ABSTRACT This research seeks to uncover the meaning behind the kids game Oray-orayan. The goal is that the values of local wisdom in it can be understood andapplied by a generation of people, especially people of West Java suit the demands of time so that the game can be sustainable. Assessmentmethods used for the benefit of the above hermeneutic within the framework of effective history and theory of fusion of horizons. Results ofthe study showed that the kids game Oray-orayan is symbolic form of the rite of purification throughbehavior back to theroom of origin. Thissymbolic wisdom can be brought into the present context as the source of the idea of creating art or dance lessons in primary school. Keywords: Oray-orayan, local wisdom, meaning    ABSTRAK Penelitian ini berupaya menguak makna di balik permainan anak Oray-orayan. Tujuannya agar nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya dapat dipahami dan diaplikasikan oleh generasi bangsa khususnya masyarakat Jawa Barat sesuai tuntutan jaman sehingga permainan tersebut dapat lestari. Metode kajian yang digunakan adalah hermeneutik dalam kerangka effective his- tory dan teori fusion of horizons. Hasil telaah menunjukkan bahwa permainan Oray-orayan adalah bentuk simbolik dari ritus penyucian melalui laku kembali ke ruang asal. Kearifan simbolik ini dapat dibawa ke konteks kekinian sebagai sumber gagasan penciptaan seni atau pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar. Kata kunci: Oray-orayan, kearifan lokal, maknaÂ
Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Flashcard Pakaian Adat pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar
Utami, Akdila Praka;
Giyartini, Rosarina;
Setiadi, Pidi Mohamad
Attadib: Journal of Elementary Education Vol 7, No 3 (2023): Attadib: Journal of Elementary Education
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32507/attadib.v7i3.2089
This study aimed to determine and analyze the needs of students for learning media in social studies class IV subjects in elementary schools. This research is based on the difficulties experienced by students in understanding the material and the non-optimal use of creative learning media. Data collection techniques were carried out through interviews, observations, and documentation by the subjects of this study were fourth-grade teachers and fourth-grade students at SDN 1 Kalangsari. The results obtained from this study show that the media used by the teachers is still not optimal and is less interesting. Image media printed on HVS paper tends to be easily damaged and not durable so after completing the lesson, the students feel bored to reuse the media. Thus, it can be concluded that there is a need for media development so that learning becomes more active and can attract the attention of students, one of which is using flashcards of traditional clothing in Indonesia with images sourced from Taman Mini Indonesia Indah (TMII). This media has the advantages of being easy to carry around, practical, durable, and can be used as an alternative game.
Seni Mural untuk Meningkatkan Minat Membaca di Perpustakaan SD Laboratorium Percontohan UPI Tasikmalaya
Tessa Assyfah;
Momoh Halimah;
Rosarina Giyartini
Indonesian Journal of Primary Education Vol 3, No 1 (2019): Indonesian Journal of Primary Education: June 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ijpe.v3i1.17979
Penelitian ini dilakukan atas dasar seni mural yang diterapkan di perpustakaan terhadap jumlah minat membaca siswa di perpustakaan sekolah dasar, namun fakta di lapangan seni mural belum secara optimal diterapkan dalam menyesuaikan sarana dan prasarana yang dimiliki satuan pendidikan dengan pertumbuhan serta perkembangan peserta didik. Sehingga minat mengunjungi dan membaca buku di perpustakaan yang dimiliki siswa cukup rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bukti empiris seni mural mampu meningkatkan minat membaca di perpustakaan SD Laboratorium Percontohan UPI Tasikmalaya. Penelitian dilakukan dalam bentuk pendekatan kualitatif. Desain penelitian menggunakan desain analisis deskriptif. Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa: seni mural mampu meningkatkan minat membaca di perpustakaan SD Laboratorium Percontohan UPI Tasikmalaya, karena sebagian besar menyukai dan mempunyai perhatian yang besar terhadap seni mural, sehingga dapat menarik minat siswa untuk mengunjugi dan membaca buku di perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan bagi pustakawan dan guru agar dapat mengoptimalkan sarana dan prasarana yang dimiliki satuan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Salah satunya dengan menerapkan seni mural di perpustakaan sebagai salah satu cara alternatif untuk meningkatkan minat membaca siswa di perpustakaan
Make a Match-Based Instructional Medium for Regional Creation Dance Learning in Elementary Schools
Suci Permata Sari;
Rosarina Giyartini;
Sumardi Sumardi
Indonesian Journal of Primary Education Vol 5, No 2 (2021): Indonesian Journal of Primary Education: December 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ijpe.v5i1.36508
Teacher competence in teaching and learning process is needed to appropriately deliver learning content so that students and teachers can achieve learning objectives. Teachers experienced obstacles in implementing dance learning in SBdP subject in elementary schools based on interviews and documentation studies. This research aims to develop a puzzle as an instructional medium to assist teachers in overcoming obstacles to the implementation of dance learning. The puzzle development is an effort to assist teachers in overcoming the problems encountered. The puzzle designed by the researchers was combined with the make a match concept (make a pair) so that learning was not only fun, but students could deepen their understanding of the material to be delivered. This study used a design-based research method (DBR) with the Reeves (2006) model. The research began with problem identification, developing a solution prototype, carrying out an iterative process in product testing, and reflection. The product can be used optimally by adjusting the indicators for the development of instructional medium. Researchers obtained suggestions and improvements to the product developed through the validity test phase done by the validator. Based on the validity test results done by the validator and the trial to students, the puzzle design was align with the needs of instructional media and the characteristics of students. Trials to students were carried out twice with positive responses to the use of instructional media. Thus, a decent final product could be produced, namely, puzzle as an instructional medium which was based on make a match concept to help overcome obstacles to the implementation of dance learning in SBdP subject in elementary schools..