Claim Missing Document
Check
Articles

Makna Simbolik Kaulinan Barudak Oray-Orayan Giyartini, Rosarina
PANGGUNG Vol 24, No 4 (2014): Dinamika Seni Tari, Rupa dan Desain
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v24i4.133

Abstract

ABSTRACT This research seeks to uncover the meaning behind the kids game Oray-orayan. The goal is that the values of local wisdom in it can be understood andapplied by a generation of people, especially people of West Java suit the demands of time so that the game can be sustainable. Assessmentmethods used for the benefit of the above hermeneutic within the framework of effective history and theory of fusion of horizons. Results ofthe study showed that the kids game Oray-orayan is symbolic form of the rite of purification throughbehavior back to theroom of origin. Thissymbolic wisdom can be brought into the present context as the source of the idea of creating art or dance lessons in primary school. Keywords: Oray-orayan, local wisdom, meaning    ABSTRAK Penelitian ini berupaya menguak makna di balik permainan anak Oray-orayan. Tujuannya agar nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya dapat dipahami dan diaplikasikan oleh generasi bangsa khususnya masyarakat Jawa Barat sesuai tuntutan jaman sehingga permainan tersebut dapat lestari. Metode kajian yang digunakan adalah hermeneutik dalam kerangka effective his- tory dan teori fusion of horizons. Hasil telaah menunjukkan bahwa permainan Oray-orayan adalah bentuk simbolik dari ritus penyucian melalui laku kembali ke ruang asal. Kearifan simbolik ini dapat dibawa ke konteks kekinian sebagai sumber gagasan penciptaan seni atau pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar. Kata kunci: Oray-orayan, kearifan lokal, makna 
KEGIATAN TARI KREASI MANUK DADALI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK ARTANITA AL- KHAIRIYAH KOTA TASIKMALAYA Darwati, Aan; Muslihin, Heri Yusuf; Giyartini, Rosarina
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.649 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i2.26679

Abstract

ABSTRACTKinestetik Intelligence especially in gross motor development is one that need to be considered by all parties, especially the elderly because of its urgency in the growth of early child development. Problems found in Group B in TK Artanita Al-Khairiyah Tasikmalaya still low motoric crude child skills caused by learning that is still cause by learning that is still conventional. The purpose of this study to improve gross motor of early childhood dance creation manuk dadali. The method used that is research action class Kemmis dan Mc Taggart. The first indicator is flexibility which has significant raising. The final ability is 15,4% in the criteria of development as the expectation and 84,6 % in the criteria of great development. The second indicator is balance which increases with the final ability is 38% in the criteria of development  as the expectation and 61,5% in the criteria of great development. The third indicator is agility which increases with the final ability is 30,8% in the criteria of development as the expectation and 69,2% in the criteria of great development. The fourth indicator is coordination of eyes and foot movement which increases with the final ability is 7,7% in the criteria of beginning development, 38,5% in the criteria of development as the expectation, and 53,8% in the criteria of great development. Moreover, for the fifth indicator; coordination of hands and head movement increases with the final ability is 23,1% in the criteria of development as the expectation and 76,9% in the criteria of great development.ABSTRAKKecerdasan kinestetik khususnya dalam perkembangan motorik kasar merupakan salahsatu yang perlu diperhatikan oleh semua pihak khususnya orangtua karena urgensinya dalam tumbuh kembang anak usia dini. Masalah yang ditemukan pada kelompok B di TK Artanita Al-Khairiyah Kota Tasikmalaya masih rendahnya keterampilan motorik kasar anak yang salah satunya disebabkan pembelajaran masih konvensional. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik khususnya pada motorik kasar yaitu dengan tari kreasi baru manuk dadali. Metode yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart. Kecerdasan kinestetik anak pada aspek motorik kasar anak mengalami peningkatan pada setiap indikatornya. Indikator yang pertama yaitu kelenturan mengalami peningkatan yang signifikan dengan kemampuan akhir 15,4% pada kriteria berkembang sesuai harapan dan sebesar 84,6% pada kriteria berkembang sangat baik. Indikator yang kedua yaitu Keseimbangan mengalami peningkatan  dengan kemampuan akhir sebesar 38,5% pada kriteria berkembang sesuai harapan, dan 61,5% pada kriteri berkembang sangat baik. Indikator yang ketiga kelincahan mengalami peningkatan dengan kemampuan akhir sebesar 30,8% pada kriteria berkembang sesuai harapan, dan sebesar 69,2% pada kriteria berkembang sangat baik. Indikator yang ke empat yaitu koordinasi gerakan mata-kaki mengalami peningkatan dengan kemampuan akhir sebesar 7,7% pada kriteria mulai berkembang, 38,5% pada kriteria berkembang sesuai harapan, dan 53,8% pada kriteri berkembang sangat baik.  Begitupun dengan indikator yang ke lima koordinasi gerakan tangan-kepala mangalami peningkatan dengan kemampuan akhir anak sebesar 23,1% pada kriteria berkembang sesuai harapan, dan 76,9% pada kritetia berkembang sangat baik.
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI KEGIATAN BERCOCOK TANAM DI BAMBIM AL-ABROR KECAMATAN MANGKUBUMI KOTA TASIKMALAYA Yasbiati, Yasbiati; Giyartini, Rosarina; Lutfiana, Anisa
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.648 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i2.9360

Abstract

This study aims to improve the naturalist intelligence of children through planting activities in BAMBIM Al-Abror mangkubumi district Tasikmalaya City. Naturalist intelligence can be enhanced by various activities that are directly related to nature, or introducing objects that would stimulate the child's naturalist intelligence. This research is a Classroom Action Research. The subjects of this study were 11 children in BAMBIM Al-Abror, with a total of 7 girls and 4 boys. This study consists of 3 cycles. The results of this study indicate an increase in the naturalist intelligence of children in BAMBIM Al-Abror by using planting activities, the end result of child’s naturalist intelligence in BAMBIM Al-Abror as the first indicator shows the pleasure of the plant has a significant increase with the final ability of 9.09% on the criteria begin to develop, 45.45% on the criteria developed as expected, and 45.45% on the criteria developed very well. The second indicator that is to distinguish the parts of the plant gets an improvement with the final ability of 18.18% on the criteria begin to develop, 45.45% on the criteria devolved as expected and 36.365 on the criteria develop very well. The third indicator of ability to look after the plants has increased with the final ability of 9.09% on the criteria begin to develop, 54.54% on the criteria developed as expected and 36.36% on the criteria develop very well. The fourth indicator of planting activities also increases with the final ability of 9.09% on the criteria developed as expected and 72.72% on the criteria developed very well. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis anak melalui kegiatan bercocok tanam di BAMBIM Al-Abror kecamatan mangkubumi Kota Tasikmalaya. Kecerdasan naturalis dapat ditingkatkan dengan berbagai kegiatan yang berhubungan langsung dengan alam, seperti kegiatan bercocok tanam. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian  ini adalah anak di BAMBIM Al-Abror sebanyak 11 orang anak, dengan jumlah 7 orang anak perempuan dan 4 orang anak laki-laki. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Hasil Penelitian ini menunjukan adanya peningkatan kecerdasan naturalis anak di BAMBIM Al-Abror dengan menggunakan kegiatan bercocok tanam, hasil akhir kecerdasan naturalis anak di BAMBIM Al-Abror sebesar indikator pertama menunjukan kesenangan terhadap tanaman mengalami peningkatan yang signifikan dengan kemampuan akhir sebesar 9,09% pada kriteria Mulai berkembang, 45,45% pada kroteria berkembang sesuai harapan, dan 45,45% pada kriteria berkembang sangat baik. Indikator kedua membedakan bagian-bagian tanaman menalami peningkatan  dengan kemampuan akhir sebesar 18,18% pada kriteria mulai berkembang, 45,45% pada kriteria berkembang sesuai harapan dan 36,365 pada kriteria berkembang sangat baik. Indikator ketiga kemampuan merawat tanaman mengalami peningkatan dengan kemampuan akhir sebesar 9,09% pada kriteria mulai berkembang, 54,54% pada kriteria berkembang sesuai harapan dan 36,36% pada kriteria berkembang sangat baik. Pada indikator keempat melakukan kegiatan menanam juga mengalami peningkatan dengan kemampuan akhir sebesar 9,09% pada kriteria berkembang sesuai harapan dan 72,72% pada kriteria berkembang sangat baik.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOLASE UNTUK MEMFASILITASI PEMBELAJARAN SENI RUPA ANAK USIA DINI Anggraeni, Santi Nisfi; Mulyana, Edi Hendri; Giyartini, Rosarina
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 5, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v5i1.39659

Abstract

This research originated from the problems that occur in the field related to the limited availability of teaching materials collage facilities even lack of teaching materials. The process of learning in early childhood education will be implemented optimally when there is a component that is relevant and very important function in informing the concept of learning material in this resource. The purpose of this research is to develop collage teaching materials that are in accordance with the learning needs in PAUD and the characteristics of early childhood. This study uses the EDR (Educational Design Research) development research method which refers to McKenney's EDR development model which consists of three phases, including analysis and exploration, design and construction, evaluation and reflection. The research carried out is up to the design and construction stage, namely up to product validation to the experts. The results of data analysis showed that the average percentage of validation results was in the proper category with good predicates. This product has advantages and disadvantages that must be considered and corrected again.Penelitian ini bermula dari permasalahan yang muncul di lapangan terkait ketersediaan bahan ajar kolase yang terbatas bahkan kurang fasilitas bahan ajar. Proses pembelajaran di PAUD akan terlaksana secara optimal apabila terdapat komponen yang relevan dan berguna untuk pembelajaran, dalam hal ini bahan ajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan bahan ajar seni rupa berupa kolase yang memenuhi kebutuhan belajar PAUD serta karakteristik anak yang khas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode EDR (Educational Design Research), yang didasarkan pada model EDR McKenney, yang terbagi menjadi tiga bagian: analisis dan eksplorasi (analysissanddexploration), desain dannkonstruksi (design and construction), evaluasi danrrefleksi (evaluationdand reflection). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian sampai tahap desain dan konstruksi, yaitu sampai validasi produk kepada pihak ahli. Hasil rerata persentase validasi produk bahan ajar kolase berada pada kategori sangat layak. Produk ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus diperhatikan untuk diperbaiki.
ANALISIS MEDIA MONTASE TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN Syawalia, Ghina Fairuz Fakhirah; Rahman, Taopik; Giyartini, Rosarina
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 5, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v5i2.40919

Abstract

Montage media is a tool used in learning in the form of creating new images from several combinations of existing images and then combining them on a new page to make a new, more imaginative work. This montage media is used because it has many benefits for children aged 4-5 years. So that children can develop properly and optimally. This article is entitled "Analysis of Montage Media on Fine Motor Development of Children Age 4-5 Years". The method used in this article uses a descriptive method with a qualitative research approach through literature study techniques as a technique used to study studies that have been carried out by a previous researcher which is considered appropriate and relevant to the problem to be studied. The purpose of this study is to determine the use of montage media in fine motor development of children aged 4-5 years. The findings in previous studies that examined the montage media in the child's fine motor development. The results of this study are the results of a descriptive analysis of the journals studied suggesting that montage media is very influential on the fine motor development of children, especially children aged 4-5 years, but it is also necessary to know that each journal that is studied and studied shows different goals. different in using montage media. From all the journals studied, it showed significant results, namely that the motase media could increase the potential for fine motor development of children aged 4-5 years.Media montase merupakan alat yang digunakan dalam pembelajaran berupa menciptakan gambar baru dari beberapa gabungan gambar yang sudah ada kemudian digabungkan pada halaman baru menjadikannya karya baru yang lebih imajinatif. Media montase ini digunakan karena memiliki banyak sekali manfaat bagi anak usia 4-5 tahun. Sehingga anak-anak dapat berkembang dengan baik dan optimal. Artikel ini berjudul “Analisis Media Montase Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun”. Metode yang digunakan dalam artikel ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif melalui teknik studi literature sebagaimana suatu teknik yang digunakan untuk mempelajari suatu penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh seorang peneliti terdahulu yang dianggap sudah sesuai dan relevan dengan masalah yang akan dikaji. Tujuan dari adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan media montase dalam perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun. Temuan-temuan dalam penelitian terdahulu yang mengkaji media montase dalam perkembangan motorik halus anak tersebut. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya hasil analisi deskriptif mengenai jurnal yang dikaji mengemukakan bahwa media montase sangat berpengaruh terhadap perkembangan motorik halus anak khususnya usia 4-5 tahun, namun perlu di ketahui pula bahwa setiap juranl yang di pelajari serta dikaji ini menunjukkan tujuan yang berbeda-beda dalam menggunakan media montase. Dari seluruh jurnal yang dikaji, menunjukkan hasil yang signifikan yaitu media motase dapat meningkatkan potensi perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun.
MEDIA MOZAIK UNTUK MEMFASILITASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN: TINJAUAN LITERATUR SISTEMATIS Sukmawati, Annisa; Rahman, Taopik; Giyartini, Rosarina
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 5, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpa.v5i2.40924

Abstract

Fine motor development of early childhood is certainly very varied, but some children certainly have obstacles in fine motor development. Based on this, it is necessary to stimulate fine motor development. For this reason, this study wants to examine how mosaic media can facilitate the development of fine motor skills for children aged 4-5 years. The method used is a systematic literature review. From 34 published articles from various journals, after conducting a screening process using the systematic literature review method, 17 articles were selected as the final review. The results of a review of 17 sources found that most of the studies reviewed focused on mosaic media to facilitate fine motor development of children aged 4-5 years. The results of the mosaic media to facilitate the development of fine motor skills of children aged 4-5 years succeeded in increasing the fine motor development of children aged 4-5 years.Perkembangan motorik halus anak usia dini tentunya sangat bervariasi, namun sebagian anak tentunya memiliki hambatan dalam perkembangan motorik halus. Berdasarkan hal tersebut maka perlu adanya stimulus perkembangan motorik halus. Untuk itu, penelitian ini ingin mengkaji bagaimana media mozaik untuk memfasilitasi perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun. Adapun metode yang digunakan adalah tinjauan literatur sistematis. Dari 34 publikasi artikel dari berbagai jurnal, setelah melakukan proses screnning yang menggunakan metode tinjauan literatur sistematis, dihasilkan 17 artikel yang dipilih sebagai peninjauan akhir. Hasil tinjauan terhadap 17 sumber didapat bahwa sebagian besar studi yang ditinjau berfokus pada media mozaik untuk memfasilitasi perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun. Hasil media mozaik untuk memfasilitasi perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun berhasil meningkatkan perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun.
Analisis Media Montase Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Ghina Fairuz Fakhirah Syawalia; Taopik Rahman; Rosarina Giyartini
PAUDIA : Jurnal Penelitian dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Vol 10, No 2 (2021): Desember 2021: PAUDIA (Jurnal Penelitian Dalam Bidang Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/paudia.v10i2.9328

Abstract

AbstractThe fine motor development of children aged 4-5 years which researchers found has not developed according to the stages. Inadequate media facilities for children so that children have difficulty in developing fine motor skills. Media is a tool in the learning process. Montage media is a tool used in learning in the form of creating new images from several combinations of existing images and then combining them on a new page to make a new, more imaginative work. Montage media is used because it has many benefits, especially children aged 4-5 years, children can develop well and optimally. This study aims to examine and understand the montage media in the motor development process of children aged 4-5 years. The method used in the research uses descriptive methods, qualitative approaches through literature study techniques. The findings in previous studies that examined the montage media in children's fine motor development. The results of this study are the results of a descriptive analysis of the journals studied suggesting that the montage media is very influential on the fine motor development of children aged 4-5 years. From all the journals studied, it showed significant results, namely that the motase media could increase the potential for fine motor development of children aged 4-5 years.Keywords: Montage Media, Development, Fine Motor.AbstrakPerkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun yang peneliti temukan belum berkembang sesuai dengan tahapannya. Fasilitas media yang kurang memadai bagi anak sehingga anak mengalami kesulitan dalam mengembangkan motorik halusnya. Media merupakan alat bantu dalam proses berlangsungnya pembelajaran. Media montase merupakan alat yang digunakan dalam pembelajaran berupa menciptakan gambar baru dari beberapa gabungan gambar yang sudah ada kemudian digabungkan pada halaman baru menjadikannya karya baru yang lebih imajinatif. Media montase digunakan karena memiliki banyak manfaat terutama anak usia 4-5 tahun, anak dapat berkembang dengan baik dan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti serta memahami media montase dalam proses perkembangan motorik anak usia 4-5 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode deskriptif, pendekatan kualitatif melalui teknik studi literature. Temuan dalam penelitian terdahulu yang dikaji mengenai media montase dalam perkembangan motorik halus anak. Hasil penelitian ini yaitu adanya hasil analisi deskriptif mengenai jurnal yang dikaji mengemukakan bahwa media montase sangat berpengaruh terhadap perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun. Dari seluruh jurnal yang dikaji, menunjukkan hasil yang signifikan yaitu media motase dapat meningkatkan potensi perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun.Kata kunci: Media Montase, Perkembangan,  Motorik Halus.
Makna Simbolik Kaulinan Barudak Oray-Orayan Rosarina Giyartini
PANGGUNG Vol 24, No 4 (2014): Dinamika Seni Tari, Rupa dan Desain
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.608 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v24i4.133

Abstract

ABSTRACT This research seeks to uncover the meaning behind the kids game Oray-orayan. The goal is that the values of local wisdom in it can be understood andapplied by a generation of people, especially people of West Java suit the demands of time so that the game can be sustainable. Assessmentmethods used for the benefit of the above hermeneutic within the framework of effective history and theory of fusion of horizons. Results ofthe study showed that the kids game Oray-orayan is symbolic form of the rite of purification throughbehavior back to theroom of origin. Thissymbolic wisdom can be brought into the present context as the source of the idea of creating art or dance lessons in primary school. Keywords: Oray-orayan, local wisdom, meaning    ABSTRAK Penelitian ini berupaya menguak makna di balik permainan anak Oray-orayan. Tujuannya agar nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya dapat dipahami dan diaplikasikan oleh generasi bangsa khususnya masyarakat Jawa Barat sesuai tuntutan jaman sehingga permainan tersebut dapat lestari. Metode kajian yang digunakan adalah hermeneutik dalam kerangka effective his- tory dan teori fusion of horizons. Hasil telaah menunjukkan bahwa permainan Oray-orayan adalah bentuk simbolik dari ritus penyucian melalui laku kembali ke ruang asal. Kearifan simbolik ini dapat dibawa ke konteks kekinian sebagai sumber gagasan penciptaan seni atau pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar. Kata kunci: Oray-orayan, kearifan lokal, makna 
Pengembangan Permainan Berburu Harta Karun Berbasis Karya Seni Lukis untuk Memfasilitasi Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini Hafshania Nafisah; Edi Hendri Mulyana; Rosarina Giyartini
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 3, No 4 (2021): August Pages 1101-2382
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (720.847 KB) | DOI: 10.31004/edukatif.v3i4.1165

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan permainan berburu harta karun berbasis membuat karya seni lukis untuk memfasilitasi perkembangan sosial emosional anak usia dini. Jenis metode ini adalah EDR (Education Desain Research). Penelitian ini berbasis desain dan rancangan produk dengan menggunakan pendekatan mix method research bahwa dengan kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berupa wawancara, observasi, dan kuesioner. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 orang anak usia 5-6 tahun yang bersekolah di TK Ibadurrahman, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Hasil rata-rata penilaian ahli kurikulum dan pembelajaran AUD, ahli permainan, ahli materi pengembangan seni AUD, dan ahli perkembangan sosial emosional AUD, hasil validasi produk adalah 91,5 % dengan kategori sangat layak. Hasil uji coba pada peserta didik kelompok B TK Ibadurrahman rata-rata sebesar 95,83% dengan kategori anak Berkembang Sangat Baik (BSB). Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan permainan berburu harta karun berbasis karya seni lukis untuk memfasilitasi perkembangan sosial emosional anak usia dini sangat layak digunakan dalam pembelajaran.
Pengembangan Instrumen Penilaian Kreativitas Siswa melalui Analisis Rasch Model di Sekolah Dasar Mila Aprilia; Dindin Abdul Muiz Lidinillah; Rosarina Giyartini
Jurnal Basicedu Vol 5, No 4 (2021): August Pages 1683- 3000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i4.1199

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya penerapan kreativitas dalam diri manusia di lingkungan sehari-harinya. Tujuan penelitian adalah untuk menunjukan deskripsi dari hasil analisis pengembangan instrumen penilaian kreativitas siswa Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan menggunakan pendekatan deskriptif, serta partisipan penelitian merupakan siswa Kelas IV SDN 2 Sukapura, salah satu sekolah di kabupaten Tasikmalaya, dengan jumlah sebanyak 30 responden. Hasil penelitian menujukkan bahwa pengembangan instrumen kreativitas sebagian besar berada pada kategori baik dengan proporsi sebesar 70%. Melalui analisis ini, diketahui bahwa tingkat kemampuan siswa lebih besar dalam menyelesaikan item pada instrumen kreativitas siswa, dibuktikan oleh hasil penelitian yang menunjukan angka item pada separation dan reliability lebih besar dibandingkan angka person pada separation dan reliability. Selain itu pengembangan instrumen kreativitas ini dapat di terima oleh seluruh responden (tidak mengalami bias gender).
Co-Authors Ade Anas Utari Ade Ineu Raina Oktapiani Adelia Zahra Agus Stiawan Ahmad Mulyadiprana Aini Loita Aji, Dwi Waskito Amelinda Suryanda Pratiwi Ami Nur Fahmi Anggit Merliana Anggraeni Nurhasanah Anggraeni, Santi Nisfi Anisa Lutfiana, Anisa Annisa Aprilliani Aprilia, Mila Ari Irawan, Moh. Irma Arief Abdul Malik Arip Nurohmat Aulia, Dwi Aviva Ayuningtias Ayuningtias, Aviva Caturani Dian Sukma Darwati, Aan Delsa Martha Dena Fadila Devika Umama Ulfah Dian Indihadi Dindin Abdul Muiz Lidinillah DWI ALIA, DWI Dwi Indriawati Elan Elan Elan Elis Solihati Elya Nurzanah Epon Nuraeni Epon Nur’aeni L Fariha Nilan Gandana, Gilar Ghina Fairuz Fakhirah Syawalia Ghullam Hamdu Hafshania Nafisah Hani Aliya Wardani Hany Trimukti Iswari Hodidjah Hodidjah Hodidjah Hodidjah Icha Apipatunnisa Irman Artobatama Karlimah Karlimah Krisna Sujaya Laras Silvia Les Pingon Maulana Rizqi, Anggi Mesa Rahmi Stephani Miga Nur Safitria S Mila Aprilia Mila Jamilah Momoh Halimah Muhammad Rijal Wahid Muharram Mulyana, Edi Hendri Muslihin, Heri Yusuf Mutiara Insan, Sofi nadila-123_windiana Naelufar Indy Khamroh Nandang Rusmana Nibrashanti Nibrashanti Nisa Dzurun Gola Nita Anggi Purnama Nita Riani Nur, Lutfi Nuraeni, Neni Pidi Mohamad Setiadi Rachmawati Saeful Rahayu Dwi Utami Rangga Gelar Guntara Ratna Mega Kurnia Respati, Resa Retno Uly Nevyanti Rianti Fransiska Risya Amalia Fadila Rosa Nur Anisa Rosa Nur Anisa Santi Oktapiani Saputra, Erwin Rahayu Selawati, Sarah Serli Utami Sheila Naelatus Sa'adah Sianturi, Risbon Sima Mulyadi, Sima Siti Nuraisyah Siti Nurhalimah Halim Sofi Mutiara Insani Sofi Mutiara Insani Sri Kartika Dewi Suci Permata Sari Sukmawati, Annisa Sumardi Sumardi Sumardi Sumardi Sumardi, Sumardi Suryana, Dodi Susanti Syarip Hidayat Syawalia, Ghina Fairuz Fakhirah Taopik Rahman Taopik Rahman Tb. Moh. Irma Ari Irawan Tessa Assyfah Utami, Akdila Praka Yasbiati, Yasbiati Yusuf Suryana