Claim Missing Document
Check
Articles

THE EFFECTIVENESS OF "PEER GROUP DISCUSSION" IN IMPROVING HEALTH CADRE'S KNOWLEDGE ABOUT DANGER SIGNS IN THE MATERNAL PERIODS Ermiati E; Anita Setyawati; Etika Emaliyawati
Journal of Maternity Care and Reproductive Health Vol 1, No 2 (2018): Journal of Maternity Care and Reproductive Health
Publisher : Ikatan Perawat Maternitas Indonesia Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.309 KB) | DOI: 10.36780/jmcrh.v1i2.50

Abstract

Limited health literacy is one of the causes of late detection related to danger signs in pregnancy, postpartum and newborns. Health cadres are one of the main resources for early detection and dissemination of health information in the community. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the peer group discussion method in increasing the knowledge of health cadres about danger signs in pregnancy, postpartum and new-borns (maternal periods). This research was Quasi-experimental study with a pre-test and post-test design. The stages of intervention in this study included training on danger signs with the lecture method followed by small group discussions (5-6 people) for 30 minutes, and practicing early warning signs detection. Questionnaires were given before and after training. The population in the study were all health cadres at Penanjung Health Center, while the sample was 32 health cadres from the health post (POSYANDU) Sari Asih. The Wilcoxon test was used to determine whether there was a difference in knowledge before and after training. The results showed the midpoint of the pregnancy danger signs before intervention 66.7 and after the intervention was 100. Middle value of postpartum danger signs knowledge before intervention 70 and after intervention 100. Midpoint knowledge of danger signs in newborns before intervention 75 and after intervention 100.  The results of the bivariate analysis of the Wilcoxon Test before and after the intervention showed a p-value of 0,000 which means that there were significant differences before and after the intervention related to the danger signs in the maternal periods. Training on health cadres with this method increases cadres’ knowledge about danger signs in pregnancy, postpartum and newborns.Keywords: Danger sign, health care, newborns, postpartum, pregnancy, training
Peningkatan Pengetahuan Perawat dan Bidan tentang Evidence-Based Practice melalui Pelatihan Penerapan Evidence-Based Practice Anita Setyawati; Hasniatisari Harun; Yusshy Kurnia Herliani
Dharmakarya Vol 6, No 1 (2017): Maret
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.31 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v6i1.14854

Abstract

Perawat dan bidan dituntut untuk dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien sesuai dengan evidence-based practice. Akan tetapi, pelaksanaan evidence-based practice hingga saat ini belum merata di seluruh pelayanan kesehatan. Salah satu masalahnya adalah perawat dan bidan kurang terpapar dengan konsep evidence-based practice. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pelatihan evidence-based practice terhadap peningkatan pengetahuan perawat dan bidan tentang konsep evidence-based practice.                Rancangan penelitian ini adalah quasi eksperimental pendekatan pretest-posttest design. Penelitian ini dilakukan terhadap 14 perawat dan bidan sebagai responden penelitian. Pengetahuan responden diukur dengan cara mengisi kuesioner yang berisi tentang konsep evidence-based practice, sebelum dan setelah pelatihan. Setelah dilakukan uji normalitas data yang menunjukkan bahwa data sebelum pelatihan berdistribusi normal sementara data setelah pelatihan tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji perbedaan data sebelum dan setelah pelatihan menggunakan uji Wilcoxon.                Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pelatihan penerapan evidence-based practice terhadap peningkatan pengetahuan perawat dan bidan tentang konsep evidence-based practice secara signifikan (p=0,000). Pengetahuan yang didapat pada penelitian ini didukung oleh karakteristik perawat dan bidan yang meliputi riwayat pendidikan dan usia. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diperlukan pelatihan-pelatihan yang efektif dan efisien untuk memaparkan penerapan evidence-based practice secara berkesinambungan.
Pengaruh Foot Massage terhadap Parameter Hemodinamik Non Invasif pada Pasien di General Intensive Care Unit Anita Setyawati; Kusman Ibrahim; Titin Mulyati
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 4 No. 3 (2016): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.36 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v4i3.291

Abstract

Kondisi hemodinamik yang tidak stabil merupakan kondisi yang biasa terjadi pada pasien di General IntensiveCare Unit (GICU). Hal ini dapat disebabkan karena stresor yang berasal dari aspek fisiologis, psikologis, maupunlingkungan. Saat ini terapi yang diberikan pada pasien di GICU didominasi oleh terapi farmakologi. Sementaraberdasarkan teori keperawatan holistik, asuhan perawatan pada pasien dapat dioptimalkan dengan terapikomplementer seperti foot massage. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh foot massage terhadapparameter hemodinamik non invasif pada pasien di ruang GICU RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Rancanganpenelitian ini menggunakan quasi experimental design dengan pendekatan time series design. Jumlah sampelyang digunakan sebanyak 33 pasien dengan teknik consecutive sampling. Data penelitian dianalisis menggunakanuji Friedman dan dilanjutkan dengan analisis Post-Hoc. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh footmassage secara signifikan terhadap penurunan MAP (p<0,001), penurunan denyut jantung (p=0,002), danpenurunan frekuensi pernafasan (p<0,001); namun tidak terdapat pengaruh foot massage secara signifikanterhadap peningkatan saturasi oksigen (p=0,150). Foot massage dapat menimbulkan aktivitas vasomotor dimedula. Aktivitas vasomotor ini dapat menurunkan resistensi perifer dan merangsang saraf parasimpatisuntuk menurunkan frekuensi jantung yang selanjutnya dapat meningkatkan curah jantung sehingga membuatpengiriman dan penggunaan oksigen oleh jaringan menjadi adekuat. Oleh karena itu, diharapkan perawat dapatmelakukan praktik foot massage terhadap pasien untuk melengkapi terapi farmakologi yang sudah diberikan.
Foot Massage Modification to Reduce Blood Pressure in Pregnant Woman with Preeclampsia Ermiati Ermiati; Anita Setyawati; Etika Emaliyawati
Jurnal Keperawatan Padjadjaran Vol. 6 No. 2 (2018): Jurnal Keperawatan Padjadjaran
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1584.093 KB) | DOI: 10.24198/jkp.v6i2.625

Abstract

The Maternal Mortality Ratio (MMR) in Indonesia remains high, including in West Java province. One of the MMR causes is preeclampsia (24%). Currently, the management of preeclampsia is focused on pharmacological therapy. Preeclampsia is characterized by high blood pressure. Some studies revealed that non-pharmacological therapy was effective in dealing high blood pressure including foot massage. Foot message has benefits both physiologically and psychologically. However limited study applied this massage among pregnant women with preeclamsia. The aim of this study was to determine the effectiveness of as a complementary therapy: foot massage to reduce of blood pressure among pregnant women with preeclampsia. The study applied quasi experimental design with time series approach. The samples were chosen using consecutive sampling technique. This study involved 30 pregnant women with preeclampsia. There were two steps of data collection. First, respondents’ blood pressure was measured by researchers without any interventions for 6 days. Second, the 7th -12th respondents had 20 minutes message, and observed blood pressure at the first minute before massage (pr-etest), and the 30th minutes after massage (post-test). Data were analyzed using Friedman Test.The result showed that there were no significant differences of mean systolic and diastolic blood pressure between pre-test and post-test (p> 0.05) in control period. Whereas, in the treatment period showed that there were a significant differences of mean systolic blood pressure between pre-test and post-test on the seventh day until twelfth day (p < 0.05). While, the significantly differences in mean of diastolic blood pressure between pre-test and post-test were present during the eighth until twelfth in treatment period (p < 0.05). This study revealed that there were significant differences in decreasing of blood pressure among pregnant women with preeclampsia after treatment by foot massage. The foot massage techniques can be used as one of the interventions to lower blood pressure in pregnant women with preeclampsia, however further research is needed to support the evidence based for nursing intervention especially in complementary therapies.
Self-Efficacy and the Competency of Nursing Students Toward the Implementation of Evidence-Based Practice Yusshy Kurnia Herliani; Hasniatisari Harun; Anita Setyawati; Kusman Ibrahim
Jurnal Ners Vol. 13 No. 1 (2018): April 2018
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v13i1.6359

Abstract

Introduction: Professional nurses should have adequate competency in order to apply Evidence Based Practice (EBP) in their nursing care. However, many nurses provide nursing care based on traditions, habits and personal experience. Less confidence in the feeling of nurses about their competency when employing EBP could inhibit successful EBP implementation in nursing care. Therefore, introducing and applying EBP during clinical placements in the Ners program is essential to form a professional attitude and to provide a basic level of experience when applying EBP in patient care. However, the self-efficacy and competence of the students when applying EBP has not yet been evaluated properly and there is little known about the nursing students’ competences and self-efficacy toward EBP implementation during clinical practice. Thus, the study aims to describe the self-efficacy and competency of nursing students toward the implementation of EBP, while also investigating the relationship between self-efficacy and the competency of nursing students in the implementation of EBP.Methods: This descriptive correlational study involved 120 nursing students who were actively registered on the Ners program 2016/2017. The data was collected by using the self-reporting Evidence-Based Practice Questionnaire (EBPQ), which was then analysed descriptively and inferentially using statistics.Results: The results of this study revealed that more than half (55%) of the participants had a high score of self-efficacy and almost half (49%) were categorised as having a high competence when implementing EBP. The self-efficacy score was significantly correlated to the score of competency (r = 0.607, p < 0.01).Conclusion: This study recommends that the development of the students’ competence in implementing EBP is essential to promote self-efficacy when applying EBP, and vice versa.  
Women’s Health Behaviour in The Perinatal Period Restuning Widiasih; Ermiati, Ermiati,; Anita Setyawati
Journal of Nursing Care Vol 1, No 1 (2018): Journal of Nursing Care
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnc.v1i1.15759

Abstract

Background Indonesia failed to achieve the maternal mortality rate target as the MDGs’ agreement in 2015. The Ministry of Health has developed health promotion and illness prevention programmes to improve women’s health and wealthiness. However, only few studies provide information of women’s health behaviour related to a health promotion and an illness prevention in the perinatal period comprehensively. This study aimed to determine women’s health behaviour related to the health promotion and the illness prevention in the perinatal period; pre, intra, and postnatal. Method This study applied a descriptive quantitative approach. Samples were chosen using the Convenience sampling method. 51 women from Sukapada, Bandung were involved in this study. Data were collected using a questionarrie and analysed using a frequency distribution. Result This study found that the majority of respondents (96%) visited health services for prenatal visit. Women also concerned with other health activities including having tetanus vaccination (49%), consuming Iron tables and nutrisious food (65% and 61% respectively), and having give birth at health facilities (100%). In contrast, this study also found that women’s participation in prenatal classes was limited (25%). In addition, to prevent prenatal and postnatal complications, women need to have a good understanding of dangerous signs in pregnancy and postpartum. However, the majority of them had limited health literacy about it. Conclusion Women’s health behaviour in the perinatal period is varied. Health education programmes are required for increasingwomen’s health literacy and awareness of health promotion and illness prevention in this period.Keywords: Health promotion, illness prevention, perinatal period. “Health Behaviour” Perempuan Usia Produktif saat Periode PerinatalAbstrakLatarbelakang, Target Millennium Development Goals tahun 2015 berkaitan dengan Angka Kematian Ibu tidak dapat dicapai oleh Indonesia. Kementerian kesehatan Republik Indonesia mengembangkan berbagai program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan. Namun, riset yang menginformasikan tentang perilaku kesehatan pada perempuan yang komprehensif berkaitan dengan promosi kesehatan dan prevensi pada periode perinatal masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku perempuan berkaitan dengan promosi dan prevensi kesehatan pada periode perinatal yang meliputi: hamil, melahirkan, postpartum. Metode, Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dipilih dengan menggunakan metode Convenience sampling. Sebanyak 51 perempuan dari Sukapada, Bandung berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan kemudian dianalisa dalam bentuk distribusi frekwensi. Hasil menunjukan sebagian besar perempuan (96%) melakukan kontrol kehamilan, 49% mendapatkan immunisasi TT, 65% mengkonsumsi tablet Fe, 61% mengkonsumsi makanan bergizi, dan seluruh perempuan (100%) melahirkan dengan ditolong oleh pertugas kesehatan. Namun sebaliknya, sebagian kecil perempuan (25%) berpartisipasi dalam kelas prenatal. Selain itu, dalam upaya pencegahan komplikasi kehamilan dan postpartum, perempuan diharapkan memiliki pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dan postpartum. Pada kenyataan nya hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden tidak mengetahui tanda bahaya pada kehamilan dan postpartum. Kesimpulan, perilaku perempuan dalam promosi dan prevensi kesehatan di masa perinatal berbeda-beda hal tersebut mungkin disebabkan oleh factor seperti pengetahuan kesehatan. Program pendidikan kesehatan berkaitan dengan periode perinatal dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran perempuan berkaitan dengan upaya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada periode tersebut.Kata kunci: Promosi kesehatan, pencegahan penyakit, periode perinatal.
SCOPING REVIEW: DAMPAK COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY BAGI PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER YANG MENGALAMI DEPRESI Aan Nuraeni; Nur Oktavia Hidayati; Anita Setyawati; Ristina Mirwanti
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 7, No 1 (2021): Proceeding Seminar Nasional 2021
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan terhadap manajemen depresi pada pasien PJK dinilai tinggi, mengingat dampak buruk depresi terhadap peningkatan morbiditas dan mortalitas pasien PJK. Salah satu terapi yang digunakan adalah Cognitive Behaviour Therapy (CBT). Selain depresi terdapat outcomes lain perlu diidentifikasi, sehingga potensi terapi terhadap dampak PJK yang luas dapat diidentifikasi. Review ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak intervensi CBT pada pasien PJK yang mengalami depresi. Review ini menggunakan metode berdasarkan scoping review frameworks Arksey dan O'Malley. Pencarian literatur yang komprehensif dilakukan untuk mengidentifikasi studi. Kriteria yang tepat digunakan untuk menyeleksi artikel yang relevan dengan tujuan review. Pencarian dilakukan di beberapa database: PubMed, CINAHL, dan Academic search complete. Data yang dikumpulkan dianalisis oleh tiga reviewer independen, data kemudian disintesis dan disajikan dalam tabel dan format naratif. Sebanyak 10600 artikel teridentifikasi pada tahap pencarian, dan setelah proses seleksi menggunakan duplikasi, judul, abstrak dan kriteria inklusi eklusi didapatkan 6 artikel yang masuk dalam analisis. Tiga penelitian dilakukan di Swedia, serta masing-masing satu study di Amerika Serikat, Kroasia dan Italia. Empat artikel menggunakan RCT, sedangkan dua lainnya dengan study prospektif tanpa kelompok control. CBT secara umum terbukti memperbaiki depresi, kecemasan somatic, biomarkers, kualitas hidup, dan cardiovascular events yang tidak diharapkan. Namun demikian untuk mendapatkan hasil yang signifikan dibutuhkan beberapa pertimbangan dalam pemberian terapinya, seperti keahlian therapist, kepatuhan pasien dan lain-lain.Kata Kunci: Cognitive Behaviour Therapy, Depresi, PJK
Metode Daring dengan Flatform Zoom Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Tentang Selfcare Pada Pasien Covid-19 selama ISOMAN Yanny Trisyani; Donny Mahendra; Aan Nuraeni; Cecep Eli Kosasih; Etika Emaliyawati; Ristina Mirwanti; Anita Setyawati; Donny Nurhamsyah; Anastasia Anna; Ayu Prawesti
Media Karya Kesehatan Vol 5, No 1 (2022): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v5i1.34988

Abstract

Pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang menjalani isolasi mandiri sesuai dengan kebijakan terbaru yang dikeluarkan oleh pemerintah karena keterbatasan ruang perawatan. Pendidikan kesehatan tentang perawatan pasien COVID-19 selama menjalani isolasi mandiri (ISOMAN), menjadi sangat penting untuk mendukung keberhasilan ISOMAN pasien Covid 19. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang self care pada pasien COVID-19 selama menjalani isolasi mandiri dirumah. Sasaran kegiatan adalah seluruh masyarakat terutama pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri dirumah. Jumlah partisipan yang terlibat sebanyak 74 peserta. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan pretest, pemaparan materi, sesi diskusi dan tanya jawab dengan menggunakan aplikasi zoom, kemudian diakhiri dengan mengisi post test. Data univariat dan bivariat dianalisis dengan menggunakan uji t test berpasangan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan rata-rata responden secara signifikan pretest 42.77 dan post test 83,24 dengan signifikansi 0,00. Hal ini menujukkan bahwa penggunaan metode daring dapat meningkatkan pengetahuan responden terkait topik pendidikan kesehatan yang telah diberikan. Kesimpulan pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan medode daring dapat meningkatkan pengetahuan responden tentang self care pada pasien Covid-19 selama isolasi mandiri. Diharapkan pelaksanaan pendidikan kesehatan dengan metode ini dapat dilakukan untuk memberikan informasi bagi pasien COVID-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri. Kata kunci: Covid-19, isolasi mandiri, pendidikan kesehatan, tingkat pengetahuan. 
Manajemen Exercise Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner: Scoping Review Aan Nuraeni; Anita Setyawati; Ludyta Sutendi; Marisa Widiarto; Mega Herviyanti; Mentari Yesika Putri; Milda Nurul Fitriani; Mohamad Faisal Nurjaman; Moudy Muhaiminurrohima; Muhamad Makbul Mubarok; Nandi Prima Yudha; Nopa Rina Rahayu; Novianty Ayu Lestari; Nur Agustina Ningsih; Nuraiziza Fatturahmi; Rahayu Suci Lestari
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 7, No 2 (2022): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v7i2.11558

Abstract

Objective:  One factor that increases physical capacity and reduces psychological problems and complications in patients with CHD is exercise. However, not all exercises are safe. Therefore, this literature study aimed to determine the types of exercise that may be performed for CHD patients. Methods:   This literature review was a scoping review. The Articles were obtained from the CINAHL, ScienceDirect, and PubMed databases. The search keywords used Coronary Heart Disease OR Coronary Artery Disease OR Coronary Disease OR Ischemic Heart Disease, Exercise OR Physical Exercise OR Exercise Therapy, Recurrence OR Relapse OR Secondary Prevention. The literature was then selected based on inclusion criteria, including articles published in 2017-2021, using English, topics discussing exercise in CHD, research samples were patients diagnosed with CHD, and the full text was available. Results:  From the initial search, 1275 articles were found, but after being selected, only four articles were included in the qualitative analysis. Several exercises were identified from the analysis results, including Moderate Intensity Interval Training (MIIT), Home Based Exercise, Qigong Exercise, and Continuous Moderate Intensity Exercise Training. The four exercises were practical physical exercises and can be performed by patients. Of the four exercises, the most prominent was the Home-Based Exercise because it was very efficient in terms of time and cost. Conclusion:   Moderate Intensity Interval Training (MIIT), Home Based Exercise, Qigong Exercise, and Continuous Moderate Intensity Exercise Training are types of exercises that are safe to do in patients with CHD while, in practice, require monitoring.
Gambaran Cyberbullying pada Siswa di SMA X Kota Bandung Intan Ayudhita Syena; Taty Hernawaty; Anita Setyawati
Jurnal Keperawatan BSI Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Keperawatan BSI
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.215 KB)

Abstract

Penggunaan internet pada remaja tidak hanya berdampak positif melainkan juga dapat menimbulkan dampak negatif, salah satunya yatu cyberbullying. Seseorang yang terlibat cyberbullying memiliki dampak, seperti perasaan cemas, malu dan marah, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian cyberbullying pada siswa di SMA X Kota Bandung. Rancangan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi yang dilibatkan berjumlah 743 siswa dari kelas X dan XI di SMA X Kota Bandung. Berdasarkan teknik stratified random sampling didapatkan 260 siswa sebagai sampel penelitian. Pada penelitian ini menggunakan instrumen cyberbullying dari teori yang digunakan oleh peneliti sendiri berdasarkan teori Willard (2007). Data dianalisis secara statistik deskriptif menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 93,1% responden terlibat cyberbullying dan 6,9% tidak terlibat cyberbullying (n=260). Dari responden yang terlibat cyberbullying sebanyak 93,1% (242 siswa) terdapat 4,1% (10 orang) sebagai pelaku, 17,0% (41 orang) sebagai korban, dan 78,9% (191 orang) sebagai pelaku dan korban. Berdasarkan bentuk yang paling banyak terjadi pada responden sebagai pelaku, korban serta pelaku dan korban yaitu bentuk Flaming (41,0%) sedangkan paling sedikit yaitu Cyberstalking (14,9%). Simpulan dari penelitian ini sebagian besar siswa terlibat cyberbullying yang menjadi pelaku dan juga sekaligus menjadi korban, sehingga menimbulkan dampak yang mempengaruhi. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya tindak lanjut dari perawat dalam menangani dampak dari masing-masing bentuk cyberbullying khususnya pada kondisi fisik dan psikologisnya. Perawat dapat melakukan penanganan seperti manajemen marah, mengatasi kecemasan dan cara meningkatkan koping yang baik.
Co-Authors Aan Nuraeni Aan Nuraeni Aan Nuraeni Aan Nuraeni Abbellia, Dea Ahmad Jaelani Alawiyah, Melin Aliffa Azwadina Amelia Herwanti, Andriani Anastasia Anna Apriyani, Eka Ardellta, Nasya Asti, Meirin Aulia Chandra, Fachdilla Ayu Prawesti Priambodo Ayu, Windri Dewi Az Zahra, Aisyah Dwi Barokah Alburaidah, Muhammad Nur Carsilladepasha, Al Fath Cecep Eli Kosasih Cecep Eli Kosasih Cindi, Aulia Cinta, Lara Clarabelle Puspitadewi Kuncoro Dharojatin, Dora Donny Mahendra Donny Nurhamsyah Dwitami, Egga E, Ermiati Efri Widianti Erise Anggraini, Erise Ermiati E Ermiati Ermiati Ermiati Ermiati Ermiati Ermiati Ermiati, Ermiati, Etika Emaliyawati Finka Laili Nur Adzillah Hakiki, Siti Nur Halimatusyadiah, Halimatusyadiah Harun, Hasniatisari Harun, Hasniatisari Hasniatisari Harun Hasniatisari Harun Hasniatisari Harun heni heni Henny Suzana Mediani Hikmat Pramajati Humairoh, Balqis Ida Maryati Idaningsih, Ayu Ikeu Nurhidayah Ilmawan, Kalam Indayani Indayani, Indayani Intan Ayudhita Syena Intan Ayudhita Syena Iyos Sutresna Kurnia Herliani, Yusshy Kusman Ibrahim Laksono Trisnantoro Lia Yuliana Rachman Lindayani, Emy Ludyta Sutendi Lumbantobing, Valentina Maharani, Shara Marisa Widiarto Maryati Maryati Maschamah, Rahmaningrum Mega Herviyanti Meitha Sari, Dwi Mentari Yesika Putri Merlisma Sari, Selvy Milda Nurul Fitriani Mira Trisyani Mira Trisyani Koeryaman Mohamad Faisal Nurjaman Moudy Muhaiminurrohima Muhamad Makbul Mubarok Munawaroh, Meihati Nabiha Putra, Naka Rashad Nabila Adinda, Puspa Gemala Nabila, Ade Nandi Prima Yudha Nandyta, Alifya Nesya Ningrahayu, Seviyanti Ningsih, Ayu Ida Nisrina Nabila Heryana Nopa Rina Rahayu Novianti, Rika Astri Novianty Ayu Lestari Nur Agustina Ningsih Nur Oktavia Hidayati Nuraeni, Rina Nuraiziza Fatturahmi Nuraziza Fatturahmi Firdianty Nuryani, Reni Oktaviani Oktaviani Padila Padila, Padila Panjaitan, Hendrik Haposan Prayudi, Rafi Prim Suardi Yudanto, Marcelinus Rido Purnama, Ahmad Putri, Jeni Angela Qorinah Estiningtyas Sakilah Adnani Raffi, Muhammad Rahayu Suci Lestari Rahmawati, Aulya Restuning Widiasih Ria Indriani Ristina Mirwanti Ristina Mirwanti Ristina Mirwanti, Ristina Salsabila, Sabrina Salsabilla Sirega, Septiana Rezeki Setyowati, Rahayu SITI HERLINDA Siti Ulfah Rifa'atul Fitri Siti Ulfah Rifa’atul Fitri Solichah, Nur Umi Aminatus Sopiah, Popi Sri Hartati Pratiwi Sri Hendrawati Sukaesih, N Siti Syahrizal Syahrizal Tati Sumarni Taty Hernawaty Taty Hernawaty Tetti Solehati Titin Mulyati Titin Sutini, Titin Tjong Veren Veronica Trianza Putri, Anya Triyanti, Yunita Udin, Ihwanudin Urip Rahayu, Urip Wianti, Arni Yanny Trisyani Yanti Hermayanti Yulistin, Eka Yusshy Kurnia Herliani Yusshy Kurnia Herliani Yusshy Kurnia Herliani Yusshy Kurnia Herliani Yusshy Kurnia Herliani, Yusshy Kurnia Yuwansyah, Yeti