Articles
Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar Dimasa Pandemi Covid-19
Paulina Agustin;
Rasmitadila
KARIMAH TAUHID Vol. 1 No. 2 (2022): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30997/karimahtauhid.v1i2.6448
Pandemi Covid- 19 di Indonesia memberikan akibat yang kurang baik untuk tatanan kehidupan, salah satunya yakni domain pembelajaran. Tetapi ada akibat positifnya dalam pembelajaran yaitu dapat memotivasi untuk melewati masa- masa susah agar senantiasa fokus mencapai tujuan Pendidikan Indonesia yang lebih maju( Suteki, 2020). Covid-19 merupakan wabah penyakit yang baru ditemukan di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Pandemi ini bagai memberikan jalan baru untuk sebuah transformasi baru didalam kehidupan (Wekke Ismail, 2020). Evaluasi Pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi secara sistematis untuk menetapkan ketercapaian tujuan pembelajaran. Permasalahan apa saja yang dialami para guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran membuat kami ingin melakukan penelitian tentang Evaluasi Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19. Pada penelitian ini kami menggunakan metode observasi. Observasi bagi Sugiyono merupakan suatu teknik pengumpulan informasi, memiliki metode yang khusus bila dibanding dengan metode lain, ialah wawancara serta kuesioner. Dan kami juga melakukan wawancara dalam penelitian ini. Wawancara digunakan selaku metode pengumpulan data apabila periset mau melaksanakan riset pendahuluan untuk menciptakan kasus yang wajib diteliti, namun pula apabila periset mau mengenali hal- hal dari responden yang lebih mendalam. Kami juga melakukan penelitian dengan metode kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan riset yang menciptakan penemuan- penemuan yang tidak bisa dicapai dengan memakai prosedur statistik ataupun dengan cara- cara kuantifikasi. Kami melakukan wawancara dengan dua narasumber dari Ban Nibong Pattana School, yaitu Ibu Farida Kamah dan Ibu Nureehan Mapa. Masalah yang dialami banyak guru dalam melakukan evaluasi selama masa pandemi ini adalah siswa jarang mengikuti evaluasi dengan masalah yang beragam, contohnya tidak ada jaringan internet, tidak ada kuota untuk mengakses dan mengikuti evaluasi pembelajaran yang diberikan.
Problematika Covid-19 Terhadap Implementasi Kurikulum Serta Pembelajaran Daring di Madrasah Ibtidaiyah
Sefhia Naila Sabrina;
Rasmitadila
KARIMAH TAUHID Vol. 1 No. 2 (2022): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30997/karimahtauhid.v1i2.6449
Corona virus atau sering disebut dengan COVID-19, merupakan virus mematikan yang tengah melanda berbagai belahan dunia. Yang mengakibatkan siswa harus belajar “di rumah”. Pembelajaran daring ini merupakan tantangan baru bagi para pendidik di masa pandemi ini, bahwa mereka dituntut untuk bisa menerapkan pembelajaran berani ini melalui implementasi kurikulum 2013. Itu menyebabkan perubahan proses pembelajaran yang menimbulkan masalah baru khususnya bagi para pendidik diri. Masalah pendidikan Daring learning tidak hanya membuat cemas para pendidik, tetapi juga siswa dan orang tua. Dengan res kualitatif cari melalui wawancara dan pengamatan menunjukkan kondisi lapangan tentang masalah implementasi kurikulum 2013 menuju proses belajar di masa pandemi Covid - 19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pendidik mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan belajar l maksimal, penurunan pemahaman dan motivasi di kalangan siswa, serta lemahnya pengawasan terhadap siswa ketika mereka belajar, dan masalah ekonomi orang tua. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan teori tertentu sementara beberapa kendala dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 khususnya di pandemi covid.
Karakteristik Belajar Siswa SD Selama Pandemi Covid-19
Arini;
Rasmitadila
KARIMAH TAUHID Vol. 1 No. 3 (2022): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30997/karimahtauhid.v1i3.6451
Pandemi covid-19 memiliiki banyak dampak terhadap kehidupan bermasyarakat, salah satunya yaitu perubahan yang dirasakan adalah dalam bidang pendidikan, dimana pembelajaran disekolah diputus dan dilaksanakan secara online. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai dampak pandemi covid-19 terhadap perkembangan anak sekolah dasar yang meliputi perkembangan kogniif, bahasa dan sosial-emosional. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus eksplorasi dan pendekatan penelitiannya menggunakan metode studi kasus kualitatif yang dipergunakan untuk memperoleh informasi mengenai dampak pandemi covid-19 terhadap perkembangan karakteristik anak sekolah dasar. Responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang terdiri dari 2 guru mata pelajaran dan wali kelas yang bertempat tinggal di desa Telupinang kecamatan Ciawi dan satu guru mata pelajaran yang bertempat tinggal di Ciseeng kabupaten Bogor. Teknik wawancara terstruktur digunakan untuk mengumpulkan data. Berdasarkan penelitian ini, kegiatan belajar mengajar berubah yaitu dengan menggunakan jaringan jarak jauh atau daring dan home visit atau mendatangi rumah siswa. Hal ini memberikan dampak pada guru dan siswa, dikarenakan materi yang diberikan kurang maksimal dan terganggunya proses pembelajaran yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sehingga menjadikan materi tidak tuntas dan penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran daring tidak maksimal. Penilaian siswapun terkendala dengan sekedar penilaian kognitif. Pada masa pandemi covid-19 ini dapat dilihat bahwa perkembangan anak menjadi terhambat karena disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah dalam kegiatan pembelajaran, kompetensi dasar tidak diharuskan untuk dicapai oleh para siswa, siswa menjadi kurang memahami materi yang disampaikan karena guru tidak menyampaikan secara langsung, tidak adanya kegiatan tatap muka, siswa menjadi tidak semangat dalam belajar, tidak adanya kegiatan sekolah menyebabkan anak semakin bosan, menurunnya motivasi belajar siswa, kurangnya sosialisasi dengan teman-teman sebaya.
Penerapan Kurikulum 2013 Pada Masa Pandemi Covid-19
Sri Rahayu Kusmiati;
Rasmitadila
KARIMAH TAUHID Vol. 1 No. 3 (2022): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30997/karimahtauhid.v1i3.6452
Penerapan kurikulum 2013 sangat sulit selama masa pandemi covid-19 ini, selain sulit untuk belajar dari jarak jauh, tidak semua siswa dapat mengikutinya karena masalah waktu, lokasi, dan biaya bagi orang tua. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa di sekolah. Guru tidak dapat melihat perkembangan siswa secara maksimal, sehingga siswa tidak dapat mencapai tujuan kurikulum nasional. Pelaksanaan program pembelajaran jarak jauh oleh guru dan orang tua berdampak pada pencapaian tujuan program Pendidikan 2013 dan terhadap hasil belajar siswa. Dalam menyampaikan pembelajaran daring guru harus lebih kreatif membuat metode pembelajaran semanarik mungkin dan menyenangkan cara guru mengajar juga harus sesuai dengan pelajaran agar siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pelajaran daring selama pandemi dan dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru dan orang tua harus membimbing siswa selama belajar di rumah. Peran orang tua dan guru sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini. Kualitas Pendidikan di masa pandemi covid-19, Pendidikan Indonesia harus menempuh jalan yang dapat memperbaiki keadaan lingkungan Pendidikan. Proses belajar selama masa pandemic covid-19 dengan kebijakan pembelajaran daring menunjukkan banyak hambatan dalam melakukan. Berdasarkan kurangnya peralatan dan infrastruktur, keterbatasan kemampuan komputer guru dan siswa, kesulitan dalam mengakses internet, penyediaan anggaran pelaksana yang belum siap, orang tua yang sibuk dan tidak bisa mengajar anak dirumah, komunikasi yang buruk antara guru dan siswa, kurangnya proses penilaian maksimal, kurangnya pengawasan guru terhadap pembelajaran siswa, dan akhirnya berdampak pada menurunnya motivasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif, yakni dengan cara melakukan wawancara terhadap narasumber yang dituju. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaiman penerapan kurikulum 2013 pada masa pandemi covid-19 apakah memiliki perubahan dengan kurikulum 2013 sebelum masa pandemi covid-19.
Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Video Pembelajaran Terhadap Proses Belajar Siswa SD Dimasa Pandemi Covid-19
Siti Nurharirah;
Rasmitadila
KARIMAH TAUHID Vol. 1 No. 5 (2022): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30997/karimahtauhid.v1i5.6494
Permasalahan ini membahas kompetensi guru sekolah dasar selama pandemi covid-19 yang sangat rendah. Karena dikuranginya alokasi waktu pembelajaran sehingga pembelajaran terbatas. Keterbatasan teknologi yang digunakan oleh siswa, karena tidak semua siswa memiliki teknologi. Keterbatasan dalam berkomunikasi antara siswa dan guru, siswa dan siswa. Keterbatasan dalam penilaian. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir kesulitan guru SD dalam mengajar yang berkaitan dengan permasalahan kompetensi guru SD selama pandemi covid-19. Penelitian ini melibatkan 4 orang narasumber yaitu guru SDN Balandongan 1. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara secara langsung. Analisis data yang digunakan yaitu dengan teknik wawancara. Hasil penelitian menemukan bahwa pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19 mengalami berbagai kendala bagi siswa dan guru, terutama jika berbasis pembelajaran online. Hambatan tersebut berupa kompetensi guru, ketimpangan teknologi, kesulitan guru dalam penilaian dan kesulitan dalam berkomunikasi. Penelitian ini telah memberikan jawaban dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SDN Balandongan 1 terkait topik permasalahan kompetensi guru SD selama pandemi covid-19 yang masih rendah.
PENGARUH PENCABUTAN PPKM TERHADAP KOMPETENSI GURU DI SD NEGERI CILEUNGSI 01
Amelia Sulistianti;
Rasmitadila
KARIMAH TAUHID Vol. 2 No. 5 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30997/karimahtauhid.v2i5.9598
Terjadinya virus yang melanda hampir di seluruh dunia pada akhir 2019 silam, yaitu virus corona atau yang biasa disebut dan dikenal covid-19, mengakibatkan beberapa negara di belahan dunia terkena imbas nya, termasuk Indonesia. Virus covid-19 ini melanda Indonesia sejak awal 2020 silam, dan mengakibatkan banyak perubahan yang di alami, terutama di dunia Pendidikan di Indonesia, seperti halnya proses pembelajaran dilakukan secara daring atau jarak jauh dan masih banyak kegiatan kegiatan yang dilakukan jarak jauh lainnya, karena dilakukannya secara jarak jauh merupakan ketetapan pemerintah agar meminimalisir virus covid-19 yang menyebar secara pesat. Tentunya dengan adanya pembatasaan tersebut atau yang biasa disebut dengan PPKM berimbas kepada sekolah sekolah terutama sekolah dasar, pembelajaran jarak jauh tentunya sangat menyulitkan peserta didik maupun pengajar yaitu guru. Dengan seiringnya berjalan waktu selama kurang lebih hampir dua tahun penetapan PPKM oleh pemerintah dengan upaya untuk menurunkan tingkat covid- 19 akhirnya dicabut dan kembali seperti sebelum adanya covid-19. Tentunya dengan perubahan pencabutan PPKM yang telah ditetapkan pemerintah perubahan yang terjadi juga berimbas kembali ke dunia Pendidikan, saat permasalahan yang ada sejak awal terjadinya covid- 19 kini kembali muncul permasalah - permasalahan baru setelah pencabutan PPKM tersebut, terutama di dalam dunia Pendidikan.
Upaya Guru dalam Meningkatkan Layanan Pembelajaran Terhadap Anak Lamban Belajar Pasca Ppkm
Gita Yuniar Gita;
Rasmitadila
KARIMAH TAUHID Vol. 2 No. 4 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30997/karimahtauhid.v2i4.9608
Pasca pandemi covid-19 pemerintah melakukan pencabutan peraturan PPKM. Dalam hal ini semua bidang mengalami penyesuaian kembali pada fase new normal. Begitu pula dalam dunia Pendidikan. Fase new normal ini mengharuskan siswa kembali belajar secara offline atau tatap muka. Setelah kurang lebih dua tahun melakukan kegitan belajar mengajar secara online, tentunya bukan hal yang mudah juga bagi siswa maupun guru untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara offline. Masing-masing perlu melakukan penyesuaian diri. Apalagi selama kegiatan belajar mengajar secara online guru hanya mampu membimbing melalui online, sedangkan anak belajar mandiri dengan bimbingan orang tua dirumah. Hal ini mengakibatkan proses belajar yang tidak merata, karena tidak semua anak mendapatkan kualitas bimbingan yang sama. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian di SD Negeri Lawanggintung Bogor Jawa Barat, untuk mengetahui lebih jauh hambatan dan upaya guru dalam menghadapi proses penyesuaian ini. Penelitian dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung dengan narasumber. Wawancara dilakukan kepada 4 (empat) orang responden yaitu walikelas di SD Negeri Lawanggintung dengan metode tatap muka langsung antara peneliti dan responden. Selain itu object observasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas II di SD Negeri Lawanggintung. Hasil dari wawancara dan observasi langsung yang dilakukan di Sd Negeri 1 Lawanggintung Bogor mendapati adanya anak yang mengalami kesulitan belajar salah satunya yaitu lambat belajar (slow learner). Hal ini terjadi karena kurangnya intensitas dan kualitas interaksi antara guru dan peserta didik saat proses belajar mengajar daring ( Online learning ). Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut, pihak guru melakukan kegiatan belajar tambahan terhadap murid yang mengalami lambat belajar agar mampu mengejar ketertinggalannya.
PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS TENAGA PENDIDIK TERHADAP PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN
Siti Sayidah Napisah;
Rasmitadila
KARIMAH TAUHID Vol. 2 No. 5 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30997/karimahtauhid.v2i5.9621
Kurangnya tenaga pendidik dalam suatu sekolah dapat menyebabkan kurangnya mutu pembelajaran yang terdapat dalam sekolah tersebut. Mutu pembelajaran sendiri merupakan suatu panduan yang menjadi pegangan oleh guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Dimana, mutu pembelajaran ini dapat diperoleh dengan adanya penyediaan pelayanan yang baik dan memuaskan terhadap peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi bagaimana pengaruh dari kualitas tenaga pendidik terhadap peningkatan mutu pembelajaran. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa wawancara semi-terstruktur, observasi dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa kualitas tenaga pendidik (guru) sangat mempengaruhi suatu mutu pembelajaran. Penelitian ini memberikan dampak yang positif guna meningkatkan mutu pembelajaran melalui kualitas tenaga pendidik.
KURIKULUM SD PASCA PENCABUTAN PPKM DI SD ISLAM NURUL JIHAD
Indah Nurul Hakiki;
Rasmitadila
KARIMAH TAUHID Vol. 2 No. 5 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30997/karimahtauhid.v2i5.9627
Banyak permasalahan yang terjadi pada masa pandemi sehingga membawa dampak atau perubahan pada dunia pendidikan. Salah satunya di SD Nurul Jihad Cicurug, permasalahan yang terjadi pada peserta didik yaitu kurangnya kesadaran dan ketertiban anak dalam memahami pembelajaran dikelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kurikulum di SD Nurul Jihad Cicurug pasca pencabutan PPKM. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang mana dalam metode ini menggunakan metode wawancara,observasi dan dokumentasi. Yang mana kami mewawancarai satu orang kepala sekolah, satu orang guru wali kelas 5 SD dan juga kami mengobservasi kelas 5 SD Islam Nurul Jihad. Hasil penelitian menunjukan bahwa kurikulum di SD Nurul Jihad sendiri masih menggunakan Kurikulum 2013 atau tematik yang mana kurikulum ini digunakan sebelum dan sesudah covid-19 atau Pasca PPKM berlangsung. Semenjak adanya covid membuat dunia pendidikan terbengkalai sehingga para guru harus lebih ekstra dalam mengajar karna covid-19 membawa dampak yang begitu besar bagiorang tua, guru maupun murid entah itu secara positif maupun negatif.
Mengenal Karakteristik Siswa sd Pasca Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
Ayundai Lusifahurin Arifin;
Rasmitadila
KARIMAH TAUHID Vol. 2 No. 4 (2023): Karimah Tauhid
Publisher : Universitas Djuanda
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30997/karimahtauhid.v2i4.9640
Mengenal karakteristik siswa sd pasca pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat sebelumnya mari mengetahui apa itu karakteristik Kata ciri-ciri kepribadian memiliki banyak arti dan interpretasi karena manusia adalah makhluk yang kompleks, dalam bahasa manusia itu artinya berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, makhluk yang berakal atau berakal (atau mengendalikan makhluk lain). Dalam istilah manusia, dapat dipahami sebagai sebuah konsep atau fakta, sebuah ide atau sebenarnya, kelompok (gender) atau individu.. Arti lain dari karakter, yaitu.konsekuensi dari tindakannya dengan mengikuti perilaku etis, konsisten dalam tindakannya memiliki pendirian atau pendapat. Kepribadian adalah totalitas bagaimana seorang individu bertindak dan berinteraksi dengan individu lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengenal lebih jauh tentang karakteristik siswa sd pasca ppkm bahwasannya karakteristik saat semasa covid 19 dengan pasca ppkm sungguh banyak perubahan .penelitian ini melibatkan 3 orang responden sekolah yang pertama yaitu guru wali kelas satu ,yang kedua guru wali kelas tiga ,dan yang terakhir guru agama dan saya juga melibatkan murid siswa kelas 3 untuk di wawancara hasil penelitian yaitu saya mendapatkan banyak informasi informasi mengenai karakteristik siswa SD pasca PPKM ini ada nya perubahan perubahan yang menyebabkan ketidaksamaan pembelajaran selama masa covid 19 dengan masa PPKM .penelitian ini telah memberikan dampak positif untuk meningkatkan kualitas guru dan calon guru setelah mengetahui dan mengenal karakteristik pada siswa sd tersebut karena dapat memberikan pola pikir yang di upgrade lebih bagus dan lebih meningkat untuk kemajuan pembelajaran selanjutnya .