Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Edukasi Menstrual Hygiene Pada Santriwati Pondok Pesantren DDI Azzikra, Kab. Tanah Bumbu Agustina, Ani; Komaliya, Risyda; Aryzki, Saftia
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 3 No 1 (2025): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v3i1.601

Abstract

Pendahuluan: Menstruasi menjadi daya tarik masalah kesehatan masyarakat. Di banyak negara, terutama negara dengan pendapatan rendah dan menengah, kebutuhan kesehatan dan kebersihan menstruasi menjadi terabaikan. Hal tersebut terjadi karena terbatasnya akses terhadap informasi, edukasi, produk dan layanan, serta fasilitas yang tidak memadai dan ketidaksetaraan. Tujuan: Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan menstrual hygiene santriwati Pondok Pesantren DDI Azzikra Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Metode: pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi. Untuk mengukur tingkat pengetahuan dilakukan pretest dan post test. Hasil:  Penilaian menyeluruh terhadap pengetahuan santriwati Pondok Pesantren DDI Azzikra mengalami peningkatan sebelum dan sesudah edukasi (p<0,05), dengan aadanya peningkatan level pengetahuan dapat diterima menjadi baik. Simpulan: Edukasi menstrual hygiene terhadap santriwati Pondok Pesantren DDI Azzikra memberikan pengaruh signifkan terhadap peningkatan level pengetahuan.
Optimizing the role of cadres in controlling hypertension in Sungai Rangas Ulu Village Mustaqimah, Mustaqimah; Ariani, Malisa; Aryzki, Saftia; Saputri, Rina; Hakim, Ali Rakhman
Community Empowerment Vol 10 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.12367

Abstract

Hypertension is a major health problem that requires continuous management, especially in areas with limited access to health services, such as Sungai Rangas Ulu Village. Limited public knowledge and a lack of health cadre skills in monitoring blood pressure are challenges in hypertension control. This community service activity aims to optimize the role of cadres in preventing hypertension. The training involved five cadres from toddler integrated health posts (posyandu) and five cadres from elderly integrated health posts (posyandu), with methods that included theoretical delivery on hypertension and its risk factors, as well as practical use of sphygmomanometers. The training results showed that 89% of cadres experienced a significant increase in knowledge and skills. Overall, this program successfully increased cadre capacity in blood pressure monitoring and health education, which is expected to contribute to more effective hypertension control in Sungai Rangas Ulu Village. Continued mentoring is needed to ensure program sustainability and long-term positive impact.
Uji Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol Daun Ramania (Bouea macrophylla) Terhadap Mencit Betina Galur Swiss Webster Aryzki, Saftia; Safitri, Ayu; Yesika, Yesika
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol7no1p35-44

Abstract

Diarrhea is still one of the leading causes of morbidity and mortality in almost all geographical regions of the world. All age groups are susceptible to diarrhea, but severe disease with high mortality is especially common among infants and children. In developing countries, children suffer from diarrhea more than 12 times per year and it accounts for 15 - 34 percent of all deaths. The ramania plant is green when young, and is often consumed as a salad or a mixture of ramania chili sauce. Ramania leaf extract contains several secondary metabolites, one of which is tannin, which has activity as antidiarrheal with the mechanism that the broken down tannate protein will bind to hydrolyzed tannin and pass through the intestine so that it can reduce the secretion of the small intestine and cause constipation. This research method is true experimental with pre-post test design with randomized control group design method with female Swiss Webster mice. The results suggest that the extract has met the parameters of simplisia standardization and extract standardization. The extract is proven to contain flavonoids, tannins, alkaloids, saponins, anthraquinones, phenolics, and terpenoids. Ramania leaf extract is proven to have antidiarrheal activity with a concentration of 400mg / kgBB against oleum ricini-induced mice based on the parameters of diarrhea onset time, decreased diarrhea frequency, and duration of diarrhea. Ethanol extract of ramania leaves at a dose of 400 mg/kgBB provides the best antidiarrheal activity against mice induced by oleum ricini.
PENGARUH FABRIKASI BERUPA PERBANDINGAN PRODUK OBAT PATEN PANADOL DAN SANMOL Rahmawati, Shinta; Aryzki, Saftia
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 7 No 1 (2024)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol7no1p56-59

Abstract

Availability is a measure of the rate and amount of a therapeutically active drug that reaches the general circulation. As for bioequivalence requirements, a requirement made by the Food and Drug Administration (FDA) for in vitro and/or in vivo testing of certain medicinal products, these requirements must be met as a condition for marketing. Bioequivalence of a medicinal product is pharmaceutical equivalent or an alternative is a preparation whose rate and amount of absorption do not differ significantly when given at the same dose and experimental conditions. Several drugs that have the same amount of absorption but differ in absorption rate can be considered pharmaceutical equivalent if the difference in absorption rate does not cause a significant difference in clinical effects.
EDUKASI TERAPI HERBAL UNTUK HIPERTENSI DI DESA KERTAK HANYAR RT.16, KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN Rini, Ilma Widya; Uljanati, Khairi; Kristiani, Windilla; Aulia, Yunita; Gunawan, Zellin Eldina; Aryzki, Saftia; Rahmadani, Rahmadani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44716

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Penggunaan tanaman herbal sebagai terapi alternatif semakin diminati, namun pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatannya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang terapi herbal untuk hipertensi melalui edukasi di Desa Kertak Hanyar II RT 16, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Metode kegiatan meliputi tiga tahap: persiapan (koordinasi, survei, dan penyusunan materi), pelaksanaan penyuluhan (dengan pretest dan posttest), serta evaluasi hasil. Edukasi dilakukan melalui media presentasi, leaflet, dan sesi tanya jawab. Hasil pretest menunjukkan bahwa hanya 18,75% peserta memiliki pengetahuan yang baik mengenai hipertensi dan terapi herbal. Setelah penyuluhan, terjadi peningkatan signifikan, di mana 93,75% peserta menunjukkan pemahaman yang baik. Edukasi mencakup manfaat tanaman herbal seperti seledri dan mengkudu, cara pengolahan, kontraindikasi, dan potensi efek sampingnya. Edukasi ini terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai terapi herbal antihipertensi. Selain memberi manfaat langsung kepada masyarakat, kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran praktis bagi mahasiswa Profesi Apoteker dalam pengabdian kepada masyarakat. Keberhasilan kegiatan ini menunjukkan potensi program serupa untuk dikembangkan secara berkelanjutan guna mendukung kesehatan berbasis kearifan lokal..
Rasionalitas Penggunaan Obat Pada Pasien Gastroesophageal Reflux Disease (Gerd) di Puskesmas Panarung Marliani, Siti; Syamu, Erlina; Yuwindry, Iwan; Aryzki, Saftia
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan suatu kondisi patologis penyakit yang diakibatkan oleh adanya refluks kandungan isi lambung esofagus, yang disertai dengan adanya gejala yang timbul di esofagus maupun di ekstra-esofagus.Risiko GERD dapat mengganggu kerja sistem pencernaan dan meningkatkan kemungkinan kanker esofagus, sehingga memerlukan pengobatan yang tepat. Penggunaan obat yang tepat dapat mengurangi tingkat GERD yang terus meningkat serta meningkatkan kualitas hidup pasien maka perlu dilakukan yang ditinjau dari kriteria tepat obat, tepat dosis, tepat indikasi, tepat diagnosis dan tepat interval waktu penggunaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan obat pada pasien Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) di Puskesmas Panarung yang meliputi tepat diagnosis, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, dan tepat interval waktu penggunaan obat. Metode penelitian ini menggunakan observasional deskriptif yang dilakukan secara retrospektif dengan cara melihat rekam medik pasien GERD tahun 2020-2021. Penelitian dilakukan bulan Juli 2023 di Puskesmas Panarung sebanyak 16 sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penggunaan obat menunjukkan bahwa persentase rasionalitas pada pasien berdasarkan tepat diagnosa 100%, tepat indikasi 100%, tepat obat 100%, tepat dosis 100%, dan tepat interval waktu pemberian obat 100%. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan obat pada pasien GERD di Puskesmas Panarung sudah rasional.
Profil Farmakokinetika : Uji In Vitro Ekstrak Etanol Daun Mahang Damar (Macaranga triloba (BL.) Muell ARG.) Sebagai Antidiabetes Dengan Metode Disolusi Komaliya, Risyda; Aryzki, Saftia; Saputri, Rina; Agustina, Ani; Octaviani, Via; Rubina, Miranda; Donaretsi, Olga Nathania; Frambudi, M. Noval; Septianto, Gemilang; Darman, Aprilino Saputra
Sains Medisina Vol 3 No 6 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun Mahang Damar banyak tumbuh liar pada daerah Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak total dan ekstrak fraksi n-heksana dari Daun Mahang Damar (Macaranga triloba (Bl.) Muell Arg) adalah alkaloid dan steroid. Senyawa flavonoid bersifat sebagai antioksidan, antidiabetik,   antikanker,   antiseptik,   dan antiinflamasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah penggunaan obat Metformin dan Ekstrak aman jika dilakukan kombinasi atau dikonsumsi bersamaan. Penelitian ini menggunakan metode disolusi untuk mengukur nilai absorbansi, dengan pengambilan sampel setiap 30 menit selama 480 menit. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara metformin dan ekstrak daun Mahang Damar yang menghasilkan nilai absorbansi tinggi di luar rentang yang ditentukan. Kesimpulan penelitian menyarankan agar kombinasi kedua agen ini dihindari, namun penggunaan bersama tetap memungkinkan dengan jeda waktu konsumsi.
Profil Farmakokinetika: Uji Kelarutan Ektrak Daun Kopi (Coffea Spp) Sebagai Antidiabetes Dengan Metode Disolusi Komaliya, Risyda; Aryzki, Saftia; Saputri, Rina; Utomo, Yudha; Agustina, Ani; Monica, Chindy; Amanda, Era Dea; Putri, Mela Julia; Mara, Ignatius Ronaldy
Sains Medisina Vol 3 No 6 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Kopi secara empiris banyak digunakan sebagai minuman tradisonal untuk menyehatkan dan menyegarkan dan untuk pengobatan diabetes. Di Masale Kabupaten Enrekang, daun kopi banyak digunakan untuk penderita diabetes dan hasilnya mengurangi gejala poliuria dan menurunkan kadar gula darah. Tanaman ini mengandung alkaloid, saponin, flavonoid dan polifenol. Tujuan: Untuk mengetahui apakah penggunaan obat Metformin dan Ekstrak aman jika dilakukan kombinasi atau di konsumsi bersamaan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode disolusi untuk mengukur nilai absorbansi, dengan pengambillan sampel setiap 30 menit selama 480 menit. Hasil:  Hasil yang didapatkan ialah pada grafik Metformin 1 didapatkan bahwa konsentrasi meningkat pada menit 180 yaitu 21.384,783 mg/Ldan pada grafik Metformin 2 ditemukan bahwa konsentrasi naik turun dan pada Metformin 3 konsentrasi meningkat pada menit 60 yaitu 4,493478 mcg/ml sedangkan pada grafik ekstrak yang ditambahkan dengan Metformin 1 menunjukkan bahwa pada menit ke 60 konsentrasi meningkat dan pada menit ke 360 konsentrasi sangat menurun lalu meningkatkan lagi di menit ke 390, lalu pada grafik ekstrak yang ditambahkan Metformin 2 didapatkan bahwa grafik selalu meningkat (stabil) walaupun ada penurunan di menit ke 390. Dan pada grafik ekstrak yang ditambahkan Metformin 3 juga mengalami hal yang sama (stabil) tetapi menurun di menit ke 390. Simpulan:  Kandungan asam klorogenat pada kopi dapat merangsang produksi glukagon-like peptide yang merupakan salah satu hormon gastrointestinal     dan memiliki  efek pada       fungsi   sel beta pankreas yang memperkuat sekresi insulin yang bergantung jawab pada glukosa.      Asam klorogenat juga sebagai antioksidan kuat yang dapat membantu mengatur kadar gula darah dan mengurangi resiko diabetes dengan menghambat penyerapan glukosa dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Profil Farmakokinetika: Interaksi Obat Antara Obat Generik Captopril 25 mg Dan Cefixime 200 mg Dengan Metode Disolusi Husna, Hafizatul; Andriani, Dwi Ika; Fitriyadi; Aryzki, Saftia
Sains Medisina Vol 3 No 6 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian obat secara oral merupakan rute yang paling umum digunakan karena kemudahannya. Namun demikian, keterbatasan bioavailabilitas sering kali menjadi kendala, terutama disebabkan oleh kelarutan dan permeabilitas obat yang rendah. Captopril, suatu obat antihipertensi yang efektif, memiliki bioavailabilitas oral sebesar 60–75%, sedangkan cefixime, antibiotik generasi ketiga, menunjukkan bioavailabilitas yang lebih rendah, yaitu sekitar 30–50%, dengan kelarutan dalam air yang rendah. Interaksi antar obat berpotensi memengaruhi efikasi maupun keamanan terapi, sehingga penting untuk dievaluasi. Profil disolusi in vitro dapat memberikan gambaran awal mengenai potensi bioavailabilitas serta menjadi acuan dalam memprediksi performa farmakokinetik suatu sediaan dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi serta membandingkan profil disolusi sediaan generik captopril 25 mg dan cefixime 200 mg, baik secara terpisah maupun dalam bentuk kombinasi, guna mengidentifikasi potensi interaksi yang dapat memengaruhi bioavailabilitasnya. Penelitian dilakukan secara eksperimental in vitro di laboratorium. Hasil menunjukkan bahwa disolusi captopril tunggal memperlihatkan pola yang fluktuatif dengan peningkatan konsentrasi seiring waktu, sedangkan cefixime menunjukkan profil disolusi yang relatif stabil. Kombinasi kedua obat menyebabkan penurunan terhadap laju disolusi captopril, sementara disolusi cefixime tidak mengalami perubahan signifikan. Disimpulkan bahwa kombinasi captopril dan cefixime berpotensi menimbulkan interaksi fisikokimia yang dapat menghambat disolusi captopril. Temuan ini penting untuk dipertimbangkan dalam praktik klinik guna mencegah penurunan efektivitas terapi captopril akibat penggunaan bersamaan dengan cefixime.
FORMULASI DAN UJI STERILITAS SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN RAMANIA (Bouea macrophylla Griffith) Mukti, Yusuf Anggoro; Aryzki, Saftia; Ramadina, Najwa; Adawiyah, Rabiatul
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol8no1p103-107

Abstract

This study focuses on the formulation and evaluation of a cream based on Ramania leaf extract (Bouea macrophylla Griffith), known for its anti-inflammatory, antioxidant, and antimicrobial properties. The aim of the study is to develop an effective topical cream using different concentrations of Ramania leaf extract. Two different formulations were prepared and evaluated through various tests, including organoleptic evaluation, spreadability, adhesiveness, pH, homogeneity, viscosity, and stability. An experimental method was employed to determine the optimal formulation. The results showed that formulations 1 and 2, containing 5% and 6% Ramania leaf extract, demonstrated the best characteristics, including a homogeneous semi-solid texture, appropriate pH, sufficient adhesiveness, and optimal spreadability. These findings suggest that the Ramania leaf extract cream has the potential to be used as a topical product with good stability and potential therapeutic benefits. Keywords: Ramania leaf extract, topical cream, formulation evaluation.