Claim Missing Document
Check
Articles

Cover Artikel Volume 9, Nomor 2, Juli 2022 Asep Saepudin
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 2 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cover Artikel Volume 9, Nomor 2, Juli 2022
Advantage power transformer low Losses with a case study on 30/60 MVA 150/20/10 kV transformers Asep Saepudin; Hilman Sholih
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 11 No 1 (2024): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v11i1.978

Abstract

Transformers have a lengthy service life of 30 to 40 years and are used to transfer electrical power to distribution and transmission systems. The great efficiency and low losses of this static electricity machine are two of its advantages. can aid in lowering greenhouse gas emissions and protecting the environment. While transformers can experience several losses, two main types of losses typically arise: 1. Ohmic or copper losses; and 2. Core or iron losses. This study compares the benefits of low-loss transformers (143 kW) to high-loss transformers (258 kW). It focuses solely on the design and environmental aspects of copper losses (also known as load losses) and core losses (sometimes known as no-load losses). This study's methodology combines qualitative and quantitative methods with a case study of a 30/60 MVA transformer with a voltage rating of 150/20 kV and a mineral oil cooling system. The study concludes is that low-loss transformer design is important, this results in an efficiency increase from 99.57% to 99.80%, losses of 55.4% lower, and an approximate 25% increase in total weight. Environmentally speaking, it can reduce greenhouse gas emissions by approximately 31,347.87 tCO2e, making it more cost-effective, competitive, and environmentally friendly than transformers with 258 kW of total losses
Kontrol Sistem Water Loop Untuk Pendingin Showcase Makanan dan Minuman Wilarso, Wilarso; Fitriaji, Abdul Azis; Saepudin, Asep; Dharmanto, Asep
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol 2, No 02 (2022): Nopember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v2i02.5734

Abstract

Dalam artikel ini, sistem pendingin pada bagian pengubah zat refrigerant berbentuk gas ke bentuk cair telah dimodifikasi yang dimana siklus tersebut terjadi pada unit PHE (Plate Heat Exchanger) dengan dilakukanya proses putaran air. Sistem water loop ini merupakan perubahan dari sistem pada umumnya. Dimana siklus air digabungkan dengan sistem pendingin menggunakan kompresor berkecepatan variabel. Untuk unit PHE (Plate Heat Exchanger) memiliki fungsi dimana fluida gas yang bertekanan tinggi akan mengalami proses pertukaran kalor oleh putaran air secara berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan terhadap 2 unit showcase yang berbeda tipe secara observasi, dengan mengamati pada saat uji coba tes running di PT.XYZ. Selanjutnya dilakukan perbandingan hasil dari penelitian yang menggunakan sistem water loop dengan sistem pendingin pada umumnya melalui data. Berdasarkan dari hasil penelitian bahwa penggunaan sistem water loop, unit menjadi lebih terdistribusi, penggunaan pipa tembaga lebih sederhana, menghemat zat refrigeran, dan mengurangi kebisingan. Lalu pada hasil uji tes running didapat hasil suhu mencapai target yaitu -0,1 dengan daya 1,0255 KW pada showcase pertama, dan nilai suhu mencapai -21dengan daya 1,3695 Kw pada showcase kedua, dengan waktu yang berbeda
Analysis of spoilage change over improvements on decorator machines with quality control groups (Pareto and fishbone diagrams) Asep Saepudin; Aris Setiawan; Hilman Sholih; Aswin Domodite
JTTM : Jurnal Terapan Teknik Mesin Vol 5 No 2 (2024): JTTM: Jurnal Terapan Teknik Mesin
Publisher : Teknik Mesin - Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/jttm.v5i2.977

Abstract

Every company, including PT, has goals they'd like to accomplish. One of the businesses in the two-piece can sector is CPC. Up until now, PT's goal has been to switch products. The CPC is still not fulfilled; specifically, from January 2022 to May 2023, the product replacement time is still 42 minutes, resulting in the waste of 1043 cans, although the objective was set at 30 minutes for the replacement of the product and 800 cans for spoiling (wasted cans). The current issue is that 800 cans are wasted, and the goal product replacement time is 30 minutes. A quality control group was employed in this study's methodology (Pareto and fishbone diagrams). The primary goal of this study is to identify the underlying cause of the 42-minute product replacement time and the wasted 1043 cans. The analysis's findings demonstrated that the issue of resetting the plate is the one that frequently arises while switching out products. Several underlying causes of the reset plate issue were discovered after additional investigation, one of which was the unclear marking on the plate, which led to imprecise results when the plate was installed on the cylinder. Damages the can printing and necessitates a second plate installation, which wastes time and leads to spoilage. Consequently, a repair plan was created and put into action by changing the plate's markings to make installation easier to understand. This led to a quicker process of replacing the product (41 minutes before repair, 32 minutes after repair), as well as a decrease in the number of wasted cans (850 cans before repair, 828 cans after repair).
Analisis Biaya Oli Mesin Body Maker Dengan Metode Kualitatif Wilarso Wilarso; Aris setiawan; Asep Saepudin; Asep Dharmanto; Hilman Sholih
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 2 No. 2 (2023): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v2i2.12421

Abstract

Biaya penggunakan oli baru untuk proses mesin body maker tinggi, supaya bisa lebih efisiensi penggunakan oli tersebut akan menggunaan oli bekas menggunakan mesin filtrasi oli. Tujuan untuk mengurangi harga pemakaian oli pada mesin body maker yang mengalami kenaikan setiap per 6 bulan. Untuk mengurangi biaya dilakukan pemfilteran oli bekas sehingga dapat digunakan kembali. Pemakaian oli baru pada mesin body maker sebulan membutuhkan sekitar 160 0liter dimana harga per liternya Rp 35,718, -, maka total dibutuhkan harga Rp 57.148.800.-. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan pendekatan konsep mengunakan mesin filterisasi oli untuk oli bekas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan filtrasi pada oli bekas dapat mengurangi pemakaian oli baru dari 1600 liter menjadi 800 liter per bulan dengan harga yang sebelumnya Rp 57,148,800,- menjadi Rp 28,574,400,- per bulan, dengan cara melakukan pencampuran pemakaian oli baru sebanyak 800 liter dan 800 liter oli bekas hasil filtrasi dalam satu bulan. Hasil pemakaian pencampuran antara oli baru dan oli bekas yang di filtrasi tersebut selama 6 bulan belum ditemukan masalah diperalatan atau spare part lainnya
Analisis Perpindahan Panas Terhadap Penurunan Suhu Air Panas Pada Gelas Dengan Material Yang Berbeda Ilman Nadif Filsafah; Wilarso Wilarso; Asep Saepudin; Asep Dharmanto
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 3 No. 1 (2024): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v3i1.14272

Abstract

Ketika mendiamkan air panas pada gelas kemudian mengalami perubahan suhu dari awalnya panas lalu beberapa jam atau sejam kemudian suhu tersebut akan dingin, perpindahan panas tersebut dikarenakan adanya perbedaan suhu yang terdapat pada material. Perpindahan panas berlangsung melalui dari tiga cara yaitu ada konduksi yang disebut hantaran, konveksi yang disebut aliran, dan radiasi yang disebut pancaran. Tujuan pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui laju penurunan suhu air panas pada gelas dengan material gelas yang berbeda diantaranya pada material kaca, plastik, keramik dan aluminium. Metode penelitian yang digunakan yaitu adalah menggunakan metode eksperimen yang menyiapkan gelas dengan material kaca, plastik, keramik dan aluminium. Kemudian mengisi gelas dengan air panas secara bersamaan dengan ukuran air sebanyak 180 ml. kemudian dicatat perubahan suhunya yang diukur dengan termometer digital setiap 5 menit sekali. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa setiap bahan memiliki penurunan suhu yang berbeda, dikarenakan adanya konduktivitas termal pada material gelas kaca, plastik, keramik, dan aluminium. perbedaan penurunan suhu pada masing-masing material berkisar 2-3℃. Ketika suhu pada gelas mendekati suhu ruangan laju penurunan suhunya melambat. Penurunan suhu gelas kaca lebih cepat dibandingkan pada gelas plastik yang lebih lambat. Dan pada gelas keramik, penurunan suhunya lebih lambat dibandingkan pada gelas, aluminium yang suhunya turun lebih cepat. Material dengan konduktivitas yang tinggi memiliki penurunan laju suhunya lebih lambat dari material dengan konduktivitas yang rendah namun penurunan suhunya lebih cepat
Menentukan Varian Arus Pengelasan Plat (A36) Las SMAW Dengan Elektroda E7018 Firman Gunawan; Wilarso Wilarso; Hilman Sholih; Aswin Domodite; Awang Surya; Asep Dharmanto; Asep Saepudin
METALIK : Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik Vol. 3 No. 2 (2024): Metalik: Jurnal Manufaktur, Energi, Material Teknik
Publisher : Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Fakultas Teknik – Program Studi Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/metalik.v3i2.16422

Abstract

Kekuatan hasil sambungan las dapat dipengaruhi oleh masukan panas, masukan panas yang baik akan mengakibatkan logam las berdifusi dengan baik atau tidak, sehingga akan berpengaruh terhadap kekuatan sambungan las. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan arus 100A, 120A, 140A Pengelasan Terhadap Kekuatan Uji Lengkung (Bending Test), Uji Kekerasan, dan Uji Makroskopik Las SMAW Dengan Elektroda E7018. Penelitian ini menggunakan bahan baja jenis A36 ketebalan 10 mm Bahan diberikan perlakuan pengelasan dengan variasi arus 100 Ampere, 120 Ampere, 140 Ampere dengan menggunakan las SMAW arus AC (Alternating Current) dengan elektroda E 7018 diameter 3,2 mm. Jenis kampuh yang digunakan adalah kampuh V dengan sudut 70°. Spesimen dilakukan pengujian Lengkung (Bending Test), Uji Kekerasan, dan Uji Makroskopik. Pada hasil pengujian bending dengan metode face bending, Maka hasil uji bending yang dinyatakan memenuhi kriteria atau lulus kriteria adalah pada benda uji 100A, Sedangkan pada benda uji 120A dan 140A mengalami retak pada bagian weld metal, maka dinyatakan not good. Pada pengujian kekerasan vickers nilai kekerasan tertinggi pada daerah las terdapat pada arus 140A sebesar 202 Kg/mm2, dan nilai kekerasan tertinggi pada daerah HAZ terdapat pada arus 140A sebesar 142 Kg/mm2, sedangkan nilai kekerasan pada material semua sama yakni 175 Kg/mm2. Pada hasil pengujian macro maka dapat dilihat daerah weld metal, base metal, dan daerah HAZ. Pengujian macro pada arus 100A penetrasi antara weld metal dengan base metal terjadi cukup baik, sedangkan pada 120A dan 140A penetrasi yang terjadi kurang baik antara weld metal dengan base metal
Empowering Communities Through Innovative Non-Formal Educatipn: A Case Study From The Community Learning Activity Centre Tenggang Raso, Indonesia Hayati, Nurul; Sudiapermana, Elih; Saepudin, Asep
JETL (Journal of Education, Teaching and Learning) Vol 10, No 1 (2025): Special Issue
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jetl.v10i1.6922

Abstract

Non-formal education (NFE) is a vital catalyst for empowering individuals and communities, especially within the transformative landscape of Industry 4.0. This study critically examines the intersection of NFE innovation and empowerment, encompassing theoretical foundations, empirical studies, and case studies illuminating the transformationative potential inherent in innovative NFE practices. The case study at the community learning activity centre Tenggang Raso in Indonesia is a compelling case where an innovative learning model seamlessly integrates vocational skills into its curriculum. The findings from field observations and interviews highlight the innovative and creative aspects of the learning model, emphasising practical skills and entrepreneurship to enhance individual employability and contribute to broader community development and empowerment. In addition, the findings underscore the efficacy of integrating practical life skills and vocational training in enhancing participant engagement and fostering socio-economic development. This research underscores the need for continuous innovation, strategic collaborations with local industries, and a focus on gender equality to ensure that NFE remains a dynamic force for individual empowerment and community development in the future
Penguatan Penyampaian Laporan SPT Tahunan PPh Pasal 21 Dengan E-SPT Wajib Pajak Orang Pribadi Bagi Pegawai Kantor Kecamatan Arcamanik Bandung Bramasto, Ari; Astuti, Ayi; Saepudin, Asep; Ockativian, Rizky Ferari
Jurnal Pengabdian Tri Bhakti Vol 1 No 1 (2019): Jurnal Pengabdian Tri Bhakti
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36555/tribhakti.v1i1.1340

Abstract

On-line Annual Tax Returns Article 21 Taxpayers Socialization of 2018 Personal Taxpayers using e-SPT on March 2019 can increase knowledge for citizens about 21 annual income tax reporting, especially in the Lengkong District environment and from the socialization it increases tax reporting knowledge income as provisions for the citizens of the Arcamanik District of Bandung and can follow the current tax developments.
Pelatihan Mengelas Bagi Karang Taruna dan Remaja Putus Sekolah Di Kecamatan Cileungsi Dharmanto, Asep; Saepudin, Asep; Sholih, Hilman; Pracoyo, Wisnu; Arso, Wilarso
Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): Educivilia: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5730.102 KB) | DOI: 10.30997/ejpm.v1i2.2889

Abstract

Peningkatan Sumber Daya Manusia harus terus di tingkatkan terutama di bidang pendidikan non formal. Peningkatan keahlian di dunia industri cenderung perkembangannya cukup pesat, jika SDM tidak dibekali dengan kemampuan soft skill dan hard skill akan menurunkan kemampuan bersaing di industri. Ini yang akan menjadi beban mereka, yang tentunya sangat dibutuhkan oleh pemuda-pemuda dengan kemauan berkembang untuk meningkatkan hard skil dan soft skill. Diadakan pelatihan ini, salah satu program Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi yang bertujuan meningkatkan kualitas pemuda-pemuda yang ada di lingkungan Sekolah Tinggi Teknik Muhammadiyah Cileungsi dan sekitarnya. Sedangkan di dalam lingkungan industry meningkatkan SDM untuk bersaing dalam kualitas pengelasan dan meningkatkan kualitas produk, serta menjalin hubungan baik antara perguruan tinggi dan masyarakat sekitar industry. Pelatihan pengelasan yang sangat di butuhkan, wirausaha, industri maupun di proyek. Bidang hard skill melalui adanya pelatihan ini, dapat membantu kesulitan- kesulitan pemuda-pemuda di wilayah Cileungsi dalam dunia industri dan upaya untuk menambah kemampuan bidang ketrampilan pengelasan dengan kerjasama antara STTMC dengan PT. CG Power Indonesia. Serta akhir sesi pelatihan diberikan 1 perlengkapan alat las untuk pemuda karang taruna yang mengikuti pelatihan, untuk daerahnya masing-masing