Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang banyak menyebabkan kematian di seluruh dunia, terutama pada negara berkembang yang banyak mempunyai angka kematian yang tinggi, termasuk Indonesia. Escherichia coli merupakan bakteri yang normalnya hidup di dalam usus manusia dan hewan. Kebanyakan Escherichia coli tidak berbahaya, tetapi beberapa Escherichia coli merupakan patogen, yang mana dapat menyebabkan penyakit, diare atau penyakit di luar saluran usus. Infeksi oleh Escherichia coli adalah penyebab diare terbanyak kedua setelah rotavirus. Resistensi bakteri terhadap antibiotik telah menjadi masalah serius dalam kesehatan masyarakat. Derivat tanaman antibakteri selalu menjadi terapi baru. Terdapat adanya aktivitas antimikroba dari minyak atsiri andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) serta komponen aktif penyusunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil daya hambat ekstrak buah andaliman dibandingkan kontrol positif serta menentukan diameter zona hambat ekstrak buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) terhadap Escherichia coli. Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni, dengan rancangan post-test control group. Penelitian ini menggunakan bakteri Escherichia coli yang diberikan ekstrak buah andaliman dengan 6 kelompok. Konsentrasi 25% (K1), konsentrasi 50% (K2), konsentrasi 75% (K3), konsentrasi 100% (K4), kontrol negatif dengan akuades (K5), dan kontrol positif dengan gentamicin (K6), kemudian dilihat daya hambatnya dengan mengukur diameter zona hambat dengan metode difusi sumuran. Hasil rerata diameter zona hambat yaitu K1 0 mm, K2 0 mm, K3 0 mm, K4 7,25 mm, K5 0 mm, dan K6 30 mm. Hasil analisis menunjukkan p: 0,000. Analisis dilanjutkan dengan uji post hoc dan ditemukan kelompok yang memiliki perbedaan bermakna yaitu K1, K2, K3, K4 dengan K6. Efek antibakteri ekstrak buah andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) terhadap Escherichia coli kurang signifikan.