Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Pemberian MSG Dan Media Tanam Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.) Sukanti, Sukanti; Rahmadina, Rahmadina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7392

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian MSG dan penggunaan media tanam terhadap pertumbuhan cabai rawit. Rancangan penelitian dilaksanakan menggunakan metode percobaan yang dilakukan di dalam polybag dalam rancangan lingkungan menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan 2 perlakuan dan 3 ulangan.- Faktor yang pertama yaitu dengan media tanam: M0:Tanah + Pasir dengan perbandingan 2:1 M1: Tanah + sekam dengan perbandingan 2:1 M2: Tanah + Pasir + sekam dengan perbandingan 2:1:1- Faktor yang kedua dengan menambahkan MSG takaran dosis yaitu: P1: 0 gr MSG P3: 4 gr MSG P2: 2 gr MSG P4: 6 gr MSG. Adapun parameter yang digunakan yaitu mengukur tinggi tanaman, jumlah cabang, indeks luas daun laju pertumbuhan relatif dan sarapan hara. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah penggunaan media tanam dan pemberian MSG berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman dengan taraf terbaik M1: tanah dan sekam.Pemberian MSG dengan takaran (P2 = 2 gram) memberikan pengaruh sangat nyata pada 2 MST dengan rerata 10,75 cm, dan pada 4 MST dengan rerata 23,96 cm dan pada parameter jumlah cabang dengan taraf terbaik yaitu M1: tanah dan sekam, pemberian MSG pada 2 MST dengan takaran (P4 = 6 gram) memberikan pengaruh sangat nyata dengan rerata 2,44 cabang, dan pada 4 MST dengan takaran (P2 = 2 gram) memberikan pengaruh sangat nyata dengan rerata 5,77 cabang.  Artinya, penggunaan media tanam dan pemberian MSG berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.).
Pemanfaatan Kulit Singkong (Manihot utilisima) Sebagai Bahan Pakan Ternak Alternatif Di Desa Tuntungan II Rahma, Fazira; Rahmadina, Rahmadina; Hardiansyah, Elan; Audi, Fanya; Lubis, Annisa; Hasriana, Eli
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9165

Abstract

Kulit singkong termasuk dalam kategori sampah organik karena dapat terurai secara alami (busuk atau remuk). Selama ini limbah singkong hanya diolah menjadi kompos, pakan ternak, dan bioenergi. Kegunaan ini karena kulit singkong banyak mengandung karbohidrat. Namun hasil pengolahan tersebut belum memberikan nilai jual yang ekonomis. Menurut Hersoelistyoroni, kandungan karbohidrat pada kulit singkong sebesar 4,55%. Oleh karena itu kulit singkong dapat dimakan manusia. Salah satu alternatif pemanfaatan kulit singkong untuk mengkonsumsi kulit singkong dan meningkatkan nilai ekonomi produk olahannya adalah melalui pemanfaatan bioteknologi yang dapat diterapkan pada skala industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi apa saja yang terdapat pada kulit singkong, cara mengolah limbah kulit singkong yang benar untuk dijadikan bahan alternatif pakan ternak dan mengetahui pengaruh pemberian limbah kulit singkong terhadap pertumbuhan ternak. Penelitian ini menggunakan metode survei dan observasi langsung di lokasi. Penentuan lokasi sampel menggunakan “Purposive Sampling” terpilih 9 responden. Yang diukur adalah produksi kulit singkong, daya dukung limbah kulit singkong untuk sapi potong dan kandungan gizi kulit singkong hasil olahan opak. Olahan kulit singkong buram digunakan setelah dikupas, dikuliti dan dikeringkan. Hasil penelitian menunjukkan produksi kayu kulit singkong kering dari olahan kayu opak di desa Tuntungan II sebesar 161.260,41 ton/tahun. Jika dihitung berdasarkan daya dukung olahan kulit singkong opak, Desa Tuntungan II mampu menampung kurang lebih 2583 ST (unit ternak) atau 2583 ekor sapi dewasa setiap tahunnya. Oleh karena itu, pengolahan kulit singkong menjadi opak di Desa Tuntungan II dapat memenuhi kebutuhan pakan ternak
PENGARUH PEMBERIAN SEKAM BAKAR PADI DAN PUPUK KANDANG KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN SELADA MERAH (Lactuca sativa var. crispa) PADA SISTEM WALL PLANTER BAG Fanadillah, Yurike; Idris, M; Rahmadina, Rahmadina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8414

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa banyak pupuk  kandang kambing dan sekam padi yang harus diberikan pada tanaman selada merah  yang ditanam dengan sistem wall planter bag dan berapa banyak bahan organik yang harus diberikan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan  eksperimen. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok, Non Faktorial, yaitu dosis (P0 = kontrol ; P1 = sekam 0,5 kg + pukan kambing 125 gr ; P2 = sekam 1 kg + pukan kambing 250 gr ; P3 = sekam 1,5 kg + pukan kambing 375 gr. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini memberikan hasil yang signifikan pada setiap parameter penelitian, dan dosis P3adalah dosis yang paling efektif menurut temuan penelitian.
Etnobotani Tumbuhan Obat Di Desa Wonosari Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara Hidayani, Sri; Idris, Muhammad; Rahmadina, Rahmadina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7553

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat yang terdapat di Desa Wonosari, mengetahui jenis penyakit yang dapat disembuhkan menggunakan tumbuhan obat, mengetahui cara pengolahan tumbuhan obat, mengetahui kegunaan lain dari tumbuhan obat yang dimanfaatkan, mengetahui nilai Index Of Cultural Significance (ICS) tumbuhan obat di Desa Wonosari. Jenis penelitian yang digunakan adalah deksriptif kualitatif. Objek penelitian adalah tumbuhan obat yang digunakan masyarakat Desa Wonosari, subjek dari penelitian ini adalah tokoh masyarakat yang mengetahui mengenai tumbuhan obat dan beberapa masyarakat Desa Wonosari. Dari hasil penelitian di dapatkan 28 jenis tumbuhan obat yang tergolong dalam 22 famili. Terdapat 3 jenis penggolongan penyakit yang menggunakan tumbuhan obat sebagai bahan pengobatan yang paling banyak yaitu, penyakit tidak menular  68%. Terdapat 5 bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan untuk diramu adalah daun sebesar 43%. Terdapat 6 cara pengolahan tumbuhan obat, yang lebih banyak dilakukan dengan cara ditumbuk yaitu sebanyak 43%. Terdapat 2 kegunaan lain dari tumbuhan obat, yang paling banyak dimanfaatkan yaitu sebagai makanan tambahan 65%. Terdapat nilai ICS yang sering dipakai oleh masyarakat Desa Wonosari yaitu tumbuhan Curcuma domestica Val. memiliki nilai sebesar 90, hal ini menunjukkan bahwa jenis tumbuhan yang ada di Desa Wonosari punya nilai kepentingan tinggi.Kata Kunci : Etnobotani, Tumbuhan Obat, Desa Wonosari.
Struktur Dan Komposisi Tumbuhan Araceae Di Kawasan Hutan Sibayak II Sumatera Utara Hasibuan, Telni Rusmi Tantri; Hutasuhut, Melfa Aisyah; Rahmadina, Rahmadina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.8477

Abstract

Araceae merupakan salah satu famili tumbuhan yang mengandung talas yang bercirikan memiliki batang lembab dan bunga kompleks yang tersusun atas spathe yang menutupi tongkolnya (spadix). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan Araceae yang terdapat di Hutan Sibayak II Sumatera Utara, serta indeks keanekaragaman tumbuhan Araceae dan keunggulan yang ditawarkan tumbuhan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuadran dan setiap plot berukuran 5 x 5 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tumbuhan Araceae yang ditemukan terdiri dari 17 jenis yaitu: Homolomena pendula (Blume) Bakh.f., Anadendrum microstachyum (de Vriese Miq.) Backer Alderw., Rhapihidophora korthalshii Schott, Epipremnum pinnatum (L.) Engl., Rhapihidophora montana (Blume) Schott, Colacasia esculenta (L.) Schott, Amydrium humile Schott, Homolomena humilis (Jack) Hook.f., Scindapsus hederaceus Miq., Schismatoglottis trivittata Hallier, Arisaema filiforme (Reinw.) Blume, Schismatoglottis calyptra (Roxb.) Zoll. Moritzi, Alocasia macrorrhizoz (L.) G.DON, Schismatoglottis wallichii Hook.f., Xanthosoma robustum Schott, Alocasia longiloba Miq., Amorphophallus beccarii Engl., Meskipun tumbuhan anggota famili Araceae ini dimanfaatkan sebagai tanaman hias, komponen pangan, dan tanaman obat, namun keanekaragaman famili Araceae di Kawasan Hutan Sibayak II termasuk dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa anggota famili tumbuhan Araceae bersifat tangguh. Hal ini menunjukkan bahwa ekosistem beroperasi dalam kondisi yang agak seimbang. Indeks keanekaragaman tumbuhan pada famili Araceae sebesar 2,37.
Pengendalian Penyakit Akar Gada Pada Tanaman Brokoli (Brassica oleracea L.) Dengan Ecoenzyme Br Tarigan, Rindi Atika; Rahmadina, Rahmadina; Idami, Zahratul
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8634

Abstract

Tanaman Brokoli (Brassica oleraceae L.) merupakan tanaman kubis yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Brokoli mempunyai cita rasa yang enak bergizi tinggi. Produksi tanaman brokoli mengalami banyak permasalahan antara lain adanya serangan berbagai hama dan patogen penyebab penyakit. Salah satu penyakit yang menyerang tanaman brokoli ialah penyakit akar gada yang disebabkan oleh jamur (Plasmodiophora brassicae Wor.) yang menyebabkan pertumbuhan pada tanaman terhambat dan menjadikan tanaman jadi kerdil. Di Indonesia penyakit ini menyebabkan kerusakan pada tanaman kubis atau brokoli sekitar 88,6 %. Salah satu bentuk pencegahan serangan penyakit ini ialah dengan mengaplikasikan Eco Enzyme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Eco Enzyme terhadap pengendalian penyakit akar gada dan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman brokoli (Brassica oleracea L.). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif berupa eksperimen. Pengambilan data dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial, yaitu perlakuan (P0 : Kontrol, P1 : Pemberian Eco Enzyme kombinasi kentang dan lidah buaya 10 ml/2 liter air, P2 : Pemberian Eco Enzyme kombinasi nanas dan lidah buaya 10 ml/2 liter air). Berdasarkan hasil penelitian, pengaplikasian Eco Enzyme memiliki pengaruh berbeda nyata terhadap pertumbuhan akar gada, intensitas serangan penyakit, dan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun. Kombinasi Eco Enzyme yang paling efektif untuk mencegah pertumbuhan akar gada dan pertumbuhan tanaman ialah P2.
Sosialisasi Dampak Limbah Rumah Tangga Sebagai Bentuk Implementasi Dari Pendidikan Lingkungan Hidup Di Desa Tuntungan II Rahmadina, Rahmadina; Alfira, Della; Tiwi, Dinda Dian; Triyudha, Garibaldi; Wirdani, Hidayah; Sifa, Nurharija Awaliah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9169

Abstract

Sampah singkong yang berasal dari limbah rumah tangga dapat mempengaruhi kualitas air sehingga menyebabkan air tercemar, misalnya air bekas cucian yang mengandung bahan kimia. Eco Enzyme merupakan cairan multifungsi yang dihasilkan dari proses fermentasi selama 3 bulan dengan menggunakan bahan sederhana yaitu gula merah/tetes tebu, limbah atau sampah organik dengan komposisi 1:3:10. Beberapa manfaat Eco Enzyme adalah dapat membersihkan sungai yang tercemar, bersifat antiseptik, menyuburkan tanah dan sebagai pengganti produk kimia rumah tangga sehari-hari. Berdasarkan gambar 4, air saluran pembuangan yang telah diolah dengan ecoenzyme terlihat berwarna kuning cerah, hal ini dikarenakan ecoenzyme terbuat dari gula merah. Ecoenzyme dapat digunakan sebagai bahan antijamur, antibakteri, insektisida dan bahan pembersih. Manfaat ecoenzyme sebagai desinfektan dimungkinkan karena adanya kandungan alkohol dan asam asetat dalam cairannya
Pengaruh Kombinasi Pestisida Nabati Terhadap Serangan Hama Thrips Pada Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Kacang Hijau (_Vigna radiata_ L.) Lubis, Wisuda Pramarta; Idris, M.; Rahmadina, Rahmadina
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.8530

Abstract

Produktivitas kacang hijau menurut data BPS Sumatera Utara tahun 2021 sejak tahun 2019 hingga 2021 mengalami penurunan yaitu dengan rata-rata 2,52%. Penyebab menurunnya produktivitas kacang hijau salah satunya adalah terjadinya serangan hama thrips. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasai serangan hama thrips adalah menggunakan pestisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pestisida nabati kombinasi serai dan kenikir terhadap hama thrips pada pertumbuhan vegetatif tanaman kacang hijau serta untuk mengetahui konsentrasi paling efektif dari penggunaan pestisida nabati. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial, yaitu konsentrasi (P0 = kontrol ; P1 = 100 ml ekstrak serai dan kenikir/L air; P2 = 200 ml ekstrak serai dan kenikir/L air; P3 = 300 ml ekstrak serai dan kenikir/L air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P3(300 ml/L) berpengaruh sangat nyata pada intensitas serangan sebesar 14,91%, persentase serangan sebesar 25,35% dan indeks luas daun sebesar 0,46cm. Adapun pada setiap perlakuan P0,P1,P2,P3 tidak berpengaruh nyata pada tinggi tanaman dan kadar klorofil daun.
TEORI SEL PROKARIOTIK, EUKARIOTIK DAN PENYUSUN MEMBRAN SEL Rahmadina, Rahmadina; Nasution, Aulia Mahira; Rezi, Datuk Fahrul; Pulungan, Adrian Azhari; Zahra, Fitri Az; Sativa, Selvi Oriza; Munthe, Yuli Agustinah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i2.9427

Abstract

Elemen struktural terkecil dari makhluk hidup disebut sel. Membran yang menyelubungi sel mengandung protoplasma, disebut juga cairan matriks, dan dikelilingi oleh struktur subseluler yang disebut organel sel. Komponen protoplasma adalah inti sel atau nukleus dan sitoplasma atau plasma sel. Plasma nuklir, juga dikenal sebagai nukleoplasma, ditemukan di dalam inti sel. Secara umum, bergantung pada lokasi dan perannya yang spesifik, organel dapat tumbuh menjadi sistem dengan morfologi yang beragam. Dalam biologi, bentuk-bentuk yang menunjukkan korelasi kuat antara bentuk dan fungsi ada di mana-mana dan dapat ditemukan di semua struktur seluler, hewan multiseluler, dan ekosistem. Memahami dasar-dasar organisasi sel sangat penting untuk memahami materi biologis dan peran unik yang dimainkan setiap bagian penyusun sel, atau organela. Sel-sel ini secara bertahap berubah baik struktur maupun fungsinya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sel prokariotik dan eukariotik, dua kelompok besar yang saling bertanggung jawab, adalah hasil transisi bentuk ini.Kunci : Sel Eukariotik, Prokariotik, Penyusul membrane sel
Pengaruh Pemberian Kolkisin Terhadap Kromosom Pada Tanaman Selada Merah (Lactuca sativa L. Var. red rapid) Nugroho, Muhammad Agung; Rahmadina, Rahmadina; Idami, Zahratul
ORYZA ( JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI ) Vol 13 No 2 (2024): ORYZA: Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi STKIP Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/oz.v13i2.2755

Abstract

Kolkisin merupakan suatu alkaloid berwarna putih yang diperoleh dari umbi tanaman Colchichum autumnale L. (Famili Liliaceae). Senyawa ini dapat menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada pembelahan sel sehingga terbentuknya individu poliploidi. Tujuan penelitian ini untuk mengamati bentuk dan jumlah kromosom yang terdapat pada tanaman selada merah. Setelah pemberian kolkisin dengan konsentrasi 0,1%, 0,2% dan0,3%. Bentuk kromosom terhadap tanaman selada merah disajikan dalam bentuk karyotipe untuk memperjelas bentuk kromosom sesuai dengan letak sentromernya. Penelitian ini menggunakan sampel akar tanaman selada merah dengan menggunakan metode pemencetan (squashing). Analisa data karakterisasi tanaman ini dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk karyotype. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Bentuk kromosom dari tanaman selada merah dengan konsentrasi kolkisin 0,1%, 0,2% dan 0,3% adalah submetasentrik dan metasentrik. Jumlah kromosom dari tanaman selada merah dengan jumlah 2n=9 pasang set kromosom homolog pada konsentrasi 0,1% dan 0,2%. Sedangkan pada konsentrasi kolkisin 0,3% tanaman selada merah mengalami mutasi menjadi 2n=2x+1= 10 pasang set kromosom homolog.
Co-Authors Ahmad Abdullah Alfiani Sekar Melati Alfira, Della Almurdi Almurdi Anggraini, Tri Vanesa Anriani, Epa Aprilia, Tiara Arifin, Abin Riyan Arya, M. Ashari, Maya Audi, Fanya Audina, Nida Ayu Puspita Azhari, Raisa Br Tarigan, Rindi Atika Chaniago, Yuyun Amalia Dwi Anggraini Dwitya Elvira, Dwitya Efrida Efrida, Efrida Elen Agustina Faisal, Agung Fanadillah, Yurike Fatih, Muhammad Imam Fatmawati Fatmawati Febriansyah Febriansyah Ginung Pratidina Haholongan, Rutinias Harahap, Jihan Nur Alifia Harahap, Uswatun Hasanah Hardiansyah, Elan Hasanah, Nurul Fizah Hasibuan, Dinda Lestari Hasibuan, Telni Rusmi Tantri Hasriana, Eli Hasyifa, Najwa Herawati, Putri Amelia Herman, Deddy Herry Sutarto Ladjang Hidayani, Sri Husnarika Febriani, Husnarika Hutagalung, Prycila Anggi Prasetia Hutasuhut, Melfa Aisyah Ikraami , Reksa Dzul Ilmi, Lu’lu’ Irda Nila Selvia Khairani, Aulia A'yun Khairani, Dwi Khairuna Khairuna Lestari, Anggie Septia Lestari, Sri Murni Ayu Lubis, Annisa Lubis, M Azhar Lubis, Wisuda Pramarta M. Idris Manalu, Kartika Masniladevi, Masniladevi Mawarni, Devi Mayasari, Ulfayani Muhammad Aji Nugroho Muhammad Idris Munthe, Yuli Agustinah Nasution, Aulia Mahira Nauva Adila Nelvia, Repi Nisa, Dea Fahrum Nugroho, Muhammad Agung Nurhazizah, Refina Pulungan, Adrian Azhari Puspita, Siti Neni Putri, Annisyah Tri R. Septian Angga Saputra Rahma, Fazira Rahma, Nadia Rahmadhina, Jestiana Al Kayrani Rahman, Febrian Batara Aditya Raihanah Abiyah Julia Lavenita Rezi, Datuk Fahrul Rima Anggraini, Rima Rosa, Siti Rosmadani, Wiwid Russilawati, Russilawati Ruwaida, Salma Salim, Diaz Sya’bania Saman Abdurrahman Saputri, Widia Azhari Sari, Leli Mustika Sativa, Selvi Oriza Septika Rudiamon Sifa, Nurharija Awaliah Simanjuntak, Putri Dea Firsta Siregar, Rivahni Situmorang, Vickasyah Ramadani Sri Ramayanti Sukanti Sukanti Sundari, Lia Syafira, Haiyu Asy tiara dewi Tirta, Maura Najwa Noor Raina Tiwi, Dinda Dian Tri Suci Handayani Triyudha, Garibaldi Utami, Elifia Dwi Wahyuni, Risdah Wirdani, Hidayah Yuliani, Anisa Dwi Zahra, Fitri Az Zahratul Idami Zahro, Adinda Husna Fatia