Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Umpan Balik dan Komunikasi Kesalahan terhadap Insiden Keselamatan Pasien Lisnayana, Lisnayana; Zakaria, Radhiah; Maidar, Maidar; Abdullah, Asnawi; Hermansyah, Hermansyah
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 2 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i2.13503

Abstract

This study aims to analyze the relationship between feedback and error communication with Patient Safety Incidents at Hospital X. The research method uses quantitative research with a descriptive-analytical design using a cross-sectional approach. The results of the study showed that health workers with good feedback and error communication never committed a Patient Safety Incident was 94.85%. While those who were less good had committed a Patient Safety Incident of 13.18%. The results of the statistical test obtained an OR value of 2.79, meaning that workers with feedback and error communication were able to prevent Patient Safety Incidents 3 times. In conclusion, there is a significant relationship between feedback and error communication with Patient Safety Incidents. Keywords: Communication, Patient Safety Incidents, Health Workers
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) DI RUMAH SAKIT PERTAMEDIKA BANDA ACEH budi, fauzan; Zakaria, Radhiah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32039

Abstract

Limbah medis merupakan zat, energi, dan/atau komponen lain yang secara langsung atau tidak langsung dapat mencemari juga merusak serta bisa membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain yang disebabkan sifat dan konsentrasi jumlahnya. Persentase rumah sakit di Aceh yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai standar pada tahun 2017, dari jumlah 68 RS hanya 6 (8,82%) yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai standar dan tahun 2018 dari jumlah 67 RS hanya 6 (8,96%) yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai standar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui  faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pengelolaan limbah medis B3 di Rumah Sakit Pertamedika Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di  Rumah Sakit Pertamedika yang berjumlah 482 perawat sebagai responden pada tahap pemilahan sedangkan untuk tahap pengumpulan, pengangkutan dan penyimpanan yang menjadi respondennya yaitu 1 orang petugas bagian pengelolaan llimbah medis. Tehnik  pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling.  Sehingga sampel pada penelitian ini berjumlah 84 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kuesioner. Analisis data menggunakan uji chi – square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pegelolaan limbah B3 yang sesuai 86,9%, pengetahuan baik 91,5%, sikap positif  91,7%, masa kerja lama 93,8%; responden yang ada mengikuti pelatihan 91,7% dan kelengkapan fasilitas lengkap 89,9%. Hasi uji chi- square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan niali (p = 0,003), sikap dan pelatihan dengan (p = 0,002) selanjutnya masa kerja dan fasilitas dengan nilai (p = 0,001) terhadap pengelolaan limbah medis B3 di Rumah Sakit Pertamedika.
ANALISIS RISIKO ERGONOMIS DAN KELUHAN KESEHATAN PEKERJA PRODUKSI ROKOK PT RAMPAGO JAYA SUKAMAKMUR ACEH BESAR TAHUN 2024 Khalidy, Maulana; Zakaria, Radhiah; Ariscasari, Putri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i4.36824

Abstract

Seiring perkembangan industri di Indonesia, khususnya di sektor industri kecil di Aceh yang banyak mengandalkan pekerjaan manual, perhatian terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja semakin penting. Industri rokok skala kecil menghadirkan risiko ergonomis tinggi bagi pekerja, seperti gangguan muskuloskeletal (Musculoskeletal Disorders/MSDs), kelelahan, dan stres akibat aktivitas berulang seperti pengelintiran dan pengemasan rokok yang memerlukan postur tubuh statis dalam waktu lama. Penelitian ini bertujuan menganalisis risiko ergonomis dan keluhan kesehatan pada pekerja divisi produksi rokok di PT Rampago Jaya, sebuah industri rokok skala kecil. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan 19 pekerja produksi. Instrumen yang digunakan mencakup Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk evaluasi risiko ergonomis, Nordic Body Map (NBM) untuk mengidentifikasi keluhan kesehatan, serta Ergonomi Checkpoint untuk menganalisis desain tempat kerja dan pencahayaan. Hasil RULA menunjukkan 78,95% pekerja berada dalam kategori risiko sedang dan 21,05% dalam kategori risiko tinggi. NBM mengidentifikasi keluhan nyeri pada leher, bahu, punggung, dan bokong, meski risiko cedera muskuloskeletal tergolong rendah. Analisis Ergonomi Checkpoint menunjukkan perlunya penyesuaian pada desain tempat kerja dan pencahayaan untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi kerja. Disarankan untuk melakukan penyesuaian ergonomis, menilai risiko secara rutin, dan menerapkan audit ergonomi yang dapat diadaptasi pada industri lainnya. Studi lanjutan diharapkan dapat mengembangkan intervensi ergonomi komprehensif dan melakukan studi longitudinal untuk mengukur efektivitasnya.
Pengaruh Konsumsi Simplisia Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Dan Daun Sirsak (Annona Muricata) Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Darah Pada Penderita Hiperkolesterolemia zahara, amelia; santi, tahara dilla; ichwansyah, fahmi; abdullah, asnawi; zakaria, radhiah; maulidya, rizki
Jurnal Dunia Gizi Vol 7, No 2 (2024): Edisi Desember
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdg.v7i2.6294

Abstract

Pendahuluan: Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreatitis,  diabetes melitus, gangguan tiroid, dan penyakit ginjal. Daun salam dan daun sirsak telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional yang diketahui memiliki potensi sebagai agen hipokolesterolemik. Daun salam mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, saponin, dan minyak atsiri. Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, flavonoid, alkaloid, dan fitosterol memiliki efek menurunkan kolesterol, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi secara ilmiah efek pemberian simplisia daun salam dan daun sirsak terhadap kadar kolesterol darah pada penderita Hiperkolesterolemia Tujuan: untuk mengevaluasi penurunan kadar kolesterol darah pada penderita hiperkolesterolemia dengan pemberian simplisia daun salam dan sirsak secara nonfarmakologis. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan True Eksperimental serta menggunakan desain kuantitatif pre dan post test yang terdiri dari tiga kelompok yaitu kelompok intervensi pemberian simplisia daun salam, daun sirsak dan kelompok control. Jumlah responden 45 pasien yang didiagnosis hiperkolesterolemia secara medis. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kolesterol darah saat posttest kelompok yang diberikan simplisia daun salam lebih rendah dengan rata-rata penurunan sebesar -76,73 dibandingkan dengan kelompok yang diberikan simplisia daun sirsak, yang rata-rata penurunannya sebesar -66,40. Kedua kelompok mengalami penurunan kadar kolesterol darah setelah diberikan intervensi, namun angka penurunan pada kelompok dengan intervensi simplisia daun salam lebih besar, dengan nilai p-value (p0,05). Kesimpulan: Setelah pemberian intervensi, kelompok yang diberikan simplisia daun salam mengalami penurunan kadar kolesterol yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok yang diberikan simplisia daun sirsak. Simplisia daun salam berpotensi sebagai terapi tambahan untuk hiperkolesterolemia pada pasien hiperkolesterolemia di Wilayah Kerja Puskesmas Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.Kata Kunci: Daun Salam, Daun Sirsak, Hiperkolesterolemia
Faktor - faktor yang berhubungan dengan perilaku keluarga dalam pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di UPTD Puskesmas Lampulo Kota Banda Aceh Salsabila, Mitha Rahma; Zakaria, Radhiah; Septiani, Riza
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i02.1146

Abstract

Latar Belakang: Secara global, nasional dan daerah kasus DBD masi tergolong tinggi. Penelitian ini berfokus di Puskesmas Lampulo Kota Banda Aceh, terdapat peningkatan signifikan kasus DBD dalam dua tahun terakhir. Penanggulangan yang dapat dilakukan oleh keluarga untuk mengurangi risiko DBD dengan menerapkan pencegahan 3M Plus.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku keluarga dalam pencegahan DBD di Puskesmas Lampulo Kota Banda Aceh Tahun 2023.Metode: Menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross-sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling sebanyak 98 Kartu Keluarga (KK).Hasil: Analisis univariat menunjukkan keluarga yang kurang melakukan pencegahan DBD lebih besar (66,3%). Hasil analisis bivariat menyatakan ada hubungan antara tingkat pendidikan (p-value=0,016), akses terhadap sumber informasi (p-value=0,050), dan peran petugas kesehatan (p-value=0,002) dengan perilaku keluarga dalam pencegahan DBD.Kesimpulan: Peran petugas kesehatan terbukti sangat penting dalam memengaruhi perilaku pencegahan DBD keluarga, menyoroti pentingnya keterlibatan mereka dalam mendukung upaya pencegahan penyakit ini.
Determinan Penurunan Fungsi Kognitif Pada Lansia di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh Fadlina, Amelia; Zakaria, Radhiah; Saputra, Irwan; Abdullah, Asnawi
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i2.39848

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi, dan kesehatan. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada usia lanjut ialah Penurunan Fungsi Kognitif. Puskesmas Baiturrahman sebagai salah satu puskesmas yang memiliki jumlah lansia tertinggi dan memiliki sasaran program lansia yang dilaksanakan secara rutin, sehingga penelitian ini bertujuan menilai tentang faktor apa saja yang mempengaruhi Penurunan Fungsi Kognitif pada lansia di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif bersifat analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh lansia 60-70 tahun di Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun 2022 berjumlah 1531 lansia. Sampel diambil melalui teknik purposive sampling dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi dan didapatkan sebanyak 319 sampel. Analisis data menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara aktivitas fisik, merokok, hipertensi, depresi, pendidikan dan pekerjaan terhadap penurunan fungsi kognitif. Pekerjaan merupakan variabel yang paling dominan memengaruhi penurunan fungsi kognitif. Orangtua yang tidak bekerja akan berisiko hampir 10,2 kali mengalami penurunan fungsi kognitif dibandingkan dengan yang bekerja (OR=10,2 95%CI=2,4-42,4 P=0,001). Peneliti menyarankan agar adanya pendekatan melalui peningkatan beraktivitas fisik, menghindari merokok dan penyakit hipertensi, serta tetap melakukan pekerjaan atau kesibukan agar terhindar dari adanya penurunan fungsi kognitif di usia tua.
Pengaruh Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) terhadap Pencegahan Risiko Kecelakaan Kerja Wahyuni, Sri; Lheena, Cut Putri Zaila; Kamalurrijal; Afriliansyah; Zakaria, Radhiah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 2 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i2.17691

Abstract

This study evaluates the effectiveness of using personal protective equipment (PPE) in preventing workplace accident risks across high-risk industrial sectors. The systematic review, employing the PRISMA approach, includes cross-sectional studies, meta-analyses, and prevalence evaluations. Results show that consistent PPE use can reduce workplace accident prevalence by up to 60%, although its effectiveness depends on worker compliance, the availability of quality PPE, safety training, and supervision. Factors such as ergonomic PPE design, safety culture, and continuous education were also found to significantly contribute to successful PPE implementation. These findings underscore the importance of a comprehensive approach to implementing workplace safety strategies to foster a safer and healthier.
Faktor Risiko Gangguan Mental Emosional pada Prajurit TNI AD Kodam Iskandar Muda Mawaddah, Husnul; Abdullah, Asnawi; Marthoenis, M.; Zahara, Meutia; Zakaria, Radhiah
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol11.Iss1.1770

Abstract

The problem of mental disorders among soldiers is rarely discussed compared to similar problems among civilians. One form of mental disorder that is often found among soldiers is post-traumatic stress disorder or PTSD. This research aims to determine the risk factors for emotional mental disorders in TNI AD soldiers at the Iskandar Muda Military Command.  This research is observational analytic using a cross sectional design. The population and sample are all TNI AD soldiers registered in the Iskandar Muda Regional Military Command Rikkeswa who had their health checked in 2021 and 2022 totaling 1047 people. This research uses secondary data. The data obtained were analyzed using logistic regression and linear regression tests.The research results showed that risk factors associated with emotional mental disorders in TNI AD soldiers at the Iskandar Muda Military Command were the SGOT enzyme (p= 0.018), body mass index (BMI) value (p= 0.002). and diastolic blood pressure (p= 0.029). Multivariate analysis of BMI value (p = 0.014) was the factor most associated with emotional mental disorders. The variable most associated with emotional mental disorders was BMI (p = 0.014). It is necessary to carry out a strategic action plan to reduce emotional mental disorders related to blood pressure, SGOT enzymes and BMI. Further research needs to be carried out to detect emotional mental disorders in the TNI.
Faktor Kepadatan Penduduk dan Pengetahuan terhadap Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Ladang Tuha Aceh Selatan Usrina, Nora; Yasni, Hilma; Usman, Said; Zakaria, Radhiah; Julissasman, Julissasman; Raisah, Putri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 4 (2025): Volume 5 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i4.17062

Abstract

ABSTRACT According to the World Health Organization, Tuberculosis is the second most deadly disease in the world in 2021 after Covid-19, and is ranked 13th (thirteenth) as the main cause of death worldwide. Indonesia is ranked third in the world with the highest number of TB cases after India and China. South Aceh Regency is the area with the highest TB cases in Aceh Province. Data from the health service, South Aceh Regency shows an increase in the number of pulmonary TB cases every year. In 2019, there were 260 cases of pulmonary TB, and in 2020, there were 387 cases of pulmonary TB. To determine the factors of knowledge and population density on pulmonary tuberculosis in the working area of Ladang Tuha Community Health Center, South Aceh Regency. This research design is in the form of analytical observational with a case control approach. The population in this study was all pulmonary TB sufferers (BTA+), totaling 52 people. Sampling in this study was a total population of 52 case samples and a control sample of 52 (1:1) and matching was carried out based on age and gender. Data was collected using a questionnaire and analyzed using the Chi-Square test. This research was conducted in the Ladang Tuha Community Health Center Work Area, South Aceh Regency from 20 May to 06 June 2024 using a questionnaire. Around 43 TB sufferers (82.7%) at most had insufficient knowledge, and 20 TB sufferers (38.5%) did not meet the population density requirements. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between the knowledge factor (p = 0.001) and the population density factor (p = 0.001) with the incidence of pulmonary TB. There is a relationship between population density and knowledge factors with the incidence of pulmonary TB in the Ladang Tuha Community Health Center Work Area, South Aceh Regency.  Keywords: Knowledge, Population Density, Pulmonary Tuberculosis, Case Control    ABSTRAK Tuberculosis menurut World Heallth Orgalnizaltion sebagai penyakit mematikan nomor dua di dunia pada tahun 2021 setelah Covid-19, dan menjadi urutan ke 13 (tiga belas) sebagai faktor penyebab utama kematian di seluruh dunia. Indonesia menduduki peringkat ke tiga di dunia dengan beban jumlah kasus TBC terbanyak setelah India, dan China. Kabupaten Aceh Selatan adalah wilayah dengan kasus TBC paling tinggi di Provinsi Aceh. Data dari dinas kesehatan, Kabupaten Aceh Selatan menunjukkan peningkatan jumlah kasus TBC paru setiap tahunnya. Pada tahun 2019, terdapat 260 kasus TBC paru, dan pada tahun 2020, terdapat 387 kasus TBC paru. Mengetahui faktor pengetahuan dan kepadatan penduduk terhadap Tuberkolosis paru di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan. Desain penelitian ini dalam bentuk observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita TB Paru (BTA+) berjumlah 52 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai sampel kasus total populasi sebanyak 52 dan sampel kontrol sebanyak 52 (1:1) dan dilakukan matchingberdasarkan umur dan jenis kelamin. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan dari tanggal 20 Mei s.d 06 Juni 2024 dengan menggunakan kuesioner. Sekitar 43 penderita TB (82,7%) paling banyak mempunyai pengetahuan kurang, dan 20 penderita TB (38,5%) tidak memenuhi syarat kepadatan penduduk. Hasil uji chi-square diperoleh bahwa ada hubungan antara faktor pengetahuan (p = 0,001) dan faktor kepadatan penduduk (p = 0,001) dengan kejadian TB paru. Ada hubungan antara faktor kepadatan penduduk dan pengetahuan dengan kejadian TB paru di Wilayah Kerja Puskemas Ladang Tuha Kabupaten Aceh Selatan. Kata Kunci: Pengetahuan, Kepadatan Penduduk, Tuberkulosis Paru, Case Kontrol
RESIKO PENGGUNAAN ALAT MEDIS BERKARAT PADA TINDAKAN PEMBEDAHAN Marhamah, Marhamah; Abdi, Naufal; Zakaria, Radhiah
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41840

Abstract

Penggunaan alat medis yang berkarat pada tindakan pembedahan menimbulkan risiko serius terhadap keselamatan pasien, termasuk infeksi, keracunan logam berat, dan trauma jaringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis dampak negatif dari penggunaan alat medis berkarat dalam prosedur pembedahan melalui metode literature review. Data dikumpulkan dari berbagai jurnal ilmiah, artikel penelitian, dan pedoman medis internasional yang relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa alat medis berkarat menjadi reservoir mikroorganisme patogen yang sulit disterilkan sepenuhnya, meningkatkan risiko infeksi nosokomial dan infeksi luka bedah (Surgical Site Infection/SSI). Selain itu, ion logam yang terlepas dari karat dapat menyebabkan reaksi toksikologis, seperti inflamasi jaringan dan keracunan sistemik. Alat berkarat juga cenderung memiliki permukaan kasar yang berpotensi menyebabkan trauma mekanis pada jaringan, memperlambat penyembuhan luka, dan meningkatkan komplikasi pascaoperasi. Faktor penyebab utama meliputi kegagalan proses sterilisasi, kondisi penyimpanan yang tidak memadai, dan penggunaan material berkualitas rendah. Untuk mengurangi risiko ini, direkomendasikan penggantian alat medis yang menunjukkan tanda-tanda korosi, penggunaan bahan tahan karat seperti stainless steel berkualitas tinggi, perbaikan prosedur sterilisasi, dan pelatihan bagi tenaga kesehatan. Penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan alat medis yang baik untuk mencegah risiko kesehatan dan memastikan kualitas tindakan pembedahan yang aman dan efektif.