Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Perdarahan Intrakranial Pasca Terapi Trombolisis Stroke Iskemik Akut pada Populasi Asia Rilianto, Beny; Helda, Helda
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v14i1.860

Abstract

Terapi trombolisis dengan tPA (tissue Plasminogen Activator) merupakan terapi yang direkomendasikan pada stroke iskemik akut dengan onset kurang dari 4,5 jam. Namun terapi trombolisis memiliki komplikasi perdarahan intrakranial yang bervariasi di antara populasi diberbagai negara dan masih sedikitnya informasi perdarahan intrakranial pada populasi Asia. Penelitian dilakukan dengan metode kajian literature. Penelitian literature didapatkan dari data base online Google Scholar dan PubMed sesuai kriteria inklusi dan eksklusi ditemukan 11 artikel. Dari 11 artikel tersebut didapatkan pada populasi Asia perdarahan lebih tinggi jika menggunakan tPA dengan dosis standar dibanding dosis rendah. Beberapa faktor yang meningkatkan risiko perdarahan adalah derajat stroke, waktu pemberian tPA sejak onset gejala dan riwayat diabetes melitus. Perdarahan intrakanial merupakan salah satu komplikasi fatal yang penting pasca terapi trombolisis yang dapat meningkat seiring dengan faktor risiko tertentu, dan bervariasi antar studi di beberapa negara.
STUDI EKOLOGI : DETERMINAN KEJADIAN GIZI BURUK DI INDONESIA TAHUN 2021 Hendraswari, Desyana Endarti; Helda, Helda
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 1 (2023): J-KESMAS Volume 9 Nomor 1, Mei 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v9i1.3899

Abstract

Gizi buruk tidak hanya dapat meningkatkan angka morbiditas dan angka mortalitas, tetapi juga menurunkan produktifitas serta menghambat pertumbuhan sel-sel otak. Prevalensi Gizi Buruk di Indonesia pada balita usia 0-23 bulan (baduta) 4,5%, dan balita usia 0-59 bulan 3,5%. Penelitian bertujuan melihat korelasi antara kejadian gizi buruk dengan penduduk miskin, cakupan imunisasi dasar lengkap, cakupan vitamin A, desa melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), rata-rata konsumsi kalori dan protein masyarakat. Penelitian deskriptif berbasis studi ekologi bersumber dari Profil Kesehatan Indonesia 2021 dan data BPS RI 2021. Hasil penelitian menunjukkan penduduk miskin menunjukkan hubungan cukup (r=0,347) dan korelasi positif, variable cakupan imunisasi lengkap (r=0,467), desa melaksanakan STBM (r=0,436), rata-rata konsumsi kalori (r=0,384) dan protein (r=0,347) menunjukkan hubungan cukup dan korelasi negatif, vitamin A menunjukkan hubungan kuat (r=0,529) dan korelasi negatif terhadap peningkatan persentase gizi buruk. Dapat disimpulkan Terdapat korelasi antara kejadian gizi buruk dengan penduduk miskin, cakupan imunisasi dasar lengkap, cakupan pemberian vitamin A, desa melaksanakan STBM, rata-rata konsumsi kalori dan rata-rata konsumsi protein masyarakat di Indonesia Tahun 2021.
FAKTOR RISIKO HIPERTENSI JAMAAH HAJI DKI JAKARTA TAHUN 2024, STUDI POTONG LINTANG Pratiwi, Endah Dwi; Helda, Helda
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.36236

Abstract

Ibadah Haji membutuhkan stamina yang baik agar dapat melaksanakan serangkaian ibadah fisik yang intens baik didalam ruang tertutup maupun terbuka. Haji 2024 mayoritas terdiri dari lansia yang merupakan kelompok usia berisiko tinggi dan menderita berbagai penyakit. Keadaan ini dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan seperti kelelahan, dehidrasi dan kondisi kesehatan yang ada saat pelaksanaan Haji. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan kejadian hipertensi pada calon jamaah haji dari provinsi DKI Jakarta pada tahun 2024. Metode analitik dengan desain studi potong lintang melibatkan sebanyak 8014 responden yang diperiksa kesehatannya 2-3 bulan sebelum keberangkatan haji. Menggunakan total sampel dari populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder siskohatkes. Data dianalisis dengan uji chi square (bivariat) dan uji cox regression (multivariat). Hasil penelitian didapatkan sebanyak 46.8 % responden menderita penyakit hipertensi. Faktor risiko kejadian hipertensi pada jemaah haji yaitu usia 41-50 tahun dengan (PR 1.79; 95% CI: 1.49–2.16), usia 51 – 60 tahun (PR 2.42; 95% CI: 2.03–2.89) dan usia ? 61 tahun (PR 3.04; 95% CI: 2.54-3.63), IMT (PR 1.26; 95% CI: 1.18–1.35), diabetes melitus (PR 1.18; 95% CI: 1.09-1.27), dislipidemia (PR 1.12; 95% CI: 1.05–1.20), riwayat keluarga dengan hipertensi (PR 1.25; 95% CI: 1.16–1.35). Faktor risiko dominan pada penelitian ini ialah usia, dimana usia ? 61 tahun memiliki risiko yang paling besar yaitu 3.04 kali untuk terjadinya hipertensi. Meningkatkan pengetahuan jamaah mengenai potensi risiko kesehatan yang dihadapi selama haji dan mengikuti langkah-langkah pencegahan dapat membantu mengurangi risiko kesehatan jamaah selama haji
Pembinaan Keagamaan sebagai Penguat Moral Pada Anak- Anak di Desa Jaman Lestari, Andini Putri; Winna, Winna; Helda, Helda; Fitriani, Wulan; Pagihuddin, Mukjizat; Nurrofiq, M. Fajar; Ariyanti, Firna
Jurnal Pengabdian Sosial Vol. 2 No. 1 (2024): November
Publisher : PT. Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/qkx1fq80

Abstract

Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan kualitas ilmu Pendidikan anak-anak desa Jaman berupa pemahaman keagamaan dan menguatkan moral mereka. Metode pengabdian ini yaitu metode deskriptif  kualitatif untuk mendeskripsikan dan menjelaskan materi yang terkait dengan pembelajaran agama dan moral kepada anak-anak di desa Jaman. Hasilnya menunjukan bahwa program pembinaan keagamaan di Desa Jaman telah berhasil meningkatkan pemahaman anak-anak terhadap nilai-nilai dasar agama Islam, dengan lebih dari 75% peserta menunjukkan peningkatan dalam pengetahuan tentang akidah, ibadah, dan akhlak. Selain itu, program ini juga menghasilkan perubahan positif dalam sikap dan perilaku moral anak-anak, seperti peningkatan kedisiplinan, kejujuran, dan kebiasaan shalat berjamaah. Meskipun demikian, beberapa tantangan seperti keterbatasan waktu, frekuensi pertemuan, dan jumlah fasilitator yang terbatas masih menjadi kendala dalam pembinaan yang optimal. Implikasi dari program ini sangat penting bagi pembentukan moral jangka panjang anak-anak, dengan dukungan penuh dari orang tua dan komunitas sebagai faktor kunci keberhasilan. Rekomendasi untuk pengembangan ke depan meliputi peningkatan intensitas program dan jumlah fasilitator, serta pelatihan lebih lanjut bagi orang tua agar peran mereka dalam pembinaan agama di rumah dapat lebih efektif.  
Comparison of Macrozoobenthos Community Structure in Reclaimed and Natural Beaches in Padang City, West Sumatra Helda, Helda; Tanjung, Afrizal; Thamrin, Thamrin
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 29 No. 3 (2024): October
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.29.3.334-342

Abstract

Padang City is one of the cities with a long coastline. The Padang City government has made many reforms to manage the beach area as a tourist attraction. This research aimed to determine the comparison of macrozoobenthos community structure, including species composition, species abundance, relative abundance, diversity index, similarity index, dominance index, and distribution patterns in the reclaimed and natural beaches of Padang City, West Sumatra Province. The method used was purposive sampling with sample collection using the transect method. The results of this study indicate that the water quality in Padang City, West Sumatra, is sufficiently good to support macrozoobenthos life. The highest species abundance of macrozoobenthos was found at the Reclamation Beach Station. The macrozoobenthos species found belong to 2 classes: Gastropoda and Crustacea. The Gastropoda class consists of 4 species: Babylonia spirata, Pila ampullacea, Pila occidentalis, and Nerita fulgurans, while from the Crustacea class, three species were found: Ashtoret lunaris, Hemigrapsus takanoi, and Emerita sp. Meanwhile, the lowest abundance was found at the Natural Beach Station, where the species belonging to the Crustacea class, specifically H.takanoi, was found. The species diversity of macrozoobenthos at the Natural Beach Station is considered low but moderate at the Reclamation Beach Station. Similarity at the Natural Beach Station is low, while at the Reclamation Beach Station, it is high. Additionally, there is a dominant species at the Natural Beach Station, whereas no dominant species were found at the Reclamation Beach Station. The distribution pattern of macrozoobenthos in the coastal waters of Padang City is categorized as clustered distribution
ANALISIS SITUASI PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2023 Falah, Sadiah Nurul; Helda, Helda; Magdalena S, Purnama
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.36896

Abstract

Saat ini, Indonesia dihadapkan pada tantangan kesehatan berupa Triple Burden, salah satunya adalah munculnya kembali penyakit-penyakit yang sebenarnya bisa dicegah melalui imunisasi. Beberapa penyakit seperti difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio mengalami peningkatan kasus di beberapa wilayah, termasuk Jawa Barat. Analisis situasi, diperlukan untuk mengidentifikasi masalah PD3I, termasuk penyebab dan faktor yang mempengaruhi, serta menentukan prioritas masalah kesehatan. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Jawa Barat menggunakan metode assessment dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2023. Penentuan prioritas masalah menggunakan metode PAHO-Adopted Hanlon melibatkan 3 responden dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan 67 petugas Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Pandemi covid-19 menyebabkan peningkatan kasus PD3I di Jawa Barat, diantaranya ditemukan 1 kasus polio (VPDP) di Purwakarta. Pada tahun 2023, terdapat peningkatan kasus campak tiga kali lipat di tahun sebelumnya ada sebanyak 6598 kasus. Jumlah kasus difteri meningkat dua kali lipat didapatkan sebanyak 275 kasus dengan 22 kasus kematian. Nilai CFR sebesar 8%. Terdapat sebanyak 360 kasus pertussis dan kasus tetanus neonatorum sebanyak 7 kasus dengan nilai CFR sebesar 42,8%. Masalah utama penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) di Jawa Barat adalah campak, dengan skor prioritas tertinggi (20,11), diikuti Difteri (15,99) dan Polio (14,89) berdasarkan metode PAHO Adopted Hanlon. Campak menjadi prioritas utama karena peningkatan kasus yang signifikan, tingginya penularan, cakupan imunisasi rendah, dan faktor-faktor seperti keterbatasan fasilitas kesehatan dan penolakan imunisasi. Perlu penanggulangan meliputi penguatan surveilans, imunisasi, deteksi dini dan edukasi masyarakat
Association between Teaching and Learning Related Stressor and Anxiety Level among Medical Students during COVID-19 Pandemic Rufaidah, Melia Fatrani; Helda, Helda; Tauhidah, Sarah At
Journal of Health Promotion and Behavior Vol. 6 No. 4 (2021)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The COVID-19 pandemic has led to various impacts on public health, one of which is the mental health of medical students who are recognized as an at-risk group for developing anxiety disorders due to the teaching and learning system that has changed dramatically. This study aimed to assess the relationship between teaching and learning-related stressor (TLRS) and their anxiety levels during the COVID-19 pandemic.Subjects and Method: This was a cross-sectional study. The population was medical students at the Faculty of Medicine, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, Indonesia, during September-October 2021. Sampling was carried out using purposive sampling. The dependent variable was anxiety levels during the COVID-19 pandemic. The independent variable was teaching and learning-related stressor based on Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ) instrument. The data were collected through questionnaires and analyzed by Cox proportional regression.Results: A half of medical students experienced anxiety (50.4%), but the data shows a non-significant difference when controlled with other stressor variables (Adjusted PR= 1.485; 95% CI= 0.71 to 2.97; p= 0.300).Conclusion: There is no significant relationship between teaching and learning-related stressor and anxiety level among Medical Students during COVID-19 pandemic.Keywords: mental health, anxiety, stressor, COVID-19, medical studentsCorrespondence:Helda. Department of Epidemiology, Faculty of Public Health Universitas Indonesia. A Building 1st Floor Kampus Baru UI Depok 16424. E-mail: heldanazar1@gmail.com. Phone: +6285216688437Journal of Health Promotion and Behavior (2021), 06(04): 263-271DOI: https://doi.org/10.26911/thejhpb.2021.06.04.01
Optimizing chest X-rays as a leading diagnostic modality for handling COVID-19: a diagnostic study Purbasari, Utami; Prihartono, Nurhayati Adnan; Helda, Helda; Antariksa, Budhi; Audita, Fatira R.
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 14, No 2: June 2025
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v14i2.24653

Abstract

Recent studies have highlighted that chest CT scans are crucial for accurately diagnosing COVID-19. However, in rural areas of Indonesia, people may have difficulty assessing CT scans, leading to increased undetected cases. To address this issue, we investigated whether chest X-rays (CXR) could replace CT scans in diagnosing COVID-19 patients. A diagnostic cross-sectional-based study was conducted at Fatmawati General Hospital from January to September 2021. The study included suspected COVID-19 patients in isolation wards and ICU who were over 18, with or without comorbidities, and had complete clinical data and laboratory tests. We analyzed imaging data through reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) tests, CXR, and chest CT scans. This study enrolled 150 eligible patients. With RT-PCR as the gold standard, we found that CXR had a sensitivity of 86.6% (95% CI: 78.9-92.3%) and chest CT scan had a sensitivity of 91.1% (95% CI: 84.2-95.6%). Similar performance was observed when detecting ground glass opacities (GGO), bilateral laterobasal, and influenza-like syndrome and dyspnea (ILI) between CXR and CT scans. Receiver operating characteristic (ROC) curves demonstrated that CXR is comparable to CT scan, especially in ground glass opacity (GGO) and consolidation (AUC=0.72; 95% CI: 0.61-0.83 and AUC=0.710; 95% CI: 0.64-0.78). The proposed CXR method can be a reliable primary imaging tool for diagnosing COVID-19 by considering ILI. However, chest CT scans remain the most effective diagnostic method for COVID-19. These findings may be useful for the utilization of CXR for diagnosing COVID-19 in areas with limited access to CT scans.
Seroepidemiological investigation of SARS-CoV-2 infection and risk factors in Indonesia before mass COVID-19 vaccination Wahyono, Tri YM.; Mahkota, Renti; Nurcandra, Fajaria; Ansariadi, Ansariadi; Hidajah, Atik C.; Helda, Helda; Syahrul, Fariani; Dwinata, Indra; Kawi, Nurhayati
Narra J Vol. 5 No. 1 (2025): April 2025
Publisher : Narra Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52225/narra.v5i1.1957

Abstract

At the onset of the coronavirus disease 2019 (COVID-19) pandemic in Indonesia, surveillance focused on finding and treating symptomatic cases. However, emerging evidence indicated that asymptomatic and pre-symptomatic individuals significantly contributed to viral transmission. This highlights the need for comprehensive surveillance to understand better the actual spread of SARS-CoV-2. Therefore, the aim of this study was to determine the seroprevalence of SARS-CoV-2 antibodies in the general population across Indonesia and identify risk factors associated with infection at the beginning of the pandemic. A cross-sectional survey was conducted across 17 provinces, 69 districts/cities, and 1,020 villages in Indonesia from December 22, 2020, to February 15, 2021. A multistage random sampling technique was employed. Serological testing using enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) was performed to detect anti-SARS-CoV-2. Complex sample analysis, adjusted for weights, was utilized to estimate the national seroprevalence and a generalized linear model with a binomial distribution was applied to identify risk factors. A total of 10,161 individuals were included in the final analysis, with the national seroprevalence being 14.8% (95% confidence interval (CI): 14.2–18.5). The prevalence was higher in females (16.8%; 95%CI: 12.5–22.3), individuals aged 46–59 years (18.6%; 95%CI: 14.2–24.0), and in urban areas (20.1%; 95%CI: 15.0–26.2). The highest prevalence was observed in North Maluku (35.6%; 95%CI: 29.3–42.5). Notably, 54.2% of seropositive individuals were asymptomatic, while 7.5% reported hypertension as a comorbidity. Factors associated with higher seroprevalence were being married (adjusted prevalence ratio (aPR): 1.47; 95%CI: 1.02–2.12), widow (aPR: 1.74, 95%CI: 1.01–3.00), and close contact with confirmed cases (aPR: 2.04; 95%CI: 1.52–2.73). This study revealed a COVID-19 prevalence significantly higher than official estimate in Indonesia, underscoring the need for improved surveillance system to more accurately track disease spread and to inform timely public health responses in the future.
Comparison of Macrozoobenthos Community Structure in Reclaimed and Natural Beaches in Padang City, West Sumatra Helda, Helda; Tanjung, Afrizal; Thamrin, Thamrin
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 29 No. 3 (2024): October
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.29.3.334-342

Abstract

dang City is one of the cities with a long coastline. The Padang City government has made many reforms to manage the beach area as a tourist attraction. This research aimed to determine the comparison of macrozoobenthos community structure, including species composition, species abundance, relative abundance, diversity index, similarity index, dominance index, and distribution patterns in the reclaimed and natural beaches of Padang City, West Sumatra Province. The method used was purposive sampling with sample collection using the transect method. The results of this study indicate that the water quality in Padang City, West Sumatra, is sufficiently good to support macrozoobenthos life. The highest species abundance of macrozoobenthos was found at the Reclamation Beach Station. The macrozoobenthos species found belong to 2 classes: Gastropoda and Crustacea. The Gastropoda class consists of 4 species: Babylonia spirata, Pila ampullacea, Pila occidentalis, and Nerita fulgurans, while from the Crustacea class, three species were found: Ashtoret lunaris, Hemigrapsus takanoi, and Emerita sp. Meanwhile, the lowest abundance was found at the Natural Beach Station, where the species belonging to the Crustacea class, specifically H.takanoi, was found. The species diversity of macrozoobenthos at the Natural Beach Station is considered low but moderate at the Reclamation Beach Station. Similarity at the Natural Beach Station is low, while at the Reclamation Beach Station, it is high. Additionally, there is a dominant species at the Natural Beach Station, whereas no dominant species were found at the Reclamation Beach Station. The distribution pattern of macrozoobenthos in the coastal waters of Padang City is categorized as clustered distribution.
Co-Authors Adang Mulyana Afrizal Tanjung Ajeng Tias Endarti Ansariadi Ansariadi Arcita Hanjani, Arcita Ariyanti, Firna Armenda, Yulia Astuti Yuni Nursari Audita, Fatira R. Aulia Rizka, Aulia Azzumar, Farchan Beny Rilianto Budhi Antariksa Caroline Killeen Cumayunaro, Ayuro Dahlan, Asmita Dwinata, Indra Eka Budi Satria Elviza Rahmadona Falah, Sadiah Nurul Fariani Syahrul Febriyanti, Syeri Fetty Ismandari Fetty Ismandari Findy Prasetyawaty, Findy Fitri Aulia Fitriani, Wulan Fujiasti, Yovella Medhira Handari, Rahma Dewi Hasyim, Irva Zulviya Helwiah Umniyati Hendraswari, Desyana Endarti Herawati, Yanti Hidajah, Atik C. Hikmah, Kholishotul Hikmah, Kholisotul Ibna, Reihana Ramadlani Kawi, Nurhayati Kholisotul Hikmah Komalasari, Dini P. Komalasari, Wuri Latifah, Mira Maryani Lestari, Andini Putri M Ibraar Ayatullah Magdalena S, Purnama Marlia, Sri Marlya Niken Pradipta Melinda, Gea Mira Maryani Latifa Muchlisa, Nurul Novarisa, Nessa Nurcandra, Fajaria Nurrofiq, M. Fajar Pagihuddin, Mukjizat Pratiwi, Endah Dwi Prihartono, Nurhayati Adnan Prisandy, Lucky Purbasari, Utami Rachmawan, Yogi Puji Rahmad Mulyadi, Rahmad Rahmadani, Sekar A. Rajab, Nurfadilah M. Ramadhani Ramadhani Ramadhania, Shabrina A. Renti Mahkota Rezavitawanti, Rezavitawanti Rilianto, Beny Rizka Fahmia Rizka Ramadhanti Robbani, Syifa Rufaidah, Melia Fatrani Rustam, Musfardi Sakanti, Anggiasih Salamah, Qonita Nur Sihombing, Intan Ully Athalia Stefani, Sheila Sudarto Ronoatmodjo Sudaryo, Mondastri Korib Sugiarti, Restya Sri Sukarsi Rusti Talitha El Zhafira Hadi Tamaria Panggabean Tauhidah, Sarah At Thamrin Thamrin Tri Wurisastuti Utami, Fenia Utami, Risa P. Wahyono, Tri YM. winna, winna Witri Pratiwi Woro Riyadina