Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Life Science

EFEKTIFITAS SALEP EKSTRAK BATANG PATAH TULANG (Euphorbia tirucalli) PADA PENYEMBUHAN LUKA SAYAT TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) Qomariah, Siti; Lisdiana, Lisdiana; Christijanti, Wulan
Life Science Vol 3 No 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Senyawa aktif yang terkandung dalam batang patah tulang yaitu glikosida, sapogenin dan asam elagat. Senyawa yang membantu mempercepat penyembuhan luka sayat yaitu senyawa sapogenin, karena senyawa sapogenin bermanfaat mempengaruhi pembentukan kolagen (tahap awal perbaikan jaringan). Tujuan penelitian adalah mengkaji ekstrak batang patah tulang dalam bentuk salep pada penyembuhan luka sayat tikus putih serta menentukan dosis dan waktu tercepat pada penyembuhan luka sayat. Penelitian menggunakan design post test yaitu dengan mengambil data setelah perlakuan, rancangan yang digunakan rancangan acak lengkap (RAL). Sampel yang digunakan yaitu 20 ekor tikus putih jantan galur Wistar umur 2 bulan yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu dengan poviodin iodine 10% sebagai kontrol positif, salep dengan dosis 5%, 10% dan 20%. Perlakuan diberikan selama 13 hari. Pengambilan data dengan mendokumentasikan dan mencatat waktu penyembuhan luka sayat. Data dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan waktu tercepat pada penyembuhan luka sayat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salep dosis 5% dan 10% hasilnya tidak ada perbedaan. perlakuan salep dosis 10% lebih optimal dalam mempercepat penyembuhan luka sayat tikus putih dilihat pada hari ke-9 luka sudah sembuh dengan adanya jaringan baru. Sedangkan pada dosis 20% kurang optimal dalam mempercepat penyembuhan luka sayat dilihat pada hari ke-13. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian salep dosis 10% dosis paling optimal dalam mempercepat penyembuhan luka sayat tikus putih dengan melihat waktu penyembuhan tercepat pada tikus putih.Active compounds contained in the stem fractures are glycosides , sapogenin and elagat acid . Compounds that help speed healing cuts that sapogenin compounds , as useful sapogenin compounds affect the formation of collagen ( the early stages of tissue repair ) . The purpose of the study is to assess the fracture stem extract in the form of ointment in healing cuts mice and to determine the dose and the fastest time in the healing of cuts . Research using post-test design is to take data after treatment , the design used a completely randomized design ( CRD ) . The samples used were 20 white male rats of the Wistar strain aged 2 months were divided into 4 groups, with 10 % poviodin iodine as a positive control , an ointment at a dose of 5 % , 10 % and 20 % . Treatment was given for 13 days . Data retrieval with document and record cuts healing time . Data were analyzed descriptively by comparing the fastest time in the healing of cuts . The results showed that the dose ointment 5 % and 10 % the result is no difference . Treatment ointment 10 % more optimal dose in accelerating the healing of cuts seen white mice on day 9, the wound had healed with the new tissue. While at 20 % less than optimal dose in accelerating healing cuts seen at day 13 . Based on the results of this study concluded that the administration of a dose of 10 % ointment most optimal dose in accelerating the healing of cuts of white mice by looking at the fastest healing time in rats .
EFEK HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK BUAH PEDADA (Sonneratia caseolaris) PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Istikhomah, Istikhomah; Lisdiana, Lisdiana
Life Science Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiefek hepatoprotektor ekstrak buah pedadaterhadap kerusakan sel hepar tikus putih setelah dipapar dengan CCl4. Desain yang digunakan yaitu Post Test Randomized Control .Tikus Wistar jantan sebanyak 25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu K (aquades dan pakan biasa), KP (CCl4 1,5 ml), P1 (dosis 28 mg/ BB, CCl4 1,5 ml), P2 (dosis 56 mg/ BB, CCl4 1,5 ml), P3 (dosis 112 mg/ BB, CCl4 1,5 ml) selama 7 hari. Tikus kemudian diambil darahnya untuk diuji kadar SGOT/SGPT dan dibedah diambil heparnya kemudian dibuat preparat histologi. Perubahan struktur mikroanatomi yang diamati berupa degenerasi parenkimatosa, degenerasi hidropik dan nekrosis. Data dianalisis menggunakan uji statistik One Way Anovadilanjutkan dengan analisis Post hoc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah pedada tidak berpengaruh terhadap kadar SGOT/SGPT pada serum darah tikus dan pada kerusakan hepar jenis degenerasi hidropik. Namun pada kerusakan degenerasi parenkimatos dan nekrosis terdapat perbedaaan yang bermakna antara kelompok. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak buah pedada tidak berpengaruh terhadap kadar SGOT dan SGPT pada serum darah tikus. Dan pemberian ekstrak buah pada struktur mikroanatomi hepar menunjukkan tidak ada perbedaan pada jenis kerusakan degenerasi hidropik namun menunjukkan perbedaan yang bermakna pada jenis kerusakan degenerasi parenkimatosa dan nekrosis. This study aims to determine the effect of the pedada fruit extract hepatoprotector against white rat liver cell damage after being exposed to CCl4. Designs were used that post randomied control design. The sample used 25 male wistar rats were devided into 5 groubs, K (normal control), KP (CCl4 1,5 ml), P1 (dose 28 mg/BB + CCl4 1,5 ml), P2 (dose 56 mg/BB + CCl4 1,5 ml), P3 (dose 112 mg/BB + CCl4 1,5 ml) for 7 days. Rat were then taken blood drawn for testing SGOT/SGPT and taken dissected liver histology then made preparations. Microanatomi structural changes observed in the form of parenkimatosa degeneration, hydropic degeneration, and necrosis. The result was analyzed by One Way Anovafollowed by analyzed Post hoc. The results showed that administration pedada fruit extract has no effect on levels of SGOT/SGPT in the blood serum of mice and the liver damage types hydropic degeneration. But the damage parenkimatos degeneration and necrosis are significant differences between the groubs. Based on this study it can be concluded that the administration pedada fruit extract has no effect on the levels of SGOT/SGPT in blood serum of mice. And the provision of fruit extracts on liver mikroanatomi structure showed no difference in the type of damage hydropic degeneration however showed significant differences in the type of damage parenkimatosa degeneration and necrosis. 
PENGARUH EKSTRAK KAYU MANIS TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI DAN KADAR SGOT-SGPT HEPAR TIKUS YANG DIINDUKSI PARASETAMOL Rafita, Ita Dwi; Lisdiana, Lisdiana; Marianti, Aditya
Life Science Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kayu manis (Cinnamomum burmanii) memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Senyawa antioksidan dapat digunakan untuk menghambat atau memperlambat proses oksidasi. Proses oksidasi pada tubuh salah satunya karena sering mengkonsumsi obat-obatan misalnya parasetamol. Efek negatif dari overdosis parasetamol akan menyebabkan kerusakan hepar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kayu manis terhadap gambaran histopatologi dan kadar SGOT- SGPT hepar tikus yang diinduksi parasetamol. Penelitian ini menggunakan sampel 20 ekor tikus putih jantan Wistar berumur 2-3 bulan dengan berat badan ± 200 gram. Sampel dibagi dalam empat kelompok, yaitu kelompok kontrol dan perlakuan (P1, P2, P3). Masing-masing kelompok terdiri dari lima ekor tikus. Kelompok kontrol diberi pakan standar dan air minum, kelompok perlakuan diberi pakan standar, air minum, parasetamol, dan ekstrak kayu manis selama 21 hari. Pada hari ke-22, tikus dinekropsi, diambil darah dan organ heparnya untuk selanjutnya dibuat preparat histologi dan menghitung kadar SGOT-SGPT. Perubahan histopatologi yang diamati berupa degenerasi parenkimatosa, hidropik, dan nekrosis. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji One Way Anova. Analisis data menggunakan One Way Anova diperoleh hasil nilai sig. 0,039< 0,05, hal ini membuktikan bahwa rata-rata skor sel hepar yang rusak antar kelompok perlakuan berbeda signifikan. Hasil uji LSD menunjukkan bahwa rata-rata skor kerusakan hepar kelompok parasetamol berbeda dengan kelompok kontrol, P2, dan P3. Hasil nilai sig. 0,001< 0,05, untuk kadar SGOT-SGPT membuktikan bahwa kelompok parasetamol berbeda dengan kelompok kontrol, P2, dan P3. Hasil uji LSD kadar SGOT-SGPT menunjukkan bahwa kelompok P1 lebih tinggi daripada kelompok kontrol, P2, dan P3. Hasil uji regresi linier, dosis ekstrak kayu manis 320 mg/KgBB adalah dosis yang paling efektif, sehingga dengan ekstrak kayu manis dapat memperbaiki dan menurunkan kadar SGOT-SGPT hepar tikus yang diinduksi parasetamol. Cinnamonhasantioxidant activity. Antioxidant compoundscanbe usedas a compoundthat can inhibitorslow theoxidation process. The process of oxidationin the body ofone of them caused often consumedrugssuch asparacetamol. The negativeeffectsofoverdose ofparacetamolwouldcauseddamage tothe liver. This studyaimed to determinethe effect ofcinnamon extractonhistopathologicalpictureSGPTandSGOTparacetamol-induced ratliver. This study used a sample of 20 male Wistar rats aged 2-3 months with body weight ± 200 grams. The samples were divided into four groups, namely the control and treatment groups (P1, P2, P3). Each group consists of five rats. The control group was given the standard feed and drinking water, the treatment groups were given the standard feed, drinking water, paracetamol and cinnamon extract for 21 days. On day 22nd, the mice were sacrificed, blood and hepar organs were taken then made preparations for histology and calculate SGOT-SGPT. Histopathological changes were observed as parenchimatose degeneration, hydropic and necrosis. Data were analyzed by using One Way Anova. Data analysis using One Way Anova results obtained sig. 0.039 <0.05, this proves that the average scores of damaged liver cells differ significantly between treatment groups. LSD results indicate that the average score og liver damage paracetamol group different from the control group, P2, and P3. Results sig. 0.001 <0.05, for SGOT-SGPT proved that paracetamol group different from the control group, P2, and P3. LSD test results showed that the levels of SGOT-SGPT group P1 is higher than the control group, P2, and P3. Regression analysis, a cinnamomum dose of 320 mg/KgBW is the most effective dose, so that the cinnamon extract can improve and reduce levels of SGOT-SGPT paracetamol-induced rat liver.
Pengaruh Nikotin dalam Rokok Elektrik Terhadap Kadar MDA dan SOD pada Darah Tikus Nufus, Izzatun; Lisdiana, Lisdiana; Marianti, Aditya; Peniati, Endah
Life Science Vol 9 No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lifesci.v9i2.47159

Abstract

Electric cigarettes are cigarettes that operate with battery power to burn liquids to produce steam. One ingredient of electric cigarettes that is the same as that in tobacco cigarettes is nicotine. Nicotine is a substance that can cause a person to become addicted, so if a person consumes continuously the body can experience oxidative stress. This is indicated by an increase in MDA levels and a decrease in SOD levels. This study aims to determine the effect of nicotine in e-cigarettes on MDA and SOD levels in blood. The study was conducted on 30 male white rats of the Wistar strain divided into 5 groups, namely the control group (-), control (+), KP1 (electric cigarette with nicotine 3mg) and KP2 (electric cigarettes with nicotine 6mg), and KP3 (cigarettes electric with nicotine 9mg) and exposure to cigarette smoke for 30 days. Data were analyzed by non parametric kruskal wallis and Man Whiteney tests for MDA levels and one way anova test and LSD further testing for SOD levels. The results of the statistical analysis showed that MDA and SOD levels in the control group (-) were significantly different from all groups. The conclusion of this study is that nicotine has an effect on increasing MDA levels and decreasing SOD levels. Rokok elektrik merupakan rokok yang beroperasi dengan tenaga baterai untuk membakar cairan sehingga menghasilkan uap. Salah satu kandungan dari rokok elektrik yang sama dengan yang ada di rokok tembakau adalah nikotin. Nikotin merupakan suatu zat yang dapat menyebabkan seseorang menjadi kecanduan, sehingga jika seseorang mengonsumsi terus menerus maka tubuh dapat mengalami stress oksidatif. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan kadar MDA dan penurunan kadar SOD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nikotin dalam rokok elektrik terhadap kadar MDA dan SOD pada darah. Penelitian dilakukan pada 30 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol (-), kontrol (+), KP1 (rokok elektrik dengan nikotin 3mg) dan KP2 (rokok elektrik dengan nikotin 6mg), dan KP3 (rokok elektrik dengan nikotin 9mg) dan paparan asap rokok selama 30 hari. Data dianalisis dengan uji non parametric kruskal wallis dan Man Whiteney untuk kadar MDA dan uji one way anova dan uji lanjut LSD untuk kadar SOD. Hasil analisis statistik menunjukkan kadar MDA dan SOD pada kelompok kontrol (-) berbeda nyata dengan semua kelompok. Simpulan dari penelitian ini adalah nikotin berpengaruh pada peningkatan kadar MDA dan penurunan kadar SOD
Pengaruh Paparan Rokok Elektrik terhadap kadar GPx dan Catalase pada darah Tikus Agustin, Mira Putri; Lisdiana, Lisdiana
Life Science Vol 10 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lifesci.v10i1.47174

Abstract

Electric cigarettes are cigarettes that are used with battery power, but do not burn tobacco like ordinary cigarette products. Electric cigarettes were initially said to be safe for health because nicotine solutions contained in e-cigarettes only consist of a mixture of water, propylene glycol, flavor enhancing substances, the aroma of tobacco, and other compounds that do not contain tar, tobacco or other toxic substances common in tobacco cigarettes. Electric cigarettes contain free radical compounds that can cause oxidative stress. In conditions of oxidative stress, free radical compounds increase lipid peroxide. In normal enzyme activity, an increase in the concentration of substrate, namely the molecule hydrogen peroxide (H2O2) can increase enzyme activity. But when the active side of all enzymes binds to the substrate, the addition of the substrate cannot increase the speed of the next enzyme reaction, resulting in a decrease in enzyme activity. This study aimed to analyze the levels of GPx and catalase in rat blood exposed to electrocution cigarettes. The study was conducted on 30 male white rats of Wistar strain which were divided into 5 groups, namely K- (negative control), K + (positive control), KP1 (treatment 1), KP2 (treatment 2) and KP3 (treatment 3). The K + group is a positive control group with 3 cigarettes and KP1, KP2, KP3 electric cigarette treatment groups treated with e-cigarettes with a dose of nicotine 3 mg, 6 mg, 9 mg for 30 days. To find out the difference in GPx and catalase levels, each group was analyzed by using one way annova and LSD for parametric test, while for non-parametric tests using the kruskal wallis test and Mann Whitney test. The results of the analysis showed that all between groups K-, K +, KP1, KP2 and KP3 were significantly different, in the KP3 group had the level of Gpx (40.25 ± 2.03e) and catalase (2.46 ± 9.50e) which was the lowest due to exposure electric cigarette with the highest dose of nicotine which is 9 mg. Keywords: Electric cigarettes, GPx, catalase, Rokok elektrik, GPx, katalase Rokok elektrik adalah rokok yang digunakan dengan tenaga baterai, namun tidak membakar tembakau seperti produk rokok biasa. Rokok elektrik pada awalnya dikatakan aman bagi kesehatan karena larutan nikotin yang terdapat pada rokok elektrik hanya terdiri dari campuran air, propilen glikol, zat penambah rasa, aroma tembakau, serta senyawa-senyawa lain yang tidak mengandung tar, tembakau atau zat-zat toksik lain yang umum terdapat pada rokok tembakau. Rokok elektrik mengandung senyawa radikal bebas yang dapat menyebabkan stress oksidatif. Pada kondisi stress oksidatif, senyawa radikal bebas meningkatkan peroksida lipid. Dalam aktivitas enzim yang normal, peningkatan konsentrasi subtrat, yaitu molekul hidrogen peroksida (H2O2) dapat meningkatkan aktivitas enzim. Namun pada saat sisi aktif semua enzim berikatan dengan substrat, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim selanjutnya, sehingga terjadi penurunan aktivitas enzim. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar GPx dan katalase pada darah tikus yang dipapar rokok elktrik. Penelitian dilakukan pada 30 ekor tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu K- (kontrol negatif), K+ (kontrol positif), KP1 (perlakuan 1), KP2 (perlakuan 2) dan KP3 (perlakukan 3). Kelompok K+ merupakan kelompok kontrol positif dengan perlakuan rokok elektrik 3 batang dan kelompok KP1, KP2, KP3 merupakan kelompok perlakukan dengan rokok elektrik dosis nikotin 3 mg, 6 mg, 9 mg selama 30 hari. Untuk mengetahui perbedaan kadar GPx dan katalase setiap kelompok dilakukan analalisis data menggunakan uji one way annova dan LSD untuk parametrik sedangkan untuk non parametrik menggunakan uji kruskal wallis dan uji mann whitney. Hasil analisis menunjukkan semua antar kelompok K-, K+, KP1, KP2 dan KP3 berbeda nyata, pada kelompok KP3 memiliki kadar Gpx (40,25 ± 2,03e) dan katalase (2,46 ± 9,50e) yang paling rendah akibat dipapar rokok elektrik dengan dosis nikotin paling tinggi yaitu 9 mg. Keywords: Electric cigarettes, GPx, catalase, Rokok elektrik, GPx, katalase
Struktur Histopatologis Lambung Tikus Wistar yang Diberi Ekstrak Daun Singkong (Manihot utillisima Pohl.) secara Kronik WH, Nugrahaningsih; Luthfiani, Addina Nur; Lisdiana, Lisdiana; Peniati, Endah
Life Science Vol 10 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lifesci.v10i2.54459

Abstract

Cassava leaves contain sodium (Na), potassium (K), and iron (Fe) which can increase the body's blood pressure. In addition, the chemical content of cassava leaves can also act as an anti-hypertension agent. However, cassava leaves also contain hydrogen cyanide (HCN) which at certain doses can cause toxic effects. This study aims to determine the safety of long-term consumption by observing the damage to gastric organ cells in Wistar rats after administration of cassava leaf extract (Manihot uttilisima Pohl.) for 90 days. Cassava leaf extract was made by maceration method using distilled water as a solvent. This research is an experimental laboratory research with a posttest only control group research design. This study used 36 Wistar rats which were randomly divided into 4 groups consisting of group I (control) given 10 ml/w of distilled water, group II (treatment group) given cassava leaf extract 80 mg/bb, group III (treatment group) given cassava leaf extract 400 mg/bb, group IV (treatment group) was given cassava leaf extract 2000 mg/bb. Organ sampling was carried out after 90 days of treatment, all rats were killed by cervical dislocation, then their stomach organs were taken. To determine the histopathological structure between the control group and the treatment group, the data from the gastric histopathological test of Wistar rats were analyzed using descriptive analysis. did not affect the histopathological structure of the stomach of Wistar rats. Daun singkong mengandung natrium (Na), kalium (K), dan besi (Fe) yang mampu meningkatkan tekanan darah tubuh.Selain itu, kandungan kimia dari daun singkong juga dapat berperan sebagai agen anti hipotensi. Akan tetapi, pada daun singkong juga mengandung hidrogen sianida (HCN) yang pada dosis tertentu dapat menyebabkan efek toksik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keamananan konsumsi jangka panjang dengan melihat kerusakan sel organ lambung pada tikus Wistar setelah pemberian ekstrak daun singkong (Manihot uttilisima Pohl.) selama 90 hari. Ekstrak daun singkong dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut akuades. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitian postest only control group. Penelitian ini menggunakan 36 ekor tikus Wistar yang secara acak dibagi menjadi 4 kelompok terdiri dari kelompok I (kontrol) diberi akuades 10 ml/bb, kelompok II (kelompok perlakuan) diberi ekstrak daun singkong 80 mg/bb, kelompok III (kelompok perlakuan) diberi ekstrak daun singkong 400 mg/bb, kelompok IV (kelompok perlakuan) diberi ekstrak daun singkong 2000 mg/bb. Pengambilan sampel organ dilakukan setelah 90 hari perlakuan, semua tikus dimatikan denggan cara dislokasi cervicalis, kemudian organ lambungnya diambil. Untuk mengetahui struktur histopatologi antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan data hasil uji histopatologi lambung tikus Wistar dianalisis menggunakan analisis deskriptif.Hasil penelitian menunjukan pemberian ekstrak daun singkong secara oral selama 90 hari pada dosis 80mg/bb,400 mg/ bb, dan 2000 mg/ bb tidak memberikan pengaruh pada gambaran struktur histopatologi lambung tikus Wistar.
Efektivitas Pemberian Tepung Maggot BSF (Black Soldier Fly) pada Pakan terhadap Kualitas Telur Burung Puyuh Lailatun Nisa' Nisa'; Endah Peniati; Aditya Marianti; Lisdiana Lisdiana; Wulan Christijanti
Life Science Vol 12 No 1 (2023): May 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lifesci.v12i1.65203

Abstract

Tepung ikan mempunyai harga yang relative tinggi, sehingga diperlukan penambahan pakan dengan kandungan protein yang tidak kalah dengan tepung ikan seperti tepung maggot Black Soldier Fly (BSF). Maggot Black Soldier Fly (BSF) merupakan larva lalat Hermetia Illucens yang dapat digunakan sebagai sumber pakan protein yang sangat baik. Tujuan penelitian yaitu menganalisis efektivitas tepung maggot BSF yang dicampur dalam pakan terhadap indeks kuning telur, bobot telur, diameter telur, dan kadar protein telur burung puyuh. Metode penelitian yang digunakan menggunakan rancang acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan. Puyuh dipelihara selama 3 bulan. Data dianalisis secara statistic, apabila ada perbedaan pengaruh dintara perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan kualitas telur burung puyuh yang diberikan pakan berupa tepung maggot memiliki pengaruh yang berbeda nyata secara signifikan antara tiap perlakuan. Simpulan yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa tepung maggot dapat meningkatkan kualitas telur burung puyuh.
Aktivitas Antioksidan Daun Kelor (Moringa oleifera) pada Tikus Diabetik Induksi Aloksan Yudi Priyanto; Wulan Christijanti; Lisdiana Lisdiana; Aditya Marianti
Life Science Vol 12 No 1 (2023): May 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lifesci.v12i1.65968

Abstract

Hiperglikemia sebagai indikator penyakit diabetes melitus merupakan kondisi gula darah yang melebihi kadar normal yang menghasilkan radikal bebas (ROS) sebagai stress oksidatif yang akan ditangani oleh antioksidan endogen terutama superoksida dismutase (SOD), Glutationin peroksidase dan katalase. Stres oksidatif akan menyebabkan reaksi peroksidasi lipid yang menghasilkan Malondialdehid (MDA). Antioksidan eksogen pada daun kelor dapat berpotensi sebagai penangkal radikal bebas. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis aktivitas antioksidan daun kelor (moringa oleifera) pada tikus diabetik yang di induksi aloksan. Kondisi Hiperglikemia didapatkan dengan penginduksian aloksan 125 mg/KgBB. Rancangan penelitian ini merupakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan hewan coba sebanyak 24 ekor tikus galur wistar. Tikus dibagi kedalam 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol atau tikus hiperglikemia (K), kemudian tikus hiperglikemia yang diberi perlakuan dengan ekstrak daun Moringa oleifera pada dosis 200 mg/KgBB (P1), 400 mg/KgBB (P2) dan 600 mg/KgBB (P3). Perlakuan dilakukan dengan pemberian ekstrak daun kelor sebanyak masing-masing dosis secara per oral selama 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar MDA pada kelompok K memiliki kadar MDA tertinggi (9,77 mmol/ml) dan semakin menurun sejalan dengan ditambahkannya dosis ekstrak daun kelor yaitu P1 (5,91 mmol/ml), P2 (4,10 mmol/ml), dan P3 (2,70 mmol/ml). Sedangkan aktivitas enzim SOD kelompok K merupakan yang terrendah yaitu 19,05% dan meningkat seiring dengan jumlah pemberian ekstrak daun kelor, yaitu P1 (32,67%), P2 (55,06%), dan P3 (62,37%). Simpulan yang diambil adalah ekstrak daun kelor dapat membantu menurunkan kadar MDA dan meningkatkan Kadar SOD.
Kadar Leptin Balita Stunting yang Diberi Makanan Tambahan Berbasis Daun Kelor dan Ikan Laut Nirmala Al Fatiah; Ari Yuniastuti; Nugrahaningsih WH; Lisdiana Lisdiana
Life Science Vol 13 No 1 (2024): May 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/lifesci.v13i1.76891

Abstract

Leptin plays a role in regulating the growth of bones and other body tissues. Leptin can affect the epiphyseal growth zones in long bones, contributing to height growth. The aim of this research is to analyze leptin levels and body height in toddlers before and after giving additional food based on Moringa leaves and sea fish. The supplementary feeding intervention was carried out for 10 weeks on 30 toddlers with stunted and very stunted nutritional status at the Sedan Community Health Center, Rembang Regency. Leptin levels in the blood were analyzed using ELISA, height measurements were carried out using a stadiometer, determination of nutritional status was guided by the PERMENKES regarding 2020 child anthropometry standards, and data analysis used the SPSS program. The results of the study showed that the average leptin level decreased and the average body height increased after the intervention of providing additional food based on Moringa leaves and sea fish. Thus, it can be concluded that decreasing leptin levels can cause a decrease in fat and adipogenesis which results in increased bone formation in the form of increased height in stunted toddlers at the Sedan Community Health Center, Rembang Regency.
Co-Authors A. Muslim A’yun, Qurrota Abdurrahman Arif AD Safarina Aditya Marianti Adystia, Yusdike Afifah, Miftah Afifah, Tutik Afridah, Ayu Agus Ernawati Agus Ernawati Agustin, Mira Putri Ahsan, Moh Aini Sa’adah Aisal, Naufal Yurfana Alfan, Dheny Choirul Ali Sunarso Alimah, S Alma, Wildha Amala, Khilya Mufrida Ana Fatonah, Ana Andreas Priyono Budi Prasetyo Andryan Setyadharma Anggraeni, Diah Arum Anggraini, Weni Anggrayny, Devrynda Bela Ani Rusilowati Anik Rahmawati Anisa Putri Anita Fitriyanti Aplianto, Andika Ari Yuniastuti Arief Wicaksono, Arief Arsi, Arsi Asteriniah, Femi Astuti Widodo, Riza Puji Aulia, Annisa Risqina Putri Austin, Trecy Bambang Gunawan Bambang Subali Berlian, Ong BUDI TJAHJONO Caswito, Ade Chairat, Arief Suardi Nur Chandra Irsan Cindy Devina Gaviota Nusantari, Cindy Devina Gaviota Danantyo, Hegin DB, Timbul Petrus Deby Chintia Hestiriniah Dewi Prastiwi Dian Anggraini Dian Dwi Hapsari, Dian Dwi Diany Putri Partiwi Saladin Diany Putri Pratiwi Dinda Fuji Islamiyanti Dwi Handayani Dyah Rini Indriyanti Edward Louis Krey Eka Nurrohmah Khumairoh Eling Purwantoyo Elis Risyanti Elisa, Dwiba Ellianawati, Ellianawati Endah Peniati Endah Wulansari Endang Susilaningsih Erfan Efendi Erika Rahmawati Erlianti, Susi Erlianti, Susi Fadlillah, Umi Fahmiyati, Masitoh Arif Fajarsari, Nurida A’sha Fauziah, Ismarlini Nur Fauziah, Ismarlini Nur Febriana, Ayu Kurnia Febrianza, Muhammad Ferahwati, Ferahwati Firmansyah, Gerry Fitria, Nabila Soviatul Gandi Adi Nugroho, Gandi Adi Gumilar, Rena Prihatna Habibur Rahman, Ahmad Yanuar Hanifah, Ishfi Zakiyatul Hanifah, Ishfi Zakiyatul Haris, Amnan Hartadiyati WH, Eny Ika Martiningsih, Ika Ike Anita, Ike Indah Fajarini Sri Wahyuningrum, Indah Fajarini Sri Inne Miftah Dewi Islamy, Diah Putri Isnatul, Via Istikhomah Istikhomah, Istikhomah Ita Dwi Rafita, Ita Dwi Ivana Ivana Jiwanjaya, Yoga Joko Sutarto Juniarsyah, Ivan Jusnita Sari Krispinus Kedati Pukan Kuntoro Budiyanto, Kuntoro Lailatun Nisa' Nisa' Lishapsari Prihatini Lupitasari, Laksita Luthfiani, Addina Nur Maharani, HS Mardianto Mardianto Maridah Nurjanah, Maridah Marleni Marleni Marzuki Marzuki Mat Syuroh Mei Lestari, Mei Mufidah, Fadhilatunnisa Muhammad Ridwan Muliawati, Imelda Mulyani ES, Sri Mulyo Widodo, Agung Munadhiroh, Siti Murbangun Nuswowati Nasrudin, Ahmad Nasrullah Nasrullah Niken Subekti Niken Wulandari Ning Setiati Ning Setiati Ning Setiati Nirmala Al Fatiah Nisa, Nabila Aulia Nofitasari, Ayu Noor Aini Habibah Novaria, Eva Novi Latifa Nufus, Izzatun Nufus, Zakiyatun Nugrahanigsih WH Nugrahaningsih Nugrahaningsih Nugrahaningsih WH Nugrahaningsih WH, Nugrahaningsih Nugroho Edi Kartijono Nur Rahayu Utami Nuraini, Liya Aliyah P Widiyaningrum Panjaitan, Bagus Ade Dinata Parjiyo, Parjiyo Parmin - Pramesti Dewi Prayudi Prayudi Prinka Resti Arudya Sesya, Prinka Resti Arudya Priyantini Widiyaningrum Purwati, Linda Putra, Desvi Triansyah Putra, Ngurah Made Dharna Putri Oktaviani Putri, Mileinia Sukoco Qudsiya, Reefa Qudsiya, Reefa Raga Fadhashar, Raga Rahmat Pratama, Rahmat Ramadhani, Kharisma Riski Retno Sri Iswari Riris Nurindriani Dwi Meiatun, Riris Nurindriani Rizki Raharyu Noviami, Rizki Raharyu Rizki Raharyu, Rizki Ruqoyah, Umu Sa'adah, Laila Nur Sa'diyyah, Ida Himmatus Saefa Novitasari, Saefa Safitri, Leni Safitri, Sabilla Tian Salsabila, Jihan Rambu Santy, Monica Sari, Sasmita Sekar Maya Wijaya M Sekar Maya Wijaya M Shalsabila, Fitria Shanty Oktavilia Sigit Saptono Siti Harnina Bintari Siti Qomariah, Siti Sofiah Sofiah Sri Haryani, Sri Haryani Sri Mulyani Endang Susilowati, Sri Mulyani Endang Sri Ngabekti Sri Sukaesih Sri Susilogati Sumarti SRI WARDANI Suharto Linuwih Sukamto Sukamto Sunyoto Eko Nugroho, Sunyoto Eko Supriyanto Supriyanto Susilo Susilo Suwandi Suwandi Syafarman, Syafarman Trihandayani, Trihandayani Tugiyati, Tugiyati Tyas Agung Pribadi, Tyas Agung Ulfaa, Irma Ulin Nuha, Ulin Virtanti, Uji Wafi, Mumtaz Al Wahidin Wahidin WH Nugrahaningsih WH, Nugrahaningsih Widyaningrum, Priyantini Widyaningrum, Priyantini Widyastuti, Novi Wiradani, Liviana Putri Wiwi Isnaeni Wiyanto - Wulan Christijanti Yanti, Andi Astri Yudi Priyanto Yusdike Adystia Yuwono, R Sapto Yuwono, Sapto