Claim Missing Document
Check
Articles

PELATIHAN TAI CHI DAN PELATIHAN AI CHI SAMA-SAMA MENINGKATKAN PERFORMA DUAL TASK PADA LANSIA Andy Sirada; I Putu Gede Adiatmika; Muhammad Ali Imron; I Putu Adiartha Griadi; I Made Muliarta; Putu Astawa
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 1 (2020): Volume 8, No. 1, Januari 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.241 KB) | DOI: 10.24843/spj.2020.v08.i01.p01

Abstract

Pendahuluan: Aktifitas yang dilakukan seseorang dalam kesehariannya tidak lepas dari aktifitas multitasking dimana pada aktifitas tersebut minimal seseorang harus mampu melakukan dua aktifitas sekaligus (dualtask), lansia dengan gangguan kognitif atau tidak mampu melakukan aktifitas ganda atau dualtask mempunyai resiko jatuh yang tinggi. Salah satu tindakan untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan dualtask pada lansia adalah dengan latihan Tai Chi. Tai Chi dan Ai Chi merupakan dua metode latihan yang terbukti mampu meningkatkan kualitas hidup lansia dimana mengurangi resiko jatuh salah satunya. Tujuan penelitian untuk membuktikan apakah ada perbedaan pelatihan Tai Chi dan pelatihan Ai Chi dalam meningkatkan performa dual task pada lansia. Metode: Penelitian dilakukan selama 6 minggu di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram Lombok dimana sampel penelitian adalah pasien poliklinik fisioterapi yang berusia 60-80 tahun. Penelitian menggunakan rancangan two group pre and post test design dengan jumlah sampel 34 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu Kelompok Ai Chi (n = 17) dan Kelompok Tai Chi (n =17). Performa dual task diukur menggunakan time up and go test (TUG) dual task. Hasil: Nilai performa dualtask pelatihan Tai Chi dan pelatihan Ai Chi meningkat bermakna dengan nilai p<0,05. Nilai performa dual task setelah pelatihan Tai Chi dan pelatihan Ai Chi tidak berbeda bermakna dengan nilai performa dual task p>0,05. Simpulan: Pelatihan Tai Chi dan Pelatihan Ai Chi mempunyai efek yang sama dalam meningkatkan performa dual task pada lansia.
LATIHAN JALAN TANDEM LEBIH MENINGKATKAN KESEIMBANGAN LANSIA DARIPADA LATIHAN BALANCE STRATEGY I Gusti Ayu Sri Wahyuni Novianti; I Made Jawi; Muthia Munawaroh; I Putu Adiartha Griadhi; Made Muliarta; Muh. Irfan
Sport and Fitness Journal Volume 6, No.1, Januari 2018
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.834 KB) | DOI: 10.24843/spj.2018.v06.i01.p15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan latihan jalan tandem lebih meningkatkan keseimbangan lansia daripada latihan balance strategy. Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan penelitian Pre and Post Test Two Group Design yang dilakukan pada bulan Januari sampai Februari tahun 2017 dan populasinya adalah lansia di Banjar Umacandi, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi dengan umur 60–74 tahun. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Sampel penelitian berjumlah 12 orang pada kelompok 1 dan 2. Pada Kelompok 1 diberikan latihan jalan tandem dan Kelompok 2 diberikan latihan balance strategy. Keseimbangan lansia diukur menggunakan Berg Balance Scale. Hasil penelitian pada Kelompok 1 diperoleh nilai rerata peningkatan keseimbangan sebelum latihan 40,67±4,09 dan setelah latihan 52,50±2,84. Kelompok 2 diperoleh nilai rerata peningkatan keseimbangan sebelum latihan 40,33±3,98 dan setelah latihan 48,83±3,85. Uji beda nilai rerata setelah latihan ditemukan bahwa peningkatan keseimbangan pada Kelompok 1 lebih besar daripada Kelompok 2 dengan dengan persentase sebesar 29% pada Kelompok 1 dan 21% pada Kelompok 2. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa latihan jalan tandem lebih efektif dalam meningkatkan keseimbangan daripada latihan balance strategy pada lansia.Kata Kunci: lansia, keseimbangan, jalan tandem, balance strategy
KOMBINASI PULSED SHORTWAVE THERAPY DAN NEURODYNAMIC MOBILIZATION LEBIH EFEKTIF MENURUNKAN DISABILITAS PUNGGUNG DIBANDINGKAN KOMBINASI PULSED SHORTWAVE THERAPY DAN LUMBAR SPINE STABILIZATION EXERCISE PADA PASIEN HERNIA NUKLEUS PULPOSUS LUMBOSAKRAL Made Hendra Satria Nugraha; Susy Purnawati; Muh. Irfan; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra; I Made Muliarta; Wahyuddin -
Sport and Fitness Journal Volume 7, No.1, Januari 2019
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.683 KB) | DOI: 10.24843/spj.2019.v07.i01.p05

Abstract

ABTSRACT Introduction: Herniated Nucleus Pulposus (HNP) is a pathological condition in which there is protrusion of the annulus fibrosus and nucleus pulposus into the lumen of the vertebral canal. Objective: The goal of this study is to determine the effectiveness of combination of pulsed shortwave therapy and lumbar spine stabilization exercise with combination of pulsed shortwave therapy and neurodynamic mobilization in decreasing low back disability in lumbosacral herniated nucleus pulposus patients at Denpasar and Badung Physiotherapy Clinic. Methods: The study used was an experimental method. Pre-test and post-test control group design is the design of this study. This study used 28 subjects were divided into two groups. The control group consist of 14 subjects received a combination of pulsed shortwave therapy and lumbar spine stabilization exercise while the treatment group consist of 14 subjects received a combination of pulsed shortwave therapy and neurodynamic mobilization. Intervention is given 2 times a week for 4 weeks. Sampling methods used in this study was simple random sampling. The low back disability is measured by a modified oswestry disability index. Result: The normality test of the data was tested using Saphiro-Wilk Test and homogeneity test of the data was tested with Levene's Test. Wilcoxon sign rank test results obtained significant differences in the control group with the value of p = 0.001, as well as in the treatment group found a significant difference with the value of p = 0.001. Post-test results with mann-whitney u-test showed a significant difference between the control group and the treatment group where p = 0.044 with the percentage of 48.53% in the control group and 54.88% in the treatment group. Conclusion: Based on the results of this study it can be concluded that the combination of pulsed shortwave therapy and neurodynamic mobilization is more effective than the combination of pulsed shortwave therapy and lumbar spine stabilization exercise in reducing low back disability in patients with lumbosacral herniated nucleus pulposus at the Denpasar and Badung Physiotherapy Clinic.Keywords: lumbosacral herniated nucleus pulposus, low back disability, pulsed shortwave therapy, neurodynamic mobilization, lumbar spine stabilization exercise
LUMBOPELVIC STABILIZATION EXERCISE LEBIH MENURUNKAN DISABILITAS DIBANDINGKAN DENGAN WILLIAM’S FLEXION EXERCISE PADA PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK M. Widnyana; Luh Made Indah Sri Handari Adiputra; Wahyuddin -; Bagus Komang Satriyasa; I Made Muliarta; Sugijanto -
Sport and Fitness Journal Volume 6, No.1, Januari 2018
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.686 KB) | DOI: 10.24843/spj.2018.v06.i01.p06

Abstract

Pendahuluan: Nyeri punggung bawah (NPB) miogenik adalah perasaan tidak nyaman di daerah punggung bawah yang disebabkan oleh faktor otot itu sendiri atau faktor patologis lainnya yang menyebabkan terjadinya disabilitas. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui lumbopelvic stabilization exercise lebih menurunkan disabilitas dibandingkan dengan William’s flexion exercise pada pasien NPB miogenik. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan pre dan post test group design. Subyek dalam penelitian ini adalah pasien yang mengeluh NPB miogenik sebanyak 28 orang yang berumur 30-55 tahun. Subjek terbagi menjadi 2 kelompok, dimana Kelompok 1 (n = 14) diberikan intervensi lumbopelvic stabilization exercise sedangkan Kelompok 2 (n = 14) diberikan intervensi William’s flexion exercise. Diberikan perlakuan 3 kali seminggu selama 4 minggu. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Level disabilitas diukur dengan modified oswestry disability index. Hasil: Uji Paired Sample T-test data disabilitas pada Kelompok 1 dan Kelompok 2 didapatkan hasil 17,00+7,20 dan 24,29+9,58 dengan nilai p=0,000 yang menunjukkan pada kedua kelompok terdapat perbedaan yang bermakna. Uji Independent Samples Test Kelompok 1 dan Kelompok 2 menunjukkan hasil p=0,031 yang berarti bahwa ada perbedaan bermakna pada penurunan disabilitas. Simpulan: lumbopelvic stabilization exercise lebih menurunkan disabilitas dibandingkan dengan William’s flexion exercise pada pasien NPB miogenik.Kata Kunci: Nyeri punggung bawah miogenik, Lumbopelvic stabilization exercise, William’s flexion exercise
PERBEDAAN KEBUGARAN FISIK DAN ASPEK AFEKTIF SEBAGAI EFEK DARI PELATIHAN KIDS ATHLETICS DAN PERMAINAN TRADISIONAL MEGALA-GALA Yohanes Seran; N. Adiputra; Susy Purnawati; I Made Jawi; Made Muliarta; Putu Adiartha Griadhi
Sport and Fitness Journal Volume 5, No.2, 2017
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.455 KB)

Abstract

Background: Lack of physical activity is often caused by a lack of motivation as well as children today are more interested in modern games or online games. Objective: The purpose of this study was to determine differences in physical fitness and affective aspects as the effect of training kids athletics and traditional games Megala-gala on male students of SDN 14 Pemecutan Denpasar. Method: This research uses experimental design, Pre-Post test Control Group Design on 24 students aged 10-12 years. Were selected randomly and were divided into 2 groups. The first group was given training kids athltics and Group II was given the traditional game Megala-gala. Training is given three times a week for 6 weeks. Physical fitness was measured using a test run of 600 meters, while affective measured after training using a questionnaire. Ananlisis use significance level 0, 05. Result: The results of this study indicate that there are significant differences in physical fitness and affective aspects after intervention between groups with p = 0.00, but it also found significant differences in each group with a value of p = 0.00. Group I found a mean baseline of 3.24 ± 0.07 minutes increased to 2.38 ± 0.15 minutes (enchancement 26%) and in Group II preliminary data increased by 3.24 ± 0.11 minutes to 2.98 ± 0.11 minutes (enchancement 8%). On the affective aspects significant differences in; cooperation and responsibility with a value of p <0.05. Conclusion: It was concluded that training kids athletics further improve the physical fitness than the traditional game-Megala-gala but kids athletics training no more effect on the affective aspect than traditional game Megala-gala.
KOMBINASI MOBILIZATION WITH MOVEMENT DAN HOLD RELAX EXERCISE LEBIH BAIK DIBANDINGKAN KOMBINASI MOBILIZATION WITH MOVEMENT DAN ACTIVE RESISTANCE EXERCISE DALAM MENURUNKAN DISABILITAS PADA KASUS FROZEN SHOULDER IDIOPATIK DI DENPASAR AA Lanang Dananjaya Putra Dewa WA; Ketut Tirtayasa; Sugijanto Sugijanto; Dewa Putu Gde Samatra; I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti; I Made Muliarta
Sport and Fitness Journal Vol 9 No 1 (2021): Volume 9, No. 1, Januari 2021
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/spj.2021.v09.i01.p01

Abstract

Frozen shoulder idiopatik adalah gangguan pada sendi glenohumeral bahu yang mengalami peradangan sehingga menyebabkan nyeri kronis, membatasi gerakan sendi bahu dalam melakukan aktivitas fungsional. Beberapa metode yang dapat menurunkan gejala yang ditimbulkan diantaranya mobilization with movement (MWM), hold relax exercise (HRE) dan active resistance exercise (ARE) dengan mengurangi rasa nyeri dan disabilitas pada sendi bahu serta meningkatkan kekuatan otot pada area bahu. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan kombinasi MWM dan HRE lebih baik daripada kombinasi MWM dan ARE dalam menurunkan disabilitas bahu pada pasien frozen shoulder idiopatik. Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan pre test and post test two group design. Pelaksanaan di klinik Fisioterapi Denpasar pada bulan Januari sampai Februari 2020. Sampel berjumlah 18 orang terdiri dari 11 orang perempuan dan 7 orang laki-laki yang dibagi secara acak dalam 2 Kelompok perlakuan. Kelompok I diberikan kombinasi MWM dan HRE dan Kelompok II diberikan kombinasi MWM dan ARE. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPADI. Hasil penelitian yaitu kombinasi MWM dan HRE dapat menurunkan disabilitas pada frozen shoulder idiopatik dengan nilai signifikansi p < 0,05 dengan nilai 74,18 menjadi 50,16, kombinasi MWM dan ARE dapat menurunkan disabilitas pada frozen shoulder idiopatik dengan nilai signifikansi p < 0,05 dengan nilai 72,61 menjadi 57,86. Simpulan dari penelitian ini adalah kombinasi MWM dan HRE lebih baik daripada kombinasi MWM dan ARE dalam menurunkan disabilitas bahu pada kasus frozen shoulder idiopatik dengan nilai signifikansi p < 0,05.
CORE STABILITY EXCERCISE LEBIH BAIK DIBANDINGKAN MCKENZIE EXCERCISE DALAM PENURUNAN DISABILITAS PASIEN NON-SPECIFIC LOW BACK PAIN Ganesa Puput Dinda Kurniawan; I Made Muliarta; Sugijanto -; I Made Ady Wirawan; Susy Purnawati; Wahyudin -
Sport and Fitness Journal Volume 5, No.3, 2017
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.931 KB) | DOI: 10.24843/spj.2017.v05.i03.p05

Abstract

Non-specific low back pain is the symptom of lower back pain that occurs without an obvious cause, the diagnosis is based on exclusion of specific pathology. Non-specific low back pain can result in pain, muscle spasm and muscle imbalance, it can decrease the stability of the abdominals and lower back, limitation in lumbar mobility , changes posture, and it’s couse make disability in patients with non-specific low back pain. Exercise therapy for non-specific low back pain is high recommend to increased stability and correct posture of the spine, for this case thsth can be used for exercise therapy is like McKenzie exercises and core stability exercise. The purpose of this study is to determine the core stability excercise better than McKenzie excercise for release in reduce patient disability in non-specific low back pain. This research applied experimental research method with Pre and Post Test Control Group Design. The research was conducted in Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. There were 32 subjects taken for this research. Disability was measured by oswestry disability index (ODI) before and after treatment. They were divided into two treatment groups consisting of core stability 16 subject for the Mckenzie exercise is 16 and the frequens are 2 times a weak in a month. Statistical test results obtained, have a decline ODI score at the first group have done with a value of p = 0.000 and the second gorup with p = 0.000. it means that both of the group are significantly improve functional activity. From the comparative test data by t-test using the data difference in both groups p value <0.05, which means indicated that there is a significant difference. Therefore, the conclusion of this research indicated thar the core stability excercise better than McKenzie excercise for release in reduce patient disability in non-specific low back pain. The study is expected to benefit in patients with non-specific low back pain in reducing disability.
PENAMBAHAN PELATIHAN LARI AEROBIK, BACK-UP DAN SIT-UP PADA PELATIHAN SKILL LEBIH MENINGKATKAN ELO RATING Hairudin -; I Putu Gede Adiatmika; Ketut Tirtayasa; I Made Jawi; Made Muliarta; Ni Nyoman Ayu Dewi
Sport and Fitness Journal Volume 5, No.2, 2017
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.899 KB)

Abstract

Background: Chess is one of games played by two people opposite by moving chessman on chessboard. Chess players should have theory, experience, instructor of chess and maximal physic so can achieve optimal and improve elo rating. Purpose: This research aims to know is: training addition aerobic run, back-up, sit-up on skill training is better to improve elo rating compared to skill training only to chess co-curricular students. Methods: The experimental research is disigned to use the randomized pretes post test control group design. Research sample are chess co-curricular students SMP Negeri 4 Denpasar 32 people. Sample tobe 2 groups, group I is given training airobic run back-up, sit-up, and skill for 6 weeks with training frequency 3 times a week, and group II is given skill training only for 6 weeks with training frequency 3 times a week. Before and after 6 weeks training, all sample follows Switzerland rapid chess championship 5 rounds. Results: Average rate elo rating of 2 groups is analysis. Based on analysis result, is known that average rate elo rating group I before 1198,75 and after training 1235,75, differently in meaning (p < 0,05). Rate of elo rating group II before 1198,75 and after training 1162,88, differently in meaning (p < 0,05). Average elo rating of 2 groups, differently in meaning (p < 0,05). It means training addition aerobic run, back-up, sit-up has improve elo rating. Conclusion: Conclusion is that training addition aerobic run, back-up, sit-up on skill training is better in improving elo rating than skill training on chess co-curricular student.
PEMBERIAN ALAS DUDUK DAN MC KENZIE EXERCISE DAPAT MENURUNKAN KETEGANGAN OTOT DAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL SERTA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADA PENGUKIR KENDANG TAMBUR DI UD. BUDI LUHUR GIANYAR Arfian Hamzah; Susy Purnawati; I Made Muliarta; Ida Bagus Adnyana Manuaba; Nyoman Adiputra; Made Sudarma
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 4 No 2 (2018): Volume 4 No 2 Desember 2018
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEI.2018.v04.i02.p04

Abstract

Karakteristik pengukir kendang tambur dilakukan dengan posisi duduk di lantai, sikap kerja membungkuk selama 8 jam dan 6 hari dalam seminggu. Hal inilah yang memicu timbulnya keluhan pegal yang dirasakan terutama pada bagian punggung bawah. Intervensi dengan pemberian alas duduk berupa matras serta upaya preventif berupa Mc Kenzie exercise dapat mengurangi ketegangan otot erector spinae dan keluhan muskuloskeletal akibat proses kerja. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian alas duduk dan Mc Kenzie exercise dapat menurunkan ketegangan otot dan keluhan muskuloskeletal serta meningkatkan produktivitas pada pengukir kendang tambur di UD. Budi Luhur Gianyar. Penelitian ini merupakan true eksperimental, dengan rancangan sama subjek. Periode 1 subjek diberi perlakuan dengan kondisi kerja konvensional. Periode 2 subjek diberi perlakuan dengan pemberian alas duduk berupa matras dan Mc Kenzie exercise. Di antara ke dua tahap tersebut, diberikan washing out period dan adaptasi. Ketegangan otot erector spinae diukur dengan alat ­Surface Electromyography (SEMG), keluhan muskuloskeletal diukur dengan kuesioner Nordic Body Map dan produktivitas berdasarkan perbandingan antara input dan waktu dengan output. Efek intervensi dianalisis dengan uji Wilcoxon dan uji T-paired. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan ketegangan otot erector spinae sebesar 21,39% (p<0,05), penurunan keluhan muskuloskeletal sebesar 29,52% (p<0,05) dan peningkatan produktivitas sebesar 22,13% (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa pemberian alas duduk dan Mc Kenzie exercise dapat menurunkan ketegangan otot dan keluhan muskuloskeletal serta meningkatkan produktivitas pada pengukir kendang tambur di UD. Budi Luhur Gianyar. Sehingga disarankan untuk diterapkan pada industri pengukir kendang tambur, untuk meminimalkan ketegangan otot dan keluhan muskuloskeletal akibat proses kerja mengukir.
KOMBINASI PENAMBAHAN SHIELDING TIMBAL MESIN FLUOROSCOPY BAGASI DAN PENGATURAN JARAK PEKERJA TERHADAP SUMBER RADIASI MENURUNKAN PAPARAN RADIASI SINAR X DAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA SCREENING DI BANDARA INTERNASIONAL X Maghfirotul Iffah; I Putu Gede Adiatmika; I Wayan Bandem Adnyana; I Dewa Putu Sutjana; I Made Muliarta; Ida Bagus Alit Swamardika
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 4 No 1 (2018): Volume 4 No 1 Juni 2018
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEI.2018.v04.i01.p01

Abstract

Screening is ordinary process airport passanger was machine baggage. X-ray radiation gives impact to eye because eye sensitive of radiation. Many kinds of eye strain symptom got by screening worker such eye poignant. It is neressary to give intervention to decrease the radiation exposure and eye strain for worker by increasing lead shielding on the fluoroscopy machine baggage and setting of worker distance toward the source of radiation. Experimental research with pre-post test control group design. A sampel of 30 people were taken with a simple randomized method which was subdivided into group 1 as a control group without the additional treatment of lead shielding and working distance regulation of the radiation source, group 2 with the addition of a shielding and setting distance as far as 2 m. the study was conducted in August 2017. The variables evaluated were exposure to the received radiation of workes and the strain of the workers eyes. The result of the research is a combination of lead shielding on machine baggage fluoroscopy and setting of working distance to X ray source at X International Ariport significantly (p<0,05) in decreasing radiation exposure received by worker equal to 74,59% and worker eye strain 68,85% for a distance of 1,5 m and decreased radiation exposure to the workers as much as 93, 69% and the eye strain on the worker 89,79% at a distance of 2 m from the radiation source. Concluded that the combination of increasing lead shielding and the setting of worker distance toward the source of radiation decrease thr radiation exposure and eye strain on the screening worker at X International airport.
Co-Authors A.A.Istri Firasti Widyaratni A.A.Ngurah Wisnu Nayaka Putra AA Lanang Dananjaya Putra Dewa WA adiartha g Agha Bhargah Agus Suarjaya Putra Alex Pangkahilla Ali Imron Anak Agung Ayu Ngurah Susraini Anak Agung Fridami Dewi Andreany Kusumowardani Andy Sirada annie minerva datui Arfian Hamzah Ari Wibawa Ari Wibawa Asshiddiqie Chirac Sepakat Purba Ayunindya, Dewa Ayu Agung Megaretha Bagus Komang Satriyasa Bella Noviantika Bertha Melyana Boki Jaleha Catherina . D A inten Dahlan Abdullah Damayanti, Ni Kadek Ayu Maya Daryono . . Deny Sutrisna Wiatma Desak Made Wihandani Dewa Ayu Eka Wahyuni Dewa Gede Putra Angga Pradnyana Dewa Putu Gde Samatra Dewi, Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Diahningrum, Sylvi Dio Septiyan Helmi Dionisius Wora Dw P. Sutjana Dwi Halim Kevin Gautama Dyno Aryo Christanto Enny Wulandari Felicia Holil Gabriela Queensanya Lienardy Ganesa Puput Dinda Kurniawan Gde Ngurah Idraguna Pinatih Gusti Agung Gede Rama Wintara Gusti Made Agung Mega Utama Hairudin - Herman Saputra Herman Saputra I Dewa Ayu Agung Diah Sutarini I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti I Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti I Dewa Putu Sutjana I Gede Bagus Bhaskara Wijaksana I Gede Bayu Utama Putra I Gede Donny Hendrawan I Gede Koko Gustrawan I Gede Widyatmika Pratama I Gusti Agung Ayu Narita Savitri I Gusti Ayu Putu Armayanthi I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi I Ketut Suada I Komang Suciptha Gago I Made Adi Widiantara I Made Ady Wirawan I Made Ari Samudera I Made Astika Yasa I Made Dhita Prianthara I Made Dwi Ariyuda I Made Gotra I Made Jawi I Made Krisna Dinata I Made Niko Winaya I Made Wahyu Palguna I Made Winarsa Ruma I Made Wirya Sastra I Made Wisnu Saputra I Nengah Sandi I Nyoman Adi Putra I Nyoman Mangku Karmaya I Putu Adiartha Griadhi I Putu Gde Surya Adhitya I Putu Gede Adiatmika I Putu Gede Andyka Yasa I Putu Gede Windhu Saputra I Putu Prisa Jaya . I Putu Putra Suarsana I Putu Sutha Nurmawan I Wayan Bandem Adnyana I Wayan Juli Sumadi I Wayan Sugiritama I Wayan Surata I Wayan Weta I.A. Pascha Paramurthi Ida Ayu Dyah Yusa Dhammayanthi Ida Ayu Intan Kartika Dewi Ida Ayu Made Pradnyanini Ida Bagus A. Swamardika Ida Bagus Adnyana Manuaba Ida Bagus Ngurah Ida Bagus Ngurah Ihsan, Muammar Ika Fitri Wulan Dhari Iman Santoso indah adiputra Indira Vidiari J Indra Lesmana Indrasuari, A.A Istri Diah Ivana Juliarty Sitanggang J. A. Pangkahila Jasmine Kartiko Pertiwi Jhon Roby Purba K Tirtayasa K Tirtayasa K tirtayasa K. Tirtayasa Kadek Kristina Harum Lasmi Katrin Rotua Simbolon Ketut Laksmi Puspa Dewi Ketut Tirtayasa Ketut Trisandy Khaerul Anam Komang Tri Adi Suparwati Kunjung Ashadi Kusumaningrum, Cornelia Ayu Laily Mita Andriana Liza Ariani Luh Ayu Widayanti Luh Made Indah S.H. Adiputra Luh Made Indah Sri H.A Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Putu Iin Indrayani Maker Luh Putu Ratna Sundari Luh Putu Ratna Sundari M Widnyana M. Ali Imron M.Ali Imron Made Adhi Dharma Setiawan Made Aditya Yogi Guntara Made Hendra Satria Nugraha Made Rania Deviyanti Made Sudarma Maghfirotul Iffah Makbullah - Maker, Luh Putu Iin Indrayani Manuela Serrano, Christina Zita Maria Imaculata Date Masrum Syam Meiza Anniza Meryl Pulcheria Moh Ali Imron Mohammad Syahroni Muh. Irfan Muh. Irfan Muhammad Ali Imron Muhammad Irfan Muhammad Irfan Muhammad Irfan Muthia Munawaroh Muthiah Munawaroh N. Adiputra N. Adiputra N. Adiputra Ni Eka Dewi Ambarawati Ni Kadek Ayu Maya Damayanti Ni Kadek Citra Patmala Ni Kadek Vindy Aprilyanti Ni Ketut Dewi Irwanti Ni Komang Ari Sepriyanti Ni Komang Dewi Semariasih Ni Luh Gede Puji Andini Ni Luh Made Reny Wahyu Sari Ni Luh Nopi Andayani Ni Luh Tu Pertiwi Ni Made Ida Kristina Dewi Ni Made Indah Pratiwi Ni Made Ista Prestiyanti Ni Made Linawati Ni Made Mahastuti Ni Made Rininta Adi Putri Ni Nengah Nita Sulistyawati Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Suratmiti Ni Putu Dita Kristinayanti Ni Putu Dwi Larashati Ni Putu Haryska Wulan Ni Putu Purnamawati Ni Putu Ruspata Bhyantari Ni Putu Sriwidyani Ni Wayan Rusni Ni Wayan Sintyabudi Kumalapatni Ni Wayan Tianing Ni Wayan Winarti Nila Wahyuni Nurdianto, Arif Rahman Nyoman Kabella Cinthya Devi Oktovianus Fufu Popi Imelda Margareth Sitompul Purnawati, Susy Purnawati Putu Astawa Putu Ayu Sita Saraswati Putu Dede Asta Wiguna R. A.T. Kuswardhani Rina Mayangsari S Indra Lesmana S. Indra Lesmana S. Indra Lesmana S. Indra Lesmana S. P. Dedy Darma Yasa Santi Bery Hastuti Santoso Santoso Sawitri, Anak Agung Sagung Sri Mahendra Dewi, I Gusti Ayu Suadnyana, Ida Ayu Astiti Sugijanto - Sugijanto - Sugijanto - Sulfandi Sulfandi Susy Purnamawati Susy Purnawati Sutha Nurmawan Swarmadika, Ida Bagus Alit Syahmirza Indra Lesmana Tjokorda Gde Bagus Mahadewa Trisna Damayanti Tyas, Ni Luh Putu Larasati Prabawaning Utomo Wicaksono Volman Tampubolon Wahyuddin, Wahyuddin Wahyudin - Wahyuni Novianti, I Gusti Ayu Sri Yohanes Seran Yuliana Yuliana