Claim Missing Document
Check
Articles

Penilaian ikan karang pada daerah transplantasi karang di perairan laut Kastela Ternate Rustam E Paembonan; Yadi D Naipon; S Baddu; Abdurrachman Baksir; Ikbal Marus; Yunita Ramili; Najamuddin Najamuddin; Irmalita Tahir; Nebuchadnezzar Akbar
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v5i1.4755

Abstract

DISTRIBUSI DAN KARAKTERISTIK HABITAT IKAN TEMBAKUL (Gobiidae spp) DI PESISIR PANTAI PULAU TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA Nebuchadnezzar Akbar
JURNAL MARITIM Vol 1 No 2 (2020): FEBRUARI
Publisher : Prodi Manejemen Kepelabuhan dan Pelayaran, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Karimun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.726 KB) | DOI: 10.51742/ojsm.v1i2.46

Abstract

Ikan tembakul merupakan jenis biota yang memanfaatkan pantai sebagai habitat. Daerah ini dijadikan sebagai tempat hidup dan berkembang, selain itu dijadikan lokasi mencari makanan. Mudskipper merupakan ikan yang hidup di daerah pasang-surut dan menyerupai hewan amfibi serta menyukai daerah berlumpur. Penelitian bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas dan karakteristik habitat ikan Tembakul di pesisir pantai Ternate. Sampel ikan diambil menggunakan jaring berukuran 3x3 meter dengan menggunakan metode survey jelajah. Ikan kemudian dihitung jumlah, difoto dan dilakukan identifikas jenis. Analisis menggunakan rumus kelimpahan (X), keanekaragaman jenis (H’), dominansi (C) dan keseragaman jenis (E). Pengambilan data topografi dan tipe pantai dilakukan berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, dengan melihat kondisi langsung karakteristik pantai setiap stasiun. Hasil penelitian nama ikan tembakul (lokal:Tidalo) ditemukan 5 jenis yaitu Boleophtalmus boddarti, Periophtalmus chrysospilos, Periophtalmus waltoni, Periophtalmus gracilis ,Periophtalmus weberi. Jumlah spesies ditemukan berbeda di setiap stasiun. Kelimpahan ikan tertinggi di stasiun I dan II, kemudian terendah pada stasiun V. Keankeragaman jenis ikan rendah, keseragaman kecil dan dominansi rendah. Karakteristik habitat ikan tembakul ditemukan pada daerah pantai berbatu dan berpasir dengan karakteristik topografi bervariasi.
DNA barcoding and morphometric of Rastrelliger Spp in North Maluku Sea. Indonesia Nebuchadnezzar Akbar
Aceh Journal of Animal Science Vol 7, No 3 (2022): In Progress
Publisher : Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.13170/ajas.7.3.26530

Abstract

High exploration activity is feared to have an impact to mackerel populations. A sustainable management approach should be taken to provide information about the status of mackerel populations. Study of mackerel population status can be carried out through genetic information. The DNA of the fish samples were collected at traditional fish markets (Ternate, Morotai and Bacan, South Halmahera District). Laboratory works such as extraction, amplification, electrophoresis and DNA sequencing were analysis at the Indonesian Biodiversity Laboratory (BIONESIA). The molecular characteristics of Rastrelliger kanagurta were 374 base pairs (bp). The composition of nucleotides showed the similarity of frequencies between species. Phylogenetic relationship of R. kanagurta in North Maluku Sea suggested that there was any differentiation. The genetic diversity of R. kanagurta was high with a total number of haplotypes and diverse nucleotide diversity. The minimum spawning networks (MSN) found 5 haplotype networks from a total of 12 samples. Morphological measurements of standard length, head height, body width, pectoral fin length and tail were found to have variable values. The length of the weight of the fish is obtained of b = 3, indicating that the growth pattern was isometric or weight gain was equivalent to the growth of the fish length.Keywords : biodiversity, conservation, ecology, morphology, species
Hutan mangrove di Pulau Ternate secara spasial dan temporal Rustam E Paembonan; M Djanib Achmad; Ikbal Marus; Sartini Baddu; Amirul Karman; Najamuddin Najamuddin; Nebuchadnezzar Akbar; Nyoman Metta N Natih; Irmalita Tahir; Eko S Wibowo; Darmiyati Muksin; Neviaty P Zamani; Firdaut Ismail
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v5i2.5687

Abstract

Penilaian ekosistem terumbu karang sebagai ekowisata bahari berbasis wisata selam di Pulau Sibu Maluku Utara Irmalita Tahir; Nebuchadnezzar Akbar; Salim Abubakar; Rustam E Paembonan; Firdaut Ismail; Najamuddin Najamuddin; Inayah Inayah; Eko S Wibowo; Abdul Ajiz Siolimbona
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v5i2.5708

Abstract

Terumbu karang sebagai ekosistem pesisir memiliki manfaat ekologi dan ekonomi. ekosistem terumbu karang dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata berbasis ekologi. Penelitian ini bertujuan untuk penilaian terumbu karang sebagai ekowisata bahari berbasis wisata selam. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode penelitian survey. Jenis data yang dikumpulkan yakni data primer dan data sekunder. Hasil pengukuran parameter lingkungan diperoleh suhu 30°C, salinitas 32 ‰, kecerahan 100% dan kecepatan arus 0,69 m/detik. Hasil identifikasi ditemukan 34 spesies ikan karang 9 famili. Kesesuaian kawasan untuk jenis kegiatan diving lima lokasi pengamatan menunjukkan bahwa nilai kesesuaian keseluruhan stasiun (I, III dan IV) termasuk dalam cukup sesuai (S2), stasiun (II dan V) masuk kategori sesuai bersyarat (S3) dengan nilai IKW berkisar dari 59,26%-64,81%. Total pengunjung atau daya dukung kawasan wisata selam Pulau Sibu, dapat menampung 504 orang wisatawan (Penyelam) setiap hari.Kata kunci : Ekowisata, daya dukung, lingkungan, ikan karang, kesesuaian terumbu karang
Sebaran populasi Banggai Cardinal Fish (Pterapogon kauderni, Koumans 1933) di Selat Lembeh. Bitung. Indonesia Rikardo Huwae; Simon I Patty; Fione Yalindua; Ikbal Marus; Nebuchadnezzar Akbar
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 6, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v6i1.6226

Abstract

The effect of NPK fertilizer with different dosage on the growth rate seaweed (Caulerpa racemosa) Riyadi Subur; Muhammad Irfan; Nebuchadnezzar Akbar
Depik Vol 10, No 3 (2021): December 2021
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.756 KB) | DOI: 10.13170/depik.10.3.20848

Abstract

NPK is a type of fertilizer that plays a role in increasing growth and survival in plants such as seaweed. This study aims to determine the effect of different NPK fertilizer doses on the growth rate of seaweed (Caulerpa racemosa), and to determine which NPK fertilizer dosage has the best effect on the growth rate of C. racemosa. Research begins with collecting samples of seaweed in coastal waters. Ternate Island District Kastela, and the cultivation process is carried out on Jalan Jan, Tabona Village, South Ternate City. The time of the research was two months from August to October, 2020. This study used 12 units of cool box in the form of cork with a size of 90 x 30 cm, which is used as a container for maintaining of C. racemosa. In each treatment using a seed weight of 50 grams. The NPK fertilizer dosage treatment tested was 4 doses, with 3 replications, namely: treatment A: 40 ml NPK fertilizer; B: 60 ml NPK fertilizer; C: 80 ml NPK fertilizer; D: 0 ml NPK fertilizer (control). Research containers using random placement. The design used was a completely randomized design (CRD), using analysis of variance (ANOVA). The results obtained showed that NPK fertilizer with different doses the effect is not significantly different on the growth rate of C. racemosa with the highest average growth rate in treatment C amounting to 8.725%, followed by treatment B of 8.178%, treatment A of 7.761%, and the lowest was treatment D of 6.519%.Keywords:NPKSeaweedCaulerpa racemosaGrowth rate
Struktur komunitas ekosistem mangrove di kawasan pesisir Sidangoli Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara Nebuchadnezzar Akbar; Abdurrachman Baksir; Irmalita Tahir
Depik Vol 4, No 3 (2015): DECEMBER 2015
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.869 KB) | DOI: 10.13170/depik.4.3.3052

Abstract

Abstract. Mangroves is important ecosystem in coastal. However, multiple  destructive activities to cause reduced mangrove area. The information about area and criteria of mangrove in Sidangoli coastal area, had been doing, however information ecology mangrove unexplored. This information is required to plan better conservation strategy of mangrove. The study was conducted to infer the ecology of mangrove in the Sidangoli coastal of west halmahera regency, North Mollucas. A total of location diveded by four and perform in November 2014. Mangrove sampling, done by the "spot check". The results showed that mangrove of thickness ranging from 145-750 meters and founded 11 specieses from 5 families of mangroves. The ecology analysis showed that frequency and density of mangrove founded station three. Whereas persent cover contained station four and value sicnificant analysis in all station. The mangrove vegetation analysis contained the high frequency, density and value sicnificant is Rhizopora stylosa and high persent cover Sonneratia alba.the overall observation of mangrove explaided that mangrove ecosystem enter in low/damage criteria.Keywords:  Mangroves;  Rhizopora stylosa; spot check; Sonneratia alba Abstrak. Mangrove merupakan ekosistem penting di kawasan pesisir. Tetapi, berbagai macam aktivitas yang bersifat destruktif telah menurunkan luas penyebaran lahan mangrove. Informasi tentang luas dan kriteria mangrove di kawasan pesisir Sidangoli, Kabupaten Halmahera Barat telah dilakukan. Akan tetapi informasi tentang nilai ekologi mangrove belum dilaporkan, sehingga perlu adanya kajian tentang anailsis ekologi mangrove. Informasi nilai ekologi dapat dijadikan sebagai data untuk dijadikan sebagi acuan dalam merencanakan strategi konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekologi mangrove dikawasan pesisir Sidangoli Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Lokasi penelitian dibagi menjadi empat dan penelitian dilaksanakan pada November 2014. Pengambilan contoh mangrove, di lakukan dengan menggunakan metode “spot chek”. Hasil penelitian menunjukkan ketebalan mangrove berkisar 145-750 meter dan diperoleh sebanyak 11 jenis dari 5 famili mangrove. Analisis ekologi memperlihatkan bahwa nilai total kerapatan dan frekuensi tertinggi ditemukan pada stasiun  tiga. Sedangkan tutupan tertinggi pada stasiun empat serta nilai penting pada setiap stasiun adalah 300. Analisis vegetasi mangrove disetiap stasiun diperoleh kerapatan, frekuensi dan nilai penting jenis tertinggi adalah Rhizopora stylosa serta tutupan jenis tertinggi adalah Sonneratia alba. Total pangamatan jenis mangrove dan jumlah yang tersedia, menggambarkan kondisi ekosistem mangrove di pesisir Sidangoli masuk dalam kategori rendah/rusak.
Struktur komunitas dan pemetaan ekosistem mangrove di pesisir Pulau Maitara, Provinsi Maluku Utara, Indonesia Nebuchadnezzar Akbar; Nasir Haya; Abdurrachman Baksir; Zulhan A. Harahap; Irmalita Tahir; Yunita Ramili; Raismin Kotta
Depik Vol 6, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.017 KB) | DOI: 10.13170/depik.6.2.6402

Abstract

Mangrove is ecosystem important in coastal area. Human exploited make decrease habitat mangroves ecosystem. The highly activity in this area threaten quantity ecology ecosystem mangroves.The objective of the present study was to examine the ecological indices and mapping of mangrove in coastal region on Maitara Island, North Moluccas.Information about that most important for sustainable mangrove management. The results showed that mangroves composition found that 4 specieses belong to 3 families.total density of stations namely 215.78 tree/hectare, frequency 722.22 tree/hectare, percent cover 189.29% and significantion value 300 every stations. The density and frequency highest of species found Rhizopora apicullata, Avicennia alba, Sonneratia alba. The density and frequency lowest Sonneratia caseolaris. The percent cover highest types derived Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Avicennia alba and percent lowest is Sonneratia caseolaris. Overall the ecological index analysed diversity of mangroves found is minor. The characterize mangrove zonation that Rhizhopora Sp is aleadingconstituentof mangrove ecosystem from coast to land inthe Maitara Island. Extensivemangroveobtained fromfieldclassificationandmapping resultsof4.91hectares. Correctionfield data andpreviousliterature studiesindicatedthere have been adecline inmangroveareaat1.09during 3 years.The overall necessaryapproaches to conservationandsustainable managementofmangroveecosystem andconservation interestson the Maitara Island. Mangrove merupakan ekosistem penting di daerah pesisir.Meningkatnya exploitasi manusia menurunkan habitat ekosistem mangrove. Tingginya aktivitas mengancam kuantitas ekologi ekosistem mangrove.Tujuan penelitian ini untuk melihat struktur komunitas dan pemetaan ekosistem mangrove. Pengambilan data mangrove dilakukan pada tahun 2015. Hasil penelitian menemukan bahwa komposisi jenis mangrove yang ditemukan terdiri dari 3 family dengan 4 spesies. Total keseluruhan kerapatan stasiun yaitu 215.78 batang/hektar, frekuensi 722.22 batang/hektar, tutupan 189.29% dan nilai penting 300 tiap stasiun. Kerapatan dan frekuensi jenis tertinggi ditemukan Rhizopora apicullata, kemudian Avicennia alba, disusul Sonneratia alba dan terendah Sonneratia caseolaris. Tutupan jenis tertinggi diperoleh jenis Sonneratia alba, kemudian Sonneratia caseolaris, disusul  Avicennia alba dan terendah Rhizopora apicullata. Nilai penting tertinggi pada jenis Sonneratia alba, kemudian Rhizopora apicullata, setalah itu Avicennia alba dan terendah adalah jenis Sonneratia caseolaris. Secara umum keseluruhan indeks nilai keanekaragaman jenis mangrove di Pulau Maitara yang diperoleh rendah. Tipe zonasi yang ditemukan bahwa jenis Rhizhopora Sp merupakan penyusun terdepan  hutan  mangrove dari arah laut ke daratan di Pulau Maitara.Luas mangrove yang didapat dari klasifikasi lapangan dan hasil pemetaan sebesar  4.91 hektar. Koreksi data lapangan dan studi literature sebelumnya mengindikasikan telah terjadi penurunan luas mangrove sebesar 1.09 Ha dengan rentan 3 tahun. Sehingga diperlukan pendekatan konservasi dan pengelolaan berkelanjutan untuk kepentingan pelestarian hutan mangrove di Pulau Maitara. 
Keragaman genetik ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares) dari dua populasi di Laut Maluku, Indonesia Nebuchadnezzar Akbar; Neviaty P Zamani; Hawis H Madduppa
Depik Vol 3, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Faculty of Marine and Fisheries, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.402 KB) | DOI: 10.13170/depik.3.1.1304

Abstract

Abstract. Yellowfin tuna (Thunnus albacores) is a large, pelagic, and migratory species of tuna that inhabits Moluccas Sea in Indonesia, and most sea environment worldwide. However, high fishing activities tend to happen in the Indonesia region and catch product appear to be decreasing. A better understanding of yellowfin tuna genetic diversity is required to plan better conservation strategy of tuna. The study was conducted to infer the genetic diversity of yellowfin tuna (T. albacores) in the Moluccas Sea. A total of 41 tissue samples of yellowfin tuna were collected from two regions in the Moluccas Sea (North Moluccas and Ambon) during an expedition in February 2013. The results showed that genetic diversity and nucleotide diversity of yellowfin tuna from North Moluccas population was 0.984 and 0.021, respectively; while in Ambon population, the genetic and nucleotide diversities were 1.00 and 0.018, respectively. The high genetic diversity (0.990) and nucleotide diversity (0.020) between two populations were observed. Based on phylogenetic analysis, no genetic differentiation between the two populations in Moluccas Sea was revealed .Keywords :  Population genetics; Haplotype diversity; Coral Triangle; Phylogenetics; Polymerase Chain Reactions (PCRs) Abstrak. Tuna sirip kuning (Thunnus albacores) adalah ikan komersial penting dan ditemukan di Laut Maluku, Indonesia. Tetapi, aktivitas penangkapan ikan tuna sirip kuning dapat menurunkan kualitas dan kuantitas stok ikan, sehingga perlu adanya pengkajian keragaman genetik ikan tuna sirip kuning. Pemahaman yang baik tentang keragaman genetika dibutuhkan untuk merencanakan strategi konservasi tuna yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik  ikan tuna sirip kuning dari dua populasi di Laut Maluku. Sebanyak 41 sampel jaringan dari tuna sirip kuning dikumpulkan dari dua populasi di Laut Maluku (Maluku Utara dan Ambon) selama ekspedisi pada bulan Februari 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keragaman genetik populasi tuna sirip kuning pada perairan Maluku Utara dan Ambon masing-masing sebesar 0,984 dan 1,00 sedangkan nilai keragaman nukleotida masing-masing bernilai 0,021 dan 0,018. Nilai keragaman genetik dan keragaman nukloetida yang tinggi didaptkan antar kedua populasi masing-masing sebesar 0,990 dan 0,020. Berdasarkan analisis filogenetik, dua populasi di Laut Maluku ini memiliki kedekatan secara genetik.Kata kunci : Genetika populasi; Keragaman haplotipe; Segitiga Terumbu Karang; Filogenetika; Polymerase Chain Reaction (PCR)
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Abdul Ajiz Siolimbona Abdul Motalib Angkotasan Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir Abdurrachman Baksir, Abdurrachman Abjan Ibrahim Abjan Ibrahim Abubakar, Salim Abubakar, Yuyun Achmad, M Janib Achmad, M. Djanib Achmad, M. Janib Aisyah, Siti Zanuba Al Hadad, M. Said Alfiansyah Kahar Andika Muhammad Antonius P Rumengan Anwar, Muhammad Fathur Ardan Samman Arfa Buamona Asep Sandra Budiman, Asep Sandra Ayu, Inna Puspa Baddu, S Bashari, Muhammad Hasan Beginer Subhan Darmawaty Darmawaty Darmawaty, Darmawaty Darmiyati Muksin Dietriech Geoffrey Bengen Disnawati Disnawati, Disnawati Dondy Arafat Doni Nurdiansah Eko S Wibowo Eko S Wibowo Eko S Wibowo Eko S Wibowo Eko S Wibowo Eko S Wibowo Eko Setyabudi Wibowo Eko Setyabudi Wibowo Elfahmi Elfahmi, Elfahmi Fadel, Ariyati H. Fardan S Ibrahim Fione Yalindua Firdaut Ismail Firdaut Ismail Firdaut Ismail Firdaut Ismail Firdaut Ismail Firdaut Ismail Firdaut Ismail Firdaut Ismail Firdaut Ismail Firdaut Ismail Firdaut Ismail Firdaut Ismail Firdaut Ismail Halikuddin Umasangadji Halikuddin Umasangaji Hapzi Ali Hawis H Madduppa Hendrik A.W. Cappenberg Herawati Herawati Hi Abbas, M. Yunus Husen Rifai Huwae, Rikardo I WAYAN EKA DHARMAWAN I Wayan Nurjaya Ikbal Marus Ikbal Marus Ikbal Marus Ikbal Marus Ikbal Marus Ikbal Marus Ikbal Marus, Ikbal Inayah Inayah Irfan Haji Irfan Haji Irfan Haji Irfan Haji Irfan Haji Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir Irmalita Tahir, Irmalita Ismail, Firdaut Iswandi Wahab Karman, Amirul Kepel, Rene C Kotta, Raismin M Irfan M. Abjan Fabanyo M. Irfan Mantiri, Desy M. H Marenda Pandu Rizki Martini Djamhur Masykhur Abdul Kadir Masykhur Abdul Kadir Masykhur Abdul Kadir Masykhur Abdul Kadir, Masykhur Abdul Mesrawaty Sabar Mochtar Djabar Muhajirin Ahmad Muhajirin Ahmad Muhajirin Ahmad Muhammad Aris Muhammad Irfan Muhammad Yunus Hi Abbas Mutmainnah Mutmainnah Mu’min Mu’min Najamadidin, Najamuddin Najamuddin N Najamuddin Najamuddin, Najamuddin Nasir Haya Neviaty P Zamani Neviaty P Zamani NEVIATY PUTRI ZAMANI Ni Kadek Dita Cahyani, Ni Kadek Dita Novriyandi Hanif Nurdiansah, Doni Nyoman M N Natih Paembonan, Rustam E Paluphi, Raut Wahyuning Raden, Muhammad Sahlan R Raismin Kotta Raismin Kotta Raismin Kotta Raismin Kotta Ramili, Yunita Rasidi, Rasidi Rikardo Huwae Rikardo Huwae Rikardo Huwae Rina Rina Rina Rina Riyadi Subur, Riyadi Rizqi, Marenda Pandu Rommy M. Abdullah Rommy M. Abdullah Rusmawati Labenua Rustam E Paembonan Rustam E Paembonan Rustam E Paembonan Rustam E Paembonan Rustam E Paembonan Rustam E Paembonan Rustam E Paembonan Rustam E Paembonan Rustam E Paembonan Rustam E Paembonan Rustam E Paembonan Rustam Effendi Rustam Effendi Rustam Effendi Paembonan Rustam Effendi Paembonan Rustam Effendi Paembonan Rustam Effendi Paembonan, Rustam Effendi S Baddu Sabar, Mesrawaty Sabaria Umalekhoa Samad, Julkar Samria Abubakar Sani, Lalu M. Iqbal Sartini Baddu Serosero, Rugaya H Sidik, Marjanuddin A Simon I Patty Simon I Patty Simon I Patty Simon I Patty Simon I Patty Simon I Patty Simon I Patty Simon I. Patty Siolimbona, Abdul Ajiz Sunarti Suparto Abdullah Supyan Supyan Surahman Surahman Syafrizayanti, Syafrizayanti Taeran, Imran Wahab, Iswandi Waluyo Waluyo Wibowo, Eko S Wibowo, Eko Setyobudi Widhi, Raut Nugrahening Yadi D Naipon Yosie Andriani Yuyun Abubakar Zulhan A Harahap Zulhan A Harahap Zulhan A Harahap, Zulhan A Zulhan A. Harahap