Angka kejadian trauma muskuloskeletal di Kota Sawahlunto tergolong tinggi dengan jumlah 3.268 orang dalam satu tahun. Pengobatan trauma di Sumatera Barat secara tradisional dikenal dengan sebutan dukun patah tulang. Pandangan untuk memilih pengobatan trauma muskuloskeletal dipengaruhi oleh suatu teori yang bernama health belief model. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional kepada 346 responden di Kota Sawahlunto dari bulan Januari 2023 sampai Maret 2024. Data dikumpulkan menggunakan metode consecutive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis Chi-Square didapatkan usia dengan perceived susceptibility (p=0,011), tidak ada hubungan jenis kelamin dengan pendapat masyarakat, dan hubungan pekerjaan dengan perceived susceptibility (0,004), pekerjaan dengan perceived benefits (0,041), pekerjaan dengan perceived barrier (0,027), dan pekerjaan dengan cues to action (0,038). Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara usia dengan perceived susceptibility, tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan pendapat masyarakat, dan terdapat hubungan signifikan antara pekerjaan dengan perceived susceptibility, perceived benefits, perceived barrier, dan cues to action.    Kata kunci : Trauma muskuloskeletal, health belief model, dukun patah tulang The incidence of musculoskeletal trauma in Sawahlunto City is high with 3,268 people in one year. Trauma treatment in West Sumatra is traditionally known as fracture healers. The view to choose musculoskeletal trauma treatment is influenced by a theory called the health belief model. This study employed an analytical approach with a cross-sectional design, encompassing 346 respondents in Sawahlunto City from January 2023 to March 2024. Data were gathered using a consecutive sampling method, and analysis was conducted utilizing the Chi-Square test. Chi-Square analysis unveiled a significant association between age and perceived susceptibility (p=0.011), no discernible correlation between gender and public opinion, and notable relationships between occupation and perceived susceptibility (p=0.004), perceived benefits (p=0.041), perceived barriers (p=0.027), as well as cues to action (p=0.038). In summary, this study concludes that age is significantly linked to perceived susceptibility, gender exhibits no significant relationship with public opinion, and occupation is significantly associated with perceived susceptibility, perceived benefits, perceived barriers, and cues to action.Keywords: Musculoskeletal trauma, health belief model, bone fracture shaman.