Claim Missing Document
Check
Articles

METAFORA DALAM MANTRA MASYARAKAT MELAYU GALING SAMBAS: KAJIAN SEMANTIK Mariyadi, .; Amir, Amriani; Syahrani, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.935 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk animate (fauna/hewan) dan fungsi informasional metafora dalam mantra masyarakat Melayu Galing Sambas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Batra yang ada di Kecamatan Galing. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik perekaman, pengamatan langsung, dan teknik wawancara. Data dalam penelitian ini adalah kata, frasa, klausa, dan kalimat metaforis dalam mantra Masyarakat Melayu Galing Sambas. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat metafora bentuk animate (flora/hewan) pada mantra Masyarakat Melayu Galing Sambas yang merujuk manusia, keindahan dan jin. Analisis mengenai fungsi metafora menujukkan bahwa mantra masyarakat Melayu Galing Sambas memiliki fungsi informasional kegunaan mantra, media yang digunakan, tujuan mantra, tempat, dan waktu.   Kata kunci: metafora, mantra. Abstract: This study aims to describe the animate form and the informational function of metaphor in Mantra Galing Sambas Malay Community. The method of research used is descriptive qualitative. The source of data of this study was Batra in Galing District. Data collection techniques used in the study were recording, direct observation and interview techniques. The data were words, clauses, and metaphoric sentences used in Mantra Galing Sambas Malay Community. The result shows that Mantra Galing Sambas Malay Community contains animate form of metaphor referred to human being, beauty, and spirit. In addition, the analysis shows that Mantra Galing Sambas Malay Community has the informational function, media used, purpose, place, and time.   Keywords: metaphor, mantra.
KOSAKATA DALAM MAKANAN TRADISIONAL MASYARAKAT MELAYU PONTIANAK Saputri, Eis; Sulissusiawan, Ahadi; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 8 (2016): Agustus 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.936 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengkaji kosakata dalam makanan tradisional masyarakat Melayu Pontianak. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini ialah penutur asli bahasa Melayu Pontianak. Data dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan inventarisasi, makna kata, fungus makna, dan tata susun kosakata berupa bahan, alat, cara membuat, bentuk, dan warna. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan cakap yang memiliki teknik dasar berupa pemancingan terhadap narasumber yang merupakan penutur asli bahasa melayu dialek Pontianak. Berdasarkan hasil analisis data yang ada, dapat disimpulkan bahwa dalam bahasa Melayu dialek Pontianak terdapat 49 kosakata makanan tradisional berupa bahan, 23 kosakata makanan tradisional berupa alat, 16 kosakata makanan tradisional berupa cara membuat, 14 kosakata makanan tradisional berupa bentuk, 10 kosakata makanan tradisional berupa warna dan 36 hasil kosakata makanan tradisional Melayu Pontianak.   Kata Kunci: Kosakata, Makanan Tradisional, Melayu Pontianak   Abstract: This study generally aims to examine The Vocabulary of Traditional Food of  Melayu  in  Pontianak. The method of this research was descriptive method with a form of qualitative research. The data of sourcesin this research were native speakers of Melayu in Pontianak that obtained through observing and recording directly. The data in this research was related to the inventory, the meaning of words, the function of the meaning of words and the structure of vocabulary. The techniquethat researcher used in this research was Simak Cakap, that had the basic techniques in form of the processtoward the speakers that who were native speakers in dialect of Melayu Pontianak. Based on the analysis of existing the data, it can be concluded that in Melayu dialect Pontianak there were 49 vocabularies of traditional foods in the form of materials, 23 vocabularies of traditional foods in the form of tools, 16 vocabularies of traditional foods such as how to make, 14 vocabularies of traditional foods such as shape, 10 vocabularies of traditional foods such as color and 36 the results fromvocabulary of traditional food of Melayu in  Pontianak.    1 Keywords: Vocabulary, Food Traditional, Melayu  in  Pontianak
PERISTILAHAN PERALATAN RUMAH TANGGA TRADISIONAL MASYARAKAT MELAYU DI KABUPATEN KUBU RAYA Witri, .; Amir, Amriani; Syahrani, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 10 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.708 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan peristilahan peralatan rumah tangga tradisional yang terdapat pada masyarakat Melayu tepatnya di Desa Teluk Pakedai 1. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan komponen makna, jenis makna, dan peran semantis yang terdapat pada peristilahan peralatan rumah tangga tradisional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Peristilahan peralatan rumah tangga tradisional pada penelitian ini yakni terdapat 33 peristilahan peralatan yang terbuat dari logam, 21 peristilahan peralatan yang terbuat dari anyaman, 21 peristilahan peralatan yang terbuat dari kayu, 6 peristilahan peralatan yang terbuat dari rajutan benang, 6 peristilahan peralatan yang terbuat dari tanah liat, 4 peristilahan peralatan yang terbuat dari batu, 3 peristilahan peralatan yang terbuat dari bambu, dan 2 peristilahan peralatan yang terbuat dari batok kelapa.   Kata kunci: peristilahan, peralatan rumah tangga, tradisional. Abstract: This research describes the terminology of traditional home utensils used by the Malay community particularly the village of Teluk Pakedai 1. This research aims to describe the components of meaning, types of meaning, and semantic role found in the terminology of traditional home utensils. The method used was descriptive research with a qualitative study. Terminology of traditional home utensils in this study resulted in 33 terms for tools made of metal, 21 terms for tools made of woven materials, 21 terms for tools made of wood, 6 terms for tools made of knitted thread, 6 terms for tools made of clay, 4 terms for tools made of rock, 3 terms for tools made of bamboo, and 2 terms for tools made of coconut shells. Keywords: terminology, home utensils, traditional.
IDIOM DALAM BAHASA DAYAK SUAID Pujilestari, Helena; Simanjuntak, Hotma; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 3 (2016): Maret 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.105 KB)

Abstract

Abstrak: Permasalahan yang dibahas adalah bagaimana penggunaan Jenis, Makna dan Fungsi idiom bahasa Dayak Suaid. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan jenis, makna dan fungsi idiom bahasa Dayak Suaid. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak, teknik simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, dan teknik pancing. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap-tahap (1) teknik wawancara (2) teknik catat dan (3) teknik rekaman. Analisis data dengan langkah (1) transkripsi data (2) identifikasi data (3) klasifikasi data (4) interpretasi data dan (5) penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa dapat ditemukan 57 idiom. Dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu: (1) segi jenis dibagi menjadi dua, yaitu: idiom penuh (26 idiom) dan idiom sebagian (31 idiom); Makna idiom adalah makna yang ada dalam idiom, makna yang menyimpang dari makna konseptual dan gramatikal unsur pembentuknya dan bukan hanya arti kata-kata yang sebenarnya tetapi juga arti kiasan. Penggunaan idiom erat kaitannya dengan fungsi idiom yaitu memberikan pelajaran kepada orang lain, memberikan nasihat, sindiran, pujian, dan mempertegas suatu pernyataan. Kata Kunci : Jenis, Makna, dan Fungsi Idiom Abstract :The issues discussed in this study were functions, meanings, and the uses of various types of idioms of Dayak Suaid Language. The aim of this study was to describe functions, meanings, and the uses of idioms of Dayak Suaid Language. The method employed in this study was Qualitative Descriptive Method. Data collecting techniques employed in this study were Observation Technique, Involved Conversation Observation Technique, Uninvolved Conversation Observation Technique, Provoking Technique, and Elicitation Technique. The data analysis was done using several steps. i.e. (1) data transcription, (2) data identification, (3) data classification, (4) data interpretation, and (5) conclusion drawing. Based on the results of the data analysis, 57 idioms were found. The findings can be seen from several point of views, i.e. (1) based on the types, idioms of Dayak Suaid can be broken down into two, namely pure idioms (26 idioms) and semi idioms (31 idioms); The meaning of idiom is the meaning that deviates from the conceptual meaning and the grammatical constituents. The use of idiom is closely related to its functions, i.e. to give a lesson or advice to somebody, to satirize, to compliment, and to reinforce a statement.   Keywords: types of idioms, meanings of idioms, functions of idioms
KAJIAN SEMANTIK TENTANG PERISTILAHAN BATU KECUBUNG SUKU MELAYU KETAPANG Putri, Mutiara Kharisma Hasan; Saman, Sisilya; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 5 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.112 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini difokuskan pada bidang semantic dengan tujuan mendeskripsikan komponen makna, jenis makna, dan fungsi semantis yang terdapat pada peristilahan batu kecubung suku Melayu Ketapang. Metode yang digunakan adalah metode deskriptifdemngan bentuk penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah peristilahan yang berhubungan dengan batu kecubung suku Melayu Ketapang. Sumber data dalam penelitian ini adalah penutur bahasa Suku Melayu Ketapang. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah metode cakap. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen kunci dibantu dengan peralatan seperti buku catat dan pedoman pertanyaan. Teknik analisis data yaitu membaca, mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis, dan menarik simpulan. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan 85 peristilahan batu kecubung Suku Melayu Ketapang, 38 leksem peristilahan batu kecubung berupa alat, 21 leksem berupa proses, 21 leksem berupa jenis, dan 5 leksem berupa hasil.   Kata Kunci: peristilahan batu kecubung, Suku Melayu Ketapang, semantik Abstract: This research focused on the semantic sector on behalf to dercribing the meaning component that found in the  research of malay kecubung stone, Ketapang. The methods in this research is the terminology that related to the malay kecubung stone, Ketapang. The data source in this research is the language speaker of malay Ketapang. The data collecting technic have used the conversation method. The data collecting tools in this research is the researcher as the key instrument and supported by the tools like note book, and the questions guide. The data analysis technic is reading, identification, classification, analysis, and conclusion. According to the data analysis was found about 85 terminology of malay kecubung stone, Ketapang, 38 leksem bermonolog of kecubung stone tools, 21 leksem process, 21 leksem type, and 5 leksem results.   Key Words: terminology of kecubung stone, malay Ketapang, semanctic
SARANA DAN PRASARANA DI PERPUSTAKAAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK Sabarina, Sabarina; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 7, No 11 (2018): Nopember 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.387 KB)

Abstract

AbstractThis study aims to find out the facilities and infrastructure needed and what deficiencies are in the Institute's library. Pontianak State Islamic Religion and to know what will be added facilities and infrastructure in the Pontianak State Islamic Institute library. In this study the author uses the method used is descriptive method with qualitative research forms and data collection techniques conducted by researchers using observations directly to the field, interviews with the library head, management and secretaries of the Pontianak State Islamic Institute library and documentation when the research was conducted. From the results of research carried out the facilities and infrastructure of the Pontianak State Islamic Institute Library are sufficient and have used the National Standard of College Library but it still has shortcomings and there are some facilities that need to be added in the Pontianak State Islamic Institute Library. Keywords: Library Facilities and Infrastructure            
PRINSIP KESANTUNAN DALAM “360 CERITA JENAKA NASRUDIN HOJA” Hafizurrahman, Hafizurrahman; Madeten, Sisilya Saman; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 8 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.022 KB)

Abstract

AbstractThe problem which discassed in this research is obayness and disobayness of politeness principle in 360 wirty story Nasrudin Hoja by the case are . tact maxim, appbrobation maxim, agreement maxim, generosity maxim, modesty maxim, and maxim sympath. The research purpose ti descibe obayness and disobayness in politeness principle in 360 wirty story Nasrudin hoja. The beinfit of this research to add insight which related by pragmatic especialy knowing are clearly about obayness and disobayness politeness principle. Research subject is obayness and disobayness politeness principle in 360 wirty story of Nasarudin Hoja.The Method is used in this research is discriptive method. This research object is colection of wirty story Nasrudin Hoja. Date colection technich is used in this research is study documenter. Temporary date analysis whch used are model   Model Miles and Huberman are reduction, supply and conclution. Based on analysys  researc outcome explanitions are (1) obayness politenes principle in 360 wirty story of Nasarudin Hoja consist from nine tact maxim, two appbrobation maxim, one generosity maxim, one modesty maxim, and four agreement maxim. (2) Sympathic maxim is not obayness of politeness principle in 360 quizzical story Nasarudin Hoja. (3) Disobayness of politeness principle in 360 quizzical story Nasrudin Hoja consist from eleven tact maxim, nine appbrobation, three genorosity maxim, three agreement maxim, and sympathic maxim. (4) Modesty maxim is not in disobayness of politeness principle in 360 wirty Nasarudin Hoja.Keywords :Politeness Principle, Wirty Stor
RELASI KOSAKATA FAUNA DALAM SAMPIRAN DAN ISI PANTUN “1001 PANTUN PERIBAHASA” KARYA SUDIADI Novialdi, Hafiz; Amir, Amriani; Syahrani, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 10 (2019): Oktober 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.133 KB)

Abstract

AbstractThe old Pantun Melayu also has a connection between sampiran and the contents of the pantun. Such relationships are like sound relationships and meaning relationships. This study discusses the interaction of sound images, interrelations of meaning images, interrelationships contained in the pantun, and interrelationships of language and matter. The interrelationship is based on the vocabulary of fauna contained in the sampun of the book "1001 Pantun Per Pro" by Sudiadi. This research was conducted on 102 fauna vocabulary found in 359 rhymes. Then after the fauna vocabulary data was obtained, then it was tested on 10 respondents taken randomly. There are as many as 100 fauna vocabulary found in 339 rhymes that researchers found to have sound image interrelationships in the rhyme, 16 fauna vocabulary which have meaningful image relations contained in 22 rhymes, and 7 rhyme fruits that have inter -relations in the rhyme. Then from the questionnaire given to respondents found 10 fauna vocabulary in terms of language, and also 10 fauna vocabulary in terms of objects that are less than or equal to 5 who know.Keywords: Ecolinguistics, Pantun, Sampiran Pantun, Vocabulary of Fauna 
MEDAN MAKNA PERSYARATAN DAN ALAT PROSESI PERNIKAHAN ADAT DAYAK KETUNGAU SESAT Noraga, Birawa; ., Patriantoro; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 10 (2016): Oktober 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.211 KB)

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian mendeskripsikan persyaratan dan alat yang digunakan dalam prosesi pernikahan adat Dayak Ketungau Sesat berdasarkan komponen makna, jenis makna, dan fungsi makna. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Sumber data penelitian adalah Bahasa Dayak Ketungau Sesat Kabupaten Sekadau. Data penelitian dalah nama, makna dan fungsi semantis persyaratan dan alat prosesi pernikahan adat Dayak Ketungau Sesat. Teknik yang digunakan adalah wawancara. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu instrumen penelitian dan alat perekam.Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa dalam prosesi pernikahan adat Dayak Ketungau Sesat terdapat tiga tahapan yaitu, prapernikahan, pelaksanaan pernilakahan, pascapernikahan. Terdapat 5 persyaratan mentah dan masak disertai mantra dan terdapat 25 persyaratan dan 11 peralatan dalam prosesi pernikahan adat Dayak Ketungau Sesat. Kata kunci: medan makna, persyaratan dan alat prosesi pernikahan adat Dayak Ketungau Sesat Abstract Porpose of this study describes the requiments and tools in the traditionally wedding procession Dayak Ketungau Sesat. The method used is descriptive method with a form of qualitative research.The resource data is the Dayak Ketungau Sesat Languages in Sekadau. The data is the name, the meaning and the function of semantic requirements and tools traditionally wedding procession of Dayak Ketungau sesat. The technique used was an interview. The Data collection tool used that was prompted researchers and tape recorder. Based on the analysis, it can be concluded that in the traditionally wedding procession of Dayak Ketungau sesat there are three stages namely, Pre wedding, Wedding, and After wedding. There are five requirements of the raw and cook with spells and there are 25 terms and the 11 equipment in the traditionally wedding procession of Dayak Ketungau sesat. Key Words: Field of Meaning, requirements and tool of traditional wedding procession of Dayak Ketungau Sesat  
KOMPONEN MAKNA KATA KERAJINAN TANGAN ANYAMAN DALAM BAHASA DAYAK BAKATI’ PALAYO Yesi, Lidia; Patriantoro, Patriantoro; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 7, No 9 (2018): September 2018
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.238 KB)

Abstract

 AbstractThis research describes the words of woven crafts in Dayak Bakati'Palayo language. A common problem in this research is the meaning component of the word woven handicrafts in the Dayak Bakati'Palayo language. The general problem is divided into three subproblems, namely the components of meaning, meaning of words, and semantic functions. This study aims to describe the components of meaning, meaning of words, and semantic functions found in the word woven crafts. This research was conducted using descriptive methods with qualitative forms. Data collection methods use proficiency methods, binary opposition, and structural. This study managed to collect 27 data components of meaning. From 27 data meaning components there are 27 data meaning words. This study also produced 10 semantic roles as sufferers, seven semantic roles as inst rumental, four semantic roles as benefactors, two semantic roles as locatives, two semantic roles as experience, one semantic role as acting, and 1 as an incentive. Keywords : Component of meaning, woven handicrafts, Dayak Bakati'Palayo 
Co-Authors . Efpriyani a. totok priyadi A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abunawas, Abunawas Agus Syahrani Agus Syahrani Agus Wartiningsih Ahadi Sulissusiawan Anita Wulandari, Anita arpian frihady Ashari, Asri Mulya Asrifah, Ade Angga Atiqa Nur Latifa Hanum Atiqa Nur Latifa Hanum Atiqa Nur Latifa Hanum Ayu Novia Annisa, Ayu Novia Basirun, . Dede Melda Dewi Susanti Dita Alfianata F11109016, Anisawati Fidyanti, Dita Firman Susilo Gusti Eva Tavita Hadi, Tri Utomo Hafizurrahman, Hafizurrahman Handayani, Pratiwi Hanum, Atiqa Nur Latifa Hanum, Atiqa Nur Latifah Hendrianto, El Herningsih, Okta Hotma Simanjuntak Ikasari, Ninsi Imam Ghozali Indrapraja, Diecky K Ismunandar . Iyon, Firminus Kurniawan Kurniawan Kurniawan Kurniawan Kurniawan Laila Sari Laurensius Salem Lembayu, Puji Madeten, Sisily Saman Madeten, Sisilya Madeten, Sisilya Saman Majinur Darlisanto Mariyadi Mariyadi mariyadi Mellisa Jupitasari Mifta Rahman Mifta Rahman Muhardiasih, Yunita Mulyani, Rida Muzammil, Ahmad Rabi ul Muzammil, Ahmad Rabi’ul Nanang Heryana Neva Satyahadewi Nini Risanti Nonik, Nonik Nopiawan, Tan Supriadi Noraga, Birawa Novialdi, Hafiz Novitasari, Heni Paternus Hanye Patriantoro . Prayogo, Ricky Muhammad Pribadi, Fajar Ary Pujilestari, Helena PURWANTI PURWANTI Putri Kurniasih Putri, Dwi Nurul Febriana Putri, Mutiara Kharisma Hasan Rafi'i, Muhammad Rahmad, Leo Rahmadhanti, Jumiatin Asri Rahman, Mifta Rahman, Miftah Ramadani, . Ria, Fitria Riska Riska Rivaldi, Viski Robiansyah, . Sabarina, Sabarina Sabhan Rasyid Sahidi Sahidi Sahidi Sahidi Sahidi Sahidi Sahidi, Sahidi Saputra, Riko Saputra, Yohanes Welli Saputri, Eis Satri, Aprina Eni Scolastika, Fitriana Sesilia Seli Sesilya Saman Sinta, Sinta Sisilia Saman Sisilya Saman Sisilya Saman Slamet Riki Haryadi Suwito, Jery Arifin Syamsul Arifin Trisnawati, Deri Uray Eldi Firmansyah Vatria, Yuliana Wahyu Pitri Abriyani Wahyudi, Firli Witri, . Yasha Alfhini Yeni Saragih Yesi, Lidia Yustira, Wani Zulfickhan, Rutin