Claim Missing Document
Check
Articles

MEDAN MAKNA PERALATAN PROSESI ADAT PERKAWINAN MELAYU SAMBAS Firmansyah, Uray Eldi; Sulissusiawan, Ahadi; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 8 (2014): Agustus 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komponen makna, jenis makna, dan fungsi semantis peralatan prosesi adat perkawninan Melayu Sambas.Medan makna peralatan prosesi adat perkawinan Melayu Sambas diuraikan dengan metode deskriptif dan berbentuk kualitatif. Sumber data yaitu BMDS yang dituturkan penutur asli BMDS. Teknik pengumpulan data yaitu komunikasi langsung dengan wawancara dan percakapan. Berdasarkan hasil analisis data yang ada, terdapat 14 peralatan yang terdapat dalam tahapan praperkawinan, 31 peralatan yang terdapat dalam tahapan pelaksanaan perkawinan, dan 5 peralatan yang terdapat dalam tahapan pascaperkawinan. Kata Kunci: medan makna, peralatan perkawinan, Melayu Sambas   Abstract :This studyaimed to describe thecomponents of meaning, kindof meaning, andfunctionsemanticallyequipmentSambasMalaytraditional weddingprocession.Field of meaning of Sambas Malay traditional wedding procession described with descriptive qualitative form. The data source is from BMDS spoken by informants. The ttechnique of collecting the data is direct communication with interviews and conversations. Based on the analysis of existing data, there are 14 equipment in pre marriage stage, 31 equipment in the implementation of the marriage, and 5 equipment in after marriage stage. Keyword: field of meaning, the equipment of traditional marriage, Sambas   Malay   
STUDI ORGANOLOGI GENDANG REBANA MELAYU DI DESA SEKURA KECAMATAN TELUK KERAMAT KABUPATEN SAMBAS frihady, arpian; ghozali, imam; amir, amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 11 (2013): Nopember 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menelusuri Studi Organologi Gendang Rebana Melayu Di Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan. Sumber data dalam penelitian ini adalah Solihin, yaitu pengrajin alat musik tradisional Melayu dan orang yang mengetahui seluk-beluk instrumen Gendang Rebana Melayu di Kabupaten Sambas. Alat pengumpul data utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen kunci. Berdasarkan hasil penelitian terhadap Studi Organologi Gendang Rebana Melayu Di Desa Sekura Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas. Gendang Rebana menjadi instrumen yang sangat penting di dalam permainan musik Melayu dan memiliki cirri khas tersendiri dari segi bentuk ukuran dan juga cara memainkannya. Kata kunci : Studi Organologi, Gendang Rebana, dan Melayu Sambas. Abstract: This study aimed to explore general organological Drum Tambourine Malay Studies at the Village Bay District Sacred Sekura Sambas district. The method used is a qualitative method. Sources of data in this study is Solihin, the traditional Malay musical instrument craftsmen and people who know the ins and outs of the instrument Drum Tambourine Malay in Sambas district. The main data collection tool in the study were researchers themselves as a key instrument. Based on the results of a study of Malay Studies organological Drum Tambourine Sekura In the village of Bay District Sacred Sambas district. Tambourine drum became a very important instrument in the Malay music game and has the hallmark of its own in terms of shapes, sizes and also how to play it. Keywords: Organological Study, Drum Tambourine, and Malay Sambas
MAKNA DALAM PROSESI ADAT TIJAK TANAH, BELAMEN, DAN PERKAWINAN KETURUNAN KESULTANAN TANJUNGPURA KABUPATEN KETAPANG Kurniasih, Putri; Hanye, Paternus; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 5 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan bahasa daerah yaitu bahasa Melayu Daerah Ketapang yang dikhususkan pada Prosesi Tijak Tanah, Belamen, dan Perkawinan Pada Keturunan Kesultanan Tanjungpura Kabupaten Ketapang. Penelitian ini dilaksanakan di Ketapang dengan menggunakan narasumber dari orang keturunan asli Kesultanan Tanjungpura. Berdasarkan analisis data berupa wawancara diperoleh: Analisis komponen makna Leksem dalam Prosesi Tijak Tanah, yaitu sebanyak 37 kata. Prosesi Belamen sebanyak 26 kata dan prosesi Perkawinan sebanyak 7 kata. Deskripsi jenis Makna Dalam Prosesi Tijak Tanah sebanyak 37 kata, Prosesi Belamen sebanyak 26 kata, prosesi perkawinan sebanyak 7 kata. Deskripsi Fungsi Semantis Makna Dalam Prosesi Tijak Tanah sebanyak 37 kata, Prosesi Belamen sebanyak 26 kata, Prosesi Perkawinan sebanyak 7 kata. Kata Kunci : Makna, Prosesi Adat, Semantik, Melayu Ketapang. Abstract: This research is a qualitatif research that is used to describe local language that is Melayu Ketapang language especially in Tijak Tanah prosession, Belamen, dan Perkawinan Keturunan Kesultanan Tanjungpura Kabupaten Ketapang. This research is held in Ketapang whom the resource from citizen Kesultanan Tanjungpura Kabupaten Ketapang. From data analisis like interview can componen mean analisis Leksical semantic in Tijak Tanah prosession in generation Kesultanan Tanjungpura Kabupaten Ketapang more 37 word, Belamen prosession in generation Kesultanan Tanjungpura Kabupaten Ketapang more 26 word, dan Perkawinan prosession in generation Kesultanan Tanjungpura Kabupaten Ketapang more 7 leksem; Description kind of  meaning in Tijak Tanah prosession in generation Kesultanan  Kesultanan Tanjungpura Kabupaten Ketapang more 37 word, Belamen in generation Kesultanan Tanjungpura Kabupaten Ketapang more 26 word, Perkawinan in generation Kesultanan Tanjungpura Kabupaten Ketapang more 7 word; Deskripsi Semantis function meaning in Tijak Tanah prosession in generation Kesultanan Tanjungpura Kabupaten Ketapang more 37 word, Belamen in generation Kesultanan Tanjungpura Kabupaten Ketapang  more 26 word and Perkawinan in generation Kesultanan Tanjungpura Kabupaten Ketapang more 7 word. Keyword: Meaning, Customary Prosession, Semantic, Melayu Ketapang.
MEDAN MAKNA VERBA MEMBERSIHKAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN ETIMOLOGI DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SANGGAU Haryadi, Slamet Riki; Saman, Sisilya; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 3 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan satu diantara kajian semantik, yaitu medan makna verba yang dikaji dalam BMDS. Masalah umum dalam penelitian ini adalah “Medan Makna Verba Membersihkan dan Hubungannya dengan Etimologi dalam Bahasa Melayu Dialek Sanggau”. Submasalah penelitian ini, yaitu bagaimanakah penggolongan berdasarkan kolokasi, set, dan etimologi verba membersihkan yang terdapat dalam BMDS? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kolokasi, set, dan etimologi verba membersihkan dalam BMDS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang mengandung medan makna verba membersihkan dalam BMDS. Sumber data dalam penelitian ini adalah BMDS yang dituturkan oleh penutur asli BMDS. Teknik yang digunakan adalah teknik Simak Libat Cakap (SLC) dan wawancara. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan dan alat perekam. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa dalam BMDS terdapat 26 medan makna verba membersihkan yang dapat digolongkan kedalam kolokasi, set, dan 21 verba yang dapat dihubungkan dengan etimologi dalam BMDS. Kata kunci: medan makna, membersihkan, etimologi, BMDS. Abstract: This study focused on one area of ​​study semantics, is the meaning of verbs studied field in BMDS. A common problem in this study is a "Verb Meaning Field Cleaning and Its Relationship with etymology in Malay Dialects Sanggau". Subproblems of this research, namely how classification based on collocation, sets, and the etymology of the verb contained in the BMDS cleaning ? This study aimed to describe the collocation, sets, and the etymology of the verb cleaning BMDS. The method used in this research is descriptive method with qualitative forms of research. The data in this study are the words that contain a verb meaning field cleans the BMDS. Sources of data in this study is BMDS spoken by native speakers BMDS. The technique used is the technique Listen involved Proficient ( SLC ) and interviews. Means of collecting data in this study is a list of questions and a tape recorder. Based on the analysis of data , it can be concluded that in the field there BMDS verb meaning cleanse consisting of 26 verbs in the BMDS cleaning can be classified into collocation, sets, and 21 verbs that can be connected with the etymology of the BMDS. Keywords : fields of meaning , cleaning , etymology , BMDS .
DASAR PENAMAAN BAHASA MASYARAKAT BUGIS DI TELUK PAKEDAI ; Saman, Sisilya; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dasar penamaan tiruan bunyi, ciri atau sifat yang menonjol, penemu dan pembuat, tempat asal, bahan, keserupaan, penamaan baru, dan singkatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dalam bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang sudah diketahui dasar-dasar pembentukannya dalam bahasa Bugis di Teluk Pakedai yang diwakili oleh empat orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan pencatatan. Dasar penamaan bahasa Masyarakat Bugis di Teluk Pakedai ini terdiri dari delapan pengelompokan, yaitu tiruan bunyi, ciri atau sifat yang menonjol, penemu dan pembuat, tempat asal, bahan, keserupaan, penamaan baru, dan singkatan. Kata Kunci: Dasar Penamaan, Bahasa Bugis Abstract: This study aims to describe the basic naming artificial sounds, traits or characteristics that stand out, inventor and manufacturer, place of origin, material, likeness, a new naming and abbreviation. The method used in this research is descriptive in the form of qualitative research. The data in this study are the words that are already known to the basics of the language of the Bugis formation in the Gulf Pakedai represented by four people. The technique of collecting data using interviews and recording. Basic language naming Bugis society in the Gulf Pakedai consists of eight groupings, namely artificial sounds, traits or characteristics that stand out, inventor and manufacturer, place of origin, material, likeness, a new naming and abbreviation. Keywords: Naming Artificial, Bugis Language
KESINONIMAN FLORA DAN FAUNA DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS Alfhini, Yasha; Saman, Sesilya; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 9 (2013): September 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan leksem, substitusi leksem, dan fungsi semantis leksem kesinoniman flora dan fauna dalam bahasa Melayu dialek Sambas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Hasil analisis data berdasarkan deskripsi, substitusi, dan fungsi semantis leksem kesinoniman flora dan fauna dalam BMDS terdapat 18 pasang leksem yang bersinonim. Data tersebut terdiri dari 11 pasang leksem flora dan 7 pasang leksem fauna. hasil analisis data berdasarkan deskripsi leksem yang mengacu pada flora terdiri atas 11 pasangan leksem. Hasil analisis data berdasarkan deskripsi leksem yang mengacu pada fauna terdiri atas 7 pasangan leksem. Hasil analisis data berdasarkan peran semantis terdiri atas keterangan sumber, pelaku, sasaran, keterangan alat, dan atribut. Kata Kunci: kesinoniman, flora dan fauna, dialek sambas Abstract: This study aim to describe the lexemes, substitution lexeme, and function leksem semantically of the synonymy flora and fauna in malay dialect Sambas. The method used in this research is descriptive method with qualitative forms of research. Results of data analysis based on the description, substitution, and the semantic function leksem synonymy flora and fauna in the BMDS, there are 18 pairs of synonymous lexemes. The data consists lexemes flora is 11 pairs and 7 pairs of lexemes fauna. Results of data analysis based on the description that refers to the flora lexeme consists is 11 couples lexeme. Results of data analysis based on the description that refers leksem fauna consists is 7 pair lexeme. The results of data analysis based on semantic role consists is information sources, actors, goals, information appliance, and attributes. Key Word: synonymy, flora and fauna, dialects Sambas
REGISTER JUAL BELI DI PASAR TRADISIONAL FLAMBOYAN (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) Alfianata, Dita; Sulissusiawan, Ahadi; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 9 (2014): September 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peristiwa tutur, pemakai bahasa dan pemakaian bahasa penjual dan pembeli di pasar tradisional flamboyan Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel penelitian adalah penjual ikan, sayur, sembako, daging ayam dan daging sapi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa adanya peristiwa tutur di pasar tradisional flamboyan. Variasi bahasa berdasarkan pemakai ialah adanya percampuran bahasa indonesia, melayu, madura dan cina. Variasi berdasarkan pemakaian bahasa ialah adanya aktifitas jual beli di pasar tradisional flamboyan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli berupa bahasa lisan. Kata Kunci: Register, Pasar Tradisional Flamboyan, Sosiolinguistik.   Abstrac: This research was aimed to know the speech aet, users and the usage of indonesia language in Flamboyan, the traditional market on jalan Gajah Mada Pontianak west Kalimantan it was descriptive reseach methwal. The samples taken wer the sellers of fish, vegetables, staple foods, chicken and beef. The result of data awadysi’s therwed that speech act has occured in flamboyan traditional market. The variety of language produced by the specdeers was mixiure of indonesia language. It was intheneed by the aculturation of malayan, maduranese and chinese ethnies. The varieties of language produced was commeenicated in business activities in flamboyan traditional market. The speakers of the buyers/consumers. Keywords: Register, Flamboyan Traditional market, Socialinguistic
TINDAK TUTUR ANTARA OKUPASI TERAPIS DAN PASIEN DI RUMAH SAKIT SUDARSO PONTIANAK (KAJIAN SOSIOLINGUISTIK) F11109016, Anisawati; Heryana, Nanang; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 6 (2014): Juni 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan alih kode, campur kode, bentukkomunikasi terapeutik verbal dan nonverbal yang digunakanoleh okupasi terapis dan pasien Rumah Sakit Sudarso Pontianak. Metode danbentukyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptifkualitatif. Berdasarkan hasil analisis data, disimpulkan bahwa tindak tutur yang dilakukan oleh okupasi terapis dan pasien berjumlah 161 data. Data alih kode berjumlah 7 data meliputi alih kode ke dalam. Campur kode berjumlah 39 data meliputi campur kode ke dalam 7 data dan campur kode keluar 32 data.  Data komunikasi verbal 16 data meliputi perbendaharaan kata6 data, selaan dan kesempatan berbicara 4 data, dan humor 7 data. Komunikasi nonverbal 98 data meliputi penampilan personal 45 data, paralangue 5 data, dan gerakan mata 6 data. Data untuk komunikasi nonverbal kinesik dibagi menjadi lima bagian yaitu: emblems 2 data, illustrators 4 data, affect displays 20 data, regulator 4 data, dan adaptory 1 data. Data untuk komunikasi nonverbal sentuhan dibagi menjadi tiga bagian yaitu: kinesthetic 3 data, sociofugal 3 data, dan thermal 5 data. Kata Kunci: alih kode, campur kode, komunikasi.   Abstract:Research aims to describe over code, intervening code, form of communication therapeutic verbal and nonverbal used by occupational therapist and patients Hospital Sudarso Pontianak.The methods and forms used in this research is method descriptive qualitative.Based on the analysis of data, can be concluded a speech act done by occupational therapists and patients totaled 161 data. Data code switching include totaling 7 over into code. Code mixing totaled 39 data covering code mixing into 7 data and code mixing out 32 data. Data verbal communication 16 data covering vocabulary 6 data, south and occasion speak 4 data, and joke 7 data. Nonverbal communication 98 data covering the appearance of personal 45 data, paralanguage 5 data, and eye movements 6 data. Data for nonverbal communication gestures divided into five parts those are: emblems 2 data, illustrators 4 data, affect displays 20 data, regulator 4 data, and adaptory 1 data. Data for nonverbal communication touch divided into three parts which is this: kinesthetic 3 data, sociofugal 3 data, and thermal 5 data. Keywords: code switching, mixed code, communication.  
ANALISIS SEMANTIK LEKSIKAL KOSAKATA PADA TENUN IKAT TRADISIONAL SUKU DAYAK DESA Efpriyani, .; Susilo, Firman; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 11 (2014): Nopember 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna leksikal, komponen makna, jenis makna, serta peran semantis yang dapat dilihat dari alat, motif, bahan, dan hasil. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah kata-kata yang mengandung kosakata pada tenun ikat tradisional yang digunakan oleh masyarakat Suku Dayak Desa Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang. Sumber data dalam penelitian ini adalah bahasa Suku Dayak Desa yang dituturkan oleh informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknikpengamatan  langsung dan wawancara. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu peneliti sebagai instrumen kunci.Berdasarkan hasil analisis data penelitian ditemukan bahwa bahwa ada tiga makna yang terdapat dalam penelitian ini yaitu makna leksikal, makna gramatikal, dan makna kolokatif. Hasil analisis dari submasalah yang ada dalam penelitian ini yaitu pendeskripsian makna leksikal, komponen makna, jenis makna, dan peran semantis kosakata pada tenun ikat tradisional Suku Dayak Desa yaitu terdapat 18 kosakata pada tenun ikat tradisional Suku Dayak Desa berupa motif, 12 kosakata pada tenun ikat tradisional Suku Dayak Desa berupa alat, 8 kosakata pada tenun ikat tradisional Suku Dayak Desa berupa bahan, dan 8 kosakata pada tenun ikat tradisional Suku Dayak Desa berupa hasil tersebut yang terkumpul dalam penelitian ini. Penulis berharap adanya penelitian lanjutan mengenai kosakata pada tenun ikat tradisonal Suku Dayak Desa dari segi yang berbeda, sehingga penelitian selajutnya dapat melengkapi kajian tentang semantik khususnya semantik leksikal dengan masalah yang lain. Kata Kunci: Semantik Leksikal, Kosakata Abstract:This studyaims to describethe meaning oflexicalmeaningcomponents, typesof meaning, as well as thesemanticrolesthat can be seenfromthe tools, patterns,materials, andresults. This study used adescriptive method. The dataof this studyare the wordsthat containthevocabularyof traditionalikatused bythe DayakcommunityEnsaidLongVillage, District TenebrousPermai, Sintang. Sources of datain this studyis the languageof the Dayakvillagespoken byinformants. Data collection techniquesused aredirect observationandinterviewtechniques. Data collection toolused wasthe researcher asthe keyinstrument. Based on the analysisof research datafoundthatthatthere are three meaningscontainedin this research thatlexical meaning, grammatical meaning, and meaningkolokatif. The results ofthe analysisofthe existingconstructin this study isthe description oflexical meaning, components of meaning, kindof meaning, andthe role ofsemanticvocabularyon atraditionalikatweavingvillageof Dayakvocabularyinwhichthere are 18traditionalikatmotifssuch asthe Dayakvillage, 12vocabularyonikatthe Dayaktraditionalvillagein the form oftools, 8vocabularyonthe Dayaktraditionalikatweavingvillagein the form ofmaterials, and8traditionalikatvocabularyonthe Dayakvillagein the form oftheresultscollectedin this study. The authorshope that thefurther research onthevocabularyof traditionalikatweavingvillageof Dayakdifferentterms, so thatthe researchcan then eithercomplete thestudy oflexicalsemanticssemanticsespeciallywithotherissues. Keyword: lexical semantics, vocabulary  
PERISTILAHAN DALAM PROSES NGUMA DAYAK BAKATI DUSUN SEMPAYUK, KECAMATAN LUMAR, KABUPATEN BENGKAYANG: KAJIAN SEMANTIK Rahmad, Leo; Patriantoro, Patriantoro; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 8, No 6 (2019): JUNI 2019
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis research is focused on the semantic terminology in the process of the Dayak Bakati in Sempayuk, Lumar Subdistrict, Bengkayang Regency. Traditional rice farming is about processes, tools, and place names. The general problem which is the main subject of this research is Terminology in the Process of Nguma Dayak Bakati in Sempayuk Hamlet, Lumar Subdistrict, Bengkayang Regency which starts from the pratanam, planting and harvest stages using semantic studies. The specific problems of this study are as follows. Forms of terminology, lexical meanings and cultural meanings, and implementation of learning Indonesian. This study aims to analyze the forms of terminology, lexical meanings and cultural meanings, and the application of Indonesian language learning in terminology in the process of the Dayak Bakati. Based on the analysis, it was found that in the case of Dayak rice farming Bakati in Sempayuk Hamlet there were 40 data, 9 pre-harvest processes, 3 planting processes, 3 harvest processes, 20 tool names, and 5 place names. The lexical area contained in terminology in the process of the Dayak Bakati in Sempayuk, subdistrict Bengkayang covers the process of planting, planting, harvesting, tools, and place names. Keywords: Lexical Meaning, Terminology Nguma, Semantic Bakati
Co-Authors . Efpriyani a. totok priyadi A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abunawas, Abunawas Agus Syahrani Agus Syahrani Agus Wartiningsih Ahadi Sulissusiawan Anita Wulandari, Anita arpian frihady Ashari, Asri Mulya Asrifah, Ade Angga Atiqa Nur Latifa Hanum Atiqa Nur Latifa Hanum Atiqa Nur Latifa Hanum Ayu Novia Annisa, Ayu Novia Basirun, . Dede Melda Dewi Susanti Dita Alfianata F11109016, Anisawati Fidyanti, Dita Firman Susilo Gusti Eva Tavita Hadi, Tri Utomo Hafizurrahman, Hafizurrahman Handayani, Pratiwi Hanum, Atiqa Nur Latifa Hanum, Atiqa Nur Latifah Hendrianto, El Herningsih, Okta Hotma Simanjuntak Ikasari, Ninsi Imam Ghozali Indrapraja, Diecky K Ismunandar . Iyon, Firminus Kurniawan Kurniawan Kurniawan Kurniawan Kurniawan Laila Sari Laurensius Salem Lembayu, Puji Madeten, Sisily Saman Madeten, Sisilya Madeten, Sisilya Saman Majinur Darlisanto Mariyadi Mariyadi mariyadi Mellisa Jupitasari Mifta Rahman Mifta Rahman Muhardiasih, Yunita Mulyani, Rida Muzammil, Ahmad Rabi ul Muzammil, Ahmad Rabi’ul Nanang Heryana Neva Satyahadewi Nini Risanti Nonik, Nonik Nopiawan, Tan Supriadi Noraga, Birawa Novialdi, Hafiz Novitasari, Heni Paternus Hanye Patriantoro . Prayogo, Ricky Muhammad Pribadi, Fajar Ary Pujilestari, Helena PURWANTI PURWANTI Putri Kurniasih Putri, Dwi Nurul Febriana Putri, Mutiara Kharisma Hasan Rafi'i, Muhammad Rahmad, Leo Rahmadhanti, Jumiatin Asri Rahman, Mifta Rahman, Miftah Ramadani, . Ria, Fitria Riska Riska Rivaldi, Viski Robiansyah, . Sabarina, Sabarina Sabhan Rasyid Sahidi Sahidi Sahidi Sahidi Sahidi Sahidi Sahidi, Sahidi Saputra, Riko Saputra, Yohanes Welli Saputri, Eis Satri, Aprina Eni Scolastika, Fitriana Sesilia Seli Sesilya Saman Sinta, Sinta Sisilia Saman Sisilya Saman Sisilya Saman Slamet Riki Haryadi Suwito, Jery Arifin Syamsul Arifin Trisnawati, Deri Uray Eldi Firmansyah Vatria, Yuliana Wahyu Pitri Abriyani Wahyudi, Firli Witri, . Yasha Alfhini Yeni Saragih Yesi, Lidia Yustira, Wani Zulfickhan, Rutin