Articles
Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP pada Mata Pelajaran Bangun Ruang Sisi Datar
Hapsari, Vania Sita;
Nizaruddin, Nizaruddin;
Muhtarom, Muhtarom
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 6 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v1i6.4853
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa SMP Dr. Tjipto Semarang terhadap mata pelajaran bangun ruang sisi datar. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek yang diambil adalah 3 siswa smp kelas 8 semester 2 tahun ajaran 2018/2019 yang mempunyai kemampuan representasi. Jenis kemampuan yang diambil dalam penelitian ini adalah kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan tes tertulis, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan 3 tahapan yaitu data reduction, data display dan conclusing drawing / verification. Keabsahan data menggunakan triangulasi waktu yaitu membandingkan tes dan wawancara kemampuan representasi tahap 1 dan 2 dalam waktu yang berbeda. Analisis dikembangkan berdasarkan indikator kemampuan representasi matematis siswa dengan memperhatikan kemampuan yang representasi yang dimiliki. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa subjek dengan kemampuan tinggi memenuhi semua indikator representasi matematis representasi gambar , ekspresi matematika atau persamaan matematika dan mampu menjawab soal dengan kata-kata atau teks tertulis. Mampu menggunakan representasi gambar, ekspresi matematika atau persamaan matematika dan mampu menjawab soal dengan kata-kata atau teks tertulis, serta mampu mengoneksikan representasi satu dengan representasi yang lain dalam menyelesaikan masalah. Kemampuan sedang kurang memenuhi semua indikator representasi matematis baik representasi gambar, persamaan matematika atau ekspresi matematika dan mampu menjawab soal dengan kata-kata atau teks tertulis. Subjek belum dapat menghubungkan representasi satu dengan lainnya untuk menyelesaikan permasalahan dengan baik saat melakukan tes tertulis maupun wawancara, serta dapat menjelaskan dengan baik.Kemudian kemampuan representasi rendah tidak memenuhi semua indikator representasi matematis baik representasi gambar, persamaan matematika atau ekspresi matematika dan mampu menjawab soal dengan kata-kata atau teks tertulis. Subjek belum dapat menghubungkan representasi satu dengan lainnya untuk menyelesaikan permasalahan dengan baik saat melakukan tes tertulis maupun wawancara, serta menjelaskan dengan kurang baik.
Efektivitas Model Pembelajaran Think Pair Share dan Model Pembelajaran Pair Checks terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa
Savitri, Anting;
Nizaruddin, Nizaruddin;
Sugiyanti, Sugiyanti
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v2i1.5764
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Think Pair Sharedan model pembelajaran Pair Checksterhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel penelitian dengan Cluster Random Samplingdari populasi siswa kelas VII SMP PGRI 3 Taman Pemalang tahun pelajaran 2019/2020. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data menggunakan anava satu arah dengan taraf signifikansi 5% dilanjutkan dengan uji scheffe’ dan regresi linier sederhana untuk mengetahui besar pengaruhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa antara yang mendapatkan model pembelajaran Think Pair Share, model pembelajaran Pair Checksdan model pembelajaran konvensional. (2) kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat model pembelajaran Think Pair Sharelebih baik daripada siswa yang mendapat model pembelajaran konvensional. (3) kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat model pembelajaran Pair Checkslebih baik daripada siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional. (4) terdapat pengaruh positif keaktifan siswa terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada model pembelajaran Think Pair Share. (5) terdapat pengaruh positif keaktifan siswa terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada model pembelajaran Pair Checks. (6) rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Think Pair Sharedan model pembelajaran Pair Checkstelah mencapai ketuntasan belajar individual maupun klasikal.
Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau Dari Gaya Kognitif
Kurniawan, Rizki Lely;
Nizaruddin, Nizaruddin;
Purnomo, Djoko
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 5 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v3i5.7723
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas X TKJ A ditinjau dari gaya kognitif Field Independent dan Field Dependent. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan tes GEFT yaitu 2 siswa dengan gaya kognitif Field Independent dan 2 siswa dengan gaya kognitif Field Dependent melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu tes GEFT, tes pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik yaitu membandingkan data yang diperoleh dari hasil tes pemecahan masalah dengan hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tes tertulis dan wawancara menyatakan : 1) Siswa dengan gaya kognitif Field Independent mampu memecahkan masalah dengan kategori baik, 2) Siswa dengan gaya kognitif Field Dependent mampu memecahkan masalah dengan kategori cukup.
KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ETNOMATEMATIKA
Qauliyah, Dewi Sesanti;
Nizaruddin, Nizaruddin;
Shodiqin, Ali
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 6 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v4i6.11532
Tujuan penelitian ini untuk menentukan efektifitas model problem based learning berbasis etnomatematika terhadap kemampuan literasi matematika. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Mranggen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuntitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan hasil pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan Model problem based learning berbasis etnomatematika efektif terhadap kemampuan literasi matematika peserta didik hal tersebut ditunjukkan dengan; (1) nilai rata-rata peserta didik yang mendapatkan perlakuan model problem based learning berbasis etnomatematika mencapai kriteria ketuntasan minimal secara individu dan klasikal (2) kemampuan litrasi matematika setelah peserta didik mendapatkan perlakuan model problem based learning berbasis etnomatematika sebagian besar mengalami kenaikan dengan kriteria sedang dan tinggi berdasarkan N-gain (3) ditunjukkan bahwa N-gain kemampuan litrasi matematika pada kelas yang mendapatkan perlakuan problem based learning berbasis etnomatematika lebih baik dari kelas yang mendapatkan perlakuan problem based learning.
Analisis Kesulitan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau Dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif
Kusumawati, Rosita;
Sudargo, Sudargo;
Nizaruddin, Nizaruddin
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 (2024): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v6i1.16856
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan tes gaya kognitif (MFFT) yaitu 1 siswa dengan Reflektif, dan 1 siswa dengan Impulsif. Dalam penelitian yaitu tes gaya kognitif (MFFT), tes pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik yaitu membandingkan hasil informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Hasil yang diperoleh menunjukkan siswa dengan gaya kognitif reflektif mampu menerapkan prosedur yang sesuai dengan benar dan cenderung tidak mengalami kesulitan dalam memahami masalah, menerjemahkan masalah, dan menentukan stategi untuk menjawab suatu masalah. Sedangkan siswa dengan gaya kognitif impulsif tidak mampu menerapkan prosedur yang sesuai dengan benar dan memiliki kesulitan dalam memahami masalah, mengalami kesulitan dalam menerjemahkan masalah, mengalami kesulitan dalam menentukan strategi.Kata Kunci : Analisis, Kesulitan, Pemecahan Masalah Matematika, GayaKognitif Reflektif dan Implusif.
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) dan Think Pair Share (TPS) Ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis
Wahidiyah, Nur Ayu;
Nizaruddin, Nizaruddin;
Aini, Aurora Nur
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 6 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v1i6.4863
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) adanya perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa antara model pembelajaran Think Talk Write(TTW), model pembelajaran Think Pair Share(TPS) dan model pembelajaran Konvensional. (2) kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model pembelajaran Think Talk Write(TTW), lebih baik daripada model pembelajaran Konvensional. (3) kemampuan komunikasi matematis siswa dengan model pembelajaran Think Pair Share(TPS) lebih baik daripada model pembelajaran Konvensional. (4) apakah terdapat pengaruh keaktifan siswa menggunakan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. (5) apakah terdapat pengaruh keaktifan siswa menggunakan model pembelajaran Think Pair Share(TPS) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa. (6) apakah kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) dan Think Pair Share(TPS) mencapai tuntas secara klasikal maupun individual. Jenis penilitian kuantitatif dengan desain Posttest Only Control Design. Sampel penelitian dengan CluterRandom Samplingdari populasi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kangkung tahun ajaran 2019/2020. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data menggunakan anava satu arah dengan taraf signifikansi 5% dilanjutkan dengan uji scheffe’dan regresi linier sederhana untuk mengetahui besar pengaruhnya. Hasil penelitian ini diperoleh: (1) terdapat perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa antara model pembelajaran Think Talk Write(TTW), model pembelajaran Think Pair Share(TPS) dan model pembelajaran Konvensional. (2) kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) lebih baik dari pada siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional. (3) kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Think Pair Share(TPS) lebih baik dari pada siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional. (4) terdapat pengaruh positif antara keaktifan siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa pada model pembelajaranThink Talk Write(TTW), yaitu Ŷ=-52,622+1,756X. (5) terdapat pengaruh positif antara keaktifan siswa terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa pada model pembelajaran Think Pair Share(TPS),yaitu Ŷ=-18,803+1,347 X. (6) rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Think Talk Write(TTW) dan model pembelajaran Think Pair Share(TPS) telah mencapai ketuntasan belajar individual maupun klasikal.
Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization Dan Model Pembelajaran Student Team Achievement Divisions Berbantu Whiteboard Animation Berbasis Android Terhadap Hasil Belajar Siswa
Afifah, Yuni Nur;
Nizaruddin, Nizaruddin;
Endahwuri, Dhian
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v3i1.6929
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Team Assisted Individualization dan Student Team Achievement Divisions berbantuan Whiteboard Animation berbasis android terhadap hasil belajar matematika siswa SMP. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah kelas VIII MTs Diponegoro Japah tahun pelajaran 2019/2020. Sampel penelitian ini yaitu kelas VIII A, VIII B, dan VIII C. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Anava, uji scheffe’, uji t Dua Pihak dan uji ketuntasan belajar individual maupun klasikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa antara model pembelajaran Team Assisted Individualization berbantuan Whiteboard Animation berbasis android, Student Team Achievement Divisions berbantuan Whiteboard Animation berbasis android dan model konvensional, (2) hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization berbantuan Whiteboard Animation berbasis android lebih baik daripada pembelajaran konvensional, (3) hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Student Team Achievement Divisions berbantuan Whiteboard Animation berbasis android lebih baik daripada pembelajaran konvensional (4) tidak ada perbedaan hasil belajar siswa matematika yang menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization berbantuan Whiteboard Animation berbasis android dengan Student Team Achievement Divisions berbantuan Whiteboard Animation berbasis android, (5) hasil belajar siswa matematika yang menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization berbantuan Whiteboard Animation berbasis android dengan Student Team Achievement Divisions berbantuan Whiteboard Animation berbasis android mencapai ketuntasan individual maupun klasikal. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan bahwa menggunakan model pembelajaran Team Assisted Individualization berbantuan Whiteboard Animation berbasis android dengan Student Team Achievement Divisions berbantuan Whiteboard Animation berbasis android lebih efektif terhadap hasil belajar siswa.
TRANSLASI ANTAR REPRESENTASI MATEMATIS VISUAL KE VERBAL DALAM MEMAHAMI KONSEP PADA MATERI SPLDV DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA TINGGI
Sa’diyah, Uswatun;
Nizaruddin, Nizaruddin;
Muhtarom, Muhtarom
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 4 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v2i4.6122
Pemahaman translasi antar representasi matematika merupakan salah satu dari beberapa kemampuan yang diperlukan dalam proses pemecahan masalah. Proses translasi antar representasi adalah proses perubahan dari suatu bentuk representasi ke bentuk representasi lain. Indikator proses translasi anatr representasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah unpacking source, preliminary coordinator, constructing the target, dan determining equivalence. Salah satu materi yang menggunakan berbagai representai matematika adalah SPLDV. Kemampuan siswa dalam melakukan proses translasi antar representasi dapat berbeda-beda pada setiap siswanya, salah satunya yaitu berdasarkan kemampuan matematika yang dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan translasi antar representasi matematis visual ke verbal berdasarkan kemampuan matematika tinggi pada materi SPLDV. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah satu siswa kelas IX D SMP N 9 Semarang tahun ajaran 2019/2020 yang berkemampuan tinggi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes dengan pemberian tes translasi antar representasi dan metode wawancara. Data dianalisis berdasarkan kegiatan yang mungkin muncul setiap proses translasi, dari representasi verbal ke simbol,.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa berkemampuan matematika tinggi belum mampu mencapai seluruh tahap translasi antar representasi matematis visual ke verbal.Hal ini dikarenakan siswa cenderung mengalami kesulitan pada tahap unpacking source. Sehingga informasi yang dibutuhkan kurang sesuai.
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN TGT DAN STAD BERBANTUAN FINDING MY SECRET WORD TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
Devarosary, Vifta;
Nizaruddin, Nizaruddin;
Rahmawati, Noviana Dini
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 4 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v2i4.5880
Penelitian ini bertujaun untuk mengetahui:(1) Perbedaan efektivitas antara model pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan Finding My Secret Word,model pembelajaran STADberbantuanFinding My Secret Worddan model pembelajaran konvensionalterhadap kemampuan pemecahan masalah matematis;(2) Modelpembelajaran TGTberbantuan Finding My Secret Wordmempunyai hasil lebih baikdarimodel pembelajaran konvensionalterhadap kemampuan pemecahan masalah matematis;(3)ModelpembelajaranSTADberbantuan Finding My Secret Wordmempunyai hasil lebih baik dari model pembelajaran konvensionalterhadap kemampuan pemecahan masalah matematis;(4)Efektivitas antara model pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran TGTberbantuan Finding My Secret Wordsama baiknya dengan model pembelajaran STADberbantuan Finding My Secret Wordterhadap kemampuan pemecahan masalah matematis;(5)Pengaruh aktifitas belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunkan model pembelajaran TGTberbantuan Finding My Secret Word, dan model pembelajaran STADberbantuanFinding My Secret Word;(6)Kemampuanpemecahan masalah siswa menggunakan model pembelajaran TGTberbantuan Finding My Secret Worddanmodel pembelajaran STADberbantuan Finding My Secret Wordmencapaiketuntasan secara individual maupun klasikal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, tes, dan observasi. Hasil penelitian menunjukan:(1)Terdapat perbedaan efektivitas antara model pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGTberbantu Finding My Secret Word,model pembelajaran STADberbantuFinding My Secret Word dan model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis;(2) Pembelajaran TGTberbantuFinding My Secret Wordmempunyai hasil lebih baik dari model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis;(3)Pembelajaran STADberbantu Finding My Secret Wordmempunyai hasil lebih baik dari model pembelajaran konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis;(4)Efektivitas antara model pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran TGTberbantu Finding My Secret Wordsama baiknya dengan model pembelajaran STADberbantu Finding My Secret Wordterhadap kemampuan pemecahan masalah matematis;(5)Terdapat pengaruh aktifitas belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunkn model pembelajaran TGT berbantu Finding My Secret Worddanmodel pembelajaran STADberbantu Finding My Secret Word;(6)Kemampuan pemecahan masalah siswa menggunakan model pembelajaran TGTberbantu Finding My Secret Word dan model pembelajaran STADberbantu Finding My Secret Word mencapai ketuntasan secara individual maupun klasikal.
Profil Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Permasalahan Matematika Menggunakan Pembelajaran Berbasis Google Classroom
Al Khaedar, Istian Diaz;
Nizaruddin, Nizaruddin;
Zuhri, Muhammad Saifuddin
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2023): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/imajiner.v5i1.12758
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika menggunakan pembelajaran berbasis Google Classroom. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dipilih berdasarkan hasil tes nilai Ujian Akhir Semester Satu yaitu 1 siswa dengan Klasifikasi tingkat kemampuan tinggi, 1 siswa dengan tingkat kemmpuan sedang, dan 1 siswa dengan tingkat kemmpuan rendah kelas X MIPA SMA Negeri 2 Pemalang. Selanjutnya siswa dikenai tes kecerdasan berpikir kritis dan wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu tes berpikir kritis, dan pedoman wawancara. Keabsahan data menggunakan triangulasi metode yaitu membandingkan hasil informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. Hasil tes berpikir kritis dan hasil wawancara diperoleh : 1) Siswa dengan kecerdasan berpikir kritis Tinggi, dari hasil analisis data menggunakan triangulasi metode yang sudah dibahas peneliti, bahwa subjek dengan kemampuan tingkat tinggi hasil antara observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti sesuai dan cocok mulai dari indikator ke-1 dengan kriteria berfikir Focus hingga indikator ke-6 dengan kriteria berfikir Overview. 2) Siswa dengan kecerdasan berpikir kritis sedang hasil antara observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti sesuai dan cocok mulai dari indikator ke-1 dengan kriteria berfikir Focus hingga indikator ke-4 dengan kriteria berfikir Situation. Sedangkan untuk indikator ke 5 dan indikator ke-6 hasil antara observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti tidak sesuai atau tidak cocok. 3) Siswa dengan kecerdasan berpikir kritis rendah bahwa subjek dengan kemampuan tingkat Rendah, hasil antara observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti sesuai dan cocok pada indikator ke-1 dengan kriteria berfikir Focus, indikator ke-2 dengan kriteria berfikir Reason dan indikator ke-6 dengan kriteria berfikir Overview. Sedangkan untuk indikator ke-3, indikator ke-4 dan indikator ke-5 hasil antara observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti tidak sesuai atau tidak cocok.