Articles
Implementasi Pelaksanaan Pembimbingan Kemandirian Berbasis Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan Balai Pemasyarakatan Kelas II Purwokerto di PT Dewara Nusantara Jaya
Annisa Fourkhani;
Padmono Wibowo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (231.119 KB)
|
DOI: 10.31004/innovative.v1i2.39
Sistem pemasyarakatan di Indonesia menerapkan sistem pembinaan dan pembimbingan yang mana Balai pemasyarakatan ini sebagai tempat menjalankan pembimbingan yang dilakukan oleh PK ( UU No 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan). Kemudian dalam Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor M.01-PK.04.10 Tahun 1998 Pasal 2 Ayat 1 tercantum bagaimana tugas dari Pembimbing Kemasyarakatan. Namun pada faktanya Pembimbing Kemasyarakatan (PK) kesulitan untuk mendesain program pembimbingan dan rencana pengawasan. Mereka harus memastikan pemenuhan tanggung jawab klien dan fokus pada perubahan mereka karena Pembimbing Kemasyarakatan (PK) perlu mengatasi faktor kriminogenik spesifik klien . Menyikapi akan permasalahan tersebut Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor: PAS-06.OT.02.02 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (POKMASLIPAS) pada Balai Pemasyarakatan (BAPAS). Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif terkait bagaimana implementasi pembimbingan kemandirian berbasis POKMASLIPAS yang dilaksanakan di Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas II Purwokerto.
Implementasi Pelayanan Hak Kesehatan Narapidana Di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Magetan
Galuh Cahyaning Putri;
Padmono Wibowo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (266.431 KB)
|
DOI: 10.31004/innovative.v1i2.40
Pada penelitian ini penulis memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi pelayanan pemenuhan hak kesehatan terhadap narapidana di Rumah Tahanan Kelas II B Magetan. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif untuk dapat menjelaskan kondisi Rumah Tahanan Kelas II B Magetan dengan data primer berupa wawancara kepada beberapa narapidana dan petugas kesehatan sebagai narasumber dan peneliti juga melakukan observasi yang telah mendapat izin dari kepala rutan kelas II B Magetan, selain data primer penulis menggunakan data sekunder sebagai data pendukung berupa study kepustakaan dan dokumentasi selama melakukan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti melihat rutan magetan sudah memberikan hak pelayanan kesehatan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai bentuk pemenuhan Hak Asasi Manusia yang akan selalu mengikat pada setiap manusia, meskipun bagi orang yang sedang menjalani pidana semaksimal mungkin, yang dibuktikan dengan kerjasama yang baik dengan pihak ketiga, ketersediaan obat-obatan yang cukup, serta pengontrolan kelayakan blok oleh petugas kesehatan. Namun masih terdapat beberapa kendala seperti kurangnya petugas kesehatan dan juga kondisi Rutan yang over kapasitas yang membuat tenaga medis bekeja kurang maksimal. Namun meskipun masih memiliki beberapa hambatan, petugas Rutan selalu mengupayakan agar seluruh hak kesehatan narapidana dapat diberikan sebaik dan seoptimal mungkin dengan tetap memperhatikan Hak Asasi Manusia yang tetap harus diperhatikan.
Analisis SWOT Dalam Menentukan Strategi Pencegahan Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Studi Kasus di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang)
Widya Puji Rahayu;
Padmono Wibowo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (319.976 KB)
|
DOI: 10.31004/innovative.v1i2.41
Penyalahgunaan narkoba ialah penggunaan narkoba yang dilakukan dengan tujuan tidak untuk pengobatan, akan tetapi keinginanan untuk menikmati pengaruh narkoba, penyalahgunaan narkoba tidak hanya bukan hanya dikalangan yang tidak berpendidikan tetapi dikalangan yang memiliki pendidikan sekalipun terjerat dalam penyalahangunaan narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan (lingkungan internal) serta peluang dan ancaman (lingkungan eksternal) serta merumuskan strategi upaya pencegahan pengedaran narkoba yang tepat melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats) di lembaga pemasyarakatan kelas I Cipinang. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Hasil penelitian yang ditunjukan dalam diagram hasil perhitungan SWOT, menujukan strategi pada posisi Strategi Defensif yang diperoleh dari hasil penghitungan. Maka dapat menggunakan alternatif strategi-strategi dalam upaya pencegahan peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan kelas I Cipinang sebagai berikut: 1. Memperkuat faktor-faktor keamanan LAPAS, 2. Menjaga terciptanya suasana aman dan tertib, 3. Meningkatkan kualitas keamanan dan faktor lainnya, 4.Memperkuat intelektualdan intergrasi petugas.
Kesesuaian Kondisi Hunian Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Klaten
Emilia Rohmawati Asyarifah;
Padmono Wibowo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (267.02 KB)
|
DOI: 10.31004/innovative.v1i2.42
Peralihan dari sistem penjara menjadi sistem pemasyarakatan berkaitan erat dengan kondisi bangunan lembaga pemasyarakatan yang ada saat ini. Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Klaten, dilihat dari segi bangunan, Lapas Klaten telah dibangun sejak tahun 1923 oleh Pemerintah Belanda. Bangunan yang awalnya difungsikan sebagai rumah tahanan tersebut sampai saat ini masih digunakan dengan diubah fungsinya sebagai lembaga pemasyarakatan. Pembangunan yang dilakukan sampai saat ini tidak merubah desain dasar yang ada. Terutama pada bagian hunian bagi wargabinaan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian kondisi hunian wargabinaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Dari hasil perhitungan, tingkat kesesuaian gedung sebesar 69,64%, utilitas lingkungan 61,36%, pintu 57,14% dan pada pagar serta jalan sebesar 50%. Jika dilakukan perhitungan secara keseluruhan dengan menggabungkan kelima parameter tersebut, maka didapatkan persentase kesesuaian hunian sebesar 61,06%. Sehingga diperlukan peningkatan kualitas terhadap kondisi hunian warga binaan
Pentingnya Optimalisasi Layanan Komunikasi Online bagi Warga Binaan Pemasyarakatan di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bantul
Miftah Fragusti Arrazi;
Padmono Wibowo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (237.089 KB)
|
DOI: 10.31004/innovative.v1i2.44
Pandemi Covid-19 sedikit banyak merubah tatanan yang ada di dalam segala aspek kehidupan khususnya pada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan, salah satunya yaitu perubahan layanan kunjungan langsung dengan layanan komunikasi secara online. Demi tetap memberikan hak-hak kepada WBP supaya tetap terselenggaranya kontak sosial maka segala bentuk kegiatan dan layanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana optimalisasi layanan kunjungan online di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Bantul dilakukan. Penelitian kualitatif ini dilakukan melalui observasi dan wawancara langsung serta ditunjang dengan studi literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan kunjungan online ini menghadapi beberapa kendala seperti keterbatasan perangkat komputer, ketidakteraturan antrian, keterbatasan waktu kunjungan, dan ketidakstabilan jaringan. Menanggapi hal tersebut sudah semestinya Rutan Kelas IIB Bantul melakukan optimalisasi guna meningkatkan kualitas layanan yang diberikan melalui analisa manajemen konflik. Langkahlangkah yang dilakukan tersebut merupakan bentuk dari optimalisasi tugas pokok dan fungsi yang dijalankan oleh Rutan Kelas IIB Bantul sebagai pemberi dan penyedia layanan untuk menjembatani hak-hak WBP agar medapatkan dukungan sosial dari keluarganya.
Manajemen Strategis Dalam Pembinaan Narapidana Teroris Di Lapas Kelas II B Ngawi
Muhammad Alvian Permata;
Padmono Wibowo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (251.664 KB)
|
DOI: 10.31004/innovative.v1i2.47
Tujuan Lembaga Pemasyarakatan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Pasal 1 butir 3 tentang Pemasyarakatan, yaitu menjadikan narapidana sebagai manusia seutuhnya, menyadari kesalahannya, tidak mengulangi tindak kejahatannya dan narapidana dapat kembali diterima dengan baik di masyarakat. Kasus terorisme laiknya penyakit yang mewabah di Indonesia, yang semakin lama semakin mengkhawatirkan. Rangkuman peristiwa terorisme yang terjadi di Indonesia seperti serangan Bom Malam Natal, Bom Bali I dan II, dan masih banyak permasalahan terorisme pada kurun waktu 10 tahun kebelakang. Para pelaku terorisme seolah tidak gentar dan tidak takut akan ancaman pidana atas tindakan yang mereka lakukan. Hukum pidana tidak lagi dianggap suatu ancaman bagi teroris yang menganut paham ideologi radikal. Manajemen strategis sangat penting untuk mengontrol jalannya fungsi Lapas dalam efektifitas program pembinaan kemandirian. Narapidana teroris merupakan narapidana beresiko tinggi, seharusnya ditempatkan kedalam Lapas khusus untuk mendapatkan sarana prasarana program pembinaan narapidana teroris secara optimal.
Optimalisasi Peran Petugas Dalam Mencegah Masuknya Narkoba Di Rutan Kelas IIB Boyolali
Yuliana Novitasari;
Padmono Wibowo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 1 No. 2 (2021): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (213.379 KB)
|
DOI: 10.31004/innovative.v1i2.51
Permasalahan dalam penelitian kali ini adalah dengan banyaknya kasus tindak pidana narkoba, tentu sangat beresiko bagi petugas saat bekerja. Oleh karena itu perlu adanya upaya yang dilakukan oleh pimpinan dalam mengoptimalkan peran petugas pemasyarakatan untuk mengurangi resiko terjadinya pelanggaran agar tidak ada benda terlarang seperti narkoba yang masuk ke dalam rutan. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu peneliti ingin untuk mengetahui cara mengoptimalkan peran petugas pemasyarakatan dalam upaya melakukan pencegahan masuknya benda terlarang seperti narkoba di dalam rutan khususnya di Rutan Kelas IIB Boyolali. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan sumber data primer yaitu wawancara dan observasi dan sumber data sekunder yaitu dengan studi literature. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah cara mengoptimalkan peran petugas yang dapat dilakukan dengan meningkatkan integritas petugas dengan memberikan pendidikan karakter secara berkala, memberikan penghargaan kepada petugas yang bekerja dengan sungguh-sungguh, melakukan rotasi rutin bagi petugas, memberikan sosialisasi terkait tugas pokok dan fungsi dari setiap bagian di rutan, sosialisasi kepada petugas terkait SOP yang berlaku dalam menjalankan tugas, dan memberikan sanksi tegas kepada petugas yang terbukti melanggar aturan.
Analisis Peran Humas Dalam Peningkatan Citra Pemasyarakatan Di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Purworejo
Muhammad Rizki Adfianto;
Padmono Wibowo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 2 No. 1 (2022): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (250.533 KB)
|
DOI: 10.31004/innovative.v2i1.156
Studi ini membahas mengenai upaya untuk meningkatkan citra baik pemasyarakatan melalui peran humas di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Purworejo. Hubungan masyarakat itu sendiri, untuk saat ini merupakan suatu hal yang tidak asing lagi di telinga masyarakat, fungsinya sangat penting bagi suatu lembaga dan institusi untuk membangun citra positif dan membentuk opini baik dari masyarakat agar terus mendapatkan kepercayaan serta dukungan dari masyarakat secara menyeluruh. Rumah Tahanan itu sendiri sebagai tempat pembinaan dan perawatan tahanan dan warga binaan pemasyarakatan, masih banyak dianggap sebagai tempat penjeraan bagi warga binaan, selain itu masyarakat juga masih banyak memandang sebelah mata mantan warga binaan yang sudah menyelesaikan masa pidana nya di Lapas atau Rutan. Maka dari itu, diperlukan suatu analisis untuk mengetahui bagaimana strategi yang tepat untuk meningkatkan citra baik warga binaan pemasyarakatan melalui peran Humas. Data penelitian ini diperoleh melalui observasi dan wawancara secara langsung kepada petugas pemasyarakatan yang diberikan tugas sebagai Humas di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Purworejo. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Analisis SWOT.
Implementasi Grand Design Penanganan Overcrowded Pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sibolga
Karimah Aini;
Padmono Wibowo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 2 No. 1 (2022): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (268.989 KB)
|
DOI: 10.31004/innovative.v2i1.160
Overcrowded bukan merupakan persoalan yang baru bagi Pemasyarakatan namun tetap menjadi persoalan pelik untuk bisa diatasi. Terbatasnya kapasitas hunian hanya salah satu dari banyak masalah yang dialami sebagai konsekuensi dari overcrowded di Lembaga Pemasyarakatan. Overcrowded juga mampu mempengaruhi kualitas gizi, sanitasi, kegiatan tahanan, pelayanan kesehatan dan perawatan bagi kelompok rentan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi penerapan grand design penanganan overcrowded pada Lapas Kelas IIA Sibolga yang dilakukan dengan metodde kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan studi kasus. Penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 Tahun 2017 tentang Grand Design Penanganan Overcrowded pada Lapas Kelas IIA Sibolga dilakukan melalui 4 penanganan yaitu penataan regulasi, penguatan kelembagaan, pemenuhan sarana dan prasarana serta pemberdayaan sumber daya manusia. Hambatan yang dihadapi adalah narapidana yang gagal melakukan syarat administrasi dan subsantif dalam pemberian remisi, keterbatasan anggaran, dualism fungsi para petugas, keterbatasan sumber daya manusia, dan keterbatasan penyediaan sarana dan prasarana.
Dampak Perbaikan Fasilitas dan Sistem Pelayanan Kesehatan dalam Memenuhi SMR di Rumah Tahanan Negara Kelas I Surabaya
Hanin Kusuma Ardy;
Padmono Wibowo
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 2 No. 1 (2022): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (234.696 KB)
|
DOI: 10.31004/innovative.v2i1.161
Tidak tersedianya sarana, prasarana, dan fasilitas pendukung kesehatan seperti area tidur, poliklinik, kamar mandi, dan lain sebagainya yang ideal atau laik menyebabkan peningkatan jumlah orang yang sakit dan jenis penyakit yang muncul. Sarana prasarana atau fasilitas yang kurang terpenuhi ini juga mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan yang dijalankan. Sebaik apapun strategi sistem pelayanan disusun, namun apabila dalam upaya praktiknya tidak didukung oleh fasilitas yang tepat maka mustahil untuk dapat terwujud sesuai dengan tujuan awal. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyebab, dampak, beserta solusi yang dapat dibuat untuk meningkatkan kualitas kesehatan Tahanan. Metode yang digunakan merupakan metode kualitatif dan dijelaskan secara deskriptif dengan sumber data berupa hasil wawancara dan studi penelitian terdahulu. Berdasarkan hasil wawancara, program perbaikan dan peningkatan fasilitas dan sistem pelayanan kesehatan berdampak secara positif yakni terpenuhinya rasa aman dan nyaman terkait kondisi kesehatan pribadi sehingga mengurangi kekhawatiran-kekhawatiran yang ada pada Tahanan